Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif Di Desa aek Bange

kecamatan aek Ledong Kabupaten Aasahan Tahun 2022.

OLEH

Intan Damayanti Sitanggang Bd Sri Wulan , Bd.Ika Nur Saputri, Basyariah Lubis
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
ABSTRACT
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan cair pertama yang dihasilkan secara alami oleh
payudara Ibu Upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam mendukung ibu menyusui agar
bayi usia < 6 bulan mendapat ASI eksklusif telah dilakukan sejak lama. Kebijakan tentang pemberian
ASI Eksklusif tertuang dalam UU nomor 36 tahun 2019 Dari profil Puskesmas Aek Ledong dapat
dilihat bahwa didesa Aek Bange kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan pada tahun 2020 didapat
jumlah ibu melahirkan 55 orang dengan ibu memberikan ASI eksklusif sebanyak 39 orang ,
sedangkan 7 orang tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan pada tahun 2021 jumlah ibu
melahirkan menjadi 58 Orang dengan pemberian ASI Eksklusif sebesar 41 orang Tujuan penelitian
ini Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian ASI eksklusif di Desa Aek
Bange Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan. Metode Penelitian ini Penelitian ini merupakan
penelitian survei analitik cross sectional Jumlah sampel merupakan seluruh populasi yang diteliti
sebanyak 58 responden .kemudian dianalisis dengan univariat dan bivariat.Hasil penelitian
menunjukkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil: yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 38 orang ( 65,5%) yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 4 orang (6,9%) dan
tidak ada yang berpengetahuan kurang.Kesimpulkan Ada hubungan pengetahuan dengan keberhasilan
ASI Ekslusif ( p <0,05 )di desa Aek Bange Kecamatan Aek Ledong Kebupaten Asahan Tahun 2022.

Kata kunci : Asi ekslusif, pengetahuan ,pencapaian

ABSTRACT

Breast Milk (ASI) is the first liquid food that produced naturally by the mother's breast. The
efforts that have made by the Indonesian government to support breastfeeding mothers so that infants
aged < 6 months receive exclusive breast milk. The policy regarding exclusive breast milk is
contained in Law number 36 year 2019 From the profile of the Aek Ledong Health Center it can be
seen that in Aek Bange, Aek Ledong, Asahan in 2020, 55 birth mothers giving exclusive breast milk as
many as 39 people, while 7 people did not provide exclusive breast milk . Meanwhile, in 2021 the
number birth mothers becomes 58 people with giving exclusive breast mlik are 41 people. The
purpose of this study was to determine the relationship between mother knowledge and the
achievement of exclusive breast milk in Aek Bange, Aek Ledong, Asahan . The methods of this
research was a cross sectional analytic survey research. The number of samples was the entire
population as many as 58 respondents. Then analyzed by univariate and bivariate. ,5%) who have
sufficient knowledge as many as 4 people (6.9%) and none of them have less knowledge. Conclusion
There is a relationship between knowledge and the success of exclusive breast milk(p <0.05) in Aek
Bange, Aek Ledong, Asahan in 2022.

Keywords : Exclusive Breast Milk, Knowledge, achievement


PENDAHULUAN bayi sejak dilahirkan selama enam bulan,
1.Latar Belakang tanpa menambahkan dan/atau mengganti
Air Susu Ibu (ASI) merupakan dengan makanan atau minuman lain (kecuali
makanan cair pertama yang dihasilkan secara obat, vitamin, dan mineral). .(Profil Kesehatan
alami oleh payudara Ibu. ASI mengandung Indonesia , 2020)
berbagai zat gizi yang dibutuhkan yang ASI mengandung kolostrum yang
terformulasikan secara unik di dalam tubuh ibu kaya akan antibodi karena mengandung
untuk menjamin proses pertumbuhan dan protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat
perkembangan bayi. Selain menyediakan untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi
nutrisi lengkap untuk seorang anak, ASI juga sehingga pemberian ASI eksklusif dapat
memberikan perlindungan pada bayi atas mengurangi risiko kematian pada bayi.
infeksi dan sakit penyakit bayi. ASI adalah Kolostrum berwarna kekuningan yang
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, dihasilkan pada hari pertama sampai dengan
laktosa dan garam – garam anorganik yang hari ketiga. Hari keempat sampai hari
disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin,
berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI protein, dan laktosa lebih sedikit dibandingkan
dalam jumlah yang cukup merupakan kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih
makanan terbaik bagi bayi dan dapat tinggi dengan warna susu yang lebih putih.
memenuhi kebutuhan bayi sampai dengan 6 Selain mengandung zat makanan, ASI juga
bulan pertama. ASI merupakan makanan mengandung enzim tertentu yang berfungsi
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sebagai zat penyerap yang tidak akan
sehingga mencapai tumbuh kembang yang menganggu enzim lain di usus. Susu formula
optimal (Wahyuningsih, 2019). tidak mengandung enzim tersebut sehingga
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) penyerapan makanan sepenuhnya bergantung
dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara pada enzim yang terdapat di usus bayi. ( Profil
tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit Kesehatan Indonesia, 2020).
bayi bersentuhan pada kulit ibu yang Dengan manfaat ASI yang begitu
dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera banyak tetapi masih didapatkan ibu yang
setelah lahir. Jika kontak tersebut terhalang memberikan susu formula pada bayi.Anjuran
oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam pemberian susu formula dari tenaga kesehatan
maka dianggap belum sempurna dan tidak biasanya diberikan pada ibu dengan penyakit
melakukan IMD.(Profil Kesehatan Indonesia, infeksi seperti HIV,walaupun ASI tetap dapat
2020) diberikan akan tetapi hanya sampai anak
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berusia 3 atau 4 bulan.Hal ini karena bila
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 pada ibu terdapat luka lecet pada daerah puting
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu susu,ditakutkan dapat menularkan penyakit
Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada HIV kepada anak.(Enembere ,2020)
Berikutnya untuk ibu yang jumlah ibu menyusui yang memberikan
mengonsumsi obat anti makanan tambahan lebih awal sebagai
kecemasan,antidepresan, dan obat pengganti ASI. Berbagai alasan dikemukakan
neuroleptik harus selalu dalam kontrol dokter oleh ibu-ibu sehingga dalam pemanfaatan ASI
atau ibu tidak dizinkan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya rendah, antara
secara mandiri karena obat jenis ini dapat lain adalah pengaruh iklan/promosi pengganti
memengaruhi fungsi neurotransmitter ASI, ibu bekerja, lingkungan sosial budaya,
(senyawa organik endogenous membawa pendidikan, pengetahuan yang rendah serta
sinyal di antara neuron) dalam sistem saraf dukungan suami yang kurang (Prasetyono,
pusat yang sedang berkembang,dan dapat 2012).
memengaruhi perkembangan saraf jangka ASI Eksklusif memiliki kontribusi
panjang .(Enembere ,2020) yang besar terhadap tumbuh kembang dan
Adapun faktor ibu seperti kurang daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI
pengetahuan, minimnya dukungan dari Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara
pasangan dan keluarga, ibu dengan alasan optimal dan tidak mudah sakit. Hal tersebut
bekerja akhirnya tidak memberikan ASI secara sesuai dengan beberapa kajian dan fakta
penuh sampai usia 6 bulan.Sehubungan global. Kajian global “The Lancet
dengan faktor yang dijelaskan,tenaga Breastfeeding Series”, 2016 telah
kesehatan juga ikut berperan dalam membuktikan 1) Menyusui Eksklusif
memberikan tindakan promosi dan edukasi menurunkan angka kematian karena infeksi
yang baik mengenai manfaat pemberian ASI sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3
dan anjuran menggunakan susu formula bagi bulan, 2) Sebanyak 31,36% (82%) dari
bayi .(Enembere ,2020) 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI
Gencarnya kampanye produsen susu Ekslusif. Investasi dalam pencegahan BBLR,
formula yang dilakukan para distributor sangat Stunting dan meningkatkan IMD dan ASI
mempengaruhi pemikiran para ibu yang Eksklusif berkontribusi dalam menurunkan
kurang memiliki pengetahuan yang luas risiko obesitas dan penyakit kronis (Patal,
tentang ASI.Berdasarkan iklan susu formula 2013). Tidak menyusui berhubungan dengan
yang ada, terjadi sebuah kekeliruan konsep kehilangan nilai ekonomi sekitar $302 milyar
