Anda di halaman 1dari 25

Keperawatan berdasarkan Lokakarya Nasional

Keperawatan tahun 1983 adalah pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual yang menyeluruh
ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia
(Ali, 2001).
 Proses keperawatan terdiri atas lima tahap
yang saling berhubungan dan berurutan :
◦ Pengkajian
◦ Diagnosis
◦ Perencanaan
◦ Implementasi
◦ Evaluasi

 Tahap-tahap tersebut terintegrasi dengan


fungsi problem solving dalam mendefinisikan
asuhan keperawatan (Doenges, 2000).
Dokumentasi keperawatan merupakan tulisan
sebagai bukti akuntabilitas perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan sebagai
upaya untuk menjamin kualitas asuhan
keperawatan (Nursalam, 2008).
Tujuan dokumentasi keperawatan adalah
sebagai alat komunikasi, dasar penyusunan
rencana keperawatan, pendidikan, penelitian,
kompensasi, bukti legal dan analisis
pelayanan (Ioanna et al., 2007).
 data awal ketika pasien masuk rumah sakit
 riwayat keperawatan dan pemeriksaan-
pemeriksaan
 diagnosa keperawatan
 rencana asuhan keperawatan
 pendidikan kesehatan
 monitoring dan intervensi keperawatan
 perkembangan klien
 evaluasi
 rasionalisasi intervensi (jika diperlukan)
 rujukan dan persiapan klien pulang (discharge
planning)
 Menggunakan standar terminologi
 Mengumpulkan dan mendokumentasikan
data yang bermanfaat dan relevan.
 Menegakkan diagnosa keperawatan
berdasarkan klasifikasi dan analisis data yang
akurat.
 Menulis dan mendokumentasikan rencana
asuhan keperawatan sebagai bagian dari
catatan permanen.
 Mendokumentasikan hasil observasi secara
akurat, lengkap dan sesuai dengan urutan
waktu.
 Mendokumentasikan evaluasi sesuai urutan
waktu yang meliputi selama dirawat, dirujuk,
pulang ataupun perubahan keadaan klien.
 Merevisi rencana asuhan keperawatan
berdasarkan hasil yang diharapkan dari klien.
Informatika keperawatan didefiniskan oleh
ANA (American Nursing Ascociation) sebagai
perkembangan dan evaluasi aplikasi, alat,
proses yang membantu perawat mengelola
data dalam melaksanakan asuhan kepada
klien atau dalam mendukung praktik
keperawatan (ICN, 2006).
Nursing Process

Data Information Knowledge


(raw facts) (interpreted facts) (synthesized information)

Atomic level Synthesis

Information and
Communication Technology
Users Data/Information Scope

World health officials General health status and


Policy makers, Researchers health-related needs
Lawmakers of individual nations.

ABSTRACTED, SUMMARIZED, AGGREGATED


Policy makers Trends in incidence, prevalence,
Lawmakers, researchers outcomes, and costs by region, by
Insures diagnosis, by type of agency.
ABSTRACTED, SUMMARIZED, AGGREGATED
Analysts, researchers, Comparisons of treatments, outcomes,
Quality management, and costs by locality and by agency.
Public health officials Incidence and prevalence of diagnosis by region.

ABSTRACTED, SUMMARIZED, AGGREGATED


Administrators, Costs of care by category of patient.
Researchers, Accreditors Number of patients admitted with specific diagnosis.
Quality managers Volume of tests, procedures, interventions, outcomes.

ABSTRACTED, SUMMARIZED, AGGREGATED


Caregivers Atomic level patient-specific data: e.g..assessments,
Agency departments, diagnoses, interventions, diagnostic test results, procedure
Quality managers, Insurers treatments, hours of care, outcomes.
 Standar terminologi merupakan salah satu
standar yang penting agar dokumentasi
keperawatan dapat diterima dan digunakan
oleh seluruh perawat.

 Standar terminologi juga menjadi dasar bagi


sistem informasi.

 Standar terminologi diharapkan menjadi


bahasa internasional keperawatan
(standardized nursing language/SNL).
 Sistem Informasi Keperawatan memerlukan data yang
lengkap dan akurat sehingga harus memenuhi
standar data minimum (Nursing Minimum Data
Set/NMDS).

 NMDS pertama kali dikembangkan oleh Werley pada


tahun 1988 dan dikembangkan menjadi Nursing
Management Minimum Data Set (NMMDS) oleh
Delaney dan Huber pada tahun 1996.

 Selanjutnya NMDS telah diaplikasikan secara


internasional menjadi i-NMDS (international NMDS) di
beberapa negara seperti Belgia, Kanada, Selandia,
Korea, Belanda, Spanyol, Swiss, Thailand, Inggris dan
Amerika (Marin et al., 2000).
NMDS terdiri dari tiga kategori yang berisi 16 kelompok
elemen data yaitu :

 Elemen keperawatan : masalah atau diagnosa


keperawatan, intervensi, kriteria hasil dan intensitas
asuhan keperawatan.

 Elemen demografi : identifikasi personal, tanggal lahir,


jenis kelamin, ras dan budaya (suku) dan tempat tinggal.

 Elemen pelayanan : kode institusi pelayanan, nomor rekam


medis, nomor register perawat, tanggal masuk, tanggal
keluar, disposition patient chart dan perkiraan tagihan
biaya perawatan.
 Informatika keperawatan dapat diaplikasikan
untuk seluruh area keperawatan yang meliputi
praktik, administrasi, pendidikan dan penelitian.

 contoh aplikasi : work list untuk mengingatkan


perawat terhadap rencana intervensi
keperawatan, komputerisasi dokumentasi
keperawatan, electronic medical record dan
computer based patient record, monitoring
tanda-tanda vital dan informasi tagihan
keuangan (billing)
SIM Kep Berbasis Komputer
Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan (SIMKep) adalah
kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang
disusun untuk memudahkan
manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Pengelolaan informasi dalam sebuah organisasi
meliputi tiga area yang saling berhubungan yaitu
sistem informasi, teknologi informasi dan
manajemen informasi.

 Sistem informasi keperawatan bila diaplikasikan


pada ruang lingkup yang kecil dapat dilakukan
secara manual, namun saat data dan informasi
dari ruang lingkup keperawatan yang lebih besar
semakin kompleks maka diperlukan komputer
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan informasi (Marin et al., 2000).
 Meningkatkan dan memudahkan akses informasi.
 Menurunkan redundansi entri data.
 Menurunkan waktu yang diperlukan untuk
dokumentasi keperawatan.
 Meningkatkan kualitas dokumentasi
keperawatan.
 Meningkatkan waktu asuhan keperawatan secara
langsung kepada klien.
 perawat memiliki waktu lebih banyak melayani pasien
 Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
 Memfasilitasi pengumpulan data untuk
penelitian.
 Meningkatkan komunikasi dan menurunkan
risiko kesalahan.
 Bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
 meningkatkan produktivitas kerja
 memudahkan komunikasi antara tim kesehatan
 meningkatkan kepuasan kerja perawat
 menurunkan hospital cost
 menurunkan lost of data
 Standar asuhan keperawatan
 Standar operating procedure
 Jadwal dinas
 Discharge planning
 Penghitungan angka kredit
 Diagnosa keperawatan terbesar
 Laporan intervensi terbesar
 Laporan implementasi
 Laporan statistik
 Resume keperawatan
 Laporan shift
 Dll
SIM Kep merupakan bagian dari SIMRS

SIM Kep terintegrasi

Dibangun Didukung
bersama
Dikoordinir Ikuti Perkb
Kebijakan oleh Pusat IT
Pusat dan
Daerah
• Sub Modul Asuhan Keperawatan
– Merupakan sub sistem dari SIMRS mengenai
penyelenggaraan asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
• Sub Modul Pelayanan Keperawatan
– Sub sistem yang lebih mengarah kepada aspek
administratif pelayanan keperawatan (SDM, SOP,
Pembiayaan, dsb)
Pengkajian

Diagnosa

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi

Dokumentasi
a. SDM Keperawatan : Kualifikasi, Sistem Mutasi,
Sistem Promosi, Turn Over, Program
Pengembangan Tenaga Perawat formal dan
informal.

b. Metode Penugasan : Tim, Moduler, Primer,


Manajemen Kasus

c. Supervisi : supervisi di dalam jam kerja,


supervisi diluar jam kerja

d. Laporan Rawat Inap : indikator pelayanan


keperawatan, indikator pelayanan RS, Tingkat
ketergantungan pasien, work load index, tingkat
kepuasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai