Anda di halaman 1dari 55

PAKET 5

KEPERAWATAN

JUMLAH SOAL : 90
WAKTU : 80
======================

1. Seorang perempuan usia 48 tahun dirawat dengan keluhan sesak nafas. Hasil
pemeriksaan didapatkan TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas
30 x/menit, SpO2 94%. Dokter memberikan instruksi pemberian oksigen 3 liter/menit.
Jenis oksigen yang diberikan pada pasien adalah
a. Nasal canul
b. Simpel mask
c. Venturi mask
d. Rebreathing mask
e. Non rebreathing mask

Jawaban: A

Pembahasan:

 Pemberian oksigen melalui nasal kanul


Oksigen yang diberikan dengan konsentrasi yang rendah (24-40%) dengan
kecepatan 2-4 liter/menit
 Pemberian oksigen melalui masker mask
Memberikan oksigen dengan konsentrasi dan kecepatan aliran 40-60% pada
kecepatan 5-8 liter/menit
 Pemberian oksigen melalu venturi mask
Memberikan oksigen dengan konstentrasi 30-55% pada kecepatan 4-14
liter/menit
 Pemberian oksigen melalui rebreathing mask
Memberikan oksigen dengan konsentrasi 60-80% pada kecepatan 8-12
liter/menit
 Pemberian oksigen melalui non rebreathing mask
Memberikan oksigen dengan konsentrasi 90% pada kecepatan 8-12 liter/menit
2. Indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk
mengenali keberhasilan dari praktik hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah
tangga adalah?
a. Mengonsumsi jajanan sehat
b. tidak merokok ditempat kerja
c. Menimbang balita setiap bulan
d. Membuang sampah pada tempatnya
e. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah

Jawaban: C

Pembahasan:

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang
melakukan 10 PHBS yaitu :

 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


 Memberi ASI ekslusif
 Menimbang balita setiap bulan
 Menggunakan air bersih
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
 Menggunakan jamban sehat
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
 Makan buah dan sayur setiap hari
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari
 Tidak merokok di dalam rumah

3. Seorang laki-laki usia 28 tahun ditemukan tim ambulance dengan luka bakar diseluruh
tubuh. Hasil pengkajian didapatkan tampak adanya sputum karbonat, rambut hidung
gosong, terdengar bunyi stridor, frekuensi nafas 32 x/menit, GCS 10. Apakah tindakan
yang paling tepat pada kasus diatas?
a. Melakukan suction
b. Melakukan intubasi endotracheal
c. Membebaskan jalan nafas dengan teknik jaw thrust
d. Memberikan terapi okdigen dengan face mask 12 ltr/menit
e. Meninggikan kepala pasien untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial

Jawaban: B

Pembahasan:

Pada kasus diatas dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami luka bakar inhalasi.
Luka bakar inhalasi adalah luka bakar yang disebabkan oleh terhirupnya gas yang
panas, cairan panas atau produk berbahaya dari proses pembakaran yang tidak
sempurna. Pada kasus, pasien mengalami luka bakar inhalasi ditandai dengan luka
bakar di seluruh tubuh (termasuk wajah), adanya sputum karbonat, rambut hidung
gosong, takikardi, adanya bunyi stridor, dan perubahan status mental. Bunyi stridor
pada kasus menandakan adanya udema pharyngeal yang dapat menyumbat jalan
nafas dalam artian pasien mengalami masalah pada airway. Untuk mengatasi
masalah airway pada kasus diatas khususnya yang disebabkan oleh luka bakar
inhalasi adalah melakukan intubasi endotracheal. Tujuan dari pemasangan ini adalah
membuka jalan napas akibat sumbatan udema pharingeal.

4. Seorang laki-laki usia 26 tahun dibawa ke IGD pasca kecelakaan bermotor. Hasil
pengkajian didapatkan nadi teraba lemah, akral teraba dingin, sianosis di ujung jari
dan bibir, frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 36.6oC, tampak fraktur femur yang telah di
bidai. pasien mengalami penurunan kesadaran GCS 12. Apakah tindakan yang paling
tepat pada kasus diatas?
a. Kontrol perdarahan dengan balut tekan
b. Selimuti klien menggunakan selimut tebal
c. Ambil darah untuk pemeriksaan crossmatch
d. Berikan oksigen menggunakan sungkup 10 ltr/menit
e. Berikan cairan kristaloid dengan suhu hangat, 2 jalur intravena di guyur

Jawaban: E

Pembahasan:

Pada kasus diatas, didapatkan data pasien mengalami kecelakaan bermotor, nadi
teraba lemah dan cepat dengan frekuensi 120 x/menit, akral teraba dingin, terdapat
sianosis di ujung jari dn bibir, penurunan kesadaran dengan GCS 12 dan adanya
fraktur femur yang sudah di bidai. dari data diatas banyak data yang mengarah pada
ciri-ciri terjadinya syok hipovolemik. tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus
diatas adalah melakukan penggantian cairan dengan memberikan cairan kristaloid
dengan suhu hangat (suhu berkisar antara 39oC sebelum digunakan. Hal ini untuk
mencegah hipotermia yang dapat memperburuk prognosis penderita dan cairan
kritalois dapat memperbaiki preload dan cardiac output pada pasien syok dengan
cepat.

5. Indikator PHBS pada tingkatan sekolah yang dapat dijadikan acuan untuk
menciptakan sekolah yang sehat adalah?
a. Memberikan ASI eksklusif
b. Menggunakan jamban sehat
c. Tidak merokok didalam rumah
d. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
e. Mengukur berat dan tinggi badan setiap bulan

Jawaban: E

Pembahasan:

PHBS di sekolah dilakukan untuk menciptakan sekolah yang sehat. Adapun 8 PHBS
di sekolah yaitu:

 Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih yang mengalir


 Jajan di kantin yang sehat
 Membuang sampah pada tempatnya
 Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah
 Menimbang dan mengukur berat badan
 Bebaskan diri dari asap rokok
 Memberantas jentik nyamuk
 Buang air kecil dan buang air besar di jamban sekolah

6. Imunisasi yang dapat diberikan secara bersamaan adalah?


a. BCG dan DPT
b. DPT dan polio
c. DPT dan campak
d. BCG dan campak
e. Hepatitis B dan BCG
Jawaban: B

Pembahasan:

DPT diberikan di usia 2 bulan dan polio diberikan di usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan
4 bulan.

7. Seorang perempuan usia 57 tahun dirawat di ruang merpati dengan stroke hemoragik.
Pasien dalam keadaan koma, saat ini sedang terpasang NGT. Perawat akan
melakukan tindakan pemberian makanan, perawat sudah melakukan cuci tangan dan
menyiapkan alat. Apakah prosedur keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Melakukan aspirasi
b. Memasukkan air putih
c. Mengatur posisi kepala
d. Memberikan makanan cair
e. Mendengarkan bunyi lambung

Jawaban: A

Pembahasan:

 Menjaga privacy
 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler/fowler (jika tidak ada kontra
indikasi)
 Memakai sarung tangan
 Memasang pengalas di atas dada
 Memastikan letak NGT dengan cara aspirasi isi lambung
 Memasang corong
 Memasukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30 cm, sebelum habis klem
kembali
 Memasukkan makanan cair, membuka klem, meninggikan 30 cm, klem kembali
sebelum habis
 Memasukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30 cm, sebelum air habis
klem kembali
 Menutup ujung NGT dengan spuit/klem
 Membersihkan sisa makanan pada pasien
 Merapikan pasien
 Melakukan evaluasi tindakan
 Berpamitan dengan klien
 Membereskan alat-alat
 Mencuci tangan

8. Tempat pemberian imunisasi jenis hepatitis B pada bayi adalah?


a. Paha
b. Bokong
c. Lengan kanan
d. Lengan kiri atas
e. Lengan kanan atas

Jawaban: A

Pembahasan:

Vaksin hepatitis B diberikan melalui injeksi intramuskular. Lokasi penyuntikkan yang


disarankan adalah otot deltoid untuk orang dewasa dan anak, atau di paha bagian
anterolateral untuk neonatus dan bayi.

9. Dosis pemberian imunisasi polio adalah?


a. 1 tetes
b. 2 tetes
c. 3 tetes
d. 4 tetes
e. 5 tetes

Jawaban: B

Pembahasan:

Dosis pemberian imunisasi polio adalah 2 tetes lewat oral/mulut.

10. Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan sesak. Pasien
disarankan oleh dokter untuk dilakukan pemasangan oksigen. Perawat telah
menghubungkan selang dari canul nasal ke tabung pelembab. Apakah tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan perawat?
a. Memfiksasi canula nasal
b. Memeriksa kebersihan hidung
c. Memasang kanula pada hidung
d. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanula
e. Menetapkan kadar oksigen sesuai instruksi dokter

Jawaban: C

Pembahasan:

 Beri salam, panggil klien dengan namanya


 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
 Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
 Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan
kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
 Pasang peralatan oksigen dan humidifier
 Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis
 Periksa aliran oksigen pada selang
 Sambung nasal kanul dengan selang oksigen
 Pasang nasal kanul pada hidung
 Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta kaitkan
dibelakang telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk lubang
hidung dan tidak ke jaringan hidung
 Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada tulang pipi
untuk mencegah iritasi
 Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna,
pernafasan, gerakan dada, ketidaknyamanan dan sebagainya
 Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit
 Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia, takhikardi,
cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis
 Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk
melemaskan mukosa membran
 Catat permulaan terapi dan pengkajian data
11. Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran disebut
a. Keluarga sehat
b. Keluarga harmonis
c. Keluarga sejahtera
d. Keluarga berencana
e. Keluarga hidup rukun

Jawaban: D

Pembahasan:

Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan
jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-
alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya. Gerakan keluarga berencana diartikan sebagai upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan,
pengendalian kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
kesejahteraan keluarga dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

12. Dibawah ini yang bukan manfaat dari keluarga berencana adalah?
a. Meningkatkan kecukupan ASI
b. Menekan kepadatan penduduk
c. Menekan laju pertumbuhan penduduk
d. Mengatur dan menjarangkan kehamilan
e. Meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi

Jawaban: E

Pembahasan:

Manfaat dari keluarga berencana adalah

 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan


 Mencegah kesehatan ibu dan bayi
 Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak
 Mencegah penyakit menular seksual
 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 Membentuk keluarga yang berkualitas

13. Tujuan keluarga berencana secara umum adalah?


a. Norma keluarga kecil bahagia sejahtera
b. Terwujudnya norma keluarga kecil bahagia
c. Terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera
d. Terwujudnya masyarakat Indonesia bahagia sejahtera
e. Terwujudnya keluarga Indonesia kecil bahagia sejahtera

Jawaban: C

Pembahasan:

Tujuan keluarga berencana secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan ibu,


anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keliuarga Kecil Bahagia Sejahtera)
yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan
kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

Seorang laki-laki usia 31 tahun dirawat di ruang garuda dengan keluhan kelemahan
pada kedua kaki. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh tidak bisa turun dari
tempat tidur. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, pasien mampu mengangkat kedua
kaki tetapj tidak mampu menahan tahanan yang diberikan perawat. Berapakah nilai
kekuatan otot pada kasus tersebut?

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Jawaban: C

Pembahasan:

 0 : tidak tampak kontraksi otot sama sekali


 1 : tampak kontraksi otot dengan pergerakan yang sangat minim
 2 : pergerakan baik, namun tidak bisa melawan arah gravitasi
 3 : pergerakan baik melawan arah gravitasi, namun tidak bisa melawan tahanan
 4 :pergerakan baik melawan arah gravitasi dan cukup melawan tahanan
 5 : kekuatan otot penuh

14. KB AKDR yang paling efektif adalah?


a. IUD
b. Implan
c. Mini pil
d. Suntik 1 bulan
e. Suntik 3 bulan

Jawaban: A

Pembahasan:

Intrauterine contraceptive device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
adalah metode kontrasepsi yang cukup banyak diminati. Efektivitasnya sekitar 99,5
persen dalam mencegah kehamilan. Artinya, IUD cukup efektif dalam mencegah
kehamilan. IUD ada yang mengandung hormon dan ada pula yang tidak.

15. Peraturan tentang keselamatan pasien tercantum pada?


a. UU No. 24 tahun 2011
b. UU No. 11 tahun 2017
c. PMK No. 12 tahun 2017
d. PMK No. 72 tahun 2012
e. PMK No. 11 tahun 2017

Jawaban: E

Pembahasan:

Standar keselamatan pasien dan sasaran keselamatan pasien telah tercantum pada
peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 11 tahun 2017

16. Insiden keselamatan pasien di fasilitas kesehatan harus dilaporkan pada?


a. 1 jam
b. 1 hari
c. 2 hari
d. 1 x 24 jam
e. 2 x 24 jam

Jawaban: E

17. Dibawah ini yang bukan merupakan prinsip pemberian obat yang benar adalah
a. Benar dosis
b. Benar pasien
c. Benar merek obat
d. Benar rute pemberian
e. Benar waktu pemberian

Jawaban: C

Pembahasan:

Ada 6 prinsip pemberian obat yang benar

 Benar obat
 Benar dosis pemberian
 Benar pasien
 Benar rute pemberian
 Benar waktu
 Benar dokumentasi

18. Pasien post operasi laminectomy akan dipindahkan ke perawatan menggunakan


brankar. Teknik yang tepat untuk memindahkan pasien tersebut adalah?
a. Log roll 4 orang
b. Long spine board
c. Teknik angkat langsung
d. Pemindahan dengan tandu
e. Teknik

Jawaban: A

Pembahasan:

Log roll adalah sebuah teknik yang digunakan untuk meindahkan pasien badannya
setiap saat dijaga (seperti sebuah batang kayu) pada posisi lurus sejajar. Contohnya
untuk klien yang mengalami cidera spinal. Asuhan yang benar harus dilakukan untuk
mencegah cidera tambahan.Teknik ini membutuhkan 2-5 orang.

Pasien laminectomy adalah prosedur pembedahan untuk menghilangkan tekanan


pada saraf tulang belakang. Degenerasi atau keausan di bagian tulang belakang dapat
mempersempit kanal tulang belakang.

19. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
diare kronis sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami
penurunan BB 10 kg dalam 2 bulan terakhir. Hasil pengkajian didapatkan turgor kulit
tidak elastis, membran mukosa kering, urin output menurun, dan konsentrasi menurun.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Diare
b. Hipovolemia
c. Defisit nutrisi
d. Hambatan memori
e. Gangguan integritas kulit

Jawaban: B

Pembahasan:

Pada kasus tersebut diatas pasien mengalami kekurangan cairan ditandai dengan
data diare sejjak 3 minggu yang lalu, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering,
urin output menurun, dan konsentrasi menurun.

20. Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat di ruang intensif care unit dengan perdarahan
otak. Dokter mengintruksikan untuk diberikan manitol. Tujuan dari pemberian manitol
adalah?
a. RR meningkat
b. HR meningkat
c. Urin output meningkat
d. Tekanan darah meningkat
e. Tekanan intra kranial meningkat

Jawaban: C

Pembahasan:
Pada pasien yang mengalami perdarahan otak akan terjadi peningkatan tekanan intra
kranial, tujuan pemberian manitol adalah cairan infus yang digunakan untuk
mengurangi tekanan dalam otak (tekanan intrakranial), tekanan dalam bola mata
(tekanan intraokular), dan pembengkakan otak (cerebral edema). Hasil yang
diharapkan setelah pemberian manitol adalah urin output meningkat.

21. Seorang perempuan usia 29 tahun G1P0A0 datang pelayanan kesehatan untuk
memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian HPHT 24 Mei 2021, siklus 28 hari, TD
100/70 mmHg, dan frekuensi nadi 67 x/menit. Kapan taksiran persalinan pada pasien
tersebut?
a. 29 Mei 2022
b. 30 Mei 2022
c. 31 Mei 2022
d. 01 Juni 2022
e. 02 Juni 2022

Jawaban: C

Pembahasan:

Rumus neagle: +7 -3 +1

(24 + 7) (5 - 3) (2021 + 1) = 31 Februari 2022

22. Perempuan usia 19 tahun dirawat di ruang ICU dengan post operasi pemasangan
kolostomi hari ke-2. Hasil pengkajian stoma merah muda, kantong stoma tampak
keruh, perawat akan melakukan perawatan stoma. Perawat telah menyiapkan alat,
mencuci tangan, menjelaskan prosedur kerja, dan membuka kantong stoma. Apakah
langkah selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Memberikan salep zinc
b. Meletakkan perlak dan bengkok
c. Membersihkan kulit sekitar stoma
d. Mengukur dan menggambar pola stoma
e. Mengobservasi stoma dan kulit sekitarnya

Jawaban: E

Pembahasan:
 Menempatkan peralatan di dekat klien
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Letakkan perlak dan alasnya dibagian kana atau kiri pasien sesuai letak stoma
 Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
 Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi dll)
 Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan
tangan kiri menekan kulit pasien
 Meletakkan kantong kolostomi kotor dalam bengkok
 Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma
 Membersihkan kolostomi dan kulit sekitar kolostomi dengan sangat hati-hati
menggunakan kasa steril
 Memberikan zink salep (tipis2) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma
 Menyesuaikan lubang kolostomi dengan stoma kolostomi
 Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi vertical/horizontal/miring sesuai
kebutuhan pasien
 Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
 Merekatkan atau memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
 Merapikan klien dan lingkungannya
 Membereskan alat dan membuang kotoran
 Melepas sarung tangan
 Mencuci tangan

23. Seorang perempuan usia 34 tahun diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan lemas
sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pengkajian pasien tampak anemis, lemas, malas
makan. TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 111 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit,
suhu 37oC, GDS 40 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Defisit nutrisi
c. Intoleransi aktivitas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Gangguan perfusi jaringan
Jawaban: E

24. Seorang laki-laki usia 25 tahun telah menjalani operasi total hip replacement 1 minggu
yang lalu. Saat ini akan dilakukan latihan berjalan. Dimanakah letak tumpuhan tubuh
pasien saat berjalan?
a. Ankle
b. Bahu
c. Lutut
d. Pinggul
e. Pergelangan tangan
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada saat pasien melakukan latihan berjalan biasanya terlebih dahulu menggunakan
alat bantu, alat bantu yang sering digunakan adalah walker. Penggunaan walker
menggunakan otot pada bahu untuk bertumpuh.

25. Seorang lansia usia 76 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat BAK
serta tidak tuntas. Hasil pengkajian skala nyeri 2, palpasi daerah sympisis teraba
keras, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu
37.2oC. Apakah masalah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Nyeri akut
c. Gangguan eliminasi
d. Gangguan pola tidur
e. Risiko hipovolumia

Jawaban: C

Pembahasan:

Pada kasus diatas, data menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan eliminasi.
Opsi yang lain tidak cukup untuk diangkat masalah pada kasus tersebut.

26. Dibawah ini yang bukan termasuk sasaran keselamatan pasien adalah?
a. peningkatan risiko jatuh
b. Pengurangan risiko infeksi
c. Kepastian identifikasi pasien
d. Peningkatan komunikasi yang efektif
e. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

Jawaban: A

Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu:

 Kepastian Identifikasi Pasien


 Peningkatan Komunikasi yang Efektif
 Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
 Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur dan Tepat Operasi
 Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
 Pengurangan Resiko Pasien Jatuh.

27. Seorang laki-laki usia 23 tahun dirawat di ruang anggrek dengan keluhan bab encer.
Hasil pengkajian pasien mengatakan alergi terhadap obat amoxcilin. Pemasangan
gelang identitas yang benar pada pasien tersebut adalah?
a. Gelang biru & pin ungu
b. Gelang biru & pin kuning
c. Gelang pink & pin merah
d. Gelang pink & pin ungu
e. Gelang biru & pin merah

Jawaban: E

Pembahasan:

Gelang biru digunakan untuk pasien laki-laki, sedangkan gelang pink digunakan untuk
pasien perempuan.

Penggunaan pin/stiker di rumah sakit:

 Pin kuning: pasien yang berisiko jatuh


 Pin ungu: pasien yang menolak resusitasi atau DNR
 Pin merah: pasien yang mempunyai alergi

28. Seorang perempuan usia 26 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan bab encer.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemas, BAB 10 kali selama 2 hari terakhir
dengan konsistensi feses encer tidak ada ampas, turgor kulit tidak elastis, membran
mukosa kering, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 62 x/menit, suhu 38oC. Perawat akan
melakukan tindakan rehidrasi dengan cairan NaCl 0,9%/8 jam. Berdasarkan kasus
diatas apakah kriteria hasil keperawatan yang diharapkan?
a. Turgor kulit normal
b. Klien kembali berenergi
c. Status hidrasi kembali normal
d. Tekanan darah kembali normal
e. Tidak ada tanda-tanda syok hipovolemik

Jawaban: C

Pembahasan:

Pada kasus diatas pasien mengalami tanda dehidrasi berat. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah dengan pemberian cairan agar status hidrasi kembali normal.

29. Seorang laki-laki usia 69 tahun di rawat di ruang katinting dengan keluhan nyeri.
Pasien akan menjalani operasi TURP (transunethral resection of the prostate) dan
mendapatkan irigasi kandung kemih. Sebelum dilakukan tindakan perawat
memberikan penjelasan dan memberikan pasien serta keluarga untuk berdiskusi.
Apakah nilai etik yang terkandung pada kasus diatas?
a. Justice
b. Veraciy
c. Otonomi
d. Beneficence
e. Non-maleficence

Jawaban: C

Pembahasan:

Tindakan TURP merupakan tindakan invasif yang berisiko untuk terjadinya komplikasi.
Penjelasan sebelum pembedahan dilakukan untuk memberikan kesempatan klien
mengambil keputusan terbaik bagi dirinya. Informed concent adalah persetujuan yang
diberikan klien setelah pemberian informasi, merupakan salah satu bentuk penerapan
nilai kebebasan. Klien bebas membuat keputusan untuk menerima atau menolak
tindakan bagi dirinya.
30. Seorang anak usia 6 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan tersedak.
Hasil pemeriksaan klien masih sadar dan terjaga. Perawat bergegas untuk melakukan
manuver abdominal thrust. Dimanakah seharusnya perawat menempatkan kedua
tangannya?
a. Pusar dan dada
b. Umbilikus dan paha
c. Perut bawah dan dada
d. Paha dan processus xiphoideus
e. Umbilikus dan processus xiphoideus

Jawaban: E

Pembahasan:

Untuk melakukan abdominal thrust penyelamat berdiri di belakang dan merangkul


klien dengan tangan di bawah ketiak klien. Kedua kepalan tangan diletakkan di atas
umbilikus di bawah proceussus xhipoideus klien. processus xhipodeus dan tulang
rusuk dijaga untuk mencegah kerusakan organ internal. Kepalan tangan digenggam
dengan tangan yang lain lalu hentakan dilakukan.

31. Seorang perawat sedang memberikan penjelasan kepada klien untuk persiapan
pulang pada klien dengan kanker prostat setelah tindakan prostatectomy. Penjelasan
yang diberikan agar klien tidak mengangkat barang dengan bobot lebih dari 10 kg
selama minimal 6 minggu. Apakah diagnosa keperawatan yang relevan dengan
rencana tersebut?
a. Risiko gangguan cairan
b. Gangguan eliminasi urine
c. Risiko komplikasi perdarahan
d. Risiko gangguan mobilitas fisik
e. Gangguan aktivitas dan istirahat

Jawaban: C

Pembahasan:
Untuk mencegah mengangkat beban yang lebih dari 10 kg selama minimal 6 minggu
merupakan penjelasan yang tepat bagi klien pasca prostatektomy untuk mencegah
komplikasi pendarahan. Pilihan risiko komplikasi pendarahan adalah diagnosis yang
paling relevan.

32. Seorang laki-laki usia 34 tahun di antar keluarganya ke IGD dengan keluhan trauma
kapitis. Hasil pengkajian pasien hanya membuka mata dengan rangsangan nyeri
sambil tangannya berusaha menghindari rangsang nyeri dan pasien hanya
mengerang. Berapakah skor GCS pasien tersebut?
a. E1M2V1
b. E1M2V3
c. E2M4V2
d. E2M5V4
e. E3M4V3

Jawaban: C

Pembahasan:

Skor Bukaan Mata Respon verbal Respon motorik

1 Tidak ada respon Tidak ada respon Tidak ada respon

2 Respon terhadap nyeri Menggumam Ekstensi abnormal

Respon kata-kata
3 Respon terhadap suara inkoheren Fleksi abnormal

Kebingungan atau
menyusun kalimat
Membuka mata secara berarti namun
4 spontan mengalami disorientasi Fleksi normal

5 Percakapan normal Lokalisasi nyeri

6 Normal
33. Seorang anak usia 7 tahun dirawat di ruang ketilang dengan keluhan bab encer.
Perawat akan melakukan pengkajian dan menghitung skor jatuh pada anak. Metode
apakah yang akan digunakan?
a. NRS
b. Morse
c. Humpty dumty
d. Sydney scoring
e. Hendric fall scale

Jawaban: C

Pembahasan:

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur risiko jatuh pada anak-anak
adalah Humpty Dumpty Falls Scale (HDFS) adalah salah satu alat ukur/instrumen
penilaian risiko jatuh pada pasien anak dengan 7 tujuh item yakni usia, jenis kelamin,
diagnosis, gangguan kognitif, faktor lingkungan, respons terhadap
pembedahan/sedasi, dan penggunaan obat.

34. Dibawah ini yang bukan indikator penilaian risiko jatuh pada anak adalah?
a. Usia
b. diagnosis
c. Jenis kelamin
d. Riwayat jatuh
e. Gangguan kognitif

Jawaban: D

Pembahasan:

Penilaian risiko jatuh pada pasien anak dengan 7 tujuh yaitu usia, jenis kelamin,
diagnosis, gangguan kognitif, faktor lingkungan, respons terhadap
pembedahan/sedasi, dan penggunaan obat.

35. Dibawah ini yang bukan indikator penilaian risiko jatuh pada orang dewasa adalah?
a. Status mental
b. Diagnosis sekunder
c. Terpasang infus/heparin
d. Adanya kelemahan umum
e. Riwayat jatuh 3 bulan terakhir

Jawaban: D

Pembahasan:

Penilaian risiko jatuh pada pasien dewasa dengan 6 item yaitu riwayat jatuh 3 bulan
terakhir, diagnosis sekunder, bantuan berjalan, terpasang infus/heparin, gaya berjalan
atau berpindah, dan status mental.

36. Seorang laki-laki usia 34 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan terpasang
kantong kolostomi. Perawat melihat kantong kolostomi telah penuh. Saat ini perawat
telah memasang handscoon. Apakah tindakan selanjutnya yang akan dilakukan
perawat?
a. Mengkaji kondisi stoma
b. Mengosongkan kantong stoma
c. Membersihkan kulit di sekitar stoma
d. Membersihkan sisa feses dari stoma
e. Melepaskan kantong kolostomi secara perlahan

Jawaban: B

Pembahasan:

Prosedur perawatan kolostomi yang tepat sesuai dengan SOP adalah mengosongkan
terlebih dahulu kantong stoma.

37. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat di bangsal paru dengan keluhan sesak.
Saat ini pasien terpasang selang WSD dengan sistem 2 botol. Perawat akan
melakukan perawatan WSD, apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat sebelum
melepaskan sambungan botol lama dari selang dada?
a. Menggunakan handscoon
b. Mengamati adanya undulasi
c. Mempersiapkan 2 buah botol steril
d. Mengklem selang drainase dengan 2 klem
e. Memposisikan pasien duduk dengan nyaman
Jawaban: D

Pembahasan:

Mengklem selang bertujuan untuk menghindari produksi cairan yang berlebihan yang
dapat mengakibatkan pasien tiba-tiba mengalami sesak nafas.

38. Seorang perawat dinas shift malam di IGD rumah sakit. Pada saat bersamaan masuk
5 orang pasien. Pasien A mengeluh sakit kepala hebat, pasien B dengan luka tusuk
abdomen, pasien C frekuensi nafas 40 x/menit, pasien D dengan serangan jjantung
dan pasien E dengan fraktur pelvis tertutup. Pasien manakah yang menjadi prioritas
utama?
a. Pasien A
b. Pasien B
c. Pasien C
d. Pasien D
e. Pasien E

Jawaban: D

Pembahasan:

Dari kasus didapatkan pasien A sakit kepala hebat, tidak bermasalah di ABCD dan
berada pada triase hijau. Pasien B luka tusuk abdomen, bermasalah pada sirkulasi
(C) dan eksposure (E) berada pada triase kuning. Pasien C frekuensi nafas 40 x/menit,
bermasalah pada breathing (B) berada pada triase kuning. Pasien D serangan
jantung, bermasalah pada circulation (C) namun pada pasien jantung
penatalaksanaan dimulai dengan circulation sehingga berada pada triase merah.
Pasien E fraktur pelvis, fraktur pelvis memungkinkan untuk terjadinya perdarahan
hebat karena adanya arteri besar sehingga bermasalah di circulation (C) dan
eksposure (E) berada pada triase kuning.

Penentuan triase di rumah sakit adalah prioritas utama diberikan kepada pasien yang
mengalami kondisi yang sangat mengancam nyawa. Triase merah (hight priority),
pasien mengalami kondisi kritis sehingga memerlukan penanganan segera usaha
penyelamatan, Triase kuning (intermediate priority), kondisi pasien tidak kritis namun
bila tidak segera diberikan pertolongan maka keadaan pasien akan memburuk. Triase
hijau (low priority), penanganan pada pasien dapat ditunda, pasien tidak mengalami
cidera yang serius sehingga dapat menunggu penanganan tanpa menambah triase
keparahan. Triase hitam (lowest priority), pasien yang sudah tidak dapat bertahan lagi
dengan keadaan fatal atau sudah meninggal.

39. Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke IGD setelah atuh dari tangga. Hasil
pengkajian didapatkan tampak luka memar di kening, terdengar bunyi snoring, GCS
7. Saat perawat akan memasang OPA ternyata pasien memiliki gag refleks. Apakah
tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Membuka jjalan napas menggunakan nasopharingeal airway (NPA)
b. Membuka jalan napas dengan teknik head tilt dan chin lift
c. Tetap melanjutkan pemasangan oropharingeal airway
d. Melakukan intubasi endotracheal
e. Melakukan heimlich manuver

Jawaban: A

Pembahasan:

Pada kasus diatas dapat disimpulkan pasien mengalami masalah pada jalan napas
(airway) yang ditandai dengan bunyi snoring. Bunyi snoring muncul disaat adanya
sumbatan jalan napas berupa lidah pasien yang jatuh akibat penurunan keasadaran.
Untuk mengatasi sumbatan jalan napas lidah yang jatuh dengan gag refleks positif
adalah dengan menggunakan NPA (nasopharingeal airway). Pemasangan NPA
dilakukan dengan cara menyisipkan alat pada salah satu lubang hidung sampai ke
orofaring posterior karena lebih kecil kemungkinan menimbulkan rangsangan muntah.

40. Seorang perempuan usia 35 tahun diantar ke IGD pasca kecelakaan bermotor. Hasil
pengkajian didapatkan tidak ada sumbatan jalan nafas, neck collar telah terpasang
dan frekuensi napas 40 x/menit. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan
perawat?
a. Memasang combitude
b. Mengevaluasi jalan napas
c. Melakukan imobilisasi leher
d. Mengevaluasi tanda-tanda vital
e. Mengevaluasi penyebab kemungkinan terjadinya masalah pernapasan

Jawaban: E
Pembahasan:

Pasien mengalami kecelakaan bermotor, tidak ada tampak sumbatan jalan napas,
neck collar sudah terpasang dan frekuensi napas 40 x/menit. Dari kasus didapatkan
data bahwa jalan napas pasien sudah paten, namun pasien masih bermasalah pada
pernapasan dengan takipnea (frekuensi napas 40 x/menit). Tindakan selanjutnya
adalah mengevaluasi penyebab kemungkinan terjadinya masalah pernapasan untuk
menentukan tindakan selanjutnya.

41. Seorang laki-laki usia 21 tahun tiba-tiba mengalami sesak napas saat dilakukan
transfusi darah. Frekuensi napas 40 x/menit, dan terdengar bunyi stridor. Apakah
tindakan mandiri perawat yang tepat pada kasus diatas?
a. Memberikan oksigen 10 ltr/menit
b. Memberikan adrenalin 0.5-1 mg
c. Menghentikan pemberian transfusi darah
d. Melakukan chin lift untuk membuka jalan napas
e. Melakukan intubasi untuk membebaskan jalan napas

Jawaban: C

Pembahasan:

Dari data diketahui pasien mengalami syok anafilaktik. Syok anafilaktik adalah respon
imunologi yang berlebihan terhadap suatu bahan dimana seorang individu pernah
bersensitasi oleh bahan tersebut. Saat pasien kontak dengan bahan tersebut,
histamin, serotonin, tryptase dan bahan vasoaktif lainnya dilepaskan dari basofil dan
sel mast dengan tanda dan gejala.

42. Seorang laki-laki usia 32 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan kulit melepuh akibat
bahan kimia. Hasil pengkajian bahan kimia tampak berupa serbuk, tampak luka bakar
di wajah dan lengan kanan. Perawat membuka semua pakaian pasien untuk
meminimalisir kontak. Apakah tindakan berikutnya yang tepat dilakukan oleh perawat?
a. Menyikat bahan kimia sebelum irigasi
b. Membersihkan luka bakar dengan normal salin
c. Memasang infus dua line untuk resusitasi cairan
d. Menyiram bahan kimia dari tubuh pasien dengan air mengalir
e. Menutup luka dengan kasa basah untuk menjaga kelembabapan
Jawaban: A

Pembahasan:

Diketahui kulit pasien melepuh akibat bahan kimia berbentuk serbuk, luka bakar
terdapat di wajah dan lengan kanan, perawat sudah membuka semua pakaian pasien.
Penatalaksanaan pada pasien denhgan trauma kimia adalah sebagai berikut: 1.
Gunakan alat pelindung diri; 2. Lepaskan semua pakaian pasien untuk meminimalisir
kontak; 3. Siram bahan kimia dari tubuh dengan air mengalir; 4. Jika bahan kimia
berupa serbuk, harus dibersihkan dengan cara disikat terlebih dahulu sebelum
dilakukan irigasi; 5. Lepaskan seluruh benda yang ada di tubuh pasien dengan
memeriksa seluruh bagian tubuh pasien.

43. Seorang laki-laki usia 49 tahun dirawat di CVCU dengan CHF. Setelah makan siang,
pasien mengeluh nyeri dada kiri dan tidak lama kemudian mengalami penurunan
kesadaran. Tampak adanya gambaran ventrikel fibrilasi pada monitor jantung dan
tidak adanya napas dan denyut nadi. apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh
perawat?
a. Melakukan CPR 30:2
b. Memberikan kejut listrik
c. Mengaktifkan code blue dan lakukan kompresi dada
d. Memberikan ventilasi menggunakan bag valve mask
e. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian ephineprine setiap 5 menit

Jawaban: C

Pembahasan:

Pada kasus diatas, perawat menemukan pasien dengan gambaran ventrikel fibrilasi
dan menemukan penurunan kesadaran sehingga yang selanjutnya harus dilakukan
adalah mengaktifkan code blue dan melakukan kompresi dada sampai tim code blue
datang.

44. Seorang perempuan usia 52 tahun di rawat di bangsal paru dan pada dada kanan
pasien terpasang selang WSD dengan sistem dua botol.saat ini perawat akan
melakukan perawatan WSD. Apakah tindakan yang tepat di lakukan perawat sebelum
melepaskan sambungan botol lama dari selang dada?
a. Menggunakan handscoon
b. Mengamati adanya undulasi
c. Mempersiapkan 2 botol steril
d. Mengklem selang drainase dengan 2 klem
e. Memposisikan pasien duduk dengan nyaman

Jawaban:D

Pembahasan:

Mengklem selang bertujuan untuk menghindari produksi cairan yang berlebihan yang
dapat mengakibatkan pasien tiba-tiba mengalami sesak nafas.

45. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi batu
ginjal. Hari ini pasien sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Perwat akan
melepaskan kateter urin yang terpasang dan saat ini telah menggunakan handsccon.
Apakah tindakan yang tepat di lakukan perawat setelah menjelaskan prosedur pada
pasien?
a. Memasang sampiran
b. Melakukan latihan kandung kemih
c. Memasang pengalasan di bawah paha pasien
d. Menarik selang kateter saat pasien ekspirasi
e. Mengeluarkan cairan dalam balon menggunakan spuit

Jawaban: A

Pembahasan:

 Memperkenalkan diri
 Beritahu dan jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan lihat respon
klien
 Pasang sampiran, tutup jendela
 Dekatkan alat ke klien
 Cuci tangan dan pasang handscoon
 Desinfeksi daerah glans dengan betadin 10%
 Keluarkan isi balon dengan spuit sampai benar –benar habis
 Tarik kateter dan anjurkan klien untuk menarik napas panjang sambil melihat
respon klien, kemudian buang kateter pada bengkok
 Olesi area meatus eksterna dengan betadin 10 %
 Bereskan alat dan lepaskan handscoon
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan

46. Seorang perempuan usia 24 tahun dirawat di rumah sakit dengan meningitis. Perawat
akan melakukan pemasangan selang nasogastrik kepada pasien. Saat ini perawat
telah mengukur panjang selang dari lubang hidung melewati telinga hingga ke
prosesus xiphoideus. Apakah tindakan yang tepat di lakukan oleh perawat?
a. Memasang handscoon
b. Mengatur posisi pasien
c. Melumasi ujung selang dengan jelly
d. Memasang perlak di atas dada pasien
e. Memasukkan selang dari lubang hidung

Jawaban: C

Pembahasan:

Opsi “memasang handscoon” salah. Ini dilakukan sebelum mengukur panjang selang.
Opsi “memasang perlak di atas dada pasien” salah. Ini dilakukan sebelum
menggunakan handscoon. Opsi “mengatur posisi pasien” salah. Ini dilakukan
sebelum memasang peerlak di atas dada pasien. Opsi “melumasi ujung selang
dengan jelly” tepat. Setelah mengukur panjang selang. Selanjutnya perawat
memberikan pelumas pada ujung selang supaya memudahkan selang masuk dan
mengurangi terjadinya gesekan antara selang dan membran mukosa. Opsi
“memasukkan selang dari lubang hidung” salah. Ini dilakukan setelah selang diberikan
jelly.

47. Seseorang perempuan usia 43 tahun berobat di poliklinik rumah sakit dengan keluhan
nyeri pada dada dan jantung berdebar-debar. Perawat akan melakukan perekaman
EKG dan saat ini telah memasang elektroda V4 pada dada pasien . Apakah tindakan
selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
a. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis mid-klavikula
b. Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis mid-aksilaris
c. Memasang ektroda V6 di RIC 5 dada kanan garis mid-aksilaris
d. Memasang ektroda V5 di RIC 5 di dada kiri garis aksilaris anterior
e. Memasang ektroda V5 di RIC 5 dada kanan garis akilaris anterior

Jawaban: D

Pembahasan:

Opsi E salah, karena tidak ada pemasangan elektroda V5 pada bagian dada kanan.
Opsi A salah, lokasi ini merupakan pemasangan elektroda V4. Opsi D tepat, setelah
memasang elektroda V4 selanjutnya perawat memasang elektroda V5. Opsi B salah,
ini dilakukan setelah memasang elektroda V5. Opsi C salah, tidak ada pemasangan
elektroda V6 pada bagian dada kanan.

48. Seorang laki-laki usia 29 tahun dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan
hebat. Pasien mendapat transfusi PCR 2 kantong. Satu kantong darah telah
ditransfusikan ke pasien. Saat ini perawat memasang kantong kedua, satu jam
kemudian,tiba-tiba pasien mengeluh sesak dan pusing. Apakah tindakan yang tepat
di lakukan perawat selanjutnya?
a. Beri tahu dokter penanggung jawab pasien
b. Ganti produk darah dengan NaCI 0,9%
c. Berikan oksigen nasal kanul 5 lpm
d. Periksa tanda-tanda vital pasien
e. Hentikan transfusi

Jawaban: E

Pembahasan:

Reaksi yang timbul selama atau setelah transfusi darah merupakan reaksi transfusi
sehingga yang harus dilakukan pertama kali adalah menghentikan transfusi.

49. Seorang pasien perempuan usia 21 Tahun dirawat di rumah sakit dengan suspec
appendisitis. Hasil pengkajian didapatkan nyeri ulu hati menjalar ke perut kanan
bawah sejak 3 hari lalu, demam dan nafsu makan menurun, Leokosit 14.000 mm3.
Perawat melakukan palpasi pada abdomen kanan bawah. Apakah hasil pemeriksaan
yang di temukan?
a. Ditemukan nyeri tekan
b. Ditemukan nyeri referral
c. Ditemukan redup/pekak
d. Ditemukan distensi abdomen
e. Ditemukan nyeri tekan dan nyeri lepas

Jawaban: E

Pembahasan:

Nyeri pada titik ini mengarah pada infeksi di apendiks (apendisitis). Melakukan
penekanan pada titik McBurney yang terdapat di 2/3 antara umbilikua dan anterior
superior iliac spine. Hasil yang ditunjukkan pada pemeriksaan palpasi (penekanan)
pada McBurney adalah nyeri tekan (+); rebound tenderness (nyeri lepas tekan) adalah
rasa nyeri yang hebat di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba
dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan penekanan yang perlahan dan dalam titik
Mc Burney.

50. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat di rumah sakit dengan GGK. Saat ini pasien
sedang menjalani hemodialisa ke-10. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh
pusing, lemas, berkeringat, dan pandangan kabur. tekanan darah 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 90x/menit. Apakah tindakan yang tepat di lakukan perawat?
a. Berikan pasien minum
b. Tinggikan kepala 45 derajat
c. Monitor tanda-tanda vital berkala
d. Berikan balsem pada kepala pasien
e. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki

Jawaban:

Pembahasan:

Data fokus masalah; pasien mengeluh pusing, lemas, berkeringat, dan pandangan
kabur. Tekanan darah 90/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit. Masalah keperawatan
yang mungkin muncul pada kasus adalah risiko perfusi cerebral tidak efektif yang
disebabkan oleh adanya hipotensi yang dialami pasien yang merupakan suatu
komplikasi proses tindakan hemodialisa. Tindakan yang tepat dilakukan adalah
memposisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki. Posisi elevasi kaki
merupakan pengaturan posisi dimana anggota gerak bagian bawah diatur pada posisi
lebih tinggi dari jantung sehingga darah balik ke jantung akan meningkat dan
penumpukan darah pada anggota gerak bawah tidak terjadi. Efek dari gaya gravitasi
merupakan hal yang berlaku pada posisi elevasi kaki yang akan menyebabkan
tekanan aliran darah dari ujung kaki meningkat ke daerah jantung dan kepala, hal ini
akan menjaga kestabilan tekanan darah.

51. Seorang laki-laki usia 26 tahun dirawat di rumah sakit akibat terjatuh dari motor. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengatakan luka pada paha kanan, terasa perih dan
masih berdarah.luka tampak seperti robekan ,masih berdarah dengan ukuran 3x2x3
cm. Apakah jenis luka yang terdapat pada pasien?
a. Vulnus Contussum
b. Vulnus punctum
c. Vulnus Excoriasi
d. Vulnus Laceratum
e. Vulnus perforatum

Jawaban: D

Pembahasan:

Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau
compang camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Luka ini
memilki dimensi panjang, lebar, dan dalam dapat kita jumpai pada kejadian
kecelakaan lalu lintas dimana bentuk luka tidak beraturan dan kotor, kedalaman luka
bisa menembus lapisan mukosa hingga lapisan otot.

52. Seorang perempuan usia 28 tahun hamil 22 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian didapatkan riwayat persalinan tahun 2000
melahirkan bayi laki-laki usia kehamilan 38 minggu. Tahun 2007 melahirkan bayi laki-
laki lagi usia kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2012 mengalami keguguran saat
usia kehamilan 12 minggu. Bagaimanakah penulisan status obstetrik pada kasus
diatas?

a. G3 P2 A1
b. G4 P2 A1
c. G4 P3 A0
d. G3 P1 A1
e. G4 P1 A2
Jawaban: B
Pembahasan:
Status obstetrik yakni Gravid (G) yang merupakan jumlah kehamilan, Partus (P) yakni
kelahiran setelah gestasi 20 minggu tanpa melihat bayi hidup atau mati, dan Abortus
(A) yakni keluarnya konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan
batasan gestasi kurang dari 20 minggu. Jadi untuk penulisan status obstetrik pada
kasus tersebut yang benar adalah G4 P2 A1 (saat ini pasien kehamilan yang ke-4,
sudah melahirkan 2 kali, dan 1 kali abortus).

53. Seorang laki-laki usia 39 tahun di antar keluarga ke poliklinik dengan keluhan sesak.
Hasil pengkajian didapatkan nyeri dada kiri, batuk, kondisi nyeri lebih hebat saat
berjalan, karakteristik nyeri yang hilang timbul. Skala Nyeri 7/10, pasien mengeluh
aktivitas terbatas, cepat merasakan capek, pada pemeriksaan tanda-tanda vital TD
190/90 mmHg, frekuensi nadi 112 x/menit, frekuensi napas 40 x/menit, suhu : 37,8oC.
Apakah masalah utama pada kasus diatas?
a. Nyeri akut
b. Hipertermia
c. Intoleransi aktivitas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Jawaban: A
Pembahasan:
Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk menjawab soal diatas adalah melihat
data dominan yang paling banyak muncul pada kasus diatas. Jika kita perhatikan
keluhan pasien ke fasilitas kesehatan adalah sesak nafas, namun ketika kita melihat
deskripsi kasusnya mengarah ke masalah nyeri dengan data nyeri dada kiri, nyeri
hebat saat aktivitas, nyeri hilang timbul, skala nyeri 7 serta ada peningkatan nadi.
Sehingga jawaban paling tepat pada kasus diatas adalah nyeri akut.

54. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan sesak. Hasil
pengkajian didapatkan anak nampak batuk, tidak bisa mengeluarkan sekret, bunyi
wheezing, frekuensi nafas 46 x/menit. Ibunya nampak khawatir dengan kondisi
anaknya. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Berikan oksigen
b. Memasang infus
c. Melakukan suction
d. Memberikan nebulizer
e. Menganjurkan minum air hangat
Jawaban: D
Pembahasan:
Untuk menentukan jawaban pastinya kita melihat masalah yang muncul pada kasus
tersebut yakni anak tersebut mengalami sesak diakibatkan adanya akumulasi sekret
dalam saluran pernapasan yang ditandai dengan adanya bunyi nafas tambahan yaitu
wheezing. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut kita melakukan intervensi
untuk mengatasi obstruksi jalan nafas adalah tindakan pemberian inhalasi (nebulizer)
guna melonggarkan jalan nafas (bronkus) diperlukan bronkodilator.

55. Seorang laki-laki usia 36 tahun sedang dirawat di ruang bedah karena kesulitan
berkemih. Pasien dilakukan pemasangan kateter urine. Setelah pelumasan kateter
dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa ada hambatan, segera
urine terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan perawat pada pasien tersebut?
a. Menyambung kateter dengan urine bag
b. Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut
c. Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas
d. Kateter dipasang permanen memakai spuit dan aquades steril
e. Memasukkan kateter hingga percabangan untuk memastikan kateter sudah
sampai di kandung kemih
Jawaban: E
Pembahasan:
Untuk menjawab soal jenis seperti ini, pastikan kita sudah membaca atau menguasai
standar prosedural tindakan yang tepat. Jika kita melihat kasus diatas, urine yang
keluar melalui kateter menunjukkan kateter baru sampai pada uretra, sehingga perlu
kita lakukan pemasukan kateter hingga percabangan untuk memastikan kateter
benar-benar sudah sampai pada kandung kemih, setelah itu kita lakukan fiksasi
internal yakni dengan memasukan NaCl 0.9 agar terjadi pengembangan balon.
56. Seorang perempuan usia 35 tahun diantar ke IGD dengan keluhan diare. Hasil
pengkajian didapatkan pasien tampak lemah dan mengalami dehidrasi berat. TD
90/60 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, frekuensi nafas 30 x/menit, suhu 37,5oC.
Saat ini pasien sudah diberikan terapi infuse cairan 2 jalur, memasang oksigen dan
memasang kateter. Apakah evaluasi untuk menilai keberhasilan tindakan pada kasus
tersebut?
a. Suhu tubuh menurun
b. Urine output meningkat
c. Frekuensi nadi menurun
d. Frekuensi napas menurun
e. Tekanan darah meningkat
Jawaban: B
Pembahasan:
Pada kasus diatas, masalahnya adalah pasien mengalai dehidrasi berat yang ditandai
dengan penurunan tekanan darah, peningkatan nadi, hal ini diakibatkan karena
pasien mengalami diare, sehingga tindakan yang tepat adalah memberikan cairan
infus 2 jalur. Untuk itu yang perlu dinilai dari keberhasilan tindakan tersebut adalah
urine output dari pasien yakni 30 ml/jam.

57. Suatu rumah sakit memiliki kapasitas 500 unit tempat tidur. Pada bulan Februari 2020,
jumlah total hari rawatan hingga akhir Februari 2020 mencapai angka 7000.
Berapakah Bed Occupancy Ratio rumah sakit pada bulan Januari 2020?
a. 50%
b. 51%
c. 45%
d. 48%
e. 55%

Jawaban: A

Pembahasan:

Rumus perhitungan bed occupancy rate (BOR): (jumlah tempat /(jumlah tempat tidur
x periode hari dalam 1 bulan )x 100%(7000/(500x28))x100%=50%
58. Suatu rumah sakit memiliki kapasitas 600 unit tempat tidur. Hasil pengkajian bulan
februari 2020: penghitungan selama 1 bulan terdapat jumlah pasien keluar dalam
kondisi hidup adalah 1875 orang dan jumlah pasien yang meninggal 125 orang. Total
hari rawatan pasien di ruangan adalah 14000 hari. Berapakah average length of stay
(AVLOS) rumah sakit pada bulan Januari 2020?
a. 5 hari
b. 6 hari
c. 7 hari
d. 8 hari
e. 9 hari

Jawaban: C

Pembahasan:

AVLOS (average length of stay) = rata-rata lamanya pasien di rawat. Rumus avlos =
jumlah lama di rawat/jumlah pasien keluar (hidup + mati). Pada kasus, jumlah pasien
yang keluar rumah sakit dalam kondisi hidup ada 1875 orang dan jumlah pasien yang
meninggal 125 orang.total hari perawatan pasien di ruangan 14000/(1875+125) = 7
hari.

59. Pada suatu ruangan rumah sakit terjadi perselisihan paham antara perawat senior
dengan perawat baru terkait metode dekomentasi asuhan keperawatan di ruangan.
Kepala ruangan menengahi perselisihan dalam rapat dengan mencari siapa yang
benar dan salah sehingga menghasilkan beberapa kesepakatan yang kurang di
tanggapi oleh perawat senior. Apakah metode penyelesaian masalah yang di terapkan
oleh kepala ruang?
a. Akomodasi
b. Kompetisi
c. Negosiasi
d. Menghindar
e. Kolaborasi

Jawaban: B

pembahasan:
metode kompetisi (competition) adalah suatu straregi yang dapat di artikan sebagai
“win-lose” penyelesaian konfik. Penyelesaian ini menekan bahwa hanya ada suatu
orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah, akibat
negatif dari strategi ini adalah kemarahn, putus asa dan keinginan untuk perbaiki di
masa mendatang (Bowditch & BUONO,1994)

60. Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak. Hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak sesak, nyeri dada sebelah kiri saat batuk, ada otot bantu
nafas. Saat ini pasien dalam posisi fowler dan akan diberikan oksigen dengan nasal
kanul. Perawat telah menyalahkan oksigen dengan aliran sesuai instruksi. Apakah
langkah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Mengisi air humidifier
b. Mengobservasi respon pasien
c. Memasang selang oksigen ke hidung
d. Memfiksasi selang dibelakang kepala
e. Mengecek aliran oksigen pada selang

Jawaban: E

Pembahasan:

 Beri salam, panggil klien dengan namanya


 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
 Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
 Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan
kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
 Pasang peralatan oksigen dan humidifier
 Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis
 Periksa aliran oksigen pada selang
 Sambung nasal kanul dengan selang oksigen
 Pasang nasal kanul pada hidung
 Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta kaitkan
dibelakang telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk lubang
hidung dan tidak ke jaringan hidung
 Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada tulang pipi
untuk mencegah iritasi
 Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna,
pernafasan, gerakan dada, ketidaknyamanan dan sebagainya
 Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit
 Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia, takhikardi,
cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis
 Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan untuk
melemaskan mukosa membran
 Catat permulaan terapi dan pengkajian data

61. Seorang perawat pelaksana tanggung jawab mengelola seorang pasien dengan
Myasthenia Gravis. pasien mendapatkan perawatan langsung selama 8 jam dan
perawatan tidak langsung 2 jam . Apakah tingkat ketergantungan perawatan klien?
a. Self care
b. Minimal care
c. Intensive care
d. Intermediate care
e. Modified intesinve care

Jawaban: C

Pembahasan:

Tingkat ketergantungan pasiean menurut hanson.kategori V: Intensive care: biasanya


membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam / 24 jam.

62. Seorang kepala ruangan memberikan tugas kepada salah seorang perawat pelaksana
baru untuk langsung berdinas di ruang rawat tanpa adanya orientasi dan pengarahan
ruangan. Kepala ruang hanya menugaskan perawat baru untuk melakukan apa yang
bisa di lakukannya saja terlebih dahulu. Apakah kondisi yang berpotensi
mengakibatkan pendelegasian tidak berjalan efektif?
a. Under delegation
b. Over delegation
c. Unproper delegtion
d. Indirect delegtion
e. False delegtion
Jawaban: C

Pembahasan:

Unproper delegation adalah pelimpahan yang tidak tepat. Kesalahan yang di temukan
adalah pemberian tugas limpahan orang yang tepat,dan alasan delegasi hanya
karena faktor senang/tidak senang. Pelimpahan ini tidak efektif karena
kecendurungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan untuk subyektif.

63. Suatu rumah sakit memiliki kapasitas 600 unit tempat tidur. Hasil pengkajian bulan
Juni 2020: penghitungan selama 1 bulan terdapat jumlah pasien keluar dalam kondisi
hidup adalah 3600 orang dan jumlah pasien yang meninggal 400 orang. Total hari
rawatan pasien di ruangan adalah 10000 hari. Berapakah turn over interval rumah
sakit pada bulan April 2020?
a. 1 hari
b. 2 hari
c. 3 hari
d. 4 hari
e. 5 hari

Jawaban: B

Pembahasan:

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari
telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan pertimbangan gambaran
tingkatefisiensi penggunaan tempat tidur. idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada kisaran 1-3 hari. rumus TOI = ((jumlah tempat tidur X periode) – hari perawatan)
/ jumlah pasien keluar (hidup+mati). Diketahui : kapasitas tempat tidur: 600 unit.
Periode 1 bulan Juni: 30 hari. Jumlah pasien keluar (hidup+mati): 4000 orang. Total
hari rawatan: 10.000 hari. Jjadi TOI= ((600 X 30) – 10.000 / 4000 = 2 hari

64. Seorang perawat IGD di tetapkan sebagai perawat berprestasi berdasarkan hasil
evaluasi kinerja dari pihak manajemen rumah sakit. Manajemen rumah sakit
memberikan penghargaan berupa paket liburan keluar negeri selama 1 minggu.
Apakah bentuk penghargaan yang di berikan oleh manajemen rumah sakit tersebut?
a. Imbalan sosial
b. Motivasi langsung
c. Kompensasi langsung
d. Kompensasi non moneter
e. Kompensasi tidak langsung

Jawaban: E

Pembahasan :

Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada
karyawan -karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian
organisasi (suwanto,2001). Kompensasi tidak langsung (fringe benefit) adalah
kompensasi tambahan yang di berikan berdasarkan kebijaksanaan perusahan
terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan.
Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa ,dan bantuan perumahan penghargaan
itu di berikan untuk berbagai macam tujuan .

65. Suatu kelurahan berada di lingkungan industri yang menghasilkan limbah asap, 20%
masyarakat menderita ISPA, 10% diantaranya adalah anak-anak. Masyarakat
mengatakan tidak mau menggunakan masker karena merasa tidak nyaman. Perawat
memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya penggunaan masker. Apakah
strategi intervensi yang dilakukan oleh perawat?
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Promosi kesehatan
c. Kemitraan
d. Advokasi
e. Supervisi

Jawaban: B

Pembahasan:

Promosi kesehatan merupakan promosi kesehatan sebagai segala bentuk kombinasi


pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan
yang kondusif bagi kesehatan.

66. Perawat puskesmas mengunjungi salah satu keluarga yang memiliki anggota keluarga
dengan post rehabilitasi penyalagunaan NAPZA. Hasil pengkajian didapatkan klien
mengatakan jarang keluar rumah karena masyarakat sekitar tidak mau bergaul
dengan klien. Apakah upaya yang tepat dilakukan oleh perawat?
a. Upaya kuratif
b. Upaya promotif
c. Upaya preventif
d. Upaya rehabilitatif
e. Upaya resosialitatif

Jawaban: E

Pembahasan:

Upaya yang tepat dilakukan oleh perawat adalah dengan melakukan resosialisasi
kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan klien ke dalam
lingkungan masyarakat agar diterima sebagai warga dan klien bisa melakukan
perannya dalam masyarakat. Upaya resosialitatif merupakan upaya mengembalikan
individu, keluarga, dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat,
diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena
menderita suatu penyakit dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya.

67. Seorang perawat melakukan kunjungan ke suatu posyandu. Hasil kunjungan


didapatkan sebagian besar balita menunjukkan tanda-tanda kurang gizi. Pelayanan
meja 5 posyandu tampak tidak berfungsi, penyuluhan terkait gizi untuk para ibu yang
datang membawa balita tidak dilakukan oleh kader. Apakah komponen pengkajian
yang dilakukan oleh perawat?
a. Komunikasi
b. Pendidikan
c. Lingkungan fisik
d. Keamanan transportasi
e. Pelayanan kesehatan dan sosial

Jawaban: E

Pembahasan:
Berdasarkan data diatas, komponen pengkajian yang dilakukan oleh perawat adalah
pengkajian pelayanan kesehatan dan sosial. Pengkajian pelayanan kesehatan
mengkaji apakah dapat membantu terdeteksinya suatu gangguan kesehatan,
memberikan perawatan dan rehabilitasi bila diperlukan. Selain itu juga tersedianya
pasar dan tempat ibadah, sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.

68. Perawat komunitas mengunjungi sebuah pesantren. Hasil kunjungan didapatkan


bulan Oktober 2021 terjadi kasus DBD pada 10% santri, 7 bulan lalu terjadi kasus yang
sama pada 15% santri. Hasul pengamatan terdapat genangan air pada pot-pot dan
kaleng bekas minuman dan selokan yang tidak tertutup. Apakah tindakan prioritas
yang dilakukan perawat komunitas?
a. Melakukan P3M
b. Memberikan kelambu pada warga pesantren
c. Melakukan fogging terhadap lingkungan pesantren
d. Bersama-sama warga pesantren memberishkan lingkungan
e. Melindungi warga pesantren dan gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti
nyamuk

Jawaban: A

Pembahasan:

Data di atas menunjukkan adanya penanganan penyebab penyakit yang tidak tuntas,
yaitu pemberantasan vektor penyebab DBD. Tindakan yang tepat dilakukan adalah
dengan melakukan pencegahan jangka panjang yaitu pemberantasan vektor dengan
cara melakukan P3M.

69. Seorang perawat melakukan survei komunitas di suatu kecamatan. Hasil pengkajian
didapatkan terdapat suatu desa yang memiliki kandang ternak yang berdekatan
dengan rumah, sampah berserakan di pekarangan rumah dan sungai sebagai sumber
air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Apakah faktor determinan yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat?
a. Faktor perilaku
b. Faktor geneti
c. Faktor individual
d. Faktor lingkungan
e. Faktor pelayanan kesehatan

Jawaban: D

Pembahasan:

Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat. Faktor lingkungan adalah ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut
antara lain mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia, penyediaan air
bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak
(kandang).

70. Perawat puskesmas menemukan data bahwa sebanyak 20% masyarakat suatu desa
menderita diabetes melitus terkontrol. Perawat puskesmas memberikan penyuluhan
tentang perawatan kaki klien dengan penyakit DM. apakah upaya kesehatan yang
dilakukan oleh perawat?
a. Kuratif
b. Rehabilitatif
c. Pencegahan primer
d. Pencegahan tersier
e. Pencegahan sekunder

Jawaban: D

Pembahasan:

Berdasarkan kasus diatas, upaya kesehatan masyarakat yang sedang dilakukan


perawat adalah upaya prevensi tertier. Pencegahan tersier merupakan pencegahan
yang mencakup usaha untuk mempertahankan kesehatan yang optimal setelah
mengalami suatu penyakit. Pencegahan tersier bagi individu kerap membutuhkan
perubahan perilaku atau gaya hidup yang signifikan. Contohnya mencakup kepatuhan
mengikuti pengobatan yang diresepkan, program olahraga, dan diet.

71. Perawat komunitas melakukan kunjungan pada suatu keluarga. Hasil pengkajian
didapatkan terdapat seorang anggota keluarga yang mengalami gangguan tidur.
Perawat kemudian memberikan latihan autogenik untuk mengatasi masalah tersebut.
Apakah peran yang dilakukan perawat dalam kegiatan tersebut?
a. Advokat
b. Konselor
c. Care giver
d. Penemu kasus
e. Manager kasus

Jawaban: C

Pembahasan:

Berdasarkan kasus diatas, perawat sedang melakukan perannya sebagai pemberi


asuhan keperawatan (care giver), perawat dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi; melakukan pengkajian dalam upaya
mengumpulkan data dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan
berdasarkan hasil analisis data, merencanakan intervensi keperawatan sebagai
upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat langkah pemecahan masalah,
melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan
melakukan evaluasi. Berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan.

72. Seorang perempuan usia 28 tahun di antar keluarganya ke IGD dengan keluhan
trauma kapitis. Hasil pengkajian pasien hanya membuka mata dengan rangsangan
nyeri sambil tangannya berusaha menghindari rangsang nyeri dan pasien hanya
mengerang. Berapakah skor GCS pasien tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

Jawaban: C

Pembahasan:

Skor Bukaan Mata Respon verbal Respon motorik


1 Tidak ada respon Tidak ada respon Tidak ada respon

2 Respon terhadap nyeri Menggumam Ekstensi abnormal

Respon kata-kata
3 Respon terhadap suara inkoheren Fleksi abnormal

Kebingungan atau
menyusun kalimat
Membuka mata secara berarti namun
4 spontan mengalami disorientasi Fleksi normal

5 Percakapan normal Lokalisasi nyeri

6 Normal

73. Metode pengkajian nyeri pada anak usia >3 tahun disebut ?
a. Wong-Baker FACES
b. Pain Rating Scale
c. Visual Analogue Scale
d. Humpty Dumty
e. Morse

Jawaban : A

Pembahasan:

Skala nyeri yang hanya dengan melihat ekspresi wajah pasien pada saat bertatap
muka tanpa menanyakan keluhannya. Penilaian skala nyeri ini dianjurkan untuk usia
3 tahun ke atas.

74. Seorang bayi 2 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk mendapatkan
imunisasi. Sebelum bayu sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1. Apakah
jenis imunisasi yang harus didapatkan bayi saat ini ?
a. HB0
b. Campak
c. DPT-HB-Hib 1, Polio 2
d. DPT-HB-Hib 2, Polio 3
e. DPT-HB-Hib 3, Polio 4

Jawaban : C

Berdasarkan diatas bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 sehingga
imunisasi yang akan di berikan kepada bayi saat ini adalah DPT-HB-Hib 1, Polio 2

75. Seorang perawat sedang melakukan pemeriksaan DDST kepada seorang anak
perempuan usia 4 tahun. Perawat meminta anak tersebut untuk berlari dan berjalan
menaiki tangga. Apakah jenis keterampilan yang sedang diuji oleh perawat ?
a. Kognitif
b. Bahasa
c. Motorik Kasar
d. Motorik halus
e. Personal/Sosial

Jawaban : C

Berdasarkan data diatas perawat sedang melakukan uji keterampilan motorik kasar
dengan meminta anak untuk berlari dan berjalan menaiki tangga. Motorik kasar
merupakan salah satu metode denver yang menilai duduk, jalan, melompat, dan
gerakan umum otot besar.

76. Seorang perempuan inpartu baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki 1 menit lalu
secara spontan. Hasil pengkajian didapatkan bayi menangis lemah, warna kulit
kemerahan tapi ektremitas biru dan frekuensi nadi 103x/menit, pernapasan lemah dan
irama napas tidak teratur secara gerakan tonus otot lemah. Apakah interpretasi skor
APGAR pada bayi tersebut ?
a. Normal
b. Sianosis
c. gagal nafas
d. Asfiksia berat
e. Asfiksia sedang

Jawaban : E
APGAR score adalah metode penilaian yang di gunakan setelah bayi baru lahir
sampai 5 menit setelah lahir. Untuk mendapatkan nilai APGAR tersebut, diperlukan
saat melakukan penilaian. Menangis lemah nilai score 1, warna kulit kemerahan
ektremitas biru nilai score 1, Nadi teraba 103x/menit nilai score 2, pernapasan lemah
dan irama nafas tidak teratur nilai score 1, serta gerakan tonus otot lemah nilai score
1, maka nilai APGAR pada bayi tersebut adalah 6. Score 6 diklasifikasikan dalam
kategori Asfiksia Sedang.

77. Seorang laki-laki usia 35 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan ulkus peptikum. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual, muntah dengan warna
kehitaman. Pasien terpasang selang NGT dekompresi dan tampak residu kehitaman
pada selang saat ini, perawat mengintruksikan pasien untuk puasa. Apakah tujuan
utama dari tindakan tersebut?
a. Membersihkan Lambung
b. Mencegah terjadinya muntah
c. Mencegah terjadinya aspirasi
d. Mengistirahatkan kerja lambung
e. Mencegah terjadinya penyumbatan pada usus

Jawaban : D

Data fokus pada kasus diatas pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual, muntah dengan
warna kehitaman. Pasien terpasang selang NGT dekompresi, dan tampak residu
kehitaman. Masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien adalah risiko
pendarahan yang di defenisikan beresiko mengalami kehilangan darah baik dari
dalam tubuh maupun terjadi di luar tubuh, dengan faktor risiko gangguan
gastrointestinal. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah
dengan memasukkan selang nasogastrik untuk menghisap dan memonitor sekresi.

78. Seorang perempuan usia 43 tahun di rawat di rumah sakit dengan anemia hemolitik.
Hasil pengkajian pasien mengeluh lemah dan tidak bertenaga. Konjungtiva tampak
anemis, Hb 7,2 gr/dl. Dokter menginstruksikan transfusi darah PRC sebanyak 2 bag
dalam 24 jam. Berikut ini yang harus di perhatikan dalam prosedur pemberian transfusi
darah, kecuali?
a. Melakukan double check
b. Memastikan akses intravena paten
c. Melakukan cek tanda-tanda vital sebelum melakukan transfusi
d. Melakukan observasi setiap 15 menit selama pemberian
e. melakukan identifikasi pasien sebelum pemberian transfusi darah

Jawaban : D

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan transfusi darah adalah melakukan
double check, melakukan observasi 5-10 menit pertama, memastikan akses intravena
paten, melakukan check tanda-tanda vital sebelum transfusi, dan memastikan
kantong darah dalam keadaan baik.

79. Seorang pria usia 35 tahu di rawat di rumh sakit dengan HIV positif. Keluarga ingin
mengetahui penyakit dengan mendesak perawat dan akhirnya perawat memberitahu
keluarga. Sebelumnya perawat telah berjanji kepada pasien untuk merahasiakan
penyakitnya terhadapa siapapun. Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat?
a. Otonomi
b. Fidelity
c. Veracity
d. Confidentiality
e. Non-Maleficence

Jawaban : B

Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia pasien. Kesetian, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik
yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan.

80. Teknik dalam pemeriksaan fisik ada 4, salah satunya adalah pemeriksaan dengan
teknik perabaan yang disebut?
a. Radiasi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Inspeksi
e. Auskultasi
Jawaban: B

Pembahasan:

Palpasi adalah metode pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter dengan melakukan
perabaan pada permukaan tubuh dengan tangan dan jari

81. Pada auskultasi dada dapat ditemukan beberapa pemeriksaan, kecuali?


a. Ronchi
b. Wheezing
c. Krepitasi
d. Tumor paru
e. Bising jantung

Jawaban: D

Pembahasan:

Tumor paru merupakan salah satu penyakit pada paru-paru.

82. Manakah yang bukan merupakan pemeriksaan refleks fisiologis?


a. Refleks bisep
b. Refleks trisep
c. Refleks achilles
d. Refleks patella
e. Refleks brakioulnaris

Jawaban: E

Pembahasan:

Refleks adalah respons motorik dari sistem saraf, berupa kontraksi otot, yang
berlangsung singkat yang dicetuskan oleh sebuah stimulus. Refleks fisiologis,
contohnya refleks lutut atau biseps, adalah refleks yang dicetuskan dengan memukul
tendon dengan palu refleks.

83. Dibawah ini yang bukan termasuk pengkajian PQRST pada nyeri adalah?
a. Time
b. Rasio
c. Quality
d. Problem
e. Skoring

Jawaban: E

Pembahasan:

Pengkajian PQRT pada nyeri meliputi Problem, Quality, Rasio, Skala, dan Time.

84. Seorang laki-laki usia 42 tahun dirawat di RS dengan keluhan kedua kaki tidak bisa
digerakkan. Hasil pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas bawah hanya bisa digeser
dan tidak mampu mengangkat kakinya. Berapakah nilai kekuatan otot ekstremitas
bawah tersebut?
a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4

Jawaban: B

Pembahasan:

 0 : tidak tampak kontraksi otot sama sekali


 1 : tampak kontraksi otot dengan pergerakan yang sangat minim
 2 : pergerakan baik, namun tidak bisa melawan arah gravitasi
 3 : pergerakan baik melawan arah gravitasi, namun tidak bisa melawan tahanan
 4 :pergerakan baik melawan arah gravitasi dan cukup melawan tahanan
 5 : kekuatan otot penuh

85. Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata merah
dan gatal. Hasil pemeriksaan fisik konjungtiva tampak hiperemis, palpebra bengkak.
Perawat akan membantu memberikan obat tetes mata. Penjelasan sudah dilakukan
dan alat-alat sudah didekatkan. Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Mencuci tangan
b. Meneteskan obat
c. Membersihkan sekret
d. Memakai sarung tangan
e. Membuka palpebra bawah

Jawaban: A

Pembahasan:

 Gunakan alat pelindung diri


 Salam Terapeutik
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Dekatkan alat
 Tutup sampiran
 Gunting plester sesuai kebutuhan
 Cuci tangan
 Pasang handscoen steril
 Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan posisi perawat di
samping kanan pasien
 Bersihkan mata pasien dengan kapas basah dari bagian dalam mata ke sudut
luar mata
 Kapas basah yang sudah dipakai di buang ke bengkok (nierbekken)
 Ambil obat tetes mata, perhatikan prinsip 5 benar
 Anjurkan pasien untuk melihat ke atas dan tidak berkedip, kemudian tekan
 perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari di atas tulang orbita
 Teteskan obat pada konjungtiva palpebra sesuai dosis
 Setelah obat diteteskan, anjurkan pasien untuk mengedipkan mata
 Bersihkan sisa obat yang ada di daerah sekitar mata dengan tisu
 Tutup mata dengan kasa
 Lepaskan handscone
 Rekatkan plester pada kasa untuk menutupi mata
 Bereskan alat
 Buka sampiran
 Terminasi
 Cuci tangan
 Dokumentasikan
86. Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam. Hasil
pemeriksaan didapatkan pasien tidak nafsu makan, lidah tampak kotor, dan mukosa
bibir kering. Perawat akan membantu memberikan makanan lunak. Alat-alat makan
sudah didekatkan ke pasien dan perawat sudah mencuci tangan. Apakah langkah
prosedur selanjutnya pada kasus diatas?
a. Memasang pengalas
b. Mengatur posisi tidur
c. Membersihkan mulut
d. Memberikan makan perlahan
e. Mencatat jumlah makanan yang habis

Jawaban: A

Pembahasan:

 Membawa alat-alat ke dekat pasien


 Perawat mencuci tangan
 Pasangkan atau beri pasien serbet untuk alas
 Hidangkan makanan dan minuman kedekat pasien dengan hati-hati
 Bantu pasien untuk memotong lauknya bila diinginkan
 Persilahkan pasien untuk makan dan minum
 Bila pasien tidak bisa makan dan minum sendiri , suapi pasien sedikit demi
sedikit sambil berkomunikasi dengan pasien
 Memberi pasien minum obat (sesuaikan dengan dosis yang diberikan)
 Berikan pasien buah setelah selesai makan (bantu pasien jika tidak bisa
mengkonsumsi buah sendiri)
 Membersihkan mulut dan sekitarnya dengan serbet atau tisu
 Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman
 Bereskan alat dan perawat mencuci tangan

87. Seorang laki-laki usia 22 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare.
Hasil pengkajian didapatkan diare frekuensi 5 kali sehari selama 2 minggu, nafsu
makan menurun, BB turun 4 kg sejak sebulan terakhir. Dokter mendiagnosa suspek
HIV. Perawat akan memberikan terapi antibiotik melalui intravena. Sikap perawat yang
tepat pada kasus diatas adalah?
a. Mengatur posisi
b. Menyiapkan lingkungan
c. Mengidentifikasi pasien
d. Memakai alat pellindung diri
e. Mendesifeksi dengan alkohol

Jawaban: D

Pembahasan:

penggunaan alat pelindung diri (APD) sangatlah penting untuk menurunkan risiko
penularan penyakit infeksius pada tenaga kesehatan (nakes). APD dapat
menghindarkan kontak nakes dengan patogen. Hal-hal yang perlu diketahui nakes
termasuk jenis APD, cara menggunakan dan melepaskan APD, dan bagaimana
meningkatkan kepatuhan nakes dalam menggunakan APD. Karena itu, sistem
kesehatan tidak hanya harus memprioritaskan pengadaan dan distribusi APD,
melainkan juga memberikan pelatihan yang memadai kepada nakes dalam
penggunaannya.

HIV merupakan jenis virus yang rapuh. Virus ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi virus
HIV. Cairan yang dimaksud merupakan cairan sperma, cairan vagina, cairan anus,
darah, dan juga ASI. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa HIV tidak bisa menyebar
melalui keringat atau urine.

88. Seorang perempuan usia 29 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan sulit
menelan. Perawat akan melakukan pemasangan NGT. Posisi kepala sudah diatur dan
NGT sudah diukur panjangnya. Apakah langkah prosedur selanjutnya pada kasus
tersebut?
a. Memasukkan selang NGT secara perlahan
b. Mengecek posisi selang di lambung
c. Mengecek residu lambung
d. Memberikan pelumas
e. Memfiksasi

Jawaban: D

Pembahasan:
 Menyiapkan alat di samping tempat tidur
 Menempatkan klien pada posisi fowler atau semi fowler
 Memasang handuk kecil di atas dada klien
 Memakai sarung tangan
 Membuka bungkus selang NGT
 Mengukur panjang selang yang akan dimasukan dengan cara menempatkan
ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas, lalu lanjutkan sampai
processus xiphoideus atau dari frontal sampai processus xiphoideus
 Menekuk/menandai ujung dari selang tersebut
 Memberi jeli 10-20 cm dari ujung selang tersebut
 Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal, memasukkan selang perlahan
tapi tegas sepanjang 5-10 cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi)
sambil menelan.
 Masukan selang sampai batas yang ditandai. Jangan memasukkan selang
secara paksa jika terasa ada tahanan.
 Jika klien batuk, bersin, menghentikan dulu lalu mengulang lagi,
menganjurkan klien untuk tarik napas.
 Jika tetap ada tahanan menarik perlahan dan memasukkan ke hidung
yang lain lalu memasukkan kembali secara perlahan-lahan.
 Jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi
tenggorokan lalu melanjutkan memasukkan selang secara bertahap.
 Mengecek ketepatan:
 Menyambungkan jarum dengan ujung NGT menempatkan stetoskop
pada kuadran kiri atas kiri abdomen klien, memasukan 10-20 ml udara
dengan cepat sambil diauskultasi.
 Mengaspirasi secara perlahan melalui jarum dan cek keasamannya
dengan menggunakan kertas lakmus.
 Jika NGT ternyata tidak di lambung, memasukkan 2-5 cm lagi dan cek
kembali.
 Memfiksasi selang pada hidung dengan plester
 Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
 Merapikan dan membersihkan alat.
89. seorang anak usia 5 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis Acute Myeloid
Leukimia. Hasil pengkajian didapatkan anak tampak lesu, respon sosial lambat, kontak
mata terbatas, berpakaian dibantu, suka mencoret-coret dan belum mampu berhitung.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Gangguan tumbuh kembang
b. Gangguan interaksi soasila
c. Risiko gangguan perlekatan
d. Risiko gangguan pertumbuhan
e. Risiko gangguan perkembangan

Jawaban: A

Pembahasan:

Data fokus diangkatnya masalah gangguan tumbuh kembang adalah anak lesu,
respon sosal lambat, kontak mata terbatas, berpakaian dibantu, suka mencoret-coret,
dan belum mampu berhitung. Gangguan tumbuh kembang didefinisikan sebagai
kondisi individu mengalami gangguan kemampuan bertumbuh dan berkembang
sesuai dengan kelompok usianya.

90. Seorang bayi 5 hari dirawat di rumah sakit dengan BBLR. Hasil pengkajian didapatkan
ibu mengatakan bayi rewel dan menangis saat disusui, ASI keluar sedikit, nyeri pada
puting dan ibu merasa kelelahan. Frekuensi BAK bayi 5 kali/24 jam. Apakah masalah
keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
a. Nyeri akut
b. Defisit nutrisi
c. Menyusui tidak efektif
d. Risiko cidera pada ibu
e. Risiko cidera pada bayi

Jawaban: C

Pembahasan:

Data fokus pada kasus diatas adalah bayi rewel dan menangis saat disusui, ASI
keluar sedikit, nyeri pada puting dan ibu merasa kelelahan, rekuensi BAK bayi 5
kali/24 jam. Menyusui tidak efektif didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana ibu dan
bayi mengalami ketidakpuasan atau kesulitan pada proses menyusui yang didukung
dengan data kelelahan maternal, bayi tidak mampu melekat pada payudara ibu, BAK
bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam, nyeri atau lecet terus menerus setelah minggu
kedua.

Anda mungkin juga menyukai