Anda di halaman 1dari 5

Peran Ilmu Biomedik Terhadap Ilmu Administrasi Rumah Sakit dan

Penerapannya

Biomedis adalah salah satu bidang terluas ilmu pengetahuan modern dan mendasari
banyak pebgobatan modern. Ilmu biomedik dasar adalah cabang dari ilmu keperawatan yang
menggunakan asas-asas pengetahuan dasar serta pengetahuan alam (meliputi anatomi
fisiologi, biologi, kimia, dan fisika) untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat
molekul, sel, maupun organ tubuh secara utuh. Ilmu biomedik dasar merupakan landasan
bekal dalam melaksanakan proses keperawatan. Hal ini berkaitan dengan letak, struktur,
fungsi, serta cara kerja seluruh sistem tubuh yang menjelaskan perjalanan penyakit atau
masalah keperawatan yang dihadapi klien. Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah
menangani masalah kesehatan atau kedokteran yang belum terpecahkan dengan pendekatan
klinis, bukan sekedar menyokong pendekatan klinis.

Ilmu biomedik diawali dengan dilakukannya pengamatan terhadap subjek sakit


secara langsung, dicari tahu apa yang terjadi pada subjek yang bersangkutan dan tidak terjadi
pada subjek sehat. Apabila berhasil dideskripsikan secara jelas, tepat, dan rinci, hal tersebut
akan membuka peluang untuk upaya pengobatan dan pencegahannya.Pada mulanya upaya
tersebut dilakukan secara empiris atau berdasarkan pengalaman. Seiring dengan
perkembangannya manusia mencoba untuk menjelaskan hal yang terjadi, namun seringkali
masih bersifat spekulatif bahkan berbau mistik, bersifat coba-coba, dan seringkali
diasosiasikan dengan kepercayaan setempat atau gejala alam yang umum. Hal tersebut
merupakan ciri-ciri dari pengobatan tradisional.

Administrasi Rumah Sakit merupakan sebuah bentuk pelayanan kesehatan yang


ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan
mampu mengembangkan mutu dan pelayanan rumah sakit, klinik puskesmas, dan berbagai
layanan kesehatan. Administrasi Rumah Sakit adalah sebuah ilmu yang mencetak tenaga
profesi di bidang kesehatan yang berbeda juga dengan ilmu kedokteran ataupun ilmu
kesehatan yang lain. Para lulusan Sarjana Administrasi Rumah Sakit diharapkan dapat
bekerja menjadi tenaga Administrasi Rumah Sakit, Rekam Medis, dan Quality Control pada
berbagai industri pelayanan kesehatan.

Tenaga Administrasi Rumah Sakit proaktif berinteraksi dengan pasien atau klien,
keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lain dalam proses menilai dan menetapkan tujuan dan
sasaran yang disepakati bersama dalam pengembangan mutu layanan disarana kesehatan
dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki Sarjana Administrasi
Rumah Sakit. Ilmu yang dimiliki tenaga Administrasi Rumah sakit disusun dengan dasar
ilmu kimia, fisika, biologi, manajemen, dan sistem informasi. Walaupun berbeda dengan
tenaga kedokteran, tenaga kesehatan Administrasi Rumah Sakit juga tetap mempelajari ilmu
kedokteran ataupun ilmu kesehatan lainnya salah satunya adalah ilmu biomedik.

Didalam Rumah Sakit terdapat banyak tenaga kesehatan salah satunya adalah rekam
medis. Rekam medis merupakan bagian terpenting dari seluruh pelayanan kepada pasien,
mulai pada saat kunjung pertama hingga kunjungan-kunjungan berikutnya. Rekam medis
digunakan dalam pengelolaan dan perencanaan fasilitas dan pelayanan kesehatan sebagai
informasi tertulis tentang perawatan kesehatan pasien. Rekam medis juga digunakan untuk
penelitian medis dan untuk kegiatan statistik pelayanan kesehatan. Bahan kajian di bidang
mutu layananan rekam medis dikatikan langsung dengan aspek penerapan ke arah pelayanan
kesehatan, kedokteran, kebidanan, keperawatan, dan kefarmasian.

Para dokter, perawat dan profesi kesehatan lainnya mencatat pada berkas rekam
medis, sehingga informasinya dapat digunakan secara berulang-ulang pada saat pasien
datang kembali ke rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya yang bersangkutan.
Rekam medis harus ada tersedia saat dibutuhkan yaitu pada saat pasien datang kembali.
Informasi tentang riwayat penyakit pasien sangat penting untuk perawatan kesehatannya.

Seperti tenaga Administrasi Rumah Sakit lainnya, rekam medis juga tidak secara
langsung terlibat dalam pelayanan klinis pasien, tetapi informasi yang tercatat pada rekam
medis merupakan bagian terpenting dalam pelayanan kesehatan. Petugas unit rekam medis
mempunyai peranan penting dalam dalam proses pelayanan di rumah sakit. Seorang staf di
unit rekam medis diharapkan mampu untuk menjalankan fungsinya dari klasifikasi dan
kodifikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis
sampai dengan kemitraan profesi.

Rekam Medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh
dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien dalam rangka penyembuhan pasien,
rekam medis mencatumkan nilai administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumen,
akurat, informatif dan dapat dipertanggung jawabkan Rekam Medis harus dibuat secara
tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik. Penyelenggaraan Rekam Medis dengan
menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
Kegunaan Rekam Medis di Rumah Sakit yaitu berupa aspek administrasi, aspek medis, aspek
hukum, aspek keuangan, aspek penelitian. Laporan rumah sakit meliputi Laporan internal
Rumah Sakit (disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit), Laporan eksternal Rumah Sakit
yang dilaporkan pada Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi serta Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Periode pelayanan eksternal yaitu bulanan, tri bulanan dan
tahunan.

Rekam medis mempunyai sistem pengolahan data. Sistem pengolahan rekam medis
terdiri dari:

a. Assembling
Bagian Assembling berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakitan
dokumen rekam medis sebelum disimpan. Dokumen-dokumen rekam medis yang
telah diiisi oleh unit pencatatan data rekam medis akan dikirim ke fungsi
Assembling bersama-sama dengan sensus harian setiap hari. Lembar formulir
dalam dokumen rekam medis diatur kembali sesuai urutan riwayat penyakit pasien
dan diteliti kelengkapan isi dokumen rekam medis. Fungsi dan peranan
Assembling dalam pelayanan rekam medis adalah sebagai perakit formulir rekam
medis, peneliti isi data rekam medis, pengendali dokumen rekam medis tidak
lengkap, pengendali penggunaan nomor rekam medis dan formulir rekam medis.
b. Coding
Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau
angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. Fungsi
pengkode rekam medis bertanggung jawab terhadap penemuan dan penulisan
kode penyakit, dan operasi yang tertulis pada dokumen rekam medis berdasarkan
kode yang telah ditetapkan pada ICD-X dan ICOPIM atau ICD 9 CM.
Kode klasfikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization) bertujuan
untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala, dan faktor
yang mempengaruhi kesehatan.
c. Indeks
Indexing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke
dalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi).
Didalam kartu indeks tidak boleh dicantumkan nama pasien. Jenis indeks yang
biasa dibuat, yaitu :
 Indeks penyakit (diagnosis)
 Indeks operasi atau tindakan
 Indeks dokter
 Indeks kematian
d. Filing
Filing merupakan suatu ruangan di unit rekam medis yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis. Filing
juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah lengkap isinya sehingga
dapat memudahkan penggunaan mencari informasi sewaktu-waktu.
e. Analising dan Reporting
Analising dan Reporting merupakan Unit Rekam Medis (URM) yang
berfungsi sebagai pengalisis semua data rekam medis yang masuk Unit Rekam
Medis (URM) untuk diolah menjadi informasi yang disajikan dalam laporan guna
pengambilan keputusan manajemen di rumah sakit.

Dari penjelasan diatas mengenai sistem pengolahan rekam medis dapat dilihat bahwa
staf unit rekam medis juga perlu menguasai ilmu kedokteran seperti ilmu biomedik. Seperti
salah satunya pada tahap Coding. Pada tahap ini staf unit rekam medis melakukan kode
klasifikasi penyakit yang diderita setiap pasiennya sesuai dengan nama dan golongan
penyakit yang diderita. Oleh karena itu, staf unit rekam medis harus mengetahui nama dan
golongan penyakit yang biasa diderita oleh pasien yang berobat di rumah sakit atau di
pelayanan kesehatan lainnya.

Selain menjadi staf Unit Rekam Medis, lulusan Administrasi Rumah Sakit juga dapat
bekerja sebagai tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien seperti bagian
administrasi di UGD.

Petugas Administrasi Rumah Sakit memiliki peranan penting didalam rumah sakit
selain dokter, perawat, farmasi, dan tenaga kesehatan lainnya. Karena pelayanan yang
diberikan oleh petugas Administrasi Rumah Sakit akan sangat mempengaruhi citra rumah
sakit di mata masyarakat. Tugas staf Administrasi Rumah Sakit selain meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit juga harus bisa dalam segala hal yang ada di rumah sakit. Oleh sebab
itu tenaga kesehatan di rumah sakit salah satunya petugas Administrasi Rumah Sakit juga
harus menguasai ilmu kesehatan atau ilmu kedokteran agar jika terjadi suatu keadaan yang
darurat petugas Administrasi Rumah Sakit dapat berperan dalam menangani masalah yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai