Di susun oleh :
1.Deky Hunga Andung (1714314201008)
2. Khunatul Iqfiyah (1914314201049)
3. Luvi Apriliana Putri (1914314201051)
4. Maulida nafatin (1914314201053)
5. M. Farid Firmansyah (1914314201054)
6 Rama Putra Reynaldy (1914314201059)
7. Rafika putri (1914314201058)
8. Riska Nur Hasfita (1914314201061)
9. Riski Rahmawati ( 1914314201062 )
10. Syafa'atul Dewi Aisyah (1914314201063)
11. Sela Tri Yuliana (1914314201065)
13 Tri Anggun Anggraeni S.w (1914314201066)
14. Uut Febby Restiyant (1914314201067)
15. Vina Kusumawati (1914314201069)
16. Yolanda Harvina P (1914314201071)
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “BOOSTER PADA ASI” ini dibuat untuk melesaikan tugas mata
kuliah Psikosisal Budaya dalam Keperawatan yang di bina oleh Ibu Ns. Lila Maria, M. Kep dan
untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peserta didik.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dalam pembahasannya
maupun isi dalamnya. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan evaluasi dari dosen dan teman-
teman baik saran maupun kritik
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ASI
2.2 Pengertian Booster ASI
2.3 Apa Saja Jenis Jenis Booster ASI
2.4 Manfaat Dari Booster ASI
2.5 Waktu Yang Tepat Untuk Mengkonsumsi Booster ASI
2.6 Pengaruh booster ASI terhadap menyusui ibu
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi ASI
2. Dapat mengetahui apa itu booster ASI
3. Dapat mengetahui apa sajakah jenis jenis booster ASI
4. Dapat mengetahui manfaat booster ASI
5. Dapat mengetahui waktu yang tepat untuk mengkonsumsi booster ASI
6. Dapat mengetahui pengaruh booster ASI terhadap menyusui ibu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi ASI
Air Susu Ibu “ASI” adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar, payudara ibu pasca melahirkan dan
berguna sebagai makanan bayi. Asi merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan fleksibel
dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayinya serta
bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan intestinal. Keseimbangan
zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna yakni kaya akan sari-sari
makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Selain itu
pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
ASI berfungsi memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Dianjurkan
setiap ibu hanya memberikan ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rosita, 2008).
Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya.
Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air susu Ibu (ASI) kepada bayi.
ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi, sebab ASI mengandung semua zat gizi untuk
membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan (Pudjiadi, 2000). Pedoman
internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi,
pertumbuhan, dan perkembangannya.
ASI memberikan semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan oleh bayi selama 6
bulan pertama setelah kelahirannya. Pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi tingkat
kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit yang 2 menimpanya serta mempercepat
pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran (Prasetyono, 2009). Aktivitas
menyusui bayi seringkali menemui berbagai kendala. Salah satu faktor yang
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang bekerja di luar rumah, sehingga
tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Faktor ini terkait
kurangnya pengetahuan ibu. Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan. Bahkan, ibu yang bekerja tidak memerlukan tambahan
waktu setelah memperoleh cuti hamil 3 bulan.
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Prafitri, L., Zuhana, N., & Ersila, W. (2020). the Effect of Breastfeeding Booster for Breastfeeding
Mothers in Pekalongan Regency. Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 9(1),
19–25. https://doi.org/10.30591/siklus.v9i1.1406
(Prafitri et al., 2020)