Anda di halaman 1dari 6

DIVISI KEPERAWATAN

II

REVISI

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


DENGAN
GAGAL GINJAL KRONIK
A. Definisi
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kondisi kerusakan ginjal dan penurunan fungsi
ginjal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. GGK
dapat berlangsung secara dan irreversible yang biasanya disebabkan oleh penyakit
ginjal primer, diabetes melitus, hipertensi, atau penyakit lainnya. GGK bila tidak segera
ditangani dapat mengakibatkan kegagalan, sehingga membutuhkan dialisis atau
transplantasi ginjal untuk mempertahankan hidup (NKF, 2011).
B.

Etiologi
Diabetes Nefropathy (45 %)
1. Hipertensi (27 %)
2. Glomerulonefritis (8,5%)
3. Penyakit Ginjal Polikistik (3%)
4. Penyakit lain, seperti lupus, obstruksi karena batu ginjal dan tumor, dll (16,5 %)
(Lewis, 2007)

Kategori Tahapan GGK :


1. Tahap I: GFR sudah menurun 90 ml/mnt
2. Tahap II: GFR sudah menurun secara ringan 60-89 ml/mnt
Pada tahap I dan II disebut penurunan cadangan ginjal dan belum
memperlihatkan gejala (serum a dan kadar BUN masih normal)
3. Tahap III: penurunan GFR sedang 30-59 ml/mnt
4. Tahap IV: penurunan GFR berat 15-29 ml/mnt
Pada tahap III dan IV disebut insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75 % nefron
sudah rusak. Pada tahap ini kadar serum kreatinin dan BUN mulai meningkat
melebihi kadar normal dan biasanya sudah mulai timbul gejala.
5. Tahap V merupakan stadium akhir gagal ginjal dimana GFR menurun <15
ml/mnt dan mulai dirasakan gejala yang cukup parah. Pada tahap ini
memerlukan pengobatan hemodialisis atau transplantasi ginjal.
(NKF-KDOQI, 2011)

DIVISI KEPERAWATAN
II

REVISI

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN


GAGAL GINJAL KRONIK

C.

Patofisiologi
Penyakit ginjal primer
Kerusakan dr bbrp penyakit
Obstruksi aliran urin
Penurunan GFR
GGK
Sekresi protein terganggu
Sindrom

turun

uremia

Retensi Na

Urokrom

Sekresi eritropoitin turun

Total CES naik Resiko ggn


Supply nutrisi dalam
Produksi
nutrisi
darah turun
Hb

tertimbun di kulit

Ggn keseimb Perubahan warna Tekanan kapiler naik


turun
asam basa
kulit

Oksihemoglobin
Suplai O2

kasar

turun
Produksi asam naik
Intoleransi

Volume interstitial naik

Asam lambung naik


iritasi lambung

Resiko ggn
nutrisi

infeksi

Perpospatemia
naik

aktivitas

preload naik

perdarahan

beban jantung naik

hematemesis hipertropi ventrikel kiri


melena
anemia

Pruritus
Ggn integritas kulit

jaringan
Ggn keseimb. cairan

edema

Nausea, vomitus

Ggn perfusi

Payah jantung kiri

Bendungan

COP turun

atrium

tekanan vena pulmonalis

Aliran darah
ginjal turun

Suplai O2 ke
jaringan turun

Suplai O2 ke
otak turun

kapiler paru naik

RAA turun

metab anaerob

syncope

edema paru

Retensi Na &
H2O naik

timbunan asam
laktat naik

kiri

Ggn pertukaran gas

Kelebihan
volume cairan

fatique
nyeri sendi

Intoleransi aktivitas

DIVISI KEPERAWATAN
II

REVISI

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN


GAGAL GINJAL KRONIK

D.

Manifestasi Klinis :
1. Saluran Pencernaan: mual, muntah, tidak nafsu makan,
perdarahan lambung, peptic ulcer, stomatitis, gastritis,
nafas berbau amoniak, rasa kecap logam
2. Sistem pernafasan: sesak napas, oedema paru, batuk keras,
pneumonia, uremic lung
3. Sistem kardivaskuler: hipertensi, gagal jantung, efusi
pericard, myocardiopathy, pericarditis, atherosclerosis
4. Sistem perkemihan: poliuri berlanjut ke oliguri lalu anuria.
Proteinuri dan silinder ditemukan pada hasil laboratorium
5. Neurologi: kelemahan, letih, sakit kepala, insomnia,
gangguan tidur, gelisah, kejang, coma
6. Integumen: pucat, perubahan warna kulit, gatal, kulit kering
dan bersisik, perdarahan di bawah kulit, kristal uremic
7. Endokrin/Reproduksi: hiperparatiroid, amenorrhea, infertility,
disfungsi seksual, azospermia
8. Metabolik: intoleransi karbohidrat, hiperlipidemia, defisiensi
nutrisi, gout
9. Hematologi: anemia, perdarahan, infeksi
10. Okular: retinopati hipertensi
11. Perpheral neuropahty: kesemutan, kelemahan motorik,
restless leg syndrome
12. Biokimia: asidosis metabolik, hiperkalemia, azotemia
13. Psikologi: denial, cemas, depresi, psikosis
(Lewis, 2007)

E.

Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Analisa urin lengkap
- Ureum, creatinin, CCT (faal ginjal)
- Darah rutin
- Elektrolit
- AGD
- Protein (albumin)
- Biopsi ginjal

2. Radiologi
- USG ginjal
- Renogram
- Foto Thorax
- Pyelografy Intravena
- BNO IVP
- EKG
- CT Scan Ginjal

DIVISI KEPERAWATAN
II

REVISI

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN


GAGAL GINJAL KRONIK

F.

G.

Penatalaksanaan
1. Pengaturan minum
Pada dasarnya adalah memberikan cairan sedemikian rupa sehingga dicapai
diurisis maksimal
2. Pengendalian hipertensi
Misal dengan Angiotensin Converting Enzym(ACE) inhibitor dan Calcium
channel blockers, mengurangi intake garam
3. Pengendalian kalium darah
Peningkatan K dapat menimbulkan kematian mendadak. Hiperkalemia dapat
didiagnosa dengan EEG dan EKG selain darah. Pengobatan hiperkalemia
yaitu : mengurangi intake kalium, pemberian Na Bicarbonat dan pemberian
infus glukosa.
4. Penanggulangan Anemia
Dapat dilakukan transfusi darah bila ada indikasi
5. Penanggulangan Asidosis
Pada permulaan diberikan 100 mEq Na Bicarbonat IV perlahan-lahan, kalau
perlu diulang. Hemodialisis dan dialisis peritoneal dapat juga mengatasi
asidosis
6. Pengobatan dan pencegahan infeksi
Tindakan yang mempengaruhi saluran kencing, misal kateterisasi sedapat
mungkin dihindari. Obat-obat anti mikroba diberi bila ada bakteriuria
7. Pengurangan protein dalam makanan
Diit dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial
8. Pengobatan neuropati
Biasanya neuropati sukar diatasi dan merupakan salah satu indikasi untuk
dialisis
9. Dialisis
Hemodialisis dan peritoneal dialisis yang merupakan tindakan pengganti fungsi
faal ginjal sementara
10. Transplantasi
Pencangkokan ginjal yang sehat ke pembuluh darah pasien CRF maka seluruh
faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru
Komplikasi
1. Hipertensi tak terkontrol
2. Perikarditis, CHF
3. Edema pulmonal
4. Osteodistropy
5. Perdarahan, infeksi
6. Kematian

DIVISI KEPERAWATAN
II

REVISI

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN


GAGAL GINJAL KRONIK

H.

Prioritas Keperawatan
1. Membuat/mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Mencegah komplikasi, memberikan dukungan emosi untuk pasien/orang
terdekat
3. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan
pengobatan

I.

Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Lemah, malaise, insomnia, somnolen, kehilangan tonus otot, penurunan
ROM.
2. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, palpitasi, edema umum, disritmia jantung, pucat,
kulit coklat kehijauan
3. Integritas ego
Menolak, marah, ansietas, mudah tersinggung, perubahan kepribadian
4. Eliminasi
Oliguria, anuria, perubahan warna urine, diare dan konstipasi
5. Makanan/cairan
Anoreksia, mual, muntah, penurunan BB, edema, rasa tak sedap pada
mulut
6. Neurosensori
Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, rasa terbakar pada
telapak kaki, kebal/kesemutan dan kelemahan khususnya ekstremitas
bawah, gangguan konsentrasi
7. Nyeri/kenyamanan
Kram otot, sakit kepala, nyeri panggul
8. Pernafasan
Dyspnea paroximal nocturnal, nafas pendek, batuk dengan/tanpa
sputum
9. Keamanan
Pruritus, demam, kulit kering, echimosis pada kulit, keterbatasan gerak
sendi
10. Seksualitas
Infertilitas, amerorhoe, libido menurun
N/Nursing/Case/Gagal Ginjal Kronik

Anda mungkin juga menyukai