RUMAH SAKIT
PROSES PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional :
Mahasiswa mampu memahami, mengkaji
dan mengajukan justifikasi implementatif
dari berbagai konsep dalam
pengorganisasian dan kegiatan manajemen
di rumah sakit sebagai suatu sistem.
Metoda:
Tugas baca, diskusi dan presentasi
kelompok, dan tugas perorangan.
PEMIKIRAN ARAH PROSES PEMBELAJARAN
MASALAH
MENGOPE
HARUS RASIKAN
- MENDISAIN TIM PERFORMANCE TEHNIS
DENGAN - KOMUNIKASI & RESPONS -PRODUKTIFITAS
ORGANISASI SISTEM CARA - EFISIENSI
KOORDIINASI
& MANJEMEN TEKNIS - KUALITAS
- KEPUASAN PASIEN
- TEORI ORG
- MANAJEMEN
- PERAN
MANAJER
MASALAH LINGKUNGAN
- PERAN
- DISAIN ORG - KOMPLEKSITAS
LEADERSHIP
- ALIANSI - PERUBAHAN SOSIAL &
MEMPOSISI
HARUS STRATEGIS TEHNOLOGI
KAN DENGAN
- MNGT RESPONS - KEKUATAN
ORGANISA CARA
PERUBAHAN KOMPETITIF
SI
- SET TUJUAN - TUNTUTAN
PERFORMANCE
- pasal 28 H ayat 1,
”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”,
- pasal 34 ayat 1,
”Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
Negara”,
- pasal 34 ayat 3,
”Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak”.
Dalam lingkup yang lebih operasional,
Sistem Kesehatan Nasional (Kep Menkes
131Menkes/SK/II/2004) menempatkan
Rumahsakit sebagai salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Strata
Kedua (RS Tipe C dan B Non Pendidikan)
dan UKP Strata ketiga (RS Tipe A dan B
Pendidikan).
• RS keagamaan lainnya.
Perkembangan RS berbasis RS Militer →
RS Keagamaan → RS Pemerintah & BUMN
Consumer’s expectation
Referral system
Trend Kebijakan :
- Sejak dekade 1980-an upaya memberikan
otonomi yang lebih besar kepada
Rumah Sakit milik Pemerintah
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
Enterprenir, Visioner,
ADMINISTRATIF Responsif, & Akuntabel
Administrasi Birokrat
(Tidak Efisien, Tidak Kebijakan UU PNBP
Responsif, Tidak Produktif, Jasa medik UUPBN
Tidak Berkualitas (Reward System)
Kebijakan RS Perjan
Swadana (Korporatisasi)
BLU
PRIVATISASI
PROF.DR.HASBULLAH THABRANY (modifikasi)
(PT)
Kecenderungan Perkembangan Rumah Sakit
BAB VI
JENIS DAN KLASIFIKASI
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal 18
Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan
dan pengelolaannya.
Pasal 19
1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah
Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum
dan Rumah Sakit Khusus.
Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.
Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
2) Rumah Sakit Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
memberikan pelayanankesehatan
pada semua bidang dan jenis
penyakit.
Ayat (3)
3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Yang dimaksud dengan
memberikan pelayanan utama kekhususan lainnya
pada satu bidang atau satu jenis adalah jenis pelayanan
penyakit tertentu berdasarkan Rumah Sakit sesuai
disiplin ilmu, golongan umur, dengan perkembangan
organ, jenis penyakit, atau ilmu pengetahuan bidang
kekhususan lainnya. kedokteran
Pasal 20
RS.KHUSUS RS.PEMERINTAH
RS.PUBLIK RS.PEMDA
PENGELOLAAN
BADAN HUKUM NIRLABA
RUMAH
SAKIT RS.PRIVAT
PT/PERSERO
RS.PENDIDIKAN/NON PENDIDIKAN
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
DI INDONESIA
Gambaran Umum Rumah Sakit
A. Jumlah Rumah Sakit Keseluruhan (Umum dan Khusus)
RSU Depkes dan Pemda berjumlah 378 dengan 55.281 tempat tidur.
Dari jumlah tersebut:
- Kelas A berjumlah 6 buah dengan tempat tidur 5.085
- Kelas B 75 buah dengan tempat tidur 22.652
- Kelas C 231 buah dengan tempat tidur 24.027 dan
- Kelas D 66 buah dengan tempat tidur 2.517
1. Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa menurut Provinsi dan
Pengelola.
Jumlah RS Khusus dan RS Jiwa berjumlah 273 dengan perincian:
- milik Depkes = 18,
- Pemda Propinsi = 35,
- Pemda Kab/Kota = 21,
- TNI & Polri = 2
- Swasta = 190, sedangkan
- Dep Lain & BUMN = 7.