Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Putu Harista Diandari

NIM : P07124218006

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

ASI EKSLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah pemberian ASI sejak bayi dilahirkan sampai usia
enam bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan cairan lain seperti susu formula, air
jeruk, air teh, madu dan air putih (Sidi, 2009). Pemberian ASI secara Eksklusif juga telah
diputuskan dan ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012
tentang pemberian ASI Eksklusif. Khususnya pada bab 1 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi ASI
Ekslusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau menggantikan dengan makanan atau minuman lain. Air Susu Ibu (ASI)
adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai
zat penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya

Berdasarkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, dengan menyusui


dapat menjadi salah satu langkah awal bagi seorang manusia yang baru lahir ke dunia untuk
mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera. Tercapainya target pemerintah Indonesia
tentang ASI eksklusif berarti ikut membantu dunia dalam mensukseskan tujuan dari SDGs.
Tujuan yang paling erat kaitannya dengan ASI eksklusif adalah tujuan SDGs nomor dua yaitu
tentang kelaparan. Menurut Bappenas dan UNICEF (2017) tujuan Pembangunan Berkelanjutan
nomor dua ini untuk mencari solusi sehingga kelaparan dan malnutrisi pada tahun 2030 dapat di
tekan prevalensinya bahkan diharapkan sudah tidak ada lagi masakah gizi yang terjadi.

ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan
tubuh anak. Anak yang diberi ASI Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan
tidak mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta global. Kajian global
“The Lancet Breastfeeding Series, 2016 telah membuktikan :
1) Menyusui Eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada
bayi berusia kurang dari 3 bulan,

2) Sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif.
Investasi dalam pencegahan BBLR, Stunting dan meningkatkan IMD dan ASI Eksklusif
berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitasdan penyakit kronis (Patal, 2013).

Menurut WHO/UNICEF, standar emas pemberian makan pada bayi dan anak adalah 1)
mulai segera menyusui dalam 1 jam setelah lahir 2) menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir
sampai dengan umur 6 bulan, dan 3) mulai umur 6 bulan bayi mendapat Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya dan 4) meneruskan
menyusui anak sampai umur 24 bulan atau lebih.

ASI yang sangat awal, yakni kolostrum, mulai diproduksi di pertengahan kehamilan.
Meski tidak pernah bocor atau diperah keluar, kolostrum sudah siap di payudara dan menunggu
bayi lahir. Kolostrum adalah konsentrasi ASI, yang tinggi lemak, bernutrisi, punya banyak faktor
imun dan energi, tapi sangat rendah air.

Dengan menyusui atau memompa ASI sesering mungkin, Ibu bisa menjaga proses
produksi ASI terus terjadi dan menghindari pembengkakan payudara yang terasa tidak nyaman.
Jangan ikuti mitos yang mengatakan memompa hanya akan membuat ASI terlalu banyak, justru
jaringan payudara yang penuh dan keras memberitahu tubuh untuk memperlambat produksi. ASI
akan berwarna putih kekuningan. Di sekitar 14 hari, kolostrum terakhir akan hilang, ASI tidak
lagi berwarna kekuningan dan berubah menjadi warna ASI matang.

Payudara hanya akan memproduksi ASI sebanyak yang dibutuhkan bayi, tidak lebih dan
tidak kurang. Ketika mulai menyusui, payudara mulai memproduksi lebih banyak ASI, tapi
ketika proses menyusui melambat, tubuh Ibu secara alami berhenti memproduksinya.

Produksi ASI merupakan salah satu proses yang paling luar biasa di dalam tubuh
manusia. Produksi ASI dimulai dan dikendalikan oleh hormon. Selama proses kehamilan,
hormon estrogen dan progesteron meningkat di otak sehingga memberikan respon negatif
terhadap hormon oksitosin selama kehamilan.
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya
hormon ini menyebabkan terstimulasinya hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini
merupakan hormon yang berperan penting dalam proses menyusui. Kadar kedua hormon tersebut
akan meningkat saat kehamilan dan bertanggung jawab atas pembentukan saluran ASI serta
produksi ASI itu sendiri.

B. Manfaat dan Keuntungan ASI Eksklusif

Menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan
meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial, serta ekonomi individu. Angka kematian bayi
menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara, dan
bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Salah satu cara untuk menekan angka
kematian bayi adalah dengan memberikan makanan terbaik, yaitu air susu ibu (ASI). Pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mengurangi hingga 13 persen angka kematian balita.

Pemberian ASI eksklusif memberi keuntungan bagi bayi, diantaranya adalah mencegah
kekurangan gizi bayi, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan kognitif pada
bayi, mencegah penyakit infeksi saluran pencernaan (muntah dan diare), mencegah infeksi
saluran pernafasan serta mencegah resiko kematian. Dampak jika tidak diberikan ASI Eksklusif
yang diperoleh bagi bayi adalah infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan (muntah
dan diare), meningkatkan resiko kematian, menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif, serta
meningkatkan resiko kurang gizi (Puspita, 2016).

Pemberian ASI Eksklusif juga bermanfaat bagi ibu yaitu isapan bayi pada payudara akan
merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin bekerja dengan cara
membantu involusi uterus dan mencegah perdarahan pasca persalinan pada ibu, serta penundaan
haid sehingga dapat mengurangi prevalensi anemia defisiensi besicpada ibu yang baru
melahirkan, kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui (Sidi, 2009).

Akibat dari ibu yang tidak menyusui dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara, kanker ovarium, dan obesitas yang dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit
degeneratif yang dapat memicu tingginya AKI pasca melahirkan (Yuliarti, 2010).
Beberapa waktu lalu, penelitian membuktikan menyusui memicu kebiasaan makan lebih
baik pada anak usia prasekolah. Anak yang minum dari botol, meski mereka minum ASI yang
dipompa, kurang bisa memberitahu kapan mereka merasa kenyang, jadi mereka cenderung terus
makan.

C. Teknik Menyusui Yang Benar

Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu
kepada anaknya, namun seringkali ibu menyusui kurang memahami dan kurang mendapatkan
informasi, bahkan seringkali ibu-ibu mendapatkan suatu informasi yang salah tentang manfaat
ASI eksklusif itu sendiri, tentang bagaimana cara menyusui atau langkah-langkah menyusui yang
benar kepada bayinya, dan kurang informasi yang diberikan tentang dampak apabila ASI
eksklusif itu tidak diberikan dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam
menyusui secara eksklusif kepada bayinya (Nugroho, dkk, 2014).

Pemberiaan ASI yang benar dimulai dari waktu dan teknik menyusui yang benar. Banyak
sedikitnya ASI berhubungan langsung dengan posisi ibu saat menyusui. Posisi yang tepat akan
mendorong keluarnya ASI secara maksimal (Maryunani, 2009).

Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan


melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi enggan menyusui, produksi ASI
berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Berikut adalah Langkah menyusui yang benar:

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.


2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung. Untuk posisi menyusui, ibu
dapat melakukan posisi apapun dengan catatan ibu nyaman dengan posisi menyusui
tersebut.

4. Posisikan bayi dengan benar.

 Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku
ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu.

 Mulut bayi berada di depan puting ibu, atau sebelumnya hidung bayi dapat
diletakkan di depan putting ibu. Sangga payudara dari bawah.

 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan
bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.

 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

1. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan
cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke
dalam mulut bayi.

2. Cek apakah perlekatan sudah benar.

 Dagu menempel ke payudara ibu.

 Mulut terbuka lebar.

 Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.

 Bibir bayi terlipat keluar.

 Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).

 Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.

 Ibu tidak kesakitan.

 Bayi tenang.
Referensi

Hardiana, 2017, Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Cara Menyusui Yang Benar Pada Bayi Usia
0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bungo I Kabupaten Bungo Tahun 2017, Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.1 Tahun 2017, issu : 3 : 42-58

Pedoman Penyelenggaraan Pekan ASI Seduania (PAS) Tahun 2017, Kemenkes RI

https://www.johnsonsbaby.co.id/panduanmenyusui?
utm_medium=cpc&utm_source=google&utm_term=caramenyusui&utm_campaign=GO-ID-ID-
PS-JohnsonsBaby-CS-X-RN-Concern Canvas-
Breastfeeding&gclid=CjwKCAjw5Kv7BRBSEiwAXGDEldUO2M0fDTQXIQ1AVE-
RHjKVLN_2SPO4DDVz_6Te8vfSDf3XpY02xhoCzQAQAvD_BwE&gclsrc=aw.ds diakses
pada 24 september 2020, pukul 09.00 Wita

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-
benar diakses pada 24 september 2020, pukul 09.20 Wita

https://www.kemkes.go.id/article/view/19080800004/berikan-asi-untuk-tumbuh-kembang-
optimal.html diakses pada 24 september 2020, pukul 11.50 wita

Anda mungkin juga menyukai