Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Putu Harista Diandari

NIM : P07124218006

Prodi : Sarjana Terapan Semester 5

Resume

PUTING MASUK (RETRAKSI)

A. Definisi
Putting masuk/rata/retraksi/ inverted adalah keadaaan dimana putting susu ibu
masuk ke dalam atau terbalik ke dalam sehingga menghambat pemberian ASI
pada bayi.
B. Penyebab
Hal ini disebabkan oleh kegagalan perkembangan puting payudara untuk
berelevasi selama perkembangan fetus. Satu ataupun kedua puting dapat
mengalami puting rata.
C. Tanda dan Gejala
Ada dua jenis puting rata:
 Retraksi/umbilikasi, dimana puting masih dapat ditarik keluar
 Invaginasi (true inverted), diamana puting tidak dapat ditarik keluar lagi

Puting tipe inversi retraktil biasanya kembali ke posisi normal dengan


sendirinya dari awal hingga akhir kehamilan. Pada banyak kasus, derajat inversi
tidak mempengaruhi kemampuan bayi untuk menggenggam jaringan areolar dan
memasukkan puting ke mulutnya,walaupun hal ini biasanya membutuhkan
waktu yang lama.

Han dan Hong (1999) membagi bentuk puting inverted nipple ke dalam 3
derajat. Derajat satu dimana puting mudah ditarik dengan hisapan bayi atau
pompa payudara, derajat dua ketika puting mudah ditarik dengan hisapan bayi
atau pompa payudara tetapi tidak mempertahankan proyeksi setelah mulut bayi
lepas dari payudara atau leher pompa diangkat, dan derajat tiga yakni puting
sulit atau tidak mungkin ditarik. Pembagian derajat ini didasarkan pada fungsi
bukan dari penampilan puting.

 Grade 1
- Puting tampak datar atau masuk ke dalam
- Puting dapat dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan jari pada
atau sekitar areola.
- Terkadang dapat keluar sendiri tanpa manipulasi
- Saluran ASI tidak bermasalah, dan dapat menyusui dengan biasa.
 Grade 2
- Dapat dikeluarkan dengan menekan areola, namun kembali
masuk saat tekanan dilepas
- Terdapat kesulitan menyusui.
- Terdapat fibrosis derajat sedang.
- Saluran ASI dapat mengalami retraksi namun pembedahan tidak
diperlukan.
- Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata yang kaya
kolagen dan otot polos.
 Grade 3
- Puting sulit untuk dikeluarkan pada pemeriksaan fisik dan
membutuhkan pembedahan untuk dikeluarkan.
- Saluran ASI terkonstriksi dan tidak memungkinkan untuk
menyusui
- Dapat terjadi infeksi, ruam, atau masalah kebersihan
- Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler duktus terminal
dan fibrosis yang parah
D. Penatalaksanaan
Derajat puting rata dapat dipengaruhi oleh tindakan ibu yang tidak
menyusui. Posisi puting yang terlihat tidak masuk ke dalam mulut bayi tidak
selalu mengukur seberapa baik fungsi dari puting tersebut. Pada banyak kasus,
selama ibu memposisikan bayi dengan baik pada perlekatan dengan areola
sehingga puting berada pada posisi yang baik di dalam mulut bayi, tidak ada
alasan bagi ibu yang memiliki puting rata untuk tidak menyusui bayinya. Selama
bayi menghisap, puting akan bertambah panjang menjadi dua klai dibanding dari
posisi istrahatnya. Aktivitas menyusui ini membantu menjelaskan mengapa
tingkat puting rata atau puting inversi akan semakin berkurang beberapa minggu
atau beberapa bulan setelah berulang-ulang menyusui bayi.
Puting datar dan tenggelam dapat diperbaiki dengan perasat Hoffman,
yaitu dengan meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu jari didaerah gelanggung
susu, kemudian dilakukan urutan menuju kearah berlawanan. Pada true inverted
nipple, perasat Hoffman tidak dapat memperbaiki keadaan. Pada keadaan ini
ASI harus dikeluarkan secara manual dengan pijatan tangan atau masase pada
payudara, atau dengan pompa susu dan diberikan pada bayi dengan sendok,
gelas, atau pipet.
Dengan pengurutan puting susu, posisi puting susu ini akan menonjol
keluar seperti keadaan normal. Jika dengan pengurutan posisinya tidak
menonjol, usaha selanjutnya adalah dengan memakai Breast Shield atau dengan
pompa payudara (Breast Pump). Jika dengan cara-cara tersebut diatas tidak
berhasil (disebut True Inverted Nipple) maka usaha koreksi selanjutnya adalah
dengan tindakan pembedahan (operatif).

Referensi

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-inverted-nipple/15617/2 diakses pk
21.30

http://eprints.undip.ac.id/17883/1/Isna___Hikmawati.pdf pk 21.3

Anda mungkin juga menyukai