M. Irfan 202011016
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga makalah dengan judul
“PRODUKTIVITAS KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
DITINJAU DARI KUALIFIKASI PENDIDIKAN PADA UNIT REKAM MEDIS” dapat
diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam tidak lupa dihaturkan kepada Rasullullah Muhammad
SAW, besertaa para keluarga, sahabat dan umat pengikutnya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Kodefikasi sistem
Genitourinary dan Reproduksi” pada program studi D3 Rekam Medis STIKES Yayasan Rumah Sakit
Dr. Soetomo Surabaya, Semester ganjil 2021. Kelompok kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini sehingga diharapkan kritik serta saran dari pembaca untu
menyempurnakan makalah ini. Kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen pendamping yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.
Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan
melakukan penelitian tentang sistem kualifikasi pendidikan yang ditetapkan untuk
perekam medis.
1. Motivasi
Motivasi merupakan motor pendorong kegiatan seseorang untuk ke arah
tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
mencapainya. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja antara
lain mengenai upah dan bonus yang diterima, jaminan asuransi, jaminan kera,
dan rasa nyaman dengan teman bekerja.
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah sikap mental tercermin dari perbuatan dan tingkah
laku seseorang dan kelompok masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan
terhadap peraturan, ketentuan, norma. Beberapa hal yang mempengaruhi
kedisiplinan kerja antara lain, masuk dan pulang kerja pada waktu yang telah
disesuaikan, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan selalu mentaati
peraturan yang ditetapkan.
3. Etos kerja
Etos kerja adalah pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan
pekerjaan dan terus berupaya mencapai hasil terbaik. Beberapa hal yang
mempengaruhi etos kerja antara lain kedisiplinan kerja, bekerja keras agar
mendapatkan hasil yang memuaskan.
4. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan teknis dan manajerial menentukan
tingkat pencapaian produktivitas. Oleh sebab itu penguasaan teknologi
sangatlah penting. Beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan kerja
antara lain komunikasi dengan baik pada saat bekerja, dapat mengoperasikan
komputer, dan ikut berkontribusi dalam lingkungan kerja.
5. Pendidikan
Pendidikan dapat berasal dari pendidikan formal maupun informal
karena setiap penggunaan teknologi hanya dapat dikuasai dengan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang handal. Beberapa hal yang
dapat meningkatkan kompetensi pekerja antara lain dengan mengikuti
pendidikan dan pelatihan kerja atau seminar.
Menurut (Savitri Citra Budi, 2011) dalam bukunya, sistem pengelolaan rekam
medis terdiri dari beberapa subsistem yaitu:
1. Subsistem Assembling
Assembling berarti merakit, tetapi untuk kegiatan assembling berkas
rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan tidaklah hanya sekedar merakit
atau mengurut satu halaman ke halaman yang lain sesuai dengan aturan yang
berlaku. Pengaturan halaman ini dimulai dari berkas rekam medis rawat
darurat, rawat jalan dan rawat inap. Pergantian pada masing- masing
pelayanan akan diberikan kertas pembatas yang menonjol sehingga dapat
mempermudah pencarian formulir dalam berkas rekam medis.
Kegiatan assembling termasuk juga mengecek kelengkapan pengisian
berkas rekam medis dan formulir yang harus ada pada berkas rekam medis.
Untuk kegiatan pengecekan kelengkapan pengisian ini termasuk bagian kecil
dari analisis kuantitatif.
Beberapa parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui mutu rekam
medis di rumah sakit khususnya yang melibatkan kegiatan assembling
diantaranya:
a) Ketepatan waktu pengembalian
b) Kelengkapan formulir pada berkas rekam medis
c) Kelengkapan pengisian pada berkas rekam medis
d) Subsistem Pengkodean (Coding)
3. Subsistem Indexing
Kegiatan pengindeksan adalah pembuatan tabulasi sesuai dengan kode
yang sudah dibuat ke dalam kartu indeks. Hasil pengumpulan kode yang
berasal dari data penyakit, operasi pasien dan pengumpulan data dari indeks
yang lain sebagai bahan untuk penyajian data statistik
kesehatan. Beberapa macam indeks yang dibuat oleh bagian rekam
medis diantaranya adalah:
a) Indeks Utama Pasien
b) Indeks Penyakit (rawat jalan dan rawat inap)
c) Indeks Operasi
d) Indeks Kematian
e) Indeks Dokter
PEMBAHASAN
3.1 PEMBAHASAN
1. Tingkat Pendidikan petugas pada Unit Rekam Medis berdasarkan hasil review dari 6
jurnal diperoleh bahwa tingkat pendidikan pada sarana pelayanan kesehatan petugas
rekam medis dengan latar belakang pendidikan non rekam medis lebih banyak
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Peraturan Mentri Kesehatan No.55
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis telah mengatur bahwa
untuk dapat memenuhi kompetensi perekam medis, kualifikasi pendidikan yang
ditetapkan untuk perekam medis adalah:
A. Standar kelulusan Diploma tiga sebagai Ahli Madya Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
B. Standar kelulusan Diploma empat sebagai Sarjana Terapan Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
C. Standar kelulusan Sarjana sebagai Sarjana Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
D. Standar kelulusan Magister sebagai Master Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
Dari hasil yang didapatkan berdasarkan uraian diatas bahwa tingkat pendidikan
pada sarana pelayanan kesehatan lebih dominan petugas rekam medis dengan latar
belakang pendidikan non rekam medis, hal inilah yang menyebabkan penurunan
produktivitas kerja petugas pada unit rekam medis di beberapa sarana pelayanan
medis.
2. Pelaksanaan kegiatan Pengelolaan pada Unit Rekam Medis Berdasarkan penelitian
dari jurnal yang diteliti diperoleh hasil kegiatan pengelolaan pada pelaksanaan
penerimaan pasien. Dalam jurnal (Handayuni & Handayani, 2020) mengatakan
pengetahuan petugas terhadap sarana komputerisasi menyebabkan pengembangan
sistem komputerisasi di bagian pendaftaran sangat kurang. Sama halnya pada
penelitian (Jayanti, 2016) yang mengatakan tingkat pengetahuan petugas tentang
penerimaan pasien dalam kategori cukup petugas pun sering mengalami kesulitan saat
melayani pendaftaran pasien ketika sedang banyak pasien yang mengantri. Sedangkan
pada penelitian (Ulfah et al., 2018) dimana semua petugas rekam medis yang bekerja
pada bagian
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
sebagai berikut:
1. Pada beberapa sarana pelayanan Kesehatan baik itu rumah sakit maupun
kualifikasinya
4.2 SARAN
1. Sebaiknya petugas rekam medis yang bekerja pada unit rekam medis,