Soal :
Seorang laki-laki berumur 28 tahun dirawat di ruang interna dengan
diagnosa pancreatitis akut. Klien nampak memegang bagian abdomen dan
nampak membungkuk dan mendekatkan perut ke dadanya Apakah
tindakan kolaboratif yang tepat untuk mengatasi masalah klien?
Pembahasan:
Klien dengan pancreatitis akut biasanya dalam status dipuasakan untuk
mengistirahatkan pancreas dan menekan sekresi saluran cerna. Karena
nyeri abdomen merupakan gejala utama yang nampak dan harus segera
diselesaikan. Beberapa orang akan menurun skala nyerinya saat berada
pada posisi membungkuk dan mendekatkan data dengan lututnya. Posisi
tidur miring dengan kepala ditinggikan 45 derajat akan mengurangi
tegangan pada abdomen dan juga menurangi nyeri. Klien akan mudah
mengalami infeksi saluran nafas karena cairan retroperineal naik ke
diafragma, sehingga klien mangalami nafas pendek akibat pernafasan
perut. Pemberian antikolinergik sebaiknya dilakukan untuk menekan
sekresi pada saluran cerna.
2. Soal:
3. Soal:
Pembahasan:
4. Soal:
Pembahasan:
5. Soal:
Pembahasan:
6. Soal:
Pembahasan:
7. Soal:
Pembahasan:
Tanda dan Gejala yang timbul pada penyakit glomerulonefritis Hematuria,
edema pada wajah terutama periorbita atau seluruh tubuh, Oliguria, tanda-
tanda payah jantung seperti sesak, hipertensi, muntah-muntah,nafsu
makan kurang kadang diare. Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus
mengakibatkan hematuria/kencing berwarna merah daging dan
albuminuria, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Urine mungkin
tampak kemerah-merahan atau seperti kopi. Kadang-kadang disertai
edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh.
Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung.
Edema yang terjadi berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus
(LFG/GFR) yang mengakibatkan ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen
mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan azotemia.
8. Soal:
Pembahasan:
9. Soal:
10. Soal:
Pembahasan:
11.Soal:
Pembahasan:
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak)
dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi
membuka mata (Eye), bicara (Verbal) dan gerakan (Motorik). Hasil
pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 - 6
tergantung responnya. Pemeriksaan GCS pada orang Dewasa : Eye
(respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : dengan rangsang suara (suruh
pasien membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan
nyeri, misalnya menekan kuku jari) (1) : tidak ada respon Verbal (respon
verbal) : (5) : orientasi baik (4) : bingung, berbicara kacau (sering bertanya
berulang), disorientasi tempat dan waktu. (3) : kata-kata tidak jelas (2) :
suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon Motorik (Gerakan) :
(6) : mengikuti perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan
stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4) : withdraws (menghindar/menarik
extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) (3) :
flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu
atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi
saat diberi rangsang nyeri). (1) : tidak ada respon
12. Soal:
Pembahasan:
Istilah obat-obatan: Analgetik, Ini dia istilah untuk obat pereda rasa
sakit/nyeri. Antipiretik, obat penurun deman/panas. Antiinflamasi, obat anti
radang. Antihistamin, Obat untuk menyembuhkan reaksi alergi. Antiemetik,
obat anti muntah.
13. Soal:
Pembahasan:
14. Soal:
Pembahasan:
15. Soal:
Pembahasan:
16. Soal:
Pembahasan:
Klien dengan cedera spinal dengan mengalami plegia (kekuatan otot yang
hilang sama sekali pada bagian tubuh) akan kehilangan control dalam
proses eliminasi feses dan urine. Maka tindakan yang tepat saat kondisi
klien seperti ini adalah pemasangan diapers.
17. Soal:
Pembahasan:
18. Soal:
Pembahasan:
Saat keadaan klien marah dan mengamuk hingga melukai orang lain,
tindakan pertama yang dilakukan adalah menjauhkan dan mengisolasi
klien agar tidak melukai lebih banyak pasien lain. Setelah klien diikat dan
diisolasi, pantau atau observasi kemarahan klien, setelah kemarahan klien
menurun kemudian perawat dapat melakukan tindakan keperawatan.
19. Soal:
Pembahasan:
20. Soal:
Pembahasan:
Sesi 1 pada TAK bertujuan untuk mengenalkan pada klien tentang cara
mengenal halusinasi yang meliputi isi, waktu terjadi, situasi saat terjadi,
dan perasaan klien pada saat terjadi.
21. Soal:
Pembahasan:
22. Soal:
Pembahasan:
Pembahasan:
24. Soal:
Seorang perempuan, umur 26 tahun post partum hari ke-3, saat ini klien
mengalami panas tinggi dengan suhu badan 39,2oC, riwayat KPD
(Ketuban Pecah Dini), klien nampak kurus, nafsu makan menurun, lemah,
menurut klien kadang keluar cairan darah dan lendir yang berbau dari
vagina. Apakah penyebab paling mungkin yang terjadi pada kasus di atas?
Pembahasan:
Salah satu tanda infeksi pada klien post partum adalah terjadinya
peningkatan suhu tubuh dan keluarnya cairan berbau dari vagina, ini dapat
disebabkan oleh tidak dilakukannya perawatan perineum.
25. Soal:
Seorang perempuan umur 19 tahun post partum hari ke-2 mengeluh susah
tidur, gelisah, mual, nyeri pada luka jahitan pada perineum, tidak mampu
merawat bayinya, bayi lebih banyak dirawat oleh mertuanya,. Apa fase
adaptasi pada kasus diatas?
Pembahasan:
26. Soal:
Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di Rumah Bersalin dalam kondisi tidak
menangis, warna kulit kebiruan dan tonus otot lemah. Hasil penilaian
setelah dilakukan langkah awal resusitasi, bayi bernafas, frekuensi jantung
> 100x/menit. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat untuk kasus di
atas ?
Pembahasan:
Pembahasan:
28. Soal:
Pembahasan:
29. Soal:
Pembahasan:
Masalah utama adalah prioritas masalah klien dari beberapa masalah yang
dimiliki oleh klien. Umumnya masalah utama berkaitan erat dengan alasan
masuk atau keluhan utama.
30. Soal:
Pembahasan:
31. Soal:
Pembahasan:
Klien dengan gejala muntah yang disertai dehidrasi harus segera dilakukan
tindakan pemasangan infuse dan disegera diberi cairan isotonic. Cairan
isotonic adalah suatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas sama atau
mendekati osmolalitas plasma. Cairan isotonik digunakan untuk mengganti
volume ekstrasel, misalnya kelebihan cairan setelah muntah yang
berlangsung lama. Cairan ini akan meningkatkan volume ekstraseluler.
32. Soal:
Seorang bayi laki-laki umur 2 bulan, dirawat di RS. Dari diagnosis dokter
diketahui mengalami labioskizis. Denyut nadi 120x/menit, suhu 36,7 derajat
C, berat badan 4.800 gram. Perawat akan memberikan pemberian nutrisi.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
Pembahasan:
34. Soal:
Seorang laki-laki umur 30 tahun masuk UGD mengalami kecelakaan lalu
lintas dengan keluhan nyeri pada tulang belakang skala nyeri 6,
pemeriksaan fisik ditemukan cedera, retak dan retraksi pada tulang
belakang ( T5, T6, T7 ), perdarahan 750 ml BVL, GCS 10, tanda vital, TD
110/80 mmHg, frekuensi nafas 24x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, Suhu
37,5 derajatc. Telah dirumuskan intervensi keperawatan dengan
mempertahankan kepatenan jalan napas dengan teknik Chin Lift dan Head
Tilt. Apakah intervensi selanjutnya pada kasus tersebut?
Pembahasan:
Head tilt (extensi kepala), Dilakukan bila jalan napas tertutup oleh lidah
pasien. Caranya dengan meletakkan satu telapak tangan di dahi pasien
dan tekan ke bawah, sehingga kepala menjadi tengadah dan penyangga
lidah tegang akhirnya lidah terangkat ke depan. Chin lift (angkat dagu),
bertujuan untuk mengangkat otot pangkal lidah ke depan. Caranya yaitu
menggunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu
pasien, kemudian angkat dan dorong tulangnya ke depan. Setelah itu
perikssa kepatenan jalan nafas, Jika pernafasan mulut ke hidung
diperlukan, tangan diatas dagu dapat digunakan untuk menutup mulut
supaya pernafasan mulut ke hidung lebih efektif.
