OLEH :
KELOMPOK XI
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas “Laporan
Manajemen Keperawatan di Ruang Oleg RSD Mangusada Tanggal 17 – 19
Desember 2018” tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun secara sistematis dan sesuai dengan standar
penyusunan yang digunakan oleh Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali.
Laporan ini juga disusun sebagai upaya untuk memenuhi tugas kuliah yang
diberikan. Dalam laporan ini memuat penjelasan yang komprehensif tentang teori
dan konsep manajemen keperawatan beserta aplikasinya dalam praktik.
Penulis berharap laporan ini bermanfaat dan dapat digunakan oleh
mahasiswa keperawatan serta praktisi kesehatan. Selanjutnya penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSD Mangusada Badung yaitu Bapak dr. I Nyoman Gunarta, MPH
yang telah memberikan izin lahan praktik untuk Praktik Laboratorium Klinik
Keperawatan 4 (PLKK 4) STIKES BALI.
2. Ns. Ni Wayan Karmi, S.Kep selaku pembimbing klinik yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan masukan kepada penulis dalam
mengembangkan diri dan mengembangkan ilmu pengetahuan penulis
sehingga mampu menulis laporan ini.
3. Seluruh staff perawat di Ruang Oleg RSD Mangusada Badung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan potensi diri.
4. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bali atas dukungannya selama ini kepada penulis.
5. Bapak Ns. I Nyoman Dharma Wisnawa, S.Kep., M.Kes selaku dosen
pembimbing akademik yang telah memberi kesempatan, dukungan serta
masukan kepada penulis dalam mengembangkan diri dan mengembangkan
ilmu pengetahuan penulis sehingga mampu menulis laporan ini.
6. Rekan – rekan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali atas motivasi
serta kerja sama yang telah dilakukan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk menyempurnakan laporan ini di kemudian hari. Akhir kata, penulis
i
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan............................................................................................3
C. Manfaat..........................................................................................3
D. Tempat dan Waktu.........................................................................4
BAB II FORMAT PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. M1 – Man........................................................................................5
B. M2 – Material..................................................................................23
C. M3 – Metode...................................................................................31
D. M4 – Money....................................................................................41
E. M5 – Market....................................................................................52
BAB III
ii
A. Kesimpulan......................................................................................54
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama,
yaitu SDM melakukan inovasi dan berubah atau SDM yang diubah oleh suatu
keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan. Keterampilan pertama adalah proses keperawatan dan
keterampilan, kedua adalah ilmu teoritis dan pengalaman praktik. Perubahan
pelayanan kesehatan atau keperawatan merupakan kesatuan dalam
perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Perubahan adalah
cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif
dalam menghadapi era global (Nursalam, 2014).
Salah satu unsur yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan
Rumah Sakit adalah tenaga kesehatan dan yang memiliki peran paling besar
adalah perawat, hal ini disebabkan profesi perawat memiliki proporsi yang
relatif besar yaitu hampir melebihi 50% dari seluruh sumber daya manusia
(SDM) Rumah Sakit. Kerja dan tugasnya lebih baik dibandingkan dengan
tenaga lain, karena sifat dan fungsi tenaga ini adalah mendukung pelayanan
medik berupa pelayanan keperawatan yang dikenal dengan asuhan
keperawatan (Wiwiek, 2008).
Menurut Gillies (1989) dalam Nursalam (2011) menyatakan bahwa
manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan,
melalui upaya staff keperawatan, untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman bagi pasien, keluarga dan masyarakat. Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan melalui penerapan asuhan
keperawatan yang optimal semakin meningkat. Asuhan keperawatan yang
optimal dapat dicapai dengan menata sistem metode praktik keperawatan
professional (MPKP) yang mana perawat bertanggung jawab penuh selama
24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien tersebut masuk
sampai keluar dari Rumah Sakit. Dengan penerapan model asuhan
keperawatan professional ini maka akan jelas peran dan fungsi perawat sesuai
dengan tanggung jawab dan tanggung gugatnya.
1
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan
melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan professional. Pemberian pelayanan keperawatan secara
professional perawat diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat pasien menuju
kea rah kesehatan yang optimal (Nursalam, 2011). Pelaksanaan asuhan
keperawatan secara professional berkaitan dengan tuntunan profesi dan
tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi di Indonesia.
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata yaitu di Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu
memahami konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah
konsep tentang pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan,
perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui pendekatan :
pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan langkah – langkah
perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan
MPKP dan melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2014).
Sebagai mahasiswa keperawatan sebelum memahami MKPK lebih
lanjut, hendaknya memahami betul pengkajian yang harus dilakukan terkait
dengan pengkajian pelaksanaan manajemen keperawatan di suatu ruangan
dalam suatu rumah sakit. Ruang Oleg RSD Mangusada merupakan ruang
rawat inap yang telah menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan menyusun pengkajian
manajemen keperawatan di Ruang Oleg RSD Mangusada dalam periode tiga
hari terhitung mulai tanggal 17 Desember sampai 19 Desember 2019.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu memahami penerapan pengkajian manajemen
keperawatan.
2
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian Man di Ruang Oleg RSD Mangusada
Badung.
b. Melaksanakan pengkajian Material di Ruang Oleg RSD Mangusada
Badung.
c. Melaksanakan pengkajian Method di Ruang Oleg RSD Mangusada
Badung.
d. Melaksanakan pengkajian Money di Ruang Oleg RSD Mangusada
Badung.
e. Melaksanakan pengkajian Market di Ruang Oleg RSD Mangusada
Badung.
f. Merancang suatu pelaksanaan timbang terima melalui role play.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
Tercapainya kepuasan pasien dan pelanggan yang ada di Ruang Oleg
RSD Mangusada Badung.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbina hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat
dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain , perawat
dengan pasien serta keluarga pasien.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3
BAB II
A. PENGUMPULAN DATA
1. M1-Man
a. Struktur Organisasi Ruang Oleg RSD Mangusada.
Struktur organisasi Ruang Oleg RSD Mangusada terdiri dari
kepala ruangan, wakil kepala ruangan, 7 Tim dengan masing-masing
Ketua Tim dan beberapa perawat pelaksana serta 2 inventaris.
Ruang Oleg RSD dipimpin oleh Kepala Ruangan dengan latar
belakang pendidikan S-1 Keperawatan. Setiap Tim terdiri dari 4-5
anggota. Selain itu, Ruang Oleg juga mempunyai 1 orang
penanggung jawab administrasi dan logistik, 1 orang pegawai
administrasi dan 7 orang clenning service.
4
STRUKTUR ORGANISASI RUANG OLEG
RSD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA
KEPALA RUANGAN
PERAWAT PRIMER
Ni Nym Nurpenti, NL. Meliani, Ni Wyn Dina Ns. Ni Nym Ni Kt. I Gst A. Km Sri Ni Wayan
A. Md.Kep A.Md.Kep. Anggaraini, Adi Ariyani, Widyantari, NiI.Gst A. Km
Wayan Sri Sutraningsih,
Niwiraga, S.kep.
Sutraningsih, Niwiraga,
NIP : NIP : A.Md.Kep S.Kep. A.Md.Kep A.Md.,Kep.
A.Md.Kep A.Md.Kep
NIP:
198111102006042 19900901201212 NIP: NIP:198508192
023 2002 198903100201 012122001
2122001
PERAWAT ASSOCIATE
5
Ni Luh Manik Sri I Wyn Arwin Ns. Ni Kadek Ari I Putu Celuk Gst. Ag. Putri I Nym. Ni Wayan
Wahyuni, A.Md., Agus Jaka S, Purnami,S.Kep Darmika, Prawerti, Pariyasa, Ni Mayuni,
Wayan
I Nym. Mayuni,A.Md.,Kep.
Pariyana, A.Md.,Kep.
Kep A.Md., Kep A.Md.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep
Ni Luh Pt. Ria Ns. Pt. Anggan Ni Wayan Julia Kadek NP. Dewi Ni Pt. Intan Ns.
NiNs.
Km NiJuli
Ni Pt. Yunita
Md Eka
Sri Arisna,
Desi S.Kep
Narta,
Pertiwi, Sindria Nova, Mariana, Nursusilawati, Resika H, Liswandari, Susanti,A.Md. S.Kep
A.Md.Kep S.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep Kep
NiNiKm.
Pt. Juli
IntanSri
Susanti,A.Md.,Kep
Liswandari,A.Md.,Kep
Ns. I Putu Mega Ni Md. Yulianti, Ns. Ni Ketut Adi Ni Wayan Siti Prisilia Ns. Ni Made Ns. Ni Putu
Rahmayanti, A.Md.Kep Sri Antari,S.Kep Ariani,A.Md.Kep Dewinta, Yunita Debi Eka Ariana,
S.Kep A.Md.Kep Narta,S.Kep Ns. Ni Pt.
Ni Md. Ria Indrayanti,S.Kep
Sugiantari,A.Md.,Kep
S.Kep
Ni Gusti Ayu Ns. Dewa Pt. Ni Putu Gita Ns. Ni Putu Novy Ni Putu Indah Ni Md. Ns. Ni Pt. Ria
Ekatining, Agus Suryadi, Pebrianti, Susanti,S.Kep Permatasari, Sugiantari, NiKm.
Km.Adi Nurjayani,A.Md.,Kep
Suka Adnyani,A.Md.,Kep
indrayanti,
A.Md.Kep S.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep A.Md.Kep S.Kep
6
b. Ketenagaan Ruang Oleg RSD Mangusada
1) Riwayat pendidikan, ketenagaan dan sertifikasi Ruang Oleg
RSD Mangusada
a) Tenaga keperawatan
(1) Tenaga S1 sebanyak 12 orang
(2) Tenaga DIII sebanyak 31 orang
b) Tenaga Non Keperawatan
(1) Tenaga Administrasi sebanyak 2 orang
(2) Tenaga cleaning service sebanyak 7 orang
2) Tabel ketenagaan dan riwayat pendidikan perawat serta
pelatihan yang didapat
Tabel 2.1.
Ketenagaan dan Riwayat Pendidikan Perawat Ruang Oleg RSD Mangusada
7
7. Ni Luh Meliani, Perawat D-3 2013 BTCLS, BHD,
A.Md.Kep Primer 2 Keperawatan (5th) SKP, PPI, APAR,
K3RS
8
18. Ns. Ni Putu Perawat S-1 2012 BHD, SKP, PPI,
Mega Asociet 1 Keperawatan (6th) APAR, K3RS
Rahmayani,
S.Kep
26. Ns. Putu Anggan Perawat S-1 2015 BHD, SKP, PPI,
Sindria Nova, Asociet 2 Keperawatan (3th) APAR, K3RS
S.Kep
27. Prisila Dewinta, Perawat D-3 2014 PPGD, BHD,
A.Md.Kep Asociet 5 Keperawatan (4th) SKP, PPI, APAR,
K3RS
9
29. Ni Putu Indah Perawat D-3 2014
Permatasari, Asociet 5 Keperawatan (4th) BTLS, BHD,
A.Md.Kep SKP, PPI, APAR,
K3RS
34. Ns. Putu Eka Perawat S-1 2015 BHD, SKP, PPI,
Arisna Dewi, Asociet 7 Keperawatan (3th) APAR, K3RS
S.Kep
37. Ns. Ni Putu Novy Perawat S-1 2015 BHD, SKP, PPI,
Susanti, S.Kep Asociet 4 Keperawatan (3th) APAR, K3RS
38. Ni Luh Putu Ria Perawat D-3 2015 BHD, SKP, PPI,
Pertiwi, Asociet 1 Keperawatan (3th) APAR, K3RS
A.Md.Kep
10
40. Putu Ayu Perawat D-3 2015 BHD, SKP, PPI,
Dwirahastiti, Asociet 3 Keperawatan (3th) APAR, K3RS
A.Md.Kep
43. Ida Ayu Sri Perawat D-3 2003 BHD, SKP, PPI,
Herayani, Asociet Keperawatan (15th) APAR, K3RS
A.Md.Kep
c. Pembagian Tugas
Adapun pembagian tugas keperawatan yang dimiliki Ruang Oleg
RSD Mangusada adalah Kepala Ruangan dibantu Wakil Kepala
Ruangan, 7 orang perawat primer. Perawat primer 1 dibantu oleh 4
orang perawat associate, perawat primer 2 dibantu oleh 5 orang
perawat associate, perawat primer 3 dibantu oleh 5 orang perawat
associate, perawat primer 4 dibantu oleh 4 orang perawat associate,
dan perawat primer 5 dibantu oleh 5 orang perawat associate. Adapun
tugas dan tanggung jawab setiap perawat adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2.
Pembagian Tugas Kepala Ruangan dan Staff
11
Ya Tidak
1. Kepala Administrasi 1. Melakukan absensi √
Ruangan 2. Membuat jadwal jaga √
3. Membuat laporan jaga √
4. Membuat laporan (harian, √
bulanan, triwulan)
5. Membuat sensus harian √
6. Melakukan registrasi pasien √
masuk dan keluar
7. Membuat perencanaan kebutuhan √
tenaga, alat, fasilitas dan obat
8. Membuat laporan KLB √
9. Membuat program pemeliharaan √
alat dan fasilitas
10. Menyusun program:
a) pengembangan staf √
b) orientasi staf baru √
c) bimbingan staf √
d) membuat laporan kinerja staf √
12
shift
2. Melakukan orientasi staf √
3. Melakukan orientasi pasien baru √
4. Mengadakan rapat rutin ruangan √
5. Menyosialisasikan
a) Kebijakan √
b) Standar √
c) SOP √
6. Mengikuti rapat rutin dan √
coordinator
7. Memberi penyuluhan perorangan √
8. Memberi penyuluhan kelompok √
9. Melaksanakan PKM RS √
10. Melaksanakan discharge √
planning
13
c) Buku pesan dan kesan √
5. Mengikuti pendidikan/pelatihan √
Tabel 2.3
BOR Ruang Oleg RSD Mangusada
14
Tanggal 17 – 19
Desember 2018
BOR Kelas II : 100% 60 - 85 Penggunaan TT
Kelas III : 95% yang ada untuk
Isolasi : 50% perawatan pasien
Total R. Oleg : 95% tergolong tinggi
sehingga beban
kerja tenaga
kesehatan di Ruang
Oleg berat.
Tabel 2.4
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur di Ruang Oleg RSD Mangusada
Tanggal 17 – 19 Desember 2018
15
(terisi 55)
Tabel
Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur Ruang Oleg RSD Mangusada
Tanggal 17 – 19 Desember 2018
16
2 Siang 57 bed (terisi 55) 96,4%
Tabel 2.5.
Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Perawat Menurut
Rumus Douglas
Minimal Care Parsial Care Total Care
Pagi 0,17 0,27 0,36
Siang 0,14 0,15 0,30
Malam 0,07 0,10 0,20
Diketahui:
Ruang Oleg dengan kapasitas 74 pasien tanggal 17 Desember 2018
Tingkat Ketergantungan pasien:
Minimal Care : 4 pasien
Parsial Care : 2 pasien
Total Care : 2 pasien
Tabel
Kebutuhan Perawat Menurut Tingkat Ketergantungan Pasien
Klasifikasi Shift
17
Pagi Sore Malam
Minimal Care 4 x 0,17 = 0,68 4 x 0,14 = 0,56 4 x 0,36 = 1,44
Parsial Care 2 x 0,27 = 0,54 2 x 0,15 = 0,3 2 x 0,10 = 0,2
Total Care 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,30 =0,6 2 x 0,20 = 0,4
Jumlah 1,94 1,5 2,04
= 52 + 8 + 21
x6
292
= 1,6
= 2 orang
2. Perawat yang mengerjakan tugas non profesi/perawatan
tidak langsung (perincian, kebersihan, dll)
(c) Structural
Kepala ruangan = 1 orang
Wakil Kepala Ruangan = 1 orang
Ketua Tim = 7 orang
P. Logistik = 1 orang
Total = 10 orang
(d) Total kebutuhan perawat
= R. Douglas + L.DAY + jumlah perawat tugas non kep +
perawat structural
= 6 + 2 + 2 + 10
= 20 orang
18
Total kebutuhan perawat 20 orang.
2) Rumus DEPKES
Minimal : 4 orang Pasien : 8 orang
Parsial : 2 orang
Total : 2 orang
Jam perawatan langsung
Minimal : 4 x 3 jam = 12 jam
Parsial : 2 x 4 jam = 8 jam
Total : 2 x 6 jam = 12 jam
32 jam
Jam perawatan tidak langsung :
35 Menit/hari x 8 Pasien = 280 menit= 11,6 jam = 12 jam
Jam penyuluhan = 15 menit x 8 pasien = 120 menit = 5 jam = 5
jam
Total jam perawatan = 24 jam + 12 jam + 5 jam
= 41 jam
Rata-rata ketergantungan pasien
= 41
8
= 5,125 = 5 Jam
Kebutuhan Perawatan =
= 41
6
= 6,8 orang
= 7 orang
Pembagian perawat/shift
Pagi : 47% x 7 orang = 3,29 = 3 orang
Sore : 35% x 7 orang = 2,45 = 2 orang
Malam : 17% x 7 orang = 1,19 = 1 orang
Struktural
Kepala Ruangan = 1 orang
Wakil Kepala Ruangan = 1 orang
Ketua TIM = 7 orang
P. Logistik = 1 orang
Total Kebutuhan Perawat/bidan = 10 orang
19
f. Alur Pasien Masuk
1) Kajian Data dan Analisa
Dari hasil observasi yang dilakukan tanggal 17 Desember 2018
pukul 11.00 WITA, penerimaan pasien baru di Ruang Oleg RSD
Mangusada dilakukan dengan baik. Pengkajian pasien masuk
didokumentasikan dalam blangko pasien baru yang sesuai dengan
yang diberikan oleh rumah sakit. Selanjutnya operan pasien antara
perawat jaga dan petugas kesehatan yang mengantar pasien ke
Ruang Oleg baik dari IRD maupun Poliklinik serta perawat yang
mengantar pasien mengisi buku serah terima di ruangan.
Pasien
Ruang Oleg
1. Pneumonia
2. Anemia
3. Diabetes Mellitus
4. Hipotensi
5. Hipokalemia
6. Congestive Heart Failure
7. SNH
8. Dyspospagia
9. Hipoalbumin
10. AF
20
Sembuh
Pulang
2. M2-Material
a. Lokasi dan Denah Ruangan
1) Gambaran lokasi Ruang Oleg RSD Mangusada sebagai berikut :
Timur : Nurse station oleg timur, ruang dokter, ruang
rawat inap oleg 1-5, dan pintu keluar oleg timur.
Utara : Pintu utama ruang rawat inap oleg, tempat
laken bersih dan kotor.
Barat : Nurse station oleg barat, ruang mahasiswa,
ruang ganti perawat, ruang rawat inap oleg 8-12, dan pintu
keluar oleg barat.
Selatan : Ruang tindakan perawat
3 4 8 9 10
Nurse Station
Siswa Perawat
Tempat Tempat
laken laken
kotor bersih
21
b. Kondisi Ruangan
Berdasarkan hasil observasi di Ruang Oleg RSD Mangusada,
didapatkan lingkungan kerja yang kondusif yang mana hubungan
antara perawat dengan perawat lainnya baik, hubungan antara
perawat dengan atasan baik, hubungan antara perawat dengan tenaga
medis lainnya baik, hubungan antara perawat dengan staf rumah
sakit non medis baik hubungan antara perawat dengan pasien baik.
Kendala yang terdapat di ruangan yaitu kurang tersedianya
sampiran pembatas antara bed lorong dengan bed di ruangan untuk
menjaga privasi pasien. Hal yang sudah dilakukan perawat untuk
mengatasinya yaitu dengan menyediakan 1 sampiran yang digunakan
untuk tindakan seperti memandikan pasien.
c. Sarana dan Prasarana
Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya
pengelolaan peralatan sebagai faktor pendukung atau penunjang
terlaksananya pelayanan keperawatan. Peralatan kesehatan untuk
pelayanan keperawatan digunakan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan sehingga
diperoleh tujuan pelayanan keperawatan yang efisien dan efektif.
Jumlah fasilitas dan alat-alat kedokteran dan keperawatan dapat
dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing-masing
institusi dengan memperhatikan jenis, alat, bahan, ukuran jumlah
yang dibutuhkan.
22
Barang
1. Meja Kayu 1 Baik
2. Kursi Staf Besi 3 Baik
3. Counter Nurse Station Kayu 1 Baik
4. Side Table Kayu 1 Baik
5. Printer HP HP 1 Baik
6. Computer HP 1 Baik
7. Tong Sampah Plastik 1 Baik
9. Film Viewer DV Medi 1 Baik
10. Nurse Call - 1 Baik
23
11. Tensi - 6 Baik
24
3. Kursi Pendamping - 59 Baik
4. Almari Pasien - 8 Baik
5. Wastafel - 10 Baik
Ruang Dokter
Keadaan
No. Nama Barang Bahan Jumlah Barang
1. TV - 1 Baik
2. Meja - 1 Baik
3. Sofa - 1 Baik
4. Almari - 1 Baik
5. Wastafel - 1 Baik
6 Kursi - 1 Baik
7. Cermin - 1 Baik
25
Barang
1. Lemari Kaca - 1 Baik
2. Kursi Spon - 2 Baik
Ruang Tenun
Keadaan
No. Nama Barang Bahan Jumlah Barang
1. Laken - - Baik
2. Sarung Bantal - - Baik
3. Stik Laken - - Baik
4. Selimut - - Baik
5. Double Bowl - - Baik
6. Troli - - Baik
7. Standar Infuse - - Baik
26
y. Surat Masuk
z. Blangko Tindakan dan Evaluasi
aa. Blangko Neraca Cairan
bb. Panduan Assessment Pasien
cc. Laporan Hasil Penyuluhan
dd. Blangko Medikasi
ee. Buku Konsul Dokter
ff. Blangko Konsul Dokter
gg. Blangko Rujukan
hh. Resume
ii. Blangko TTV
jj. Buku Rencana Keperawatan
kk. Kamus Saku Keperawatan
2. M3-Metode
a. Penerapan MPKP
Metode yang digunakan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan hasil bahwa
metode yang digunakan di Ruang Oleg adalah penerapan MPKP dengan
metode modifikasi keperawatan primer. Metode ini digunakan sejak
ruangan ini ada hingga saat ini dengan pembagian 7 perawat primer
dengan masing-masing dipimpin oleh perawat primer yang akan
bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
27
b. Timbang Terima
Timbang terima dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pada pergantian
dari shif malam ke pagi (pukul 07.30 WITA), pagi ke sore (pukul 13.30
WITA), dan sore ke malam (pukul 19.30). Kegiatan ini selalu diikuti oleh
semua perawat yang telah dan akan dinas. Pada operan malam ke pagi dan
operan pagi ke siang kegiatan ini dipimpim langsung oleh kepala ruangan.
Untuk operan siang ke malam dilakukan tanpa kepala ruangan. Timbang
terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shif, tetapi belum sesuai
dengan teori yang ada. Timbang terima dari shif malam ke shif pagi
dilakukan langsung ke ruangan pasien, namun dari shif pagi ke shif sore,
dan shif sore ke shif malam dilakukan di nurse station. Perawat terlebih
dahulu memperkenalkan diri sendiri dan menjelaskan limpahan tanggung
jawab ke siapa yang akan bertugas untuk shif selanjutnya kepada pasien.
Perawat sudah mempersiapakan buku laporan untuk kelengkapan operan,
namun hasil catatan kondisi pasien tidak dibicarakan secara menyeluruh
saat operan jaga dilakukan. Isi buku timbang terima mencakup jumlah
pasien, diagnosa medis atau intervensi keperawatan yang sudah dilakukan
serta intervensi yang belum dilakukan. Dalam setiap timbang terima
selalu ada klarifikasi langsung, tanya jawab dan validasi terhadap semua
hal yang ditimbang terimakan. Pelaporan timbang terima dicatat
menggunakan buku lapoan harian namun tidak dibagi berdasarkan
tanggung jawab petugas primer, diakhir kegiatan dilakukan
penandatanganan oleh perawat primer atau seorang perawat pelaksana
yang bertanggungjawab atas tugas yang dilaksanakan dan diketahui oleh
kepala ruangan.
Kajian teori :
Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima yang
efektif dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang terima yang baik bila
semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara kontinu dan
28
dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat, kerja sama yang
bertanggung jawab antar anggota tim perawat.
Pelaksanaan di ruangan :
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, kegiatan timbang terima
yang dilakukan di ruangan ini belum berjalan dengan baik sesuai teori
yang dijelaskan oleh nursalam 2014, dimana dapat dilihat bahwa saat
mereka melakukan operan pasien mereka tidak terperinci dalam
menyebutkan situasi, background pasien, assesment, dan rekomendasi
intervensi yang dapat diberikan untuk pasien selanjutnya.
Kendala :
Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift, tetapi
belum sesuai dengan teori yang ada. Timbang terima dari sift malam ke
shift pagi, dari sift pagi ke sift sore, dan dari sift sore ke sift malam
dilakukan di nurse station terlebih dahulu kemudian dilanjutkan
berkeliling setiap ruangan pasien, namun perawat tidak memperkenalkan
diri sendiri dan siapa yang akan bertugas pada sift selanjutnya kepada
pasien. Isi buku timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa medis
intervensi yang sudah dilakukan serta intervensi yang belum dilakukan.
Dalam setiap timbang terima selalu ada klarifikasi langsung, tanya jawab
dan validasi terhadap semua hal yang di timbang terimakan. Pelaporan
timbang terima dicatat menggunakan buku laporan harian namun tidak
dibagi berdasarkan tim, diakhir kegiatan dilakukan penandatanganan oleh
perawat primer atau seorang perawat pelaksana.
c. Sentralisasi Obat
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bahwa
semua perawat di ruang Oleg sudah menerapkan tentang pengadaan
sentralisasi obat. Saat ini sistem penyimpanan obat yang dilakukan di
ruang Oleg adalah dokter memberi resep kepada perawat kemudian
perawat memberikan resep ke pihak apotek kemudian dari pihak apotek
29
menyiapkan obat dan langsung mengirim obat keruangan. Setelah sampai
diruangan perawat mengecek kembali obat yang telah diterima sesuai
dengan obat yang telah diresepkan. Kemudian obat ditempatkan di ruang
Oleg sesuai dengan identitas pasien.
Kajian teori :
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaannya sepenuhnya
kepada perawat. Tujuan dilakukannya sentralisasi obat adaalah mampu
mengelola obat pasien, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
dalam prinsip 6B + 1W, meningkatkan kepuasaan klien dan keluarga atas
asuhan keperawatan yang diberikan, meningkatkan kepercayaan pasien
dan keluarga terhadap perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat, dan
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap kepatuhan terapi.
Pelaksanaan di ruangan :
Berdasarkan pengamatan di ruang Oleg, obat yang telah diresepkan
oleh dokter kemudian perawat menyerahkan resep tersebut kepada bagian
farmasi untuk menyiapkan obat yang diperlukan oleh pasien.
Kendala :
Tidak adanya kesenjangan pada sentralisasi obat. Sentralisasi obat
telah dilakukan dengan baik di ruang Oleg dimana dari pihak farmasi
sudah menyerahkan obat yang diresepkan dokter ke ruang oleg.
d. Supervisi Keperawatan
Berdasarkan observasi yang dilakukan, didapatkan bahwa supervise
dilakukan beberapa kali dari pihak Rumah Sakit dengan supervisor yang
telah ditugaskan.
Kajian Teori :
Supervisi merupakan suatu proses kemudahan untuk penyelesaian
tugas-tugas keperawatan. Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki,
30
mempercayai, mengevaluasi secara terus-menerus pada setiap perawat
dengan sabar, adil, dan bijaksana. Tujuan supervisi adalah pemenuhan
dan peningkatan pelayanan pada pasien dan keluarga berfokus pada
kebutuhan, ketrampilan, kemampuan dalam melaksanakan tugas.
Pelaksanaan di ruangan :
Supervisi dari kepala ruangan untuk seluruh anggota perawat di
ruang Oleg belum pernah dilakukan, karena telah tersedia supervisor dari
pihak Rumah Sakit.
Kendala :
Supervisi dari kepala ruangan untuk seluruh anggota perawat di
ruang Oleg belum pernah dilakukan, hanya supervisi dari manajemen
rumah sakit yang pernah dilakukan diruangan.
e. Discharge planning
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepda kepala ruangan di
Ruang Oleg RSD Mangusada dikatakan bahwa discharge planning sudah
dilakukan dengan baik. Pasien yang sudah diperbolehkan pulang oleh
dokter hanya diberikan jadwal untuk kontrol kembali termask terapi
obatnya dan mengajarkan pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari
selama di rumah, serta hasil-hasil pemeriksaan selama dirawat. Pemberian
healte education kepada pasien dan keluarga pasien hanya dijelaskan
secara lisan.
Kajian Teori :
Discharge planning adalah suatu proses yang digunakan untuk
memutuskan apa yang perlu pasien lakukan untuk dapat meningkatkan
kesehatannya. Tujuan dari dilakukan discharge planning sangat baik untuk
kesembuhan dan pemulihan pasien pasca pulang dari rumah sakit. Tujuan
dari discharge planning adalah mengkaji kebutuhan rencana pulang,
mengidentifikasi masalah pasien, memprioritaskan masalah pasien yang
31
harus dilakukan dan dihindari selama di rumah, melakukan evaluasi pada
pasien selama diberikan penyuluhan.
Pelaksanaan di Ruangan:
Discharge planning di Ruang Oleg dilakukan pada pasien yang
sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang telah melakukan visite. Di
ruang ini terdapat lembar discharge planning pada rekam medis pasien
sehingga dapat didokumentasikan.
Kendala:
Dicharge planning di Ruang Oleg dilakukan pada pasien yang sudah
diperbolehkan pulang oleh dokter yang telah melakukan visite. Pasien
diberikan helath education mengenai obat yang harus dikonsumsi dengan
dosis yang telah diresepkan, makanan yang boleh dimakan, aktivitas fisik
yang boleh dilakukan kemudian jadwal kontrol.
f. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan pelaksanaan ronde di
Ruang Oleg ada namun jarrang dilakukan. Sejauh ini pemecahan
masalah-masalah khusu pada pasien dilakukan dengan cara ketua tim
berdiskusi dengan kepala ruangan, jika kepala ruangan tidak bisa
menemukan cara pemecahan masalah pasien, maka akan didiskusikan
dengan tim medis lain ataupun non medis yang berkaitan dengan masalah
pasien, seperti dokter spesialis, ahli gizi, dan lain-lain. Proses pemecahan
masalah tidak melalui proses pembentukan tim ronde, proposal maupun
persiapan pasien. Ronde tersebut dilakukan di nurse station atau di ruang
pertemuan bukan disamping pasien beserta keluarganya.
Kajian Teori:
Ronde keperawatan yaitu suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer atau associate, konselor, kepala ruangan dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai kegiatan.
32
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan dalam mengatasi masalah
keperawatan pada pasien yang dilaksanakan disamping pasien,
membahas, dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu
yang dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, serta
perawat associate yang melibatkan seluruh anggota tim. Tujuan ronde
adalah mengatasi masalah pasien, memenuhi kebutuhan pasien yang
didapat, terciptanya kerjasama antara tim kesehatan, dan perawat dapat
melaksanakan model asuhan keperawatandengan tepat dan benar.
Pelaksanaan di ruangan:
Sejauh ini pemecahan masalah-masalah khusus pada pasien
dilakukan dengan cara ketua tim berdiskusi dengan kepala ruangan, jika
kepala ruangan tidak bisa menemukan cara pemecahan masalah pasien,
mka akan didiskusikan dengan tim medis lain ataupun non medis yang
berkaitan dengan masalah pasien, seperti dokter spesialis, ahli gizi, dan
lain-lain.
Kendala :
Ronde keperawatan beum pernah dilakukan di ruang oleg karena
kendala waktu dan beban kerja perawat yang tinggi.
g. Dokumentasi
Tabel
Dokumentasi Ruang Oleg RSD Mangusada
33
dokter
8. Rencana asuhan keperawatan Perawat
9. Catatan perkembangan keperawatan dan Perawat
implementasi
10. Catatan observasi komprehensif Perawat
11. Catatan pengobatan keseimbangan cairan Perawat
12. Catatan pengobatan antibiotic Perawat dan
dokter
13. Catatan obat-obatan lainnya Perawat dan
dokter
14. Lembar laboratorium Tenaga lab
15. Form discharge planning Perawat
16. Resume pasien masuk dan keluar Perawat
Pengumpulan data yang dilakukan di Ruang Oleg dengan teknik
observasi dan wawancara dengan sistem dokumentasi berupa SOR
(Source Oriented Record) yang merupakan sistem pendokumentasian
dengan berorientasi pada komponen berupa : lembar penilaian berisi
biodata, lembar order dokter, lembar riwayat medis, catatan keperawatan
dan laporan yang meliputi :
1) Lembar tindakan dan evaluasi
2) Catatan perkembangan
3) Catatan pemberian obat
4) Rekam asuhan keperawatan
5) Catatan observasi komprehensif
6) Blangko tindakan medis dan lain sebagainya.
34
35
3. M4-Money
Sumber pendapatan rumah sakit didapatkan dari
a. Jaminan kesehatan
1) JKN
2) Inhealth
3) KBS
4) JKBM
b. Pasien umum
1) Reguler
2) Paviliun
c. Pendapatan BLUD lainnya
1) Jasa Giro
2) Pendapatan lain-lain
Sumber pendapatan RSD Mangusada dapat dilihat pada tabel berikut ini :
36
Pasien Umum Pendapatan BLUD JUMLAH
NO BULAN JKN Inhealth KBS Lainnya
. Reguler Paviliun Jasa GIRO Pendapatan
lain
1 Januari 10,440,353,70 754,301.00 731,738,569. 1,100,745,510. 16,463,435. 50,593,027.00 12,340,648,542.79
0.00 00 00 79
37
10 Oktober 5,064,319,600. 3,546,297.00 1,583,540,620.00 949,215,052. 1,071,181,769. 35,819,362. 83,133,528.00 8,790,756,228.31
00 00 00 31
38
Sistem yang digunakan dalam hal keuangan adalah sentralisasi rumah sakit atau
yang lebih dikenal dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). BLUD
merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan statutus hukum
tidak terpisah dari pemerintah daerah. Pola pengelolaan keuangan BLUD
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarkat, seperti
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya,
dengan kata lain rumah sakit mengatur sendiri pendapatan dan pengeluaran
Rumah Sakit. Sumber pendanaan Rumah Sakit Daerah Mangusada di dukung
dari anggaran yang didapat melalui jaminan kesehatan yang berupa JKN,
Inhealth, KBS dan JKBM. Serta pendapatan dari pasien umum reguler maupun
dari paviliun, pendapatan BLUD lainnya juga didapat melalui jasa Giro dan
pendapatan lain-lain seperti sewa tempat, praktik atau study banding, penelitian,
dan parkir. Pengadaan sarana dan prasarana operasional ruangan berasal dari
rumah sakit dimana sebelumnya ruangan melakukan proses amprahan sesuai
kebutuhan ruangan kebagian pengadaan. Masing-masing unit kerja pemakaian
barang mengajukan permintaan barang ke pengurus dan penyimpanan barang.
Selanjutnya pengurus dan penyimpanan barang melihat ada atau tidaknya stok
barang yang diminta. Pengurus dan penyimpanan barang melakukan koordinasi
teknis terkait untuk persetujuan. Kemudian barang diserahkan kepada unit kerja
serta pengurus dan penyimpanan barang memberikan tanda-tanda bukti
pengeluaran barang dan selanjutnya mencatat kedalam buku stik barang. Barang
yang telah diminta oleh unit kerja pemakaian barang, harus mencatat barang
tersebut pada buku inventaris barang di ruangan. Sumber kesejahteraan
karyawan RSD Mangusada berasal dari :
a. Jasa Pelayanan intalasi
b. Jasa Pelayanan Rumah sakit
c. Jasa medic (Jamkesmas, KBS, JKBM dan umum)
Setiap karyawan memiliki jasa pelayanan yang berbeda-beda berdasarkan
beban kerja karyawan, masa kerja karyawan, pendidikan karyawan, dan
penggolongan (PNS, Kontrak, pengabdi).
39
Tarif Layanan Rawat Jalan
No. Tarif Layanan Rawat Administrasi Jasa Sarana Jasa Jasa Medik (Rp) Tarif (Rp)
Jalan (Rp) (Rp) Pelayanan Umum/Gigi Spesialis
(Rp)
1 Rawat Jalan Medik 5.000 2.500 5.000 7.500 - 20.000
Umum/Gigi
2 Rawat Jalan Medik 5.000 2.500 5.000 - 22.000 34.500
Spesialis
3 Rawat Jalan VIP 5.000 7.500 12.500 - 50.000 75.000
(Eksklusif)
No. Tarif Layanan Rawat Administrasi Jasa Sarana Jasa Jasa Medik (Rp) Tarif (Rp)
Darurat (Rp) (Rp) Pelayanan Umum/Gigi Spesialis
(Rp)
1 Rawat Darurat Medik 5.000 5.000 5.000 15.000 - 30.000
Umum
2 Rawat Darurat Medik 5.000 5.000 5.000 - 25.000 40.500
Spesialis
3 Rawat Darurat Medik 5.000 5.000 5.000 - 30.000 45.000
Spesialis –diluar Jam
Kerja
40
Jasa Tindakan Keperawatan
41
hari)
22 Tindakan keperawatan partial (per 180.000 216.000 54.000 450.000
hari)
23 Tindakan keperawatan total (per hari) 260.000 312.000 78.000 650.000
No. Jenis Layanan Rawat Inap Jasa Sarana Jasa Pelayanan Jasa Medik Total
(Rp) (Rp) Umum Spesialis (Rp)
(Rp) (Rp)
1 Akomodasi Kelas III 40.000 - - - 40.000
Kelas III Umum 40.000 8.000 15.000 - 63.000
Kelas III Spesialis 40.000 8.000 - 25.000 73.000
2 Akomodasi Kelas II 100.000 - - - 100.000
Kelas II Umum - - - - 0
Kelas II Spesialis 100.000 15.000 - 40.000 155.000
3 Akomodasi Kelas I 135.000 - - - 135.000
Kelas I Umum - - - - 0
Kelas I Spesialis 135.000 20.000 - 55.000 210.000
4 Akomodasi ICU/ICCU 250.000 - - - 250.000
Standar
ICU/ICCU Standar Umum 250.000 40.000 40.000 - 330.000
ICU/ICCU Standar Spesialis 250.000 40.000 - 60.000 350.000
5 Akomodasi 200.000 - - - 200.000
HCU/RR/Onedaycare
HCU/RR/Onedaycare Umum 200.000 20.000 15.000 - 235.000
HCU/RR/Onedaycare 200.000 20.000 - 40.000 260.000
42
Spesialis
No. Jenis Layanan Rawat Inap Jasa Sarana Jasa Pelayanan Jasa Medik Total
(Rp) (Rp) Umum Spesialis (Rp)
(Rp) (Rp)
1 Akomodasi Kelas Paviliun - - - - -
Utama-VIP 420.000 30.000 - 100.000 550.000
Mahottama VIP 1.020.000 30.000 - 150.000 1.200.000
Ektra Bed per Malam 100.000 - - - 100.000
43
No Nama Tindakan Jasa Sarana Pelayanan Tarif
Jasa Pelayanan Jasa Medis
1 Dental XRay 15.000 5.500 4.500 25.000
2 Basis Cranii/Sheedel Basis 30.000 11.000 9.000 50.000
3 Orbita 30.000 11.000 9.000 50.000
4 Pelvis/panggul 36.000 13.200 10.800 60.000
5 Scapula 36.000 13.200 10.800 60.000
6 Shoulder/bahu 36.000 13.200 10.800 60.000
7 Thorax AP 36.000 13.200 10.800 60.000
8 Thorax Lateral 36.000 13.200 10.800 60.000
9 Thorax Decubitus 36.000 13.200 10.800 60.000
10 Abdomen AP 42.000 15.400 12.600 70.000
11 Abdomen Lateral 42.000 15.400 12.600 70.000
12 Abdomen decubitus 42.000 15.400 12.600 70.000
13 Ankle AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
14 Antebrachi AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
15 BOF/BNO 42.000 15.400 12.600 70.000
16 Cervical AP+Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
17 Cervical Obliq Kanan-Kiri 42.000 15.400 12.600 70.000
18 Clavicula 42.000 15.400 12.600 70.000
19 Cruris AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
20 Cubiti AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
21 Femur AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
22 Genu AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
23 Humerus AP/Lat 42.000 15.400 12.600 70.000
24 Manus AP/Lat/Oblique 42.000 15.400 12.600 70.000
25 Os Nasal AP 42.000 15.400 12.600 70.000
44
26 Os Nasal Lateral 42.000 15.400 12.600 70.000
27 Pedis AP Oblique 42.000 15.400 12.600 70.000
28 Water’s position 42.000 15.400 12.600 70.000
29 Wrist/pergelangan tangan AP/lat 42.000 15.400 12.600 70.000
30 Photo ektermitas atas kanan 42.000 15.400 12.600 70.000
31 Photo ekstermitas atas kiri 42.000 15.400 12.600 70.000
32 Photo ektermitas bawah kanan 42.000 15.400 12.600 70.000
33 Photo ektermitas bawah kiri 42.000 15.400 12.600 70.000
34 Photo jaringan lunak kiri 42.000 15.400 12.600 70.000
35 Photo jaringan lunak kanan 42.000 15.400 12.600 70.000
36 Chipalometri 42.000 15.400 12.600 70.000
37 TMJ kanan open+close mouth 42.000 15.400 12.600 70.000
38 TMJ kiri open+close mouth 42.000 15.400 12.600 70.000
39 Cito Bed 45.000 16.500 13.500 75.000
40 USG atas 54.000 19.800 16.200 90.000
41 USG Bawah 54.000 19.800 16.200 90.000
42 USG urologi 54.000 19.800 16.200 90.000
43 USG Gynekologi 54.000 19.800 16.200 90.000
44 USG TUS 54.000 19.800 16.200 90.000
45 Coxygeus AP/Lat 60.000 22.000 18.000 100.000
46 Mandibula 60.000 22.000 18.000 100.000
47 Mastoid 60.000 22.000 18.000 100.000
48 Sacrum AP/Lat 60.000 22.000 18.000 100.000
49 Skull/shedeel/kepala/AP/Lat 60.000 22.000 18.000 100.000
50 Photo abdomen 1posisi 60.000 22.000 18.000 100.000
51 Photo Kepala (sinus, mastoid) 60.000 22.000 18.000 100.000
52 PPhoto pelvis 1 posisi 60.000 22.000 18.000 100.000
45
53 Photo Thoraks 60.000 22.000 18.000 100.000
54 C Arm 60.000 22.000 18.000 100.000
55 Lumbal AP/Lat 72.000 26.400 21.600 120.000
56 Lumbu-Sacral AP/lat 72.000 26.400 21.600 120.000
57 Thoracal AP/Lat 72.000 26.400 21.600 120.000
58 Thoraco-Lumbal AP/Lat 72.000 26.400 21.600 120.000
59 Photo Kolumna vertebralis 72.000 26.400 21.600 120.000
60 Tulang belakang 2 posisi 78.000 28.600 23.400 130.000
61 Panoramic 90.000 33.000 27.000 150.000
62 Mamografi 90.000 33.000 27.000 150.000
63 USG Organ 96.000 35.200 28.8000 160.000
64 USG Atas-Bawah 108.000 39.600 32.400 180.000
65 CT-SCAN Kepala 270.000 99.000 81.000 450.000
66 CT-scan Kepala dengan kontras 720.000 264.000 216.000 1.200.000
Sumber : Bendahara Keuangan RSD Mangusada Tahun 2018
46
4. M5-Market
a. Kasus Terbanyak
Data Sepuluh Penyakit Yang Dirawat di Ruang Oleg RSD Mangusada
Periode Bulan Oktober 2018
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kasus terbanyak di Ruang Oleg
RSD Mangusada pada bulan Oktober 2018 adalah kasus anemia yang
mencapai 48 kasus (18%).
47
pelayanan RSD Mangusada, dan tidak ada pasien yang tidak puas dengan
pelayanan RSD Mangusada.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Ruang Oleg merupakan salah satu ruang rawat inap interna di RSD
Mangusada yang menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) dengan metode modifikasi keperawatan primer. MPKP
merupakan suatu sistem yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan
48
tersebut diberikan. Metode modifikasi keperawatan primer merupakan
suatu metode yang mana keputusan tentang renpra ditetapkan oleh perawat
primer, kemudian perawat primer juga akan mengevaluasi perkembangan
pasien setiap hari dan membuat modifikasi pada renpra sesuai kebutuhan
pasien. Penerapan MPKP di ruang oleg sudah sesuai dengan teori MPKP.
Berdasarkan komponen MPKP, kegiatan timbang terima di ruang oleg
belum sesuai dengan teori, dalam melakukan timbang terima perawat tidak
memperkenalkan diri kepada pasien dan siapa yang akan bertugas pada
shift selanjutnya. Kegiatan ronde keperawatan di ruang oleg belum dapat
dilaksanakan karena kendala waktu dan beban kerja perawat yang tinggi.
Ketersediaan jumlah perawat di ruang oleg dalam satu hari belum sesuai
dengan hasil perhitungan rumus Douglas dan DEPKES, sehingga beban
kerja perawat di ruang oleg menjadi lebih tinggi.
49