yakni susu formula itu diperlukan oleh ibu setiap tahunnya atau sebesar 0-49% dari
yang persediaan air susunya tidak mencukupi Pendapatan Nasional Bruto (Lancet, 2016)
kebutuhan anak, sehingga dibutuhkan susu Untuk mengurangi morbiditas dan
tambahan yang diproduksi oleh perusahaan mortalitas anak, Organisasi Kesehatan Dunia
susu (Prasetyono,2012). (WHO) dan Dana Darurat Anak Internasional
Kecenderungan para ibu untuk tidak PBB (UNICEF) merekomendasikan
menyusui bayinya secara eksklusif semakin pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
besar.Hal ini dapat dilihat dengan besarnya pertama kehidupan; dan pengenalan makanan
pendamping (makanan padat) yang cukup dan 2020 sebesar 54%. Hanya 2 provinsi yang
aman pada usia 6 bulan dan pemberian ASI belum mencapai target tersebut.( Profil
terus menerus sampai dengan 2 tahun atau Kesehatan Indonesia,2020 )
lebih. Namun fakta di dunia menunjukkan Dari profil Puskesmas Aek Ledong
masih banyak bayi dan anak yang tidak dapat dilihat bahwa didesa Aek Bange
mendapatkan makanan yang optimal, dimana kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan
hanya sekitar 36% bayi usia 0 sampai 6 bulan pada tahun 2020 didapat jumlah ibu
yang mendapatkan ASI eksklusif selama kurun melahirkan 55 orang dengan ibu memberikan
waktu 2007 hingga 2014. (WHO, 2017). ASI eksklusif sebanyak 39 orang , sedangkan
Upaya yang telah dilakukan 7 orang tidak memberikan ASI eksklusif.
pemerintah Indonesia dalam mendukung ibu Sedangkan pada tahun 2021 jumlah ibu
menyusui agar bayi usia < 6 bulan mendapat melahirkan menjadi 58 Orang dengan
ASI eksklusif telah dilakukan sejak lama. pemberian ASI Eksklusif sebesar 41 orang .
Kebijakan tentang pemberian ASI Eksklusif (Profil Puskesmas Aek Ledong,2020)
tertuang dalam UU nomor 36 tahun 2019 Kegiatan yang menangani kesehatan
tentang Kesehatan pasal 128 ayat 1, Peraturan ibu dan balita ada pada posyandu yang terdiri
Pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang dari 3 kelompok posyandu. Ibu-ibu di desa
Pemberian ASI Eksklusif, Peraturan Menteri Aek bange mempunyai tingkat pendidikan
Kesehatan nomor 15 tahun 2013 tentang Tata dan pengetahuan yang berbeda. Guna
Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui mengetahui hubungan tersebut diatas , peneliti
dan/atau Memerah Air Susu Ibu, Peraturan tertarik untuk mengangkatnya dalam bentuk
Menteri Kesehatan nomor 39 tahun 2013 skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan
tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi dengan Pencapaian ASI Eksklusif di Desa
lainya, dan Peraturan Menteri Kesehatan Aek Bange Kecamatan Aek Ledong
nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Kabupaten Asahan Tahun 2022”.
Seimbang. Selain itu di beberapa provinsi juga METODE PENELITIAN
telah mempunyai kebijakan terkait ASI 1. Jenis dan rancangan penelitian
Eksklusif melalui Peraturan Daerah, Peraturan Penelitian ini merupakan penelitian survei
Bupati, dan lainnya yang sejenis. analitik cross sectional yaitu suatu penelitian
(Kemenkes,2020) untuk mempelajari dinamika korelasi antara
Pada tahun 2020, secara nasional faktor-faktor risiko dengan efek, melalui
persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD observasi/pengumpulan data sekaligus pada
yaitu sebesar 77,6%. Provinsi dengan suatu saat yaitu tiap subjek hanya diobservasi
persentase tertinggi bayi baru lahir mendapat satu kali saja dan pengukuran variabel subjek
IMD adalah DKI Jakarta (96,1%) sedangkan dilakukan pada saat penelitian tersebut
provinsi dengan persentase terendah adalah (Sastroasmoro dan Ismael, 2014).
Maluku (52,1%). Target nasional IMD tahun 2. Lokasi dan waktu penelitian
2.1.Lokasi Penelitian Laki-laki sebanyak 955 jiwa dan jumlah
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Aek Bange penduduk perempuan sebanyak 491 jiwa
Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan. dengan jumlah Pasangan usia Subur sebanyak
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022. 210 orang.Jumlah ibu menyusui pada tahun
Populasi dan sampel 2021 sebanyak 58 orang dengan jumah yang
3.1.Populasi memberikan ASI Eklsusif sebanyak 41 orang.
Menurut Arikunto,S (2013), populasi 2. Hasil penelitian
adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi Setelah dilakukan pengumpulan data,
dalam penelitian ini adalah semua ibu yang maka data kemudian diolah dan
mempunyai bayi usia 6-24 bulan di desa Aek dianalisis. Adapun hasil dari penelitian tentang
Bange Kecamatan Aek Ledong Kabupaten hubungan pengetahuan dengan keberhasilan
Asahan sebanyak 58 responden. Sampel ASI Ekslusif di desa Aek Bange Kecamatan
penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui Aek Ledong Kebupaten Asahan Tahun 2022
yang memiliki bayi usia 6-24 bulan berjumlah adalah sebagai berikut
58 Orang 2.1 Analisis Univariat
HASIL PENELITIAN Analisa Univariat adalah analisa yang
1. Gambaran umum Lokasi Penelitian dilakukan untuk menganalisis tiap variabel
Desa Aek Bange berada pada wilayah dari hasil penelitian. Adapun karakteristik
kerja Puskesmas Aek Ledong terletak di responden yaitu umur, usia anak, dan
Kecamatan Aek Korsik Kabupaten Asahan. pengetahuan serta lama pemberian asi dengan
Memiliki 1 orang bidan desa .Desa Aek Bange sampel sebanyak 58 ibu yang menyusui dapat
memiliki 7 dusun, dengan jumlah penduduk dilihat pada tabel berikut ini.
A. Karakteristik Responden berdasarkan umur, usia anak, pengetahuan dan lama pemberian