35. Soal:
Lima orang korban kecelakan angkutan umum satu orang laki-laki umur 40
tahun dengan fraktur terbuka pada ektremitas, seorang perempuan hamil 7
bulan dengan trauma abdonmen dengan perdarahan pervagina, satu orang
wanita 17 tahun dengan kondsi tidak sadar, seorang anak laki-laki 5 tahun
menangis histesris, seorang wanita 80 tahun dengan trauma pada kepala.
Bila di tempat itu anda seorang diri. Apakah tindakan yang anda lakukan ?
Pembahasan:
Hal pertama dilakukan oleh perawat adalah melakukan asesmen awal dan
pertolongan pertama pada kasus darurat seperti kecelakaan lalu lintas.
Istilah ini dinamakan triase yang merupakan sebuah sistem yang dapat
memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan tindakan yang
dibutuhkan dalam situasi gawat darurat.
36. Soal:
Pasien laki-laki umur 34 tahun, masuk UGD. Pasien tidak sadar akibat
kecelakaan lalu lintas jatuh dari motor, terdapat luka pada sekitar wajah
dan bahu serta kepala, kulit tampak sianosis, tidak ada pergerakan dada,
nadi sangat lemah. Apakah tindakan awal yang dilakukan pada pasien?
Pembahasan:
Saat dalam keadaan darurat, prinsip ABC selalu dikedepankan. Kondisi
klien yang mengalami sianosis dan tidak ada pergerakan dada merupakan
gejala bahwa klien mengalami hambatan pada jalan nafas. Hal yang
dilakukan selanjutnya adalah memeriksa apakah ada sumbatan pada jalan
nafas.
37. Soal:
Seorang laki-laki umur 35 tahun masuk IGD dengan keluhan nyeri luka
bakar di wajah, tangan kanan bagian depan, kaki kanan bagian depan dan
alat kelamin. BB 50 Kg. Berapakah persentase luka bakar yang dialami
pasien ?
Pembahasan:
Perhitungan luas luka bakar dengan rumus rule of nine
Wajah (4,5%) + Lengan kanan depan (4,5%) + kaki kanan (9%) + kelamin
(1%) = 19%.
38. Soal:
Seorang laki-laki umur 39 tahun mengalami luka bakar di bagian lengan
kiri, lengan kanan serta dada dengan luas luka bakar 27% dan BB 30 Kg.
klien akan mendapat terapi cairan Ringer Laktat. Berapa cairan yang
diberikan pada 8 jam pertama (Formula Baxter)?
Pembahasan:
Rumus formula Bexter: - Kebutuhan cairan 8 jam pertama= 1/2 (4cc x
KgBB x % luas luka bakar) - 16 jam berikutnya= 1/2 (4cc x KgBB x % luas
luka bakar) Jadi, Kebutuhan cairan 8 jam pertama = 1/2 (4 x 30 x 27) =
3240/2 = 1620 cc
39. Soal:
Sebuah desa diperoleh data sebanyak 20 balita dan 55% balita dengan BB
kurang. Keadaan balita tersebut tampak kulit kering dan keriput, turgor kulit
jelek, dan seluruhnya hanya dibawa ke posyandu sebanyak 1 kali. Hasil
wawancara seluruh ibu tidak mengenal penyakit yang diderita anaknya,
tidak mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus diatas ?
Pembahasan:
Setengah dari jumlah balita di desa tersebut mengalami kekurangan gizi.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi pada anak
diantaranya faktor pengetahuan tentang pemenuhan gizi balita, faktor
ekonomi juga berpengaruh terhadap pemenuhan gizi.
40. Soal:
Seorang perawat laki-laki berumur 23 tahun melakukan observasi di pabrik
asbes dan mendapatkan data 50% pegawai yang tidak menggunakan alat
pelindungan diri dan mereka tidak mengetahui dampak yang terjadi akibat
dari tindakan tersebut. Apakah tindakan keperawatan yang dilakukan pada
kasus diatas?
Pembahasan:
Saat perawat menemukan keadaan dalam sebuah perusahaan dimana
tingkat kewaspadaan pekerja terhadap keamanan dan keselamatan
pekerja sangat rendah, hal yang pertama yang dilakukan adalah bersama
pihak perusahaan melakukan penyuluhan K3 (Kesehatan keselamatan
Kerja), bahkan memberi masukan kepada perusahaan untuk membuat
kebijakan mengenai penggunaan alat pelindung.
41. Soal:
42. Soal:
Pembahasan:
Disebuah desa ditemukan data pada bulan Januari 2014, 65% KK (Kepala
Keluarga) tidak mempunyai jamban, 45% KK tidak mempunyai tempat
pembungan sampah, 25% KK mengkonsumsi air yang tidak dimasak dan
20% balita menderita diare. Apakah upaya promotif untuk menangani
masalah tersebut?
Pembahasan:
44. Soal:
Pembahasan:
45. Soal:
Seorang perawat berumur 30 tahun yang bekerja di ruang perawatan
penyakit dalam selama 4 tahun bertindak sebagai ketua tim A, dalam
kegiatannya sehari-hari berupaya melakukan perubahan-perubahan
kearah yang lebih baik sesuai dengan ilmu yang dimiliki, dengan
melakukan sebaik mungkin tugas yang menjadi tanggung jawabnya, agar
anggota tim dapat mengikuti sesuai dengan harapan. Apakah langkah
pertama yang harus diupayakan oleh ketua tim terhadap bawahannya?
Pembahasan:
46. Soal:
Pembahasan:
47. Soal:
Pembahasan:
48. Soal:
Pembahasan:
49. Soal:
Pembahasan:
Berdasarkan derajat ketergantungan menurut douglas klien berada pada
klasifikasi perawatan minimal (1-2 jam / 24 jam) dengan cirri klien sebagai
berikut: - Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian di lakukan sendiri - Makan
dan minum di lakukan sendiri - Ambulasi dengan pengawasan - Observasi
tanda - tanda vital di lakukan setiap pergantian jaga - Pengobatan minimal,
status psikologis stabil - Perawatan luka sederhana
50. Soal:
Seorang bayi laki-laki umur 2 bulan, dirawat di RS. Dari diagnosis dokter
diketahui mengalami labiopalatoskizis. Denyut nadi 120x/menit, suhu 36,7
Derajat C, berat badan 4.800 gram. Apakah tindakan keperawatan prioritas
pada kasus tersebut?
Pembahasan:
51. Soal:
Seorang bayi laki-laki umur 2 bulan, dirawat di RS. Dari diagnosis dokter
diketahui mengalami labiopalatoskizis. Denyut nadi 120x/menit, suhu 36,7
Derajat C, berat badan 4.800 gram. Apakah tindakan keperawatan prioritas
pada kasus tersebut?
Pembahasan:
52. Soal:
Pembahasan:
53. Soal:
Pembahasan:
54. Soal:
Seorang bayi perempuan berumur 2 bulan dibawah ibunya ke Puskesmas
untuk diimunisasi pertama kali. ibu merasa khawatir akan pemberian
imunisasi karena takut anaknya akan demam. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat berdasarkan kasus tersebut ?
Pembahasan:
Kondisi ibu yang khawatir akan keadaan anaknya mengenai efek demam
yang ditimbulkan adalah hal wajar jika pengetahuan ibu mengenai efek
imunisasi masih kurang. Tugas seorang perawat yang akan melakukan
tindakan imunisasi adalah menenagkan ibu dengan memberikan informasi
sejelas mungkin mengenai efek dan manfaat imunisasi pada anak.
55. Soal:
Pembahasan:
56. Soal:
Pembahasan:
Kram pada tungkai bawah sering terjadi ketika wanita hamil menegangkan
tungkainya dan memfleksikan plantar kakinya. Dorsofleksi kaki dengan
lutut lurus akan meregangkan otot gastrocnemius, mencegah otot dari
kontraksi dan menghentikan kram.
57. Soal:
Pembahasan:
58. Soal:
Seorang perempuan umur 29 tahun, dengan post partum hari kedua. Hasil
pemeriksaan didapatkan data bahwa klien mengalami hipertensi kehamilan
ringan dengan TD: 150/90mmHg, pernafasan: 18 x/menit, nadi: 62 x/menit,
suhu 37oC. Perawat kembali mengkaji keadaan klien. Data apa yang
menunjukkan bahwa hipertensi kehamilan masih dikhawatirkan?
Pembahasan:
Gejala lain yang biasanya menyertai hipertensi adalah sakit kepala. Data
ini didapatkan dari keluhan yang dirasakan klien.
59. Soal:
60. Soal:
Pembahasan:
61. Soal:
Pembahasan:
Janin klien mengalami bradikardi dan harus segera mendapat tindakan
medis. Hubungi perawat professional adalah langkah pertama yang
dilakukan.
62. Soal:
Pembahasan:
63. Soal:
Pembahasan:
Klien dengan batuk berlendir selain diberikan terapi obat juga dapat
ditangani dengan cara mengajarkan teknik batuk efektif. Jika teknik ini
belum bisa mengatasi keluhan klien anjurkan klien untuk minum air hangat.
64. Soal:
Seorang laki-laki berumur 50 tahun dirawat dengan diagnosis medik
Glomerulonefritis. Pasien mengeluh sesak. Hasil pemeriksaan fisik TD 160/
100 mmHg, nadi 98 x/menit, Pernafasan 28 x/mnt, pasien memiliki riwayat
penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tampak lemah dan tampak
udem anasarka. Apa tindakan kolaborasi utama yang dilakukan pada
pasien tersebut?
Pembahasan:
65. Soal:
Pembahasan:
Masalah keperawatan pada kasus ini dapat dilihat dari tanda bahwa klien
sering haus yang didukung dengan turgor kulit kering dan turgor yang
buruk, data lain menunjukkan bahwa klien mengalami muntah 6 kali dalam
sehari. Ini menunjukkan bahwa output cairan lebih banyak daripada input.
66. Soal:
67. Soal:
Seorang laki-laki berumur 58 tahun dirawat di ruang syaraf didiagnosa
stroke non hemoragik. Hasil pengkajian ditemukan hemiplegia sinistra,
terdapat parese nervus IX dan X. Pasien dibantu mobilisasi miring kiri dan
kanan. Pasien mengatakan sudah 3 hari belum buang air besar. Apakah
tindakan keperawatan prioritas yang akan dilakukan?
Pembahasan:
Klien dalam kasus ini mengalami konstipasi. Ini dapat disebabkan oleh
tirah baring yang lama karena ketidak mampuan klien untuk melakukan
aktivitas. Penyebab lain adalah faktor umur yang menyebabkan fungsi
peristaltic usus klien yang menurun serta mengkonsumsi makanan yang
rendah lemak. Penanganan yang tepat pada kasus ini adalah melakukan
abdominal massage. Tindakan ini dapat meningkatkan rasa nyaman klien
dan mampu merangsang peristaltic usus sehingga dapat merangsang
keinginan untuk BAB.
68. Soal:
Seorang laki-laki berumur 31 tahun di ruang isolasi. Kesadaran pasien
menurun disertai demam, batuk & sesak nafas, serta diare. Dari status
diketahui pasien HIV+ dan pernah dirawat 2x dengan keluhan yang sama.
Saat ini kondisi alat tenun kotor oleh feses diare. Keluarga yang
mendampingi pada saat itu tidak berada disamping pasien. Apa persiapan
awal perawat sebelum melakukan tindakan?
Pembahasan:
Perawat dalam memberikan tindakan pada klien yang menderita HIV +
harus terlebih dahulu terlindung dari resiko penularan yaitu dengan cara
mempersiapkan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar, terlebih lagi
tindakan yang akan diberikan berkaitan langsung dengan cairan/feses
klien.
69. Soal:
Seorang laki-laki umur 35 tahun di rawat di RS dengan keluhan sesak
nafas yang disertai batuk bardahak dan terdengar wheezing, frekuensi
napas 32x/menit, frekuensi nadi 96x/menit, TD 120/70 mmHg. Telah
dirumuskan intervensi keperawatan mengatur posisi semi fowler untuk
mengatasi masalah keperawatan pola nafas tidak efektif. Apakah rasional
dari tindakan tersebut?
Pembahasan:
Posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 45o, yaitu dengan
menggunakan gaya gravitasi untuk membantu ekspansi paru dan
mengurangi tekanan dari abdomen pada diagfragma sehingga klien lebih
mudah untuk bernafas.
70. Soal:
Seorang perempuan umur 50 tahun dirawat di RS karena mengalami
paralisis pada ekstremitas bawah. Pasien tidak dapat berjalan, hanya bisa
berbaring di tempat tidur. Pasien beresiko mengalami masalah
keperawatan kerusakan integritas kulit pada daerah punggung. Apakah
intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya masalah keperawatan
tersebut?
Pembahasan:
Pasien yang mengalami paralisis sangat beresiko mengalami kerusakan
integritas kulit khususnya pada daerah punggug dan tulang ekor. Tindakan
yang paling tepat untuk mengurangi resiko ini adalah dengan mengubah
posisi klien setiap 2 jam
71. Soal:
Seorang laki-laki umur 40 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis
meningitis, sudah dirawat selama 1 minggu, dengan GCS: 5, TTV stabil
dalam batas normal. Pagi ini akan dilakukan perawatan personal hygiene
memandikan klien. Sebelum melakukan tindakan, perawat melakukan
komunikasi terlebih dahulu. Apakah faktor penting yang harus dilakukan
perawat dalam etika pelaksanaan asuhan ?
Pembahasan:
Faktor yang paling penting dalam melakukan tidakan keperawatan
khususnya personal hygene memandikan pasien adalah tetap menjaga
privacy klien selama tindakan berlangsung. Selain telah diatur dalam
Undang-undang keperawatan, ini juga berguna untuk kenyamanan klien
selama tindakan.
72. Soal:
Seorang laki-laki, umur 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan sejak 1
minggu ini, kedua kaki bengkak, terasa nyeri bila digerakkan, sering terjadi
pada pagi hari, nyeri terjadi di sendi lutut dan ibu jari berwarna kemerahan.
Klien mempunyai kebiasaan makan melinjo. Ekspresi wajah meringis saat
digerakkan. Skala nyeri 6 (0-10). TD 140/80 mmHg, Frekuensi nadi
84x/menit, Frekuensi napas 16x/menit. Apakah data yang bisa melengkapi
pengkajian nyeri pada kasus tersebut
Pembahasan:
Prinsip pengkajian nyeri yaitu menggunakan PQRST (provokatif, quality.
Severity, region, time). Data yang tersaji dalam soal telah mencakup 4 hal
saja yaitu PRST saja, sementara gambaran kualitas nyeri belum ada.
Quality dalam nyeri didapatkan secara subjektif dari ucapan klien seperti
nyeri seperti tertusuk jarum atau nyeri seperti tertekan benda berat.
73. Soal:
Suatu daerah mengalami bencan gempa bumi yang mengakibatkan
gedung dan bangunan runtuh. Beberapa tenaga medis segera ditugaskan
ke lokasi bencana. Perawat melakukan evakuasi di salah satu gedung
yang runtuh dan menemukan beberapa korban yang masih hidup.
Manakah yang harus pertama kali ditolong?
Pembahasan:
Perawat menentukan korban mana yang harus diberikan pertolongan
terlebih dahulu, pilih korban yang masih hidup dan dalam keadaan
mengancam nyawa seperti terjadinya perdarahan hebat, plihan E adalah
korban yang harus pertama kali ditolong. Korban kedua yang harus segera
ditolong yaitu pilihan D.
74. Soal:
Seorang perawat terlibat dalam proses evakuasi korban di suatu daerah
yang mengalami bencana gempa bumi. Perawat melakukan triase pada
salah satu korban yang mengalami pneumothorax terbuka. Apa warna
kode yang harus dipasang oleh perawat pada kasus tersebut?
Pembahasan:
Pneumothorax terbuka merupakan situasi yang dapat mengancam jiwa bila
tidak ditangani segera. Korban memiliki harapan hidup jika segera
mendapatkan pertolongan. Jadi warna yang harus ditempelkan pada
korban yaitu warna merah.
KLASIFIKASI KETERANGAN
Prioritas I (MERAH) Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi
dan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar.
Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan
nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorax, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki,
combustio (luka bakar tingkat II dan III > 25 %
Prioritas II (KUNING) Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan
pemindahan bersifat jangan terlambat. Contoh : patah tulang besar,
combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak / abdomen,
laserasi luas, trauma bola mata.
Prioritas III (HIJAU) Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak
perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka
superficial, luka-luka ringan.
Prioritas 0 (HITAM) Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka
sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis,
trauma kepala kritis.
75. Soal:
Sebuah pabrik perkebunan mengalami ledakan hebat yang melibatkan 40
pekerjanya. Perawat yang bekerja di area perusahaan langsung datang
dengan ambulance. Manakah korban yang pertama kali mendapat
pertolongan?
Pembahasan:
Bulu hidung dan wajah terbakar menandakan korban menghirup udara
panas dan mengalami trauma inhalasi sehingga kesulitan dalam bernafas.
Korban ini adalah yang harus pertama kali mendapatkan pertolongan.
Korban selanjutnya yang mendapat pertolongan adalah korban yang
mengalami fraktur tertutup kemudian korban dengan luka bakar pada
tangan. Korban dengan luka superficial pada ekstremitas atas dianggap
bukan kasus kegawatan dan dapat menunggu untuk tindakan. Klien yang
sudah meninggal mendapat pertolongan paling akhir.
76. Soal:
Seorang laki-laki umur 32 tahun tiba di UGD setelah mengalami luka bakar
pada bagian wajah. Klien diduga mengalami trauma inhalasi. Apakah
tindakan antisipasi yang harus dilakukan perawat?
Pembahasan:
Jika klien diduga mengalami trauma inhalasi maka dilakukan pemberian
oksigen 100% melalui masker wajah non rebreather dan tight fitting
ditentukan sampai kadar carboxyhemoglobin turun hingga 15%. Pada
trauma inhalasi, oropharink diinspeksi untuk melihat tanda-tanda erythema,
blister, atau ulserasi. Kebutuhan intubasi endotraceal juga ditentukan dari
hasil inspeksi tersebut.
77. Soal:
Serorang perempuan umur 34 tahun sedang dirawat di ruang ICU. Klien
mendapatkan terapi intravena (IV) dan nampak terpasang infuse dengan
cairan RL 1000 ml. 45 menit kemudian perawat mencatat bahwa klien
mengeluh nyeri kepala berat, dyspnea, gelisah dan terjadi peningkatan
denyut nadi. Kantong IV tinggal berisi 400 ml. Apakah yang harus
dilakukan perawat?
Pembahasan:
Gejala yang dialami klien yaitu speed shock. Hal ini didukung oleh data
yang menunjukkan 600 ml cairan infuse telah habis dalam waktu 45 menit.
Tindakan pertama yang perawat lakukan adalah menghentikan aliran
infuse intravena. Tindakan yang lain dapat mengikuti selang waktu yang
cepat. Perawata dapat menaikkan kepala tempat tidur untuk memudahkan
klien bernafas. Melambatkan kecepatan aliran infuse adalah tindakan yang
tidak tepat. selang infuse tidak perlu dicabut, karena masih akan
dibutuhkan untuk terapi intravena selanjutnya.
78. Soal:
Seorang perempuan umur 43 tahun dirawat di RS dengan diagnose gagal
ginjal tahap akhir (terminal illness). Klien mengatakan, "saya akan
membicarakan dengan keluarga terkait dengan penyakit dan rencana
pengobatan saya, apakah saya akan melanjutkan perawatan di rumah
sakit ini atau pulang dan melanjutkan perawatan di rumah". Apakah
tahapan respons kehilangan yang terjadi pada klien?
Pembahasan:
Respon klien yang akan membuat keputusan tentang perawatannya
bersama keluarga adalah.sikap positif yang berarti klien menerima
kondisinya. Membuat keputusan untuk melanjutkan perawatannya di
rumah atau di rumah sakit adalah hak klien yang harus dihormati oleh
perawat.
79. Soal:
Seorang perempuan umur 26 tahun di rawat dengan respons kehilangan.
Tampak perawat sedang melakukan komunikasi dengan klien pada fase
terminasi. Manakah komunikasi yang tepat yang dilakukan pada fase
tersebut?
Pembahasan:
Tugas pada fase terminasi yaitu mengevaluasi penampilan klien,
mengevaluasi pencapaian tujuan, mengevaluasi kebutuhan yang akan
datang, membuat rujukan yang tepat, dan menghadapi perilaku biasa yang
berhubungan dengan terminasi. Pilihan A dan D adalah tugas perawat
pada fase orientasi. Pilihan B dan C adalah tugas perawat pada fase kerja.
Pilihan D adalah yang tepat di mana perawat membantu klien untuk
menentukan rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah.
80. Soal:
Setelah sesi terapi aktivitas kelompok, seorang klien mendekati perawat
dan mengungkapkan kebutuhan dan menyendiri karena perasaan tak
terkendali. Perawat associate melaporkan ini kepada perawat primer (PP)
dan mengharapkan PP akan mengambil tindakan yang tepat. Apakah
tindakan yang tepat yang akan dilakukan?
Pembahasan:
Klien dapat meminta untuk diasingkan. Hal ini memerlukan persetujuan
dari klien untuk tindakan tersebut, kecuali pada situasi darurat yang
beresiko bagi klien dan orang disekitar klien. Jika menemukan temuan
seperti ini tugas perawat primer adalah melakukan mediasi kepada dokter
mengenai hasil temuan dan bersama dokter melakukan rencana tindakan
yang tepat untuk mengatasi masalah klien.
81. Soal:
Seorang laki-laki usia 17 tahun dirawat di RS Jiwa dengan alasan
mengamuk di rumah. Pada pengkajian status mental ditemukan pasien
nampak tegang, tangan mengepal, gelisah, penampilan tidak rapi,
pembicaraan cepat dan gagap, ketakutan, sedih. Apakah masalah
keperawatan pada kasus tersebut ?
Pembahasan:
Alasan keluarga mengenai perilaku klien yang mengamuk di rumah dan
didukung hasil pengkajian yang mengindikasikan klien mengalami gejala
perilaku kekerasan sudah menguatkan kita untuk menegakkan masalah
keperawatan pada klien.
82. Soal:
Seorang laki-laki usia 25 tahun, dirawat di RS Jiwa dengan keluhan tidak
bersemangat, sering dimarahi atasan karena hasil kerja tidak maksimal
meskipun telah mengerjakan tugasnya dengan baik. Acuh terhadap
penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di tempat kerjanya. Manakah
konsep diri yang sesuai dengan kasus tersebut ?
Pembahasan:
Konsep diri yang dijelaskan dalam soal adalah mengenai peran yang
didefinisikan sebagai suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan
dari seseorang yang berdasarkan posisinya dimasyarakat. Sementara
untuk posisi tersebut merupakan identifikasi dari status atau tempat
seseorang dalam suatu sistim sosial dan merupakan perwujudan
aktualisasi diri. Peran juga diartikan sebagai serangkaian perilaku yang
diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu
dalam berbagai kelompok sosial.
83. Soal:
Seorang laki-laki berusia 37 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa, tidak
mau bicara, kontak mata kurang, sering menyendiri, mulut komat kamit,
posisi tidur seperti janin dan bila didekati oleh perawat cenderung
menghindar dengan ekspresi wajah datar. Jika ditanya pasien hanya
menggelengkan kepala dan menjawab dengan kalimat yang singkat. Apa
diagnosa keperawatan yang tepat?
Pembahasan:
Kontak mata kurang, sering menyendiri dan mulut komat kamit ditambah
klien menghindar saat perawat mendekat adalah tanda bahwa klien
mengalami gangguan isolasi sosial.
84. Soal:
Seorang perawat primer dan perawat associate sedang berkunjung ke
kamar klien. Tampak klien sedang mempersiapkan diri untuk cuci darah,
ekspresi wajah tampak tegang, hanya memandang dan tidak mau
berbicara walaupun ditanya. Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat
?
Pembahasan:
Sikap Caring merupakan ciri khas bagi perawat dalam memberikan
tindakan keperawatan. Sikap tersebut akan menimbulkan rasa nyaman
pada klien karena klien merasa bahwa perawat selalu ada dalam kondisi
apapun. Caring bukan sekedar peduli dan empati kepada klien melainkan
juga rasa bertanggung jawab atas semua tindakan yang diberikan harus
dengan kualitas dan seluruh kemampuan perawat.
85. Soal:
Seorang perawat bertugas di ruang interna merawat klien umur 45 tahun,
dengan diagnosa penyakit batu ginjal, mengeluh nyeri pada pinggang
menjalar ke pelvis, mual dan muntah. Bagaimanakah sikap perawat dalam
menanggapi keluhan tersebut ?
Pembahasan:
Sebagai perawat, menjadi seorang pendengar yang baik merupakan salah
satu kunci komunikasi terapeutik. Dengan mendengarkan keluhan klien
maka klien akan merasa dipedulikan, sesekali perawat memberikan respon
aktif atas keluhan yang dirasakan klien.
86. Soal:
Seorang keluarga klien mendatangi nurse station sambil marah-marah dan
mengancam dengan suara keras karena ketidakpuasan terhadap
pelayanan yang diberikan kepada saudaranya. Bagaimana sikap perawat
seharusnya menanggapi respon keluarga klien?
Pembahasan:
Saat keluarga klien merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh rumah sakit, dan pada kasus ini keluarga klien protes di depan
perawat, respon yang sebaiknya dilakukan perawat adalah mendengarkan
keluhan yang dikeluarkan oleh keluarga klien sesekali memberi tanggapan
dengan penuh empati, selain itu perawat juga mengidentifikasi penyebab
ketidakpuasan klien terhadap pelayanan
87. Soal:
Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah dan ditemukan seorang
laki-laki berusia 45 tahun penderita DM dengan ulkus diabetik di kaki
kanannya. Keluarga tidak pernah membawa klien ke pusat pelayanan
kesehatan karena malu dengan kondisinya. Saat ini klien hanya tinggal
berdua dengan istrinya yang berusia 40 tahun. Klien sesekali mengalami
nyeri pada ulkusnya dengan skala 3. Apakah tindakan keperawatan yang
tepat?
Pembahasan:
Keengganan keluarga membawa anggota keluarga untuk berobat
merupakan salah satu bentuk kurangnya pengetahuan keluarga mengenai
penyakit yang diderita. Dengan tidak membawa anggota keluarga
memeriksakan keadaannya, akan memperparah kondisi penyakit yang
dialami.
88. Soal:
Keluarga klien merupakan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga
pemula, keluarga berlatar pendidikan tamat SMP. Dari hasil pengkajian,
suami mengeluh pusing dan sesak. TD: 150/100 mmHg, P: 28x/menit, S:
36.7oC, dan nadi 130x/menit. Diketahui suami memiliki riwayat merokok
dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Orang Tua suami meninggal
karena penyakit jantung dan hipertensi. Apakah intervensi keperawatan
yang yang tepat?
Pembahasan:
Pola hidup keluarga klien dikategorikan pola hidup tidak sehat. Hal ini
terlihat dari kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
Kurangnya pengetahuan mengenai penyebab penyakit jantung dan
hiertensi menjadi salah satu faktor penyebab pola hidup yang tidak sehat.
Apalagi keluarga klien memiliki riwayat penyakit hipertensi. Ini akan
memperbesar resiko penyakit tersebut. Dengan memberikan penyuluhan
kesehatan akan memberikan pandangan baru mengenai penyakit dan pola
hidup sehat.
89. Soal:
Keluarga klien merupakan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga
pemula, keluarga berlatar pendidikan tamat SMP. Dari hasil pengkajian,
suami mengeluh pusing dan sesak. TD: 150/100 mmHg, P: 28x/menit, S:
36.7oC, dan N: 130 x/menit. Diketahui suami memiliki riwayat merokok dan
mengkonsumsi minuman beralkohol. Keluarga jarang membawa klien
untuk control ke puskesmas. Apakah masalah keperawatan utama pada
klien?
Pembahasan:
Masalah plaing utama yang dialami klien berada pada system pernafasan
dimana klien mengalami sesak yang dapat dilihat dari frekuensi nafas
sebanyak 28 x/menit. Pilihan jawaban paling tepat adalah D
90. Soal:
Seorang kepala keluarga, umur 60 tahun, tinggal bersama cucunya yang
berusia 5 tahun. Klien mengeluh batuk, berkeringaat pada malam hari,
nafsu makan berkurang, dan sesak. Klien pernah memeriksakan diri ke
puskesmas dan didiagnosa menderita penyakit TB. Hasil pengkajian
diiketahui klien pernah tidak mengkonsumsi obat yang diberikan selama 1
minggu, BB 50 kg, TB 170 cm. Apakah intervensi keperawatan yang dapat
diberikan perawat kepada keluarga klien?
Pembahasan:
Merujuk ke pusat pelayanan kesehatan setempat merupakan tindakan
paling tepat pada kasus ini, di mana klien memiliki riwayat TB dan sedang
menjalani pengobatan namun obat tak pernah lagi dikonsumsi selama
seminggu terakhir. Hal ini membutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah
sakit atau puskesmas.
91. Soal:
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan anak
laki-laki berusia 7 tahun. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa anak
mengeluh batuk sejak 6 hari yang lalu, dari hasil pemeriksaan fisik
ditemukan bunyi Ronchi pada kedua area lapang paru. Keluarga
mengatakan hanya batuk biasa, tidak perlu ke dokter dan akan sembuh
dengan sendirinya. Berapakah skor potensial masalah untuk dicegah pada
kasus tersebut?
Pembahasan:
Potensial masalah untuk dicegah rendah (1), dilihat dari sikap keluarga
menangani penyakit yang diderita anaknya denga tidak perlu berobat dan
beranggapan akan sembuh sendiri. Diketahui bobot nilai yaitu 1. Sehingga
scoring nilainya adalah 1/3 x 1 = 1/3
92. Soal:
Pada saat kunjungan rumah pada satu keluarga yang terdiri dari suami,
istri dan tiga orang anak, diperoleh informasi bahwa suami dengan umur 37
tahun yang bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan ± Rp.
1.500.000/bulan, istri hanya sebagai IRT dan memiliki 3 orang anak, anak
pertama umur 12 tahun dan anak ke dua umur 10 tahun. Dan anak ketiga
masih balita. Dengan penghasilan yang dimiliki keluarga tersebut saat ini
keluarga tidak mampu menyekolahkan anaknya. Apakah tahapan keluarga
pada kasus tersebut?
Pembahasan:
Di Indonesia keluarga dikelompokan menjadi 5 tahap yaitu: - Keluarga Pra-
sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
secara minimal, kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan
dan kesehatan. - Keluarga sejahtera tahap I, yaitu Keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan
tempat tinggal, dan transportasi. - Keluarga sejahtera tahap II, yaitu
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal,
dan dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu : kebutuhan
menabung dan memperoleh informasi. - Keluarga sejagtera tahap III, yaitu
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan
sosial psikologisnya, dan dapat memenuhi kebutuhan pengembangan,
tetapi belum dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada
masyarakat secara teratur dalam bentuk material dan keuangan, juga
berperan serta aktif menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan dan lain-
lain. - Keluarga sejahtera tahap III plus, yaitu Keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, kebutuhan
sosial psikologisnya, maupun pengembangan,serta telah mampu
memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
93. Soal:
Disebuah desa ditemukan data pada bulan Oktober 2016, 65% KK (Kepala
Keluarga) tidak mempunyai jamban, 45% KK tidak mempunyai tempat
pembungan sampah, 25% KK mengkonsumsi air yang tidak dimasak dan
20% balita menderita diare. Perawat telah melakukan penyuluhan
kesehatan mengenai kebersihan lingkungan. Apakah upaya selanjutnya
yang sebaiknya dilakukan perawat?
Pembahasan:
Tindakan yang sebaiknya dilakukan perawat setelah melakukan
penyuluhan adalah melakukan pemberdayaan masyarakat untuk
mengatasi masalah yang ada dilingkungan, dimana masalah ketersediaan
jamban dapat terpenuhi misalnya dengan program arisan jamban. Program
ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat muai dari puskesmas, kader,
tokoh masyarakat hingga masyarakat sebagai sasaran tindakan.
94. Soal:
Seorang perempuan dirawat di ruang Intensif Care Unit dengan kesadaran
menurun, hasil kolaborasi harus dipasang NGT, ketika selang NGT
dimasukkan tiba-tiba pasien sesak dan cyanosis. Apakah tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan?
Pembahasan:
Saat dalam proses pemasangan NGT terjadi sesak dan cyanosis, hal yang
harus segera dilakukan adalah membatalkan pemasangan NGT dengan
cara melepas selang. Hal yang harus segera ditangani adalah kebutuhan
oksigenasi klien terlebih dahulu karena lebih mngancam nyawa klien.
95. Soal:
Seorang laki-laki berumur 37 tahun dirawat di RS dengan diagnosis post
operasi tumor otak. Saat perawat sedang memandikan tiba-tiba pasien
tidak sadarkan diri, nadi teraba, tidak ada henti jantung dan tidak ada henti
nafas. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat ?
Pembahasan:
Saat terjadi kasus seperti ini hal pertama yang harus diingat adalah
perawat jangan sekali-kali terlihat panik. Tetap tenang dan segera meminta
pertolongan pada teman sejawat lain.
96. Soal:
Seorang laki-laki umur 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa
haemoragic stroke, kesadaran menurun dengan GCS 7, hasil pemeriksaan
fisik didapatkan TD 90/70 mmHg, frekuensi napas 22x/menit, frekuensi
nadi 60x/menit, Suhu 38oC. Saat ini posisi pasien kepala lebih rendah dari
kaki. Apakah intervensi keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
Pembahasan:
Klien yang mengalami kesadaran menurun terutama pasien dengan HS
akan mengalami kerusakan jaringan cerebal. Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan adalah meninggikan kaki sekitar 15-30 derajat, ini
bertujuan untuk mengurangi tekanan arteri dengan meningkatkan draimage
vena dan memperbaiki sirkulasi serebral. Intervensi selanjutnya yaitu
mengobservasi tanda-tanda vital klien terutama tanda-tanda peningkatan
Tekanan Intrakranial (TIK) yang sewaktu-waktu dapat timbul.
97. Soal:
Seorang laki-laki berusia 50 tahun masuk RS dengan diagnosa HS.
Perawat melakukan pengkajian refleks patologis dengan memberikan
stimulus penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior.
Apakah jenis pemeriksaan yang dimaksud?
Pembahasan:
Pemeriksaan yang dilakukan oleh perawat merupakan salah satu
pemeriksaan reflex patologis yaitu reflex babinski dikatakan postif jika
setelah dilakukan goresan pada telapak kaki bagian lateral dari posterior ke
anterior maka timbul pergerakan reflektoris yang terdiri atas fleksi kaki dan
jari-jarinya ke daerah plantar.
98. Soal:
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat dengan tetanus hari ke-18. Dari
pengkajian ditemukan pasien masih terpasang kateter, tampak rembesan
pada kateter, terpasang pampers, pasien masih terpasang NGT, pasien
bed rest, mulai nampak kesan foot drop pada kedua tungkai bawah,
nampak kemerahan pada bokong dan tumit pasien. Skala norton
menunjukkan pasien risiko tinggi dekubitus. Keluarga pasien kurang
kooperatif dalam perawatan. Apakah diagnosa keperawatan kasus diatas ?
Pembahasan:
Data yang tersaji dalam soal menunjukkan bahwa klien beresiko
mengalami keruskan integritas kulit. Ini dapat dilihat dari data yang
menyatakan bahwa tampaknya kesan foot drop pada tungkai kaki
ditambah adanya kemerahan pada bokong dan tumit klien.
99. Soal:
Seorang anak berusia 4 tahun masuk RS dengan meningitis TB. Hasil
pengkajian fisik pasien mengalami penurunan kesadaran, disfungsi
menelan, terpasang NGT, suhu 38?C, pernapasan 34 kali/menit, ronchi
(+), lendir ++ sangat banyak, refleks batuk pasien sangat menurun.
Ruangan perawatan dalam kondisi hanya tersedia oksigen untuk
manajemen airway. Apakah intervensi keperawatan pada kondisi kasus di
atas?
Pembahasan:
Intervensi yang tepat untuk klien dengan kondisi kesadaran menurun yang
disertai peningkatan frekuensi nafas dan juga jumlah lendir yang meningkat
adalah pencegahan terjadinya aspirasi dengan cara melakukan suction
untuk mengelluarkan lendir klien yang dapat menghalangi jalan nafas.
100. Soal:
Seorang perempuan berumur 25 tahun dirawat di ruang interna mengeluh
batuk berlendir, nafsu makan berkurang dan merasa lemas. Pada saat
dilakukan pemeriksaan TD 120/70 mmHg, nadi 72 x/menit, pernapasan 20
x/menit dan suhu 36,5 ?C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data wajah
pucat, terdengar suara ronchi pada paru. Apakah masalah utama pada
kasus tersebut?
Pembahasan:
Masalah utama pada klien adalah bersihan jalan nafas yang terganggu
dengan adanya batuk yang disertai lendir. Piihan yang paling tepat adalah
A
101. Soal:
Satu keluarga yang terdiri pasangan suami istri dan 2 anak diketahui
bahwa kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta dan istri sebagai
pedagang di pasar yang kesehariannya berada di luar rumah. Keluarga
tersebut tinggal di rumah berukuran 4x4 m, ventilasi dan pencahayaan
kurang. Keadaan rumah kotor dan berdebu. Pakaian banyak bergantungan
di kamar serta perabot dapur berantakan serta keadaan toilet yang kotor.
Apakah tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang belum terpenuhi
pada kasus diatas?
Pembahasan:
Lingkungan rumah keluarga tersebut nampak tidak tertata dengan baik
yang nantinya akan berdampak pada status kesehatan keluarga. Diketahui
bahwa keluarga memiliki tugas untuk mengambil keputusan mengenai
kesehatannya. Jika tugas di bidang kesehatan ini belum terpenuhi oleh
keluarga, maka perawat bertugas untuk menyadarkan keluarga mengenai
pentingnya keterlibatan keluarga dalam menjaga status kesehatan
keluarga.
102. Soal:
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak mendapat
kunjungan rumah oleh perawat. Informasi dari istri bahwa suami umur 42
tahun sejak 5 bulan yang lalu didiagnosa menderita TBC dan saat ini
sedang dalam pengobatan dan rawat jalan. Saat kunjungan rumah tersebut
tampak ayah masih batuk tanpa menutup mulut, tampak klien tidak
membuang dahaknya di sembarang tempat. Apakah tindakan keperawatan
yang utama dilakukan pada kasus tersebut?
Pembahasan:
103. Soal:
Seorang laki-laki 56 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada
jari-jari tangan dan gatal pada tangan sejak sebulan yang lalu. Dari
pengkajian didapatkan data tampak bengkak dan terdapat ulkus bernanah
di telapak tangan hingga sela-sela jari. Klien mengatakan malu karena
tidak bisa ikut pengajian lagi. Perawat lalu melakukan perawatan luka pada
tangan klien. Apakah tindakan selanjutnya yang sebaiknya dilakukan?
Pembahasan:
Klien harus segera mendapatkan perawatan luka pada tangan klien yang
mengalami ulkus. Saat melakukan perawatan luka perawat sebaiknya
memberikan reinforcement positif mengenai kondisi klien.
104. Soal:
Pembahasan:
105. Soal:
Pembahasan:
106. Soal:
Sebuah keluarga saat dilakukan pengkajian mengatakan jarang makan
ikan. Menurut kepercayaan keluarga tersebut jika makan ikan maka akan
cacingan. Apa strategi asuhan keperawatan budaya yang tepat untuk
mengatasi masalah klien ?
Pembahasan:
107. Soal:
Pembahasan:
108. Soal:
Pembahasan:
Informasi yang tersaji dalam kasus tersebut mengindikasikan bahwa klien
mengalami perdarahan. Tindakan yang paling tepat adalah melakukan
tindakan operasi.
109. Soal:
Pembahasan:
110. Soal:
Pembahasan:
Setelah plasenta keluar, hal yang harus dilakukan oleh perawat adalah
memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput amnion. Jika tidak lengkap,
kemungkinan terbesar tertinggal dalam rahim dan harus segera dilakukan
tindakan kuret. Jika tidak, hal ini akan menyebabkan perdarahan
postpartum.
111. Soal:
Seorang ibu umur 28 tahun baru saja melahirkan bayi perempuan yang
menangis kuat, warna kulitnya merah muda, tapi kakinya berwarna
kebiruan, gerak aktif, nadi 92 kali/menit, batuk setelah diberi rangsangan.
Berapakah nilai Apgar Score pada bayi tersebut ?
Pembahasan:
112. Soal:
Pembahasan:
Kasus pada soal menunjukkan bahwa ibu mengalami nyeri yang harus
segera dikurangi kualitas nyerinya dengan cara memberikan obat
analgetik.
113. Soal:
Pembahasan:
114. Soal:
Pembahasan:
Gejala yang dialami klien normal terjadi pada ibu hamil terutama pada
trimester I. Namun, hal ini akan berpengaruh pada kebutuhan nutrisi pada
ibu hamil dan akan berpengaruh buruk pada kondisi janin jika tidak teratasi
dengan baik. Solusi untuk mencegah terjadinya masalah adalah
memberikan penyuluhan tentang nutrisi dan aktivitas
115. Soal:
Seorang ibu umur 27 tahun dengan usia kehamilan trimester III datang ke
klinik bersalin untuk memeriksakan diri. hasil pengkajian tidak ditemukan
tanda-tanda yang membahayakan kehamilan ibu. Perawat memberikan
informasai mengenai nutrisi yang tepat. Apakah langkah selanjutnya yang
paling tepat dilakukan?
Pembahasan:
Informasi yang dibutuhkan pada ibu dengan usia kehamilan trimester III
adalah mengenai tanda bahaya kehamilan serta waktu yang tepat dibawa
ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.
116. Soal:
Pembahasan:
untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada
letak lintang tentukan di mana kepala janin.
117. Soal:
Pembahasan:
Selama periode nyeri hebat, mengompres dengan air hangat atau dingin,
menyanggah sendi, dan memposisikan sendi pada posisi netral dapat
membantu mengurangi nyeri. Meskipun mengistirahatkan ekstrimitas
merupakan hal yang tepat, dalam kondisi ini penting juga untuk memulai
latihan isometric atau gerakan tanpa adanya ketegangan otot sesegera
mungkin ketika anak mampu melakukannya. Latihan ini tidak melibatkan
pergerakan sendi.
118. Soal:
Seorang bayi laki-laki lahir pada tanggal 02 Januari 2017 di rumah dengan
bantuan seorang dukun terlatih. Untuk pertamakalinya, Ibu membawa
bayinya ke Posyandu pada tanggal 02 Februari 2017 untuk mendapatkan
imunisasi. Apa jenis imunisasi yang harus didapat oleh bayi tersebut?
Pembahasan:
Imunisasi BCG diberikan satu kali sampai mulai sesaat setelah bayi lahir
hingga bayi berumur 2 bulan. Imunisasi Hepatitis B diberikan dua kali yaitu
sesaat setelah lahir dan saat bayi berumur 1 bulan. Karena bayi telah
berumur 1 bulan dan sama sekali belum pernah mendapat imunisasi maka
bayi mendapatkan imunisasi BCG dan juga Hepatitis B.
119. Soal:
Saat melakukan kunjungan rumah, didapatkan keluarga dengan anak usia
3 tahun dan saat ini ibu tersebut baru saja melahirkan anak keduanya.
Saat pengkajian, Ibu mengatakan "saya merasa khawatir anak saya akan
cemburu dengan adiknya yang baru saja lahir". Manakah saran yang
penting terkait dengan anaknya?
Pembahasan:
120. Soal:
Pembahasan:
121. Soal:
Seorang bayi berusia 6 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan BAB encer dan
berampas dialami sejak 2 hari yang lalu, hasil pengkajian menunjukkan mata tidak cekung, pasien
selalu mau minum dan turgor kulit kembali cepat Apakah klasifikasi pasien tersebut berdasarkan
MTBS?
Pembahasan:
Penilaian derajat dehidrasi berdasarkan MTBS
No. Penilaian A B C
1 Lihat : kedaan umum Baik, sadar Gelisah,Rewel* Lesu, lunglai, atau tidak sadar*
5 Rasa haus Minum biasa tidak haus Haus, ingin minum banyak* Malas minum atau
tidak bisa minum*
6 Periksa : turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat*
122. Soal:
Pembahasan:
123. Soal:
Pembahasan:
124. Soal:
Seorang anak usia 6 tahun baru masuk di ruang interna dengan diagnose
anemia sel sabit. Perawat sedang mengevaluasi tindakan untuk mengatasi
penyumbatan pembuluh darah. Apakah dokumentasi tindakan yang harus
ditemukan pada catatan perkembangan anak?
Pembahasan:
Anemia sel sabit atau bisa juga disebut dengan hemoglobiniopati dimana
sebagian atau seluruh hemoglobin A digantikan oleh hemoglobin S
abnormal berbentuk sabit. Hal itu disebabkan oleh kelainan congenital dari
susunan genetic abnormal rantai hemoglobin. Hemoglobin S sensitive
dalam mengubah komponen oksigen di dalam sel darah dan kurangnya
oksigen menyebabkan sel-sel berbentuk sabit, sel-sel tersbut menggumpal
sehingga mentumbat aliran darah kapiler. Pemberian cairan secara oral
dan intravena merupakan bagian dari terapi yang cukup penting
125. Soal:
Pembahasan:
Saat keadaan klien marah dan mengamuk hingga melukai orang lain,
tindakan pertama yang dilakukan adalah menjauhkan dan mengisolasi
klien agar tidak melukai lebih banyak pasien lain. Setelah klien diikat dan
diisolasi, pantau atau observasi kemarahan klien, setelah kemarahan klien
menurun kemudian perawat mengidentifikasi kesiapan klien melepas
ikatan, hal ini untuk menghindari klien mengamuk dan melukai perawat
saat melakukan interaksi.
126. Soal:
Pembahasan:
127. Soal:
Pembahasan:
Pembahasan:
129. Soal:
Pembahasan:
130. Soal:
Pembahasan:
131. Soal:
Pembahasan:
132. Soal:
Pembahasan:
Pemeriksaan GCS pada orang Dewasa : Eye (respon membuka mata) : (4)
: spontan (3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata). (2) :
dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku
jari) (1) : tidak ada respon Verbal (respon verbal) : (5) : orientasi baik (4) :
bingung, berbicara kacau (sering bertanya berulang), disorientasi tempat
dan waktu. (3) : kata-kata tidak jelas (2) : suara tanpa arti (mengerang) (1) :
tidak ada respon Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah (5) :
melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang
nyeri) (4) : withdraws (menghindar/menarik extremitas atau tubuh menjauhi
stimulus saat diberi rangsang nyeri) (3) : flexi abnormal (tangan satu atau
keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang
nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi
tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon Jadi, nilai total GCS klien adalah E2V2M5 = 9
133. Soal:
Pembahasan:
Tindakan selanjutnya yaitu menarik dada kea rah dalam dan sedikit
mengarah ke atas. Pilihan jawaban yang tepat adalah D, pilihan yang lain
merupakan tindakan yang tidak dianjurkan dilakukan dalam kondisi klien
seperti ini.
134. Soal:
Lima orang korban kecelakan angkutan umum masuk UGD, satu orang
laki-laki umur 30 tahun dengan fraktur terbuka pada kaki kiri, seorang
perempuan hamil 7 bulan dengan trauma abdonmen dengan perdarahan
pervaginam, satu orang wanita 19 tahun dengan kondsi tidak sadar,
seorang anak laki-laki 5 tahun menangis histesris, seorang wanita 70 tahun
telah meninggal dunia. Apakah tindakan yang anda lakukan ?
Pembahasan:
Tindakan awal pada kondisi seperti ini adalah dengan melakukan triase,
tindakan ini bertujuan untuk menklasifikasikan berdasarkan prioritas klien
yang harus dilakukan pertolongan segera.
135. Soal:
Pembahasan:
Setalah melakukan teknik Chin Lift dan Head Tilt, hal yang penting
dilakukan adalah menjaga immobilisasi spinal, ini bertujuan agar tulang
leher tidak bergeser.
136. Soal:
Seorang laki-laki umur 25 tahun masuk IGD dengan luka bakar di dada,
perut, seluruh tangan kanan, kaki kanan bagian depan dan alat kelamin.
BB 56 Kg. Berapakah persentase luka bakar yang dialami pasien ?
Pembahasan:
Presentase luka bakar pada klien: Dada= 9%, perut = 9%, Seluruh tangan
kanan = 9%, Kaki kanan depan= 9%, alat kelamit = 1%. Total presentase
luas luka bakar adalah 37%
137. Soal:
Pembahasan:
138. Soal:
Pembahasan:
Pembahasan:
Kondisi luka klien dalam kasus ini tidak tampak kotor dan tidak terpasang
verband. Tindakan yang tepat yaitu melakukan pembersihan luka
kemudian memasang verban pada area luka
140. Soal:
Pembahasan:
Pengkajian lanjut pada klien dengan keluhan nyeri dada, terlebih lagi
setelah mengejan saat BAB dapat dicurigai adanya kelainan pada jantung
klien. Data lain yang mendukung adalah tekanan darah klien yang masuk
kategori tinggi
141. Soal:
Pembahasan:
Prosedur selanjutnya setelah susu tersedia adalah membilas selang
dengan air matang sebelum memberikan makanan maupun minuman.
142. Soal:
Seorang laki-laki 25 tahun, dirawat di unit bedah syaraf akibat cedera pada
spinal. Saat ini kesadaran composmentis, pasien mengalami plegia pada
kedua extremitas bawah. Klien tidak dapat mengontrol BAK. Apa tindakan
prioritas untuk mencegah timbulnya komplikasi pada pasien tersebut?
Pembahasan:
Kondisi klien yang tidak bisa mengontrol BAK sebaiknya segera dipasangi
kateter agar urine tidak membasahi pakaian dan tempat tidur klien, karena
hal ini akan mengganggu kebersihan dan kenyamanan klien.
143. Soal:
Pembahasan:
144. Soal:
145. Soal:
Pembahasan:
146. Soal:
Pembahasan:
147. Soal:
Pembahasan:
148. Soal:
Pembahasan:
149. Soal:
Pembahasan:
150. Soal:
Pembahasan:
151. Soal:
Pembahasan:
152. Soal:
Pembahasan:
153. Soal:
Pembahasan:
154. Soal:
Pembahasan:
155. Soal:
Pembahasan:
Jawaban yang paling tepat pada kasus ini dapat dilihat dari gejala yang
tampak dari keadaan klien yaitu malas mandi dan penampilan tidak rapi
hingga aroma tubuh klien yang tidak sedap menandakan bahwa klien
mengalami deficit perawatan diri.
156. Soal:
Pembahasan:
157. Soal:
Pembahasan:
158. Soal:
Pembahasan:
Pengobatan dasar dari udema serta asites adalah tirah baring dan diet
rendah garam. Tindakan kolaborasi perawata yang dilakukan adalah
memberikan obat diuretik yang di mana obat ini bertujuan agar cairan yang
dibuang melalui ginjal lebih banyak jumlahnya. Jika terjadi sesak nafas
atau susah makan, maka tenaga medis akan melakukan tidakan invasif
dengan dilakukan parasintesis terapeutik, dimana dimasukkan jarum untuk
membuang cairan yang terkumpul. Tetapi cairan cenderung akan
terkumpul kembali, jika tidak diberikan obat diuretik.
159. Soal:
Pembahasan:
Selain kebutuhan akan pengobatan dan perawatan, hal lain yang
dibutuhkan klien untuk menunjang proses penyembuhan adalah dukungan
sosial yag datang baik dari saudara maupun teman klien. Dukungan dari
keluarga dan teman dekat secara langsung memberikan dampak pada
klien yaitu memberikan semangat, perasaan diperhatikan dan dipedulikan
hal ini akan menimbulkan kenyamanan dan menghindarkan dari stress
selama dirawat di RS. Tindakan ini tergolong tindakan mandiri perawat
yang dapat menjadi menu andalan bagi perawat yang dapat ditawarkan
agar dapat menimbulkan kenyamanan pada klien karena mencakup
kebutuhan klien.
160. Soal:
Pembahasan:
Masalah yang dapat dilihat dalam kasus ini adalah adanya ketidakpatuhan
tentang minum obat. Padahal kepatuhan penggunaan obat yang optimal
akan memberikan keberhasilan terapi dalam pengobatan semua penyakit
kronis serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada penyakit hipertensi,
kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan mempengaruhi
keberhasilan terapi. Minimnya informasi merupakan salahs satu penyebab
ketidakpatuhan minum obat.
161. Soal:
Pembahasan:
Perawat UGD berkewajiban mengantarkan klien ke ruang rawat inap di
mana klien akan dirawat. Dengan mengedepankan prinsip etik, setelah
melakukan timbang terima kepada perawat ruang rawat inap, hendaknya
berpamitan kepada klien sekaligus memperkenalkan perawat yang akan
menangani klien selama berada di ruang rawat inap.
162. Soal:
Pembahasan:
Hal pertama yang dilakukan perawat ruang rawat inap setelah melakukan
timbang terima adalah memeperkenalkan diri kepada klien serta
menjelaskan peran perawat selama klien menjalani perawatan di ruang
rawat inap.
163. Soal:
Pembahasan:
Kondisi ini harus menjadi perhatian khusus bagi perawat khususnya dalam
memantau kondisi kaki klien yang terpasang gips. Monitor tanda-tanda
infeksi seperti demam merupakan tindakan yang paling utama dilakukan
oleh perawat.
164. Soal:
Seorang anak laki-laki umur 4 tahun dibawa oleh orang tuanya ke klinik
THT. Setelah dilakukan pemeriksaan, klien mendapat tindakan berupa
irigasi telinga. Perawat melakukan persiapan pada klien. Hal apakah yang
harus dilakukan perawat?
Pembahasan:
Pemberian obat tetes telinga pada anak di bawah 4 tahun, telinga harus
ditarik kebawah lalu ke belakang. Sarung tangan tidak perlu digunakan,
namun mencuci tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah pemberian
obat. Posisi anak dapat dilakukan sambil duduk dengan kepala miring atau
berbaring miring sesuai telinga yang akan diberikan obat tetes telinga.
165. Soal:
Pembahasan:
166. Soal:
Pembahasan:
167. Soal:
Pembahasan:
Prinsip pemberian obat yang akan dilakukan oleh perawat adalah tidak
melupakan prinsip 5 Benar, yaitu benar obat, benar pasien, benar rute,
benar dosis, benar waktu dan benar dokumentasi.
168. Soal:
Pembahasan:
169. Soal:
Seorang laki-laki berumur 29 tahun masuk ke ruang interna dengan
diagnose demam berdarah. Klien nampak terpasang infuse setelah
mendapat penanganan di ruang UGD. Klien telah diterima oleh perawat
interna. Perawat melakukan perkenalan dan orientasi kepada pasien. Apa
yang langkah selanjutnya dilakukan oleh perawat ruang interna?
Pembahasan:
170. Soal:
Pembahasan:
171. Soal:
Pembahasan:
Anak dengan umur 6 tahun dan mengalami hospitalisasi lebih cocok
mendapat terapi bermain dengan mewarnai gambar. Meawrnai gambar
tidak banyak melibatkan anggota tubuh untuk bergerak di mana anak
sedang mengalami fraktur pada daerah femur sehingga terapi bermain
dengan cara ini dapat dilakukan di tempat tidur saja.
172. Soal:
Pembahasan:
173. Soal:
Pembahasan:
Pembahasan:
Hal pertama yang dilakukan oleh perawat vokasi dalam proses persiapan
pasien baru adalah memastikan linen yang akan digunakan oleh klien
adalah baru, jika tidak ataupun belum terpasang, segera pasangkan linen
yang baru dan bersih. Penggantian linen bertujuan untuk menurunkan
resiko infeksi nosokomial dan meningkatkan standar mutu pelayanan
keperawatan.
175. Soal:
Pembahasan:
176. Soal:
Seorang anak laki - laki berumur 5 tahun dirawat di ruang interna dengan
gejala diare berat. Direncanakan mendapat terapi cairan sesuai kebutuhan
anak 500 ml dalam 8 jam pertama. Infuse yang digunakan adalah infuse
mikro. Berapa tetes infus harus diberikan ?
Pembahasan:
Berikut cara mudah untuk menghitung tetesan infus per menit (TPM)
secara sederhana yang di rumuskan oleh Puruhito adalah: Tetesan per
menit (makro) = Jumlah cairan yang dimasukkan (ml) / lamanya infus (jam)
x 3 Nilai 3 didapatkan dari pembagian antara faktor tetes makro (20 tetes)
dengan 60 menit. Tetesan per menit (mikro) = Jumlah cairan infus (ml) /
lamanya infus (jam) TPM (mikro) = 500 ml / 8 jam = 62,5 (bulatkan menjadi
62 tetes per menit)
177. Soal:
Pembahasan:
178. Soal:
Pembahasan:
Pembahasan:
180. Soal:
Pembahasan: