Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

NAMA : RONATAMA PAULINA SIMAMORA


NIM :183302040080

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ;
MEDICAL INFORMATION SYSTEM

Makalah ini penulis buat sebagai tugas dari mata kuliah Sistem informasi, penulis
tak lupanya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini:

Orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menggapai impian
dan cita-cita.
Dosen dan mata kuliah SISTEM INFORMASI yang telah memberikan arahan
untuk menyelesaikan makalah ini.
Teman-teman di STIKES AMANAH khususnya local II.B Keperawatan

Penulis dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran dalam penyempurnaan
makalah ini, dan penulis juga minta maaf jika terdapat kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Sukabumi, Maret 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ ii


Daftar Isi..........................................................................................................iii

Bab I :Pendahuluan
Latar Belakang ................................................................................................ 1

Bab II : Pembahasan
PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan ....................................................... 2
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan ................................................... 2
Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan ....................... 3
Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan ...................... 6

Bab III : Penutup


Kesimpulan ..................................................................................................... 9
Saran................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya


strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat
cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di
keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan
penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan askep sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan
evaluasi. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/
files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.

Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka
perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan
dengan dokumentasi proses
keperawatan. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%2
0LINE.doc.

1
BAB II
PEMBAHASAN

PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN

1. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan


Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi
keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh
seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar
maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan.
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara
manual atau berbasis komputer. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)

2. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan


Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi
dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses
pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati,
RT., 1999)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati,
RT., 1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas,

2
efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi
pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga
dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap,
bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan
3. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan
antara lain :
a. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu
pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing
Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing
Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing
Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes
Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar
pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang
disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan
mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification
(NOC) dengan model skoring.
Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan
yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail
dari NIC.
c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan
setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah
tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print
out tersebut dibawakan pasien pulang.

3
d. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
e. Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit,
dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga
perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat
sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid.
Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari
aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian,
mingguan atau bulanan.
Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat
sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan
standar asuhan keperawatan.
f. Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.
g. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu
periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat
menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat.
Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.

4
h. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
i. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan
keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan.
j. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
k. Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan
on line ketika pasien masih di rawat
l. Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa
tindakan yang dilakukannya.
m. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen
perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktifitas
keperawatan apa
n. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan
dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-
masing pasien.

5
o. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau
Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang
pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi atau belum
.
4. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM
Keperawatan ialah :
a. Hard Ware
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang
terhubung dengan jaringan.
Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di
samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi
valid.
WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan,
sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
b. Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.

c. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap
teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien,
merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi
keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.

d. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan,
mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam
NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan
pemahaman yang cukup mendalam.

6
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan
berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering
membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang
telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal
sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara
tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu
pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan
menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian
tersebut diperlukan.
Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yaitu
standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat,
penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar
NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar
SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan
perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh
PN atau kepala ruang saat sedang rapat
Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen keperawatan ini
perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun (2006) kendala yang
dapat muncul antara lain : Pengadaan hardware membutuhkan dana yang cukup
banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu ruang (PC, Notebook, WiFi,
Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- Maka
solusi yang dapat diambil adalah dengan pengadaan secara bertahap. Kemudian
masalah system baru dimana softare yang dibuat relative baru dan sangat teoritis.
Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus dan komunikasi
yang berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara psikologis juga
diperlukan, agar perawat percaya diri menggunakan notebook di hadapan pasien.

7
Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan SIM
Keperawatan, maka “Komunitas Perawatan” menjadi kelompok yang sangat
berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di rumah sakit.

8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :
Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi pendukung pedoman
bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan

2. Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian
keperawatan dengan menggunakan system informasi manajemen.

9
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.


Lippincott Co.,. Philadephia .

Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat


dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di
RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan

http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc. P
erawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008

Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan
NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas

10

Anda mungkin juga menyukai