Disusun Oleh :
YOVIE NANDA CATUR FENNESIA APRILLYANI
2015185
i
Direktur
APIKES Citra Medika Surakarta
ii
iii
PERSEMBAHAN
iv
7. Sahabat dan saudaraku IKM Keramat (Nita, Kinanthi, Anin, Mas rio,
Marlinaw, Shofiyatunah, Pamela, Wiwid, Aulia, Opy, ibuk Kartini, dan
nadintyya) Terimakasih sudah menjadi bagian dari cerita hidupku selama ini.
8. Kakak dan keluargaku IKM 1617 (Terkhusus mas Aris Ocktavian Wannay,
mas Bayu Murti Ganung Purnomosidhi, dan mbak Ria Rachmawati)
terimakasih atas nasehat, semangat dan motivasinya selama ini. Serta adik-
adikku IKM 1718 terimakasih selalu atas kebersamaannya selama ini. Dan
adik-adik IKM 18/19 semangat dan sukses selalu.
9. Teman-temanku di MR.D anak dari Bapak Sri Widodo S.Kom., MM
Angkatan 2015 (Hawinesa, Mas Eka, Evita, Ersa, dll), teman-teman
seperjuangan Coding MR.D, dan teman-teman sebimbingan Bu Warsi dan Pak
Wahono terimakasih atas bantuannya kalian luar biasa.
10. Sahabatku Diana Damayanti, Riska Nugrahani, Putri Kusuma, Silva Apriani,
Febri Istiqomah R, Shinta Aulia terimakasih kalian adalah orang-orang
terhebat yang ada di hidupku selama ini. dan Adikku dek Amidha Aprilia, dek
Jalu Andika terimakasih kalian yang selalu memberi semangat.
11. Kos Together To Jannah (Kak Ana, kak maey, Dek yuni, Dek Dhini, Dek
Saadah, Pamela) Terimakasih sudah menjadi keluarga saya selama di Solo,
trimakasih atas semangat dan kebaikannya selama ini, sudah memberi
tumpangan laptop utnuk mengerjakan KTI. Pamela terimakasih selalu untuk
bantuannya dan terimakasih sudah menemani selama ini.
12. Untukmu yang selalu kurapalkan dalam setiap do‟a-do‟a ku.
v
MOTTO
kemudahan)
2. Be a girl with a mind, a woman with atitude, and a lady with class.
kita)
4. Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, tiada kata yang dapat penulis ucapkan
untuk mengawali selain ungkapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Diabetes
Mellitus Tipe II Pada Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Adapun maksud dan tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah
Diploma III Perekam Medis Dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra Medika
Surakarta.
Keberhasilan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan berbagai pihak yang telah membimbing dan membantu penulis
untuk menyelesaikan penulisan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
3. Wahono, S.KM., M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
4. Warsi Maryati, S.KM., MPH selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
viii
5. Dyah Rochani, A.Md. RMIK selaku Kepala Bagian Rekam Medis Rumah
7. Kedua Orangtua yaitu bapak dan ibu yang telah memberikan dukungan moril
8. Bapak dan Ibu dosen APIKES Citra Medika Surakarta yang telah
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penuli
harapkan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
Surakarta, 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Kepustakaan : 21 (2006-2014)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN..................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN.................................................................................................. iv
MOTTO................................................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
xi
F. Keaslian Penelitian.....................................................................................8
B. ICD-10 .....................................................................................................19
C. Coding ......................................................................................................34
xii
BAB IV HASIL
Karanganyar .............................................................................................93
Karanganyar .............................................................................................98
BAB V PEMBAHASAN
xiii
C. Keakuratan Kode Diagnosis Diabetes Mellitus Tipe II Pada
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................110
B. Saran ......................................................................................................112
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Muhammadiyah Karanganyar………………………..…...…....100
Karanganyar…………………….......……………………….......100
xv
DAFTAR GAMBAR
2017……...................................................................................... 93
2017……………………….......................................................... 94
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
DAFTAR SINGKATAN
A : Akurat
Clinical Modification
xviii
NOS : Not Otherwise Specified
RI : Republik Indonesia
TA : Tidak Akurat
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 tentang rumah sakit, rumah sakit
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
Medis, rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pada instalasi rekam
1
2
oleh seorang petugas yaitu coder. Tugas coder yaitu memberikan kode
jawab atas keakuratan kode diagnosis dan tindakan yang diberikan kepada
pasien.
(ICD-10) sehingga kode yang dihasilkan tepat dan akurat. Isi dokumen
rekam medis antara lain tercantum diagnosis utama penyakit pasien serta
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG‟s yang pada saat ini digunakan
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-
sel beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagain non
akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau gangguan
tahun 1980 menjadi 422 juta penderita pada tahuan 2014. Prevalensi
telah meningkat dari 4.7% pada tahun 1980 menjadi 8.5% di tahun 2014.
Pada tahun 2015 diperkirakan sekitar 1.6 juta kematian secara langsung
terdiagnosis sebelumnya.
dengan jumlah pasien sebesar 493. Berikut merupakan tabel daftar 10 besar
Januari 2017 :
Tabel 1.1
Daftar 10 Besar Penyakit di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar Periode Januari 2017
diagnosis diabetes mellitus tipe II, dari 10 sampel dokumen rekam medis
B. Rumusan Masalah
tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Muhammadiyah Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
3. Bagi Penulis
Karanganyar 2017.
E. Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup Keilmuan dalam penelitian ini adalah sub bidang rekam medis
2. Lingkup Materi
penyakit.
3. Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi penelitian ini adalah pada Sub bagian Rekam Medis di
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Objek
sakit dan dokumen pasien rawat inap diagnosis diabeets mellitus tipe II.
8
F. Keaslian Penelitian
orang lain. Penulis mengambil beberapa contoh KTI sebagai bahan acuan
Contoh-contoh KTI yang penulis ambil sebagai bahan acuan antara lain
sebagai berikut :
Tabel 1.2
Keaslian Penelitian
1. Susi Susanti (2014) APIKES Citra Medika penelitian ini dengan judul
dokumen, dan akurasi kode penyakit pada diagnosis utama yang tidak
pendekatan retrospektif.
adalah terdapat pada kasus yang diteliti yaitu kasus thypoid fever
sedangkan pada penelitian ini adalah kasus diabetes mellitus tipe II.
12
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : HASIL
BAB V : PEMBAHASAN
BAB VI : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rekam Medis
269/Menkes/Per/III/2008).
14
15
yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah
1) Aspek Administrasi
kesehatan.
2) Aspek Medis
3) Aspek Hukum
keadilan.
4) Aspek Keuangan
aspek keuangan.
5) Aspek Penelitian
di bidang kesehatan.
6) Aspek Pendidikan
7) Aspek Dokumentasi
tersebut meliputi :
pemeriksaan penunjang.
1) Fungsi Assembling
rekam medis
rumah sakit.
19
4) Fungsi Filing
B. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
2. Tujuan ICD-10
diagnosis resmi tidak setiap masalah atau alasan untuk datang ke dalam
temuan abnormal, keluhan, dan keadaan sosial yang dapat berdiri dari
dibawah ini :
negara.
3. Struktur ICD-10
a. Volume ICD-10
terdiri dari :
seseorang sehat.
dan mortalitas.
kimia.
Tabel 2.1
Rincian Bab ICD Revisi-10
Bab Penyakit Kode
I Penyakit parasitdan infeksi tertentu A00 – B99
II Neoplasma C00 –D48
Penyakit darah dan organ pembentuk darah
III dan kelainan tertentu yangmelibatkan D50 – D89
mekanisme imun
IV Penyakit endokrin nutrisi dan perilaku E00 – E90
V Gangguan mental dan perilaku F00 – F99
VI Penyakit sistem syaraf G00 – G99
VII Penyakit mata dan adneksa mata H00 – H59
VIII Penyakit telinga dan prosessus mastoideus H60 – H95
IX Penyakit sistem sirkulasi I00 - I99
X Penyakit sistem napas J00 – J99
XI Penyakit sistem cerna K00 – K93
XII Penyakit kulit dan jaringan subkutan L00 – L99
Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan
XIII M00 – M99
penunjang
XIV Penyakit sistem kemih N00 – N99
XV Kehamilan, kelahiran, dan nifas O00 – O99
Kondisi tertentu yang bermula dari masa
XVI P00 – P96
perinatal perkembangan
Malformasi, deformasi, dan kelainan
XVII Q00 – Q99
kromosom kongenital perkembangan
Gejala, tanda dan temuan klinis &
XVIII R00 – R99
laboratorium abnormal
Cedera, kercaunan dan akibat lain tertentu dari
Dilanjutkan…
XIX S00 – T98
penyebab eksternal
XX Penyebab luar morbiditas dan mortalitas V01 – Y98
23
5. Alfanumerik
6. Blok Kategori
Blok kategori terdapat pada setiap bab dibagi dalam beberapa blok,
7. Kategori 3 karakter
Karakter pertama dari kode adalah karakter abjad yang diikuti oleh 2
A 09
8. Kategori 4 karakter
A 00 . 0
dan istilah yang harus dimengerti dengan jelas. Sehingga harus merujuk
a. Inclusion Term
klasifikasi.
dalam rubik. Ini termasuk kondisi yang digaris bawahi atau batas
tempat yang berbeda antara satu sub kategori dengan yang lain.
25
tempat atau produk farmasi pada judul yang sesuai dengan kata-
Contoh :
b. Injury to …
c. Poisoning by …
d. Perlu dimengerti
b. Exclusion Terms
Erysipelas.
c. Glossary Description
berbeda. Glossary ini tidak ditujukan bagi staf pemberi kode. Hal
yang sama juga berlaku bagi definisi lain dalam ICD-10. Contoh :
Kode utama untuk sebab sakit diberi tanda sangkur (†), kode
berdiri sendiri.
sangkur.
Tuberculosis leptomeningitis
Tuberculosis of :
Bladder (N33.0*)
Cervix (N74.0*)
Kidney (N28.1*)
Ureter (N29.1*)
Gonococcal :
Peritonitis †(K67.1*)
Pneumonia †(J17.0*)
Septicaemia
Skin lesions
lain :
tumor.
tersebut.
f. Conventions
1) Paranthesis
dalam parenthesis.
31
(H10.5)
sangkur.
2) Square Brackets []
kategori 4 karakter
for subdivisions]
3) Colon
4) Brace {}
Damage } obstetric
5) NOS
elsewhere classified.
causes
alphabet.
