Disusun Oleh :
YOVIE NANDA CATUR FENNESIA APRILLYANI
2015185
i
PERSETUJUAN
ii
PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji
Seminar Proposal Karya Tulis Ilmiah Akademi Perekam Medik dan Informatika
Kesehatan (APIKES) Citra Medika Surakarta
Oleh :
Yovie Nanda Catur Fennesia Aprillyani
2015185
Mengesahkan,
Direktur
APIKES Citra Medika Surakarta
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
mellitus tipe II Pada Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan
adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik
serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila dikemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima
tahun 2010).
materai 6000
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, tiada kata yang dapat penulis ucapkan
untuk mengawali selain ungkapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis
Diabetes mellitus Tipe II Pada Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap
2017.”
Adapun maksud dan tujuan penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini
Keberhasilan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan berbagai pihak yang telah membimbing dan membantu
penulis untuk menyelesaikan penulisan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan
3. Wahono, S.KM., M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
v
4. Warsi Maryati, S.KM., MPH selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
5. Dyah Rochani, A.Md. RMIK selaku Kepala Bagian Rekam Medis Rumah
7. Kedua Orangtua yaitu bapak dan ibu yang telah memberikan dukungan moril
8. Bapak dan Ibu dosen APIKES Citra Medika Surakarta yang telah
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penuli
harapkan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
vii
B. ICD-10 .................................................................................................... 18
C. Coding .................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi
xi
DAFTAR SINGKATAN
A : Akurat
Clinical Modification
xii
Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan
RI : Republik Indonesia
TA : Tidak Akurat
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 tentang rumah sakit, rumah sakit
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memiliki pengaruh
yang baik dan cepat kepada masyarakat. Pelayanan atau kegiatan rumah
Medis, rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pada instalasi rekam
1
2
oleh seorang petugas yaitu coder. Tugas coder yaitu memberikan kode
jawab atas keakuratan kode diagnosis dan tindakan yang diberikan kepada
pasien.
(ICD-10) sehingga kode yang dihasilkan tepat dan akurat. Isi dokumen
rekam medis antara lain tercantum diagnosis utama penyakit pasien serta
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG‟s yang pada saat ini digunakan
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-
sel beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagain non
akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau gangguan
tahun 1980 menjadi 422 juta penderita pada tahuan 2014. Prevalensi
telah meningkat dari 4.7% pada tahun 1980 menjadi 8.5% di tahun 2014.
Pada tahun 2015 diperkirakan sekitar 1.6 juta kematian secara langsung
terdiagnosis sebelumnya.
dengan jumlah pasien sebesar 493. Berikut merupakan tabel daftar 10 besar
Januari 2017 :
Tabel 1.1
Daftar 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar Periode Januari 2017
No Nama Penyakit Kode ICD Jumlah
Pasien
1. Dyspepsia K30 1.109
2. Thypoid Fever A01.0 935
3. Diarrhoea and gastroenteritis of A09 657
presumed infection origin
4. Essential (Primary) I10 605
hypertension
5. Mild and moderate birth P21.1 500
asphyxia
6. DM TIPE II E11.9 493
7. Gastritis Unspecified K29.7 482
8. Cerebral Infarction I63.9 464
9. Congestive heart failure I50.0 464
10. Anemia, unspecified D64.9 440
Sumber : Laporan Bulanan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar
diagnosis diabetes mellitus tipe II, dari 10 sampel dokumen rekam medis
B. Rumusan Masalah
tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Muhammadiyah Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
Karanganyar 2017.
E. Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup Keilmuan dalam penelitian ini adalah sub bidang rekam medis
2. Lingkup Materi
Penyakit.
3. Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi penelitian ini adalah pada Sub bagian Rekam Medis di
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Objek
F. Keaslian Penelitian
orang lain. Penulis mengambil beberapa contoh KTI sebagai bahan acuan
Contoh-contoh KTI yang penulis ambil sebagai bahan acuan antara lain
sebagai berikut :
Tabel 1.2
Keaslian Penelitian
No Judul Peneliti Tempat Variabel yang Metode
Penelitian Penelitian diteliti Penelitian
1. Tinjauan Susi Rumah 1. Diagnosa Metode
Keakuratan Susanti Sakit Utama yang
Kode (2014) Islam Gastroenteri digunakan
Diagnosis APIKES Amal tis Acute adalah
utama kasus Citra Sehat 2. Kode metode
Gastroenteritis Medika Sragen Diagnosis observasi
Acute Pada kasus dan
Dokumen Gastroenteri wawancara.
Rekam Medis tis Acute
Pasien Rawat 3. Akurasi
In Kode
Diagnosis
gastroenterit
is acute
Dilanjutkan…
Lanjutan tabel 1.2.....
Judul Penelitian Peneliti Tempat Variabel yang Metode
No Penelitian diteliti Penelitian
2. Tinjauan Dika Bayu Rumah 1. Diagnosa Metode
Keakuratan Setianto Sakit Utama yang
Penetapan Kode (2012) permata 2. Kode digunakan
Diagnosis Utama Universitas Medika Diagnosa adalah
Berdasarkan Dian Semarang Utama metode
Spesifikasi Nuswantoro 3. Persentase observasi,
Penulisan (UDINUS) spesifikas dengan
Diagnosa i diagnosa pendekatan
UtamaPada utama. cross
Dokumen Rekam sectional.
Medis Rawat
Inap di Rumah
Sakit Permata
Medika
Semarang
3. Analisis Septina Sukoharjo 1. Diagnosa Metode
Keakuratan Kode Multisari, utama yang
Diagnosis Utama Sri Sugiarsi, Thypoid digumakan
Thypoid Nurifa‟atul Fever adalah
Feverberdasarkan Masudah 2. Kode metode
ICD-10 Pada Awallah diagnosis observasi
Pasien Rawat (2012) utama dan
Inap di RSUD Apikes kasus wawancara
Kabupaten Mitra Thypoid dengan
Sukoharjo Tahun Husada Fever pendekatan
2011 Karanganyar 3. Akurasi retrospektif.
kode
diagnosis
Thypoid
Fever
1. Susi Susanti (2014) APIKES Citra Medika penelitian ini dengan judul
dokumen, dan akurasi kode penyakit pada diagnosis utama yang tidak
pendekatan retrospektif.
adalah terdapat pada kasus yang diteliti yaitu kasus thypoid fever
sedangkan pada penelitian ini adalah kasus diabetes mellitus tipe II.
12
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rekam Medis
269/Menkes/Per/III/2008).
13
14
yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah
1) Aspek Administrasi
kesehatan.
2) Aspek Medis
3) Aspek Hukum
keadilan.
4) Aspek Keuangan
aspek keuangan.
5) Aspek Penelitian
dibidang kesehatan.
6) Aspek Pendidikan
7) Aspek Dokumentasi
tersebut meliputi :
pemeriksaan penunjang.
1) Fungsi Assembling
rekam medis
rumah sakit.
18
4) Fungsi Filling
B. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
2. Tujuan ICD-10
diagnosis resmi tidak setiap masalah atau alasan untuk datang ke dalam
temuan abnormal, keluhan, dan keadaan sosial yang dapat berdiri dari
Menurut ICD 10 vol 2 terbitan WHO (2004 :3), ICD 10 memiliki tujuan
dibawah ini :
sebuah penyakit.
negara.
3. Struktur ICD-10
a. Volume ICD-10
terdiri dari :
seseorang sehat.
dan mortalitas.
kimia.
