II
REVISI
Etiologi
Diabetes Nefropathy (45 %)
1. Hipertensi (27 %)
2. Glomerulonefritis (8,5%)
3. Penyakit Ginjal Polikistik (3%)
4. Penyakit lain, seperti lupus, obstruksi karena batu ginjal dan tumor, dll (16,5 %)
(Lewis, 2007)
DIVISI KEPERAWATAN
II
REVISI
C.
Patofisiologi
Penyakit ginjal primer
Kerusakan dr bbrp penyakit
Obstruksi aliran urin
Penurunan GFR
GGK
Sekresi protein terganggu
Sindrom
turun
uremia
Retensi Na
Urokrom
tertimbun di kulit
Oksihemoglobin
Suplai O2
kasar
turun
Produksi asam naik
Intoleransi
Resiko ggn
nutrisi
infeksi
Perpospatemia
naik
aktivitas
preload naik
perdarahan
Pruritus
Ggn integritas kulit
jaringan
Ggn keseimb. cairan
edema
Nausea, vomitus
Ggn perfusi
Bendungan
COP turun
atrium
Aliran darah
ginjal turun
Suplai O2 ke
jaringan turun
Suplai O2 ke
otak turun
RAA turun
metab anaerob
syncope
edema paru
Retensi Na &
H2O naik
timbunan asam
laktat naik
kiri
Kelebihan
volume cairan
fatique
nyeri sendi
Intoleransi aktivitas
DIVISI KEPERAWATAN
II
REVISI
D.
Manifestasi Klinis :
1. Saluran Pencernaan: mual, muntah, tidak nafsu makan,
perdarahan lambung, peptic ulcer, stomatitis, gastritis,
nafas berbau amoniak, rasa kecap logam
2. Sistem pernafasan: sesak napas, oedema paru, batuk keras,
pneumonia, uremic lung
3. Sistem kardivaskuler: hipertensi, gagal jantung, efusi
pericard, myocardiopathy, pericarditis, atherosclerosis
4. Sistem perkemihan: poliuri berlanjut ke oliguri lalu anuria.
Proteinuri dan silinder ditemukan pada hasil laboratorium
5. Neurologi: kelemahan, letih, sakit kepala, insomnia,
gangguan tidur, gelisah, kejang, coma
6. Integumen: pucat, perubahan warna kulit, gatal, kulit kering
dan bersisik, perdarahan di bawah kulit, kristal uremic
7. Endokrin/Reproduksi: hiperparatiroid, amenorrhea, infertility,
disfungsi seksual, azospermia
8. Metabolik: intoleransi karbohidrat, hiperlipidemia, defisiensi
nutrisi, gout
9. Hematologi: anemia, perdarahan, infeksi
10. Okular: retinopati hipertensi
11. Perpheral neuropahty: kesemutan, kelemahan motorik,
restless leg syndrome
12. Biokimia: asidosis metabolik, hiperkalemia, azotemia
13. Psikologi: denial, cemas, depresi, psikosis
(Lewis, 2007)
E.
Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Analisa urin lengkap
- Ureum, creatinin, CCT (faal ginjal)
- Darah rutin
- Elektrolit
- AGD
- Protein (albumin)
- Biopsi ginjal
2. Radiologi
- USG ginjal
- Renogram
- Foto Thorax
- Pyelografy Intravena
- BNO IVP
- EKG
- CT Scan Ginjal
DIVISI KEPERAWATAN
II
REVISI
F.
G.
Penatalaksanaan
1. Pengaturan minum
Pada dasarnya adalah memberikan cairan sedemikian rupa sehingga dicapai
diurisis maksimal
2. Pengendalian hipertensi
Misal dengan Angiotensin Converting Enzym(ACE) inhibitor dan Calcium
channel blockers, mengurangi intake garam
3. Pengendalian kalium darah
Peningkatan K dapat menimbulkan kematian mendadak. Hiperkalemia dapat
didiagnosa dengan EEG dan EKG selain darah. Pengobatan hiperkalemia
yaitu : mengurangi intake kalium, pemberian Na Bicarbonat dan pemberian
infus glukosa.
4. Penanggulangan Anemia
Dapat dilakukan transfusi darah bila ada indikasi
5. Penanggulangan Asidosis
Pada permulaan diberikan 100 mEq Na Bicarbonat IV perlahan-lahan, kalau
perlu diulang. Hemodialisis dan dialisis peritoneal dapat juga mengatasi
asidosis
6. Pengobatan dan pencegahan infeksi
Tindakan yang mempengaruhi saluran kencing, misal kateterisasi sedapat
mungkin dihindari. Obat-obat anti mikroba diberi bila ada bakteriuria
7. Pengurangan protein dalam makanan
Diit dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial
8. Pengobatan neuropati
Biasanya neuropati sukar diatasi dan merupakan salah satu indikasi untuk
dialisis
9. Dialisis
Hemodialisis dan peritoneal dialisis yang merupakan tindakan pengganti fungsi
faal ginjal sementara
10. Transplantasi
Pencangkokan ginjal yang sehat ke pembuluh darah pasien CRF maka seluruh
faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru
Komplikasi
1. Hipertensi tak terkontrol
2. Perikarditis, CHF
3. Edema pulmonal
4. Osteodistropy
5. Perdarahan, infeksi
6. Kematian
DIVISI KEPERAWATAN
II
REVISI
H.
Prioritas Keperawatan
1. Membuat/mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Mencegah komplikasi, memberikan dukungan emosi untuk pasien/orang
terdekat
3. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan
pengobatan
I.
Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Lemah, malaise, insomnia, somnolen, kehilangan tonus otot, penurunan
ROM.
2. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, palpitasi, edema umum, disritmia jantung, pucat,
kulit coklat kehijauan
3. Integritas ego
Menolak, marah, ansietas, mudah tersinggung, perubahan kepribadian
4. Eliminasi
Oliguria, anuria, perubahan warna urine, diare dan konstipasi
5. Makanan/cairan
Anoreksia, mual, muntah, penurunan BB, edema, rasa tak sedap pada
mulut
6. Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, rasa terbakar pada
telapak kaki, kebal/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstremitas
bawah, gangguan konsentrasi
7. Nyeri/kenyamanan
Kram otot, sakit kepala, nyeri panggul
8. Pernafasan
Dyspnea paroximal nocturnal, nafas pendek, batuk dengan/tanpa
sputum
9. Keamanan
Pruritus, demam, kulit kering, echimosis pada kulit, keterbatasan gerak
sendi
10. Seksualitas
Infertilitas, amerorhoe, libido menurun
N/Nursing/Case/Gagal Ginjal Kronik