asi oleh ibu yang menyusui di desa Aek Bange Kecamatan aek Korsik Kabupaten

AsahanTahun 2022

Tabel 1 :Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, usia anak, pengetahuan dan lama
pemberian asi oleh ibu yang menyusui di desa Aek Bange Kecamatan aek Korsik
Kabupaten AsahanTahun 2022
Karakteristik Responden frekuesi ( f ) Presentase ( % )
Umur Ibu
Dibawah 20 tahun 1 1,7
21 -25 tahun 24 41,4
26 – 30 tahun 19 32,8
30 -35 tahun 10 17,2
Diatas 35 tahun 4 6,9
Total 58 100
Usia Anak
6 – 12 bulan 28 48,3
12 -24 bulan 30 51,7
Total 58 100
Pengetahuan
Baik 38 65,5
Cukup 18 31,0
Kurang 2 3,4
Total 58 100
Lama Pemberian
Dibawah 6 bulan 14 24,1
6 – 12 bulan 24 41,4
12 – 24 bulan 20 343,5
Total 58 100
ASI Ekslusif
Memberikan 42 72,4
Tidak memberikan 16 27,6
Total 58 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat (65,5 %) sedangkan yang memiliki


bahwa responden terbanyak berusia antara 20 pengetahuan cukup sebanyak 18 orang
sampai 25 tahun sejumlah 24 orang ( 41,4 % ), (31,0%) dan yang memiliki
diikuti dengan kelompok antara 26 sampai 30 pengetahuan kurang sebanyak 2 orang
tahun tahun sebanyak 19 orang (32,8%). (3,4 %). Responden yang memberikan
Jumlah responden berusia diatas 35 tahun ASI dibawah 6 bulan sebanyak 14
masih ada sebanyak 4 orang (6,9%) dan yang orang (24,1%) dan yang memberikan
berusia dibawah 20 tahun ada sebanyak 1 Asi antara 6 sampai 12 bulan
orang (1,7%). Berdasrkan usia anak responden sebanyak 24 orang (41,4%).
diperoleh yang memiliki anak berusia diantara Sedangkan yang memberikan asi
12 sampai 24 bulan sebanyak 30 orang (51,7 antara 12 sampai 24 bulan sebanyak
%) dan yang memiliki anak berusia antara 6 20 orang (34,5 %). Responden yang
sampai 12 bulan sebanyak 28 orang (48,3 %) meberikan ASI Ekslusif sebanyak 42
dan yang sudah memiliki anak diatas 2 orang orang (72,4% ) sedangkan yang tidak
sebanyak 13 orang (31,7%). memberikan ASI Ekslusif 16 orang
Responden yang memiliki (27,6% ).
pengetahuan baik sebanyak 38 orang
1.2. Analisis Bivariat

