A. Nyeri akut
A. Kecemasan
E. Kurang pengetahuan
4. Seorang perempuan (48 tahun) dirawat di RS sejak 4
hari yang lalu. Hasil pengkajian : klien memiliki riwayat
DM sejak 5 tahun yang lalu, nilai GDS saat ini 310 mg/dl,
tampak adanya luka gangren di kaki kanannya
berukuran 5x5x2 cm, pus (+) dan jaringan nekrotik.
B. Risiko Infeksi
A. Kontrak waktu
B. Salam terapeutik
D. Implementasi keperawatan
A. Lokhea alba
B. Lokhea sanguinolenta
C. Lokhea rubra
D. Lokhea purulenta
E. Lokhea serosa
7. Seorang lansia (60 tahun) datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri pada mata, penglihatan kabur,
melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya dan
sakit kepala. Klien didiagnosis mengalami masalah
glaukoma dan dianjurkan untuk operasi. Klien
mengatakan tidak ingin operasi karena takut menjadi
buta.
A. Isolasi sosial
C. Keputusasaan
D. Ketidakberdayaan
A. Intoleransi aktifitas
B. Ansietas
C. Gangguan mobilitas fisik
D. Nyeri akut
E. Nyeri kronis
A. Nyeri akut
C. Konstipasi
E. Mual
A. Terapi Nutrisi
C. Manajemen Pernapasan
E. Manajemen Syok
A. Holistic care
C. Perawatan berkelanjutan
D. Perawatan total
B. Fase taking in
C. Fase letting go
A. Minimal care
B. Partial care
C. Total care
D. VIP care
E. Intensive care
29. Seorang laki-laki (55 tahun) dirawat di RS dengan
indikasi penyumbatan pembuluh darah otak. Hasil
pengkajian : klien tidak mampu untuk menelan
makanan. Perawat berencana akan memberikan terapi
nutrisi via NGT pada pasien. Saat ini, perawat telah
mengukur selang NGT.
A. Monitor pernapasan
B. Terapi Nutrisi
C. Manajemen cairan
E. Pengobatan Demam
E. Risiko syok
B. Mual
C. Risiko aspirasi
A. Menghangatkan klien
B. Nyeri akut
A. Risiko Cedera
B. Disrefleksia Otonom
C. Konfusi Akut
D. Risiko Perdarahan
A. Langsung menyetujuinya
A. Risiko Syok
B. Risiko Perdarahan
C. Risiko Cedera
B. Isolasi sosial
C. Keputusasaan
D. Ketidakberdayaan
B. Risiko cedera
E. Risiko Jatuh
A. E2V2M5
B. E2V3M4
C. E2V5M2
D. E3V4M5
E. E2V3M5
49. Seorang laki-laki (51 tahun) dirawat di RS dengan
sindrom koroner akut. Hasil pengkajian : pasien tampak
lemah, napas cepat, tampak adanya retraksi dinding
dada, frekuensi jantung 122x/menit, CRT > 3 detik dan
hasil USG jantung menunjukkan adanya hipertropi
ventrikel kiri.
A. Manajemen Pernapasan
B. Terapi Oksigen
C. Resusitasi Cairan
D. Perawatan Jantung
E. Manajemen Cairan
A. Non-maleficience
B. Autonomy
C. Justice
D. Confidentially
E. Beneficience
A. Halusinasi
B. Perilaku kekerasan
A. Nyeri akut
B. Intoleransi aktivitas
A. Planning
B. Organizing
C. Staffing
D. Directing
E. Controlling
B. Putus obat
E. Mempuasakan klien
A. Pemeriksaan Ca-125
C. Pemeriksaan IVA
D. Pemeriksaan urinalisis
E. Pemeriksaan rontgen
A. Risiko perdarahan
B. Resiko syok
D. Intoleransi aktivitas
A. Hipertermi
D. Nyeri Akut
E. Intoleransi aktifitas
A. Risiko Cedera
A. 2 April 2018
B. 2 Maret 2018
C. 2 Februari 2018
D. 23 Maret 2018
E. 23 April 2018
77. Seorang laki-laki (33 tahun) dirawat di RS dengan
malnutrisi akut. Hasil pengkajian : pasien mengeluh
nyeri abdomen, konjungtiva sub anemis, mukosa bibir
tampak pucat, BB 40 kg dan TB 150 cm. Hasil lab gula
darah 120 mg/dL dan albumin 3,2 gr/dL.
D. Nyeri akut
A. Metode tim
B. Metode primer
C. Metode kasus
D. Metode fungsional
E. Metode modular
A. Intoleransi aktivitas
D. Nyeri akut
E. Mual
B. Ansietas
A. Intoleransi aktivitas
B. Nyeri akut
C. Nyeri kronis
D. Konstipasi
B. Memonitor hemodinamik
E. Obesitas
A. Intoleransi aktivitas
E. Risiko aspirasi
B. Keputusasaan
C. Ketidakberdayaan
E. Isolasi sosial
B. Monitoring pernapasan
D. Manajemen Ventilasi
A. Berduka Disfungsional
D. Ketidakberdayaan
E. Risiko Perdarahan
A. Gangguan memori
D. Isolasi sosial
A. Menghindar
B. Akomodasi
C. Kolaborasi
D. Negosiasi
E. Kompetisi
109. Seorang laki-laki (46 tahun) dirawat di ruang
trauma centre dengan tumor serebral. Hasil
pengkajian : pasien tampak gelisah dan mengalami
penurunan kesadaran, GCS somnolen, tekanan darah
140/95 mmHg, frekuensi nadi 50x/menit, frekuensi
napas 14x/menit, pola napas irregular, refleks pupil
unisokor dan refleks babinsky (+).
C. Kebingungan akut
D. Disrefleksia Otonom
E. Risiko cedera
B. Infeksi
B. Nyeri akut
D. Mual
E. Nyeri kronis
B. Nyeri akut
D. Mual
E. Nyeri kronis
113. Seorang laki-laki (29 tahun) dirawat di RSJ sejak 2
hari yang lalu. Hasil pengkajian : klien tampak murung
dan merasa sangat ketakutan seolah-olah ada yang
selalu mengawasi dan mengejarnya. Klien mulai malas
untuk minum obat dan merasa orang yang mengejarnya
semakin banyak.
A. Waham
D. Halusinasi
A. Inkontinensia fekal
B. Nyeri akut
D. Konstipasi persepsi
E. Konstipasi
A. Nyeri akut
B. Kecemasan
E. Ketidakberdayaan
A. Risiko perdarahan
C. Nyeri akut
D. Intoleransi aktifitas
E. Hipertermi
B. Hipertermi
D. Diare
A. Intoleransi aktivitas
D. Intoleransi aktivitas
E. Kelelahan
B. Stimulasi sensori
C. Stimulasi persepsi
D. Orientasi realita
E. Sosialisasi
D. Risiko aspirasi
A. Risiko Infeksi
C. Resiko perdarahan
D. Resiko syok
B. Intoleransi aktivitas
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
C. Defisit Nutrisi
A. Berduka
B. Keputusasaan
E. Distres spiritual
A. Intoleransi aktivitas
A. Hipertermi
A. Isolasi sosial
C. Keputusasaan
D. Ketidakberdayaan
D. Kurang pengetahuan
E. Kecemasan
C. Nyeri akut
D. Hipertermi
E. Kekurangan volume cairan
B. Manajemen Nyeri
C. Terapi Oksigen
D. Monitoring Pernapasan
E. Terapi Relaksasi
A. Autokratis
B. Demokratis
C. Partisipatif
D. Laisserz Faire
E. Birokratis
A. Mempuasakan pasien
B. Rehidrasi cairan
C. Perekaman ECG
A. Masase Perineum
A. Intoleransi aktivitas
C. Nyeri akut
A. Intoleransi aktivitas
B. Kelelahan
C. Nyeri akut
D. Hipertermi
E. Kontrol perdarahan
A. Obesitas
A. Gagal napas
B. Sianosis
C. Afiksia berat
D. Afiksia sedang
E. Afiksia ringan
A. Pencegahan syok
B. Pencegahan perdarahan
D. Pengaturan hemodinamik
E. Terapi oksigen
B. Intoleransi aktivitas
C. Diare
D. Risiko Syok
E. Nyeri akut
A. Nyeri akut
C. Risiko Infeksi
E. Nyeri Persalinan
A. Perlindungan Infeksi
B. Terapi Isolasi
C. Perawatan Demam
D. Manajemen Cairan
E. Manajemen Elektrolit