Anda di halaman 1dari 101

TRY OUT SOAL UKOM

Ns. Helza Risdianti, S.Kep., M.Kep


Seorang laki-laki 58 tahun dirawat dibangsal paru dengan emfisema. Hasil pengkajian : pasien
mengeluh sesak dan sulit mengeluarkan napas dengan frekuensi 28x/m, tampak adanya retraksi
sternocleidomastoid dan kebiruan pada ujung jari. Apakah masalah keperawatan yang tepat ?
A. Intoleransi aktivitas
B. Gangguan pertukaran gas
C. Perfusi perifer tidak efektif
D. Bersihan jalan napas tidak efektif
E. Pola napas tidak efektif

PEMBAHASAN
Hasil pengkajian : pasien mengeluh sesak dan sulit mengeluarkan napas dengan
frekuensi 28x/m, tampak adanya retraksi sternocleidomastoid dan kebiruan pada
ujung jari.
INTOLERANSI Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
AKTIVITAS “pasien mengalami peningkatan frekuensi nafas atau
mengeluh Lelah setelah beraktivitas”
GANGGUAN Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
PERTUKARAN GAS “adanya gangguan pertukaran gas dari hasil lab AGD (nilai
abnormal dari PCO2/PO2/saturasinya)
PERFUSI PERIFER TIDAK Walaupun di kasus ada data “kebiruan pada ujung jari”
EFEKTIF NAMUN data ini belum bisa mendukung untuk menegakkan
diagnose perfusi perifer tidak efektif jadi harus ada data CRT
>2, akral teraba dingin
BERSIHAN JALAN NAPAS Bisa ditegakkan sebagai diagnose jika menemukan data
TIDAK EFEKTIF “pasien mengeluh batuk berdahak dan sulit untuk
mengeluarkan secret/sputum”
POLA NAPAS TIDAK pasien mengeluh sesak dan sulit mengeluarkan napas
EFEKTIF dengan frekuensi 28x/m, tampak adanya retraksi
sternocleidomastoid (ada penggunaan otot bantu nafas)
1. Seorang perwat puskesmas sedang melakukan kunjungan rumah dan menemukan
seorang perempuan berusia 57 tahun mengalami ulkus pada daerah bkong akibat tirah
baring lama. Hasil pengkajian pasien tampak terbaring ditempat tidur, hemiparase
dextra, tampak luka pada daerah bokong dengan luas 2x1x2 cm, pus dan berbau.
Perawat akan melakukan perawatan luka dengan memberihkan luka, memberikan
obat salep dan menutupnya. Apakah prinsip etik yang ditetaapkan perawat pada
kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Acuntability
e. Beneficience

Jawaban : E.
Beneficience
Pembahasan :
Kunci dari soal diatas adalah perawat melakukan perawatan luka, dimana perawat
melakukan sebuah kebaikan ini hal menjadi kunci. Apabila perawat melakukan
kebaikan/memberikan asuhan keperawatan kepada pasien maka perinsip etik yang
ditetapkan perawat adalah BENEFICIENCE
Tips and Trik:

ETIKA KEPERAWATAN

A. Otonomi : Hak Pasien


B. Justice : Adil
C. Fidelity : janji
D. Beneficiende : Berbuat baik
E. Non Male : mencegah hal buruk
F. Veracity : jujur
G. Confident : Rahasia

STRATEGI MENJAWAB

Otonomi : pasien menolak, pasien memutuskan


Justice : bila ada 2 pasien Bertindakn sesuai KDM Mengancam Jiwa
: perawat berjanji
: asuhan keperawatan Promosi kesehatan Preventif
: mencegah hal buruk
Fidelity : kemoterapi
Beneficience : Penyakit menular : TB, HIV

Non-male
Veracity
Confident
2. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang perawatan bedah dengan luka
bakar derajat II. Hasil pengkajian pasien mengalami luka bakar dengan presentasi LLB
35% BB 70Kg. Hasil TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas
24x/menit subu 38,3%. Untuk mengatasi masalah cairan yang terjadi pasien
mendapatkan resusitasi cairan. Apa indikasi keberhasilan tindakan pada kasus
tersebut?
a. Urine output 35-70ml/jam
b. Kalium 5 MmEq/L
c. Hematokrit 55%
d. Penurunan suhu 36-37C
e. Peningkatan BB 2 Kg dalam 24 jam.

Jawaban : A. Urine Output

35-70ml/jam Pembahasan :

INGAT!!

Kunci Keberhasilan pada masalah cairan itu : Urine Ouput


Urine Output : 0,5cc – 1 cc/Kg/Jam
3. Seorang laki-laki (56 tahun) dirawat di RS dengan emfisema paru. Hasil pengkajian : pasien
mengeluh sesak napas, pola napas cepat dan dangkal, frekuensi napas 26 x/m, tekanan
darah : 130/90 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit, Ph 7,31, PCO2 58 mmHg, HCO3 26 mEq.
Apakah interpretasi pemeriksaan AGD pasien ?
a. Asidosis metabolic
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolic
d. Alkalosis respiratorik
e. Asidosis respiratorik terkompensasi Sebagian

Pembahasan :
Hasil AGD pasien
pH 7,31 (N = 7,35 – 7,45)  menurun
PCO2 58 mmHg (N = 35-45 mmHg)  meningkat
HCO3 26 mEq (N = 22-26 mEq)  normal

Jawaban : B. Asidosis respiratorik


4. Seorang perempuan umur 27 tahun dirawat di RS dengan keluhan lemah disertai mual,
muntah sebanyak 4 kali. Hasil pemeriksaan fisik: klien tampak lemas, lidah kotor, turgor kulit
buruk : TD : 90/60 mmHg, suhu : 37C, frekuensi nadi 88 x/m. dan frekuensi napas 22 x/m.
apakah Tindakan yang tepat pada pasien tersebut ?
a. Mengajarkan oral hygiene
b. Melakukan kompres hangat
c. Mengajarkan Teknik relaksasi
d. Memberikan cairan melalui intravena
e. Memberikan duet lunak dan rendah serat

Pembahasan :
Klien mengalami tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan :
Klien tampak lemas, muntah 4x dalam sehari, turgor kulit jelek dan tekanan darah menurun
90/60 mmHg

Tindakan yang tepat memberikan terapi cairan melalui intravena untuk memenuhi
kebutuhan cairan
Jawaban : D. Memberikan cairan melalui intravena
5. Seorang ketua tim menegur dan memarahi saah seorang perawat pelaksana
dikarenakan tindakan keperawatan yang dilakukan dianggap salah atau tidak sesuai
SOP. Sehingga timbllah konflik antara kedua perawat tersebut. Perawat pelaksana
berusaha tidak terlibat langsung dan tidak bertemu dengan ketua tim itu. Apakah
mekanisme penanganan konflik yang digunakan oleh perawat tersebut?
a. Negosiasi
b. Kompetisi
c. Kompromi
d. Akomodasi
e. Menghindar

Jawaban : E.

Menghindar

Pembahasan :

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLK

Kompromi/negosiasi : perundingan

Contoh : perundingan A x perundingan B

C
(hasil beda dengan yang inginkan oleh kedua belah pihak)
Kompetisi (melakukan persaingan sehat) :
Akomodasi : salah satu pihak mengakomodir pihak lain
Menghindar : menghindari konflik
Kolaborasi : hasil sama sama untung A x C = AC
6. Seorang ibu datang ke poli tumbang dengan keluhan khawatir dengan perkembangan
anaknya. Ibu mengatakan anaknya disekolah maupun dirumah tidak mau ikut bermain
dengan teman teman nya . ibu mengatakan anaknya hanya mengamati dan tidak ada
inisiatif ikut bermain dengan teman temannya.apakah karakteristik sosial anak
tersebut ?
a. Paralel
b. Solitary
c. Onlooker Play
d. Associatif Play
e. Kooperatif Play

Jawaban C. Onlooker Play

Pembahasan :
Paralel play : bermain bersama dengan mainan yang sama, namun apa yang masing – masing anak la

 Solitary play Onlooker


: asyik
playengan dunia sendiri
 Associatif play : anak hanya mengamati
 : meniru permainan anak lain

Kooperatif play : bermain secara berkelompok, tmasing masing
anak memiliki peran untuk mencapai tujuan permainan.
7. Seorang perempuan berusia 26 tahun menjalani Hemodialisa di RSU sejak 4 tahun lalu.
Hasil pengkajian mengatakan merasa bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah
dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti ini. Pasien menolak untuk dilakukan
Hemodalisa selanjutnya karena menganggap tidak akan bisa sembuh. menurut
keluarga pasien susah tidur dan sering menangis ketika dirumah. Apakah masalah
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Berduka
b. Ketidakberdayaan
c. Harga diri rendah
d. Keputusasaan
e. Ansietas

Jawaban : D.

Keputusasaan

Pembahasan :

Ketidakberdayaan : individu memandang tidak ada yang harus dilakukan lagi,

Subjektif : Objektif :

Merasa tidak Menghindari


mampu orang, apatis
melakukan
Keputusasaan : penyataan sudah tidak ada alternatif pilihan yang bisa
dilakukan : apapun, tidak

TIDAK BISA, TIDAK AKAN SEMBUH PERCUMA

Ansietas : pengalaman subjektif yang TIDAK JELAS


8. Seorang laki laki berusia 68 tahun dirawat diruang ICU dengna riwayat penyakit
PPOK. Hasil pengkajian keadaan umum lemah, sesak nafas dan pasien tampak
gelisah. Terdengar
suara napas ronkhi, dahak sulit dikeluarkan. Bentuk dada barrel chest. Hasil TD
140/90mmHg. Frekuensi nasi 74x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 38C.
Keluarga mengatakan pasien riwayat perokok aktif. Apakah masalah keperawatan
yang tepat pada kasus diatas?
a. Resiko ketidakefektifan perfusi cerebral
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Hipertermi
e. Ansietas

Jawaban : B. Bersihan jalan nafas tidak

efektif Pembahasan

Bersihan napas tidak efektif Pola nafas tidak efektif Gangguan


pertukaran gas
 Sputum berlebih  Penggunaan  pCO2 abnormal
 Batuk tidak efektif otot bantu  pO2 abnormal
 Whezzing, ronchi pernapasan  pH abnormal
 Fase
ekspirasi
memanjang
 RR abnormal
9. seorang perempuan usia 36 tahun dirawat diruang interna RS dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian tampak pernapasan cuping idung, pengguanaan otot bantu
napas, batuk tidak produktif, sesak saat ekspirasi. Keluarga mengatakan pasien sering
mengalami sesak napas saat terpapar debu atau jika terlalu lebih dan cemas. Hasil TD
130/80mmHg. Frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, suhu 37,8C.
Pasien terpasang O2 nasal canul 2L/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Hipertermi
c. Gangguan ventilasi
d. Pola napas tidak efektif
e. Bersihan jalan napas tidak efektif

Jawaban : D. Pola napas tidak efektif

Pembahasan :

Kunci pada soal “Hasil pengkajian tampak pernapasan cuping idung, pengguanaan
otot bantu napas”
10. Seorang perempuan usia 26 tahun post partum normal 2 jam yang lalu. Dirawat
diruang nifas hasl pengkajian paien mengeluh pusing lemas dan telah mengganti
pembalur sebanyak
2 kali, wajah tampak pucat tinggi pundus 1 jari di atas pusat dan teraba lunak. TD
100/80mmHg frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit. Apakah tindakan
keperawatan yang dilakukan?
a. Masasse uteri
b. Melakukan tranfusi
c. Observasi pendarahan
d. Anjuran tirah baring
e. Atur posisi

Jawaban : A. Masasse uteri

Pembahasan : uterus teraba lunak menunjukkan kontraksi uterus yang jelek, shingga
menyebabkan perdarahan terus menerus. Untuk mengatasi perdarahan pada post
partum perlu dilakukan masasse pada uterus sehingga uterus berkontraksi dan
perlahan lahan kembali kebentuk semula.
11. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 tahun datang ke poli KIA diantar
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian didapatkan usia
kehamilan saat ini 28 minggu. HPHT 6 oktober 2017, TD 120/80 mmHg, frekuensi
pernapasan 20x/menit, suhhu 36,5C dan frekuensi nadi 85x/menit. Kapan taksiran
persalinan pda kasus diatas?
a. 13 juni 2018
b. 12 juni 2018
c. 11 juni 2018
d. 13 juli 2018
e. 12 juli 2018

Jawaban : D. 13 Juli 2018

Pembahasan : data fokus pada kasus adalah HPHT 6 Oktober 2017. Dengan
menggunakan rumus :
Jika HPHT pada bulan Januari, Februari dan Maret

Jika HPHT bulanTPL = (tanggal


April sampai +Desember
7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0)

TPL = (tanggal + 7 hari), (bulan - 3), (tahun + 1)

12. Seorang perempuan, berusia 40 tahun dibawa ke UGD karena mengeluh nyeri dada
saat pengkajian didapatkan klien memeangi dada sebelah kiri, skala nyeri 6 frekuensi
nadi : 100x/menit. TD 130/80mmHg, tidak didapatkan tanda sesak nafas. Nyeri dada
yang

dirasakan menjalar ke punggung ke tanga. EKG : iskemik posteroir. Apakah tindakan yang
harus dilaksanakan oleh perawat UGD?
a. Kolaborasi pemberian analgetik
b. Observasi tingkat dan skala nyeri
c. Anjurkan nafas panjang dan dalam
d. Melaksanakan EKG
e. Larih distraksi relaksasi

Jawaban : A. Kolaborasi pemberian

analgetik Pembahasan :

Point penting pada soal tersebut : skala nyeri 6

Tipsnya kalo SKALA NYERI 6 dan ditanya tindakannya langsung ingat KOLABORASI
ANALGETIK
13. Seorang perempuan usia 19 tahun dengan G2P0A0. Datang ke poli KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT tanggal 12 Desember 2018. TFU
28cm, TD 100/80mmHg, frekuensi nafas 22x/menit dan frekuensi nadi 90x/menit.
Berapakah usia kehamilan pada kasus?
a. 26 minggu
b. 28 minggu
c. 30 minggu
d. 32 minggu
e. 34 minggu

Jawaban : D.32

minggu Pembahasan :

Bila diketahui TFU, dan ditanyakan usia kehamilan

dapat menggunakan rumus :

𝑻𝑭𝑼 𝒙 𝟐
Bulan =𝟕

𝑻𝑭𝑼 𝒙 𝟖
minggu =𝟕
14. Perawat keluarga melakukan pengkajian pada pasangan usia subur yang baru menikah
7 bulan yang lalu. Pasangan tersebut tinggal berdua, jauh dari keluarga dan
orangtuanya. Mereka merasa cemas dengan kondisinya yang belum memiliki
keturunan sampai sekarang.

Mereka mengatakan belum memeriksakan diri karena takut dengan hasil yang
mengecewakan dan selalu meminta saran dari temam temannya. Sementara orangtua
dan keluarganya tidak berhenti menanyakan kabar keturunannya. Apakah masalah
keperawtan yang tepat pada kasus?
a. Ansietas
b. Defisit pengetahuan
c. Gangguan proses keluarga
d. Penurunan koping keluarga
e. Ketidakmampuan koping keluarga

Jawaban : A.

Ansietas

Pembahasan :

masalah keperawatan yang tepat pada kasus adalah ansietas. Karena keluarga merasa
emas dengan keadaannya yang tak kunjung diberikan momongan.
15. Seorang laki laki berusia 35 tahun diantar ke UGD oleh teman kerjannya akibat
tersengat aliran listrik bertegangan tinggi. Hasil pengkajian tampak luka bakar pada
ekstremitas atas kanan-kiri, dada dan perut. Pasien tampak meringis kesakitan, BB
60Kg, TB 165cm. Perawat akan melakukan resusitasi cairan dengan memasang infus.
Berapakah kebutuhan cairan 8 jam pertama berdasarkan formula parkland baxter
pada kasus tersebut?
a. 2160 ml
b. 3600 ml
c. 4320 ml
d. 5400 ml
e. 8640 ml

Jawaban : C. 4320

ml Pembahasan :

Total luas luka bakar pasien yaitu : 8 jam pertama = 50%


Eksremitas kiri-kanan : 8 jam kedua = 25%
18% Dada : 9%
Perut 9% 8 jam terakhir = 25%
Total luas luka bakar 36%

Kebutuhan cairan = 4 x BB x LB

= 4 x 60 x 36%

= 8640 ml, 8640ml x 50% = 4320ml


16. Laki laki berusia 39 tahun datang ke poli penyakit kulit dan kelamin RSU karena bintik
bintik merah yang bercampur nanah pada aat kelaminnya. Menurut pasien
sebelumnya dia tidak pernah mengamali kejadian seperti ini. Ia mengaku sebulan yang
lalu berkunjung ke luar kota dan melakukan hubungan seksual dengan pekerja
seks komersial. Saat dikaji

pasien gelisah, terus bertanya dan was was, ia berharap tidak mengalami HIV-
AIDS. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
a. Melakukan distraksi
b. Mengajarkan untuk berdoa
c. Melakukan hypnotis 5 jari
d. Menerapkan latihan napas dalam
e. Membantu mencari penyebab

Jawaban : D. Menerapkan latihan napas dalam

Pembahasan : data fokus pada kasus adalah saat dikaji pasien gelisah, terus bertanya
dan was was, ia berharap tidak mengalami HIV-AIDS. Masalah keperawatan utama
pada pasien diatas adalah ansietas atau kecemasan

INTERVESI ANSIETAS

 Kaji tanda tanda ansietas


 Ajarkan tarik napas dalam
 Ajarkan teknik distraksi
 Ajarkan teknik hipnotis 5 jari
 Ajarkan teknik spiritual
17. Laki-laki berusia 39 tahun diantar oleh ayah nya ke unit psikiatri karena menangis
terus dan tidak mau keluar kamar. Klien mengatakan dirinya jelek, miskin,tidak
berguna.setahun yang lalu ibunya meninggal karena musibah gempa. 6 bulan
setelahnya klien di PHK ditempat kerjanya dan mencari kerja lagi namun selalu
ditolak. Sebulan yang lalu perempuan yang dicintainya menikah dengan laki-laki lain.
Apakah faktor presifitasi manakah yang paling berpengaruh kepada klien diatas?
a. Ibunya meninggal dunia
b. Di PHK dari tempat kerja
c. Rumahnya tekena gempa
d. Selalu ditolak dalam mencari kerja
e. Perempuan menikah dengan laki-laki lain

Jawaban : E. Perempuan menikah dengan laki laki


lain Pembahasan :

Data fokus pada kasus adalah sebulan yang lalu perempuan yang dicintainya
menikah dengan lelaki lain.
18. Seorang perempuan usia 22 tahun datang ke poli kulit, post luka bakar, ketika perawat
akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan
jaket. Hasil pengkajian : tangan sebelah kiri berwarna putih bekas luka bakar, pasien
banyak menunduk dan mengatakan tanganya tidak seperti orang lain. Apakah
komponen konsep diri yang terganggu pada kasus tersebut?
a. Peran
b. Citra tubuh
c. Harga diri
d. Ideal diri
e. Identitas

Jawaban : B. Citra tubuh


Pembahasan :
Data fokus pada kasus adalah “tangan sebelah kiri berwarna putih bekas luka bakar, pasien
banyak menunduk, dan mengatakan tangannya tidak seperti orang lain”

kONSEP DIRI

Identitas Peran
: Jenis
HDRKelamin
Ideal diri : pekerjaan
: persepsi
: persepsi individual/ tingkah laku
Citra Tubuh : struktur tubuh
19. Seorang perempuan berusia 23 tahun, bekerja sebagai model, di rawat di RSU karena
kecelakaan yang mengakibaatkan diwajahnya. Hasil pengkajian : pasien mengatakan
“sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi” dan
diucapkan berulang ulang. Pasien terlihat murung dan susah tidur apakah masalah
keperawatan pada pasien tersebut?
a. Ansietas
b. Keputusasaan
c. Ketidakberdayaan
d. Harga diri situasional
e. Gangguan citra diri

Jawaban : C.

Ketidakberdayaan

Pembahasan :

Data fokus pada kasus diatas : pasien mengatakan “sudah tidak ada lagi yang bisa
saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi” dan di ucapkan berulang ulang.

Ketidakberdayaan : individu memandang tidak ada yang harus dilakukan lagi,

Subjektif : Objektif :

Merasa tidak mampu Menghindari orang,


melakukan apapun, apatis
tidak dapat

Keputusasaan : penyataan sudah tidak ada alternatif pilihan yang bisa dilakukan :

TIDAK BISA, TIDAK AKAN SEMBUH PERCUMA


20. Seorang kepla ruangan ICU dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
biasanya meninggalkan perawat dan staf tanpa arah, selalu memaksakan bawahan
membuat perencanaan dadakan, melaksanakan dan menilai kinerjanya menurut apa
yang mereka rasakan tepat, tanpa suatu standar yang jelas. Apa jenis daya
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan tersebut?
a. Otoriter
b. Kharismatik
c. Leizes faire
d. Birokratis
e. Demokratis

Jawaban : C. Laizes
faire Pembahasan :
GAYA KEPEMIMPINAN

Autokratis/Otoriter: menguasai semua. Keputusan dipimpinan


tidak ada negosiasi

Demokratis : Bersama – sama/keputusan bersama

Partisipasi : gabungan autokratis dan demokratis

Laisserz Faire : pimpinan mengendalikan tanpa arah

Birokratis : kaku dalam aturan


21. Ruangan interna salah satu RS terdiri dari perawat yang heterogen terutama dalam
memberikan asuhan keperawatan. ada perawat yang diklasifikasikan sebagai tenaga
profesional, ada perawat teknikal dan ada perawat pembantu dalam satu tim kecil
tersebut. Apakah model asuhan keperawatan yang digunakan pada kasus?
a. Keperawatan tim
b. Keperawatan kasus
c. Keperawatan primer
d. Keperawatan modular
e. Keperawatan fungsional

Jawaban : E. Keperawatan
fungsional Pembahasan :

 Metode kasus akhir shift Metode


: perawat fungsional
mengelola Metode
pasien timfokus
secara Metode primer
sampai
Metode modular
 : pembagian tugas dalam fokus tertentu
 : ada Katim dan perawat pelaksana
 : perawat penanggung jawab pasien 24 jam
 : kolaborasi primer – tim
22. Kepala ruangan poli mata dalam menyelesaikan konflik yang terjadi diruangannya
dengan menunjukan kekuasaannya sesuai power dan posisinya. Ia berupaya
melakukan peningkatan motivasi antar-staf terutama yang terkait dengan tugas dan
tanggung jawab straf. Hal ini untuk menimbulkan lingkungan kerja yang sehat dan
sportivitas. Apakah bentuk strategi konflik yang digunakan oleh kepala ruangan
tersebut?
a. Kompetisi
b. Kerjasama
c. Kompromi
d. Akomodasi
e. Menghindar

Jawaban : A. Kompetisi

Pembahasan :

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLK

Kompromi/negosiasi : perundingan

Contoh : perundingan A x perundingan B

C
(hasil beda dengan yang inginkan oleh kedua belah pihak)
Kompetisi (melakukan persaingan sehat) :
Akomodasi : salah satu pihak mengakomodir pihak lain
Menghindar : menghindari konflik
Kolaborasi : hasil sama sama untung A x C = AC
23. Seorang balita perempuan berusia 4 tahun, dibawa ibunya ke Poli anak dengan
keluhan demam,muntah frekuensi 6 kali sehari sejak 3 hari yang lalu. Ibu mengatakan
rewel dan sulit tidur pada malam hari, nafsu makan berkurang, tampak lemas. Hasil
pemeriksaan : cubitan pada kulit perut lambat, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
nafas 24x/menit, suhu 37,40C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
diatas?
a. Hipertemia
b. Hipovolemia
c. Defisit nutrisi
d. Resiko hipovolemia
e. Gangguan pola tidur

Jawaban : B.
Hipovolemia
Pembahasan :
fokus data : Seorang balita perempuan berusia 4 tahun, dibawa ibunya ke Poli anak
dengan keluhan demam,muntah frekuensi 6 kali sehari sejak 3 hari yang lalu. Ibu
mengatakan rewel dan sulit tidur pada malam hari, nafsu makan berkurang, tampak
lemas. Hasil pemeriksaan : cubitan pada kulit perut lambat, frekuensi nadi 90x/menit
24. Seorang perawat ners yang baru bekerja 7 bulan di ruang anak diminta menjadi ketua
tim sementara menggantikan ketua tim yang cuti kerja. Anggota timnya adalah
perawat lama dengan pendidikan Diploma dengan berbagai usia. Tidak ada kejadian di
luar kendali pada waktu sebelumnya ketua tim mendengar curah pendapat dari
anggota timnya. Apakah gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan dalam seituasi
tersebut?
a. Otoriter
b. Lezizess faire
c. Demokratis
d. Partisipatif

e. Militeristik

Jawaban : C. Demokratis

Pembahasan :

GAYA KEPEMIMPINAN

Autokratis/Otoriter: menguasai semua. Keputusan dipimpinan


tidak ada negosiasi

Demokratis : Bersama – sama/keputusan bersama

Partisipasi : gabungan autokratis dan demokratis

Laisserz Faire : pimpinan mengendalikan tanpa arah

Birokratis : kaku dalam aturan


25. Kepala ruang ICU memiliki 12 perawat dengan kapasitas 22 tempat tidur. Kepala
ruangan mendistribusikan perawt ke dalam dua tim dengan BOR 82%. Tim pertama
merawat pasien dengan 11 tempat tidur di ruang A dan tim kedua merawat pasien
dengan 11 tempat tidur di ruangna B. Setiap perawat pelaksana harus bertanggung
jawab kepada ketua timnya. Apakah model asuhan keperawatan yang di
implementasikan oleh perawat tersebut?
a. Keperawatan fungsional
b. Keperawatan penugasan
c. Keperawatan primer
d. Keperawatan kasus
e. Keperawatan tim

Jawaban : E. Keperawatan

tim Pembahasan :

 Metode kasus akhir shift Metode


: perawat fungsional
mengelola Metode
pasien timfokus
secara Metode primer
sampai
Metode modular
 : pembagian tugas dalam fokus tertentu
 : ada Katim dan perawat pelaksana
 : perawat penanggung jawab pasien 24 jam
 : kolaborasi primer – tim
26. Kepala rangan penyakit dalam melakukan audit mutu terhadap kerjadian plebitis dan
infeksi perkemihan setiap bulan di ruangan. Hasil data menunjukkan bahwa angka
kejadian plebitis
meningkat sebanyak 21% dan kejadian infeksi perkemihan meningkat
sebanyak 7%. Manakah fungsi manajemen yang tepat pada kegiatan tersebut?
a. Staffing
b. planning
c. organizing
d. controling
e. actuating

Jawaban : D.

Controling

pembahasan :

FUNGSI MANAGEMEN

Planning: perencanaan
Organizing: pengaturan SDM > Jobdes > menyusun kepanitian/tim
Staffing: pengelolaan staf
Actuating: pengarahan, motivasi, supervisi
Controling: evaluasi, memastikan seluruh kegiatan berjalan dengan baik
sesuai tujuan
27. kepala bidang keperawatan mendapatkan data bahwa selama 30 hari didapatkan
jumlah hari perawatan sebanyak 5500 dan terdapat 250 tempat tidur. Jumlah pasien
yang keluar sebanyak 200 orang. Berapa jumlah BOR pada kasus diatas?
a. 69%
b. 70%
c. 71%
d. 72%
e. 73%

Jawaban : E. 73%

Pembahasan :

RUMUS BOR

jumlah hari perawatan


𝐵𝑂𝑅 = jumlah Tempat Tidur Aktif x jumlah hari dalam 1 periode x 100%

Jadi :
𝟓𝟓𝟎𝟎
𝐵𝑶𝑹 = 𝟐𝟓𝟎 𝐱 𝟎𝟑 x 100%

= 73,3%
28. Kepala bidang keperawatan mendapatkan data bahwa selama 30 hari didapatkan
jumlah hari perawatan sebanyak 2500 hari dan terdapat 60 tempat tidur. Jumlah
pasien yang keluar sebanyak 250 orang. Berapa jumlah ALOS pada kasus di atas?
a. 14 hari
b. 13 hari
c. 12 hari
d. 11 hari
e. 10 hari

Jawaban : E. 10
hari Pembahasan :
RUMUS ALOS

ALOS/AVLOS =𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭𝐚𝐧 ALOS/AVLOS =𝟐𝟓𝟎𝟎


𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 𝟐𝟓𝟎

= 10 hari

29. 3 Liter cairan RL dijadwal untuk 24 jam pas pasien usia 35 tahun di ruang penyakit
dalam. Infus telah berjalan selama 8 jam. Cairan tersisa alaha 1000ml. Berapa jumlah
tetes permenit diperukan air infus agar infus habis tepat waktu?
a. 14 tpm
b. 21 tpm
c. 28 tpm
d. 35 tpm
e. 42 tpm

Jawaban : E. 42 tpm

Pembahasan :

30. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dirawat diruang ortopedi post pemasangan gips
1 plabot/kolf 500cc = 7 tpm/24 jam
pada ekstremitas bawah kiri. Pasien mendapatkan terapi antibiotik gentamicin 250mg,
Data fokus 1000ml / 8 jam
sediaan obat 1 gr. Antibiotik di encerkan dengan 5 cc aquadest. Berapa cc antibiotik
1000 ml = 2 plabot/kolf
yang diinjeksikan?
a. 1,25 cc Jadi : 2 x 7 = 14tpm/24 jam. Jika dalam 8 jam maka dikalikan 3
b. 1,5 cc = 14 x 3 = 42tts/8 jam

c. 1,75cc
d. 2 cc
e. 2,5 cc

Jawaban : a. 1,25

cc Pembahasan : 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧


Dosis Obat Vial : 𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚 𝒙 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕

Dosis Obat ampul : 𝐝𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧


𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚

JADI :

𝟐𝟓𝟎
Dosis Obat Vial : 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟓 = 1,25cc

31. Perawat melakukan kunjungan rumah dan pengkajian pada keluarga binaan. Hasil
pengkajian ditemukan seorang laki laki berusia 42 tahun telah mengalami nyeri dada
dan batuk selama 2 bulan dan tidak sembuh – sembuh. Keluarga sudah menyarankan
agar klien berhenti merokok dan tidak perlu berobat lanjut cukup pengobatan herbal
yang dijalani secara rutin. Klien menahan rasa sakit dan tetap bekerja. Klien mudah
marah jika keluarga membicarakan penyakitnya. Apakah masalah keperawatan yang
tepat untuk kasus di atas?
a. Kesiapan meningkatkan koping komunitas
b. Kesiapan meningkatkan koping
c. Penurunan koping keluarga
d. Ketidakefektifan penyangkalan
e. Ketidakmampuan kopng keluarga

Jawaban : E. Ketidakampuan koping


keluarga Pembahasan :
Kunci dari soal tersebut adalah : keluarga yang tdak memenuhi kebutuhan
berobat lanjut klien. Hal ini menandakan bahwa ketidakmampuan koping
keluarga.

32. Perawat komunitas melakukan pengkajian kepada sekelompok lansia yang tinggal
disekitar pesisir laut. Hasl pengkajian menunjukan sebanyak 23% lansia memiliki TD
diatas 155/100mmHg. Setelah dilakukan pengkajian terkait pola makan. Data
menunjukkan bahwa akanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderitaa
hipertensi. Petugas kesehatan

mengatakan 76% lansia tersebut rutin mengontrol tekanan darahnya dipuskesmas. Apakah
masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Kesiapan meningkatankan manajemen kesehatan
b. Ketidakefektifan manajemen pengetahuan
c. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
d. Koping keluarga tidak efektif
e. Kurang pengetahuan

Jawaban : A Kesiapan meningkatankan manajemen


kesehatan Pembahasan :
Point pada soal diatas adalah Petugas kesehatan mengatakan 76% lansia tersebut rutin
mengontrol tekanan darahnya dipuskesmas
33. saat kunjungan rumah ditemui perempuan berusia 42 tahun. Hasil anamnesis klien
didiagnsa TBC paru. Hasil observasi klien tampak lemas, sehingga tidak mampu kerja.
Suaminya mengatakan malu dengan tetangga karena istrinya sakit sakitan dan tidak
mau berhubungan seksual karena takut ketularan. Apakah intervensi utama yang perlu
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Ajarkan batuk efektif
b. Anjurkan diet gizi seimbang
c. Berikan informasi tentang penularn TBC
d. Sediakan wadah tertutu[ untuk menampung ludah
e. Anjurkan suami tidak perlu malu dengan penyakti
istri

Jawaban : C. Berikan informasi tentang penularan


TBC Pembahasan
Data fokus data menunjukkan ketautan dan suami tertular TBC :mengatakan malu
dengan tetangga karena istrinya sakit sakitan dan tidak mau berhubungan seksual
karena takut ketularan” ini menunjukkan pemahaman keluarga tentang proses
penularan belum benar

34. Seorang perempuan berusia 58 tahun tinggal bersama keluarga di rumahnya,


mengeluh pusing, telinga berdengung, penglihatan kabr dan rasa berat ditengkuk pada
perawat yang berkunjung. Hasil perngkajian genogram didapatkan data orang tua
klien meninggal karena stroke. Apakah pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada
kasus tersebut?
a. Melakukan tes urine
b. Menghitung frekuensi nafas
c. Menginspeksi area dada
d. Mengukur tekanan darah
e. Mengukur jvp
Jawaban : D. Mengukur tekanan
darah Pembahasan :
Data fokus : mengeluh pusing, penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk dan
data genogram didapatkan data orang tua klien meninggal karena stoke
35. Laki laki berusia 35 tahun dirawat di ruangICCU dengan keluhan dada rasa
berdebar- debar. Keluhan ini rasakan sudah sejak 3 hari yang lalu. Pasien
merasa lemah, mual, bibir kering, dan merasa pusing. Pasien merasa cemas
dengan jantungnya. Hasil TD 90/60mmHg, frekuensi nadi 50x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 37C. Akral teraba dingin CRT>3 detik.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Kecemasan
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan rasa nyaman
d. Penurunan curah jantung
e. Perfusi jaringan tidakefektif

Jawaban : D.

Penurunan curah

jantung Pembahasan

Perhatikan tanda tanda vitalnya TD menurun, frekuensi nadi menurun,


akral teraba dingin CRT > 3 detik. Ini merupakan tanda tanda penurunan
curah jantung.
36. Seorang perempuan berusia 34 tahun di rawat diruang bedah dengan luka
bakar derajat II. Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian
luka bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan.
Berapakah persentase luka bakar pada kasus tersebut ?
a) 44%
b) 42%
c) 34%
d) 32%
e) 27%

Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan luka
bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Untuk menentukan
persentase luas luka bakar digunakan rumus rule of nine sehingga
didapatkan hasil :
- daerah dada nilainya 9%
- tangan kanan 9%
- paha kanan 9%. total area yang mengalami luka bakar adalah 27%

Jawaban : E 27%
37. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal
jantung kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar
mandi. Hasil pemeriksaan fisik, frekuensi nadi 90 x/m, TD 150/90 mmHg,
frekuensi napas 28 x/m, urine 40cc/jam, dan hasil EKG sinus rhythm.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a) Intoleransi aktifitas
b) Pola nafas tidak efektif
c) Gangguan eliminasi urin
d) Kelebihan volume cairan
e) Gangguan perfusi jaringan

Pembahasan :
KONSEP  gagal jantung merupakan kegagalan jantung dalam memompa
darah secara normal ke seluruh tubuh, sehingga darah yang berisi nutrisi
dan oksigen tidak dapat di distribusikan secara adekuat sampai ke sel.
Akibatnya proses metabolisme sel menjadi terganggu dan energi yang
dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang cukup, pasien tidak toleran dalam
melakukan aktivitas secara normal.
“pada kasus adalah adanya keluhan sesak nafas pada pasien gagal jantung
dan bertambah sesak saat berjalan kekamar mandi”. A. INTOLERANSI
AKTIFITAS
38. Seorang laki-laki usia 64 tahun di rawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak napas dan kedua kaki bengkak. Semua dirasakan memberat
saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian pasien terlihat pucat dan sianosis,
lemah tidak berdaya, TD 100/70 mmHg, HR 100 x/m, RR 24 x/m dan
dangkal, serta photo torak menunjukan CTR 65%.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a) intoleransi aktifitas
b) gangguan perfusi jaringan
c) penurunan curah jantung
d) pola napas tidak efektif
e) kelebihan volume cairan

Pembahasan :
Tanda yang menonjol dikemukan pada kasus  ketidakmampuan jantung
dalam memompa darah, akibat dari pembesaran jantung (CTR > 50%) 
pada kasus terdapat photo torak menunjukkan CTR 65%, sehingga terjadi
penurunan curah jantung. Kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh adalah dengan meningkatkan nadi. Pucat dan lemah
sebagai akibat tidak sampainya darah ke perifer dan darah di perifer
banyak mengandung CO2 sulit kembali ke jantung.

Kata kuncinya :
Masalah prioritas pada pasien gagal jantung yang menimbulkan berbagai
masalah lainnya dan dapat mengancam jiwa pasien adalah C. PENURUNAN
CARDIAC JANTUNG
39. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik paru. Saat ini sedang
menjalani program pengobatan TB. Pasien memiliki riwayat buruk perokok
aktif dan suka meludah sembarangan. Sebagai upaya preventif, perawat
memotivasi pasien untuk berhenti merokok dan membuang ludah pada
tempat yang sudah disediakan dirumah mengingat pasien saat ini tinggal
bersama dengan anak perempuannya yang sedang hamil dan memiliki anak
balita.
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat tersebut ?
a) Non-maleficence
b) Confidentiality
c) Beneficence
d) Autonomy
e) Fidelity

Pembahasan :
Non-maleficence (mencegah bahaya)
Pertimbangan etik yang mengarah pada tindakan yang mencegah
kondisi bahaya pada pasien
Confidentiality (kerahasiaan)
Tindakan perawat menjaga kerahasiaan informasi pasien
Autonomy (memberi kebebasan)
Tindakan yang melibatkan dan memberi kebebasan dalam
memutuskan kepada pasien
Fidelity (menepati janji)
Tindakan perawat untuk selalu menepati janji
Beneficence (berbuat baik)
Tindakan yang menguntungkan pasien dan menghindari tindakan yang
merugikan pasien

fokus pada pernyataan : “perawat memotivasi pasien untuk berhenti


merokok dan membuang ludah pada tempat yang sudah disediakan
dirumah mengingat pasien saat ini tinggal bersama dengan anak
perempuannya yang sedang hamil dan memiliki anak balita”.

Berarti perawat mempertimbangkan tindakan yang memberikan kebaikan


bagi pasien & anggota keluarganya yaitu mencegah perburukan akibat
rokok dan mencegah penyebaran dan penularan tuberculosis kepada
anggota keluarga pasien”

Jawaban : C. BENEFICENCE (BERBUAT BAIK)


40. Pasien laki-laki berusia 80 tahun dirawat dipenyakit dalam dengan gagal
jantung grade IV. Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih
berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan
apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami
henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP.
Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?
a) Justice
b) Fidelity
c) Otonomi
d) Benificience
e) Non Maleficience

Pembahasan :
Justice : keadilan
Fidelity : menepati janji
Otonomi : Autonomi (memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya)
Benificience : melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain (tidak
merugikan) pasien dan orang lain
Non Maleficience : mencegah bahaya

fokus pada pernyataan : “pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih
berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan
apapun. Kondisi pasien menurun kesadaran sopor koma dan mengalami
henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP”.

Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang


boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang perawat telah
menjelaskan dengan benar dan proporsional. Namun keputusan tetap
ditangan pasien atau keluarganya. Pada kasus ini perawat melakukan
tindakan RJP padahal pasien sudah nyaman dengan tidak dilakukan
tindakan apapun dan itu telah menjadi pilihannya. Maka perawat telah
mengabaikan hak dan otonomi pasien.
Jawaban : C. OTONOMI
41. Seorang laki-laki usia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah
penuh dengan feses. Saat ini sedang melepas katung secara perlahan mulai
dari bagian atas sambil mengencangkan kulit perut pasien. Perawat
menggunakan tisu untuk mengusap sisa feses dari stoma dan menutup
stoma dengan kasa lembab. Perawat mencuci tangan dan menggunakan
sarung tangan steril.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat?
a) mengukur stoma
b) mengoleskan salep
c) menilai kondisi stoma
d) membersihkan stoma
e) memasang kantong kolostomi

Pembahasan :
INGAT! Prosedur perawatan luka kolostomi, dimulai dengan
1. mencuci tangan,
2. membuka kantong kolostomi,
3. membersihkan area periostomal dan mengeringkannya,
4. kemudian cuci tangan steril,
5. gunakan handscoen steril,
6. bersihkan stoma,
7. berikan salep,
8. ukur stoma,
9. pasang kantong kolostomi,
10.rapikan alat dan cuci tangan.

Kata kuncinya :
Jawaban A, B dan E tidak mungkin karena stoma belum dibersihkan
sedangkan menilai kondisi stoma dilakukan pada tahap awal saat membuka
stoma. JADI tindakan selanjutnya setelah menggunakan handscone steril
adalah ....
D. MEMBERSIHKAN STOMA
42. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosa DM. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, berkeringat dingin,
pucat dan gelisah, GDS : 58 mg/dl. Pasien mendapatkan terapi insulin 10 iu
namun tidak menghabiskan makanannya.
Apa intervensi yang tepat dilakukan?
a) memberikan dextrose 40%
b) memonitor glukosa darah
c) memberikan minuman manis
d) menganjurkan untuk segera makan nasi
e) menganjurkan menghentikan sementara obat diabetes

Pembahasan :
Pada pengkajian didapatkan pasien lemas, keringat dingin, pucat serta GDS
pasien 58 mg/dl. INGAT ! GDS normal :
sebelum makan : sekitar 70-130 mg/dl
2 jam setelah makan : < dari 140 mg/dL
kalau GDS pasien 58 mg/dl berarti pasien mengalami hipoglikemia, penkes
yang adekuat yang diperlukan agar pasien mampu memahami
penatalaksanaan yang penting, seperti tidak menunda makan. Tindakan
segera dengan memberikan intake cairan berupa C. MEMBERIKAN
MINUMAN MANIS  agar kondisi hipoglikemia tidak berlanjut.

Pemberian dextrose 40% hanya diberikan pada pasien hipoglikemia tapi


mengalami penurunan kesadaran. sedangkan pilihan B, D, E BUKAN
penanganan cepat pada hipoglikemia di ruang rawat.
43. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat dirumah sakit dengan
diagnosis DM. Hasil pengkajian, sensasi pada telapak kaki berkurang, luka
lecet pada kaki, terdapat kalus dan penurunan refleks sensorik pada telapak
kaki. Pasien terkadang suka minum-minuman manis dan jarang olahraga.
Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus?
a) menganjurkan berolahraga
b) memberikan edukasi tentang diet
c) memberikan edukasi perawatan kaki
d) memberikan informasi tentang komplikasi diabetes
e) menganjurkan pasien untuk memantau gula darah secara rutin

Pembahasan :
Fokus pada pengkajian : sensasi pada telapak kaki berkurang, luka lecet
pada kaki, terdapat kalus dan penurunan refleks sensorik pada telapak kaki
 Komplikasi hiperglikemia.

sedangkan kondisi neuropati, penuruan sistem imun  komplikasi


lanjutan.
JADI untuk mencegak terjadinya komplikasi lanjutan perawat harus ...

C. MEMBERIKAN EDUKASI PERAWATAN KAKI


44. Seorang laki-laki 19 tahun, dirawat diruang bedah post Orif (open reduction
internal) seminggu yang lalu, akibat fraktur tertutup femur sinistra. Pasien
memulai fase rehabilitasi dengan latihan berjalan menggunakan kruk aksila
dengan 3 titik. Tampak perawat sedang melatih berjalan melalui tangga.
Bagaimanakah cara yang tepat penggunaan alat bantu pada kasus?
a) kruk sisi kanan turun terlebih dahulu
b) kruk sisi kiri turun terlebih dahulu
c) kaki kanan turun terlebih dahulu
d) kedua kruk turun bersamaa
e) kaki kiri turun terlebih dahulu

Pembahasan :
INGAT !
Jika naik tangga dimulai dengan  kaki yang sehat terlebih dahulu
Jika turun tangga dimulai dengan  kedua kruk terlebih dahulu

Jawaban : D. KEDUA KRUK TURUN BERSAMA


45. Seorang laki-laki berusia 26 tahun di rawat diruang bedah dengan faktur
krusis, pasien mengeluh nyeri. TD 140/90 mmHg, N 100x/m, RR 24 x/m,
suhu 37,2C. pasien mengungkapkan kecemasannya dengan rencana operasi
yang akan dilakukan, tampak gelisah dan murung, dan mengungkapkan rasa
takutnya.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a) mengelola nyeri
b) melibatkan keluarga
c) mengelola kecemasan pasien
d) memberikan penjelasan manfaat operasi
e) memberikan motivasi untuk menyetujui operasi

Pembahasan :
Masalah utama adalah kecemasan  fokus pada hasil pengkajian “pasien
mengungkapkan kecemasan, tampak gelisah dan murung”. Kemudian
pasien mengungkapkan rasa takutnya  salah satu peran perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan sehingga dengan kondisi pasien yang
mengalami situasi gelisah, takut dan cemas perlu diberikan penguatan dan
pendampingan. Jadi tindakan yang harus dilakukan C. MENGELOLA
KECEMASAN PASIEN (meditasi, yoga, terapi musik, terapi murotal)
46. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur.
Pasien mengeluh nyeri di kaki kanannya. Hasil pengkajian : kaki tampak
bengkak, nyeri dada skala 7, gelisah, terpasang traksi, tampah lemah, sering
teriak-teriak. TD 140/90 mmHg, N 100 x/m, RR 26 x/m.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a) observasi CRT
b) lakukan massage
c) observasi kekuatan otot
d) Lakukan relaksasi napas dalam
e) kolaborasi pemberian analgesic

Pembahasan :
INGAT!
Nyeri ringan & sedang  teknik relaksasi dan distraksi
Nyeri berat dan hebat  medikasi analgetik

Pada kasus diatas nyeri 5-7 dalam kategori berat dan perlu tindakan
kolaborasi pemberian analgesic karena tindakan relaksasi tidak
dimungkinkan menghilangkan nyeri dengan skala tersebut.  E.
KOLABORASI PEMBERIAN ANALGESIC
47. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur
femur tertutup 1/3 distal. Hasil pengkajian, tampak bengkak, nyeri skala 6.
Pasien direncakan pemasangan gips, persiapan alat dan pasien sudah
dilakukan. Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips
yang akan dilakukan.
Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a) pasang stockinete
b) pembersihan kulit
c) berikan bantalan tambahan
d) pasang penyangga tungkai
e) tekan bagian distal daerah femur

Pembahasan :
INGAT ! Prosedur pemasangan gips :
1) persiapan pasien & alat
2) menjelaskan tujuan tindakan
3) bersihkan kulit
4) kaji adanya luka
5) pemasangan stockinete diatas tungkai sesuai ukuran
6) pasang bantalan penyangga tungkai
7) periksa bagian sital setelah dipasasng gips

Fokus pada penyataan : persiapan alat dan pasien sudah dilakukan dan
pasien telah mendapatkan penjelasan tentang pemasangan gips.
A, C, D dan E  tahap proses saat pemasangan gips. Jawaban nya adalah
B. PEMBERSIHAN KULIT
48. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan ulkus diabetikum pada kaki kanan. Perawat sedang melakukan
perawatan luka, setelah mmbuka balutan kemudian mengkaji karakteristik
luka, tampak kemerahan pada luka dan sebagian berwarna hitam. Kemudian
perawat membersihkan luka dengan NaCL 0,9%.
Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a) mengeringkan luka
b) melakukan nekrotomi
c) memberikan obat pada luka
d) memberikan kompres basah
e) menutup luka dengan kassa steril

Pembahasan :
INGAT! prosedur perawatan luka :
1) cuci tangan
2) pasang handscone
3) buka balutan
4) kaji luka
5) ganti handscone steril
6) bersihkan luka dengan nacl
7) nekrotomi jaringan mati
8) beri obat / kompres luka
9) tutup luka dengan kasa steril

Pembahasan :
Fokus penyataan “Kemudian perawat membersihkan luka dengan NaCL
0,9%”. setelah tindakan ini , tindakan selanjutnya APA??

B. MELAKUKAN NEKROTOMI
49. Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat diruang penyakit dalam karena
diduga terinfeksi HIV. Hasil pengkajian : nyeri menelan, terdapat candidiasis
oral, pemeriksan HIV (+), kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya.
Perawat menolak menyampaikan kondisi pasien sebenarnya kepada anggota
keluarga yang lain.
Apakah prinsip etik pada kasus tersebut?
a) Fidelity
b) Vercity
c) Otonomi
d) Benificience
e) Confidentiality

Pembahasan :
INGAT ! Prinsip etik
Fidelity : menepati janji
Veracity : kejujuran
Otonom : Autonomi
Beneficence : (berbuat baik)
Confidentiality : (menjaga rahasia)

Fokus penyataan  “kondisi pasien hanya diketahui oleh istrinya dan


perawat menolak menyampaikan kondisi pasien sebenarnya kepada
anggota keluarga yang lain”.
Berarti perawat diminta untuk menjaga kerahasiaan dan tidak
menyampaikan kondisi sebenarnya pada keluarga yang lain.

Jawaban : E. CONFIDENTIALITY
50. Lima orang pasien secara bersamaan diantar ke UGD dengan kondisi :
Pasien A : seorang laki-laki berusia 45 tahun, riwayat penyakit jantung dan
saat ini mengeluh nyeri dada
Pasien B : seorang perempuan berusia 27 tahun mengalami serangan asma
Pasien C : laki-laki berusia 38 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak
berespon terhadap nyeri
Pasien D : seorang laki-laki berusia 32 tahun mengalami fraktur tertutup di
daerah tibia fibula
Pasien E : seorang perempuan berusia 54 tahun terdapat luka di bagian
dahinya
Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas penanganan
segera ?
a) pasien A
b) pasien B
c) pasien C
d) pasien D
e) pasien E

Pembahasan :
Pada pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri, berpotensi menimbulkan
obstruksi atau sumbatan jalan napas akibat dari lidah jatuh ke belakang dan
bila penanganannya terlambat dapat menyebabkan kematian.

Kata kuncinya :
penanganan pada keadaan gadar  primary survey  airway, breathing,
circulation, disability dan exposure.
Pasien A, B, D, E sadar sedangkan pasien C mengalami penurunan
kesadaran yang menyebabkan lidah jatuh ke belakang dan menutupi jalan
napas. Jadi pasien yang harus di prioritaskan adalah C. PASIEN C
51. Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil
pengkajian tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP
meningkat. TD 85/50 mmHg. N 116 x/m, dan RR 28 x/m.
Apakah label warna triage pada kasus tersebut?
a) Merah
b) Kuning
c) Hijau
d) Biru
e) Hitam

Pembahasan :
Makna warna triage :
Prioritas 1  MERAH  kondisi kritis
1. Airway & Breathing
2. Perdarahan yang tidak terkontrol
3. Cedera leher atau kepala
4. Luka terbuka di perut
5. Luka bakar berat
Prioritas 2  KUNING  kondisi yang mendesak
1. Luka bakar tanpa ada masalah dengan jalan
napas
2. Rasa sakit yang amat sakit dibeberapa tubuh
3. Adanya bengkak & perubahan bentuk
(ekstremitas)
Prioritas 3  HIJAU  kondisi korban yang tidak mengalami cedera serius,
memerlukan perawatan sedikit dan dapat
menunggu perawatan tanpa bertambah parah
1. Rasa sakit (nyeri) ringan
2. Luka bakar ringan
Prioritas 0  HITAM  kondisi korban meninggal

Fokus pada pengkajian : Pasien mengalami trauma mengenai dada (tampak jejas
pada area dada)  injury epikardium  pendarahan yang menumpuk di
pericardium  berkurangnya relaksasi ventrikel sehingga ventrikel filling tidak
optimal. Jika volume terus bertambah, apa yang akan terjadi ???? akan terjadinya
kompensasi seperti nadi meningkat  bradikardi  henti jantung, pada kasus
pasien memiliki tanda klinis bunyi jantung menjauh, JVP (jugular venous pressure)
meningkat  tidak segera ditangani (<10 menit) akan menyebabkan kematian.
Jadi label triage pada kasus ini warna A. MERAH
52. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ICU dengan diagnosis gagal
napas. Hasil pengkajian : kesadaran compos mentis, terpasang ventilator
mode CPAP, terdengaar bunyi gurgling dan pasien akan dilakukan
penghisapan lendir (suction).
Apakah tindakan pertama yang harus segera dilakukan pada kasus?
a) pasang cateter suction
b) tingkatkan fraksi O2 100%
c) penghisapan lendir dilakukan dengan cara berputar
d) masukkan cateter suction dengan posisi canula terbuka
e) lakukan penghisapan lendir dengan posisi canula ditutup

Pembahasan :
Pada kasus akan dilakukan penghisapan lendir (suction) JADI yang harus di
ingat SPO tindakan suction. Pada kasus pasien terpasang ventilator mode
CPAP  yang akan menyebabkan penurunan kemampuan fungsi silia
dalam mengeluarkan secret  potensi terjadi akumulasi sekret dijalan
nafas  APA yang akan terjadi ??? obstruksi pada jalan napas yang
berdampak pada ventiasi dan akan menyebabkan saturasi oksigen menurun
 kematian.

Kata kuncinya :
pada tindakan suction, oksigen dari tubuh akan dapat ikut terhisap
sehingga dapat menyebabkan saturasi O2 turun. JADI tahap pertama
sebelum dilakukan tindakan sebagai antisipasi penuruan saturasi oksigen
adalah dengan B. meningkatkan fraksi O2 nya.
53. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, diantar ke UGD karena nyeri dada. Hasil
pengkajian : nyeri di dada yang menjalar ke lengan kiri dan punggung, skala
nyeri 8, rochi positif, TD 100/60 mmHg, N 70 x/m, RR 24 x/m dan suhu
35,8C. Gambaran EKG ada infark miokard luas dan pasien sudah diberikan
NTG 10 mg sublingual.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a) kolaborasi analgesik kuat (morphin)
b) kolaborasi pemberia anti platelet
c) kolaborasi pemberian oksigen
d) kolaborasi obat digitalis
e) kolaborasi nitrogliserin

Pembahasan :
Pada kasus ini dilihat dulu pasien mengalami penyakit APA?
Acute Coronary Syndrome (ACS) , kenapa ACS ?
ACS  terjadi karena adanya oklusi dimana terjadi penumpukkan plak
pada area lebih dari 2 cabang arteri koroner, oklusi lebih dari 70% akan
direspon tubuh berupa sensasi nyeri pada area jantung (didaerah dada
bagian kiri) “pada kasus ini pasien mengalami nyeri di dada yang menjalar
ke lengan kiri dan punggung”, kemudian pada pasien ACS nyeri akan
semakin memberat dan menggambarkan kerusakan pada area miokard
“pada kasus terkaji nyeri pasien dengan skala 8 dan hasil ekg terdapat
infark miokard”. dan pasien sudah diberikan NGT 10 mg sublingual.

Kata kuncinya :
INGAT! tatalaksana yang telah terstandarisasi sesuai SPO sesudah NTG
diberikan jika masih ada keluhan nyeri dada adalah A. pemberian MORPHIN
(karena sensasi nyeri tersebut hanya bisa diturunkan dengan pemberian
analgesik dosis kuat yaitu “morphin”)
54. Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD karena tidak sadarkan
diri. Hasil pengkajian : riwayat jatuh dikamar mandi, GCS E2M4V3, tampak
jejas di area frontal, lemah dan terdengar bunyi napas gurgling. TD 150/100
mmHg. N 64 x/m, RR 26 x/m dan akral terasa dingin. Hasil CT scan : stroke
infark hemisfer sinistra.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
a) melakukan penghisapan lendir
b) mengatur posisi fowler
c) memasang oksigen
d) memasang ETT
e) memasang OPA

Pembahasan :
Pengkajian pada pasien terjadi penurunan kesadaran (GCS pasien E2M4V3
= 9). Lihat airway dan breathing nya  terdengar bunyi napas gurgling
(adanya penumpukkan sekret) yang berpotensi kematian jika tidak segera
dilakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan untuk menjaga fungsi jalan
napas tetap adekuat adalah
A. melakukan penghisapan lendir
55. Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan batuk
disertai demam. Hasil pengkajian : tidak nafsu makan, rewel, sulit tidur pada
malam hari, sputum kental, terdengar ronchi di kedua lapang paru, RR 30
x/m, N 90x/m, suhu 37,9C.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus?
a) bersihan jalan napas tidak efektif
b) gangguan pertukaran gas
c) resiko defisit nutrisi
d) gangguan pola tidur
e) hipertermia

Pembahasan :
Scanning data abnormal pada kasusnya : data yang menonjol pada
gangguan sistem pernapasan yaitu  sputum kental, ronkhi dikedua
lapang paru dan batuk. Pada option jawaban ada 2 masalah sistem
pernapasan. Data abnormal (sputum kental, ronkhi dikedua lapang paru
dan batuk) merupakan data mayor pada masalah A. BERSIHAN JALAN
NAFAS TIDAK EFEKTIF yang merupakan masalah prioritas.

Kemudian pada option jawaban pertukaran gas tidak cukup datanya untuk
menegakkan diagnosa keperawatan.
Karena biasanya data mayor pada diagnosa keperawatan gangguan
pertukaran gas adalah : pasien dispnea, takikardi dan data minornya
pusing, napas cuping hidung
56. Seorang laki-laki umur 45 tahun, 6 bulan yang lalu mendapatkan obat anti
tuberculosis setelah hasil pemeriksaan positif TB paru, namun klien tidak
minum obat teratur dan putus minum obat setelah 2 bulan terapi. Klien
mengatakan bosan minum obat. Apakah intervensi keperawatan prioritas
pada kasus tersebut ?
a. Kaji status kesehatan klien
b. Jelaskan tentang penyakit TB Paru
c. Jelaskan pentingnya pendamping minum obat
d. Jelaskan pentingnya minum obat TB secara tuntas
e. Lakukan pemeriksaan dahak untuk mengecek resistensi obat

Pembahasan :
Klien yang sedang menjalani terapi obat TB tidak boleh terputus ataupun
tidak rutin karena akan mengakibatkan bakteri tuberculosa nya akan
mengalami resisten (bertahan) terhadap terapi yang diberikan
sehingga bisa memperparah keadaan klien.
Jawaban : D. Jelasakan pentingnya minum obat TB secara tuntas
57. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik ginekologi dengan
keluhan nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan sudah satu tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan
seksual dan belum pernah mendapatkan informasi tentang menopause.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
a) Cemas
b) nyeri akut
c) disfungsi seksual
d) defisit pengetahuna
e) ketidakefektifan pola seksual

Pembahasan :
Fokus pada penyataan : nyeri saat berhubungan dengan pasangan, sehingga
karena rasa nyeri tersebut pasien jarang melakukan hubungan seksual.
Berarti berdasarkan keluhan pasien tersebut pasien mengalami perubahan
pola hubungan seksual
 E. KETIDAKEFEKTIFAN POLA SEKSUAL
58. Seorang perempuan berusia 35 tahun berada di ruang bersalin memasuki
kala III. Hasil pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta
belum lepas, kontraksi uterus kuat, dan bayi masih dilakukan IMD. Observasi
tanda-tanda vital TD : 90/70 mmHg, N 88x/m, RR 24 x/m dan suhu 37C.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a) Lanjutkan IMD
b) Monitor perdarahan
c) Lakukan masase uterus
d) Kolaborasi pemberian cairan infus
e) Lakukan peregangan tali pusat terkendali

Pembahasan :
INGAT ! managemen aktif kala III secara berurutan :
1. suntikan oksitosin
2. peregangan tali pusat terkendali
3. masase uterus

Hasil pengkajian  memasuki kala III dan sudah diberikan suntikan


oksitosin tapi plasenta belum lepas, IMD  hanya dilakukan untuk
membantu proses oksitosin alami saja. jadi intervensi keperawatan yang
tepat adalah
E. LAKUKAN PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI
59. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 Post Sc hari kedua rawat gabung
dengan bayi. Hasil pengkajian : TPU 1 jari bawah pusat, dan kontraksi baik.
Kondisi bayi sehat, BBL 2600 gram dan reflex hisap baik. Pasien mengeluh
ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu jarang menyusui.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a) ajarkan teknik relaksasi
b) ajarkan posisi pelekatan
c) lakukan kompres hangat
d) susui bayi sesering mungkin
e) lakukan perawatan payudara

Pembahasan :
Setelah ibu melahirkan, faktor yang paling penting dalam proses pemberian
ASI kepada bayi adalah hisapan bayi pada payudara ibu. Pada hasil
pengkajian kasus : kondisi bayi sehat, reflex hisap baik, ibu dan bayi sudah
rawat gabung, tapi pasien mengeluh ASI hanyak keluar sedikit sehingga ibu
jarang menyusui.

Untuk mengatasi ASI yang masih sedikit adalah dengan D. susui bayi
sesering mungkin.
karena  hisapan bayi pada payudara ibu ini akan menstimuasi
pengeluaran hormon oksitosin & hormon prolaktin yang fungsinya untuk
produksi ASI dan pengeluaran ASI. jadi kalau si bayi terus menerus
menghisap payudara ibu jumlah ASI juga akan semakin banyak untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi bagi bayi.
60. Seorang laki-laki berusia 24 tahun menjalani hemodialisis di RSU sejak 5
tahun lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan
berbagai pengobatan yang sudah dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti
ini. Pasien menolak untuk dilakukan hemodialisis selanjutnya. Menurut
keluarga, pasien susah tidur dan sering menangis ketika dirumah.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a) berduka disfungsional
b) ketidakberdayaan
c) harga diri rendah
d) keputuasaan
e) ansietas

Pembahasan :
point a. berduka disfungsional  hanya menjadi faktor penyebab
terjadinya keputusasaan. point b,c dan e  hanya menunjukkan data minor.
Jadi jawaban paling tepat adalah D. KEPUTUSASAAN

Karena keputusasaan itu dimana kondisi individu tidak tersedianya


alternatif pemecahan masalah demi kepentingan sendiri.
Pada pernyataan pasien : pasien mengalami kondisi stress karena sudah 5
tahun menjalani hemodialisis dan adanya kehilangan kepercayaan pada
pengobatan yang dijalani “bosan dengan pengobatan yang sudah dijalani”
serta mengungkapkan isi pembicaraan pesismis, sedih “sering menangis
dirumah” dan akhirnya pasien menolak pengobatan lanjutan.
61. Seorang perempuan usia 30 tahun di rawat di RSJ dengan marah-marah,
menyendiri, tidak mau mandi dan kadang bicara sendiri. Hasil pengkajian :
pasien mengatakan mempunyai 4 anak dan sudah bercerai satu bulan yang
lalu, merasa sendiri dan sering mengatakan “tolong sampaikan pada
keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak akan bisa
merawat mereka lagi”.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a) isolasi sosial
b) resiko bunuh diri
c) perilaku kekerasan
d) defisit perawatan diri
e) halusinasi pendengaran

Pembahasan :
Pada kasus ini pasien memang mengalami beberapa masalah keperawatan :
seperti halusinasi, resiko perilaku kekerasasn, isolasi sosial dan resiko
bunuh diri. TAPI yang jadi masalah utamanya adalah data yang diungkap
berulang-ulang atau mengancam diri pasien  penyataan : sering
mengatakan “tolong sampaikan pada keluarga saya untuk menjaga anak-
anak saya, mungkin saya tak akan bisa merawat merek lagi”. dan ini
merupakan data mayor. B. RESIKO BUNUH DIRI
62. Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan
berusia 29 tahun yang post dirawat di RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian :
klien sudah mampu berinteraksi dengan keluarga dan menyatakan
keinginan bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan. Pasien
mengatakan suka membuat kerajinan tangan.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a) mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
b) melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
c) mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien
d) melibatkan pasien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat
e) melibatkan pasien dalam kegiatan kelompok di masyarakat

Pembahasan
Fokus penyataan : post rawat di RSJ  klien sudah mampu berinteraksi
dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut
melakukan kesalahan. Berarti pasien ini mengalami HRD (harga diri
rendah).

Seluruh pilihan jawaban ini semua nya tindakan untuk mengatasi harga diri
rendah. tapi kita harus cari tindakan keperawatan selanjutnya.
Pilihan C tidak tepat karena pasien telah dikaji tentang kekampuan positif
yang dimiliki ,
Pilihan A,D dan E merupakan tindakan keperawatan pasien setelah melatih
kemampuan positif yang dimiliki
Jadi pilihan yang tepat adalah B , karena perawat sudah mengindentifikasi
kemampuan positif si pasie yaitu membuat kerajinan tangan , sehingga
tindakan selanjutnya B) melatih kemampuan positif yang dimiliki pasien
tersebut.
63. Seorang ibu (berusia 45 tahun) dirawat dirumah sakit karena merasa lemas,
tidak dapat tidur, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Tampak porsi
makan tinggal setengah. Pasien merasa makanan dari rumah sakit tidak enak
dan tidak ada rasanya. Hasil pemeriksaan konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering dan kulit pucat. Tekanan darah pada hari ini 110/80 mmHg dan nadi
72 kali/menit. Apa intervensi yang tepat untuk pasien agar BB tetap stabil ?
A. Kolaborasi dengan ahli gizi
B. Pemberian curcuma tablet
C. Anjuran makan sedikit tetapi sering
D. Menanyakan makanan kesukaan dan tidak disukai
E. Melibatkan keluarga untuk selalu memotivasi pasien agar mau makan

Pembahasan :
Dari hasil pengkajian didapat data pasien menyatakan tidak nafsu makan,
mual, muntah dan merasa makanan dirumah sakit tidak enak. Jadi
intervensi yang tepat agar berat badannya tetap stabil yaitu menganjurkan
makan sedikit tetapi sering.
Jika saat makan klien merasa mual, lebih naik berhenti daripada muntah.
Jika sedikit tapi sering, makanan dalam seporsi akan termakan semua,
walaupun dalam waktu yang lama & diet pasien tetap terjaga.

Jawaban  C. Anjurkan makan sedikit, tetapi sering


64. Perawat mengunjungi keluarga dengan seorang lansia (76 tahun) dan
suaminya. Klien memiliki 5 orang anak. 4 diantaranya telah menikah dan
berdomisili diluar kora. Anak ke 3 meninggal karena leukimia pada usia 5
tahun. Lansia terkadang merasa kesepian namun tetangga sekitar sering
berkunjung. Lansia juga sibuk mengurusi suaminya yang mulai lemah dan
sakit. Apakah data yang sedang dikaji oleh perawat pada keluarga tersebut ?

a. Masalah keluarga
b. Struktur dan fungsi keluarga
c. Perawatan Kesehatan keluarga
d. Stress dan koping keluarga
e. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

Pembahasan :

Yang HARUS kita ketahui tentang pengkajian keluarga ada yang nama nya
data umum  identitas, keyakinan yang dianut, etnik / budaya (komunikasi
menggunakan Bahasa daerah kah atau Bahasa indoneisa atau Bahasa
inggris)
Riwayat & tahap perkembangan keluarga
 Tentang asal dari keluarga tersebut dari kakek neneknya, data yang
ditampilkan pada soal “klien memiliki 5 orang anak, 4 diantaranya telah
menikah dan berdomisili diluar kota. Anak ke 3 meninggal karena
leukimia pada usia 5 tahun (RIWAYAT)”

Lansia terkadang merasa kesepian namun tetangga sekitar sering


berkunjung. Lansia juga sibuk mengurusi suaminya yang mulai lemah
dan sakit.
(TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA)

Masalah keluarga
 misalnya klien mengatakan suami selalu pulang malam dan sering
melakukan kekerasan

Struktur dan fungsi keluarga


 struktur = kekuasan (siapa yang berkuasa ini keluarga tersebut / siapa
yang berdominan / peran-peran nya seperti apa “kepala keluarga, ibu
dll”) , fungsi keluarga = fungsi afektif, reproduksi, ekonomi, sosialisasi,
perawatan Kesehatan keluarga,
stress dan koping keluarga (cara keluarga tersebut menyelesaikan
masalah sehingga tidak membuat rusak keluarga tersebut). Jadi opsi c &
d termasuk di fungsi keluarga

JAWABAN : E. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


65. Seorang perawat melakukan pengkajian terhadap suatu keluarga. Kepala
keluarga mengeluh sakit kepala yang tidak pernah sembuh selama 3 tahun
belakangan namun dia harus terus berkerja. KK sering mengonsumsi obat
warung dan tidak mau berobat ke fasilitas pelayanan Kesehatan. KK sering
merasa jantungnya berdebar-debar dan matanya berair. KK
mengasumsikan sakit itu disebabkan oleh sakit kepala yang tak kunjung
sembuh. Apakah diagnosis keperawatan keluarga yang tepat ?

a. Koping keluarga tidak efektif


b. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik / pengobatan
keluarga
c. Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan
d. Potensial peningkatan pemeliharaan Kesehatan
e. Perilaku mencari pertolongan Kesehatan

Pembahasan :
Koping keluarga tidak efektif
 Kondisi dimana keluarga memiliki masalah tidak suportif (misalnya
salah satu keluarga memiliki masalah Kesehatan keluarga itu tidak
saling mendukung

Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik / pengobatan keluarga


 Sama dengan diagnosa manajemen program keluarga tidakefektif
(anggota keluarga melakukan Tindakan yang bertentangan dengan
Kesehatan yang jauh dari kondisi Kesehatan nya dan sudah mengalami
keparahan atau kecacatan)

Ex = Pasien DM  seharusnya diet gula ketat  tapi keluarga tidak


membantu untuk menjalankan diet tersebut , pasien dikasih teh manis
atau makanan manis atau nasi nya tidak diberikan sesuai diet dm.

Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan


 Ketika anggota keluarga tersebut tetap melakukan suatu hal yang tidak
baik untuk Kesehatan namun belum menampilkan
keparahan/keburukan pada anggota keluarganya. misalnya sakit kepala
atau jantung berdebar-debar.

Potensial peningkatan pemeliharaan Kesehatan


 Perubahan gaya hidup dalam keluarga sehingga keadaan Kesehatan nya
lebih meningkat

Perilaku mencari pertolongan Kesehatan

JAWABAN : C. Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan


66. Sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah (60 tahun) dan ibu (59
tahun) memiliki 2 orang anak yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal lagi
bersama orang tua mereka. Saat ini ayah dan ibu sudah pensiun dan hanya
tinggal berdua dirumah.

Apakah focus pelayanan Kesehatan berdasarkan tahap perkembangan


keluarga tersebut?

a. Pendidikan tentang gangguan kognitif dan fungsi fisik yang menghilang


dan berduka/depresi
b. Praktik Kesehatan yang baik
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, keluarga dan pasangan
serta orang tua yang telah menua
d. Masalah transisi peran antara suami dan istri
e. Gaya hidup sehat

Pembahasan :

Tahap perkembangan keluarga (8)


1. Keluarga baru (beginning family)  keluarga yang baru menikah
2. Childbearing family  keluarga dengan kelahiran anak pertama (usia 0-
6 bulan)
3. Family with preschoolers / keluarga dengan anak pra sekolah 
keluarga dengan anak pertama dengan usia 2,5 tahun – 5 tahun
4. Family with school / keluarga dengan anak sekolah  yang anak
pertamanya berusia 5 tahun – 13 tahun
5. Family with teenagers  keluarga dengan anak remaja
6. Launching family  keluarga dengan anak dewasa
7. Middleage family  keluarga usia pertengahan / paruh baya
8. Aging family  keluarga pensiunan / lansia

JAWABAN = a. Pendidikan tentang gangguan kognitif dan fungsi fisik yang


menghilang dan berduka/depresi

Pada keadaan ini, keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga ke


8:
Keluarga lansia dan pensiunan. Tahap ini dimulai dengan pensiunnya salah
satu / berdua pasangan dan berakhir dengan kematian pasangan yang lain.

Pada tahap ini perhatian pelayanan Kesehatan, meliputi :


Disabilitas fungsional yang meningkat, gangguan mobilitas, penyakit
kronik, kekuatan dan fungsi fisik menghilang, layanan perawatan
dalam jangka Panjang, memberikan asuhan, isolasi social,
berduka/depresi, gangguan kognitif
67. Perawat mengkaji sebuah keluarga di sebuah desa yang terdiri dari ayah,
ibu dan 3 orang anak yang beranjak remaja. Ketiga kakak beradik tampak
sangat akur, akrab dan saling menyayangi. Komunikasi orang tua kepada
anak tampak sangat mengayomi dan saling memperhatikan satu sama lain.

Apakah fungsi keluarga yang sedang diterapkan oleh orang tua?

a. Fungsi sosialisasi
b. Fungsi komunikasi
c. Fungsi perawatan Kesehatan
d. Fungsi afektif
e. Fungsi interaksi

Pembahasan :

Fungsi keluarga ada 5

Afektif
 Berfokus pada internalisasi keluarga, bagaimana salih asah asih asuh
antara anggota keluarga

Fungsi Reproduksi
 Berfokus pada untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama
beberapa generasi (keturunan)

Fungsi Ekonomi
 Berfokus pada stabilitas ekonominya, ex : siapa yang berperan sebagai
pencari nafkah

Fungsi Sosialisasi
 Berfokus pada bagaimana cara merawat anak / pola asuh terhadap anak
agar bisa diterima oleh masyarakat (mengajarkan bersosialisasi)

Fungsi perawatan Kesehatan keluarga


 Berfokus pada status Kesehatan, hal-hal yang berhubungan dengan
Kesehatan (ex : nutrisi , kualitas tidur dsb)

JAWABAN : a. fungsi sosialisasi


68. Sebuah keluarga tidak mampu terdiri dari seorang nenek, ibu dan 3 anak.
Hasil pengkajian : rumah tampak sempit, ventilasi tidak ada, pencahayaan
minim, lantai tanah dan rumah terasa lembab. Nenek tidak bisa lagi berdiri
dan hanya bisa berbaring di Kasur depan pintu. Ibu bekerja sebagai buruh
cuci setiap hari. Satu orang anak sudah menikah dan merantau keluar kota
Bersama suaminya. Dua anak lainnya membantu-bantu dirumah tetangga
mereka. Mereka berpikir selagi nenek tidak ada keluhan apapun, mereka
tidak perlu mengkhawatirkan keadaannya.
Apakah rencana keperawatan yang tidak perlu dilakukan oleh perawata ?
a. Akses factor-faktor yang anggota keluarga dapat belajar mengenai
sumber-sumber di lingkungan
b. Bantu anggota keluarga belajar mengenal sumber yang ada di
komunitas
c. Identifikasi tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga
d. Rencanakan spesifik program untuk anggota keluarga dalam organisasi
komunitas dan sumber-sumber yang ada pada lingkungan
e. Bekerja sama dengan organisasi di komunitas seperti kelompok civil di
lingkungan, kelompok agama, kelompok social, untuk mengembangkan
penjelasan mengenai sumber pelayanan Kesehatan yang tersedia untuk
setiap anggota kelompok
Pembahasan :
Harus paham dulu apa diagnosa pada kasus ini :
Data =
 rumah tampak sempit, ventilasi tidak ada, pencahayaan minim, lantai
tanah dan rumah terasa lembab  kondisi rumah yang sehat ini tidak
memenuhi
 Nenek tidak bisa lagi berdiri dan hanya bisa berbaring di Kasur depan
pintu. Mereka berpikir selagi nenek tidak ada keluhan apapun, mereka
tidak perlu mengkhawatirkan keadaannya.

Diagnosa nya adalah ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan karena


pada ketidak efekrifan pemelihara Kesehatan ini adalah suatu kondisi
keluarga melakukan Tindakan yang tidak sesuai dengan Kesehatan /
tidak mensuport kondisi Kesehatan anggota keluarga yang lain.

JAWABAN : C. Identifikasi tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga


Karena opsi C  rencana Tindakan pada diagnose gangguan proses keluarga
69. Seorang perawat saat ini sedang melakukan pendalaman pada kasus
penganiayaan yang terjadi pada suatu keluarga. Terdapat seorang ayah
yang menganiaya anaknya sendiri secara fisik sehingga perawat merujuk
korban penganiayaan ke Lembaga perlindungan anak.

Apakah tingkat pencegahan yang dilakukan oleh perawat ?


a. Primer
b. Rehabilitasi
c. Primordial
d. Sekunder
e. Tersier

Pembahasan :

Tindakan pencegahan ada primer, sekunder dan tersier

Primer
 Tindakan pencegahan yang sifatnya preventif lebih ke penyuluhan
(promosi kesehatan)
Sekunder
 Tindakan pencegahan (deteksi dini)  sudah menegakkan diagnose 
terapi
(mengidentifikasi prilaku beresiko tinggi pada individu dan keluarga)
Ex : klien dengan gangguan emosional  merujuk ke terapi kelas
manajemen marah atau terapi wicara
Tersier
 Tindakan pemulihan dan rehabilitasi (untuk meminimalkan disabilitas
klien dan memaksimalkan tingkat fungsi dirinya)

Jawaban : D. Sekunder
Terdapat seorang ayah yang menganiaya anaknya sendiri secara fisik
sehingga perawat merujuk korban penganiayaan ke Lembaga
perlindungan anak.
70. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah. Hasil pengkajian :
perempuan (70 tahun) di diagnosis stroke sejak 1 bulan lalu. Perawat
melakukan ambulasi pada klien yang tidak mampu mobilisasi mandiri
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya luka decubitus dan mengajarkan
keluarga klien untuk melakukan ROM pasif.

Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat pada kasus tersebut ?
a. Justice
b. Non-maleficience
c. Fidelity
d. Beneficience
e. Confidentiality

Pembahasan :

Justice (keadilan)
Non-maleficience (tidak merugikan)
Fidelity (menepati janji)
Beneficience (berbuat baik)
Confidentiality ( kerahasiaan)

Data focus :
 Diagnosis stroke sejak 1 bulan lalu,
 Perawat melakukan ambulasi pada klien yang tidak mampu
mobilisasi mandiri dengan tujuan untuk mencegah terjadinya luka
decubitus dan mengajarkan keluarga klien untuk melakukan ROM
pasif.

Prinsip yang diterapkan perawat beneficience (berbuat baik) ,


perawat melakukan Tindakan yang dapat mencegah terjadinya
perburukan pada penyakit pasien dengan membantu mobilisasi,
mengajarkan rom dan mengubah posisi.

JAWABAN : D. beneficience
71. Perawat melakukan kunjungan rumah, hasil pengkajian : seorang laki-laki
(60 tahun) post stroke saat dikunjungi perawat, keluarga mengatakan
pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sudah lama tidak keramas,
rambut dan badan klien bau. Keluarga mengatakan hanya menyeka pasien
dengan handuk basah.

Apakah Tindakan yang tepat diberikan kepada keluarga ?


a. Ajarkan keluarga Teknik ambulasi
b. Ajarkan keluarga cara memandikan pasien
c. Ajarkan keluarga massage punggung klien
d. Ajarkan keluarga untuk melakukan rom pada klien
e. Anjurkan keluarga untuk melakukan control rutin

Pembahasan :
Data focus :
 Pasien di diagnosis post stroke
 Pasien hanya bisa terbaring ditempat tidur
 Pasien sudah lama tidak keramas, rambut dan badan klien bau
 Keluarga mengatakan hanya menseka pasien dengan handuk basah
personal hygiene tidak terawat  masalah Kesehatan keluarga :
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

JAWABAN : B. ajarkan keluarga cara memandikan pasien


72. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah. Hasil pengkajian : seorang
perempuan 930 tahun) sudah mempunyai 6 orang anak dengan jarak yang
berdekatan. Klien mengatakan menstruasi masih teratur dan masih ingin
memiliki anak. Klien memiliki Riwayat pre ekslampsia setiap kehamilannya.

Apakah Tindakan yang tepat pada keluarga tersebut ?


a. Memberikan pendkes cara merawat anak berdasarkan rentang usia
b. Menyarankan klien untuk tubektomi
c. Memberikan penkes tentang pre ekslampsia
d. Memberikan penkes tentang keluarga berencana
e. Menyarankan klien untuk vastektomi

Pembahasan :
Kasus :
 klien berusia 30 tahun, mempunyai 6 orang anak dan jarak
berdekatan.
 Klien mengatakan menstruasi nya masih teratur dan masih ingin
mempunyai anak.
 Riwaya pre ekslampsia setiap kehamilan
Tindakan yang tepat adalah memberikan penkes tentang keluarga
berencana, karena pada kehamilan-kehamilan yang terlalu
berdekatan jaraknya dan terlalu sering hamil dan melahirkan
dianjurkan untuk KB.

JAWABAN : d. memberikan penkes tentang KB


73. Sebuah keluarga mengeluhkan pengasuh orang tua mereka yang tidak
mengerjakan tugas dengan baik. Awalnya ia bekerja dengan sangat baik.
Semenjak Kesehatan orang tua mereka menurun, pengasuh bekerja lebih
dari 7 jam/hari, terkadang tidak tidur sama sekali Ketika berjaga malam.
Keluarga menganggap bisa karena itu adalah tugasnya dan sudah digaji.
Pengasuh mengatakan dirinya mulai stress dan Lelah dengan pekerjaannya
tetapi keluarga dan orang tuanya tidak mau pengasuhnya berganti.

Apakah rencana Tindakan keperawatan keluarga yang dapat dilakukan


untuk mengurangi stres pada pemberi asuhan ?
a. Bantu pemberi asuhan untuk mengidentifikasi stessor terkini
b. Bantu pemberi asuhan mengevaluasi stessor yang dapat dan tidak dapat
dikontrol untuk mulai mengembangkan strategi-strategi
c. Dorong pemberi asuhan untuk mendiskusikan kemampuan koping yang
digunakan
d. Bantu pemberi asuhan mengidentifikasi sumber Pustaka dukungan
informal
e. Dorong pemberi asuhan untuk berpartisipasi dalam kelompok
dukungan

Pembahasan :
DS :
 Keluarga mengeluhkan mengenai pengasuh orang tua mereka yang
tidak mengerjakan tugas dengan baik
 Keluarga menganggap bahwa hal yang biasa untuk pengasuh tidak
tidur sama sekali sepanjang berjaga malam, karena menuru mereka
pengasuh memang digaji untuk itu
 Pengasuh mengatakan bahwa dirinya mulai stress dan Lelah dengan
pekerjaan nya, dan keluarga tidak mau mengganti pengasuh orang
tua mereka

DO :
 Keluarga tampak menekan dan memforsir pengasuh untuk bekerja
lebih dari jam kerjanya
 Pengasuh tampak Lelah dan stress dengan pekerjaan nya
DIagnosa  ketegangan pemberi asuhan, terjadinya kesulitan
menampilakan peran pemberi asuhan keluarga, di tandai dengan
kesulitan pemberi asuhan menyelesaikan kewajiban / tugas yang
dibutuhkan, merasa stress dan mengalami gangguan tidur

JAWABAN : b. Bantu pemberi asuhan mengevaluasi stessor yang dapat dan


tidak dapat dikontrol untuk mulai mengembangkan strategi-strategi
74. Seorang lansia (76 tahun) tinggal disebuah perkampungan kumuh bersama
suami dan 3 orang anak mereka. Saat melakukan konsultasi di posyandu
lansia, klien mengeluh lemas, mual disertai muntah, nafsu makan menurun
dan sulit BAB. Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, klien diduga
menderita DHF.

Apakah Tindakan keperawatan yang tepat pada pasien ?


a. Memberikan penyuluhan tentang penanggulangan demam berdarah
b. Memberikan informasi terkait diet sehat, nutrisi dan konsumsi makanan
berserat
c. Memberikan klien ke puskesmas terdekat
d. Memberikan penyuluhan tentang 3M plus
Pembahasan :
Prioritas diagnose yang direncanakan maslow dengan membagi urutan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia, :
1. Kebutuhan fisiologi (masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri,
cairan, perawatan kulit, mobilitas, eliminasi
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (masalah lingkungan, kondisi
tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut
3. Kebutuhan mencintai dan dicintai (masalah kasih sayang, seksualitas,
afiliasi dalam kelompok, hubungan antar manusia
4. Kebutuhan harga diri (masalah respect dari keluarga, perasaan
menghargai diri sendiri
5. Kebutuhan masalah aktualisasi diri (kepuasan terhadap lingkungan)
Data dominan terkait dengan kondisi dari klien tersebut. klien mengeluh
lemas, mual disertai muntah, nafsu makan menurun dan sulit BAB 
masalah nutrisi.
Terkait Tindakan keperawatan pada masalah nutrisi ini, memberikan
edukasi pada klien tentang diet sehat, nutrisi dan pemberian
makanan yang berserat.
JAWABAN : b. Memberikan informasi terkait diet sehat, nutrisi dan
konsumsi makanan berserat
75. Pada saat perawat melakukan kunjungan pada sebuah keluarga binaan post
rawatan syndrome steven johnson 1 hari yang lalu, klien masih sulit untuk
berdiri sendiri karena masih lemah. Keluarga mengatakan bahwa selama
dirumah sakit, pasien hanya dibersihkan menggunakan kain basah dan
tidak mandi.

Apakah Tindakan yang tepat diberikan kepada keluarga ?


a. Ajarkan Teknik MIKA MIKI
b. Ajarkan Teknik relaksasi
c. Ajarkan keluarga tekhnik ambulansi pada klien
d. Ajarkan keluarga Teknik memandikan pasien ditempat tidur
e. Ajarkan keluarga Teknik massage punggung

Pembahasan :
Data focus :
Pasien nya lemah, sulit untuk berdiri sendiri, pasien hanya
dibersihkan menggunakan kain basah dan tidak mandi  masalah
hygiene
JAWABAN : d. Ajarkan keluarga Teknik memandikan pasien ditempat tidur
76. Seorang perawat melakukan pengkajian pada suatu keluarga. Hasil
pengkajian : keluarga menyatakan bahwa bila ada anggota keluarga yang
sakit, mereka akan membawanya kepada orang pintar (dukun). Menurut
keluarga, dukun tersebut bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
daripada membuang waktu berobat ke rumah sakit.

Apakah tugas Kesehatan keluarga yang terganggu ?


a. Menggunakan fasilitas pelayanan Kesehatan
b. Mengenal masalah Kesehatan
c. Memutuskan Tindakan yang tepat bagi keluarga
d. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit
e. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin Kesehatan keluarga

Pembahasan :
Data focus :
Ada anggota keluarga yang sakit  dan lebih percaya dengan dukun
untuk menyembuhkan penyakit.
a. menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
 kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan
b. mengenal masalah Kesehatan
 sejauh mana keluarga tersebut tahu tentang masalah Kesehatan anggota
keluarganya
c. memutuskan Tindakan yang tepat bagi keluarga
 memiliki pandangan tidak kepercayaan pada pelayanan Kesehatan
d. memberikan perawatan pada keluarga yang sakit
 Ketika ada anggota keluarga yang sakit apakah keluarga memberikan
Tindakan yang tepat pada anggota keluarganya tersebut
e. memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin Kesehatan keluarga
 keluarga yang mempertahankan rumah yang sehat

JAWABAN : a. menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


77. Perawat mengkaji sebuah keluarga di sebuah kelurahan. Keluarga ini
merupakan pasangan baru menikah dan sudah dikaruniai 1 orang anak
berumur 5 bulan. Keluarga tamapak sangat menikmati masa-masa menjadi
orang tua, saling melengkapi satu sama lain dan terkadang orang tua
mereka juga datang untuk melihat keadaan cucu mereka.

Adakah tugas perkembangan keluarga yang tidak termasuk pada tahap ini ?
a. Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
b. Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
c. Pendidikan dan konseling keluarga berencana
d. Memperbaiki hubungan setelag terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga
e. Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
orang tua menjadi kakek/nenek
Pembahasan :
Keluarga ini  tahap ke II childbearing family (dimulai dengan
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 6 bulan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap 2 :
1) Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
2) Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga
3) Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
4) Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek

JAWABAN : C. Pendidikan dan konseling keluarga berencana , karena


Pendidikan dan konseling keluarga berencana berada pada tugas
perkembangan di tahap 1 (keluarga baru)
78. seorang laki-laki 36 tahun diantar keluarga ke RSJ sejak dua minggu yang
lalu. hasil pengkajian klien tampak mondar mandir, bicara kasar dan wajah
tegang. klien memukul teman satu kamarnya pada hari kedua sejak
dipindahkan dari IGD ke ruangan. apakah masalah keperawatan yang
tepat ?
a. Perilaku kekerasan
b. Harga diri rendah
c. Isolasi social
d. Waham
e. Resiko perilaku kekerasan

Pembahasan :
Data focus :
Klien diantar keluarga ke RSJ sejak 2 minggu yang lalu, klien memukul
teman satu kamarnya pada hari kedua sejak dipindahkan dari IGD ke
ruangan  riwayat perilaku kekerasan
Kondisi klien sekarang yang tampak mondar mandir, bicara kasar dan
wajah tegang belum dikatakan tanda-tanda perilaku kekerasan aktif , hanya
Riwayat perilaku kekerasan pada hari kedua sejak dipindahkan dari IGD ke
ruangan

JAWABAN : e. resiko perilaku kekerasan


Opsi b  evaluasi negative pada pasien
Opsi c  ketidakmampuan pasien bersosialisasi (menutup diri)
Opsi d  orientasi realita nya tidak sesuai dengan kenyataan
79. seorang pasien dirawat di RS dengan fraktur femur. pasien mendapatkan
perawaran langsung selama 6 jam dan perawatan tidak langsung 60 menit.
apakah tingkat ketergantungan perawatam klien tersebut ?
a. Self care
b. Minimal care
c. Intermediate care
d. Modified intensive care
e. Intensive care

Pembahasan :
Penentuan tingkat ketergantungan perawatan klien menurut Henderson:
Perawatan langsung + perawatan tidak langsung
Kategori tingkat ketergantungan perawatan :
7 – 8 jam  Modified intensive care
1 – 2 jam  self care
3 – 4 jam  minimal care
5 – 6 jam  Intermediate care
9 – 10 jam  intensive care
JAWABAN : D. Modified intensive care
80. Di suatu IGD terjadi suatu kasus kematian pasien dengan infark miokard.
setelah dilakukan audit oleh tim manajemen RS ditemukan adanya
kejanggalan. Perawat yang bertugas tampak saling menyalahkan dan tidak
ada yang bertanggung jawab. Karu memanggil semua personil perawatnya
dalam forum audit kasus untuk mengetahui siapa yang patut disalahkan
atas kasus tersebut. apakah jenis metode penyelesaian konflik yang
diterapkan oleh pihak manajemen RS ?
a. Akomodasi
b. Kompetisi
c. Negosiasi
d. Menghindar
e. Kolaborasi
Pembahasan :
- Akomodasi  dalam penyelesaian konflik ada salah satu pihak yang
terlibat konflik mengakomodir permintaan dari pihak lainnya yang
sama-sama terlibat konflik.
Ex : di suatu rumah sakit ada demo perawat karena honor yang tidak
diturun-turun kan, kemudian pihak rumah sakit berjanji pada bulan
depan akan dibayar lunas (ada satu pihak yang mengalah)

- Menghindar  ketika adanya konflik pihak yang terlibat menghindar


untuk menyelesaikan masalah tersebut sampai masalah tersebut selesai
dengan sendirinya
Ex : konflik antar perawat di suatu ruangan , kemudian karu mengetahui
konflik tersebut tapi karu lebih memilih tidak ikut campur sampai
masalah nya selesai dengan sendirinya setelah beberapa waktu

- Negosiasi  terjadi jika pihak yang bertikai (pihak A dan B) yang sama-
sama memiliki kepentingan, mereka sama-sama tidak memperoleh hasil
penyelesaian sesuai dengan permintaan kedua pihak tersebut
Ex : Perawat A konflik dengan perawat B terkait jadwal dinas di hari
lebaran , perawat A ingin libur dan perawat B juga ingin libur namun itu
tidak bisa terjadi karena kekurangan tenaga di ruangan nya. Kemudian
karu mengambil kebijakan bahwa kedua nya tidak diliburkan, tapi di
bagi 2  perawat A dimasukkan 1 hari dan perawat B dimasukkan 1
hari.

- Kompetisi  prinsip nya ada pihak yang menang dan kalah, metode
nya dengan mencari tahu siapakah yang salah siapakah yang harus
bertanggung jawab

- Kolaborasi  pihak yang bertikai sama-sama menang kedudukan nya


(win-win solution)
Jawaban : b. Kompetisi
81. seorang perawat melakukan pengkajian pada seorang lansia (61 tahun)
disuatu panti. Hasil pengkajian klien memiliki riwayat dimensia sejak 1
tahun yang lalu. Klien mengeluh merasa bosan dan ingin melakukan
kegiatan yang bermanfaat serta menghasilkan sesuatu. apakah tindakan
keperawatan yang tepat dilakukan ?
a. Terapi kognitif
b. Terapi okupasi
c. Terapi music
d. Terapi aktivitas kelompok
e. Terapi berkebun

Pembahasan :
Pernyataan  Klien mengeluh merasa bosan dan ingin melakukan kegiatan
yang bermanfaat serta menghasilkan sesuatu. Masalah yang harus
diselesaikan adalah agar lansianya tidak merasa bosan dan membuat
lansia produktif

Jenis terapi  terapi okupasi  terapi yang bertujuan untuk memanfaatkan


waktu luang lansia tersebut dan juga untuk meningkatkan produktifitas
dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah
disediakan.

JAWABAN : b. terapi okupasi


82. seorang perempuan 37 tahun status obstetri P1A0H1 post SC 2 hari lalu.
Hasil pengkajian pasien masih merasa nyeri pada luka operasi, tekanan
darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m, pasien mengatakan ingin
menggunakan KB yang tidak mengganggu ASI nya nanti, terjangkau dan
ekonomis ?
a. IUD
b. Amenore Laktasi
c. PIL
d. Suntik
e. Implan
Pembahasan :
Pasien P1A0H1 post sc 2 hari. Pasien ingin menggunakan KB yang
tidak menganggu ASI nya, terjangkau dan ekonomis
 Kontrasepsi yang tepat adalah amenore laktasi (metode kontrasepsi
sementara yang mengandalkan pemberian asi secara eksklusif dengan
cara menekan terjadinya ovulasi dengan efektifitas tinggi “untuk hasil
risetnya keberhasilan nya mencapai 98% pada 6 bulan pertama pasca
persalinan”

Amenore laktasi  tanpa efek samping dan tanpa biaya karena metode ini
lebih kea rah kebiasaan pasien untuk menyusui bayi nya secara
eksklusif.

 IUD, kurang tepat karena efek samping dr IUD ini akan menyebabkan
perubahan siklus haid atau kadang haid bisa jadi lebih lama dari
biasanya dan produksi secret vagina lebih banyak.

 PIL, kurang tepat juga karena cara kerja metode kb pil ini harus
diminum diwaktu yang sama disetiap harinya jadi lebih ribet untuk cara
pemakaian nya, efek samping nya terjadi perubahan siklus haid,
mengakibatkan perubahan berat badan baik itu terjadinya kenaikan
berat badan atau penurunan berat badan

 SUNTIK, efek samping nya juga dapat menyebabkan perubahan siklus


haid, keputihan dan banyaknya jerawat

 Impan, efek samping nya sama perubahan siklus haid, adanya


ketegangan pada daerah mamae, peningkatan berat badan. Serta harus
dilakukan pembedahan minor untuk pemasangan implant dan
pencabutan implant tersebut

Jawaban : Amenore Laktasi


83. seorang laki-laki 50 tahun dirawat di RS dengan bronkitis kronis. hasil
pengkajian : pasien sesak napas dengan frekuensi 28x/menit, batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan, pasien mengeluh dada nyeri saat batuk,
rhonki (+/+), pH 7,36, PCO2 40 mmHg, saturasi oksigen 97%. apakah
diagnosis keperawatan yang tepat ?
a. Pola napas tidak efektif
b. Nyeri akut
c. Gangguan pertukaran gas
d. Gangguan ventilasi spontan
e. Bersihan jalan napas tidak efektif

Pembahasan :
(Pasien batuk berdahak dan sulit dikeluarkan, kemudian adanya
sesak dan rr 28 x/m)

jawaban yang tepat : e. bersihan jalan napas tidak efektik

 Pola napas tidak efektif  kurang tepat karena pada kasus tidak
ada penjelasan sesak nafas nya diakibatkan oleh adanya
penyertaan atau disertai dengan bantu otot nafas
 Nyeri akut  kurang tepat karena pada soal memang ada pasien
mengatakan nyeri saat batuk TAPI untuk penegakan diagnose
nyeri KATA KUNCINYA pada SKALA nyeri
 Gangguan pertukaran dan gangguan ventilasi spontan  karena
untuk penegakan 2 diagnose ini kita perlu adanya data abnormal
dari nilai gas darah (pH normal / PCO2 normal / Sao2 normal)
84. seorang anak 7 tahun masuk IGD dengan hasil pengkajian : anak mengeluh
nyeri telinga sejak 3 hari yang lalu, nyeri terasa ditusuk, skala nyeri VAS 7
dan fungsi pendengaran berkurang. Anak tidak mau makan, gelisah dan
susah tidur malam serta membran timpani tampak merah. apakah masalah
keperawatan utama pada anak tersebut ?
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronik
c. Gangguan persepsi sensori
d. Gangguan pola tidur
e. Risiko infeksi

Pembahasan :
Permasalah : Anak mengeluh nyeri telinga sejak 3 hari yang lalu, nyeri
terasa ditusuk dengan skala nyeri VAS 7 menimbulkan efek fungsi
pendengaran berkurang.
Jawaban : a. nyeri akut
 Nyeri kronik  kurang tepat, karena perbedaan dari nyeri akut dan
nyeri kronik itu lebih dibedakan pada masa dirasakan nya nyeri
tersebut , NYERI AKUT dirasakan pada jangka waktu <3 bulan. NYERI
KRONIK dirasakan nyeri pada jangka waktu >3 bulan.
 Gangguan persepsi sensori  kurang tepat, karena pada kasus memang
ada data fungsi pendengaran anak berkurang TAPI masalah yang paling
utama yang harus diatasi segera adalah penyebab dari fungsi
pendengaran itu berkurang (diagnose ini bisa dimasukan ke diagnose
sekunder)
 Gangguan pola tidur dan resiko infeksi  kurang tepat, karena
merupakan diagnose ini tidak bisa dikatakan diagnose yang utama dan
resiko infeksi pun ditegakkan kalau sebelum adanya tanda-tanda infeksi
yang aktual.
85. seorang pasien perempuan 55 tahun masuk rawat inap dengan nilai GCS
E4M6V5. saat serah terima pasien di pertukaran shift dinas, keluarga
melapor pasien tidak sadar. Hasil pemeriksaan ulang didapatkan pasien
membuka mata, menggerang dan memberikan gerakan refleks saat
diberikan rangsangan nyeri di palpebra kanan. Apakah tingkat kesadaran
pasien saat ini ?
a. Somnolen
b. Coma
c. Compos mentis
d. Stupor
e. Apatis

Pembahasan :
DATA FOKUS = pada hasil pemeriksaan ulang  pasien membuka mata,
memberikan Gerakan refleks saat diberikan rangsangan nyeri di palpebra
kanan
Pada data focus ini merupakan tanda-tanda tingkat kesadaran stupor
Jawaban : stupor
STUPOR  kehilangan kesadaran yang hanya berbaring dengan mata tertutup dan
tidak menunjukkan reaksi bila di bangunkan TAPI Ketika diberikan
rangsangan nyeri barulah menimbulkan reaksinya
COMPOS MENTIS  kondisi sadar penuh
COMA  kondisi kesadaran hilang , tidak memberikan reaksi pada saat diberikan
semua stimulus rangsangan (nyeri, verbal, taktil)
SOMNOLEN  kondisi pasien mengantuk dan cenderung tertidur , dapat bangun
Ketika diberikan rangsangan dan mampu menjawab secara verbal
APATIS  Penurunan tingkat kesadaran seseorang yang disertai kekacauan
motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu.
86. seorang bayi baru lahir dengan spontan di rawat di ruang perinatologi.
Bayi tersebut akan direncakan untuk pemberian imunisasi setelah
pemberian vitamin K. apakah kenis imuniasasi yang tepat diberikan pada
bayi ?

a. Hepatitis B
b. DPT
c. Polio
d. Haemophilus influenza type b
e. BCG

Pembahasan :
Data focus : bayi baru lahir
Jawaban :  A. Hepatitis B (HB0)
87. seorang ibu hamil 33 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 22 - 23 minggu
datang ke puskesmas. Hasil pengkajian : pasien mengeluh lelah, letih dan
lesu, tekanan darah 125/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/m, frekuensi napas
22x/m, Hb 12gr/dL, GDS = 285 mg/dL. apakah masalah keperawatan yang
tepat pada pasien ?

a. Keletihan
b. Intoleransi aktivitas
c. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
d. Pola napas tidak efektif
e. Gangguan rasa nyaman

Pembahasan :
Data focus  nilai lab GDS = 285 mg/dl (hiperglikemia yang menyebabkan
Lelah, letih, lesu)
Jawaban : c. ketidakstabilan kadar glukosa darah
 Keletihan  bukan problem utama nya tapi hanya penyebab dari problem
 Intoleransi aktifitas  data pasien mengeluh letih, Lelah, lesu belum bisa
jadi data penguat untuk mengangkat diagnose intoleransi aktifitas.
(Intoleransi aktivitas  perubahan TTV abnormal saat / setelah pasien
melakukan aktivitas dan disertai dengan kondisi kelelahan dan
ketidakmampuan pasien dalam beraktivitas)
 Pola napas tidak efekti dan Gangguan rasa nyaman  tidak ada data
penguat data
88. seorang anak (3 tahun) dibawa ke IGD dengan keluhan BAB cair dengan
frekuensi 10x, mual, nyeri perut dan tidak nafsu makan. Hasil pengkajian :
anak tampak lemah, suhu 37,2 C, frekuensi napas 32 x/m, frekuensi nadi
98x/m, dan BB anak 12 kg. apakah masalah keperawatan yang tepat ?
a. Deficit nutrisi
b. Diare
c. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
d. Resiko ketidakseimbangan cairan
e. Mual

Pembahasan :
Data focus masalah  bab anak cair dengan frekuensi 10x dalam 24 jam ,
mual, nyeri abdomen dan tidak nafsu makan. Anak tampak lemah.
(berkaitan dengan proses eliminasi)  Ketika bab dengan konsistensi feses
cair , frekuensi bab nya >3x dalam 24 jam  kategori masalah diare

Jawaban : b. diare

 DEFISIT NUTRISI  Ketika adanya suatu permasalahan indeks masa


tubuh (IMT) / berat badan ideal (dewasa/anak) yang kurang dari standar
normal
 RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT & CAIRAN  karena
kondisi pasien ini sudah masuk dalam kondisi aktual
 MUAL  bukan masalah utama yang harus diselesaikan
89. seorang balita usia 14 bulan datang kerumah sakit dengan keluhan
mengalami buang air besar cair enam kali sehari, mengalami muntah dua
kali, dan badan lemas. Dari pemeriksaan lanjutan, didapatkan tanda-tanda
mata terlihat cekung, bibir kering, kulit sekitar anus berwarna merah, serta
mengalami penurunan berat badan dari 9 kg menjadi 8 kg. Suhu tubuh anak
38C dengan denyut nadi 120 kali/menit. apakah masalah keperawatan
utama pada kasus diatas ?

a. Diare
b. Ketidakefektifan berat badan
c. Kurang gizi
d. Hipovolemik
e. Gangguan perkembangan
Pembahasan :
Berdasarkan kasus , terdapat data yang mendukung peneguhan diagnosis
keperawatan hipovolemik  yaitu berat badan mengalami penurunan,
muntah, bibir kering dan mata cekung

Jawaban  D. Hipovolemik
90. seorang perempuan usia 24 tahun P1 A0 KU Baik, TD 100/90 mmHg,
mengeluhkan mulas pada perut bagian bawah. Bagaimana kondisi uterus
yang diharapkan agar pasien boleh pulang ?
a. Uterus lembek
b. Uterus keras
c. Uterus keras dibawah umbilicus
d. Uterus keras diatas umbilicus
e. Tidaka ada jawaban benar

Pembahasan :
Pasien postpartum diperbolehkan pulang, apabila keadaan umum baik &
uterus keras di atas umbilikus

Jawaban  D. uterus keras dibawah umbilikus


91. seorang pasien perempuan berusia 45 tahun sedang dirawat di unit stroke.
pasien ini mengalami penurunan kesadaran akibat troke hemoragic. salah
seorang perawat akan melakukan pemberian obat dengan prinsip "enam
benar". setelah persiapan obat telah dilakukan, apa tindakan selanjutnya
yang hrus dilakukan oleh perawat ?
a. mendokumentasikan
b. memanggil nama pasien
c. mengecek papan identitas pasien
d. memeriksa program terapi pasien
e. berkomunikasi dengan keluarga pasien

Pembahasan :
Setelah persiapan obat telah dilakukan, tindakan selanjutnya adalah
perawat mengecek papan identitas pasien (prinsip 6 benar).
Prinsip “enam benar” dalam pemberian obat :
a) Benar pasien
b) Benar obat
c) Benar dosis
d) Benar cara
e) Benar waktu
f) Benar dokumentasi

Jawaban  C. Mengecek papan identitas pasien


92. seorang laki-laki berusia 25 tahun masuk RS karena kecelakaan lalu lintas.
pasien mengalami fraktur femur dextra terbuka dan perdarahan yang
hebat, sehingga tidak sadarkan diri. dari hasil pemeriksaan dokter, pasien
harus diamputasi. pasien ditemani temannya, sedangkan kakeknya sedang
dalam perjalanan. siapa yang berhak menandatangani inform consent ?
a. Orang tua
b. Teman
c. Kakek
d. Pasien
e. Tidak dilakukan penandatanganan

Pembahasan :
Dalam keadaan darurat, inform consent diabaikan terlebih dahulu karena
menyelamatkan nyawa pasien dari kehilangan darah yang banyak lebih
diutamakan untuk mencegah kematian. Setelah pasien sadar, baru akan
diberikan infrormasi.

Jawaban  E. Tidak dilakukan penandatanganan


93. seorang laki-laki berusia 68 tahun dirawat di ICU. kesehariannya, pasien
mengeluh sakit kepala, terkadang bicara tidak jelas dan kesadarannya
menurun. hasil dari CT scan didapatkan hematom cerebri. hasil
pemeriksaan tekanan darah 160/85 mmHg, nadi 89 kali/menit, respirasi 25
kali/menit, dan suhu 38C. Apakah tindakan kolaborasi yang tepat untuk
pasien tersebut ?

a. Pemberian mannitol 200 mg x 6 perhari


b. Pemantauan tanda tanda vital
c. Pemantauan balance cairan
d. Pemantauan kesadaran
e. Memasang monitor

Pembahasan :
Tindakan kolaborasi yang tepat adalah kolaborasi dengan dokter. Pada poin B –
E itu mengacu pada tindakan keperawatannya, sedangkan poin A tindakan
yang berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian manitol yang harus
sesuai dengan resep dokter.

Jawaban  A. Pemberian manitol 200mg x 6 per hari


94. di ruang rawat mentari terdapat dua kelas perawatan yaitu ruang kelas 1
dan 2. saat dinas pagi, ada 2 pasien yang sedang membutuhkan bantuan
perawat anton. cairan infus kedua pasien habis. perawat anton mengganti
cairan kedua pasien tersebut, Namun saat perawat anton mengganti cairan
infus pasien yang berada dikelas 2, dia tampak tidak ramah dan cemberut,
sedangkan pelayanan yang diberikannya kepada pasien dikelas satu ramah
dan penuh senyum. apa prinsip etik yang dilanggar oleh perawat anton ?
a. Nonmalefecience
b. Confidentiality
c. Autonomy
d. Veracity
e. justice

Pembahasan :
Dalam tindakan keperawatan tersebut, perawat anton membedakan
pelayanan yang tidak memuaskan bagi pasien yang berada di kelas dua.
Perawat memberikan pelayanan yang baik pada pasien yang berada dikelas
satu. Perawat membedakan pasiennya dari segi materi (pendapatan). Jadi
kesimpulannya perawat anton melanggar prinsip etik keadailan (justice)

Jawaban  E. Justice
95. pak agus sebagai kepala ruang ICU sedang menyelesaikan permasalahan
dari dua perawat yang sedang memiliki masalah dengan gaya
kepemimpinan otoriter. Pak agus menyelesaikan kasus tersebut dengan
mengambil keputusan bahwa salah satu perawat mendaparkan skoring atas
perbuatannya. apa strategi penanganan konflik pada kasus ICU tersebut ?
a. kolaborasi
b. kompetisi
c. akomodasi
d. menghindar
e. sharing

Pembahasan :
Kenapa kompetisi  karena kompetisi merupakan strategi penanganan
konflik dengan menggambarkan satu pihak mengalahkan atau
mengorbankan yang lain, dengan cara pak Agus menskoring salah satu
perawat tersebut.
Jawaban  B. Kompetisi
96. di bangsal anak, ada suatu masalah antara dua perawat. Kepala ruang
bertindak untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. kepala ruangan
mempertemukan kedua belah pihak untuk menjelaskan masalahnya dan
kepala ruang memberikan solusi untuk berdamai serta saling meminta
maaf atas kesalahan masing-masing. apa strategi penanganan konflik pada
kasus tersebut ?

a. Sharing
b. Kolaborasi
c. Kompetisi
d. Akomodasi
e. Menghindar

Pembahasan :
Kenapa kolaborasi  karena strategi penanganan konflik kolaborasi
merupakan suatu bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua
belah pihak dengan pendekatan masalah. Jadilah solusinya berdamai serta
saling meminta maaf atas kesalahan masing-masing
Jawaban  B. Kolaborasi
97. Di ruang ICCU terdapat dua tim pemberi asuhan keperawatan. masing-
masing ketua tim melakukan asuhan keperawatan yang berbeda-beda.
dengan begitu ruang ICCu tersebut tampak tidak harmonis. Apa konflik
yang terjadi dalam ruang ICCU tersebut ?
a. Konflik antar individu
b. Konflik antar ogranisasi
c. Konflik dalam diri sendiri
d. Konflik antar tim dalam organisasi
e. Konflik antar individu dalam kelompok

Pembahasan :
Pada kasus diatas, yang terjadi adalah terdapat perbedaan pelayanan asuhan
keperawatan pada masing-masing tim sesuai dengan penyataan pada kasus
“masing-masing ketua tim melakukan asuhan keperawatan berbeda-beda &
tampak tidak harmonis”. Jadi jawaban yang tepat yaitu terjadinya konflik
antartim dalam organisasi.

Jawaban  D. Konflik antartim dalam organisasi


98. seorang kepala ruang di suatu bangsal memberikan kepercayaan penuh
kepada para pegawainya untuk melaksanakan tugas masing-masing. Kepala
ruang hanya menerima laporan perkembangan kinerjanya, apa gaya
kepemimpinan dari kepala ruang di atas ?
a. Otokratik-demokratik
b. Demokratik
c. Laissez faire
d. Dictator
e. otoriter
Pembahasan :
Gaya kepemimpinan :
1. Otokratis / otoriter :
 kekuasaan penuh pada pemimpin, biasanya para pegawainya tidak
diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan/pendapat mereka
sendiri. Jadi keputusan pemimpin itu sifatnya mutlak tidak bisa di
ganggu gugat.

2. Demokratis :
 Konsep kepemimpinan yang pegawainya mempunyai peranan penting
dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Pemimpin yang
mendengarkan dan mempertimbangkan atas masukan-masukan dari
para pegawainya

3. Laissez faire
 Kepemimpinan laissez faire adalah pemimpin memberikan dan
membiarkan pegawainya untuk melakukan kinerja masing-masing
dan memberikan kepercayaan pada timnya

4. Diktator
 Sama seperti otokratis / otoriter yang semua kendali ada ditangan
pemimpin

Jawaban  C. Laissez faire : pemimpin memberikan dan membiarkan


pegawainya untuk melakukan kinerja
masing-masing dan memberikan
kepercayaan pada timnya sesuai dengan
penyataan pada kasus “kepala ruangan
memberikan kepercayaan penuh kepada
pegawainya untuk melaksanakan tugas
masing-masing”.
99. Di Ruang Perinatologi terlihat kepala ruang dan para perawat sangat dekat.
Kepala Ruang Perinatologi sering mendiskusikan tentang pelayanan yang
lebih baik dan para perawat pun aktif dalam memberikan masukan-
masukan. Apakah gaya kepemimpinan yang dimiliki Kepala Ruang
Perinatologi ?
a. Demokratis
b. Diktator
c. Otoriter
d. Karismatik
e. Otokratis

Pembahasan :
Gaya Kepemimpinan :
1. Demokratis
Konsep kepemimpinan yang pegawainya mempunyai peranan penting dan
dilibatkan dalam setiap keputusan. Pemimpin yang mendengarkan dan
mempertimbangkan atas masukan-masukan dari para pegawainya.

2. Diktator
Sama seperti otokratis / otoriter yang semua kendali ada ditangan pemimpin

3. Otoriter/otokratis
kekuasaan penuh pada pemimpin, biasanya para pegawainya tidak diberikan
kebebasan untuk menentukan tujuan/pendapat mereka sendiri. Jadi
keputusan pemimpin itu sifatnya mutlak tidak bisa di ganggu gugat.

4. Karismatik
gaya kepemimpinan yang memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat sehingga
mampu mempengaruhi pegawainya.

Jawaban  A. Demokratis : Gaya kepemimpian yang selalu mendengarkan


dan mempertimbangkan atas masukan-
masukan dari para pegawainya
100. di puskesmas sukawarna sedang diadakan acara perkumpulan untuk ibu-
ibu yang sedang hamil. dalam acara tersebut, perawat mengajarkan senam
hamil dan perawatan bayi. para peserta sangat antusias dalam acara
tersebut. apakah peran perawat puskesmas di atas ?

a. Pemodifikasi lingkungan
b. Pemberi pelayanan
c. Penghubung
d. Pendidik
e. Advocate
Pembahasan :
1. Pemodifikasi lingkungan
Peran perawat yang memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.

2. Pemberi pelayanan
Peran perawat utama yang memberikan pelayanan keperawatan dengan
memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh. Contohnya pemberian asuhan
keperawatan meliputi tindakan.

3. Penghubung / Fasilitator
Peran perawat yang menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamaan klien

4. Pendidik
Peran perawat yang bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat

5. Advocate
Peran perawat dalam membantu menginterpretasikan berbagai informasi
dari pemberi pelayanan/informasi khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
serta dapat berperan mempertahankan & melindungi hak-hak pasien

Jawaban  D. Pendidik : Peran perawat yang ada dalam acara perkumpulan


di puskesmas sukawarna sebagai pendidik
sesuai dengan pernyataan “perawat
mengajarkan senam hamil dan perawatan bayi”

Anda mungkin juga menyukai