Tabel 2 :Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan pengetahuan dengan


keberhasilan ASI Ekslusif di desa Aek Bange Kecamatan Aek Ledong Kebupaten
Asahan Tahun 2022 adalah sebagai berikut
Pemberian ASI Ekslusif
Memberikan Tidak Memberikan
Karakteristik Responden frekuesi ( Presentase frekuesi ( Presentase P
f) (%) f) (%) value
1. Pengetahuan
Baik 38 65,5 0 0 0,000
Cukup 4 6,9 14 24,1
Kurang 0 0 2 3,4
Total 42 72,4 16 27,6
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perilaku seseorang, sehingga
bahwa responden mayoritas yang
pengetahuan merupakan domain
memberikan ASI eksklusif maka yang
yang sangat penting dalam
memiliki pengetahuan baik sebanyak 38
orang ( 65,5%) yang memiliki pengetahuan membentuk tindakan seseorang
cukup sebanyak 4 orang (6,9%) dan tidak ada
dalam hal ini pemberian ASI Ekslusif
yang berpengetahuan kurang . Responden
(Notoadmojo, 2012). Berdasarkan
yang tidak memberikan ASI Ekslusif yang
berpengetahuan cukup sebanyak 14 orang hasil penelitian dapat disimpulkan
(24,1%) dan yang berpengetahuan kurang
bahwa pengetahuan memiliki
sebanyak 2 orang ( 3,4%) dan tidak ada yang
hubungan dengan pencapaian ASI
berpengetahuan baik dengan nilai p ( P
value ) 0,000. Eklsusif di desa Aek Bange tahun

PEMBAHASAN 2022 ( P<0,005)

1. Karakteristik Responden Sejalan dengan dengan

1.1. Pengetahuan Ibu penelitian Risadi et al., (2019) yang

Pengetahuan merupakan mengungkapkan bahwa semakin baik

domain yang sangat penting dalam pengetahuan manajemen laktasi ibu,

terbentuknya tindakan seseorang maka semakin baik pula perilaku ibu

(overt behavior) (Notoadmojo, dalam pemberian ASI eksklusif dan

2012). Ada 3 faktor yang sebaliknya. Sejalan dengan hasil

mempengaruhi perubahan perilaku penelitian Novita dkk (2021 ) dengan

yaitu faktor predisposisi, faktor judul Faktor-Faktor yang

pemungkin, dan faktor penguat. Mempengaruhi Pemberian ASI

Pengetahuan mempunyai pengaruh Ekslusif didesa Lunggaian

dalam membentuk perilaku Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten

seseorang dan kepatuhan merupakan OKU Tahun 2021 menunjukkan

tindakan yang berkaitan dengan terdapat hubungan pengetahuan ibu

8
9

dengan pemberian ASI Ekslusif di mengungkapkan bahwa semakin baik

Desa Lunggaian tahun 2021. pengetahuan manajemen laktasi ibu,

Menurut penelitian Junaedah maka semakin baik pula perilaku ibu

(2020) dengan judul hubungan dalam pemberian ASI eksklusif dan

pengetahuan ibu dengan pemberian sebaliknya

air susu ibu eksklusif di wilayah Menurut Notoatmodjo

kerja Puskesmas Muara Badak tahun (2012) Pengetahuan adalah hasil

2020 ,menunjukkan ada hubungan pengindraan manusia, atau hasil tahu

pengetahuan ibu dengan pemberian seseorang terhadap objek melalui

air susu ibu eksklusif di wilayah indra yang dimilikinya (mata,

kerja Puskesmas Muara Badak, hidung, telinga, dan sebagainya).

dengan p value : 0,006 < α : 0,05 Dengan sendirinya tersebut pada

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima waktu pengindraan dari mata dan

Hasil penelitian ini juga telinga. Pengetahuan kognitif

sejalan dengan penelitian Nurce merupakan dominan yang sangat

(2017) dengan judul analisis faktor penting dalam bentuk tindakan

yang mempengaruhi pemberian ASI seseorang, pengetahuan tahap awal

Ekslusif pada bayi di Kelurahan bagi terkendalinya perilaku kearah

Wanasari Kecamatan Citangkil yang positif segera setelah lahir.

Kabupaten Cilegon, menunjukkan p- Dalam tahapan pengetahuan salah

value 0,00 < 0,05 sehingga terdapat satunya adalah aplikasi (aplication)

hubungan pengetahuan ibu dengan yakni kemampuan menggunakan

pemberian ASI Ekslusif. Hal ini pengetahuan yang dimiliki dalam

sejalan dengan dengan penelitian bentuk perilaku. Oleh sebab itu

Risadi et al., (2019) yang apabila seseorang memiliki


10

pengetahuan tentang ASI Ekslusif memiliki pengetahuan yang baik

maka akan berpengaruh pada akan cenderung lebih berupaya

perilaku pemberian ASI Ekslusif. memberikan ASI Ekslusif kepada

Berdasarkan hal tersebut bayinya. berupaya memberikan ASI

dapat dilihat bahwa tingkat Ekslusif kepada bayinya. Kepatuhan

pengetahuan mempengaruhi ibu adalah suatu kondisi yang tercipta

dalam memberikan ASI Ekslusif. Ibu dan berbentuk melalui proses dari

yang memiliki pengetahuan memadai serangkaian perilaku yang

tentang ASI Ekslusif akan lebih menunjukkan nilai – nilai ketaatan,

memperhatikan pentingnya ASI kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan

Ekslusif bagi bayi maupun dirinya ketertiban. Sikap atau perbuatan yang

sendiri. Dengan demikian, ibu yang dilakukan bukan lagi atau sama

memiliki pengetahuan yang baik sekali tidak dirasakan sebagai beban,

akan cenderung lebih berupaya bahkan sebalikanya akan membebani

memberikan ASI Ekslusif kepada dirinya bilamana ia tidak dapat

bayinya. berbuat sebagaimana lazimnya.

Berdasarkan hal tersebut Berdasarkan uraian di atas,

dapat dilihat bahwa tingkat ibu yang memiliki pengetahuan

pengetahuan mempengaruhi ibu memadai tentang ASI eksklusif akan

dalam memberikan ASI Ekslusif. Ibu lebih memperhatikan pentingnya ASI

yang memiliki pengetahuan memadai eksklusif bagi bayi maupun dirinya

tentang ASI Ekslusif akan lebih sendiri. Dengan demikian, ibu

memperhatikan pentingnya ASI memiliki pengetahuan yang baik

Ekslusif bagi bayi maupun dirinya akan cenderung lebih berupaya

sendiri. Dengan demikian, ibu yang


11

memberikan ASI eksklusif kepada 2.1. Bagi Ibu menyusui

bayinya Bagi ibu menyusui agar dapat

KESIMPULAN DAN SARAN mempergunakan waktu emas dalam

menyusui yaitu 6 bulan pertama sesuai


Dari hasil penelitian yang
dengan kondisi kesehatan yang baik dan
telah di lakukan dalam pembahasan
harga yang murah.
yang telah di uraikan sebelumnya
2.2. Bagi Tenaga Kesehatan
mengenai Hubungan pengetahuan
Bagi tenaga kesehatan agar dapat
dengan keberhasilan ASI Ekslusif di
menambah ilmu pengetahuan dan
desa Aek Bange Kecamatan Aek
memperdalam tehnik konselingi serta
Ledong Kebupaten Asahan Tahun
pengembangan wawasan tentang ASI
2022 maka diperoleh suatu
Ekslusif.
kesimpulan sebagai berikut :
2.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. SIMPULAN
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
1.1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat membuka wawasan yang lebih
didapatkan hasil: yang memiliki
luas. Diharapkan untuk pelaksanaan
pengetahuan baik sebanyak 38 orang (
penelitian selanjutnya untuk menambah
65,5%) yang memiliki pengetahuan
jumlah responden
cukup sebanyak 4 orang (6,9%) dan tidak
2.4. Bagi Masyarakat di Kecamatan Aek
ada yang berpengetahuan kurang
Ledong
1.2. Ada hubungan pengetahuan dengan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
keberhasilan ASI Ekslusif di desa Aek
memberikan informasi yang memadai
Bange Kecamatan Aek Ledong
dalam ASI Ekslusif..
Kebupaten Asahan Tahun 2022.

2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
12

Arikunto S.(2013) Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Mufdlilah dkk,(2017) Buku Pedoman
Cipta, Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada
Programasi Ekslusif,Jokyakarta, diakses
Agus, R. 2013. Kapita Selekta Kuesiner tanggal 12 maret 2022 dari
Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian http://digilib.unisayogya.ac.id
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S (2012), Metodologi
Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka
Ibu menyusui. Yogyakarta : Banyu medika Cipta.

Budiarto,E (2005). Biostatistika Untuk Novita E., Murdiningsih, Turiyani


Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. (2021).,Faktor-Faktor yang
Jakarta: EGG Mempengaruhi Pemberian ASI Ekslusif di
Desa Lunggaian Kecamatan Lubuk
Deddy Muchtadi, 1996, Gizi untuk bayi ;air Batang Kabupaten OKU Tahun 2021
susu ibu, susu formula dan makanan skripsi diakses tanggal 21 Maret 2021 dari
tambahan. Penerbit : pustaka sinar harapan. http://ji.unbari.ac.id/index.php

Enambere R.R.,Kurniasari M.D.,Putra K.P


(2020) pemberian Asi Ekslusif ,Susu Nursalam. (2015). Metodologi ilmu
Formula dan Kombinasi Keduanya keperawatan, edisi 4, Jakarta: Salemba
terhadap Perkembangan Anak Usia 6 Medika..
sampai 11Bulan di Puskesmas Cebongan
Salatiga Nurce A. (2017) dengan judul analisis
faktor yang mempengaruhi pemberian
Junaedah (2020), hubungan pengetahuan ASI Ekslusif pada bayi di Kelurahan
ibu dengan pemberian air susu ibu Wanasari Kecamatan Citangkil
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Cilegon, Fakultas Kesehatan
Muara Badak tahun 2020, skripsi Poltekes Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
Kalimantan Barat diakses tanggal 20 Juni 2022 dari situs;
https://ptki.onesearch.id/Record/IOS14805.5
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil 411
Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Puskesmas Aek Ledong (2020), Profil
Khasanah, N. 2011. ASI atau Susu Formula Puskesmas Aek Ledong
Ya ?. Panduan Lengkap Seputar ASI dan
Susu Formula . Yogyakarta: Flashbook Prasetyono. 2012. Buku Pintar ASI
Eksklusif. Yogya : Diva Press
Lancet (2016) The Lancet Breastfeeding
Serie Risadi, C. A., Mashabi, N. A., & Prastiti
Laras Nugraheni. (2019). Pengaruh
Marmi. 2012. Asuan Kebidanan Pada Pengetahuan Ibu Mengenai Menejemen
Masa Nifas “ Peurperium Care”. Laktasi Terhadap Perilaku Pemberian
Yogyakarta: pustaka pelajar. ASI Eksklusif. Diakses tanggal 20 juni 2022
dari situs
Maryunani A.,2015 Inisiasi Menyusu Dini, https://doi.org/doi.org/10.21009/JKKP.061.0
ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. 4
Jakarta: CV. Trans Info Media; .
13

Roesli U.(2013) Mengenal ASI Eksklusif


Jakarta: PT. Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara.

Sastroasmoro,S.Ismael ,S., (2014). Dasar-


dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi
ke- 4. Jakarta: Sagung Seto

Setiawan,A dan Saryono. (2011)Metodologi


Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Wahyuningsih S ,(2019). Buku Ajar


Keperawatan Maternitas.Jakarta,EGC

Anda mungkin juga menyukai