C. Coding
1. Pengertian Coding
huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
diagnosis yang ada di dalam rekam medis harus diberi kode dan
2. Pengertian Diagnosis
Mellitus
4) Perikarditis Meningokokus.
dan yang lainnya sebagai diagnosis sekunder. Jika tidak ada satu
dengan asal-usulnya.
Contoh :
37
kanak-kanak.
cedera tendon.
multiple.
Kegiatan dan tindakan yang ada di dalam rekam medis harus diberi
tersebut yaitu :
itu, untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap sebelum
diagnosisnya.
39
instalasi rawat jalan dan rawat inap atas kerjasama tenaga medis
kerja tersebut.
1) ICD-10
2) ICD 9-CM
atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada bab I–bab XIX
empat (misal = xxx.-) yang berarti bahwa isian untuk kode yang
dipilih atau dibagian bawah suatu bab (Chapter), blok atau judul
kategori.
data kecuali hal itu jelas bahwa pedoman yang diberikan diatas
salah.
Kondisi Lain :-
Kondisi Lain : -
utama.
adjectival modifier.
Contoh :
cedera.
tambahan.
Contoh :
tidak ada lagi seperti suatu masalah sekarang telah diobati atau
sifat dasar sequelae itu sendiri, dengan kode “Sequelae of...” yang
Contoh :
Kondisi Lain :-
Contoh :
Kondisi Lain :-
benar.
Contoh :
gigi.
a. Morbiditas 1 (MB 1)
atau kondisi yang telah berjalan lama, atau suatu masalah yang
Contoh :
Generalized arteriosclerosis.
Prosedur : Herniorraphy
“kondisi utama”, dan detail lain pada catatan menunjuk pada satu
pasien, dipilih kondisi itu. Jika tidak, pilih kondisi yang telah
disebutkan pertama.
Contoh :
Letak sungsang.
Anemia.
Kondisi lain :-
atau suatu masalah yang dapat diklasifikasi untuk bab XXI, dicatat
Contoh :
Prosedur : Appendectomi.
K35.9.
d. Morbiditas 4 (MB 4)
Contoh :
Hypertensi.
Cerebral haemorrhage.
kode I61.9.
49
e. Morbiditas 5 (MB 5)
Contoh :
keracunan makanan.
Kondisi lain :-
kode A09.
(O00-O99)
internal secretion
E40-E46 Malnutrition
elsewhere
elsewhere.
Diabetes Mellitus
(E10-E14)
51
drug, if drug-induced.
E10-E14.
.0 With coma
Diabetic :
• hyperosmolar coma
• hypoglycaemc coma
.1 With ketoacidosis
Diabetic :
• ketoacidosis }
Diabetic :
• cataract (H28.0*)
• retinopathy (H36.0*)
52
Diabetic :
• amyotrophy (G73.0*)
• mononeuropathy (G59.0*)
• polyneuropathy (G63.2*)
• autonomic (G99.0*)
Diabetic :
• gangrene
• peripheral angiopathy†(I79.2*)
• Ulcer
Diabetic arthropathy†(M14.2*)
• neuropathic† (M14.6*)
.9 With complications
• brittle
• juvenile-onset
53
• type 1
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
• glycosuria :
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• adult-onset
• maturity-onset
• nonketocic
• stable
• type II
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• insulin-dependent
• non-insulin-dependent
puerperium (024.-)
glycouria
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
• insulin-dependent (E10.-)
• malnutrition-related (E12.-)
55
• neonatal (P70.2)
• non-insulin-dependent (E11.-)
Glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
Postsurgical hypoinsulinaemia(E89.1)
• insulin-dependent (E10.-)
• malnutrition-related (E12.-)
• neonatal (P70.2)
• non-insulin-dependent (E11.-)
Glycosuria:
• NOS (R81)
• renal (E74.8)
subcategory frm the list that applies to all of these categories should be
additional codes.
glomerulonehrosis
cataracts
Other conditions :-
57
E. Diabetes mellitus
yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe II. Diabates
resistensi insulin.
58
oleh sel beta pancreas dan atau gangguan fungsi insulin (sekresi
apabila diperlukan.
frekuensi buang air kecil (poliuria), rasa lemas dan berat badan
Dysplidemia.
6. Komplikasi
susunan syaraf perifer di otot, kulit, dan organ lain, serta susunan
61
cerna. hal ini biasanyat terjadi setelah glukosa darah terus tinggi,
neuropathy).
dari racun yang masuk ke dalam tubuh. Bila ada kerusakan ginjal
c. Kerusakan mata
bahkan muntah dan diare juga bisa terjadi, ini adalah akibat dari
7. Penatalaksanaan
a. Edukasi
sehat.
63
c. Latihan Jasmani
insulin.
d. Intervensi Farmakologis
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk injeksi. Obat
(1) Sulfonilurea
(2) Glinid
pertama.
postprandial
(1) Bilguanid
adalah metformin.
(2) Tiazolidindion
c) Penghambat glukoneogenesis :
(1) Acarbose
usus halus.
penglepasan glucagon.
2) Obat Injeksi
(a) Insulin
penglepasan glucagon.
sulfonilurea.
jumlah glukosa dari darah dan ginjal dalam jumlah yang besar.
memproduksi insulin.
keturunan.
diabetes mellitus.
tersebut diantaranya :
3) Mudah lelah
4) Penglihatan kabur
F. Kerangka Teori
masalah yang penting. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Diagnosis diabetes
mellitus tipe II
Keterangan :
koding sesuai aturan ICD-10 yang sudah diatur dalam SPO Rumah
G. Kerangka Konsep
INPUT PROSES
Keterangan :
pasien rawat inap, apakah pengkodean yang dilakukan sudah sesuai dengan
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
rawat inap.
73
74
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2012)
1. Populasi
penelitian ini yaitu dokumen rekam medis pasien rawat inap, dengan
2. Sampel
sebagai berikut :
493 493
2
83,13 83 dokumen
1 493.(0,1) 1 4,93 5,93
Keterangan :
n = sampel
N = jumlah populasi
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Karanganyar.
b. Data sekunder
sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada
sebagai responden 2.
3. Instrumen Penelitian
1. ICD-10
2. Check List
Check list adalah suatu daftar pengecek berisi nama subjek dan
menghitung kode penyakit yang akurat dan tidak akurat dari data
3. Pedoman wawancara
4. Pedoman Observasi
(Lampiran 1)
F. Pengolahan Data
(Notoadmodjo, 2012)
1. Collecting
2. Editing
medis pasien rawat inap dan meneliti kodefikasi yang dikode oleh
coder.
81
3. Coding
menggunakan ICD-10.
4. Data Entry
5. Tabulasi
diagnosis diabetes mellitus pasien rawat inap dari data yang diperoleh
dibetes mellitus tipe II pada dokumen rekam medis pasien rawat inap
6. Penyajian Data
disajikan dengan teks yang bersifat deskriptif dalam bentuk tabel dan
grafik.
G. Analisis Data
2010:207)
kode diagnosis diabetes mellitus tipe II pada dokumen rekam medis pasien
83
84
jumlah tempat tidur 76 unit dan jumlah pegawai menjadi 149 orang.
Muhammadiyah Karanganyar
a. Falsafah
b. Visi
c. Misi
masyarakat.
d. Tujuan
e. Motto
kewenangan masing-masing
pasien.
c. Rekam medis diisi dengan lengkap, benar, dan tepat waktu oleh
pelayanan.
b. Untuk pasien yang MRS : Assesmen awal dokter diisi oleh Dokter
1x24 jam.
kewenangannya.
87
medis pada :
Medis)
yang merawat.
2) RM 05. (CPPT)
3) RM 15 (Lembar Konsultasi)
a) Permohonan konsultasi
b) Jawaban konsultasi
4) Surat Kematian
meninggal dunia.
penulisan diagnosa utama harus jelas dan akurat. Berikut kutipan hasil
Muhammadiyah Karanganyar :
Pertanyaan :
Jawaban :
Responden I
89
dijadikan acuan oleh coder adalah lembar CPPT, Resume masuk keluar,
singkatan dan google translate, grup media sosial jika coder menemui
menurut WHO ataupun yang lainnya. Kelebihan dari SPO Coding tersebut
sudah sesuai dengan sesuai yang telah diatur dalam Keputusan Menteri
Pertanyaan :
Jawaban :
Pengkodean pake komputer, kita juga ada buku ICD 10 kan kalo
menurut Permenkes 2010 itu, ya karena Cuma punya 2 jadi enak pake
komputer, elektronik ICD 9-CM nya juga. Penunjang juga pake kamus,
kalo nggak yaa google tapi kalo bener-bener nggak tau biasanya tanya
temen lewat grup kan ada grup-grup sama relasi gitu. Kalo buku saku
singkatan ada, baru dilaunching kok disini ada satu dan satu rumah
sakit sama
Responden II
1. Dari berkas rekam medis dilihat dan dibaca kelengkapan, dibaca hasil
6. Cocokkan kode dengan diagnosis, apabila sudah tepat dan cocok proses
kodefikasi selesai.
Pertanyaan :
Lembar atau formulir apa saja yang anda jadikan acuan dalam
menentukan kode diabetes mellitus tipe II?
Jawaban :
Responden II
tidak sesuai dengan isi pada lembar CPPT apabila terdapat komplikasi dan
pada lembar pemberian obat jika ada pemberian injeksi insulin. Berikut
Karanganyar :
93
Pertanyaan :
Jawaban :
Kalau obat tidak ada, yang di formulir pemberian obat itu biasanya
ya seperti obat yang diberikan ada yang injeksi ada yang obat oral,
tidak ada spesifik obatnya mbak, biasanya kalau ngoding ya
langsung liat di resume masuk dan keluar kan biasanya dokter udah
nulis diagnosanya, misal DM T2, DM T1 gitu .
Responden II
Karanganyar
pada dokumen rekam medis pasien rawat inap tahun 2017 di Rumah Sakit
berikut :
Keakuratan Kode
Gambar 4.1
Presentase Keakuratan Dan Ketidakakuratan Kode Diagnosis Diabetes
Mellirus Tipe II Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Tahun 2017
94
sebesar 72.29% (60 dokumen) lebih besar dengan yang tidak akurat
Ketidakakuratan Kode
14
56.53% (13)
12
43.47% (10)
Jumlah Dokumen
10
0
Tidak Dikode Salah Penulisan Kode
Gambar 4.2
Presentase Ketidakakuratan Kode Diagnosis Diabetes Mellitus Tipe II
Pada Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar Tahun 2017
Karanganyar tahun 2017 dapat dilihat dari rincian tabel berikut ini :
56.53 % atau 13 dokumen dari 23 dokumen yang tidak akurat, hal ini
Tabel 4.1
Ketidakakuratan kode Diagnosis Diabetes Mellitus Tipe II Pada Dokumen Rekam
Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar
Tahun 2017
sebanyak 8 dokumen.
dokumen dari 23 dokumen yang tidak akurat, hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.2
Ketidakakuratan kode Diagnosis Diabetes Mellitus Tipe II Pada Dokumen Rekam
Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar
Tahun 2017
Muhammadiyah Karanganyar
Pertanyaan :
Jawaban :
Responden I
dengan tulisan yang tidak jelas dan sulit dibaca bahkan ada formulir
2. Pendidikan
Tabel 4.3
Kualifikasi Pendidikan dan masa Kerja Coder di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar
No Coder Pendidikan
3. Masa Kerja
Tabel 4.3
Masa Kerja Coder di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
pada dokumen rekam medis pasien rawat inap tahun 2017. Berikut
Pertanyaan :
Apakah anda pernah mengalami kendala atau hambatan pada saat
melaksanakan pengkodean? Jika pernah, apa saja kendala atau
hambatan tersebut? Dan seberapa sering?
Jawab :
Responden I
5. Coder
Muhammadiyah Karanganyar :
Pertanyaan :
Selama saya melakukan penelitian saya meneukan beberapa
dokumen yang tidk dikode. Menurut anda kira-kira knapa ya?
Apakah itu human error atau bagaimana?
Jawab :
Responden II
human error.
BAB V
PEMBAHASAN
mellitus tipe II dokumen rekam medis pasien rawat inap di rumah Sakit
Berkas Rekam Medis dimana pencatatan menjadi hal dan tanggung jawab
dari seorang dokter. Hal ini sesuai dengan penelitian Ayu dan Ermawati
hal ini sangat bergantung pada dokter sebagai penentu diagnosis karena
hanya profesi dokter lah yang mempunyai hak dan tanggung jawab untuk
Kusumastuti (2014) dengan adanya SPO yang baku maka tugas atau
pedoman dan acuannya, selain itu juga ketika ada kasus penyelewengan
103
104
sebagai dasar hukum yang kuat untuk melacak kesalahan atau pelanggaran
kerja, dengan kata lain rekam jejek para petugas akan mudah dideteksi
melalui SPO yang ada. Dampak yang akan terjadi jika suatu rumah sakit
Muhammadiyah Karanganyar
pengkodean berupa buku kamus, buku saku singkatan, internet dan media
sosial untuk membantu dalam menentukan kode diagnosis. Hal ini sesuai
yang terkait tidak boleh diubah oleh karenanya harus diagnosis yang ada
dalam rekam medis diisi dengan kengkap dan jelas sesuai dengan arahan
atau 27.71% tidak akurat, dari presentase sebesar 56.53% (13 dokumen)
lainnya salah dalam penulisan kode, diagnosis terbanyak yang tidak diberi
diagnosis. Kunci utama dalam jelas dan sulit dibaca, maka dari itu
2. Pendidikan
melainkan lulusan dari SMA, dengan latar belakang yang bukan dari
memiliki STR Perekam Medis (Pasal 4). Hal tersebut sudah tertulis
memiliki ijin.
3. Masa Kerja
pendukung yang tidak ada, resume medis medis juga ada yang tidak
terisi, hal ini sama dengan penelitian Ayu dan Ernawati (2012) bahwa
5. Coder
yang berulang-ulang.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
dokter yang sulit untuk dibaca dan belum sesuai dengan apa yang ada
110
111
seperti kamus, buku saku singkatan, google dan grup di media sosial.
dihasilkan.
ketidakakuratan kode.
pendukung yang tidak ada, resume medis medis juga ada yang
B. Saran
2. Sebaiknya petugas lebih berhati-hati dan teliti lagi pada saat proses
pengkodean penyakit, sehingga tidak ada lagi berkas rekam medis yang
telah dimilikinya.
113
coder dengan masa kerja <5 tahun untuk meningkatan kinerja dan
yang tidak ada dan tidak terisi, sehingga kode yang dihasilkan coder
DAFTAR PUSTAKA
KARS. 2012. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Standar Akreditasi Versi 2012
Edisi-1. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PUSDATIN Kemenkes RI. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
L
A
M
P
I
R
A
N
117
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
1. Mengamati dan mencatat data 10 besar penyakit rawat inap di Rumah Sakit
2. Mencatat data pasien rawat inap dengan diagnosis kasus diabetes mellitus tipe
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
1. Terdapat berapa petugas rekam medis di Unit Kerja Rekam Medis di Rumah
3. Adakah SPO, protap atau kebijakan yang mengatur tentang koding? Dan
bagaimanakah implementasinya?
kenapa?
1. Sudah berapa lama anda menjalankan tugas sebagai petugas coding di Rumah
2. Setiap harinya berapa jumlah rata-rata dokumen rekam medis yang Anda
coding?
7. Lembar Atau fomulir apa saja yang andajadikancuan dalam menentukan kode
8. Dalam menegakkan kode diagnosis diabetes mellitus tipe II adakah obat yang
hal itu?
10. Apakah anda pernah mengalami kendala atau hambatan pada saat
11. Selama saya melakukan penelitian saya meneumkan beberapa dokumen yang
tidk dikode. Menurut anda kira-kira knapa ya? Apakah itu human error atau
bagaimana?
120
Lampiran 3
1. Terdapat berapa petugas rekam medis di unit rekam medis di rumah sakit
2. Apa latar belakang pendidikan petugas rekam medis khususnya petugas coder
Jawab : Coder DIII Rekam Medis, ada 1 yang SMA tapi sudah pinter, sudah
3. Adakah SPO, protap atau kebijakan yang mengatur tentang koding? Dan
bagaimanakah implementasinya?
Jawab : Ada, sudah berjalan dengan baik. Ya cari leadterm, cari di ICD-10
dirujuk ke volume 1.
kenapa?
Jawab : Protap tidak ada, tapi ada SPO Kewenangan Pengisian Berkas Rekam
7. Untuk petugas coder disini kira-kira masa kerja nya sudah berapa tahun?
Jawab : Coder 1 itu 2 tahun, ada 10 tahun yang pendidikan non RM, yang 3 ini
Lampiran 4
(Coder – Responden 2)
1. Sudah berapa lama anda menjalankan tugas sebagai petugas coding di rumah
2. Setiap harinya berapa jumlah rata-rata dokumen rekam medis yang anda
coding?
Jawab : Kalo pelatihan sendiri sebenernya pernah dikirim dari rumah sakit
dasar mbak
Jawab : kalo pengkodean paling nanti beberapa yang menghambat itu kadang
setelah itu resume medis yang belum terisi itu juga kendala, kemudian
sedikit kecil sih tulisan dokter kurang jelas karena basicnya masih
lagi ga mood suka jelek gitu dan susah dibacanya. Mungkin itu sih
mbak, dan itu gak ajeg. Kemudian satu lagi beberapa juga laporan
juga ada dan itu ga ajeg mba, karena uda 2 tahun juga sih jadi tulisan
dokter beberapa ada yang sudah hafal, dan udah bisa membaca gitu
lho.
disana itu yang pertama, yang kedua kalo ga bisa baca tulisan dokter
lebih lama, kalo yang tidak cocok tetep kita ketemu dokter DPJP
yang ditegakkan.
6. Alat Penunjang apa saja yang anda gunakan dalam melaksanakan pengkodean
Jawab : pengkodean pake komputer, kita juga pake buku ICD-10 kan kalo
menurut Permenkes 2010 itu, yaa karena Cuma punya 2 jadi enak
124
kamus, kalo nggak yaa google tapi kalau bener-bener gatau biasanya
tanya temen lewat grup kan ada grup-grup sama relasi gitu. Kalo
buku saku singkatan ada, baru dilaunching kok dsini ada satu dan
7. Lembar rekam medis apa saja yang anda jadikan acuan dalam menentukan
Jawab : untuk diabetes mellitus tipe II lembar penunjangnya yaa hasil lab itu
mbak, dilihat GDSnya kadang kalo ada HBA1C yang tiga bulan seklai
itu kalo ada, terus riwayat di anamnesis juga kadang dilihat. CPPT
bisa jadi, tapi kalo CPPT itu kan kayak ringkasan yang ditulis dokter,
yaa itu sih kalo resume tidak jelas bisa ke CPPT itu, tapi kalo mau
8. Dalam menegakkan kode diagnosis diabetes mellitus tipe II adakah obat yang
Jawab : Kalo obat sih enggak ada, yang diformulir pemberian obat itu
biasanya ya kyk obat yang diberikan ada yang injeksi ada yang obat
langsung liat di resume masuk dan keluar kan biasanya dokter udah
Karanganyar itu bagaimana ya? Dan apakah anda pernah mengalami kesulitan
atau hambatan pada saat melaksanakan proses pengkodean karena hal itu?
Jawab : Kalo pencatatan diagnosis itu haknya dokter, kalau kesulitan atau
10. Dalam menegakkan kode diagnosis diabetes mellitus tipe II adakah obat yang
Jawab :Kalo obat sih enggak begitu jadi patokan, yang diformulir pemberian
obat itu biasanya ya kyk obat yang diberikan ada yang injeksi ada
yang obat oral, ga ada spesifik obatnya mbak paling kan insulin ya,
gitu .
11. Selama saya melakukan penelitian saya meneumkan beberapa dokumen yang
tidak dikode. Menurut anda kira-kira knapa ya? Apakah itu human error atau
bagaimana?
TABEL KERJA KAKURATAN KODE DIAGNOSIS DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
126
Lampiran 6
CHECKLIST KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS TIPE II DOKUMEN REKAM MEDIS
PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN ICD-10 DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
TAHUN 2017
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
1. 241684 DU: Diabetes E11.2* E11.2† √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II komplikasi CKD
mellitus tipe II N08.3† N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD Hasil Lab : GDS 210 mg/dl
2. 250585 DU: Diabetes E11.2* E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi CKD, Hipoglikemi
mellitus tipe II N08.3† N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD Hasil Lab : GDS 48 mg/dl
3. 252900 DU : Diabetes E11.2* E11.7 √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy, ulkus diabetes
mellitus tipe II N08.3† E11.5
RMK : tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
E11.2†
DS : CKD N08.3* Hasil lab : GDS 247 mg/dl
4. 241998 DU : Diabetes E11.2* E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy
mellitus tipe II N08.3† N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD
Hasil Lab : GDS 217 mg/dl
Dilanjutkan...
127
128
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
5. 251697 DU : Diabetes E11.2* E11.2* √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy DM
mellitus tipe II N08.3† N08.3†
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD Hasil Lab : GDS 432 mg/dl
6. 242295 DU: Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 197 mg/dl
7. 246989 DU : Diabetes E11.2† E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy DM
mellitus tipe II N08.3* N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD
Hasil Lab : GDS 288 mg/dl
Dilanjutkan...
129
Lanjutan Checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
9. 241985 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Menunjukkan tidak ada komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 238 mg/dl
10. 241186 DU: Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 403 mg/dl
11. 240554 DU : Diabetes - E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 230 mg/dl
12. 240333 DU : Diabetes - E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi CKD
mellitus tipe II N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II, CKD
DS : CKD
Hasil Lab : GDS 161 mg/dl
13. 244081 DU: Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 252 mg/dl
Dilanjutkan...
130
Lanjutan checklist..
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
14. 242100 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
17. 255599 DU: Diabetes E11.1 E11.1 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II dengan
mellitus tipe II
ketoacidosis
dengan KAD
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 414 mg/dl
. Dilanjutkan...
131
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
18. 241186 DU : Diabetes E11.9 E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy
mellitus tipe II N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II,
nefropathy
Hasil Lab : GDS 403 mg/dl
19 248281 DU : Diabetes E11.0 E11.0 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II, coma
mellitus tipe II, RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II coma,
coma hipoglikemi
DS : Hipoglikemi
Hasil Lab : GDS 117 mg/dl
21. 250198 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe IIHasil
Lab : GDS 138 mg/dl
Dilanjutkan...
132
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
23. 249164 DU : Ulcus E11.5 E11.5 √ CPPT : Tertulis ulcus diabetes mellitus
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 297 mg/dl
24. 243255 DU : Ulcus E11.5 E11.5 √ CPPT : Tertulis ulcus diabetes mellitus
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 122 mg/dl
25. 244776 DU : Diabetes - E11.4† √ CPPT : Tertulis komplikasi mononeuropathy
mellitus tipe II G59.0*
RMK : Tertulis diagnosis neuropathy diabetes mellitus
Ds : Neuropathy
dm Hasil Lab : GDS 275 mg/dl
26. 253499 DU : Diabetes - E11.9 √ CPPT : Tidak menunjukkan adanya komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 149 mg/dl
Dilanjutkan...
133
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
27. 244776 DU : Diabetes E11.4† E11.4† √ CPPT : Tertulis komplikasi neuropathy
mellitus tipe II G59.0* G59.0* RMK : Tertulis diagnosis neuropathy diabetes mellitus
Ds : Neuropathy tipe II
dm Hasil Lab : GDS 275 mg/dl
28. 248990 DU : Diabetes E11.0 E11.7 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II, nefropathy
mellitus tipe II E11.0
diabetes mellitus, hipoglikemi coma
DS : nefropathy E11.2†
dm Hipoglikemi N08.3* RMK : Tertulis diabetes mellitus tipe II dengan
nefropathy diabetes mellitus, hipoglikemi
Hasil Lab : GDS 190 mg/dl
29. 243556 DU : Diabetes E11.0 E11.0 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus coma, hiperglikemi
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II coma,
coma
Ds : hiperglikemi hiperglikemi
Hasil Lab : GDS >600 mg/dl
30. 247693 DU : diabetes - E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil lab : GDS 113 mg/dl
Dilanjutkan...
134
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
31. 244157 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe IIHasil
Lab : GDS 173 mg/dl
32. 239962 DU : Ulcus E11.5 E11.5 √ CPPT : Tertulis ulcus diabetes mellitus
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 204 mg/dl
33. 244167 DU : Diabetes E11.2† E11.7 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus, nefropathy diabetes
mellitus N08.3* E11.2†
mellitus, hipoglikemi
DS : CKD, N08.3*
hipoglikemi E11.5 RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 138 mg/dl
34. 248154 DU : Diabetes E11.4† E11.4† √ CPPT : Tertulis komplikasi mononeuropathy
mellitus tipe II G59.0* G59.0*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II,
Ds : Neuropathy
dm neuropathy
Hasil Lab : GDS 132 mg/dl
Dilanjutkan...
135
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
35. 248951 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 265 mg/dl
36. 252998 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 265 mg/dl
37. 244167 DU : Diabetes - E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 212 mg/dl
38. 243657 DU : Diabetes E11.2* E11.2* √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus, nefropathy dm,
mellitus N08.3† N08.3†
hipoglikemi
DS : nefropathy
RMK : Tertulis diagnosis nefropathy dm
Hasil Lab : GDS 142 mg/dl
Dilanjutkan...
136
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
39. 248951 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 197 mg/dl
40. 252998 DU : Diabetes E16 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan adanya komplikasi
mellitus tipe II
lain
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 130 mg/dl
42. 244167 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak menunjukkan ada komplikasi lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 217 mg/dl
43. 023360 DU : Diabetes E11.0 E11.0 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus
RMK : Tertulis diagnosis Hiperglikemi diabetes mellitus
DS : hiperglikemi
Hasil Lab : GDS 454 mg/dl
Dilanjutkan...
137
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
44. 249389 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II, hiperglikemi
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 197 mg/dl
45. 252900 DU : Nefropathy E11.2† E11.7 √ CPPT : Tertulis ulkus diabetes mellitus, nefropathy
DM N08.3*
diabetes mellitus
E11.2†
N08.3* RMK : Tertulis diagnosis nefropathy diabetes mellitus,
ulkus diabetes mellitus
E11.5
Hasil Lab : GDS 112 mg/dl
46. 244167 DU : Nefropathy E11.2† E11.2† √ CPPT : Tertulis diabetes mellitus tipe II, nefropathy
DM N08.3* N08.3*
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II,
nefropathy diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 80 mg/dl
47. 235599 DU : Ketoacidosis E11.1 E11.1 √ CPPT : Tertulis komplikasi ketoacidosis, hiperglikemi
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis ketoacidosis diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 398 mg/dl
Dilanjutkan...
138
Lanjutan checklist...
Dilanjutkan...
139
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
52. 246255 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 209 mg/dl
53. 244092 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 197 mg/dl
54. 249053 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 238 mg/dl
55. 252771 DU : Diabetes E11.9 E11.2† √ CPPT : Tertulis nefropathy diabetes mellitus
mellitus tipe II N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 268 mg/dl
56. 254979 DU : Nefropathy E11.2† E11.2† √ CPPT : Tertulis nefropathy diabetes mellitus,
diabetes mellitus N08.3* N08.3*
hiperglikemi
RMK : Tertulis diagnosis nefropathy diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 259 mg/dl
Dilanjutkan...
140
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
57. 250372 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 126 mg/dl
58. 254270 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 113 mg/dl
59. 247357 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 241 mg/dl
60. 249881 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 217 mg/dl
61. 251185 DU : Diabetes - E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 337 mg/dl
Dilanjutkan...
141
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis Ket.
RM RS Peneliti A TA
62. 241186 DU : Diabetes - E11.2† √ CPPT : Tertulis ada komplikasi nefropathy
mellitus tipe II N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 403 mg/dl
63. 241799 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 115 mg/dl
64. 253193 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 249 mg/dl
65. 240659 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 88 mg/dl
66. 256056 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 95 mg/dl
Dilanjutkan...
142
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis A TA Ket.
RM RS Peneliti
67. 244680 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 151 mg/dl
68. 248660 DU : Diabetes E11.9 E11.2† √ CPPT : Tertulis ada komplikasi nefopathy
mellitus tipe II N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis nefropathy diabetes mellitus
Hasil Lab : GDS 88 mg/dl
69. 246375 DU : Diabetes E11.4† E11.4† √ CPPT : Tertulis komplikasi mononeuropathy
mellitus tipe II G59.0* G59.0*
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 351 mg/dl
70. 252878 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 436 mg/dl
71. 247852 DU : Ulcus E11.5 E11.7 √ CPPT : Tertulis ulcus diabetes mellitus, neuropathy
diabetes mellitus E11.5
RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
E11.4†
G99.0* Hasil Lab : GDS 488 mg/dl
Dilanjutkan...
143
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis A TA Ket.
RM RS Peneliti
72. 244680 DU : Diabetes - E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 135 mg/dl
73. 253695 DU : diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 130 mg/dl
74. 241689 DU : nefropathy E11.2† E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy diabetes mellitus
diabetes mellitus N08.3* N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis nefropathy diabetes mellitus
tipe Hasil Lab : GDS 107 mg/dl
75. 251291 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 123 mg/dl
76. 246690 DU : diabetes - E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 358 mg/dl
Dilanjutkan...
144
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis A TA Ket.
RM RS Peneliti
77. 245090 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 115 mg/dl
78. 241485 DU : diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 125 mg/dl
79. 241689 DU : nefropathy E11.2† E11.2† √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy diabetes mellitus
diabetes mellitus N08.3* N08.3*
RMK : Tertulis diagnosis nefropathy diabetes mellitus
tipe Hasil Lab : GDS 107 mg/dl
80. 251291 DU : Diabetes E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
mellitus tipe II
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 123 mg/dl
81. 255398 DU : ulcus E11.9 E11.9 √ CPPT : Tertulis tidak ada komplikasi penyakit lain
diabetes mellitus
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II
Hasil Lab : GDS 114 mg/dl
Dilanjutkan...
145
Lanjutan checklist...
No. Kode Kode Hasil
No Diagnosis A TA Ket.
RM RS Peneliti
82. 246690 DU : ulcus E11.5 E11.7 √ CPPT : Tertulis ulcus diabetes mellitus, neuropathy
diabetes mellitus
syaraf autonom
tipe II E11.5
RMK : Tertulis diagnosis ulcus diabetes mellitus
E11.4†
Hasil Lab : GDS 168 mg/dl
G99.0*
83. 241676 DU : Diabetes - E11.2* √ CPPT : Tertulis komplikasi nefropathy
mellitus tipe II N08.3†
RMK : Tertulis diagnosis diabetes mellitus tipe II,
Ds : Nefropathy
dm nefropathy
Hasil Lab : GDS 183 mg/dl
Lampiran 7
146
147
Lampiran 8
148
Lampiran 9
149
Lampiran 10
150
151
Lampian 11
152
153
154
155
156
157
158
159
Lampiran 12