Anda di halaman 1dari 22

CARA

MENYUSUI
DENGAN
BENAR
Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

Kelompok 2
Anggota Kelompok

1. Nadine Qotrunada Murdifin (P17321203016)


2. Lia Rodhiatul Maula (P17321203023)
3. Bernadita Widyani (P17321203026)
SUB PEMBAHASAN

Pengertian ASI

Manfaat Menyusui

Cara Menyusui Yang Benar


01
Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi atau
makanan bayi mulai umur 0-6 bulan untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi yang optimal.

Pemberian ASI ekslusif bisa dilakukan secara


langsung yaitu menyusui bayi, maupun tidak langsung
seperti memerah atau memompa ASI lalu disimpan dan
diberikan nanti saat bayi waktunya meminum ASI.
02
Manfaat Menyusui
Manfaat Menyusui Bagi
Bayi
Mencegah terjadinya gangguan penyakit seperti diare

Mencegah terjadinya infeksi saluran pernafasan, infeksi


telinga, asma, luka radang usus besar, dan lain-lain
Menurunkan terjadinya penyakit non infeksi seperti
penyakit autoimun, alergi, dan kurang gizi

Meningkatkan IQ dan EQ anak

Membantu pertumbuhan fisik dan otak bayi

Memberikan rasa nyaman, tenang, rasa kasih sayang, dan


pola tidur yang lebih bagus
Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Membantu menurunkan berat badan

Mencegah perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat


mengecilnya rahim

Mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium

Menunda masa subur karena dapat mengakibatkan perubahan


hormon reproduksi sehingga proses ovulasi terhenti

Membentuk tali kasih secara psikologis ibu dan bayi


03
Cara Menyusui
Yang Benar
1. Pembentukan dan persiapan asi
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan
persiapan untuk memberikan asi makin tampak.  Payudara makin besar
puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan areola
mammae makin menghitam.

2. Persiapan memperlancar pengeluaran asi dilaksanakan dengan


jalan sebagai berikut:
• Memberikan puting susu dengan air atau minyak sehingga epitel
yang lepas tidak menumpuk.
• Puting susu ditarik-tarik setiap mandi sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
• Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau
dengan jalan operasi.
Posisi Ibu dan Bayi yang benar
Berbaring miring

Ibu berbaring miring dan punggung diganjal bantal.


Usahakan lengan sebelah payudara yang mengarah ke mulut
bayi dapat menopang tubuh bayi, mulai dari leher, punggung,
dan bokongnya. Jadi, kedudukan bayi tetap berbaring sambil
ditopang lengan ibunya.
Duduk
Sebaiknya ibu duduk sambiI bersandar agar tidak
pegal memegang bayi, posisikan bayi di pangkuan ibu
yang sudah dialasi dengan bantal. Untuk posisi
menyusui dengan duduk, ibu dapat memilih salah
satu dari beberapa posisi tangan dan bayi yang paling
nyaman seperti gambar di atas.
Proses pelekatan bayi dengan ibu
Sasarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5
cm dari pangkal puting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar dari
areola di dalam mulutnya, bukan hanya ujung putting susunya saja.
Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan
payudara masuk ke dalam mulutnya dengan lidah dan rahang bawah.
Tanda-tanda perlekatan yang benar

● Tampak areola masuk sebanyak mungkin. Areola bagian atas lebih banyak terlihat
● Mulut terbuka lebar
● Bibir atas dan bawah terputar keluar
● Dagu bayi menempel pada payudara
● Jaringan payudara merenggang sehingga membentuk “dot” yang panjang.
Daftar Pustaka

Aldy, O. S., Lubis, B. M., Sianturi, P., Azlin, E., & Tjipta, G. D. (2016). Dampak Proteksi Air
Susu Ibu Terhadap Infeksi. Sari Pediatri, 11(3), 167.
https://doi.org/10.14238/sp11.3.2009.167-73
Dewi, Vivian Nanny Lia., Tri Sunarsih. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika, 2013.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. (2015). Profil Kota Semarang 2015. Retrieved 11 Agustus
2022 from link http://www.dinkes.semarang.go.id
Husnayain, Zida Shofy (2020) Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kenjeran. Undergraduate thesis, Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2013). Nilai Nutrisi Air Susu Ibu [internet]. Avaliable
from link https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu
Nugroho, Taufan., Dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika,
2014.
Daftar Pustaka
Rahmadhani, E. P., Lubis, G., & Edison, E. (2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif
dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji
Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 62. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.120
Saminem. 2009. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep dan Praktik. Jakarta: EGC.
Subekti, R. (2019). Teknik Menyusui yang Benar di Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa
Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
UNSIQ, 6(1), 45–49. https://doi.org/10.32699/ppkm.v6i1.550
Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi
Offset
Suryoprajogo, N. (2009). Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Keyword
Wattimena, I., Susanti, N. L., & Marsuyanto, Y. (2012). Kekuatan Psikologis Ibu Untuk
Menyusui Women. Kesmas, National Public Health Journal, 7(2), 56–62.
Widuri H. 2013. Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Thank You
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai