Y
DENGAN PNEUMONIADI RUANG MELATI 3
Oleh :
Bangkit Utomo
SN191022
Hari : Kamis
Tanggal : 21 November 2019
Jam : 11.00 WIB
A. Keluhan Utama
Ny. Y mengatakan sesak nafas.
B. Diagnosis Medis
Pneumonia
C. Diagnosis Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan dengan mukus berlebihan
D. Data Yang Mendukung Diagnosis Keperawatan
DS : Ny. Y mengatakan sesak nafas dan batuk disertai dahak
DO : pasien tampak sesekali batuk
E. Dasar Pemikiran
Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus
respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga dapat
mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. Proses infeksi
dimana patogen tersebut masuk ke saluran nafas bagian bawah setelah dapat melewati
mekanisme pertahanan inang berupa daya tahan mekanik ( epitel,cilia, dan mukosa),
pertahanan humoral (antibodi dan komplemen) dan seluler (leukosit, makrofag,
limfosit dan sitokinin). Kemudian infeksi menyebabkan peradangan membran paru (
bagian dari sawar-udara alveoli) sehingga cairan plasma dan sel darah merah dari
kapiler masuk. Hal ini menyebabkan rasio ventilasi perfusi menurun, saturasi oksigen
menurun. Pada pemeriksaan dapat diketahui bahwa paru-paru akan dipenuhi sel
radang dan cairan , dimana sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk membunuh
patogen, akan tetapi dengan adanya dahak dan fungsi paru menurun akan
mengakibatkan kesulitan bernafas, dapat terjadi sianosis, asidosis respiratorik dan
kematian. Maka perlu adanya intervensi untuk dapat mengeluarkan dahak sehingga
jalan nafas kembali bersih / efektif.
1. Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau menyedot
lender.
2. Instruksikan pasien bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif.
3. Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada
dan adanya suara nafas tambahan.
4. Posisikan pasien untuk meringankan sesak nafas.
5. Monitor status pernafasan dan oksigenasi.
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S : Ty. Y mengatakan sesak sedikit berkurang dan pasien bisa melakukanya
dengan mandiri
O:
DS : Ny. Y mengatakan sesak nafas dan batuk disertai dahak
DO : pasien tampak sesekali batuk
P : Lanjutkan Intervensi :
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas.
2. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok dan mengi.
3. Monitor kemampuan batuk efektif pasien.
4. Monitor keluhan sesak nafas pasien termasuk kegiatan yang meningkatkan
atau memperburuk sesak nafas tersebut.
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi medis
K. Evaluasi Diri
Pada saat melakukan latihan batuk efektif pada Ny. Y yang dilakukan
semua langkah tindakan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dari mencuci tangan hingga mendokumentasikan asuhan keperawatan
yang diberikan.
Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC). Sixth Edition. Missouri : Elsevier
Mosby
Danusantoso Halim. 2013. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran.
Herdman, T. Heather., 2018, NANDA-1 Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2018 – 2020, Edisi 11. Jakarta : EGC
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC). Fifth Edition. Missouri : Elsevier Mosby
Muttaqin Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem