Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4 Kelas 2 D: 5 Letya Telaumbanua (1813462140)

1. Dea Ayu Manurung (1813462129) 6. Lisa Girsang (1813462141)


2. Endang Lahagu (1813462131) 7. Milen Waruwu (1813462142)
3. Justika Turnip (1813462138) 8. Munasti Nainggolan (1813462145)

Perencanaan dan
4. Karya Sembiring (1813462139) 9. Satiani Zalukhu (1813462145)

Penempatan Sumber Daya


Manusia

Perencanaan Unit Kerja Rekam


Recruitment dengan konsep
“The right man and the rifgt place”

Penarikan pegawai (recruitment) merupakan kegiatan untuk


mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari berbagai sumber, sesuai
dengan kulaifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu
menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya. 
Proses rekruitmen adalah kumpulan pelamar yang telah memenuhi
syarat sehingga siap untuk disaring melalui tahap seleksi.
Recruitment dengan konsep
“The right man and the rifgt place”

Untuk mencapai tujuannya dan menghindari kesalahan pengelolaan


SDM, maka diperlukan prinsip the right man and the right place.
Dalam pengertian yang sederhana, the right man in the right
place adalah menempatkan orang sesuai keahliannya.
Suatu tim akan mampu bergerak lebih cepat kalau orang di
dalamnya mengurusi hal-hal sesuai keahliannya.
Recruitment dengan konsep
“The right man and the rifgt place”
Penempatan ini harus didasarkan job description dan job specification telah
ditentukan serta berpedoman kepada prinsip
“penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan
penenmpatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat” atau “the right
man and the right place and in the right place and the right man behind the right
job.”

Penempatan yang tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias dan


moral kerja yang tinggi bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Jadi,
penempatan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh
prestasi kerja optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas dan
prakarsa juga akan berkembang. (Hasibuan, 2010)
Recruitment dengan konsep
“The right man and the rifgt place”

Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place)
akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensikerja. Pembagian kerja yang
baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan
berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan,
oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai
prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

Simpulan penempatan harus berpegang kepada prinsip “The Right Man on The Right Place and
The Right Man on The Right Job” yang artinya penempatan orang-orang yang tepat pada tempat dan
untuk jabatan yang tepat. Dengan melakukan penempatan pejabat yang sesuai dengan prinsip
tersebut di atas diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
Background education/
linearitas education

Dalam menilai kelayakan seorang calon karyawan untuk diterima bekerja atau diikutkan
dalam suatu kegiatan bisnis yang perlu diperhatikan adalah Background education,linearitas
education calom karyawan tersebut.

Background education dilihat dari segi latar belakang pendidikan yang dimiliki, termasuk
kesesuaian pendidikan yang dimiliki dengan posisi pekerjaan yang akan dijalanin nantinya.
Artinya linearitas education dengan porsi pekerjaan memiliki hubungan erat yang bisa membantu
memaksimalkan atau memudahkan seseorang dalam bekerja. Contohnya seseorang sarjana
teknik sipil ditempatkan pada bagian pabrik pengolahan cat, atau seorang sarjana akutansi
ditempatkan pada bagian marketing. Jelas ini dianggap sebagai sisi ketidaksesuaian antara
background education dengan job description yang dijalanin.
TIM SELEKSI

Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk


memperoleh karyawan yang qualified dan komponen karyawan yang akan
menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Pelaksanaan
seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat dan objektif supaya karyawan yang
diterima benar-benar qualified untuk menjabat dan melaksanakan pekerjaan

Maka dari itu, dalam suatu perusahaan dalam merekrut karyawan


dibentuhkan tim seleksi.
TIM SELEKSI

Proses seleksi karyawan diawali dari 3 ketentuan:

1. Tetapkan metode penarikan efektif dengan cara memilih salah satu


metode yang sesuai dari beberapa metode penarikan

2. Merencanakan perencanaan SDM untuk menentukan jumlah dan kualitas


calon karyawan yang dipilih.

3. Menetapkan standar atau persyaratan pekerjaan dibandingkan dengan


kualifikasi calon karyawan
TIM SELEKSI

Pendapat Dubois dan Rothwell (2014), tahapan dalam seleksi pegawai yang dilakukan beberapa
organisasi terhadap pekerjaan, yaitu:

1. Tes Psikologi

Untuk mengetahui kepribadian dan tempramen seseolah (tes kepribadian)

2. Tes Pengetahuan

Untuk mengetahu pengetahuan seseorang terkait ilmu tertentu. Umumnya secara tertulis tetapi j
uga dapat dengan praktik seperti untuk mengetes pengetahuan akan bahasa tertentu.

3. Tes Kemampuan

Untuk mengetahui skills dan kemampuan pegawai baik tertulis atau praktik.
TIM SELEKSI

4. Tes Potensi

Untuk mengetahui potensi seseorang untuk ditempatkan dalam pekerjaan tertentu atau
dikembangkan

5. Tes Kecerdasan

Untuk mengetahui kemampuan mental seseorang secara umum dan kecerdasan yang
dimilikinya

6. Tes Kesehatan

Untuk mengetahui kesehatan umum seorang pegawai apakah mendukung atau tidak
dalam melaksanakan pekerjaannya
TIM SELEKSI

Kerangka
Penarikan Calon
Pegawai/ SDM
SEKIAN DAN TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai