PEMBAHASAN
Hasil pengkajian : pasien mengeluh sesak dan sulit mengeluarkan napas dengan
frekuensi 28x/m, tampak adanya retraksi sternocleidomastoid dan kebiruan pada
ujung jari.
INTOLERANSI Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
AKTIVITAS “pasien mengalami peningkatan frekuensi nafas atau
mengeluh Lelah setelah beraktivitas”
GANGGUAN Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
PERTUKARAN GAS “adanya gangguan pertukaran gas dari hasil lab AGD (nilai
abnormal dari PCO2/PO2/saturasinya)
PERFUSI PERIFER TIDAK Walaupun di kasus ada data “kebiruan pada ujung jari”
EFEKTIF NAMUN data ini belum bisa mendukung untuk menegakkan
diagnose perfusi perifer tidak efektif jadi harus ada data CRT
>2, akral teraba dingin
BERSIHAN JALAN NAPAS Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
TIDAK EFEKTIF “pasien mengeluh batuk berdahak dan sulit untuk
mengeluarkan secret/sputum”
POLA NAPAS TIDAK pasien mengeluh sesak dan sulit mengeluarkan napas
EFEKTIF dengan frekuensi 28x/m, tampak adanya retraksi
sternocleidomastoid (ada penggunaan otot bantu nafas)
1. Seorang perwat puskesmas sedang melakukan kunjungan rumah dan menemukan
seorang perempuan berusia 57 tahun mengalami ulkus pada daerah bkong akibat tirah
baring lama. Hasil pengkajian pasien tampak terbaring ditempat tidur, hemiparase
dextra, tampak luka pada daerah bokong dengan luas 2x1x2 cm, pus dan berbau.
Perawat akan melakukan perawatan luka dengan memberihkan luka, memberikan
obat salep dan menutupnya. Apakah prinsip etik yang ditetaapkan perawat pada
kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Acuntability
e. Beneficience
Jawaban : E.
Beneficience
Pembahasan :
Kunci dari soal diatas adalah perawat melakukan perawatan luka, dimana perawat
melakukan sebuah kebaikan ini hal menjadi kunci. Apabila perawat melakukan
kebaikan/memberikan asuhan keperawatan kepada pasien maka perinsip etik yang
ditetapkan perawat adalah BENEFICIENCE
Tips and Trik:
ETIKA KEPERAWATAN
STRATEGI MENJAWAB
Non-male
Veracity
Confident
2. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang perawatan bedah dengan luka
bakar derajat II. Hasil pengkajian pasien mengalami luka bakar dengan presentasi LLB
35% BB 70Kg. Hasil TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas
24x/menit subu 38,3%. Untuk mengatasi masalah cairan yang terjadi pasien
mendapatkan resusitasi cairan. Apa indikasi keberhasilan tindakan pada kasus
tersebut?
a. Urine output 35-70ml/jam
b. Kalium 5 MmEq/L
c. Hematokrit 55%
d. Penurunan suhu 36-37C
e. Peningkatan BB 2 Kg dalam 24 jam.
35-70ml/jam Pembahasan :
INGAT!!
Pembahasan :
Hasil AGD pasien
pH 7,31 (N = 7,35 – 7,45) menurun
PCO2 58 mmHg (N = 35-45 mmHg) meningkat
HCO3 26 mEq (N = 22-26 mEq) normal
Pembahasan :
Klien mengalami tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan :
Klien tampak lemas, muntah 4x dalam sehari, turgor kulit jelek dan tekanan darah menurun
90/60 mmHg
Tindakan yang tepat memberikan terapi cairan melalui intravena untuk memenuhi
kebutuhan cairan
Jawaban : D. Memberikan cairan melalui intravena
5. Seorang ketua tim menegur dan memarahi saah seorang perawat pelaksana
dikarenakan tindakan keperawatan yang dilakukan dianggap salah atau tidak sesuai
SOP. Sehingga timbllah konflik antara kedua perawat tersebut. Perawat pelaksana
berusaha tidak terlibat langsung dan tidak bertemu dengan ketua tim itu. Apakah
mekanisme penanganan konflik yang digunakan oleh perawat tersebut?
a. Negosiasi
b. Kompetisi
c. Kompromi
d. Akomodasi
e. Menghindar
Jawaban : E.
Menghindar
Pembahasan :
Kompromi/negosiasi : perundingan
C
(hasil beda dengan yang inginkan oleh kedua belah pihak)
Kompetisi (melakukan persaingan sehat) :
Akomodasi : salah satu pihak mengakomodir pihak lain
Menghindar : menghindari konflik
Kolaborasi : hasil sama sama untung A x C = AC
6. Seorang ibu datang ke poli tumbang dengan keluhan khawatir dengan perkembangan
anaknya. Ibu mengatakan anaknya disekolah maupun dirumah tidak mau ikut bermain
dengan teman teman nya . ibu mengatakan anaknya hanya mengamati dan tidak ada
inisiatif ikut bermain dengan teman temannya.apakah karakteristik sosial anak
tersebut ?
a. Paralel
b. Solitary
c. Onlooker Play
d. Associatif Play
e. Kooperatif Play
Pembahasan :
Paralel play : bermain bersama dengan mainan yang sama, namun apa yang masing – masing anak la
Jawaban : D.
Keputusasaan
Pembahasan :
Subjektif : Objektif :
efektif Pembahasan
Pembahasan :
Kunci pada soal “Hasil pengkajian tampak pernapasan cuping idung, pengguanaan
otot bantu napas”
10. Seorang perempuan usia 26 tahun post partum normal 2 jam yang lalu. Dirawat
diruang nifas hasl pengkajian paien mengeluh pusing lemas dan telah mengganti
pembalur sebanyak
2 kali, wajah tampak pucat tinggi pundus 1 jari di atas pusat dan teraba lunak. TD
100/80mmHg frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit. Apakah tindakan
keperawatan yang dilakukan?
a. Masasse uteri
b. Melakukan tranfusi
c. Observasi pendarahan
d. Anjuran tirah baring
e. Atur posisi
Pembahasan : uterus teraba lunak menunjukkan kontraksi uterus yang jelek, shingga
menyebabkan perdarahan terus menerus. Untuk mengatasi perdarahan pada post
partum perlu dilakukan masasse pada uterus sehingga uterus berkontraksi dan
perlahan lahan kembali kebentuk semula.
11. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 tahun datang ke poli KIA diantar
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian didapatkan usia
kehamilan saat ini 28 minggu. HPHT 6 oktober 2017, TD 120/80 mmHg, frekuensi
pernapasan 20x/menit, suhhu 36,5C dan frekuensi nadi 85x/menit. Kapan taksiran
persalinan pda kasus diatas?
a. 13 juni 2018
b. 12 juni 2018
c. 11 juni 2018
d. 13 juli 2018
e. 12 juli 2018
Pembahasan : data fokus pada kasus adalah HPHT 6 Oktober 2017. Dengan
menggunakan rumus :
Jika HPHT pada bulan Januari, Februari dan Maret
12. Seorang perempuan, berusia 40 tahun dibawa ke UGD karena mengeluh nyeri dada
saat pengkajian didapatkan klien memeangi dada sebelah kiri, skala nyeri 6 frekuensi
nadi : 100x/menit. TD 130/80mmHg, tidak didapatkan tanda sesak nafas. Nyeri dada
yang
dirasakan menjalar ke punggung ke tanga. EKG : iskemik posteroir. Apakah tindakan yang
harus dilaksanakan oleh perawat UGD?
a. Kolaborasi pemberian analgetik
b. Observasi tingkat dan skala nyeri
c. Anjurkan nafas panjang dan dalam
d. Melaksanakan EKG
e. Larih distraksi relaksasi
analgetik Pembahasan :
Tipsnya kalo SKALA NYERI 6 dan ditanya tindakannya langsung ingat KOLABORASI
ANALGETIK
13. Seorang perempuan usia 19 tahun dengan G2P0A0. Datang ke poli KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT tanggal 12 Desember 2018. TFU
28cm, TD 100/80mmHg, frekuensi nafas 22x/menit dan frekuensi nadi 90x/menit.
Berapakah usia kehamilan pada kasus?
a. 26 minggu
b. 28 minggu
c. 30 minggu
d. 32 minggu
e. 34 minggu
Jawaban : D.32
minggu Pembahasan :
𝑻𝑭𝑼 𝒙 𝟐
Bulan =𝟕
𝑻𝑭𝑼 𝒙 𝟖
minggu =𝟕
14. Perawat keluarga melakukan pengkajian pada pasangan usia subur yang baru menikah
7 bulan yang lalu. Pasangan tersebut tinggal berdua, jauh dari keluarga dan
orangtuanya. Mereka merasa cemas dengan kondisinya yang belum memiliki
keturunan sampai sekarang.
Mereka mengatakan belum memeriksakan diri karena takut dengan hasil yang
mengecewakan dan selalu meminta saran dari temam temannya. Sementara orangtua
dan keluarganya tidak berhenti menanyakan kabar keturunannya. Apakah masalah
keperawtan yang tepat pada kasus?
a. Ansietas
b. Defisit pengetahuan
c. Gangguan proses keluarga
d. Penurunan koping keluarga
e. Ketidakmampuan koping keluarga
Jawaban : A.
Ansietas
Pembahasan :
masalah keperawatan yang tepat pada kasus adalah ansietas. Karena keluarga merasa
emas dengan keadaannya yang tak kunjung diberikan momongan.
15. Seorang laki laki berusia 35 tahun diantar ke UGD oleh teman kerjannya akibat
tersengat aliran listrik bertegangan tinggi. Hasil pengkajian tampak luka bakar pada
ekstremitas atas kanan-kiri, dada dan perut. Pasien tampak meringis kesakitan, BB
60Kg, TB 165cm. Perawat akan melakukan resusitasi cairan dengan memasang infus.
Berapakah kebutuhan cairan 8 jam pertama berdasarkan formula parkland baxter
pada kasus tersebut?
a. 2160 ml
b. 3600 ml
c. 4320 ml
d. 5400 ml
e. 8640 ml
Jawaban : C. 4320
ml Pembahasan :
Kebutuhan cairan = 4 x BB x LB
= 4 x 60 x 36%
pasien gelisah, terus bertanya dan was was, ia berharap tidak mengalami HIV-
AIDS. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Melakukan distraksi
b. Mengajarkan untuk berdoa
c. Melakukan hypnotis 5 jari
d. Menerapkan latihan napas dalam
e. Membantu mencari penyebab
Pembahasan : data fokus pada kasus adalah saat dikaji pasien gelisah, terus bertanya
dan was was, ia berharap tidak mengalami HIV-AIDS. Masalah keperawatan utama
pada pasien diatas adalah ansietas atau kecemasan
INTERVESI ANSIETAS
Data fokus pada kasus adalah sebulan yang lalu perempuan yang dicintainya
menikah dengan lelaki lain.
18. Seorang perempuan usia 22 tahun datang ke poli kulit, post luka bakar, ketika perawat
akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan
jaket. Hasil pengkajian : tangan sebelah kiri berwarna putih bekas luka bakar, pasien
banyak menunduk dan mengatakan tanganya tidak seperti orang lain. Apakah
komponen konsep diri yang terganggu pada kasus tersebut?
a. Peran
b. Citra tubuh
c. Harga diri
d. Ideal diri
e. Identitas
kONSEP DIRI
Identitas Peran
: Jenis
HDRKelamin
Ideal diri : pekerjaan
: persepsi
: persepsi individual/ tingkah laku
Citra Tubuh : struktur tubuh
19. Seorang perempuan berusia 23 tahun, bekerja sebagai model, di rawat di RSU karena
kecelakaan yang mengakibaatkan diwajahnya. Hasil pengkajian : pasien mengatakan
“sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi” dan
diucapkan berulang ulang. Pasien terlihat murung dan susah tidur apakah masalah
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. Harga diri situasional
e. Gangguan citra diri
Jawaban : C.
Ketidakberdayaan
Pembahasan :
Data fokus pada kasus diatas : pasien mengatakan “sudah tidak ada lagi yang bisa
saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi” dan di ucapkan berulang ulang.
Subjektif : Objektif :
Keputusasaan : penyataan sudah tidak ada alternatif pilihan yang bisa dilakukan :
Jawaban : C. Laizes
faire Pembahasan :
GAYA KEPEMIMPINAN
Jawaban : E. Keperawatan
fungsional Pembahasan :
Jawaban : A. Kompetisi
Pembahasan :
Kompromi/negosiasi : perundingan
C
(hasil beda dengan yang inginkan oleh kedua belah pihak)
Kompetisi (melakukan persaingan sehat) :
Akomodasi : salah satu pihak mengakomodir pihak lain
Menghindar : menghindari konflik
Kolaborasi : hasil sama sama untung A x C = AC
23. Seorang balita perempuan berusia 4 tahun, dibawa ibunya ke Poli anak dengan
keluhan demam,muntah frekuensi 6 kali sehari sejak 3 hari yang lalu. Ibu mengatakan
rewel dan sulit tidur pada malam hari, nafsu makan berkurang, tampak lemas. Hasil
pemeriksaan : cubitan pada kulit perut lambat, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
nafas 24x/menit, suhu 37,40C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
diatas?
a. Hipertemia
b. Hipovolemia
c. Defisit nutrisi
d. Resiko hipovolemia
e. Gangguan pola tidur
Jawaban : B.
Hipovolemia
Pembahasan :
fokus data : Seorang balita perempuan berusia 4 tahun, dibawa ibunya ke Poli anak
dengan keluhan demam,muntah frekuensi 6 kali sehari sejak 3 hari yang lalu. Ibu
mengatakan rewel dan sulit tidur pada malam hari, nafsu makan berkurang, tampak
lemas. Hasil pemeriksaan : cubitan pada kulit perut lambat, frekuensi nadi 90x/menit
24. Seorang perawat ners yang baru bekerja 7 bulan di ruang anak diminta menjadi ketua
tim sementara menggantikan ketua tim yang cuti kerja. Anggota timnya adalah
perawat lama dengan pendidikan Diploma dengan berbagai usia. Tidak ada kejadian di
luar kendali pada waktu sebelumnya ketua tim mendengar curah pendapat dari
anggota timnya. Apakah gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan dalam seituasi
tersebut?
a. Otoriter
b. Lezizess faire
c. Demokratis
d. Partisipatif
e. Militeristik
Jawaban : C. Demokratis
Pembahasan :
GAYA KEPEMIMPINAN
Jawaban : E. Keperawatan
tim Pembahasan :
Jawaban : D.
Controling
pembahasan :
FUNGSI MANAGEMEN
Planning: perencanaan
Organizing: pengaturan SDM > Jobdes > menyusun kepanitian/tim
Staffing: pengelolaan staf
Actuating: pengarahan, motivasi, supervisi
Controling: evaluasi, memastikan seluruh kegiatan berjalan dengan baik
sesuai tujuan
27. kepala bidang keperawatan mendapatkan data bahwa selama 30 hari didapatkan
jumlah hari perawatan sebanyak 5500 dan terdapat 250 tempat tidur. Jumlah pasien
yang keluar sebanyak 200 orang. Berapa jumlah BOR pada kasus diatas?
a. 69%
b. 70%
c. 71%
d. 72%
e. 73%
Jawaban : E. 73%
Pembahasan :
RUMUS BOR
Jadi :
𝟓𝟓𝟎𝟎
𝐵𝑶𝑹 = 𝟐𝟓𝟎 𝐱 𝟎𝟑 x 100%
= 73,3%
28. Kepala bidang keperawatan mendapatkan data bahwa selama 30 hari didapatkan
jumlah hari perawatan sebanyak 2500 hari dan terdapat 60 tempat tidur. Jumlah
pasien yang keluar sebanyak 250 orang. Berapa jumlah ALOS pada kasus di atas?
a. 14 hari
b. 13 hari
c. 12 hari
d. 11 hari
e. 10 hari
Jawaban : E. 10
hari Pembahasan :
RUMUS ALOS
= 10 hari
29. 3 Liter cairan RL dijadwal untuk 24 jam pas pasien usia 35 tahun di ruang penyakit
dalam. Infus telah berjalan selama 8 jam. Cairan tersisa alaha 1000ml. Berapa jumlah
tetes permenit diperukan air infus agar infus habis tepat waktu?
a. 14 tpm
b. 21 tpm
c. 28 tpm
d. 35 tpm
e. 42 tpm
Jawaban : E. 42 tpm
Pembahasan :
30. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dirawat diruang ortopedi post pemasangan gips
1 plabot/kolf 500cc = 7 tpm/24 jam
pada ekstremitas bawah kiri. Pasien mendapatkan terapi antibiotik gentamicin 250mg,
Data fokus 1000ml / 8 jam
sediaan obat 1 gr. Antibiotik di encerkan dengan 5 cc aquadest. Berapa cc antibiotik
1000 ml = 2 plabot/kolf
yang diinjeksikan?
a. 1,25 cc Jadi : 2 x 7 = 14tpm/24 jam. Jika dalam 8 jam maka dikalikan 3
b. 1,5 cc = 14 x 3 = 42tts/8 jam
c. 1,75cc
d. 2 cc
e. 2,5 cc
Jawaban : a. 1,25
JADI :
𝟐𝟓𝟎
Dosis Obat Vial : 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟓 = 1,25cc
31. Perawat melakukan kunjungan rumah dan pengkajian pada keluarga binaan. Hasil
pengkajian ditemukan seorang laki laki berusia 42 tahun telah mengalami nyeri dada
dan batuk selama 2 bulan dan tidak sembuh – sembuh. Keluarga sudah menyarankan
agar klien berhenti merokok dan tidak perlu berobat lanjut cukup pengobatan herbal
yang dijalani secara rutin. Klien menahan rasa sakit dan tetap bekerja. Klien mudah
marah jika keluarga membicarakan penyakitnya. Apakah masalah keperawatan yang
tepat untuk kasus di atas?
a. Kesiapan meningkatkan koping komunitas
b. Kesiapan meningkatkan koping
c. Penurunan koping keluarga
d. Ketidakefektifan penyangkalan
e. Ketidakmampuan kopng keluarga
32. Perawat komunitas melakukan pengkajian kepada sekelompok lansia yang tinggal
disekitar pesisir laut. Hasl pengkajian menunjukan sebanyak 23% lansia memiliki TD
diatas 155/100mmHg. Setelah dilakukan pengkajian terkait pola makan. Data
menunjukkan bahwa akanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderitaa
hipertensi. Petugas kesehatan
mengatakan 76% lansia tersebut rutin mengontrol tekanan darahnya dipuskesmas. Apakah
masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Kesiapan meningkatankan manajemen kesehatan
b. Ketidakefektifan manajemen pengetahuan
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
d. Koping keluarga tidak efektif
e. Kurang pengetahuan
Jawaban : D.
Penurunan curah
jantung Pembahasan
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan luka
bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Untuk menentukan
persentase luas luka bakar digunakan rumus rule of nine sehingga
didapatkan hasil :
- daerah dada nilainya 9%
- tangan kanan 9%
- paha kanan 9%. total area yang mengalami luka bakar adalah 27%
Jawaban : E 27%
37. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal
jantung kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar
mandi. Hasil pemeriksaan fisik, frekuensi nadi 90 x/m, TD 150/90 mmHg,
frekuensi napas 28 x/m, urine 40cc/jam, dan hasil EKG sinus rhythm.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a) Intoleransi aktifitas
b) Pola nafas tidak efektif
c) Gangguan eliminasi urin
d) Kelebihan volume cairan
e) Gangguan perfusi jaringan
Pembahasan :
KONSEP gagal jantung merupakan kegagalan jantung dalam memompa
darah secara normal ke seluruh tubuh, sehingga darah yang berisi nutrisi
dan oksigen tidak dapat di distribusikan secara adekuat sampai ke sel.
Akibatnya proses metabolisme sel menjadi terganggu dan energi yang
dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang cukup, pasien tidak toleran dalam
melakukan aktivitas secara normal.
“pada kasus adalah adanya keluhan sesak nafas pada pasien gagal jantung
dan bertambah sesak saat berjalan kekamar mandi”. A. INTOLERANSI
AKTIFITAS
38. Seorang laki-laki usia 64 tahun di rawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak napas dan kedua kaki bengkak. Semua dirasakan memberat
saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian pasien terlihat pucat dan sianosis,
lemah tidak berdaya, TD 100/70 mmHg, HR 100 x/m, RR 24 x/m dan
dangkal, serta photo torak menunjukan CTR 65%.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a) intoleransi aktifitas
b) gangguan perfusi jaringan
c) penurunan curah jantung
d) pola napas tidak efektif
e) kelebihan volume cairan
Pembahasan :
Tanda yang menonjol dikemukan pada kasus ketidakmampuan jantung
dalam memompa darah, akibat dari pembesaran jantung (CTR > 50%)
pada kasus terdapat photo torak menunjukkan CTR 65%, sehingga terjadi
penurunan curah jantung. Kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh adalah dengan meningkatkan nadi. Pucat dan lemah
sebagai akibat tidak sampainya darah ke perifer dan darah di perifer
banyak mengandung CO2 sulit kembali ke jantung.
Kata kuncinya :
Masalah prioritas pada pasien gagal jantung yang menimbulkan berbagai
masalah lainnya dan dapat mengancam jiwa pasien adalah C. PENURUNAN
CARDIAC JANTUNG
39. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik paru. Saat ini sedang
menjalani program pengobatan TB. Pasien memiliki riwayat buruk perokok
aktif dan suka meludah sembarangan. Sebagai upaya preventif, perawat
memotivasi pasien untuk berhenti merokok dan membuang ludah pada
tempat yang sudah disediakan dirumah mengingat pasien saat ini tinggal
bersama dengan anak perempuannya yang sedang hamil dan memiliki anak
balita.
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut ?
a) Non-maleficence
b) Confidentiality
c) Beneficence
d) Autonomy
e) Fidelity
Pembahasan :
Non-maleficence (mencegah bahaya)
Pertimbangan etik yang mengarah pada tindakan yang mencegah
kondisi bahaya pada pasien
Confidentiality (kerahasiaan)
Tindakan perawat menjaga kerahasiaan informasi pasien
Autonomy (memberi kebebasan)
Tindakan yang melibatkan dan memberi kebebasan dalam
memutuskan kepada pasien
Fidelity (menepati janji)
Tindakan perawat untuk selalu menepati janji
Beneficence (berbuat baik)
Tindakan yang menguntungkan pasien dan menghindari tindakan yang
merugikan pasien
Pembahasan :
Justice : keadilan
Fidelity : menepati janji
Otonomi : Autonomi (memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya)
Benificience : melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain (tidak
merugikan) pasien dan orang lain
Non Maleficience : mencegah bahaya
fokus pada pernyataan : “pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih
berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan
apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami
henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP”.
Pembahasan :
INGAT! Prosedur perawatan luka kolostomi, dimulai dengan
1. mencuci tangan,
2. membuka kantong kolostomi,
3. membersihkan area periostomal dan mengeringkannya,
4. kemudian cuci tangan steril,
5. gunakan handscoen steril,
6. bersihkan stoma,
7. berikan salep,
8. ukur stoma,
9. pasang kantong kolostomi,
10.rapikan alat dan cuci tangan.
Kata kuncinya :
Jawaban A, B dan E tidak mungkin karena stoma belum dibersihkan
sedangkan menilai kondisi stoma dilakukan pada tahap awal saat membuka
stoma. JADI tindakan selanjutnya setelah menggunakan handscone steril
adalah ....
D. MEMBERSIHKAN STOMA
42. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosa DM. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, berkeringat dingin,
pucat dan gelisah, GDS : 58 mg/dl. Pasien mendapatkan terapi insulin 10 iu
namun tidak menghabiskan makanannya.
Apa intervensi yang tepat dilakukan?
a) memberikan dextrose 40%
b) memonitor glukosa darah
c) memberikan minuman manis
d) menganjurkan untuk segera makan nasi
e) menganjurkan menghentikan sementara obat diabetes
Pembahasan :
Pada pengkajian didapatkan pasien lemas, keringat dingin, pucat serta GDS
pasien 58 mg/dl. INGAT ! GDS normal :
sebelum makan : sekitar 70-130 mg/dl
2 jam setelah makan : < dari 140 mg/dL
kalau GDS pasien 58 mg/dl berarti pasien mengalami hipoglikemia, penkes
yang adekuat yang diperlukan agar pasien mampu memahami
penatalaksanaan yang penting, seperti tidak menunda makan. Tindakan
segera dengan memberikan intake cairan berupa C. MEMBERIKAN
MINUMAN MANIS agar kondisi hipoglikemia tidak berlanjut.
Pembahasan :
Fokus pada pengkajian : sensasi pada telapak kaki berkurang, luka lecet
pada kaki, terdapat kalus dan penurunan refleks sensorik pada telapak kaki
Komplikasi hiperglikemia.
Pembahasan :
INGAT !
Jika naik tangga dimulai dengan kaki yang sehat terlebih dahulu
Jika turun tangga dimulai dengan kedua kruk terlebih dahulu
Pembahasan :
Masalah utama adalah kecemasan fokus pada hasil pengkajian “pasien
mengungkapkan kecemasan, tampak gelisah dan murung”. Kemudian
pasien mengungkapkan rasa takutnya salah satu peran perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan sehingga dengan kondisi pasien yang
mengalami situasi gelisah, takut dan cemas perlu diberikan penguatan dan
pendampingan. Jadi tindakan yang harus dilakukan C. MENGELOLA
KECEMASAN PASIEN (meditasi, yoga, terapi musik, terapi murotal)
46. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur.
Pasien mengeluh nyeri di kaki kanannya. Hasil pengkajian : kaki tampak
bengkak, nyeri dada skala 7, gelisah, terpasang traksi, tampah lemah, sering
teriak-teriak. TD 140/90 mmHg, N 100 x/m, RR 26 x/m.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a) observasi CRT
b) lakukan massage
c) observasi kekuatan otot
d) Lakukan relaksasi napas dalam
e) kolaborasi pemberian analgesic
Pembahasan :
INGAT!
Nyeri ringan & sedang teknik relaksasi dan distraksi
Nyeri berat dan hebat medikasi analgetik
Pada kasus diatas nyeri 5-7 dalam kategori berat dan perlu tindakan
kolaborasi pemberian analgesic karena tindakan relaksasi tidak
dimungkinkan menghilangkan nyeri dengan skala tersebut. E.
KOLABORASI PEMBERIAN ANALGESIC
47. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur
femur tertutup 1/3 distal. Hasil pengkajian, tampak bengkak, nyeri skala 6.
Pasien direncakan pemasangan gips, persiapan alat dan pasien sudah
dilakukan. Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips
yang akan dilakukan.
Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a) pasang stockinete
b) pembersihan kulit
c) berikan bantalan tambahan
d) pasang penyangga tungkai
e) tekan bagian distal daerah femur
Pembahasan :
INGAT ! Prosedur pemasangan gips :
1) persiapan pasien & alat
2) menjelaskan tujuan tindakan
3) bersihkan kulit
4) kaji adanya luka
5) pemasangan stockinete diatas tungkai sesuai ukuran
6) pasang bantalan penyangga tungkai
7) periksa bagian sital setelah dipasasng gips
Fokus pada penyataan : persiapan alat dan pasien sudah dilakukan dan
pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips.
A, C, D dan E tahap proses saat pemasangan gips. Jawaban nya adalah
B. PEMBERSIHAN KULIT
48. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan ulkus diabetikum pada kaki kanan. Perawat sedang melakukan
perawatan luka, setelah mmbuka balutan kemudian mengkaji karakteristik
luka, tampak kemerahan pada luka dan sebagian berwarna hitam. Kemudian
perawat membersihkan luka dengan NaCL 0,9%.
Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a) mengeringkan luka
b) melakukan nekrotomi
c) memberikan obat pada luka
d) memberikan kompres basah
e) menutup luka dengan kassa steril
Pembahasan :
INGAT! prosedur perawatan luka :
1) cuci tangan
2) pasang handscone
3) buka balutan
4) kaji luka
5) ganti handscone steril
6) bersihkan luka dengan nacl
7) nekrotomi jaringan mati
8) beri obat / kompres luka
9) tutup luka dengan kasa steril
Pembahasan :
Fokus penyataan “Kemudian perawat membersihkan luka dengan NaCL
0,9%”. setelah tindakan ini , tindakan selanjutnya APA??
B. MELAKUKAN NEKROTOMI
49. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang penyakit dalam karena
diduga terinfeksi HIV. Hasil pengkajian : nyeri menelan, terdapat candidiasis
oral, pemeriksan HIV (+), kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya.
Perawat menolak menyampaikan kondisi pasien sebenarnya kepada anggota
keluarga yang lain.
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
a) Fidelity
b) Vercity
c) Otonomi
d) Benificience
e) Confidentiality
Pembahasan :
INGAT ! Prinsip etik
Fidelity : menepati janji
Veracity : kejujuran
Otonom : Autonomi
Beneficence : (berbuat baik)
Confidentiality : (menjaga rahasia)
Jawaban : E. CONFIDENTIALITY
50. Lima orang pasien secara bersamaan diantar ke UGD dengan kondisi :
Pasien A : seorang laki-laki berusia 45 tahun, riwayat penyakit jantung dan
saat ini mengeluh nyeri dada
Pasien B : seorang perempuan berusia 27 tahun mengalami serangan asma
Pasien C : laki-laki berusia 38 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak
berespon terhadap nyeri
Pasien D : seorang laki-laki berusia 32 tahun mengalami fraktur tertutup di
daerah tibia fibula
Pasien E : seorang perempuan berusia 54 tahun terdapat luka di bagian
dahinya
Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas penanganan
segera ?
a) pasien A
b) pasien B
c) pasien C
d) pasien D
e) pasien E
Pembahasan :
Pada pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri, berpotensi menimbulkan
obstruksi atau sumbatan jalan napas akibat dari lidah jatuh ke belakang dan
bila penanganannya terlambat dapat menyebabkan kematian.
Kata kuncinya :
penanganan pada keadaan gadar primary survey airway, breathing,
circulation, disability dan exposure.
Pasien A, B, D, E sadar sedangkan pasien C mengalami penurunan
kesadaran yang menyebabkan lidah jatuh ke belakang dan menutupi jalan
napas. Jadi pasien yang harus di prioritaskan adalah C. PASIEN C
51. Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil
pengkajian tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP
meningkat. TD 85/50 mmHg. N 116 x/m, dan RR 28 x/m.
Apakah label warna triage pada kasus tersebut?
a) Merah
b) Kuning
c) Hijau
d) Biru
e) Hitam
Pembahasan :
Makna warna triage :
Prioritas 1 MERAH kondisi kritis
1. Airway & Breathing
2. Perdarahan yang tidak terkontrol
3. Cedera leher atau kepala
4. Luka terbuka di perut
5. Luka bakar berat
Prioritas 2 KUNING kondisi yang mendesak
1. Luka bakar tanpa ada masalah dengan jalan
napas
2. Rasa sakit yang amat sakit dibeberapa tubuh
3. Adanya bengkak & perubahan bentuk
(ekstremitas)
Prioritas 3 HIJAU kondisi korban yang tidak mengalami cedera serius,
memerlukan perawatan sedikit dan dapat
menunggu perawatan tanpa bertambah parah
1. Rasa sakit (nyeri) ringan
2. Luka bakar ringan
Prioritas 0 HITAM kondisi korban meninggal
Fokus pada pengkajian : Pasien mengalami trauma mengenai dada (tampak jejas
pada area dada) injury epikardium pendarahan yang menumpuk di
pericardium berkurangnya relaksasi ventrikel sehingga ventrikel filling tidak
optimal. Jika volume terus bertambah, apa yang akan terjadi ???? akan terjadinya
kompensasi seperti nadi meningkat bradikardi henti jantung, pada kasus
pasien memiliki tanda klinis bunyi jantung menjauh, JVP (jugular venous pressure)
meningkat tidak segera ditangani (<10 menit) akan menyebabkan kematian.
Jadi label triage pada kasus ini warna A. MERAH
52. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ICU dengan diagnosis gagal
napas. Hasil pengkajian : kesadaran compos mentis, terpasang ventilator
mode CPAP, terdengaar bunyi gurgling dan pasien akan dilakukan
penghisapan lendir (suction).
Apakah tindakan pertama yang harus segera dilakukan pada kasus?
a) pasang cateter suction
b) tingkatkan fraksi O2 100%
c) penghisapan lendir dilakukan dengan cara berputar
d) masukkan cateter suction dengan posisi canula terbuka
e) lakukan penghisapan lendir dengan posisi canula ditutup
Pembahasan :
Pada kasus akan dilakukan penghisapan lendir (suction) JADI yang harus di
ingat SPO tindakan suction. Pada kasus pasien terpasang ventilator mode
CPAP yang akan menyebabkan penurunan kemampuan fungsi silia
dalam mengeluarkan secret potensi terjadi akumulasi sekret dijalan
nafas APA yang akan terjadi ??? obstruksi pada jalan napas yang
berdampak pada ventiasi dan akan menyebabkan saturasi oksigen menurun
kematian.
Kata kuncinya :
pada tindakan suction, oksigen dari tubuh akan dapat ikut terhisap
sehingga dapat menyebabkan saturasi O2 turun. JADI tahap pertama
sebelum dilakukan tindakan sebagai antisipasi penuruan saturasi oksigen
adalah dengan B. meningkatkan fraksi O2 nya.
53. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, diantar ke UGD karena nyeri dada. Hasil
pengkajian : nyeri di dada yang menjalar ke lengan kiri dan punggung, skala
nyeri 8, rochi positif, TD 100/60 mmHg, N 70 x/m, RR 24 x/m dan suhu
35,8C. Gambaran EKG ada infark miokard luas dan pasien sudah diberikan
NTG 10 mg sublingual.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a) kolaborasi analgesik kuat (morphin)
b) kolaborasi pemberia anti platelet
c) kolaborasi pemberian oksigen
d) kolaborasi obat digitalis
e) kolaborasi nitrogliserin
Pembahasan :
Pada kasus ini dilihat dulu pasien mengalami penyakit APA?
Acute Coronary Syndrome (ACS) , kenapa ACS ?
ACS terjadi karena adanya oklusi dimana terjadi penumpukkan plak
pada area lebih dari 2 cabang arteri koroner, oklusi lebih dari 70% akan
direspon tubuh berupa sensasi nyeri pada area jantung (didaerah dada
bagian kiri) “pada kasus ini pasien mengalami nyeri di dada yang menjalar
ke lengan kiri dan punggung”, kemudian pada pasien ACS nyeri akan
semakin memberat dan menggambarkan kerusakan pada area miokard
“pada kasus terkaji nyeri pasien dengan skala 8 dan hasil ekg terdapat
infark miokard”. dan pasien sudah diberikan NGT 10 mg sublingual.
Kata kuncinya :
INGAT! tatalaksana yang telah terstandarisasi sesuai SPO sesudah NTG
diberikan jika masih ada keluhan nyeri dada adalah A. pemberian MORPHIN
(karena sensasi nyeri tersebut hanya bisa diturunkan dengan pemberian
analgesik dosis kuat yaitu “morphin”)
54. Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD karena tidak sadarkan
diri. Hasil pengkajian : riwayat jatuh dikamar mandi, GCS E2M4V3, tampak
jejas di area frontal, lemah dan terdengar bunyi napas gurgling. TD 150/100
mmHg. N 64 x/m, RR 26 x/m dan akral terasa dingin. Hasil CT scan : stroke
infark hemisfer sinistra.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
a) melakukan penghisapan lendir
b) mengatur posisi fowler
c) memasang oksigen
d) memasang ETT
e) memasang OPA
Pembahasan :
Pengkajian pada pasien terjadi penurunan kesadaran (GCS pasien E2M4V3
= 9). Lihat airway dan breathing nya terdengar bunyi napas gurgling
(adanya penumpukkan sekret) yang berpotensi kematian jika tidak segera
dilakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan untuk menjaga fungsi jalan
napas tetap adekuat adalah
A. melakukan penghisapan lendir
55. Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan batuk
disertai demam. Hasil pengkajian : tidak nafsu makan, rewel, sulit tidur pada
malam hari, sputum kental, terdengar ronchi di kedua lapang paru, RR 30
x/m, N 90x/m, suhu 37,9C.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus?
a) bersihan jalan napas tidak efektif
b) gangguan pertukaran gas
c) resiko defisit nutrisi
d) gangguan pola tidur
e) hipertermia
Pembahasan :
Scanning data abnormal pada kasusnya : data yang menonjol pada
gangguan sistem pernapasan yaitu sputum kental, ronkhi dikedua
lapang paru dan batuk. Pada option jawaban ada 2 masalah sistem
pernapasan. Data abnormal (sputum kental, ronkhi dikedua lapang paru
dan batuk) merupakan data mayor pada masalah A. BERSIHAN JALAN
NAFAS TIDAK EFEKTIF yang merupakan masalah prioritas.
Kemudian pada option jawaban pertukaran gas tidak cukup datanya untuk
menegakkan diagnosa keperawatan.
Karena biasanya data mayor pada diagnosa keperawatan gangguan
pertukaran gas adalah : pasien dispnea, takikardi dan data minornya
pusing, napas cuping hidung
56. Seorang laki-laki umur 45 tahun, 6 bulan yang lalu mendapatkan obat anti
tuberculosis setelah hasil pemeriksaan positif TB paru, namun klien tidak
minum obat teratur dan putus minum obat setelah 2 bulan terapi. Klien
mengatakan bosan minum obat. Apakah intervensi keperawatan prioritas
pada kasus tersebut ?
a. Kaji status kesehatan klien
b. Jelaskan tentang penyakit TB Paru
c. Jelaskan pentingnya pendamping minum obat
d. Jelaskan pentingnya minum obat TB secara tuntas
e. Lakukan pemeriksaan dahak untuk mengecek resistensi obat
Pembahasan :
Klien yang sedang menjalani terapi obat TB tidak boleh terputus ataupun
tidak rutin karena akan mengakibatkan bakteri tuberculosa nya akan
mengalami resisten (bertahan) terhadap terapi yang diberikan
sehingga bisa memperparah keadaan klien.
Jawaban : D. Jelasakan pentingnya minum obat TB secara tuntas
57. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik ginekologi dengan
keluhan nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan sudah satu tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan
seksual dan belum pernah mendapatkan informasi tentang menopause.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a) Cemas
b) nyeri akut
c) disfungsi seksual
d) defisit pengetahuna
e) ketidakefektifan pola seksual
Pembahasan :
Fokus pada penyataan : nyeri saat berhubungan dengan pasangan, sehingga
karena rasa nyeri tersebut pasien jarang melakukan hubungan seksual.
Berarti berdasarkan keluhan pasien tersebut pasien mengalami perubahan
pola hubungan seksual
E. KETIDAKEFEKTIFAN POLA SEKSUAL
58. Seorang perempuan berusia 35 tahun berada di ruang bersalin memasuki
kala III. Hasil pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta
belum lepas, kontraksi uterus kuat, dan bayi masih dilakukan IMD. Observasi
tanda-tanda vital TD : 90/70 mmHg, N 88x/m, RR 24 x/m dan suhu 37C.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a) Lanjutkan IMD
b) Monitor perdarahan
c) Lakukan masase uterus
d) Kolaborasi pemberian cairan infus
e) Lakukan peregangan tali pusat terkendali
Pembahasan :
INGAT ! managemen aktif kala III secara berurutan :
1. suntikan oksitosin
2. peregangan tali pusat terkendali
3. masase uterus
Pembahasan :
Setelah ibu melahirkan, faktor yang paling penting dalam proses pemberian
ASI kepada bayi adalah hisapan bayi pada payudara ibu. Pada hasil
pengkajian kasus : kondisi bayi sehat, reflex hisap baik, ibu dan bayi sudah
rawat gabung, tapi pasien mengeluh ASI hanyak keluar sedikit sehingga ibu
jarang menyusui.
Untuk mengatasi ASI yang masih sedikit adalah dengan D. susui bayi
sesering mungkin.
karena hisapan bayi pada payudara ibu ini akan menstimuasi
pengeluaran hormon oksitosin & hormon prolaktin yang fungsinya untuk
produksi ASI dan pengeluaran ASI. jadi kalau si bayi terus menerus
menghisap payudara ibu jumlah ASI juga akan semakin banyak untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi bagi bayi.
60. Seorang laki-laki berusia 24 tahun menjalani hemodialisis di RSU sejak 5
tahun lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan
berbagai pengobatan yang sudah dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti
ini. Pasien menolak untuk dilakukan hemodialisis selanjutnya. Menurut
keluarga, pasien susah tidur dan sering menangis ketika dirumah.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a) berduka disfungsional
b) ketidakberdayaan
c) harga diri rendah
d) keputuasaan
e) ansietas
Pembahasan :
point a. berduka disfungsional hanya menjadi faktor penyebab
terjadinya keputusasaan. point b,c dan e hanya menunjukkan data minor.
Jadi jawaban paling tepat adalah D. KEPUTUSASAAN
Pembahasan :
Pada kasus ini pasien memang mengalami beberapa masalah keperawatan :
seperti halusinasi, resiko perilaku kekerasasn, isolasi sosial dan resiko
bunuh diri. TAPI yang jadi masalah utamanya adalah data yang diungkap
berulang-ulang atau mengancam diri pasien penyataan : sering
mengatakan “tolong sampaikan pada keluarga saya untuk menjaga anak-
anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat merek lagi”. dan ini
merupakan data mayor. B. RESIKO BUNUH DIRI
62. Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan
berusia 29 tahun yang post dirawat di RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian :
klien sudah mampu berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan
keinginan bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Pasien
mengatakan suka membuat kerajinan tangan.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a) mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
b) melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
c) mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien
d) melibatkan pasien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat
e) melibatkan pasien dalam kegiatan kelompok di masyarakat
Pembahasan
Fokus penyataan : post rawat di RSJ klien sudah mampu berinteraksi
dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut
melakukan kesalahan. Berarti pasien ini mengalami HRD (harga diri
rendah).
Seluruh pilihan jawaban ini semua nya tindakan untuk mengatasi harga diri
rendah. tapi kita harus cari tindakan keperawatan selanjutnya.
Pilihan C tidak tepat karena pasien telah dikaji tentang kekampuan positif
yang dimiliki ,
Pilihan A,D dan E merupakan tindakan keperawatan pasien setelah melatih
kemampuan positif yang dimiliki
Jadi pilihan yang tepat adalah B , karena perawat sudah mengindentifikasi
kemampuan positif si pasie yaitu membuat kerajinan tangan , sehingga
tindakan selanjutnya B) melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
tersebut.
63. Seorang ibu (berusia 45 tahun) dirawat dirumah sakit karena merasa lemas,
tidak dapat tidur, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Tampak porsi
makan tinggal setengah. Pasien merasa makanan dari rumah sakit tidak enak
dan tidak ada rasanya. Hasil pemeriksaan konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering dan kulit pucat. Tekanan darah pada hari ini 110/80 mmHg dan nadi
72 kali/menit. Apa intervensi yang tepat untuk pasien agar BB tetap stabil ?
A. Kolaborasi dengan ahli gizi
B. Pemberian curcuma tablet
C. Anjuran makan sedikit tetapi sering
D. Menanyakan makanan kesukaan dan tidak disukai
E. Melibatkan keluarga untuk selalu memotivasi pasien agar mau makan
Pembahasan :
Dari hasil pengkajian didapat data pasien menyatakan tidak nafsu makan,
mual, muntah dan merasa makanan dirumah sakit tidak enak. Jadi
intervensi yang tepat agar berat badannya tetap stabil yaitu menganjurkan
makan sedikit tetapi sering.
Jika saat makan klien merasa mual, lebih naik berhenti daripada muntah.
Jika sedikit tapi sering, makanan dalam seporsi akan termakan semua,
walaupun dalam waktu yang lama & diet pasien tetap terjaga.
a. Masalah keluarga
b. Struktur dan fungsi keluarga
c. Perawatan Kesehatan keluarga
d. Stress dan koping keluarga
e. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Pembahasan :
Yang HARUS kita ketahui tentang pengkajian keluarga ada yang nama nya
data umum identitas, keyakinan yang dianut, etnik / budaya (komunikasi
menggunakan Bahasa daerah kah atau Bahasa indoneisa atau Bahasa
inggris)
Riwayat & tahap perkembangan keluarga
Tentang asal dari keluarga tersebut dari kakek neneknya, data yang
ditampilkan pada soal “klien memiliki 5 orang anak, 4 diantaranya telah
menikah dan berdomisili diluar kota. Anak ke 3 meninggal karena
leukimia pada usia 5 tahun (RIWAYAT)”
Masalah keluarga
misalnya klien mengatakan suami selalu pulang malam dan sering
melakukan kekerasan
Pembahasan :
Koping keluarga tidak efektif
Kondisi dimana keluarga memiliki masalah tidak suportif (misalnya
salah satu keluarga memiliki masalah Kesehatan keluarga itu tidak
saling mendukung
Pembahasan :
a. Fungsi sosialisasi
b. Fungsi komunikasi
c. Fungsi perawatan Kesehatan
d. Fungsi afektif
e. Fungsi interaksi
Pembahasan :
Afektif
Berfokus pada internalisasi keluarga, bagaimana salih asah asih asuh
antara anggota keluarga
Fungsi Reproduksi
Berfokus pada untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama
beberapa generasi (keturunan)
Fungsi Ekonomi
Berfokus pada stabilitas ekonominya, ex : siapa yang berperan sebagai
pencari nafkah
Fungsi Sosialisasi
Berfokus pada bagaimana cara merawat anak / pola asuh terhadap anak
agar bisa diterima oleh masyarakat (mengajarkan bersosialisasi)
Pembahasan :
Primer
Tindakan pencegahan yang sifatnya preventif lebih ke penyuluhan
(promosi kesehatan)
Sekunder
Tindakan pencegahan (deteksi dini) sudah menegakkan diagnose
terapi
(mengidentifikasi prilaku beresiko tinggi pada individu dan keluarga)
Ex : klien dengan gangguan emosional merujuk ke terapi kelas
manajemen marah atau terapi wicara
Tersier
Tindakan pemulihan dan rehabilitasi (untuk meminimalkan disabilitas
klien dan memaksimalkan tingkat fungsi dirinya)
Jawaban : D. Sekunder
Terdapat seorang ayah yang menganiaya anaknya sendiri secara fisik
sehingga perawat merujuk korban penganiayaan ke Lembaga
perlindungan anak.
70. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah. Hasil pengkajian :
perempuan (70 tahun) di diagnosis stroke sejak 1 bulan lalu. Perawat
melakukan ambulasi pada klien yang tidak mampu mobilisasi mandiri
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya luka decubitus dan mengajarkan
keluarga klien untuk melakukan ROM pasif.
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat pada kasus tersebut ?
a. Justice
b. Non-maleficience
c. Fidelity
d. Beneficience
e. Confidentiality
Pembahasan :
Justice (keadilan)
Non-maleficience (tidak merugikan)
Fidelity (menepati janji)
Beneficience (berbuat baik)
Confidentiality ( kerahasiaan)
Data focus :
Diagnosis stroke sejak 1 bulan lalu,
Perawat melakukan ambulasi pada klien yang tidak mampu
mobilisasi mandiri dengan tujuan untuk mencegah terjadinya luka
decubitus dan mengajarkan keluarga klien untuk melakukan ROM
pasif.
JAWABAN : D. beneficience
71. Perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian : seorang laki-laki
(60 tahun) post stroke saat dikunjungi perawat, keluarga mengatakan
pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sudah lama tidak keramas,
rambut dan badan klien bau. Keluarga mengatakan hanya menyeka pasien
dengan handuk basah.
Pembahasan :
Data focus :
Pasien di diagnosis post stroke
Pasien hanya bisa terbaring ditempat tidur
Pasien sudah lama tidak keramas, rambut dan badan klien bau
Keluarga mengatakan hanya menseka pasien dengan handuk basah
personal hygiene tidak terawat masalah Kesehatan keluarga :
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Pembahasan :
Kasus :
klien berusia 30 tahun, mempunyai 6 orang anak dan jarak
berdekatan.
Klien mengatakan menstruasi nya masih teratur dan masih ingin
mempunyai anak.
Riwaya pre ekslampsia setiap kehamilan
Tindakan yang tepat adalah memberikan penkes tentang keluarga
berencana, karena pada kehamilan-kehamilan yang terlalu
berdekatan jaraknya dan terlalu sering hamil dan melahirkan
dianjurkan untuk KB.
Pembahasan :
DS :
Keluarga mengeluhkan mengenai pengasuh orang tua mereka yang
tidak mengerjakan tugas dengan baik
Keluarga menganggap bahwa hal yang biasa untuk pengasuh tidak
tidur sama sekali sepanjang berjaga malam, karena menuru mereka
pengasuh memang digaji untuk itu
Pengasuh mengatakan bahwa dirinya mulai stress dan Lelah dengan
pekerjaan nya, dan keluarga tidak mau mengganti pengasuh orang
tua mereka
DO :
Keluarga tampak menekan dan memforsir pengasuh untuk bekerja
lebih dari jam kerjanya
Pengasuh tampak Lelah dan stress dengan pekerjaan nya
DIagnosa ketegangan pemberi asuhan, terjadinya kesulitan
menampilakan peran pemberi asuhan keluarga, di tandai dengan
kesulitan pemberi asuhan menyelesaikan kewajiban / tugas yang
dibutuhkan, merasa stress dan mengalami gangguan tidur
Pembahasan :
Data focus :
Pasien nya lemah, sulit untuk berdiri sendiri, pasien hanya
dibersihkan menggunakan kain basah dan tidak mandi masalah
hygiene
JAWABAN : d. Ajarkan keluarga Teknik memandikan pasien ditempat tidur
76. Seorang perawat melakukan pengkajian pada suatu keluarga. Hasil
pengkajian : keluarga menyatakan bahwa bila ada anggota keluarga yang
sakit, mereka akan membawanya kepada orang pintar (dukun). Menurut
keluarga, dukun tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
daripada membuang waktu berobat ke rumah sakit.
Pembahasan :
Data focus :
Ada anggota keluarga yang sakit dan lebih percaya dengan dukun
untuk menyembuhkan penyakit.
a. menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan
b. mengenal masalah Kesehatan
sejauh mana keluarga tersebut tahu tentang masalah Kesehatan anggota
keluarganya
c. memutuskan Tindakan yang tepat bagi keluarga
memiliki pandangan tidak kepercayaan pada pelayanan Kesehatan
d. memberikan perawatan pada keluarga yang sakit
Ketika ada anggota keluarga yang sakit apakah keluarga memberikan
Tindakan yang tepat pada anggota keluarganya tersebut
e. memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin Kesehatan keluarga
keluarga yang mempertahankan rumah yang sehat
Adakah tugas perkembangan keluarga yang tidak termasuk pada tahap ini ?
a. Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
b. Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
c. Pendidikan dan konseling keluarga berencana
d. Memperbaiki hubungan setelag terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga
e. Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
orang tua menjadi kakek/nenek
Pembahasan :
Keluarga ini tahap ke II childbearing family (dimulai dengan
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 6 bulan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap 2 :
1) Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
2) Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga
3) Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
4) Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek
Pembahasan :
Data focus :
Klien diantar keluarga ke RSJ sejak 2 minggu yang lalu, klien memukul
teman satu kamarnya pada hari kedua sejak dipindahkan dari IGD ke
ruangan riwayat perilaku kekerasan
Kondisi klien sekarang yang tampak mondar mandir, bicara kasar dan
wajah tegang belum dikatakan tanda-tanda perilaku kekerasan aktif , hanya
Riwayat perilaku kekerasan pada hari kedua sejak dipindahkan dari IGD ke
ruangan
Pembahasan :
Penentuan tingkat ketergantungan perawatan klien menurut Henderson:
Perawatan langsung + perawatan tidak langsung
Kategori tingkat ketergantungan perawatan :
7 – 8 jam Modified intensive care
1 – 2 jam self care
3 – 4 jam minimal care
5 – 6 jam Intermediate care
9 – 10 jam intensive care
JAWABAN : D. Modified intensive care
80. Di suatu IGD terjadi suatu kasus kematian pasien dengan infark miokard.
setelah dilakukan audit oleh tim manajemen RS ditemukan adanya
kejanggalan. Perawat yang bertugas tampak saling menyalahkan dan tidak
ada yang bertanggung jawab. Karu memanggil semua personil perawatnya
dalam forum audit kasus untuk mengetahui siapa yang patut disalahkan
atas kasus tersebut. apakah jenis metode penyelesaian konflik yang
diterapkan oleh pihak manajemen RS ?
a. Akomodasi
b. Kompetisi
c. Negosiasi
d. Menghindar
e. Kolaborasi
Pembahasan :
- Akomodasi dalam penyelesaian konflik ada salah satu pihak yang
terlibat konflik mengakomodir permintaan dari pihak lainnya yang
sama-sama terlibat konflik.
Ex : di suatu rumah sakit ada demo perawat karena honor yang tidak
diturun-turun kan, kemudian pihak rumah sakit berjanji pada bulan
depan akan dibayar lunas (ada satu pihak yang mengalah)
- Negosiasi terjadi jika pihak yang bertikai (pihak A dan B) yang sama-
sama memiliki kepentingan, mereka sama-sama tidak memperoleh hasil
penyelesaian sesuai dengan permintaan kedua pihak tersebut
Ex : Perawat A konflik dengan perawat B terkait jadwal dinas di hari
lebaran , perawat A ingin libur dan perawat B juga ingin libur namun itu
tidak bisa terjadi karena kekurangan tenaga di ruangan nya. Kemudian
karu mengambil kebijakan bahwa kedua nya tidak diliburkan, tapi di
bagi 2 perawat A dimasukkan 1 hari dan perawat B dimasukkan 1
hari.
- Kompetisi prinsip nya ada pihak yang menang dan kalah, metode
nya dengan mencari tahu siapakah yang salah siapakah yang harus
bertanggung jawab
Pembahasan :
Pernyataan Klien mengeluh merasa bosan dan ingin melakukan kegiatan
yang bermanfaat serta menghasilkan sesuatu. Masalah yang harus
diselesaikan adalah agar lansianya tidak merasa bosan dan membuat
lansia produktif
Amenore laktasi tanpa efek samping dan tanpa biaya karena metode ini
lebih kea rah kebiasaan pasien untuk menyusui bayi nya secara
eksklusif.
IUD, kurang tepat karena efek samping dr IUD ini akan menyebabkan
perubahan siklus haid atau kadang haid bisa jadi lebih lama dari
biasanya dan produksi secret vagina lebih banyak.
PIL, kurang tepat juga karena cara kerja metode kb pil ini harus
diminum diwaktu yang sama disetiap harinya jadi lebih ribet untuk cara
pemakaian nya, efek samping nya terjadi perubahan siklus haid,
mengakibatkan perubahan berat badan baik itu terjadinya kenaikan
berat badan atau penurunan berat badan
Pembahasan :
(Pasien batuk berdahak dan sulit dikeluarkan, kemudian adanya
sesak dan rr 28 x/m)
Pola napas tidak efektif kurang tepat karena pada kasus tidak
ada penjelasan sesak nafas nya diakibatkan oleh adanya
penyertaan atau disertai dengan bantu otot nafas
Nyeri akut kurang tepat karena pada soal memang ada pasien
mengatakan nyeri saat batuk TAPI untuk penegakan diagnose
nyeri KATA KUNCINYA pada SKALA nyeri
Gangguan pertukaran dan gangguan ventilasi spontan karena
untuk penegakan 2 diagnose ini kita perlu adanya data abnormal
dari nilai gas darah (pH normal / PCO2 normal / Sao2 normal)
84. seorang anak 7 tahun masuk IGD dengan hasil pengkajian : anak mengeluh
nyeri telinga sejak 3 hari yang lalu, nyeri terasa ditusuk, skala nyeri VAS 7
dan fungsi pendengaran berkurang. Anak tidak mau makan, gelisah dan
susah tidur malam serta membran timpani tampak merah. apakah masalah
keperawatan utama pada anak tersebut ?
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
c. Gangguan persepsi sensori
d. Gangguan pola tidur
e. Risiko infeksi
Pembahasan :
Permasalah : Anak mengeluh nyeri telinga sejak 3 hari yang lalu, nyeri
terasa ditusuk dengan skala nyeri VAS 7 menimbulkan efek fungsi
pendengaran berkurang.
Jawaban : a. nyeri akut
Nyeri kronik kurang tepat, karena perbedaan dari nyeri akut dan
nyeri kronik itu lebih dibedakan pada masa dirasakan nya nyeri
tersebut , NYERI AKUT dirasakan pada jangka waktu <3 bulan. NYERI
KRONIK dirasakan nyeri pada jangka waktu >3 bulan.
Gangguan persepsi sensori kurang tepat, karena pada kasus memang
ada data fungsi pendengaran anak berkurang TAPI masalah yang paling
utama yang harus diatasi segera adalah penyebab dari fungsi
pendengaran itu berkurang (diagnose ini bisa dimasukan ke diagnose
sekunder)
Gangguan pola tidur dan resiko infeksi kurang tepat, karena
merupakan diagnose ini tidak bisa dikatakan diagnose yang utama dan
resiko infeksi pun ditegakkan kalau sebelum adanya tanda-tanda infeksi
yang aktual.
85. seorang pasien perempuan 55 tahun masuk rawat inap dengan nilai GCS
E4M6V5. saat serah terima pasien di pertukaran shift dinas, keluarga
melapor pasien tidak sadar. Hasil pemeriksaan ulang didapatkan pasien
membuka mata, menggerang dan memberikan gerakan refleks saat
diberikan rangsangan nyeri di palpebra kanan. Apakah tingkat kesadaran
pasien saat ini ?
a. Somnolen
b. Coma
c. Compos mentis
d. Stupor
e. Apatis
Pembahasan :
DATA FOKUS = pada hasil pemeriksaan ulang pasien membuka mata,
memberikan Gerakan refleks saat diberikan rangsangan nyeri di palpebra
kanan
Pada data focus ini merupakan tanda-tanda tingkat kesadaran stupor
Jawaban : stupor
STUPOR kehilangan kesadaran yang hanya berbaring dengan mata tertutup dan
tidak menunjukkan reaksi bila di bangunkan TAPI Ketika diberikan
rangsangan nyeri barulah menimbulkan reaksinya
COMPOS MENTIS kondisi sadar penuh
COMA kondisi kesadaran hilang , tidak memberikan reaksi pada saat diberikan
semua stimulus rangsangan (nyeri, verbal, taktil)
SOMNOLEN kondisi pasien mengantuk dan cenderung tertidur , dapat bangun
Ketika diberikan rangsangan dan mampu menjawab secara verbal
APATIS Penurunan tingkat kesadaran seseorang yang disertai kekacauan
motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu.
86. seorang bayi baru lahir dengan spontan di rawat di ruang perinatologi.
Bayi tersebut akan direncakan untuk pemberian imunisasi setelah
pemberian vitamin K. apakah kenis imuniasasi yang tepat diberikan pada
bayi ?
a. Hepatitis B
b. DPT
c. Polio
d. Haemophilus influenza type b
e. BCG
Pembahasan :
Data focus : bayi baru lahir
Jawaban : A. Hepatitis B (HB0)
87. seorang ibu hamil 33 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 22 - 23 minggu
datang ke puskesmas. Hasil pengkajian : pasien mengeluh lelah, letih dan
lesu, tekanan darah 125/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m, frekuensi napas
22x/m, Hb 12gr/dL, GDS = 285 mg/dL. apakah masalah keperawatan yang
tepat pada pasien ?
a. Keletihan
b. Intoleransi aktivitas
c. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
d. Pola napas tidak efektif
e. Gangguan rasa nyaman
Pembahasan :
Data focus nilai lab GDS = 285 mg/dl (hiperglikemia yang menyebabkan
Lelah, letih, lesu)
Jawaban : c. ketidakstabilan kadar glukosa darah
Keletihan bukan problem utama nya tapi hanya penyebab dari problem
Intoleransi aktifitas data pasien mengeluh letih, Lelah, lesu belum bisa
jadi data penguat untuk mengangkat diagnose intoleransi aktifitas.
(Intoleransi aktivitas perubahan TTV abnormal saat / setelah pasien
melakukan aktivitas dan disertai dengan kondisi kelelahan dan
ketidakmampuan pasien dalam beraktivitas)
Pola napas tidak efekti dan Gangguan rasa nyaman tidak ada data
penguat data
88. seorang anak (3 tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan BAB cair dengan
frekuensi 10x, mual, nyeri perut dan tidak nafsu makan. Hasil pengkajian :
anak tampak lemah, suhu 37,2 C, frekuensi napas 32 x/m, frekuensi nadi
98x/m, dan BB anak 12 kg. apakah masalah keperawatan yang tepat ?
a. Deficit nutrisi
b. Diare
c. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
d. Resiko ketidakseimbangan cairan
e. Mual
Pembahasan :
Data focus masalah bab anak cair dengan frekuensi 10x dalam 24 jam ,
mual, nyeri abdomen dan tidak nafsu makan. Anak tampak lemah.
(berkaitan dengan proses eliminasi) Ketika bab dengan konsistensi feses
cair , frekuensi bab nya >3x dalam 24 jam kategori masalah diare
Jawaban : b. diare
a. Diare
b. Ketidakefektifan berat badan
c. Kurang gizi
d. Hipovolemik
e. Gangguan perkembangan
Pembahasan :
Berdasarkan kasus , terdapat data yang mendukung peneguhan diagnosis
keperawatan hipovolemik yaitu berat badan mengalami penurunan,
muntah, bibir kering dan mata cekung
Jawaban D. Hipovolemik
90. seorang perempuan usia 24 tahun P1 A0 KU Baik, TD 100/90 mmHg,
mengeluhkan mulas pada perut bagian bawah. Bagaimana kondisi uterus
yang diharapkan agar pasien boleh pulang ?
a. Uterus lembek
b. Uterus keras
c. Uterus keras dibawah umbilicus
d. Uterus keras diatas umbilicus
e. Tidaka ada jawaban benar
Pembahasan :
Pasien postpartum diperbolehkan pulang, apabila keadaan umum baik &
uterus keras di atas umbilikus
Pembahasan :
Setelah persiapan obat telah dilakukan, tindakan selanjutnya adalah
perawat mengecek papan identitas pasien (prinsip 6 benar).
Prinsip “enam benar” dalam pemberian obat :
a) Benar pasien
b) Benar obat
c) Benar dosis
d) Benar cara
e) Benar waktu
f) Benar dokumentasi
Pembahasan :
Dalam keadaan darurat, inform consent diabaikan terlebih dahulu karena
menyelamatkan nyawa pasien dari kehilangan darah yang banyak lebih
diutamakan untuk mencegah kematian. Setelah pasien sadar, baru akan
diberikan infrormasi.
Pembahasan :
Tindakan kolaborasi yang tepat adalah kolaborasi dengan dokter. Pada poin B –
E itu mengacu pada tindakan keperawatannya, sedangkan poin A tindakan
yang berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian manitol yang harus
sesuai dengan resep dokter.
Pembahasan :
Dalam tindakan keperawatan tersebut, perawat anton membedakan
pelayanan yang tidak memuaskan bagi pasien yang berada di kelas dua.
Perawat memberikan pelayanan yang baik pada pasien yang berada dikelas
satu. Perawat membedakan pasiennya dari segi materi (pendapatan). Jadi
kesimpulannya perawat anton melanggar prinsip etik keadailan (justice)
Jawaban E. Justice
95. pak agus sebagai kepala ruang ICU sedang menyelesaikan permasalahan
dari dua perawat yang sedang memiliki masalah dengan gaya
kepemimpinan otoriter. Pak agus menyelesaikan kasus tersebut dengan
mengambil keputusan bahwa salah satu perawat mendaparkan skoring atas
perbuatannya. apa strategi penanganan konflik pada kasus ICU tersebut ?
a. kolaborasi
b. kompetisi
c. akomodasi
d. menghindar
e. sharing
Pembahasan :
Kenapa kompetisi karena kompetisi merupakan strategi penanganan
konflik dengan menggambarkan satu pihak mengalahkan atau
mengorbankan yang lain, dengan cara pak Agus menskoring salah satu
perawat tersebut.
Jawaban B. Kompetisi
96. di bangsal anak, ada suatu masalah antara dua perawat. Kepala ruang
bertindak untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. kepala ruangan
mempertemukan kedua belah pihak untuk menjelaskan masalahnya dan
kepala ruang memberikan solusi untuk berdamai serta saling meminta
maaf atas kesalahan masing-masing. apa strategi penanganan konflik pada
kasus tersebut ?
a. Sharing
b. Kolaborasi
c. Kompetisi
d. Akomodasi
e. Menghindar
Pembahasan :
Kenapa kolaborasi karena strategi penanganan konflik kolaborasi
merupakan suatu bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua
belah pihak dengan pendekatan masalah. Jadilah solusinya berdamai serta
saling meminta maaf atas kesalahan masing-masing
Jawaban B. Kolaborasi
97. Di ruang ICCU terdapat dua tim pemberi asuhan keperawatan. masing-
masing ketua tim melakukan asuhan keperawatan yang berbeda-beda.
dengan begitu ruang ICCu tersebut tampak tidak harmonis. Apa konflik
yang terjadi dalam ruang ICCU tersebut ?
a. Konflik antar individu
b. Konflik antar ogranisasi
c. Konflik dalam diri sendiri
d. Konflik antar tim dalam organisasi
e. Konflik antar individu dalam kelompok
Pembahasan :
Pada kasus diatas, yang terjadi adalah terdapat perbedaan pelayanan asuhan
keperawatan pada masing-masing tim sesuai dengan penyataan pada kasus
“masing-masing ketua tim melakukan asuhan keperawatan berbeda-beda &
tampak tidak harmonis”. Jadi jawaban yang tepat yaitu terjadinya konflik
antartim dalam organisasi.
2. Demokratis :
Konsep kepemimpinan yang pegawainya mempunyai peranan penting
dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Pemimpin yang
mendengarkan dan mempertimbangkan atas masukan-masukan dari
para pegawainya
3. Laissez faire
Kepemimpinan laissez faire adalah pemimpin memberikan dan
membiarkan pegawainya untuk melakukan kinerja masing-masing
dan memberikan kepercayaan pada timnya
4. Diktator
Sama seperti otokratis / otoriter yang semua kendali ada ditangan
pemimpin
Pembahasan :
Gaya Kepemimpinan :
1. Demokratis
Konsep kepemimpinan yang pegawainya mempunyai peranan penting dan
dilibatkan dalam setiap keputusan. Pemimpin yang mendengarkan dan
mempertimbangkan atas masukan-masukan dari para pegawainya.
2. Diktator
Sama seperti otokratis / otoriter yang semua kendali ada ditangan pemimpin
3. Otoriter/otokratis
kekuasaan penuh pada pemimpin, biasanya para pegawainya tidak diberikan
kebebasan untuk menentukan tujuan/pendapat mereka sendiri. Jadi
keputusan pemimpin itu sifatnya mutlak tidak bisa di ganggu gugat.
4. Karismatik
gaya kepemimpinan yang memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat sehingga
mampu mempengaruhi pegawainya.
a. Pemodifikasi lingkungan
b. Pemberi pelayanan
c. Penghubung
d. Pendidik
e. Advocate
Pembahasan :
1. Pemodifikasi lingkungan
Peran perawat yang memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
2. Pemberi pelayanan
Peran perawat utama yang memberikan pelayanan keperawatan dengan
memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh. Contohnya pemberian asuhan
keperawatan meliputi tindakan.
3. Penghubung / Fasilitator
Peran perawat yang menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamaan klien
4. Pendidik
Peran perawat yang bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat
5. Advocate
Peran perawat dalam membantu menginterpretasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan/informasi khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
serta dapat berperan mempertahankan & melindungi hak-hak pasien