Disusun oleh :
SITI NURHIKMAH
1611040046
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan yang wajib dilakukan oleh team atau departemen instalasi pengendalian
pencagahan infeksi (PPI) rumah sakit yang merupakan tuntutan kulalitas sekaliigus
persyaratan administrasi rumah sakit dalam menuju akreditasi. Hal ini menjadikan
resiko bahaya infeksi dan kegiatan progam dapat berbeda antara rumah sakit yang satu
dengan rumah sakit lainnya, tergantung kegiatan dan pelayaan rumah sakit. Progam PPI
yang efektif umumnya telah memnentukan beberapa perancanaan yaitu: menujuk ketua
team progam PPI, melibatkan staf rumah sakit yang terlatih,menyiapkan metode dan
teknik yang tepat sasaran dalam identifakasi dan mengatasi resiko infeksi secara
proaktif.
B. Tujuan
penularan wabah ,baik yang datang ditularakan dari pasien ke pasien ,dari tenaga rumah
sakit ke pasien lingkungan rumah sakit ke pasien atau pengunjung, yang sangat
mempunyai peran penting terhadap citra dan nama besar rumah sakit
C. Manfaat
masing-masing dari 9 pilar yang dapat bermanfaat baik bagi perawat maupun bagi
2. Mahasiswa
Untuk membedakan dan mengetahui makna dari 9 pilar yang telah ditetapkan
BAB II
KAJIAN TEORI
agen patogen atau infeksius yang tumbuh, berkembang biak dan menyebabkan
sakit. Yang dimaksud agen bisa berupa bakteri, virus, ricketsia, jamur dan parasit.
dari suatu orang ke orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nosokomial berasal dari bahassa yunani, dari kata nosos yang artinya
penyakit dan comeo yang artinya merawat. Nosocomion berarti untuk mearawat
atau rumah sakit. Jadi, infeksi nosokomial adalah dapat diartikan infeksi yang
B. Kriteria infeksi
1. Waktu yang dirawat tidak diadaptkan tanda klinik infeksi dan tidak sedang
3. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa lebih lama dari waktu inkubasi infeksi
tersebut.
4. Infeksi terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan bersal dari rumah
sakit
2. Sarung tangan
4. Baju pelindung
6. Pembersihan lingkungan
7. Instrumen tajam
8. Resusitasi pasien
9. Penempatan pasien
yang tinggi.
pada tangan yang didapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain
G. Tujuan
H. Prosedur
Langkah langkah:
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
f. Jari jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci dan saling digosokkan.
h. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari jari kanan dan
sebaliknya
j. Keringkan kedua tangan dengan tissue atau handuk kecil sekali pakai.
Langkah langkah :
5 cc
c. Gosok punggung dan sela sel jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
digosokkan
f. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan
g. Gosok telapak tanagan kiri dengan memutar ujung jari jari kanan dan
sebaliknya
PERENCANAAN
A. INSTRUMENT PENILAIAN
Tabel 3.1
Penilaian Pelaksanaan Cuci Tangan Pengunjung
di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas
Tanggal 1-3 Februari 2017
Langkah Kebersihan Tangan
No. Pengunjung Sebelum Kontak Setelah Kontak
dengan Pasien dengan Pasien
1 P1 - -
2 P2 - -
3 P3 - -
4 P4 -
5 P5 -
6 P6 - -
7 P7 - -
8 P8 -
9 P9
10 P 10 -
11 P 11 -
12 P 12 - -
Jumlah 3 4
Prosentase 25% 33%
Sumber: Data Observasi Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD
Banyumas 2017
Analisis Data
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua pengunjung di ruang Paviliun
Wijayakusuma dalam melakukan pelaksanaan cuci tangan dengan 5 moment
kurang baik, karena banyak pengunjung yang melakukan cuci tangan sebelum
kontak dengan pasien prosentasenya adalah 25% dan setelah kontak dengan
pasien prosentasenya adalah 33%
B. POA (PLAN OF ACTION)
Kriteria hasil:
1. 5 momen dan 6 langkah cuci tangan diaplikasikan dengan baik diruangan
2. Mencuci tangan dengan teknik yang benar, ada pedoman mengenai cuci tangan.
3. Keluarga pasien dapat mengtahui bagaimana cara cuci tangan yang benar dan sesuai SOP
yang sudah ditentukan.
