PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Proposal Karya Tulis Ilmiah telah diperiksa, disetujui dan siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Hang Tuah Pekanbaru
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya berupa kesehatan, kesempatan, keinginan, serta semangat untuk terus
menerus mencari ilmu, dengan semua usaha sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Karya Ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi DIII Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru dengan judul “GAMBARAN
SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN FILLING DI RUMAH SAKIT
PEKANBARU MEDICAL CENTER 2022”.
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
menemukan kendala, namun berkat dukungan,bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat
waktunya. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKes Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Dr. Fanny Annisa Abriani selaku Direktur Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center Pekanbaru.
3. Ibu Haryani Octaria, A.Md.PK, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
4. Selvia Syaiful, AMd. PK, SKM selaku Kepala Rekam Medis Rumah Sakit
Pekanbaru Medical Center Pekanbaru.
5. Ibu Siti Hasanah, A.Md.PK, SKM, MKM selaku Ketua Prodi DIII Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru sekaligus
pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan ilmu dan semangat
serta memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah.
6. Ibu Ani Triana, SST.M selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
masukan ilmu dan semangat serta memberikan pengarahan kepada penulis
dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
ii
7. Ibu Shauma Fajri, A.Md selaku penguji 1 yang memberikan masukan dan
ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.
8. Ibu Sy. Effi Daniati, A.Md.PK, SKM, M.KM selaku penguji 2 yang
memberikan masukan dan ilmu kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal
Karya Tulis Ilmiah.
9. Seluruh staf pengajar Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru dan bimbingan kepada penulis
selama mengikuti pendidikan.
10. Seluruh staf petugas RS PEKANBARU MEDICAL CENTER.
11. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta bapak Usniardi dan Desriati yang
telah memberikan dukungan, serta limpah kasih sayang dan doanya.
12. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan serta
menyemangati untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritikan, saran serta msukan
dan komentar yang bersifat membangun demi kesempurnaan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini belum sempurna seluruhnya,baik dalam teknik penulisan maupun
isinya.penulis berharap Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan
dapat digunakan sesuai keperluan.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................5
1. Manfaat Teoritis.................................................................................................5
2. Manfaat Praktis..................................................................................................5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN.............................................................................6
A. Telaah Pustaka...................................................................................................6
B. Kerangka teori..................................................................................................17
C. Kerangka Berfikir.............................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................19
A. Rancangan Penelitian...........................................................................................19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................19
C. Informan/Subjek Penelitian dan Objek Penelitan.................................................20
D. Variabel Penelitian dan Definisi Istilah................................................................20
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................21
F. Pengelolaan Data..................................................................................................22
G. Analisa data..........................................................................................................22
H. Jadwal penelitian..................................................................................................23
I. Etika penelitian.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25
LAMPIRAN.....................................................................................................................27
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian yang amat penting dari suatu sistem
kesehatan.dalam jejaringan kerja pelayanan kesehatan, rumah sakit
menjadi simpul utama yang berfungsi sebagai pusat rujuk.an. rumah sakit
adalah instansi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayananan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (UU
No. 40 Tahun 2009). Menurut WHO Rumah sakit adalah bagian dari
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Dalam pelaksanaanya setiap rumah sakit selalu berupaya
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada pasien. Untuk
mencapai hal tersebut rumh sakit harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan sesuai dengan harapan pemakai jasa pelayanan kesehatan
(Jurnal kemenkes vol. 7, no. 4).
Pelayanan yang bermutu bukan hanya pada pelayanan medis saja
tetapi juga pada pelayanan penunjang seperti penanganan rekam medis di
rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan rumah
sakit. Salah satu premeter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan
di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik
dan lengkap. Benjamin (1980) menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan
yang baik secara umum berarti memiliki rekam medis yang baik pula
(Jurnal kemenkes vol. 7, no. 4).
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
1
Rekam medis yang baik adalah rekam medis yang memuat semua
informasi yang di butuhkan, baik yang di peroleh dari pasien, pemikiran
dokter pemeriksaan dan tindakan dokter, komunikasi antar tenaga
medis/kesehatan (Jurnal kemenkes vol. 7, no. 4).
Rekam medis juga disimpan di ruangan penyimpanan berkas rekam
medis setelah pasien selesai berobat. Di ruang rekam medis petugas
rekam medis bertanggung jawab penuh terhadap kelengkapan dan
penyediaan berkas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh rumah
sakit, petgas harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan
dan tertata dengan baik dan terlindung dari kemungkinan pencurian
berkas atau pembocoran isi rekam medis (Depkes RI, 1991). (Aep nurul
hidayat, 2016).
Dalam kegiatan penyimpanan dan pengembalian agar pelaksanan
dapat disimpan dan diambil kembali dengan cepat dan tepat, dapat
dipelihara atau disimpan dalam waktu yang lama agar tidak cepat rusak
serta ketersediaan tempat penyimpanan rekam medis bagi pasien baru di
tahun-tahun yang akan datang berobat ke RS Pekanbaru Medical Center
kan membutuhkan tempat penyediaan yag memadai jika dilihat dari
jumlah kunjungan pasien baru maupun kunjungan pasien ulang tiap
tahunnya yang cukup besar, maka dari itu ruangan dan rak harus
mendukung. (Aep nurul hidayat, 2016).
Melindungi berkas rekam medis dari bahaya kerusakan fisik, kimiawi
dan bilogis. Bahaya fisik adalah kerusakan dokumen yang disebabakan
oleh sinar matahari, hujan, banjir, panas dan kelembaban. Bahaya
kimiawi adalah kerusakan dokumen rekam medis yang disebabkan oleh
makanan, minuman dan bahan-bahan kimia. Bahaya biologis adalah
kerusakan dokumen yang disebabkan oleh tikus, kecoa dan rayap (Erisda
Simanjuntak & Rizka Mei Shella 2020).
Faktor kerusakan dari fisik kelembaban atau suhu ruangan merupakan
salah satu faktor dari bahaya fisik dalam lingkungan kerja, oleh karena
itu suhu dan kelembaban ruang filing harus tetap dalam kondisi standar
2
3
normal agar kualitas formulir rekam medis tidak cepat rusak dan tidak
menimbulkan gangguan kesehatan pada petugas (Intan Septy Rodyawati,
2019).
Sistem tata udara (air conditioning) di ruang rekam medis biasanya
berhubungan dengan penyejuk dan pengukuran kelembaban dalam udara
tertutup untuk kenyamanan ternal. Pengertrian yang lebih luas tentang
istilah tata udara ini dapat dinyatakan dalam bentuk pendingin, ventilasi
dan penyegar yang merubah udara dalam kondisi ini. Pendingin udara
(AC atau A/C di Amerika Utara, Aircon di Inggris dan Australia) adalah
suatu perangkat, sistem atau mekanisme yang dirancang untuk menarik
panas dari suatu ruangan, menggunakan siklus refrigerasi, tetapi kadang
kadang vaporasi, umumnya untuk kenyamanan dalam gedung atau moda
transportasi. Ventilasi secara sederhana dapat diartikan sebagai
perputaran udara secara bebas didalam suatu ruangan.
Ada 2 jenis ventilasi yaitu ventilasi pasif adalah ventilasi yang didapat
dari alam, caranya dengan membuat lubang angin atau jendela pada sisi
dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angin local. Luas
lubang angin atau jendela diusahakan sebanding dengan persyaratan dan
dan fasilitas ruang (10% dari ruang bersangkutan). Bila menggunakan
ventilasi pasif seperti ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela
demi keamanan koleksi dan terhindar dari matahari langsung. Ventilasi
aktif adalah ventilasi yang menggunakan system penghawaan buatan
yaitu menggunakan AC karena temperature dan kelembaban ruang
perpustakaan yang stabil maka dapat menjaga keawetan koleksi dan
peralatan tertentu seperti koleksi langka, pandang dengar dan computer
(Purwanti 2007: 9).
Dari survei awal yang dilakukan di Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center Filing merupakan tempat penyimpanan berkas rekam medis yang
harus dijaga suhu dan kelembabannya. Menurut (Permenkes, 2019)
bahwa Standart suhu dan kelembaban untuk ruang simpan arsip adalah
suhu tidak lebih dari 27oC dan kelembaban 25% - 55%.dan kelembaban
ruangan filling harus selalu terjaga karena faktor kerusakan fisik dari
kelembaban merupakan salah satu faktor dari bahaya dalam lingkungan
kerja, oleh karena itu suhu dan kelembaban ruang filing harus tetap
dalam kondisi standar normal agar kualitas formulir rekam medis tidak
cepat rusak dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada petugas.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melalukukan
penelitian dengan judul “Gambaran Suhu dan Kelembaban Ruangan
Filling di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center Tahun 2022”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Suhu dan Kelembaban Ruangan
Filling di Rumah Sakit Medical Center Pekanbaru Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Apa saja sarana dan prasarana yang di gunakan untuk penjagaan
suhu dan kelembaban ruang rekam medis di rumah sakit medical
center pekanbaru?
b. Berapa titik tertinggi suhu dan kelembaban di ruang rekam medis
di rumah sakit medical center pekanbaru?
c. Bagaimana cara penjagaan suhu dan kelembaban ruang rekam
medis di rumah sakit medical center pekanbaru?
4
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis merupakan manfaat yang berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, dan juga sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi
peneliti dan pembaca khususnya mengenai Gambaran Suhu dan
Kelembaban Ruangan Filling di Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center Tahun 2022.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pembaca dan penulis mengenai Gambaran Suhu dan Kelembaban
Ruangan Filling di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center Tahun
2022.
a. Bagi Rumah Sakit
Bagi rumah sakit hendaknya pembuatan proposal ini dapat
berguna sebagai masukan atau evaluasi untuk para staff rekam
medis di Medical Center Pekanbaru dalam pelaksanaan suhu
dan kelembaban ruangan filling.
b. Bagi Penulis
1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan sehingga
peneliti memperoleh perbedaan apa yang dipelajari di kampus
dengan apa yang dipelajari di lapangan kerja mengenai dunia
kerja rekam medis dan informasi kesehatan.
2. Meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi dengan
lingkungan kerja.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat penulisan ini bagi akademik sebagai pedoman dalam
pembuatan proposal tulisan akhir serta diharapkan penulis dapat
memberikan gambaran proses retensi dengan baik sebagai sarana
untuk memperoleh informasi dan menambah referensi mengenai
keadaan umum di bidang rekam medis dan informasi kesehatan.
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Telaah Pustaka
Undang-undang No 44 tahun 2009 pasal 29 tentang rumah sakit,
mengamanatkan tentang sakit, memberikan informasi yang benar jelas, dan
jujur mengenai hak dan kewajiban pasien, menghormati dan melindungi hak
hak pasien, serta menyelenggarakan rekam medis. Di tingkat internasional
muncul kecenderungan untuk menggambarkan pelayanan yang berfokus
pada pasien, lebih aman dan dilandasi perbaikan mutu pelayanan secara
berkesinambungan. Standar akreditasi nasional versi 2012 harus merujuk
kepada kecenderungan dan kriteria standar akreditasi internasional. Dengan
demikian implementasi standar akreditasi tersebut dapat mendorong pemilik
dan tenaga pelaksanaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang
bermutu, terstandarisasi, dan dengan perhatian khusus pada keselamatan
pasien (Nur Fadilah Dewi & Karmelia Agustina, 2017).
1. Rekam Medis
a. Pengertian rekam medis
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis, dijelaskan bahwa rekam medis merupakan
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien
pada sarana pelayanan kesehatan. Kemudian diperbaharui dengan
PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam
medisadalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
B. Kerangka teori
Untuk terpeliharanya keutuhan informasi , maka perlu disusun gambaran
suhu dan kelembaban di ruangan filling yaitu
Penjagaan suhu
dan kelembaban
Faktor-faktor
Sistem tata udara mempengaruhi sistem tata
udara
tata udara
Gambar 1.2
Kerangka Teori
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tetntang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai fator yang telah dilakukan identifikasi sebagai
masalah penting (Sugiono, 2017).
Input
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dengan tujuan untuk menggambarkan deskriptif tentang keadaan objektif,
yaitu menjelaskan tentang Gambaran Suhu dan Kelembaban Ruangan Filling
di Rumah Sakit Medical Center Pekanbaru 2022. Metode penelitian ini
digunakan untuk menjawab dan memecahkan permasalahan yang sedang
terjadi pada situasi tertentu.
Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti
dengan fenomena yang diteliti (Maleong, 2010).
Metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
Artinya penelitian ini hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan variabel
itu sendiri tanpa ada pengaruh atau hubungan terhadap variabel lain seperti
penelitian eksperimen atau korelasi (Sugiyono, 2018).
Penelitian ini bertujuan memperoleh bagaimana gambaran suhu dan
kelembaban di ruang filling medical center pekanbaru yang meliputi
pelaksanaan penjagaan suhu dan kelembaban ruang rekam medis, sistem tata
udara di rumah sakit, tujuan dan kegunaan dari tata udara di ruang filling
serta faktor-faktor yang mempengaruhi sistem udara di ruang rekam medis.
19
Lokasi penelitian ini dilakukan di unit kerja rekam medis RS Medical
Center Pekanbaru.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2021 s/d
Maret tahun 2022.
Tabel 3.1
Informasi Penelitian
No Jabatan Jumlah Kode informan
1 Yanmed (Pelayanan Medik) 1 orang Informan I
2 Kepala Rekam Medis 1 orang Informan II
3 Staff Rekam Medis 3 orang Informan III & IV
Jumlah 5 orang
Sumber : Rumah Sakit medical Center Pekanbaru
Subjek dalam penelitian ini adalah Gambaran Suhu Dan Kelembaban
Ruang Filling di Rumah Sakit Medical Center Pekanbaru 2022.
20
21
E. Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi untuk
pengumpulan dan pengambilan data. Dalam hal ini untuk mendukung
metode tersebut, digunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
a. Pedoman wawancara
b. Pedoman observasi
c. Alat tulis
d. Laptop
e. Handphone
F. Pengelolaan Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembandingan terhadap data itu (moleong, 2014 : 330). Untuk
menjaga keabsahan data/informasi yang diperoleh pada penelitian dilakukan
tringulasi sebagai berikut:
1. Tringulasi
Tringulasi sumber adalah melakukan wawancara dan observasi suatu
informasi yang diperoleh dari narasumber di RS Ibnu Sina Pekanbaru dari
petugas rekam medis dan kepala ruangan rekam medis.
2. Tringulasi metode
Tringulasi metode adalah menggunakan metode dalam pengumpulan data
yaitu wawancara dan observasi mendalam.
3. Tringulasi data
Tringulasi data adalah membandingkan data yang diperoleh, menerima
umpan balik dari informasi berubah saran dan informasi tambahan, serta
membandingkan dengan teori dan penelitian sebelumnya.
G. Analisa data
Data yang diperoleh dari lapangan perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi, sedangkan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari dokumentasi.
Teknik analisa data dalam pengumpulan ini adalah teknik analisa
kualitatif. Dalam teknik ini digunakan proses berpikir induktif, artinya dalam
pengujian hipotesis-hipotesis bertitik tolak dari data yang terkumpul
kemudian diambil keputusan secara umum (Notoatmodjo, 2005).
22
23
Setelah data terkumpul dengan baik, maka data dianalisa untuk melihat
Gambaran Suhu dan Kelembaban Ruangan Filling di Rumah Sakit Medical
Center Pekanbaru 2022. Penelitian ini juga dibandingkan dengan teori yang
relevan untuk mengetahui sejauh mana kelembaban ruang filling.
H. Jadwal penelitian
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
I. Etika penelitian
Penelitian harus menjunjung tinggi etika penelitian yang merupakan
standar etika dalam melakukan penelitian. Adapun prinsip-prinsip etika
penelitian adalah :
1. Prinsip menghormati harkat dan martabat manusia (Respect For Persons).
Tuliskan bahwa peneliti akan menghormati hak-hak responden yang
terlibat dalam penelitian, termasuk diantaranya: hak untuk membuat
keputusan untuk terlibat atau tidak terlibat dalam penelitian dan hak untuk
dijaga kerahasiaannya berkaitan dengan data yang diperoleh selama
penelitian.
2. Prinsip berbuat baik (Beneficence). Tuliskan manfaat yang didapatkan
melalui keikutsertaan dalam penelitian secara spesifik. Bagian-bagian dari
prinsip beneficience antara lain: bebas dari bahaya (Non Maleficence).
Tuliskan bahwa penelitian yang dilakukan tidak membahayakan jiwa dan
membahayakan responden/partisipan apabila ada perlakukan yang
dilakukan maka tuliskan bahwa perlakuan tersebut sudah melewati uji etik
sehingga telah dinilai untuk aman dilakukan. Selanjutnya adalah bebas dari
eksploitasi: manfaat dari penelitian dan mempertimbangkan resiko dan
manfaat penelitian.
Prinsip keadilan (Justice). Tuliskan bahwa peneliti akan memperlakukan
semua yang terlibat dalam penelitian secara adil dan tidak membeda-
bedakan berdasarkan ras, agama atau status sosial ekonomi. Peneliti
memperlakukan respondens/partisipan sesuai dengan desain penelitian dan
tujuan penelitian, antara lain hak untuk mendapat perlakuan yang sama dan
hak untuk dijaga privasinya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Aep nurul hidayat, (2019). Kepemilikan rekam medis.
(https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/20/kepemilikan-rekam-
medis/). Diakses 01 Desember 2021.
Aep nurul hidayat, (2016). Konsep Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis.
(https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/31/konsep-ruang-
penyimpanan-berkas-rekam-medis-by-aep-nurul-hidayah/). Diakses 01
Desember 2021.
Intan Septy Rodyawati, (2019). Gambaran Suhu dan Kelembaban Ruang Filing di
Rumah Sakit Toeloengredjo Pare Tahun 2019.
(https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/5600). Diakses 01 Desember
2021.
Nur fadilah dewi dan karmelia agustian. (2017). Analisa Sistem Rekam Medis Rawat
Inap di Rsud Dr. Kariadi Semarang Tahun 2016. Vol 5 No. 2.
Identitas :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Lama kerja :
Isi wawancara
PEDOMAN OBSERVASI
GAMBARAN SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN FILLING
DI RUMAH SAKIT MEDICAL CENTER
PEKANBARU TAHUN 2022
6
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL