PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Rekam Medis, rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Pada instalasi
rekam medis terdapat beberapa bagian, salah satunya bagian yang
oleh seorang petugas yaitu coder. Tugas coder yaitu memberikan kode
jawab atas keakuratan kode diagnosis dan tindakan yang diberikan kepada
pasien.
(ICD-10) sehingga kode yang dihasilkan tepat dan akurat. Isi dokumen
rekam medis antara lain tercantum diagnosis utama penyakit pasien serta
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
dan informasi laporan, ketepatan tarif INA-CBG‟s yang pada saat ini
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh
akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau gangguan
jumlah penderita diabetes mellitus telah meningkat dari 108 juta penderita
di tahun 1980 menjadi 422 juta penderita pada tahuan 2014. Prevalensi
telah meningkat dari 4.7% pada tahun 1980 menjadi 8.5% di tahun 2014.
Pada tahun 2015 diperkirakan sekitar 1.6 juta kematian secara langsung
terdiagnosis sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Universitas di Suoharjo.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi
lanjut.
3. Bagi Penulis
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup Keilmuan dalam penelitian ini adalah sub bidang rekam medis
2. Lingkup Materi
penyakit.
3. Lingkup Lokasi
Lingkup Lokasi penelitian ini adalah pada Sub Bagian Rekam Medis di
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Objek
Sakit dan dokumen rekam medis pasien rawat inap diagnosis Diabetes
Mellitus.
F. Keaslian Penelitian
Kode Diagnosis diabetes mellitus pada dokumen rekam medis pasien rawat
Tahun 2018” belum pernah dilakukan oleh orang lain. Penulis mengambil
BAB 1 : PENDAHULUAN
Kerangka Konsep.
data.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rekam Medis
269/Menkes/Per/III/2008).
yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain
1) Aspek Administrasi
2) Aspek Medis
4) Aspek Keuangan
aspek keuangan.
5) Aspek Penelitian
kesehatan.
6) Aspek Pendidikan
7) Aspek Dokumentasi
data rekam medis dapat dilaksanakan dengan baik, lengkap, akurat dan
meliputi :
pemeriksaan penunjang.
1) Fungsi Assembling
rekam medis
rumah sakit.
B. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
2. Tujuan ICD-10
data yang dikumpulkan di berbagai negara atau daerah dan pada waktu
diagnosis resmi tidak setiap masalah atau alasan untuk datang ke dalam
temuan abnormal, keluhan, dan keadaan sosial yang dapat berdiri dari
Negara.
3. Struktur ICD-10
a. Volume ICD-10
3 volume yaitu :
terdiri dari :
dan mortalitas.
(d) Bagian III adalah susunan abjad obat-obatan dan bahan
kimia.
5. Alfanumerik
6. Blok Kategori
Blok kategori terdapat pada setiap bab dibagi dalam beberapa blok,
Karakter pertama dari kode adalah karakter abjad yang diikuti oleh
A 09
8. Kategori 4 karakter
A 00 . 0
klasifikasi.
dalam rubik. Ini termasuk kondisi yang digaris bawahi atau batas
tempat yang berbeda antara satu sub kategori dengan yang lain.
atau produk farmasi pada judul yang sesuai dengan kata-kata dalam
judul.
Contoh :
b. Injury to …
c. Poisoning by …
d. Perlu dimengerti
Gambaran diagnosis secara umum dimasukkan dalam
b. Exclusion Terms
Erysipelas.
category title.
c. Glossary Description
Glossary ini tidak ditujukan bagi staf pemberi kode. Hal yang sama
juga berlaku bagi definisi lain dalam ICD-10. Contoh : Chapter XXI
sendiri.
karakter. Ada beberapa kategori terpisah untuk kondisi yang sama bila
sangkur.
Tuberculosis of :
a) Bladder (N33.0*)
b) Cervix (N74.0*)
c) Kidney (N28.1*)
d) Male Genital Organs (N51.-*)
e) Ureter (N29.1*)
Gonococcal :
a) Peritonitis † (K67.1*)
b) Pneumonia † (J17.0*)
c) Septicaemia
d) Skin lesions
tersebut.
f. Conventions
1) Paranthesis ( )
dalam parenthesis.
(H10.5)
sangkur.
2) Square Brackert []
kategori 4 karakter
for subdivisions]
3) Colon
dalam rubik.
4) Brace {}
Damage }
obstetric
perhitungannya.
lainnya.
causes
indeks alphabet.
C. Coding
1. Pengertian Coding
huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
diagnosis yang ada di dalam rekam medis harus diberi kode dan
2. Pengertian Diagnosis
2008 : 142).
3. Aturan Penulisan Diagnosis
4) Perikarditis Meningikokus.
utama.
yang lainnya sebagai diagnosis sekunder. Jika tidak ada satu kondisi
dengan asal-usulnya.
Contoh :
kanak.
cedera tendon.
fracture multiple”.
tindakan yang ada di dalam rekam medis harus diberi kode dan
dari pihak dokter disebabkan karena tulisan okter yang sulit dibaca,
istilah baru.
diagnosis yang sudah ditetapkan oelh tenaga medis. Oleh karena itu,
untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak lengkap sebelum kode
instalasi rawat jalan dan rawat inap atas kerjasama tenaga medis
tersebut.
1) ICD-10
2) ICD 9-CM
atau kondisi lain yang terdapat pada bab I–bab XIX atau bab XXI –
volume 3).
Istilah lainnya yang dibawah lead term (dengan tanda minus/ item)
e. Mengikuti setiap rujuk silang (cross references) dan lihat tanda see
f. Melihat tabular list (volume 1) untuk melihat kode yang tepat. Lihat
(misal = xxx.-) yang berarti bahwa isian untuk kode yang ke empat
atau dibagian bawah suatu bab (Chapter), blok atau judul kategori.
kecuali hal itu jelas bahwa pedoman yang diberikan diatas sudah
Kondisi Lain :-
Diberi kode Measles complicated by pneumonia (B05.2†) dan
(questionable)”, dll dan tak ada informasi lebih lanjut atau klarifikasi
sesudah pemeriksaan).
Kondisi Lain :-
“Multiple..., dan tak ada kondisi tunggal menonjol, diberi kode pada
adjectival modifier.
Contoh :
cedera
cuaca dingin
ada lagi seperti suatu masalah sekarang telah diobati atau diperiksa.
Tetapi kode pilihan untuk “kondisi utama” adalah kode sifat dasar
Contoh :
Kondisi Lain :-
Kondisi utama yang dicatat sebagai akut (sub akut) dan kronis,
Contoh :
Kondiis Lain :-
tambahan opsional.
Contoh :
gigi.
atau kondisi yang telah berjalan lama, atau suatu masalah yang
Contoh :
Generalized arteriosclerosis
Prosedur : Herniorraphy
b. Morbiditas 2 (MB 2)
“kondisi utama”, dan detail lain pada catatan menunjuk pada satu
pertama.
Contoh :
Letak sungsang
Anemia
Kondisi Lain :-
c. Morbiditas 3 (MB 3)
bab XVIII), atau suatu masalah yang dapat diklasifikasi untuk bab
XXI, dicatat sebagai ”kondisi utama” dan hal ini jelas memberikan
Contoh :
Prosedur : Appendectomy
Reseleksi appendicitis akut sebagai kondisi utama dengan kode
K35.9.
d. Morbiditas 4 (MB 4)
tempat atau sifat dasar kondisi dicatat di tempat lain. Reseleksi yang
Contoh :
Hypertensi
Cerebral haemorrhage
I61.9.
e. Morbiditas 5 (MB 5)
atau tanda dicatat sebagai “kondisi utama” yang karena satu kondisi
utama”. Pada keadaan dua kondisi atau lebih dicatat sebagai pilihan
dicatat.
Contoh :
keracunan makanan.
Kondisi Lain :-
kode A09.
elsewhere.
(O00-O99)
internal secretion
E40-E46 Malnutrition
elsewhere.
elsewhere.
Diabetes Mellitus
(E10-E14)
drug, if drug-induced.
E10-E14.
.0 With coma
Diabetic :
• hyperosmolar coma
• hypoglycaemc coma
.1 With ketoacidosis
Diabetic :
• ketoacidosis }
Diabetic :
• cataract (H28.0*)
• retinopathy (H36.0*)
Diabetic :
• amyotrophy (G73.0*)
• mononeuropathy (G59.0*)
• polyneuropathy (G63.2*)
• autonomic (G99.0*)
Diabetic :
• gangrene
• peripheral angiopathy†(I79.2*)
• Ulcer
Diabetic arthropathy†(M14.2*)
• neuropathic† (M14.6*)
.9 With complications
E. Diabetes Mellitus
1. Pengertian DiabetesMellitus
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
gejala awal diabetes mellitus tipe I dan diabetes mellitus tipe II tidak
Diantara diabetes mellitus tipe I dan diabetes mellitus tipe II yang dapat
frekuensi buang air kecil (poliuria), rasa lemas dan berat badan
yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah
perlu pemeriksaan penunjang ulang tiap tahun. Bagi pasien berusia >45
setiap 3 tahun.
5. Komplikasi
susnan syaraf pusat, yaitu otak dan susunan tulang belakang, susuan
syaraf perifer di oto, kulit, dan organ lain, serta susunan syaraf
ini terjadi setelah glukosa darah terus tinggi, tidak terkontrol dengan
syaraf bisa terjadi. Namun bila dalam jangka lama glukosa darah
(diabetic neurophaty).
berguna bagi tubuh akan dibuang ke urin atau kencing. ginjal bekerja
masuk ke dalam tubuh. Bila ada kerusakan ginjal racun tidak dapat
c. Kerusakan Mata
Ada tiga penyakit utama pada mata yang disebabkan oleh diabetes
glukosa darah yang tidak baik, serta gangguan syaraf otonom yang
dan diare juga bisa terjadi, ini adalah akibat dari gangguan syaraf
a. Edukasi
sehat.
lemak.
d. Intervensi Farmakologis
farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk injeksi. Obat yang saat
(1) Sulfonilurea
(2) Glinid
postprandial.
(1) Bilguanid
metformin.
resistensi insulin.
(2) Tiazolidindion
c) Penghambat glukoneogenesis :
(1) Acarbose
halus.
dapat meningkatkan
penglepasan insulin dan menghambat penglepasan
glucagon.
2) Obat Injeksi
(a) Insulin
penglepasan glucagon.
sulfonilurea.
mual muntah.
glukosa dari darah dan ginjal dalam jumlah yang besar. Penyakit ini
insulin.
obesitas.
untuk masuk ke dalam sel. pada diabetes mellitus tipe II yaitu tubuh
diantaranya :
3) Mudah lelah
4) Penglihatan kabur
masalah yang penting. Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Diagnosis diabetes
mellitus
aturan ICD-10 yang sudah diatur dalam SPO Rumas Sakit oleh petugas
G. Kerangka Konsep
INPUT PROSES
ketidakakuratan kode.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai cirri, sifat atau ukuran
inap.
C. Definisi Operasional
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
(Notoatmojo, 2012).
1. Populasi
penelitian ini yaitu dokumen rekam medis pasien rawat inap, dengan
2. Sampel
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain,
sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada
a. ICD-10
b. Check List
Check list adalah suatu daftar pengecek berisi nama subjek dan
menghitung kode penyakit yang akurat dan tidak akurat dari data
c. Pedoman Wawancara
Universitas di Sukoharjo.
d. Pedoman Observasi
F. Pengolahan Data
(Notoadmodjo, 2012).
1. Collecting
Universitas di Sukoharjo.
2. Editing
rekam medis pasien rawat inap dan meneliti kodefikasi yang dikode
oleh coder.
3. Coding
menggunakan ICD-10.
4. Data Entry
5. Tabulasi
6. Penyajian Data
dengan teks yang bersifat deskriptif, dalam bentuk tabel dan grafik.
G. Analisis Data
2010:207).
diagnosis diabetes mellitus pada dokumen rekam medis pasien rawat inap