Adapun rencana yang akan kami lakukan untuk menaikkan prosentase, kami menyusun
rencana kegiatan sebagai berikut:
Koordinasi kepala ruang.
Cari literatur tentang pencegahan pengendalian infeksi tentang cuci tangan 6 langkah.
Konsultasi pada fasilitator dan perseptor.
Sosialisasikan dan pendidikan kesehatan cuci tangan kepada keluarga/ pengunjung
Implementasi role play cuci tangan 6 langkah.
Observasi pelaksanaannya kewaspadaan standar
Optimalkan penggunaan dan penempatan Hand scrub serta pemasangan poster cara 6
langkah cuci tangan yang benar dengan tampilan yang menarik dan lebih terlihat serta
membuat jadwal penkes dan leafleat cuci tangan.
Evaluasi pelaksanaan
Kami merencanakan kegiatan dan menyusun waktu kegiatan yang sudah
ditentukan oleh kami. Serta memberikan tugas ini kepada Aminatus Syarifah sebagai
penanggung jawab dari kegiatan. Yang pertama kami lakukan koordinasi dengan kepala
ruang tanggal 9 Februari 2017, kami koordinasi dengan Ibu Dewi Natalia di ruang
Paviliun Wijayakusuma, setelah kami koordinasi dengan kepala ruang, kami mencari
literature tentang 5 moment cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien) di ruang
Paviliun Wijayakusuma tanggal 9 Februari 2017. Setelah literatur didapatkan kami
konsultasi materi tentang pelaksanaan 5 moment cuci tangan ( sebelum kontak dan
sesudah dengan pasien) dengan fasilitator dan preseptor waktu pelaksanaan tanggal 9
Februari 2017. Kemudian setelah materi terkumpul kami mengkonsultasikan kepada
kepala ruang dan pembimbing waktu pelaksanaan tanggal 10 Februari 2017. Setelah
konsultasi materi dan sudah benar kami mensosialisasikan dengan perawat di ruang
Paviliun Wijayakusuma waktu pelaksanaan tanggal 10 Februari 2017. Kemudian kami
melakukan implementasi 5 moment cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien) dengan
perawat di Ruang Paviliun Wijayakusuma tanggal 15 Februari 2017. Setelah kami
melakukan implementasi kami mengobservasi pelaksanaan 5 cuci tangan (ebelum kontak
dengan pasien) kemudian kami mengevaluasi pelaksanaan 5 moment cuci tangan
(sebelum kontak dengan pasien) tanggal 20-22 Februari 2016.
C. PERENCANAAN
Berdasarkan hasil pengkajian hasil dari 5 moment cuci tangan (sebelum kontak
dengan pasien) di Ruang Paviliun Wijayakusuma 25% dan (setelah kontak dengan
pasien) di ruang Paviliun Wijayakusuma 33% Tujuan target pelaksanaan 5 moment
cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan pasien) yang
diharapkan di Ruang Paviliun Wijayakusuma 100%. Adapun perencanaan yang akan
kami lakukan untuk menaikkan prosentase perencanaan kegiatan yang kami susun
hasil Plan Of Action (POA), berikut ini adalah laporan pelaksanaan kegiatan di Ruang
Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas.
Tabel 3.2
Schedule Kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Pencegahan Infeksi 5 moment
Cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan pasien)
Di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas
Periode 9 22 Februari 2017
TANGGAL
NO. URAIAN KEGIATAN
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Koordinasi dengan kepala X
ruang
2. Mencari literatur tentang X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
3. Susun materi dan pedoman X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
4. Konsultasi kepada kepala X
ruang, perseptor dan
fasilitator
5. Sosialisasi kepada perawat X
6. Implementasi role play X X X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
7. Evaluasi pelaksanaan sasaran X X X
keselamatan pasien resiko
jatuh.
8. Dokumentasi pelaksanaan X X X
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
BAB IV
A. PELAKSANAAN
Dari tabel diatas dapat disimpulkan untuk pelaksanaan PPI tentang kegiatan 5
moment cuci tangan (sebelum dan sesudah kontak dengan pasien) di ruang Paviliun
sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan jadwal yang ada di POA.
Untuk implemantasi yang seharusnya dimulai tanggal 10-15 Februari 2017 pada
pelaksanaan dimulai dari tanggal 11 sampai tanggal 16 Februari 2017. Untuk observasi
sendiri yang direncanakan pada tanggal 10-15 juni 2016 pada pelaksanaanya dimulai
tanggal 12 - 16 Februari 2017. Evaluasi kegiatan 5 moment cuci tangan (sebelum dan
setelah kontak dengan pasien) sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2017.
Berdasarkan Plan Of Action (POA) yang telah disusun, berikut ini adalah laporan
pelaksanaan kegiatan di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas.
Tabel 4.1
Schdule Kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Pencegahan Infeksi5 moment Cuci
tangan (sebelum kontak dengan pasien) Di Ruang Paviliun Wijayakusuma
RSUD Banyumas 9 22 Februari 2017
TANGGAL
NO. URAIAN KEGIATAN
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Koordinasi dengan kepala X
ruang
2. Mencari literatur tentang X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
3. Susun materi dan pedoman X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
4. Konsultasi kepada kepala X
ruang, perseptor dan
fasilitator
5. Sosialisasi kepada perawat X
6. Implementasi role play X X X
patient safety pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
7. Evaluasi pelaksanaan sasaran X X X
keselamatan pasien resiko
jatuh.
8. Dokumentasi pelaksanaan X X X
sasaran keselamatan pasien
resiko jatuh
2) Implementasi
Implementasi POA (Plan Of Action) 6 moment cuci tangan (sebelum dan
setelah kontak dengan pasien) dilakukan sesuai jadwal yang di buat. Adapun
tahap-tahap yang kelompok lalui yaitu:
POA 6 moment cuci tangan (sebelum dan setelah kontak dengan pasien) pada
tanggal 13 18 februari 2017 dilakukan sosilisasi 5 moment cuci tangan
(sebelum dan sesudah kontak dengan pasien) kepada pengunjung ruangan
Paviliun Wijayakusuma pada saat pendidikan kesehatan di Ruang Paviliun
Wijayakusuma. Saat pendidikan kesehatan pengunjungi dapat mengikuti
dengan baik.
B. EVALUASI
1) Evaluasi pelaksanaan
Pelaksanaan PPI yaitu 6 langkah dan 5 momen cuci tangan (sebelum dan
setelah kontak dengan pasien) sudah terlaksana dengan kategori baik.
Pengunjung dapat memahami dan melakukan 5 moment cuci tangan (sebelum
dan setelah kontak dengan pasien) yang benar dan tepat.
Tabel 4.2
Pelaksanaan Kewaspadaan Standar
Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas
Periode 13-15 Februari 2017
Langkah Kebersihan Tangan
No. Perawat
1 2 3 4 5
1 P1
2 P2 - -
3 P3 - - -
4 P4
5 P5
Prosentase 60% 60% 100% 100% 80%
Keterangan:
1. Perawat mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien
2. Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptic
3. Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan pasien
4. Perawat mencuci tangan setelah terkena cairan tubuh pasien
5. Perawat mencuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien
Tabel 4.3
Penilaian Pelaksanaan Cuci Tangan Pengunjung
di Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD Banyumas
Tanggal 13-15 Februari 2016
Langkah Kebersihan Tangan
No. Pengunjung Sebelum Kontak Setelah Kontak
dengan Pasien dengan Pasien
1 P1
2 P2
3 P3
4 P4
5 P5
6 P6
7 P7 -
8 P8
9 P9
10 P 10 -
11 P 11
12 P 12
Jumlah 10 12
Prosentase 83,33% 100%
Sumber: Data Observasi Ruang Paviliun Wijayakusuma RSUD
Banyumas 2017
2) Hasil
Pelaksanaan POA PPI yaitu sebelum dilakukan implementasi Pencegahan
Pengendalian infeksi belum optimalnya kepatuhan petugas dan pengunjung
terhadap 5 moment cuci tangan (sebelum dan setelah kontak dengan pasien)
prosentase awal kewaspadaan standar pada momen ke-1 (42%) dan momen ke-2
(25%) dan pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar
seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (25%) dan setelah kontak dengan
pasien sebesar (33%). Hasil setelah dilakukan sosialisasi dan demonstrasi dapat
mengaplikasikan dengan optimal. Kepatuhan pengunjung terhadap 5 moment
cuci tangan (sebelum dan setelah kontak dengan pasien) semakin meningkat
dengan prosentase kewaspadaan standar pada momen ke-1 (75%) dan momen ke-2
(75%) dan pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar
seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (83,33%) dan setelah kontak
dengan pasien sebesar (100%).
C. FAKTOR PENDUKUNG
1. Faktor pendukung PPI yaitu :
a. Adanya motivasi dari pihak KaRu untuk mengoptimalkan PPI
b. Adanya SOP 5 moment cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien)
c. Komunikasi yang baik antara mahasiswa dan perawat ruang Paviliun
Wijayakusuma Fasilitas mengenai PPI 5 moment cuci tangan sudah tersedia
d. Sudah sering dilakukan sosialisasi cuci tangan pada perawat dan
mahasiswa
e. Tersedianya handcrub dan handwash yang memadai di Ruang Paviliun
Wijayakusuma untuk keluarga pasien dan perawat
2. Faktor Penghambat PPI
a. Kurangnya kesadaran petugas akan pengisian ulang handcrub.
D. KESINAMBUNGAN
1. Membuat jadwal penkes tentang kebersihan tangan.
2. Membuat Leafleat tentang kebersihan tangan serta memasangnya di tempat
yang sekiranya terlihat oleh pengunjung/ keluarga pasien.
3. Perlu adanya dukungan dari semua perawat, khususnya perawat unit stroke
untuk evaluasi tentang SOP kebersihan tangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil implementasi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PPI yaitu 6 moment
cuci tangan (sebelum kontak dengan pasien) berjalan dengan lancer dan dilaksanakan
dengan optimal di Ruang Paviliun Wijayakusuma ini dibuktikan dengan terjadinya
peningkatan presentase pelaksanaanya dengan prosentase awal kewaspadaan standar
pada momen ke-1 (42%) dan momen ke-2 (25%) dan pengunjung/ keluarga pasien dalam
melakukan kewaspadaan standar seperti cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (25%)
dan setelah kontak dengan pasien sebesar (33%). Hasil setelah dilakukan sosialisasi dan
demonstrasi dapat mengaplikasikan dengan optimal. Kepatuhan pengunjung terhadap
5 moment cuci tangan (sebelum dan setelah kontak dengan pasien) semakin
meningkat dengan prosentase kewaspadaan standar pada momen ke-1 (75%) dan momen
ke-2 (75%) dan pengunjung/ keluarga pasien dalam melakukan kewaspadaan standar seperti
cuci tangan sebelum kontak dengan pasien (83,33%) dan setelah kontak dengan pasien
sebesar (100%).
B. Saran
1. Diharapkan untuk petugas kesehatan yang ada di ruang Paviliun Wijayakusuma
untuk tetap melakukan sosialisasi kegiatan 5 moment cuci tangan kepada
pengunjung (sebelum dan setelah kontak dengan pasien) meskipun sudah tidak ada
mahasiswa praktek.
2. Cuci tangan untuk pengunjung harus selalu dilakukan pada setiap pagi di ingatkan
pada saat operan jaga.
DAFTAR PUSTAKA