Anda di halaman 1dari 12

Aspek Spiritual

dan Kultural
pada Klien
dengan
HIV/AIDs dan
Long Term Care Kelompok 1
HIV/AIDS adalah penyakit (medical illness) yang memerlukan pendekatan
dari segi bio-psiko-sosio-spiritual, dan bukan dari segi klinis semata.

Penderita AIDS akan mengalami krisis afektif pada dirinya, pada keluarganya,
pada orang yang dicintainya dan pada masyarakat. Krisis tersebut adalah
dalam bentuk kepanikan, ketakutan, kecemasan, serba ketidakpastian,
keputusasaan, dan stigma.

Pasien tidaklah dipandang sebagai individu seorang diri, melainkan seseorang


anggota dari sebuah keluarga, masyarakat dan lingkungan sosialnya. Juga
sebagai orang yang dalam keadaan tidak berdaya yang memerlukan
pemenuhan kebutuhan spiritual/kerohanian atau agama. Bagi penderita
penyakit terminal seperti HIV/AIDS, pemenuhan kebutuhan spiritual
merupakan hal yang sangat penting
Pengertian Spiritual
Menurut, Carson (1989) menyebutkan bahwa kebutuhan
spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama,
serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau
pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya dengan Tuhan.
Patricia Potter menjelaskan bahwa
spiritualitas meliputi 5 aspek yaitu :

1. Keyakinan dan makna hidup


2. Pengalaman dan emosi
3. Persahabatan dan komunitas
4. Ritual dan ibadat
5. Dorongan dan pertumbuhan
Sementara menurut Ronaldson (2000), aspek
spiritual ditekankan pada penerimaan pasien
terhadap sakit yang dideritanya, sehingga
pasien HIV akan dapat menerima dengan ikhlas
terhadap sakit yang dialami dan mampu
mengambil hikmah.

Aspek spiritual yang perlu diberikan kepada


pasien adalah:
• Menguatkan harapan yang realistis kepada
pasien terhadap kesembuhan.
• Pandai mengambil hikmah.
• Ketabahan hati.
Beberapa cara penanggulangan HIV/AIDS dalam konteks
sosial-budaya adalah dengan :

• Mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat, bersih


dan teratur sesuai dengan norma-norma dan budaya yang
ada.
• Mengubah persepsi dan kepercayaa yang salah tentang
penyakit AIDS
• Memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang bahaya
AIDS dengan program penyuluhan yang intensif dan
berkesinambungan dengan menyertakan peran aktif
masyarakat
• Memberikan dukungan sosial yang efektif dan efisien
terhadap penderita, sehingga penderita bisa hidup wajar
dan tidak terisolasi serta tidak berbuat yang merugikan
orang lain, keluarganya, masyarakatnya dan dirinya sendiri.
Long Term Care Pada Pasien
HIV/AIDS
Perawatan terbagi menjadi tempat perawatan berbasis keluarga,
masyarakat, puskesmas, dan rumah sakit

• Keluarga: Anggota keluarga perlu peduli dan bekerja sama dengan relawan
untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gizi, tata cara
perawatan di rumah, dan pemulasaran jenazah

• Masyarakat: Dukungan social dari tetangga dan komunitas social

• Puskesmas: Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan pengobatan


sederhana

• Rumah sakit: Mendapatkan pelayanan rawat inap untuk perawatan infeksi


oportunistik (infeksi penyerta), pelayanan preventing mother to child
transmission (PMTCT), dan pengobatan
Dukungan pada penderita AIDS:
• Mula-mula penderita membutuhkan kepercayaan, kasih sayang dan
dukungan
• Mereka sangat membutuhkan informasi tentang masalah yang akan
mereka hadapi dan cara untuk mengatasinya
• Komunikasi yang teratur, terutama secara personal (menjenguk atau
menelpon), adalah penting. Buatlah janji dahulu sebelum menjenguk
karena AIDS menyebabkan kelelahan dan penjenguk tidak selalu
diharapkan
• Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah penting. Berbicara terbuka
dan jujur akan membantu penderita AIDS terbuka dengan anda.
Bicarakan tentang penyakitnya bila hal ini yang diinginkan. Banyak
orang menyesali penyakitnya dan merasa lebih baik bila ada seseorang
yang dapat berbagi rasa
• Pergilah ke luar bersama dan mengunjungi orang lain
• Tawarkan bantuan pada suatu hal yang mungkin menyulitkan penderita
• Bila anda berada di tempat lain, pertahankan hubungan dengan
menulis surat atau menelpon
Merawat penderita AIDS:

• Perawatan di rumah sakit:


Penderita AIDS yang sakit berat paling baik dirawat oleh perawat
yang telah berpengalaman. Pengobatan di rumah sakit ditunjukkan
pada penyakit yang timbul akibat AIDS. Belum pernah ditemukan
penderita AIDS dapat sembuh.

• Perawatan di rumah:
Orang yang merawat penderita AIDS membutuhkan tindakan
sederhana untuk memotong resiko infeksi. Merawat penderita AIDS
bukan aktivitas beresiko tinggi karena hidup normal serumah tidak
beresiko
Pencegahan di rumah
1. Gunakan selalu sarung tangan untuk tugas-tugas di rumah bila
diperlukan. Cuci tangan setelah setiap tugas, walaupun sudah
menggunakan sarung tangan
2. Cucilah sarung tangan dalam air dan detergen yang cukup panas
3. Gunakan kain pembersih lantai untuk dapur dan kamar mandi
yang berbeda
4. Gunakan selalu plester atau pembalut kedap air pada luka atau
luka sayat
5. Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian
6. Harus digunakan sarung tangan bila membersihkan tumpahan
darah, muntahan dan sebagainya, dan buang dalam kloset
7. Pakaian yang kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas
Pencegah penularan jasad renik pada penderita AIDS

• Bila masak, pastikan makanan telah dimasak dengan baik


• Cuci tangan setelah memegang binatang kesayangan dan tempat sampah
• Batasi kontak dengan penderita AIDS bila anda menderita flu berat,
gangguan lambung atau penyakit lain
• Hubungan seks dan penderita AIDS
• Penderita AIDS harus menghindari hubungan seks yang tidak aman
• Jangan melakukan hubungan seks tanpa pelindung, gunakan selalu
kondom
• Beritahukan pasangan anda bahwa anda menginginkan hubungan seks
yang aman
• Anda dapat melakukan onani, pelukan dan pijatan
• Gunakan kondom ekstra kuat bila melakukan hubungan seks lewat dubur
• Gunakan selalu kondom seks melalui vagina
• Jangan memakai alat kelamin buatan secara bergantian
• Gunakan selalu pelindung yang aman, misalnya kondom untuk hubungan
seks lewat mulut
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai