Oleh :
i
PROPOSAL
Oleh :
i
Nama : Asri PutriLestari
NIM : 18111072
Judul KTI : Analisis Desain Formulir Persetujuan Tindakan (Informed
Consent) Rawat Inap Berdasarkan Aspek Anatomi, Fisik dan Isi Di
Puskesmas Tawangsari Tahun 2020.
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KARYA TULIS INI TELAH DIHADAPKAN TIM PENGUJI KTI
PRODI DIII REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII RMIK
Poltekkes Bhakti Mulia
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas curahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Analisis Desain Formulir Persetujuan Tindakan (Informed
Consent) Ditinjau dari Aspek Anatomi, Fisik dan Isi di Puskesmas Tawangsari
Tahun 2020”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan Pendidikan Diploma III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis tidak terlepas dari bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada yang terhormat :
1. Bapak Deden Dermawan, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo.
2. Ibu Erna Zakiyah, SKM., M.K.M selaku Kepala Prodi DIII Rekam Medik dan
Informasi Kesehatan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
3. Bapak Bangkit Ary Pratama, S.KM., M.Kes, selaku Penguji I yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
4. Ibu Kustanti, SE., Akt., MM selaku Penguji II yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Ratih, Amd.Kep selaku pembimbing lahan di UPTD Puskesmas
Tawangsari yang telah memberikan bimbingan dan informasi selama
pembuatan Karya Tulis Ilmiah .
6. Staf dan Karyawan di UPTD Puskesmas Tawangsari yang telah memberikan
penjelasan dan informasi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo.
8. Teman-teman Program Studi DIII Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
Bhakti Mulia Sukoharjo yang selalu berbagi pengalaman serta saling
mendukung saat berada di Poltekkes Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo.
iv
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya sebagai manusia yang selalu
diliputi segala kekurangan dan keterbatasan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi peningkatan
mutu pengetahuan dan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi para
pembaca.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
E. Ruang Lingkup .............................................................................. 4
F. Keaslian Penelitian......................................................................... 4
........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas....................................................................................... 7
B. Rekam Medis.................................................................................. 7
C. Desain Formulir.............................................................................. 9
D. Metode Penelitian .......................................................................... 16
E. Kerangka Teori............................................................................... 20
F. Kerangka Konsep............................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................... 21
B. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 22
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 23
D. Variabel dan Definisi Operasional.................................................. 24
E. Instrumen Penelitian....................................................................... 24
F. Sumber dan Cara Pengolahan Data................................................ 27
vi
G. Langkah-langkah Pengumpulan Data............................................. 29
H. Pengolahan dan Analisis Data........................................................ 30
I. Jadwal Penelitian............................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dengan
tujuan pembangunan kesehatan, pada saat ini kementerian kesehatan
melakukan program pembangunan kesehatan jangka panjang nasional tahun
2005 -2025 yang dilaksanakan oleh semua kompenen bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemaun, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
kesinambungan antara upaya program, masyarkat, dan tenaga medis. Sesuai
dengan perkembangan cara berfikir rakyat Indonesia yang semakin kritis
terhadap pengetahuan dibidang kedokteran, terutama dalam pemberian
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit melalui seorang dokter, yang dapat
dilihat dengan adanya masalah yang terjadi di Indonesia yang berdampak pada
dokter yang menangani di rumah sakit, seperti kasus yang terjadi pada tahun
2013 yang menimpa dokter obygen dipidana karena dalam melakukan
tindakan medis tidak mengisi formulir persetujuan secara lengkap. Formulir
Informed Consent lupa tidak dimintakan tanda tangan pasien atau keluarga
pasien, jika formulir Informed Consent tidak terpenuhi maka tindakan medis
tidak sah atau tidak legal untuk dilakukan (Naili, Sumarni, 2014)
Setiap pencatatan data harus menggunakan formulir. Formulir rekam
medis sebagai penetapan tanggung jawab data dan media komunikasi antar
orang/ bagian/ organisasi. Formulir yang sudah dirancang dan digunakan
harus sesuai dengan tujuan formulir tersebut. Hal ini sebagaimana tertulis
dalam Permenkes Republik Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 bahwa
formulir rekam medis meliputi aspek anatomo, aspek fisik, dan aspek isi. Pada
tahun 2018 di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo mengadakan penelitian
tentang analisis desain formulir persetujuan tindakan medik tahun 2017,
dilihat dari aspek fisik kertas yang digunakan bahan kertas buram dengan
berat 60 gram dan ukuran kertas F4, pada formulir persetujuan tindakan medik
1
2
tidak terdapat kolom, item – item masih ada yang tidak terisi, aspek isi
formulir persetujuan tindakan medik di Puskesmas Gatak belum terdapat
instruksi mengenai petunjuk pengisian (Novitasari,2018).
Dari Studi Pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas
Tawangsari dengan cara melihat langsung formulir persetujuan tindakan
medis ditemukan tanda tangan tanda tangan dokter dan saksi yang sering tidak
diisi yang menyebabkan masalah ketidakakuratan data yang bias
dipertanggung jawabkan karena hokum, hal tersebut tidak sesuai dengan teori
permenkes nomor 269 tahun 2008 pasal 4 yang berbunyi setiap pencatatan di
rekam medik harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan dokter, dokter
gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
secara langsung. Item pada Informed Consent sudah lengkap tetapi pada
informasi pada pemberian informasi tindakan medis dan jenis informasi
tindakan medis sering tidak diisi yang bias menyebabkan masalah tidak
adanya dasar pemeriksaan, Menurut UU Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran pada pasal 45 disebutkan bahwa setiap tindakan kedokteran yang
harus dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus memuat
informasi sekurang – kurangnya mencangkup dasar diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan, alternative tindakan lain, prognosis. Tidak
adanya instruksi petunjuk pengisian, sedangkan item instruksi ini sangat
penting untuk petunjuk dalam pengisian formulir sehingga perlu adanya item
instruction. Dalam teorinya Sudra (2019:1.35) aspek anatomi bagian
instruction berisi penjelasan singkat tentang jumlah lembar, cara pengisian,
cara pengiriman. Dari aspek fisik didalam isi pemberian informasi nomor urut
tiga memiliki ukuran font 10 yang menyebabkan masalah kejelasan
perlindungan penegak hukum pada suatu pernyataan tindakan dan tidak
adanya instruksi cara pengisian formulir. Menurut Permenkes Republik
Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis harus dibuat secara
tertulis, lengkap dan jelas, maka dari itu instruksi sangat diperlukan dalam
sebuah formulir agar petugas paham tentang tata cara pengisian formulir dan
dapat mengisi formulir dengan lengkap dan jelas. Dengan adanya kekurangan
3
tersebut maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Desain
Formulir Informed Consent Berdasarkan Aspek Anatomi, Fisik, Dan Isi di
Puskesmas Tawangsari Tahun 2020”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Analisa Desain Formulir Persetujuan Tindakan (Informed
Consent) Rawat Inap Berdasarkan Aspek Anatomi, Fisik dan Isi di Puskesmas
Tawangsari Tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa dan mendesain Informed Consent Rawat Inap di
Puskesmas Tawangsari.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui aspek Anatomi dari formulir Informed Consent di
Puskesmas Tawangsari
b. Mengetahui aspek Fisik dari formulir Informed Consent di Puskesmas
Tawangsari
c. Mengetahui aspek isi dari formulir Informed Consent di Puskesmas
Tawangsari
d. Mengetahui ketidaklengkapan formulir Informed Consent medis di
Puskesmas Tawangsari dengan 4 review (identifikasi, pelaporan,
autentifikasi dan pencatatan).
e. Mendesain ulang formulir Informed Consent di Puskesmas Tawangsari
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian di bidang
rekam medis puskesmas, khususnya desain formulir Informed Consent
2. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan untuk Puskesmas Tawangsari terutama
mengenai desain formulir Informed Consent
4
3. Bagi Akademik
Menambah bahan referensi kepustakaan sehingga dapat membantu
mahasiswa yang melakukan penelitian dengan topik yang sejenis.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu rekam medis
dan informasi kesehatan.
2. Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini adalah desain formulir
khususnya formulir Informed Consent
3. Lingkup Lokasi
Lingkup Lokasi dalam penelitian ini adalah unit rekam medis di
Puskesmas Tawangsari
4. Lingkup Metode
Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara
dengan pendekatan restospektif.
5. Lingkup Objek
Objek dalam penelitian ini adalah formulir Informed Consent.
6. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 12 April – 8 Mei 2021
F. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang “Analisis Desain Formulir Informed Consent
ditinjau dari Aspek Anatomi, Fisik, dan isi di Puskesmas Tawangsari belum
pernah dilakukan oleh peneliti lain namun terdapat beberapa penelitian yang
hamper sama pernah dilakukan antara lain :
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Salma Analisis Desain Metode Berdasarkan desain formulir
Afriana Formulir penelitian persetujuan tindakan
5
Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
Afifah, Persetujuan yang kedokteran yang diamati jenis
2019 Tindakan digunakanformulir yang digunakan
(Informed yaitu metode
kertas putih F4 dengan berat
Consent) observasi70 gram, sedangkan dari aspek
berdasarkan aspek anatomi tidak terdapat
anatomi, fisik, dan instruksi mengenai tata cara
isi di RSAU dr. pengisian formulir, sedangkan
Siswanto Lanud pada close nama, tanda tangan
Adi Soemarmo dokter, dan pihak yang
Karanganyar memberi pernyataan sering
Tahun 2019 tidak terisi, dari aspek isi tidak
tercantum item – item dasar
diagnosis dan tata cara
tindakan medis.
2. Novitasari, Analisis Desain Metode Berdasarkan desain formulir
2017 Formulir penelitian Persetujuan Tindakan Medik
Persetujuan yang Rawat Inap yang diamati jenis
Tindakan Medik digunakan formulir yang digunakan
Rawat Inap yaitu metode kertas buram F4 dengan berat
Ditinjau Dari observasi 60 gram, berdasarkan aspek isi
Aspek Fisik, Isi, dan item – item dalam formulir
dan Anatomi di wawancara persetujuan tindakan medik
Puskesmas Gatak puskesmas Gatak belum
Tahun 2017 lengkap, karena belum
terdapat item nomor rekam
medis, umur/jenis kelamin,
ruang/kelas di rawat,
sedangkan dari aspek anatomi
tidak ada instruksi dalam
pengisian formulir.
3. Winda Desain Formulir Metode Berdasarkan desain formulir
Anindya Ringkasan Masuk Penelitian ringkasan masuk keluar
Saputri, Keluar yang formulir yang digunakan
2017 Berdasarkan digunakan kertas HVS A4 dengan berat
Aspek isi, Fisik, yaitu metode 70 gram, berdasarkan aspek
dan Anatomi di observasi anatomi tidak terdapat
Puskesmas Baki introdactionnya, dan pada
Kabupaten bagian Close kurang efektif
Sukoharjo Tahun dan kurang jelas karena tidak
2017 terdapat kolom sendiri untuk
tanda tangan dokter dan nama
dokter yang memeriksa.
Deskripsi Singkat
1. Penelitian yang dilakukan oleh Salma Ariana Afifah (2019)
Penelitian yang berjudul “Analisis Desain Formulir Persetujuan
Tindakan (Informed Consent) berdasarkan aspek anatomi, fisik, dan isi
6
A. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI puskesmas adalah fasilitas pelayanan yang
menyelenggrakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotive
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 75 Tahun 2014).
Puskemas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif
baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap
selain pelayanan rawat jalan. Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik
tentunya selalu diusahakan adanya peningkatan kualitas layanan guna
mencapai derajat ( Sri Irmawati, 2017:188-197)
B. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnesa penentuan fisik laboratorium,
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada
pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2015:2).
Sedangkan Menurut Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam medis, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
7
8
untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat inap dan gawat
darurat. Setiap pelayanan baik di rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
dapat membuat rekam medis dengan data- data sebagai berikut:
a. Pasien Rawat Jalan
1) Identitas Pasien
2) Tanggal dan Waktu
3) Anamnesis (sekurang – kurangnya keluhan, riwayat penyakit)
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
5) Diagnosis
6) Rencana Penatalaksanaan
7) Pengobatan dan atau tindakan
8) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
9) Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik, dan
10) Persetujuan tindakan bila perlu
b. Pasien Rawat Inap
1) Identitas Pasien
2) Tanggal dan Waktu
3) Anamnesis
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
7) Pengobatan dan atau tindakan
8) Persetujuan tindakan bila perlu
9) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10) Ringkasan pulang
11) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
12) Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu
13) Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
(Sudra, 2019 :1.24)
10
C. Desain Formulir
1. Formulir Rekam Medis
Formulir dapat didefinisikan sebagai “Secarik kertas yang memiliki
ruang untuk diisi”.Hal ini tentu sangat mudah dipahami apabila kita
“hanya” membicarakan formulir yang terbuat dari kertas saja (Sudra,
2019:1.32).
2. Tujuan Penggunaan Formulir
a. Memudahkan pemrosesan pengumpulan data
b. Mempercepat proses pelayanan
c. Meningkatkan keakuratan data
d. Menstandar informasi
e. Memperjelas pertimbangan data
f. Menunjang proses pengolahan informasi
(Sudra, 2019:1.32).
3. Manfaat Formulir
a. Untuk mencatat/ merekam data transaksi pelayanan kesehatan.
b. Untuk menetapkan dan menunjukan tanggung jawab yang timbul
dalam suatu transaksi pelayanan kesehatan.
c. Untuk mengurangi aspek lupa dengan merancang formulir yang
mampu “memandau” pengguna dalam proses pengisiannya, dan
d. Sebagai media komunikasi antar tenaga kesehatan
(Sudra, 2019:1.33).
4. Formulir Informed Consent
Informed Consent (persetujuan tindakan kedokteran) merupakan
bentuk pernyataan dari seorang pasien (menyetujui atau menolak) setelah
menerima penjelasan yang cukup, terhadap rencana tindakan kedokteran
yang akan dilakukan terhadap dirinya (Sudra, 2019:6.18).
5. Aspek – Aspek Desain Formulir
a. Aspek Fisik
1) Jika berupa formulir kertas, hendaknya menggunakan kertas
dengan kualitas yang baik dan tahan lama. Formulir rekam medis
11
4) Review Pencatatan
Review pencatatan pada prinsipnya akan menilai apakah
rekam medis telah memenuhi aspek – aspek. Lingkup dari review
pencatatan meliputi hal - hal berikut :
a) Rekam medis harus ditulis dengan menggunakan tinta
permanen sehingga tidak mudah luntur atau hilang.
b) Tinta yang digunakan selayaknya berwarna gelap dan kontras
dengan warna kertas agar jelas dan mudah digunakan bila
dibutuhkan.
c) Tulisan harus bias dibaca kembali dengan selayaknya dan tidak
menimbulkan kesulitan atau bias presepsi.
d) Penulisan hendaknya menggunakan istilah, singkatan, dan
symbol yang baku, terdaftar, dan terstandar sehingga bias
dipahami dengan jelas dan pasti oleh pembacanya.
e) Jika terjadi salah tulis maka untuk memperbaikinya tidak boleh
menyebabkan tulisan yang salah tersebut hilang atau tak
terbaca lagi. Dianjurkan untuk mencoret satu kali pada tulisan
yang salah, menuliskan perbaikannya di atas tulisan yang salah
tersebut, dan mencantumkan tanggal serta tanda tangan yang
memperbaiki tulisan
f) Sisa area kosong pada baris, kolom, atau halaman rekam medis
dianjurkan untuk “ditutup” dengan tanda coretan garis tegak,
horizontal, diagonal, atau zigzag. Hal ini untuk mencegah agar
tidak terjadi penambahan isi yang tidak semestinya
(Sudra, 2019:6.10).
D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
a. Penelitian Deskriptif
Survei yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya
bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan)
17
N
sebagai berikut : n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,05 atau
0,001).
4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi. Objek tersebut
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari apa masalahnya dan kemudian dari masalah tersebut dapat
menarik kesimpulan (Sugiyono, 2018:38).
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variable yang
bersangkutan (Notoatmodjo, 2018:112). Untuk menentukan definisi
operasional harus sederhana, praktis, mudah, atau bisa dikerjakan,
mudah diukur dan sesuai dengan teori yang mendukung (Rustiyanto,
2010:9)
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk
pengumpulan data. Instrument penelitian ini dapat berupa kuesioner
19
c. Klasifikasi
Data yang telah dikumpulkan dan sudah melalui proses editing
kemudian dikelompokan sesuai dengan tujuan penelitian.
d. Penyajian data
Hasil klasifikasi data diperjelas ditampilkan dalam bentuk tabel.
E. Kerangka Teori
Anatomi
Aspek
Aspek Isi
Aspek Fisik
Formulir :
Aspek Desain
Unit
Rekam Medis
Rawat Inap
Dokumen
Puskesmas Rekam
Medis
Tindakan Medik
Formulir Informed Consent :
Persetujuan
Formulir
1. Identifikasi
2. Autentifikasi
3. Pelaporan
4. Pencatatan
F. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori diatas kerangka konsep dari penelitian ini dapat dilihat pada
bagian berikut :
22
23
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Pedoman Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman observasi dengan
melihat langsung formulir Informed Consent di Puskesmas Tawangsari
yang ditinjau dari segi aspek anatomi, fisik dan isi. Pedoman observasi
yang digunakan berupa checklist yang sudah dikelompokan berdasarkan
26
2. Analisis Data
Setelah melakukan penelitian, Peneliti datang di Puskesmas
Tawangsari untuk mengelompokan data yang diperoleh, yaitu dari aspek
anatomi yang berisi kepala (judul, letak judul, ID puskesmas, letak ID
puskesmas, ID fomulir, letak ID formulir, Nomor halaman, nomor edisi)
dari formulir Informed Consent, kemudian ada tidaknya pendahuluan, dan
perintah, dalam segi isi ada (marging, spacing, rules, type style, cara
pengisian) pada lembar formulir Informed Consent, dan di bagian penutup
terdapat (tempat, tanggal, waktu, tanda tangan) dari formulir Informed
Consent yang disediakan dalam bentuk tabel. Dari aspek fisik peneliti
mengelompokan dengan bentuk tabel yang berisi (bahan kertas, bentuk
kertas, ukuran kertas, dan warna dari kertas formulir Informed Consent.
Dan berdasarkan aspek isi peneliti mengelompokan dalam kelengkapan
setiap item yaitu (terminologi, istilah, singkatan, simbol) dalam formulir
Informed Consent dalam bentuk tabel. Kemudian peneliti mendeskripsikan
data yang diperoleh dari segi anatomi, fisik dan isi, setelah itu
mengelompokan kendala yang ada dalam formulir Informed Consent
tersebut berdasarkan setiap aspek anatomi, aspek isi, dan aspek fisik,
peneliti menganalisis kesesuain desain formulir yang ada dengan teori dan
mengevaluasi kesulitan atau kemudahan pengguna formulir atau jika
ditemukan adanya kendala dalam pengisian analsisi kesesuain yang
diambil peneliti berdasarkan riview identifikasi, riview pelaporan dan
riview autentifikasi, dan yang terakhir ada riview pencatatan yang dibuat
oleh peneliti dalam bentuk tabel. Setelah mendeskripsikan data yang
diperoleh, mengelompokan kendala dan kebutuhan formulir Informed
Consent, setelah itu menganalisis kesesuaian desain formulir yang ada
dengan teori agar dapat dievaluasi bagian item yang sering tidak disi dan
item yang belum terdapat pada formulir Informed Consent di Puskesmas
Tawangsari. Setelah dilakukannya analisis kesesuaian Peneliti mengetahui
bahwa di dalam formulir tidak sesuai dengan teori karena tidak adanya
nomor edisi dan instruksi pengisian formulir. Kemudian peneliti
35
I. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian