0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
130 tayangan5 halaman
SOP ini membahas tentang senam kegel exercise untuk lansia dengan inkontinensia urin. Tujuannya adalah menguatkan otot dasar panggul untuk mengontrol eliminasi. Terdapat 9 langkah kerja meliputi persiapan, pelaksanaan kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul secara bertahap. Hasil idealnya adalah lansia mampu mengontrol berkemih dan tidak jatuh akibat urine.
SOP ini membahas tentang senam kegel exercise untuk lansia dengan inkontinensia urin. Tujuannya adalah menguatkan otot dasar panggul untuk mengontrol eliminasi. Terdapat 9 langkah kerja meliputi persiapan, pelaksanaan kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul secara bertahap. Hasil idealnya adalah lansia mampu mengontrol berkemih dan tidak jatuh akibat urine.
SOP ini membahas tentang senam kegel exercise untuk lansia dengan inkontinensia urin. Tujuannya adalah menguatkan otot dasar panggul untuk mengontrol eliminasi. Terdapat 9 langkah kerja meliputi persiapan, pelaksanaan kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul secara bertahap. Hasil idealnya adalah lansia mampu mengontrol berkemih dan tidak jatuh akibat urine.
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Blok 3.4 Gerontic Nursing
Disusun oleh : Auliya Rahman 4002160019 Istianah 4002160037 Nurmalasari 4002160110
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG APRIL, 2019 SOP SENAM KEGEL
PROSEDUR TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
TETAP 26 November 2013 Kelompok 1.3 A 1. PENGERTIAN Suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle yang digunakan untuk terapi pada seseorang yang tidak mampu mengontrol keluarnya urine. 2. TUJUAN a. Menguatkan otot-otot yang mengontrol aliran urine (air seni) b. Untuk mengatasi urgo incontinence/inkontinensia urgensi (keinginan berkemih yang sangat kuat sehingga tidak dapat mencapai toilet tepat pada waktunya) c. Lansia dapat mengontrol berkemih d. Menghindari resiko jatuh pada lansia akibat air kencing (urine) yang tercecer. 3. INDIKASI Klien lansia yang mengalami permasalahan miksi dalam pengontrolan otot dasar panggulnya. 4. KONTRAINDIKASI Klien lansia yang sudah tidak memiliki kemampuan mengontrol eliminasi karena akan menambah frustasi pada lansia. 5. PERSIAPAN a. Berikan salam, perkenalkan diri anda. KLIEN b. Bina hubungan saling percaya c. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan d. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya e. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman 6. PERSIAPAN ALAT a. Pakaian olah raga atau pakaian yang longgar b. Arloji c. Matras/Karpet/kursi d. Tape Recorder + lagu (pelengkap) e. Peralatan eliminasi jika memungkinkan f. Ruangan yang nyaman dan tenang 7. TAHAP KERJA 1. Berisalam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat. 2. Panggil klien dengan nama kesukaan klien. 3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. 4. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya. 5. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman. 6. Posisikan klien duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut tersokong dengan rileks (dapat pula dengan tidur terlentang di atas matras/karpet dengan lutut di tekuk) 7. Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha. 8. Konsentrasikan otot dasar panggul seperti menahan buang air besar dan berkemih. 9. Rasakan kontraksi otot dasar panggung. 10. Pertahan kankontraksi sebatas kemampuan lansia (kurang lebih 10 detik). 11. Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks selama kurang lebih 10 detik. 12. Kontraksikan otot panggul kembali, pastikan otot panggul berkontraksi dengan benar tanpa ada kontrkasi otot perut, (misal: jangan menahan nafas) dengan meletakkan tangan pada perut lansia. 13. Rileks, rasakan kembali perbedaan saat berkontraksi dan rileks. 14. Sesekali kontraksi dipercepat dan pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain. 15. Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali. Pada latihan awal, lakukan tiga kali pengulangan karena otot yang lemah akan mudah lelah. 16. Latih untuk mengkontraksikan otot dasar panggul dan mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas tertawa, batuk, bersin, mengangkat benda, bangun dari kursi atau tempat tidur dan jogging. 17. Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10 kali kontraksi cepat. Tiap kontraksi dipertahankan 10 hitungan. Latihan dilakukan selama 6-8 kali sehari atau setiap saat dapat melakukannya minimal selama 6 minggu, sehingga akan didapatkan hasil yang optimal dari program latihan. 18. Evaluasi respon klien. 19. Berikan reinforcement positif. 20. Lakukan kontrak untuk latihan atau exercise selanjutnya. 21. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik. 8. HASIL: a. Lansia mampu mengontrol berkemih. b. Lansia tidak beresiko jatuh akibat air kecing yang tercecer. 9. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN a. Tekankan bahwa senam ini merupakan latihan otot dasar panggul secara aktif. b. Senam kegel dapat dilakukan pada saat lansia berkemih yaitu dengan cara menghentikan aliran air seni sampai beberapa kali. c. Senam kegel dapat dilakukan dalam posisi apapun, yaitu coba untuk mengkontraksikan otot dasar panggul dengan merasakan peningkatan kekuatan otot sambil menghitung 1-10 kemudian rileks kembali.