Tabel 1.3
Rincian Bab ICD Revisi-10
Bab Penyakit Kode
I Penyakit parasitdan infeksi tertentu A00 – B99
II Neoplasma C00 –D48
Penyakit darah dan organ pembentuk darah
III dan kelainan tertentu yangmelibatkan D50 – D89
mekanisme imun
IV Penyakit endokrin nutrisi dan perilaku E00 – E90
V Gangguan mental dan perilaku F00 – F99
VI Penyakit sistem syaraf G00 – G99
VII Penyakit mata dan adneksa mata H00 – H59
VIII Penyakit telinga dan prosessus mastoideus H60 – H95
IX Penyakit sistem sirkulasi I00 - I99
X Penyakit sistem napas J00 – J99
XI Penyakit sistem cerna K00 – K93
XII Penyakit kulit dan jaringan subkutan L00 – L99
Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan
XIII M00 – M99
penunjang
XIV Penyakit sistem kemih N00 – N99
XV Kehamilan, kelahiran, dan nifas O00 – O99
Kondisi tertentu yang bermula dari masa
XVI P00 – P96
perinatal perkembangan
Malformasi, deformasi, dan kelainan
XVII Q00 – Q99
kromosom kongenital perkembangan
Gejala, tanda dan temuan klinis &
XVIII R00 – R99
laboratorium abnormal
Dilanjutkan…
22
5. Alfanumerik
6. Blok Kategori
Blok kategori terdapat pada setiap bab dibagi dalam beberapa blok,
7. Kategori 3 karakter
Karakter pertama dari kode adalah karakter abjad yang diikuti oleh 2
A 09
8. Kategori 4 karakter
A 00 . 0
dan istilah yang harus dimengerti dengan jelas. Sehingga harus merujuk
a. Inclusion Term
klasifikasi.
dalam rubik. Ini termasuk kondisi yang digaris bawahi atau batas
tempat yang berbeda antara satu sub kategori dengan yang lain.
tempat atau produk farmasi pada judul yang sesuai dengan kata-
Contoh :
b. Injury to …
c. Poisoning by …
d. Perlu dimengerti
b. Exclusion Terms
Erysipelas.
c. Glossary Description
berbeda. Glossary ini tidak ditujukan bagi staf pemberi kode. Hal
yang sama juga berlaku bagi definisi lain dalam ICD-10. Contoh :
Kode utama untuk sebab sakit diberi tanda sangkur (†), kode
berdiri sendiri.
sangkur.
Tuberculosis leptomeningitis
Tuberculosis of :
a) Bladder (N33.0*)
b) Cervix (N74.0*)
c) Kidney (N28.1*)
e) Ureter (N29.1*)
Gonococcal :
a) Peritonitis †(K67.1*)
28
b) Pneumonia †(J17.0*)
c) Septicaemia
d) Skin lesions
tumor.
29
tersebut.
f. Conventions
1) Paranthesis
dalam parenthesis.
30
(H10.5)
sangkur.
2) Square Brackets []
kategori 4 karakter
for subdivisions]
3) Colon
rubik.
4) Brace {}
ligaments.
Damage } obstetric
5) NOS
elsewhere classified.
disebutkan.
causes
alphabet.
C. Coding
1. Pengertian Coding
huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
diagnosis yang ada di dalam rekam medis harus diberi kode dan
2. Pengertian Diagnosis
Mellitus
4) Perikarditis Meningokokus
dan yang lainnya sebagai diagnosis sekunder. Jika tidak ada satu
dengan asal-usulnya.
36
Contoh :
kanak-kanak.
cedera tendon.
multiple.
Kegiatan dan tindakan yang ada di dalam rekam medis harus diberi
tersebut yaitu :
itu, untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap sebelum
diagnosisnya.
38
instalasi rawat jalan dan rawat inap atas kerjasama tenaga medis
kerja tersebut.
1) ICD-10
2) ICD 9-CM
atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada bab I–bab XIX
empat (misal = xxx.-) yang berarti bahwa isian untuk kode yang
dipilih atau dibagian bawah suatu bab (Chapter), blok atau judul
kategori.
data kecuali hal itu jelas bahwa pedoman yang diberikan diatas
Kondisi Lain :-
Kondisi Lain : -
utama.
adjectival modifier.
Contoh :
cedera.
tambahan.
Contoh :
tidak ada lagi seperti suatu masalah sekarang telah diobati atau
sifat dasar sequelae itu sendiri, dengan kode “Sequelae of...” yang
Contoh :
Kondisi Lain :-
Contoh :
Kondisi Lain :-
benar.
Contoh :
gigi.
a. Morbiditas 1 (MB 1)
atau kondisi yang telah berjalan lama, atau suatu masalah yang
Contoh :
Generalized arteriosclerosis.
Prosedur : Herniorraphy
“kondisi utama”, dan detail lain pada catatan menunjuk pada satu
pasien, dipilih kondisi itu. Jika tidak, pilih kondisi yang telah
disebutkan pertama.
Contoh :
Letak sungsang.
Anemia.
Kondisi lain :-
atau suatu masalah yang dapat diklasifikasi untuk bab XXI, dicatat
Contoh :
Prosedur : Appendectomi.
K35.9.
d. Morbiditas 4 (MB 4)
Contoh :
Hypertensi.
Cerebral haemorrhage.
kode I61.9.
48
e. Morbiditas 5 (MB 5)
Contoh :
keracunan makanan.
Kondisi lain :-
kode A09.
(O00-O99)
internal secretion
E40-E46 Malnutrition
elsewhere
elsewhere
50
Diabetes Mellitus
(E10-E14)
drug, if drug-induced.
E10-E14.
.0 With coma
Diabetic :
• hyperosmolar coma
• hypoglycaemc coma
.1 With ketoacidosis
Diabetic :
• ketoacidosis }
Diabetic :
• cataract (H28.0*)
51
• retinopathy (H36.0*)
Diabetic :
• amyotrophy (G73.0*)
• mononeuropathy (G59.0*)
• polyneuropathy (G63.2*)
• autonomic (G99.0*)
Diabetic :
• gangrene
• peripheral angiopathy†(I79.2*)
• Ulcer
Diabetic arthropathy†(M14.2*)
• neuropathic† (M14.6*)
.9 With complications
• brittle
52
• juvenile-onset
• type 1
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
• glycosuria :
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• adult-onset
• maturity-onset
• nonketocic
• stable
• type II
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
53
glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• insulin-dependent
• non-insulin-dependent
puerperium (024.-)
glycouria
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• insulin-dependent (E10.-)
54
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
• non-insulin-dependent (E11.-)
Glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
Postsurgical hypoinsulinaemia(E89.1)
• insulin-dependent (E10.-)
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
• non-insulin-dependent (E11.-)
Glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
Postsurgical hypoinsulinaemia(E89.1)
55
subcategory frm the list that applies to all of these categories should be
additional codes.
glomerulonehrosis
cataracts
Other conditions :-
56
E. Diabetes mellitus
yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe II. Diabates
resistensi insulin.
57
oleh sel beta pancreas dan atau gangguan fungsi insulin (sekresi
apabila diperlukan.
frekuensi buang air kecil (poliuria), rasa lemas dan berat badan
Dysplidemia.
6. Komplikasi
susunan syaraf perifer di otot, kulit, dan organ lain, serta susunan
cerna. hal ini biasanyat terjadi setelah glukosa darah terus tinggi,
neuropathy).
dari racun yang masuk ke dalam tubuh. Bila ada kerusakan ginjal
c. Kerusakan mata
bahkan muntah dan diare juga bisa terjadi, ini adalah akibat dari
7. Penatalaksanaan
a. Edukasi
sehat.
c. Latihan Jasmani
insulin.
d. Intervensi Farmakologis
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk injeksi. Obat
(1) Sulfonilurea
(2) Glinid
pertama.
postprandial
(1) Bilguanid
adalah metformin.
(2) Tiazolidindion
c) Penghambat glukoneogenesis :
(1) Acarbose
65
usus halus.
penglepasan glucagon.
2) Obat Injeksi
(a) Insulin
penglepasan glucagon.
sulfonilurea.
jumlah glukosa dari darah dan ginjal dalam jumlah yang besar.
memproduksi insulin.
keturunan.
diabetes mellitus .
68
tersebut diantaranya :
3) Mudah lelah
4) Penglihatan kabur
F. Kerangka Teori
masalah yang penting. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
69
Diagnosis diabetes
mellitus tipe II
Keterangan :
koding sesuai aturan ICD-10 yang sudah diatur dalam SPO Rumah
G. Kerangka Konsep
INPUT PROSES
Keterangan :
pasien rawat inap, apakah pengkodean yang dilakukan sudah sesuai dengan
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai cirri, sifat atau ukuran
rawat inap.
72
73
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
(Notoatmojo, 2012)
No Variabel Definisi
a. Akurat ialah adanya diagnosis utama dan atau
sekunder serta tepatnya pemberian kode diagnosis
penyakit berdasarkan aturan ICD-10. Rumus
Presentase akurat :
1. Populasi
penelitian ini yaitu dokumen rekam medis pasien rawat inap, dengan
2. Sampel
sebagai berikut :
493 493
= 2
83,13 = 83 dokumen
1 493.(0,1) 1 4,93 5,93
Keterangan :
n = sampel
N = jumlah populasi
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data sekunder
sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada
Karanganyar.
3. Instrumen Penelitian
1. ICD-10
2. Check List
Check list adalah suatu daftar pengecek berisi nama subjek dan
menghitung kode penyakit yang akurat dan tidak akurat dari data
3. Pedoman wawancara
4. Pedoman Observasi
(Lampiran 1)
F. Pengolahan Data
(Notoadmodjo, 2012)
1. Collecting
2. Editing
medis pasien rawat inap dan meneliti kodefikasi yang dikode oleh
coder.
80
3. Coding
menggunakan ICD-10.
4. Data Entry
5. Tabulasi
diagnosis diabetes mellitus pasien rawat inap dari data yang diperoleh
dibetes mellitus tipe II pada dokumen rekam medis pasien rawat inap
6. Penyajian Data
disajikan dengan teks yang bersifat deskriptif, dalam bentuk tabel dan
grafik.
G. Analisis Data
2010:207)
kode diagnosis diabetes mellitus tipe IIpada dokumen rekam medis pasien
PEDOMAN OBSERVASI
1. Mengamati dan mencatat data 10 besar penyakit rawat inap di Rumah Sakit
2. Mencatat data pasien rawat inap dengan diagnosis kasus diabetes mellitus tipe
PEDOMAN WAWANCARA
1. Terdapat berapa petugas rekam medis di Unit Kerja Rekam Medis di Rumah
2. Apa latar belakang pendidikan petugas rekam medis khususnya petugas coder
3. Adakah SPO, protap atau kebijakan yang mengatur tentang koding? Dan
bagaimanakah implementasinya?
kenapa?
1. Sudah berapa lama anda menjalankan tugas sebagai petugas coding di Rumah
2. Setiap harinya berapa jumlah rata-rata dokumen rekam medis yang Anda
coding?
4 247435 DU : Ulcus E11.5 E11.5 √ CPPT : tertulis komplikasi ulcus dan tidak ada
Diabetes Mellitus komplikasi lain
tipe II RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus tipe II
Dilanjutkan...
Lanjutan …
8 248916 DU : diabetes - E11.4† √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II dengan komplikasi
mellitus tipe II
neuropathy pada syaraf autonom
with Neuropathy G99.0*
RMK : tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II with
Neuropathy
Dilanjutkan…
Lanjutan….
Hasil
No. Kode Kode
No Diagnosis A TA Ket.
RM RS Peneliti
9 247094 DU : Diabetes E11.1 E10.7 √ CPPT : Tertulis komplikasi ketoacidosis
mellitus with
CPO : tertulis pemberian injeksi insulin
ketoacidosis
DS : E16.2 Hasil lab : GDS .600 mg/dl
Hyperglicemia
TABEL KERJA KAKURATAN KODE DIAGNOSIS DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA