OLEH :
ADE NURMAYANTI
1313466001
HASIL PENELITIAN
OLEH :
ADE NURMAYANTI
1313466001
LEMBAR PERSETUJUAN
OLEH :
ADE NURMAYANTI
1313466001
Disetujui :
Dosen Pembimbing
Diketahui :
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan
LEMBAR PENGUJIAN
OLEH
ADE NURMAYANTI
1313466001
Disahkan :
PERNYATAAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
ADE NURMAYANTI
1313466001
I. IDENTITAS DIRI
4
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : IRT
Labuhan Batu
ABSTRAK
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah SWT berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas
Rekam Medis Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat
Jalan Pada Bulan April-Mei di Rumah Sakit Umum Haji Medan PadaTahun 2016”.
Selama penelitian dan terselesainya karyatulis ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan
dan dorongan berbagai pihak baik sebagai moril maupun materil. Maka dalam
2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, MN selaku Ketua STIKES Imelda Medan.
3. dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medis dan
5. Ali Sabela, S.Kep, Ns selaku Wadir II Akademi Perekam Medis dan Informasi
6. Rani Robetty, M.Kom, selaku Wadir III Akademi Perekam Medisdan Informasi
penelitian ini.
8. StafDosen APIKES Imelda Medan yang telah membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan.
9. Direktur dan seluruh staf pegawai RSU Haji Medan Khususnya Kepala Instalasi
Rekam Medis yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Karya
10. Teristimewa Kepada Ayahanda saya Rahman yang telah memberikan dukungan
serta do’aselamaperkuliahansampaidenganselesainyapenelitianini.
ii
11. Teristimewa kepada Allmarhummah Ibunda Mariani yang telah berada di surge
12. Teristimewa kepada adik-adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan
13. Teman – teman di APIKES Setambuk 2013 angkatan ke-6 yang telah banyak
14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam memberikan dukungan dan
Semoga Karya TulisI lmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
Peneliti
( Ade Nurmayanti)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRAK
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................... 4
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
2.1 Pengertian Rekam Medis ............................................................. 6
2.1.1 Kewajiban Membuat Rekam Medis ……………………………..6
2.1.2 Isi Rekam Medis ...................................................................... 7
2.1.3 Kepemilikan dan Pemanfaatan Rekam Medis ......................... 8
2.2 Sistem Pengolahan Rekam Medis ................................................ 9
2.2.1 Sistem Penomoran Rekam Medis ............................................ 10
2.2.2 Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis ............................ 13
2.2.3 Ruang Pengolahan dan Penyimpanan Rekam Medis............... 18
2.2.4 Tata Cara Pengambilan Rekam Medis ..................................... 20 2.3
Kerangka Konsep ......................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 23
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 23
3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................... 23
3.2.2 Tempat Penelitian .................................................................. 23
3.3 Populasi, tekhnik sampling dan sampel ....................................... 24
3.3.1 Populasi .................................................................................... 24
3.3.2 Tekhnik Sampling ................................................................ 24
3.3.3 Sampel.................................................................................... 24
3.4 Variabel dan Definisi Operasional ............................................... 25
3.4.1 Variabel Penelitian ................................................................ 25
3.4.2 Definisi Operasional .............................................................. 25
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................... 26
3.6 Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................... 27 BAB IV
HASIL PENELITIAN ..................................................................... 28 4.1
Profil Rumah Sakit ....................................................................... 28 4.1.1
Sejarah Rumah Sakit Umum Haji Medan ............................. 28 4.1.2
Gambaran Rumah Sakit Umum Haji Medan ......................... 29
4.1.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Haji Medan .................... 31
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 31
4.2.1 Pendidikan Petugas Rekam Medis ......................................... 32
4.2.2 Beban Kerja Petugas Rekam Medis ...................................... 32
4.2.3 Fasilitas Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis .......... 33
4.3 Pembahasan Penelitian ................................................................. 36
BAB V PENUT ............................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 39
5.2 Sara .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Menurut WHO (World Health Organization), Rumah Sakit adalah bagian integral
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Pelayanan yang
dilakukan dicatat dalam rekam medis san merupakan dari mulai identitas pasien
sampai pelayanan yang diberikan dan merupakan sumber informasi bagi pihak
rumah sakit. Disini kebutuhan akan informasi itu menjadi penting bagi proses
(Ilhamsar, 2011)
pencatatan data medis pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang
Rekam Medis terdiri dari beberapa tahapan antara lain dilakukannya assembling,
Rumah Sakit Umum Haji Medanmenganggap Rekam Medis sebagai naskah atau
dokumen yang memiliki nilai penting dalam menjalankan tugas sebagai penyedia
1
2
Buku Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit Umum Haji Medan dan menjadi acuan
sumber daya manusia merupakan hal yang sangat menentukan untuk kelancaran
Ketidak tepatan dalam penyimpanan berkas Rekam Medis rawat jalan dikarenakan
banyaknya para petugas melakukan pekerjaan ganda yang tidak sesuai dengan
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti di bulan april pada tanggal 11-
12 di Rumah Sakit Umum Haji Medan dari 15 pasien yang saya tanya 3 orang
merasa puas degan pelayanan yang ada di RSU Haji Medan dan 12 orang lagi
merasa tidak puas karena mereka sudah menunggu terlalu lama diruang tunggu
Rumah Sakit Umum Haji Medanpada tahun 2016 dapat menyebabkan kejenuhan
Tabel 1.1 Kondisi Ketenagaan Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi
Sumatera Utara
No Bagian Pria Wanita Jumlah
1 Non Medis 90 108 198
2. Paramedis Non Keperawatan 10 39 49
3. Paramedis keperawatan 34 183 217
4. Perekam Medis 3 4 7
5. Dokter 90 40 130
Jumlah 227 370 601
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis ini meneliti lebih jauh bagaimana
1.2.1 Bagaimana Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis Terhadap Lama
lingkup yang jelas dan menghindari terjadinya pembiasan data, adapun pembatasan
penyimpanan berkas Rekam Medis pada bulan April di RSU Haji Medan?
1.3.2 Bagaimana petugas rekam medis dalam mencari berkas Rekam Medis di
tepatan petugas rekam medis terhadap penyimpanan berkas rekam medis pasien
rawat jalan pada bulan april-mei di Rumah Sakit Umum Haji Medan pada tahun
2016
petugas rekam medis terhadap penyimpanan berkas rekam medis pasien rawat
jalan pada bulan april-mei di Rumah Sakit Umum Haji Medan pada tahun 2016
1. BagiRumah Sakit
diRumah Sakit Umum Haji Medan sehingga dihasilkan sebuah sistem berkas
Untuk Menambah wawasan tentang penanganan Rekam Medis yang baik pada
3. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan refrensi atau acuan dalam menyusun penelitian selanjutnya yang
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a / Menkes / Per / XII / 1989) tentang
Rekam Medis dijelaskan bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan
Sedangkan menurut (Huffman dalam fajri (2008:5) Rekam Medis adalah fakta
yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu
serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan
Kewajiban tenaga kesehatan terhadap pembuatan Rekam Medis lebih lanjut dirinci
dalam (Peraturan Pemerintah No. 32 / 1996) tentanng kesehatan yaitu bagi tenaga
6
1. Menghormati hak pasien
7
akan dilakukan
Tenaga yang berhak dan berkewajiban membuat Rekam Medis dirumah sakit yaitu
a. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter Gigi Spesialis yang
Isi Rekam Medis dapat dibedakan atas dua jenis pasien yait pasien rawat jalan dan
pasien rawat inap. Isi Rekam Medis pasien rawat jalan sekurangkurangnya memuat
masalah, tindakan atau pengobatan serta pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Sedangkan isi Rekam Medis untuk pasien rawat inap sekurang-kurangnya
tindakan medis (bila ada), tindakan atau pengobatan pelayanan lain yang telah
Pasasl 15 : Isi Rekam Medis untuk pasien rawat jalan dapat dibuat sekurang-
memuat
a) Identitas Pasien
b) Anamnese
c) Riwayat Penyakit
e) Diagnosis
h) Catatan rawat
umum
pembimbingnya.
9
Dokumen Rekam Medis pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien gawat
1. Identitas pasien
mungkin diturunkan/kontak
lainnya
5. Pengobatan/tindakan
6. Persetujuan tindakan/pengobatan
7. Catatan konsultasi
11. Pengorganisasian
1. Penerimaan pasien
2. Pencatatan
bahwa :
Pasal 10 : Berkas Rekam Medis milik sarana pelayanan kesehatan. Isi Rekam Medis
milik pasien.
Pasal 12 : Pemaparan isi Rekam Medis hanya boleh dilakukan oleh Dokter yang
Pasal 14 : Rekam Medis dapat dipakai sebagai: (a) dasar pemeliharaan kesehatan
statistik kesehatan.
Berkas Rekam Medis adalah milik Rumah Sakit, artinya Direktur rumah sakit
penggunaan oleh orang/badan yang tidak berhak. Isi Rekam Medis adalah milik
1. Sumber informasi medis dari pasien yang berobat ke Rumah Sakit yang
pasien.
akan diterimanya.
12
Informasi tersebut meliputi (a) diagnosis dan alas an tindakan yang akan dilakukan,
(b) kemungkinan yang terjadi apabila tindakan tersebut tidak dilakukan, (c)
Rekam Medis pada hampir semua lembaga pelayanan kesehatan disimpan menurut
Nomor, yaitu berdasarkan nomor pasien masuk (admission number). Menurut Buku
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit, (1991 : 13) ada 3
Dengan system ini setiap pasien mendapat nomor baru setiap kunjungan ke
Rumah Sakit. Jika pasien berkunjung lima kali, mendapat lima nomor yang
berbeda. Semua nomor yang diberikan kepada pasien tersebut harus di catat
pada Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) pasien yang bersangkutan. Rekam
Sistem ini memberikan hanya satu unit Rekam Medis kepada pasien baik
pasien tersebut berobat jalan maupun rawat inap. pada saat orang pasien
Sistem ini merupakan gabungan antara Sistem Seri dan Sistem Unit. Setiap
pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit diberikan satu nomor baru tetapi
nomor yang paling baru sehingga terciptalah satu unit Rekam Medis. Apa
bila satu Rekam Meis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor
yang baru, ditempat yang lama diberi tanda petunjuk yang menunjukkan
Dari ketiga macam sistem penomoran berdasarkan nomor pasien masuk tersebut,
pemberian nomor cara Unit lah yang lebih baik digunakan, karena dengan cara ini
seorang pasien hanya memiliki satu nomor setiap kunjungan ke Rumah Sakit, dan
Rekam Medisnya baik rawat jalan maupun rawat inpa terkumpul dalam satu map
mengenai riwayat penyakit dan pengobatan seorang pasien kepada Rumah Sakit
Untit.
Medis dari kerusakan fisik da nisi Rekam Medisitu sendiri. Rekam Medis harus
disimpan dan dirawat dengan baik karena Rekam Medis merupakan harta benda
Medis yaitu :
14
1. Penyimpanan Sentralisasi
pasien dirawat, disimpan pada satu tempat yaitu bagian Rekam Medis.
Standarisasikan
adalah :
a. Petugas menjadi lebih sibuk, Karena harus menangani unut rawat jalan dan
2. Penyimpanan Desentralisisasi
Rekam medis pasien dirawat. Rekam Medis Poliklinik disimpan pada Poliklinik
sempit
15
teori cara di-Sentralisasi lebih baik dari pada Desentralisasi, tetapi pada
2) Kemampuan dana Rumah Sakit, terutama Rumah sakit yang dikelola oleh
pemerintah daerah.
Lokasi ruangan Rekam Medis harus dapat memberi pelayanan cepat kepada
seluruh pasien, mudah dijangkau dari segala penjuru, dan mudah menunjang
1. Ruangan penyimpanan berkas Rekam Medis jangan terlalu lembab, harus dijaga
supaya tetap kering. supaya ruangan tidak terlalu lembabperlu diatur berkisar
650 F sampai 750 F dan kelembaban udara sekitar 50% sampai 65%. Untuk
banyaknya debu.
2. Ruangan harus terang, dan sebaiknya menggunakan penerangan alam, yaitu sinar
3. Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama, perusak atau pemakan kertas
berkas Rekam Medis, antara lain jamur, rayap, ngengat. Untuk menghindarinya
Setiap enam bulan sekali ruangan disemprot dengan racun serangga seperti :
menyemprotkan racun pada dinding, lantai dan alat-alat yang dibuat dari kayu.
kantor lain untuk menjaga keamanan berkas Rekam Medis-berkas Rekam Medis
(Wursanto, 1991 : 221). Alat penyimpanan Rekam Medis yang umum dipakai
adalah rak terbuka (open self file unit), lemari 5 (lima) laci (five-drawer file
cabinet), dan roll o’pack. Alat ini hanya mampu dimiliki oleh rumah sakit
tertentu karena harganya yang sangat mahal. Rak terbuka dianjurkan karena
harganya lebih murah, petugas dapat mengambil dan menyimpan Rekam Medis
lebih cepat, dan menghenat ruanngan dengan menampung lebih banyak Rekam
17
medis dan tidak terlalu makan tempat. Harus tersedia rak-rak penyimpanan yang
5. Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, dianjurkan selebar 90cm. Jika
menggunakan lemari leaci dijejer satu baris, ruangan lowong didepannya harus
90cm, jika diletakkan saling berhadapan harus disediakan ruang lowong paling
tidak 150cm, untuk memungkinkan membuka laci-laci tersebut. Lemari lima laci
memang tampak lebih rapid an Rekam Medis terlindung dari debu dan kotoran
dari luar. Pemeliharaan kebersihan yang baik, akan memelihara Rekam Medis
Pengambilan Rekam Medis juga memiliki tata cara tertentu. Adapun tata cara
a. Berkas Rekam Medis tidak boleh keluar dari ruangan Rekam Medis, tanpa
dan tepat waktunya. Seharusnya setiap Rekam Medis kembali lagi ke raknya
c. Rekam Medis tidak di benarkan diambil dari Rumah sakit, kecuali atas
permintaan pengadilan.
d. Permintaan rutin terhadap Rekam Medis yang datang dari poliklinik, dari
hari pada jam yang telah ditentukan. Petugas harus menulis dengan benar dan
Petunjuk keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi penggunaan
Rekam Medis. Petunjuk keluar ini digunakan sebagai pengganti pada tempat
Rekam Medis yang diambil dari rak penyimpanan dan tetap berada di rak
Kode warna adalah untuk memberikan warna tertentu pada sampul, untuk
mencegah keliru simpan dan memudahkan mencari map yang salah simpan.
Garis-garis warna dengan posisi warna yang berbeda-beda pada pinggiran folder,
section penyimpanan Rekam Medis. Terputus nya kombinasi warna dalam satu
Dari uraian kerangka teoritis dari kedua variable penelitian mengenai ketidak
tepatan petugas Rekam Medis dan tempat penyimpanan berkas Rekam Medis rawat
jalan, maka kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini, bahwa petugas
Medis rawat jalan, yang nantinya akan menghasilkan pelayanan yang berdampak
METODOLOGI PENELITIAN
yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif kuantitatif ini
Penelitian ini dimulai dengan melakukan survey awal sampai dengan tahap
Rumah Sakit Umum Haji Medan bertempat di jl.Rumah Sakit H., Percut Sei Tuan,
3.3.1 Populasi
Menurut Sutrisno Hadi, 2004, populasi merupakan seluruh individu yang akan
dikenakan sasaran generalisasi dari sample yang akan diambil dalam suatu
penelitian. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah staf atau petugas
20
Rekam Medis di bagian tempat penyimpanan berkas Rekam Medis di RSU Haji
(orang) petugas Rekam Medis adalah teknik ini merupakan teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri
(Notoatmodjo, 2012).
3.3.3 Sampel
Menurut Notoatmodjo, 2012, sampel adalah bagian dari objek yang diteliti jumlah
dan karakteristiknya dan mewakili seluruh populasi tersebut. Adapun populasi yang
diambil dalam penelitian ini adalah petugas Rekam Medis dibagian tempat
penyimpanan berkas Rekam Medis di RSU Haji Provinsi Sumatera Utara, adapun
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang
1. Pendidikan
2. Beban Kerja
3. Fasilitas
21
diamati, perlu sekali variabel- variabel tersebut diberi batasan atau difinisi
sebagai berikut :
(notoatmodjo, 2010). Maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Kesioner
22
Kuesioner adalah daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah
Teknik pengumpulan data diperoleh dari data Primer yang dilakukan dari
Sejak awal tahun 1960-an sudah muali terdengar suaa dari kalangan Umat Islam di
rumah sakit yang benar-benar benafaskan Islam. Hala ini disebabkan karena rumah
sakit yang telah ada dirasakan belum mampu membawakan dakwah atau misi Islam
secara menyeluruh. Sementara itu beberapa rumah sakit yang membawakan misi
dari agama lain sudah lebuh dulu ada dikota Medan. Sementara gagasan mendirikan
rumah sakit yang bernafaskan Islam terus berkembang. Pada musim haji tahun 1990
terjadi musibah terowongan Mina yang banyak menimbulkan korban Jemaah Haji
dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada kegiatan Safari
Provinsi Sumatera Utara No. 445. 05 / 712. K, tanggal 7 Maret 1991 dibentuk
panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan akhirnya diletakkan batu
pertama pembangunan Rumah Sakit Haji Medan oleh Bapak Menteri Agama
27
Sumatera Utara pada tanggal 11 Maret 1991. Alhamdullilah, pada tanggal 4 juni
1992, Bapak Presiden Soeharto berkenan meresmikan Rumh Sakit Haji Medan.
Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan
Ketua Umum Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Dan pada tanggal 30 November
2011 Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dibubarkan / dilikuidasi Yayasan Rumah
Sumatera Utara.
Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara sebagai rumah sakit
wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Pada saat ini potensi pasar yang dilayani
khususnya di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya masih cukup besar, mengingat
daerah ini merupakan salah satu wilayah terbesar ketiga di Indonesia yang
Hotel dan Restoran, Bangunan, Pertambangan dan penggalian, serta listrik, Gas dan
Air Bersih. Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013 sebanyak
Lokasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara berada di
Kabupaten Deli Serdang dan berada di perlintasan perbatasan kota Medan. Selain
Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara, di Deli Serdang ada 1
(satu) Rumah Sakit lain milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yaitu RSUD
Lubuk Pakam dengan kelas C. Jika dibandingkan dengan RSUD Lubuk Pakam,
Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara lebih unggul baik dilihat
dari sisi kelas pelayanan, volume pelayanan maupun dari sisi sarana dan prasarana.
29
Namun demikian, Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara juga
Saat ini, potensi daya beli masyarakat didominasi pada posisi kelas menengah ke
bawah, karena mata pencaharian mayoritas adalah industri dan perkebunan. Namun
lingkungan Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Sumatera Utara telah
menengah ke atas.
Jika dilihat secara umum, kondisi di Sumatera Utara pada tahun 2013 tercermin
sebagai berikut : angka kematian neonatal sebesar 26 per seribu kelahiran hidup,
angka kematian bayi sebesar 40 per seribu kelahiran hidup, angka kematian balita
sebesar 54 per seribu balita hidup, angka kematian ibu sebesar 137 per seribu
Go Green.
Dari hasil penelitian di peroleh pengaruh ketidak tepatan petugas rekam medis
terhadap tempat pinyampanan berkas rekam medis pasien rawat jalan pada bulan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden pendidikan SMA 4 orang (57%),
S1 sebanyak 2 (29%)
31
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang berumur 25-32
Tahun sebanyak 1 orang (14,3%), dan responden yang berumur >33 Tahun adalah
1. Laki-Laki 2 28,6%
2. Perempuan 5 71,4%
Total 7 100
adalah sebanyak 2 orang (28,6%), dan minoritas jenis kelamin perempuan sebanyak
5 orang (71,4%)
Dari hasil penelitian diperoleh pengaruh ketidak tepatan petugas rekam medis
terhadap tempat penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan berdasarkan Fasilitas
1. Rak 5 71,4%
32
2. Ruangan 2 28,6%
Total 7 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pengaruh ketidak tepatan petugas rekam
medis terhadap tempat penyimpanan berkas rekam medis pasien rawat jalan
(28,6%)
Tabel 4.5 Tabulasi Silang Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis
Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien
Rawat Jalan Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Haji Medan
Tahun 2016 No Pendidikan Setuju Netral Tidak Setuju
Total
F P F P F P F P
1. SMA 0 0% 2 28,6% 2 28,6% 4 57,1%
2. D3 1 14,3% 0 0 0 0% 1 14,3%
3. S1 0 0% 2 28,6% 0 0% 2 28,6% Total 1 14,3% 4 57,1% 2 28,6%
7 100
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian pengaruh ketidak tepatan petugas
Pendidikam di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
orang (28,6%).
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis
Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien
Rawat Jalan Berdasarkan Beban Kerja di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2016
Beban Kerja di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis
Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien
Rawat Jalan Berdasarkan Beban Kerja di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2016
Beban Kerja di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
menjawab Setuju pada kelompok umur 25-32 Tahun sebanyak 1 orang (14,3%),
yang menjawab Netral pada kelompok umur >33 Tahun sebanyak 3 orang (42,9%),
Tabel 4.8 : Tabulasi Silang Pengaruh Ketidak Tepatan Petugas Rekam Medis
Terhadap Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien
Rawat Jalan Berdasarkan Fasilitas di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2016
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian pengaruh ketidak tepatan petugas Rekam
tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang menjawab Setuju
pada Kelompok Rak sebanyak 1 orang (14,3%), Netral sebanyak 1 orang (14,3%),
yang menjawab Setuju pada kelompok Ruangan sebanyak 4 orang (57,1), Netral
juga merupakan salah satu bentuk pertolongan atau bimbingan yang diberikan orang
yang mampu, dewasa dan memiliki ilmu ilmu terhadap perkembangan orang lain
untuk mencapai kedewasaan dengan tujuan supaya pribadi yang dididik memiliki
mandiri.
Pendidikam di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
orang (28,6%).
Beban Kerja. kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut
pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai
menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat beruba beban kerja fisik dan
35
beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti
sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan
individu lainnya.
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian pengaruh ketidak tepatan petugas Rekam
Kerja di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian pengaruh ketidak tepatan petugas Rekam
Kerja di tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang
menjawab Setuju pada kelompok umur 25-32 Tahun sebanyak 1 orang (14,3%),
yang menjawab Netral pada kelompok umur >33 Tahun sebanyak 3 orang (42,9%),
Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian pengaruh ketidak tepatan petugas Rekam
tempat penyimpanan berkas Rekam Medis pada tahun 2016, yang menjawab Setuju
pada Kelompok Rak sebanyak 1 orang (14,3%), Netral sebanyak 1 orang (14,3%),
yang menjawab Setuju pada kelompok Ruangan sebanyak 4 orang (57,1), Netral
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan Bab IV, maka dapat disimpulkan
bahwa:
di Rumah Sakit Umum Haji Medan, terdapat 4 orang yang menjawab Tidak
Beban Kerja di Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
di Rumah Sakit Umum Haji Medan, pada kelompok Jenis Kelamin, terdapat 2
orang yang menjawab Setuju (28,6%), yang menjawab Netral sebanyak 2 orang
Kelompok Umur, terdapat 3 orang yang menjawab Tidak Setuju (42,9%) yang
orang (14,3%).
Rumah Sakit Umum Haji Medan, pada Kelompok Rak terdapat 1 orang yang
pada kelompok Ruangan terdapat 4 orang yang menjawab Setuju (57,1%), yang
4. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
5.2 Saran
Dari pembahasan dan hasil penelitian maka saran yang penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :
Diharapkan bagi instansi Rumah Sakit melakukan pekerjaan lebih baik lagi
Apikes Imelda Medan, agar dapat meluangkan banyak waktu praktek kerja
Agar mencoba penelitian yang lebih berkompeten dari sebuah Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSUL
Diketahui oleh :
Dosen Pembimbing
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul Pengaruh Ketidak
Medis Rawat Jalan Pada Bulan April-Mei di Rumas Sakit Umum Haji Medan Pada
Tahun 2016“.
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul Pengaruh Ketidak
Medis Rawat Jalan Pada Bulan April-Mei di Rumas Sakit Umum Haji Medan Pada
Tahun 2016 “.
II
Benar telah melakukan revisi penelitian saya yang berjudul Pengaruh Ketidak
Medis Rawat Jalan Pada Bulan April-Mei di Rumas Sakit Umum Haji Medan Pada
Tahun 2016 “.
III