Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STANDAR NURSE LANGUAGE


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan

Dosen Pengampu: H. Asep Rahmadiana, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun Oleh :

GAIZKA FABIAN ALAYA D


GHINA MUNTAQILAH
GITA LIA LESTARI
HARFAN FAUZAN ADITAMA
INDIRA PUTRI
INDRA
JULIA NURANJANI
LUTPIAH ALIYAH
MOH AGIS MUTTAQIN
NENENG TIA WIYANTIE
NENI NURAENI
NIZAR ZAHRAN YUDIANFI 201FK07030

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA


TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada Bapak H. Asep
Rahmadiana S.Kep,. Ners., M.Kep. selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana Tasikamalaya. Tidak lupa kepada pihak-pihak lain yang telah
mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terimakasih.

Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari dari kata sempurna dari
segi penulisan maupun dari isi makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran pembaca yang bersifat membangun demi pembuatan makalah selanjutnya. Mudah
mudahan makalah ini dapat di jadikan bahan pembelajaran dan berguna bagi pembaca Amiin.

Tasikmalaya, 15 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................

A. Definisi Standar Nurse Language.................................................................................


B. Standar Yang Di Perlukan..............................................................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat adalah profesi yang secara intensif menggunakan informasi, ahli dalam
mendiagnosis dan dalam treatment respon manusia terhadap sakit, pencegahan penyakit
dan promosi kesehatan. Bahasa yang digunakan oleh perawat dalam mendeskripsikan
proses keperawatan sering tidak konsisten, sehingga perlu adanya standar bahasa yang
baku yang digunakan oleh perawat untuk memudahkan berkomunikasi dan memiliki
persepsi yang sama. NANDA, NOC, dan NIC merupakan Standardized Nursing
Languages Intenasional.
Standar praktik keperawatan profesional merupakan pedoman bagi perawat di
Indonesia dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Standar praktek tersebut dilaksanakan oleh perawat generalis
maupun spesialis di seluruh tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas,
maupun tatanan pelayanan kesehatan lain di masyarakat (PPNI, 2000). Perawat Indonesia
di masa depan harus dapat memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan yang berkembang seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dan tuntunan kebutuhan masyarakat, sehingga perawat dituntut untuk
mampu menjawab dan mengantisipasi dampak dari perubahan. Sebagai perawat
profesional, peran yang diemban harus lebih mandiri (independen), sehingga
pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan (Nursalam,
2014).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Standar Nurse Language?
2. Apa saja standar yang diperlukan dalam membangun sistem informasi?
3. Apa itu NANDA, NOC, dan NIC.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa maksud dari Standar Nurse Language
2. Mengetahui dan memahami standar apa saja yang diperlukan dalam membangun
sistem informasi.
3. Mengetahui apa itu NANDA, NOC, NIC beserta contoh-contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Standar Nurse Language


Standardized Nursing Languages adalah standar kosa kata/istilah untuk
mendeskripsikan apa yang perawat kerjakan. Dengan standardisasi ini dapat menjawab
pertanyaan lama apa yang perawat kerjakan, membuat hal yang selama ini tidak
terlihat menjadi terlihat dalam pemberian asuhan keperawatan, merupakan alat
yang sistematis untuk belajar intervensi keperawatan, menjelaskan apa yang
sebenarnya dilakukan oleh perawat, dan dapat mendeterminasi apa kontribusi perawat
bagi outcome pasien, dan yang penting adalah dapat digunakan sebagai dasar
dalam pendokumentasian keperawatan dalam computerized medical record.
B. Standar Yang Diperlukan Dalam Membangun Sistem Informasi
Standar yang diperlukan dalam membangun sistem informasi tidak terbatas
kepada standar bahasa saja, tetapi standar sistem informasi keperawatan diharapkan
meliputi :
1. Standar Praktik
Standar praktik menjadi penting untuk membangun sistem informasi keperawatan
karena berhubungan dengan standar prosedur dan standar asuhan dimana kedua
standar ini diperlukan untuk menentukan alur data dan output yang dibutuhkan dari
sistem informasi keperawatan.
2. Standar Konsep dan Data
Standar konsep dan data diperlukan dalam desain terminologi keperawatan
(nursing terminologies) sehingga kapanpun dan dimanapun terminologi yang
digunakan bersifat tetap dan dapat dimengerti (reliable).
3. Standar Terminologi
Standar terminologi mengacu kepada penggunaan istilah yang tetap sebagai
ekspresi dari konsep dan data, artinya sebuah istilah mempunyai pengertian yang baku
dan mempunyai ketentuan bagaimana dan kapan istilah tersebut digunakan. Salah satu
wujud dari pengembangan standar terminologi adalah klasifikasi diagnosa
keperawatan menurut NANDA, OMAHA System yang diaplikasikan dalam lingkup
komunitas, Home Healthcare Classification System (HHCC), Nursing Intervention
Classification (NIC) dan Nursing Outcomes Classification (NOC).
4. Standar Minimum Data
Sistem informasi keperawatan memerlukan data yang lengkap dan akurat
sehingga harus memenuhi standar data minimum (Nursing Minimum Data
Set/NMDS). NMDS terdiri dari tiga kategori yang berisi 16 kelompok elemen data
yaitu :
a) Elemen keperawatan : masalah atau diagnosa keperawatan, intervensi, kriteria
hasil dan intensitas asuhan keperawatan.
b) Elemen demografi : identifikasi personal, tanggal lahir, jenis kelamin, ras dan
budaya (suku) dan tempat tinggal.
c) Elemen pelayanan : kode institusi pelayanan, nomor rekam medis, nomor register
perawat, tanggal masuk, tanggal keluar, disposition patient chart dan perkiraan
tagihan biaya perawatan.

NMDS pertama kali dikembangkan oleh Werley pada tahun 1988 dan
dikembangkan menjadi Nursing Management Minimum Data Set (NMMDS) oleh
Delaney dan Huber pada tahun 1996. Selanjutnya NMDS telah diaplikasikan secara
internasional menjadi i-NMDS (international NMDS) di beberapa negara seperti
Belgia, Kanada, Selandia, Korea, Belanda, Spanyol, Swiss, Thailand, Inggris dan
Amerika.
5. Standar Teknologi
Salah satu komponen dalam sistem informasi keperawatan adalah teknologi
komunikasi dan informasi (ICT). Berdasarkan aspek teknologi maka sistem informasi
keperawatan harus memenuhi standar untuk tampilan antar muka(user interface) dan
sistem basis data (database).

Ini merupakan kesempatan besar bagi perawat karena beberapa alasan :

1. Menjawab pertanyaan lama : apa yang sebenarnya dikerjakan perawat selama ini?
2. Membuat hal hal yang selama ini tidak terlihat menjadi terlihat, dalam pemberian
asuhan keperawatan
3. Merupakan alat yang sistematis untuk belajar intervensi keperawatan,
menjelaskan apa yang sebenaranya dilakukan oleh perawat, dan dapat
mendeterminasi apa kontribusi perawat bagi keberhasilan pasien dalam perawatan
4. Sebagai dasar dokumentasi keperawatan dalam computerized medical record
Bagaimana SNL melakukan itu semua?

Perawat merupakan “information-intensive profession”, mampu dalam


mendiagnosis dan treatment terhadap respon manusia ketika sakit, pencegahan penyakit
dan promosi kesehatan. Tetapi kata-kata yang digunakan oleh perawat untuk
mendiskripsikan apa yang dilakukan dalam proses keperawatan dan dokumentasi sangat
TIDAK KONSISTEN.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh staf pengajar PSIK FK UGM


Yogyakarta Khudazi Aulawi dkk yang disampaikan dalam sebuah seminar, setidaknya
ada 15 variasi bahasa yang digunakan oleh perawat untuk mendiskripsikan satu masalah
yang sama. Beliau mencontohkan : Untuk masalah keperawatan Nyeri, ada yang
menggunakan kalimat : Gangguan Rasa Nyaman, Gangguan Rasa Nyaman Nyeri,
Ketidaknyamanan, Gangguan Nyeri dll. Begitupun ketika menulis tujuan, hal yang sama
juga terjadi. Contoh : Setelah dilakukan tindakan perawatan 3 x 24 jam:

a. Pasien melaporkan nyeri berkurang


b. Ekspresi wajah rileks
c. Skala nyeri pada rentang 1-3 dari rentang 1-10
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal

Point-point yang banyak tersebut, berbeda-beda untuk setiap perawat. Tragis lagi
adalah ketika perawat dalam satu rumah sakit, karena berbeda latar belakang pendidikan
(beda alumni) kemudian gontok-gontokan merasa semua paling benar dalam sebuah
diskusi. Mereka sama-sama benar, karena memang mendapatkan teori dari dosennya
seperti itu. Dari kasus-kasus itulah kita butuh mendeskripsikan nursing care dalam
“bahasa” yang sama. Ada beberapa keuntungan yang akan didapat ketika kita memiliki
standar bahasa yang sama. Memfasilitasi continuity of patient care. Perawat A yang
melakukan dokumentasi saat shift pagi, akan sama persepsinya dengan perawat B yang
shift sore ketika membaca dokumen yang sama.

1. Dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi antar perawat dan profesi lain. Kita
akan percaya diri dalam menulis dokumen kita, ketika bahasa yang kita gunakan
adalah bahasa standar. Kita pun berani mempertanggungjawabkan catatan kita, tidak
takut dibaca oleh teman kita sesama perawat atau oleh profesi lain.
2. Dapat digunakan oleh perawat / manajemen untuk informasi sebagai data dalam
pembuatan Standar Asuhan keperawatan.
3. Dapat digunakan untuk komputerisasi
4. Dapat digunakan terintegrasi dalam kurikulum pendidikan keperawatan dalam
pengambilan keputusan klinik
5. Sebagai bahan untuk penelitian keperawatan
Vocabulary yang digunakan dalam SNL adalah Nursing Diagnosis (NANDA),
Nursing Outcomes Classification (NOC) dan Nursing Interventions Classification (NIC).
Ketika NANDA, NOC and NIC digunakan secara bersama-sama, maka akan
mendiskripsikan tiga element the nursing process yaitu Diagnosis Keperawatan dengan
NANDA, Outcomes dengan NOC dan Interventions dengan NIC. SNL dibangun
berdasasarkan pengkajian pola fungsional kesehatan (pengkajian ala keperawatan bukan
pengkajian ala medis) dan bisa digunakan pada semua tipe / setting nursing care.
Apa itu NANDA?
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) merupakan salah satu
sistem klasifikasi keperawatan yang terstandarisasi, sebagai sistem klasifikasi untuk
proses analisis dan penyajian akhir data pengkajian dan identifikasi masalah pasien.
Penggunaan sistem klasifikasi akan memudahkan perencanaan dan intervensi untuk
membantu pasien mengatasi masalah penyakitnya dan memperoleh kembali status
kesehatan dan aktivitasnya yang normal. Sistem klasifikasi yang juga telah
dikembangkan dalam keperawatan adalah Nursing Intervention Classification (NIC) dan
Nursing Outcome Classification (NOC) (Aprisunadi, 2011). Menurut NANDA, diagnosis
keperawatan adalah keputusan klinik mengenai respons individu (klien dan masyarakat)
tentang masalah kesehatan aktual atau potensial sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan
perawat (Nursalam, 2008).
Apa itu NOC?
NOC (Nursing Outcome Classification) adalah standar klasifikasi outcome
pasien secara komprehensif yang dibuat untuk mengevaluasi efek dari
intervensi keperawatan. Standarisasi outcome penting untuk dokumentasi dalam
electronic record, untuk penggunaan sistem informasi klinik, untuk mengembangkan
nursing knowledge dan pendidikan profesi keperawatan. (Rosyadi, 2008).
NOC merupakan salah satu bahasa standar yang diakui oleh America Nursing
Association (ANA). Sebagai bahasa yang diakui memenuhi standar pedoman yang
ditetapkan oleh bahasa Informasi Keperawatan ANA dan Data Set Evaluasi Pusat
(NIDSEC) untuk vendor sistem informasi. NOC termasuk dalam Perpustakaan Nasional
Metathesaurus Kedokteran Ahli Bahasa Medis Bersatu dan Indeks Kumulatif untuk
Sastra Keperawatan (CINAHL) dan telah disetujui untuk digunakan oleh Kesehatan
Tingkat 7 Terminologi (HL7) (Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013).
Apa itu NIC?
Nursing Intervention Classification (NIC) merupakan standar intervensi yang
komprehensif dan berdasarkan riset. NIC sangat berguna untuk dokumentasi, komunikasi
pada banyak setting, integrasi pada sistem dan setting yang berbeda, riset yang efektif,
pengukuran produktifitas dan evaluasi kompetensi, pembiayaan dan rancangan kurikulum
(Yuniarti, 2005). NIC menggunakan bahasa yang dapat dihubungkan kepada North
American Nursing Diagnosis Association (NANDA) dan Nursing Outcome Classification
(NOC).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Made Ermayani, Aprilia Nuryanti. (2017). PENGEMBANGAN FORMAT


DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS
STANDARDIZED NURSING LANGUAGE (SNL) NANDA-I, NOC DAN
NIC DIRUANG RAWAT INAP. Mahakam Nursing Journal, 2, 50-61.

Johnson, M., Maas, M., Moorhead S., & Swanson, E. (2008). IOWA Outcome
Project: Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed. Missouri;

Mosby, Inc Mc., Closkey & Bulechek, G. M. (1996). Nursing Intervention


Classification.

St. Louis : Mosby - year book, inc. NANDA International. (2017). Diagnosis
Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2017-2020. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka


Cipta. _________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

PT Rineka Cipta. _________. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :


PT Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Profesional, Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai