1. Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO :
- Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg
P : 90 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7º C
- Wajah meringis
- Fraktur tibia dextra
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
N Diagnosa Tujuan Intervensi (SIKI) Rasional
o Keperawatan (SLKI)
(SDKI)
4. Implementasai keperawatan
No Diagnosa Implementasi Respon
1 Nyeri akut b/d Manajemen Nyeri observasi
agen pencedera Observasi 1. P : Nyeri bertambah pada saat
fisik 1. Menentukan lokasi, klien bergerak dan berkurang
karakteristik, durasi, pada saat klien merasa relaks
frekuensi, kualitas, Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
intensitas nyeri R : Nyeri pada kaki bagian lutut
2. Mengidentifikasi skala nyeri sebelah kanan
3. Mengidentifikasi respon S : skala 5 (0-10)
nyeri non verbal T : Nyeri dirasakan menetap
secara terus menerus
Terapeutik 2. Skala nyeri 5 (0-10)
1. Memberikan teknik 3. Wajah meringis
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. Terapeutik
TENS, hypnosis, akupresur, 1. Pasien dapat melakukan teknik
terapi musik, biofeedback, relaksasi saat nyeri timbul
terapi pijat, aroma terapi, 2. Pasien terbaing di tempat tidur
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, Edukasi
terapi bermain) 1. Pasien mengetahui penyebab
2. Memfasilitasi istirahat dan nyeri dan cara mengatasinya
tidur
Kolaborasi
Edukasi 1. Nyeri belum berkurang
1. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi
pemberian analgetik, jika
perlu
Edukasi
1. Menjelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
5. Evaluasi
No Diagnose Evaluasi
1 Nyeri akut b/d agen S : - Klien mengatakan nyeri berkurang
pencedera fisik P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri menetap
S : Skala 4 (0-10)
T : mendadak
- Klien mendemonstrasikan tekhnik relaksasi nafas dalam
pada saat merasakan nyeri
- Tanda-tanda vital
T = 120/80
P = 80 x/mnt
R = 20 x/mnt
S = 36.7oC
O : - Klien mendemonstrasikan tekhnik relaksasi nafas dalam pada
saat merasakan nyeri
- Tanda-tanda vital
T = 120/80
P = 80 x/mnt
R = 20 x/mnt
S = 36.7oC
A : Nyeri akut teratasi ssebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 Gangguan mobilitas fisik S : Klien mengeluhkan nyeri saat merubah posisi kaki
b/d kerusakan intregritas O:- Kaki kanan terpasang spalk dan dibalut perban
struktur tulang - ADL : Tingkat ketergantungan sebagian skor 98
- Kekuatan otot
5 5
3 5
A : Kerusakan mobilitas fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3 Ansietas b.d adanya S : Pasien mengatakan sudah tidak terlalu cemas
perubahan status kesehatan O : Pasien tampak tenang
A : Ansietas teratasi
P : Hentikan intervensi
6. EBP (Jurnal)
Literatur review : Efektifitas Kompres Dinginterhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur
Tertutup
Nur Khasanah, Tri Sakti Wirotomo,Siti Rofiqoh
Fraktur merupakan istilah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun
sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur adalah patah tulang yang di sebabkan oleh trauma atau
tenaga fisik. Simpulan dari karya tulis ilmiah pertama yang di lakukan oleh Andi Nurchairiah,Yesi
Hasneli, Ganis Indriati terdapat pengaruh terapi kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien
fraktur tertutup di lakukan terhadap 30 responden menggunakan desain quasi eksperimen untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok control di samping kelompok
eksperimen. Pada jurnal penelitian kedua yang di lakukan oleh Devi Mediarti, Rosnani, Sosya Mona
Seprianti terdapat pengaruh terapi kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur tertutup
dengan melibatkan kelompok kontrol samping kelompok eksperimen penelitia eksperimen dengan
desain one group pre test-post test. Penelitian ketiga yang di lakukan oleh Lenni Sastra, Lola Despitasari
terdapat pengaruh terapi kompres dingin terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur tertutup
dilakukan terhadap 12 responden menggunakan desain quasi eksperimen pre dan post test. Simpulan dari
tiga artikel penelitian tersebut adalah terapi kompres dingin efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien
fraktur tertutup.