Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafika Putri

NIM : 1914314201058
Mata Kuliah : Keperawatan HIV/AIDS

Implementasi atau Penatalaksanaan Pengkajian Spiritual dan Kultural pada Klien


HIV/AIDS dg Long Term Care

A. Penatalaksanaan Penggakjian Pada Aspek Spiritual Pada Klien HIV/AIDS


1. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan.
Harapan merupakan unsur yang penting dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang
tidak memiliki harapan akan menjadi putus asa bahkan muncul keinginan untuk
bunuh diri. Harapan harus ditumbuhkan pada pasien agar ia memiliki ketenangan dan
keyakinan untuk terus berobat.
2. Pandai mengambil hikmah.
mengingatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu berpikir positif terhadap
cobaan yang dialaminya. Di balik semua cobaan yang dialami pasien, pasti ada
maksud dari Sang Pencipta. Pasien harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan dengan jalan melakukan ibadah secara terus menerus, agar pasien
memperoleh ketenangan selama sakit.
3. Ketabahan hati.
Menguatkan diri pasien bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan kepada umatNya,
melebihi kemampuannya Pasien harus diyakinkan bahwa semua cobaan yang
diberikan pasti mengandung hikmah yang sangat penting dalam kehidupannya.

B. Penatalaksanaan Penggakjian Pada Aspek Kultural Pada Klien HIV/AIDS


1. Melaksanakan bimbingan sosial pencegahan HIV/AIDS
2. Pemberian konseling dan pelayanan sosial bagi penderita HIV/AIDS yang tidak
mampu
3. Pemberian pelayanan kesehatan sebagai antisipatif agar kematian dapat dihindari,
harapan hidup dapat ditingkatkan dan penderita HIV/AIDS dapat berperan sosial
dengan baik dalam kehidupannya
4. engubah perilaku untuk hidup sehat, bersih dan teratur sesuai dengan norma-norma
dan budaya yang ada.
5. Mengubah persepsi dan kepercayaa yang salah tentang penyakit AIDS
6. Memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang bahaya AIDS dengan program
penyuluhan yang intensif dan berkesinambungan dengan menyertakan peran aktif
masyarakat
7. Memberikan dukungan sosial yang efektif dan efisien terhadap penderita, sehingga
penderita bisa hidup wajar dan tidak terisolasi serta tidak berbuat yang merugikan
orang lain, keluarganya, masyarakatnya dan dirinya sendiri.

C. Long Term Care Pada Pasien HIV/AIDS


Perawatan terbagi menjadi tempat perawatan berbasis keluarga, masyarakat, puskesmas,
dan rumah sakit
1. Keluarga
Anggota keluarga perlu peduli dan bekerja sama dengan relawan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan gizi, tata cara perawatan di rumah, dan pemulasaran
jenazah.
2. Masyarakat
Dukungan social dari tetangga dan komunitas social
3. Puskesmas
Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan pengobatan sederhana
4. Rumah sakit
Mendapatkan pelayanan rawat inap untuk perawatan infeksi oportunistik (infeksi
penyerta), pelayanan preventingnmother to child transmission (PMTCT), dan
pengobatan Program ini dimulai sejak seseorang didiagnosis HIV dan setuju untuk
didampingi oleh relawan atau petugas lapangan (manager kasus) yang baisanya
berasal dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kegiatan ini meliputi Dukungan
psikologis, spiritual, hokum dan HAM, serta dukungan sosio-ekonom

Anda mungkin juga menyukai