938/MENKES/SK/VIII/2007
TENTANG STANDAR ASUHAN
KEBIDANAN
ADA 6 STANDAR
STANDAR I : Pengkajian
STANDAR II : Perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan
STANDAR III : Perencanaan
STANDAR IV : Implementasi
STANDAR V : Evaluasi
STANDAR VI : Pencatatan asuhan kebidanan
STANDAR VI : PENCATATAN ASUHAN
KEBIDANAN
Pernyataan standar
2. Jamina mutu
Pencatatan yang akurat dan lengkap dapat menjadi tolok
ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan dan
menentukan tindak lanjut berikutnya
3. Nilai komunikasi
Alat Perekam
Dapat melihat apa yang terjadi / dilakukan terhadap pasien
terutama pada keadaan dimana pasien perlu dirujuk atau
konsultasi
4. Nilai administrasi
Bahan pertimbangan untuk menentukan besarnya
biaya yang dibutuhkan
5. Nilai pendidikan
Bahan pembelajaran bagi mahasiswa, karena
menyangkut proses asuhan secara kronologis
(sistematika asuhan
6. Bahan penelitian
Dokumentasi lengkap dapat sebagai sumber data
penelitian untuk pengembangan ilmu dan eknologi
7. Akreditasi
menggambarkan tingkat keberhasilan asuhan
memperlihatkan pelaksanaan peran fungsi bidan
PRINSIP-PRINSIP TEKNIK PENCATATAN
1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap
lembaran observasi atau pemeriksaan
2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh pakai
pensil), supaya tidak terhapus
3. Menuliskan tanggal, jam, pemeriksaan,
tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai
dengan temuan yang objektif (kenyataan) dan
bukan interpretasi (hindari kata penilaian
seperti: tampaknya, rupanya)
4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil
observasi dan pemeriksaan oleh orang yang
melakukan
5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk
posisi, kondisi, tanda, gejala, warna, jumlah dan
besar dengan ukuran lazim dipakai. Memakai
singkatan atau simbol yang sudah disepakati,
misalnya : KU, Ket +, KPD, Pres Kep, pres bo, S/N, T
dll
6. Interpretasi data objektif harus didukung oleh
observasi
7. Kolom tidak dibiarkan kosong tetapi dibuat tanda
penutup, misalnya dengan garis atau tanda silang
8. Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan
menghapus, ditutup, di tipe’ex, tetapi dicoret dengan
garis dan membubuhkan tanda tangan disampingnya
9. Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan
10. Hasil observasi atau perubahan yang nyata haus segera
dicatat
11. Pada keadaan emergensi/gawat darurat dimana bidan
terlibat langsung dalam tindakan penyelamatan perlu
ditugaskan seseorang untuk mencatat semua tindakan
dan obat-obatan yang diberikan secara berurutan dan
setelah tindakan selesai, si pelaksana perlu segera
memeriksa kembali catatan tersebut apakah ada yang
ketinggalan atau tidak sesuai dan perlu koreksi,
kemudian menanda tangan catatan disertai menuliskan
nama dengan jelas
JENIS-JENIS PENCATATAN
Pencatatan tradisional
Adalah pencatatan yang berorientasi pada sumber
dimana sumber mempunyai catatan sendiri
Sumber catatan:
Dokter
Tim kes lainnya
Catatan masing2 sumber terpisah (sulit
menghubungkan)
Umumnya ada 6 bagian:
Catatan khusus
Catatan dokter
Catatan riwayat medik
Lembar identitas
Catatan bidan/perawat
Laporan khusus lainnya
Catatan berorientasi masalah
Berfokus pada masalah yang dialami pasien
Pertamakali diperkenalkan oleh dr Lawrence Weed
USA
Dikenal dengan istilah Problem Oriented Method (POR)
Dibutuhkan format yang baku
POR efektif untuk membantu tim kesehatan untuk:
Mengidentifikasi masalah
Merencanakan terapi
Diagnosa
Penyuluhan
Evaluasi perkembangan pasien
Komponen dasar POR terdiri dari:
Data dasar: identitas, keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang dan sebelumnya, riwy keseh klg, pemeriksaan fisik,
lab
Daftar masalah: berupa, gejala, kumpulan gejala, hasil lab
abnornal, masalah psikologis, masalah sosial. Daftar masalah
diurut sesuai prioritas
Rencana: rencana sesuai masalah/kebutuhan pasien
Catatan perkembangan:
Flow sheet: catatan berkesinambungan, digunakan untk
mencatat hasil observasi pasien yg sering berubah2
Notes : catatan naratif