Anda di halaman 1dari 22

Daftar isi

BAB II....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
A. Perbedaan ICD-10 dan ICD-O ...................................................................................... 2
1. Pengertian ICD-10 .................................................................................................... 2
2. Pengertian ICD-O ..................................................................................................... 2
3. Aturan/ Rules Dan Prinsip Dasar Untuk ICD-O Edisi III ......................................... 2
4. Chapter Neoplasm ..................................................................................................... 6
B. Topography ................................................................................................................... 7
2. Struktur topografi ...................................................................................................... 7
C. Behaviour .................................................................................................................. 8
D. Morphology................................................................................................................... 8
1. Penggunaan Morpholgy ............................................................................................ 8
2. Struktur kode morphology ........................................................................................ 8
3. Lajur morphology ..................................................................................................... 9
E. Kekhususan Chapter II .................................................................................................. 9
1. Note dalam ICD-10 volume 3 ................................................................................. 10
2. Note dalam ICD-10 Volume 1 ................................................................................ 10
3. Pemilihan kode utama ............................................................................................. 14
F. Terminology ................................................................................................................ 17
1. Istilah/Terminologi Medis Terkait Neoplasma ....................................................... 17
2. Contoh Terminology Medis Neoplasma ................................................................. 18
G. Cara pengkodingan ..................................................................................................... 18
1. Pengkodingan ICD-10 ............................................................................................ 18
2. Pengkodingan ICD-O.............................................................................................. 20
H. Tindakan Neoplasma .................................................................................................. 21
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan ICD-10 dan ICD-O


1. Pengertian ICD-10
ICD merupakan singkatan dari International Statistical Classification
of Diseases and Related Health Problems dimana memuat klasifikasi
diagnostik penyakit dengan standar internasional yang disusun
berdasarkan sistem kategori dan dikelompokkan dalam satuan penyakit
menurut kriteria yang telah disepakati pakar internasional.
Sehingga ICD dapat dikatakan sistem penggolongan penyakit dan
masalah kesehatan lainnya secara internasional yang ditetapkan
menurut kriteria tertentu. Klasifikasi penyakit bisa didefinisikan sebagai
sebuah sistem kategori tempat jenis penyakit dimasukkan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. (WHO, 2005).
2. Pengertian ICD-O
ICD-O adalah klasifikasi ganda dengan sistem koding untuk
topography dan morphology. Kode topography menggambarkan asal
neoplasm dan menggunakan karakter kategori 3 dan 4 ICD-10 untuk
neoplasma malignant (C00-C80),ini memungkinkan spesisitas yang lebih
besar untuk non malignant neoplasm di ICD-10. Kode morphology
menggambarkan jenis sel tumor dan aktifitas biologisnya, dengan kata lain
karakteristik tumor.
3. Aturan/ Rules Dan Prinsip Dasar Untuk ICD-O Edisi III
a. Rules 1 ; Morphologi numerical list ( daftar urut angka kode M)
Atas dasar working formulation dimana, ada tambahan istilah
baru dan revisi seksi Non Hodgkin Limphoma. Istilah MI mempunyai
nomer kode 5 digit dari 8000/0 s/d 9989/ 1 yaitu kode istilah
histologik dan kode behavior. Ada kode tunggal terpisah untuk
histologik grading/ deffferensiasi dan untuk mengenal sel asal – T atau
B-cell. Total ada 10 digit
b. Rules 2 ; Regio topografik & Ill DEFINED Site ( Regio topografik
dan jaringan gangguan sakit).
Apabila diagnosa tidak khusus menyebut jaringan asalnya atau
lokasi gangguan maka pilihlah istilah yang di indek abjad yang
jaringan nya sesuai daripada menggunakan ‘NOS’
Misal; Squamus cell carcinoma of the arm. Maka sandinya
C44.6 (Skin of Arm) dan bukan C76.4 ( Arm, NOS). Karena lapisan
jaringan kulit terdiri dari sebagian sel squamus.
c. Rules 3 ; Prefiks : para, peri, pre, supra, infra dan seterusnya sering
digunakan.
Ada beberapa topografik site termodifikasi dengan prefiks muncul
dengan nomer kode tersebdiri pada ICD O
Contoh;

1) Peri adrenal tissue


2) Peri pancreatic tissue
3) Retroceccal tissue
4) Retro peritoneum

Kodenya C48.0

Bila tidak ada dalam daftr ICD O maka sandi yang dipilih adlah
yang diberi istilah ; Ill defined sub category ; C76 ( Ill DEFINED Site
)
d. Rules 4 ; Tumor yang melibatkan lebih dari 1 kategori atau sub
kategori.
Tumor overlaps atau lebih dari 2 kategori bila titik asalnya
tidak dapat ditentukan maka sandinya, sub category. 8
e. Rules 5; Behavoiur code in morphologi
Kode 5 digit untuk morphologinya harus digunakan, meskipun
istilah tepat tidak ada di daftar ICD O
Contoh : Benigna Chordoma harus disandi M- 9370/0
Bila hasil patologi tida sama dengan behaviour yang ada di
ICD O, maka sandi sesuai hasil patologinya.
f. Rules 6 ; Grading / defferensiasi code
Bila diagnosa menunjukkan 2 jenis kode grade yang berbeda
(misal; well and poorly grade) maka beri sandi higher grade. Kode 6
digit juga digunakan untuk mengidentifikasi T- / B- Cell asal dari
penyakit Lympoma dan Leukemia Pada penyakit Lympatic dan
Hematopoetic, misal ; T-cell( code 5), B-cell ( Code 6) , Null Cell (
code 7) lebih diprioritaskan daripada grade (1-4).
g. Rules 7 ; Cancer dan Carcinoma
Bila tidak ada aturan setempat maka cancer sama dengan
maligna neoplasma

h. Rules 8 ; Site specified morphologi


Sandi tepat untuk site specified ada pada daftar dengan tanda
parenthesis setelah sebutan istilah morphologinya., hal ini untuk
neoplasma yang timbul pada site sama atau jaringan sejenis.
Contoh; Neprobalstoma (C64.9) bila tidak disebut site nya
sandi tetap dipakai dan bila disebut site namun berbeda dengan istilah
morphologinya maka beri sandi yang sesuai.
i. Rules 9 ; Pseudo topografik morphologi term
Adakalanya nama neoplasma seakan akan sesuai dengan
lokasinya yang tersebut pada istilah yang terkait, namun sebetulnya
tidak demikian
Contoh; Bile duct carcinoma
Padahal yang dimaksud adalah tumor intrahepatic bile duct
(C22.1)
j. Rules 10 ; Compound morphologi diagnosis
Tidak semua kata majemuk muncul dalam daftar
Misal ; Myxofibrosarcoma tidak ada dalam ICD O,
Penyandi harus mengecek sebutan lain dengan perubahan
urutan dari prefiks apabila yang disebut pertama tidak ditemukan.
(Istilah Fibromyxosarcoma ada dalam ICD O)
k. Rules 11; Coding multiple morphologi term
Bila ada satu istilah mempunyai lebih atau sama dengan 2
adjective yang memiliki 2 sandi yang berbeda maka pilih sandi dengan
nomer tertinggi, karena ini akan lebih spesifik.
l. Rules 12 ; Topografi site untuk Lympoma
Mayoritas Lympoma adalah tumor pada lymponodi ( dengan
kode topografi C77,-) atau pada jaringan limpatik. Lymphoma pada
site spesifik disebut ekstranodal. Bila lymponodi yang terkena
merupkan tempat primer maka ini langsung dikode. Bila tidak atau
tempat tidak jelas maka kode topografi menjadi; lymponodi, NOS (
C77.9) atau bila multiple nodes yang terkena, sandinya menjadi
Lymponodes of multiple organ (C77.8)
m. Rules 13 ; Topografi kode untuk leukemia
Semua leukemia kecuali myeloid sarcoma dan leukemia
reticuloendoteliosis, maka sandinya C42.1 Bone Marrow
n. Rules 14 ; Multiple neoplasma
Untuk kasus multiple tumor, mempunyai bermacam lokasi
tumor akan menyulitkan penyandian. Lihat table 4 (hal XXXVII) pada
ICD O untuk histology dari perbedaan pada multipel neoplasma ( yaitu
; carcinoma, lymphoma, sarcoma dan tempat spesifik lain)
4. Chapter Neoplasm

KATEGORI NEOPLASM C00-D48 ICD-10


C00-C14 Malignant neoplasms of lip, oral cavity and pharynx
C15-C26 Malignant neoplasms of digestive organs
Malignant neoplasms of respiratory and intrathoracic
C30-C39
organs
C40-C41 Malignant neoplasms of bone and articular cartilage
C43-C44 Melanoma and other malignant neoplasms of skin
C45-C49 Malignant neoplasms of mesothelial and soft tissue
C50-C50 Malignant neoplasms of breast
C51-C58 Malignant neoplasms of female genital organs
C60-C63 Malignant neoplasms of male genital organs
C64-C68 Malignant neoplasms of urinary tract
Malignant neoplasms of eye, brain and other parts of
C69-C72
central nervous system
Malignant neoplasms of thyroid and other endocrine
C73-C75
glands
Malignant neoplasms of ill-defined, other secondary
C76-C80
and unspecified sites
Malignant neoplasms of lymphoid, hematopoietic and
C81-C96
related tissue
D00-D09 In situ neoplasms
Benign neoplasms, except benign neuroendocrine
D10-D36
tumors
Neoplasms of uncertain behavior, polycythemia vera
D37-D48
and myelodysplastic syndromes

5. Perbedaan ICD-10 dan ICD-O

Term ICD 10 ICD O


Lung tumor, benign D14.3 C34.9 8000/0
Lung tumor, borderline D38.1 C34.9 8000/1
Lung tumor, in situ D02.2 C34.9 8000/2
Lung tumor, invasiv C34.9 C34.9 8000/3
Lung tumor, metastasic C78.0 C34.9 8000/6
Lung tumor, unertain if primary or D38.1 C34.9 8000/9
metastasic

B. Topography
Topography menunjukan area anatomi atau lokasi tubuh di mana tumor
berasal (pertama kali).
1. Kode topoghrapy mempunyai 4 karakter kode mulai dari C00.0 – C80.9
a. C00-c14 lip,oral cavity and pharinx digestif organ
b. C15-C26 nasal cavity and middler ear accesories sinus
c. C30 larynx, trachea and lung
d. C31 C32 hearth, mediastinum and pleura
e. C33 C34 others and ill-defined sites within respiratory system and
intrathoracic
f. C38 C39 organ bones, joint, articular cartilage
g. C40 C41 C42 hematopoletic and reticuloendothelial system
h. C44 skin
i. C47 peripheral nerves and autonomic nervous system
j. C48 retroperitonium and peritonium
k. C49 conective , subcutaneouse and other soft tissue
l. C50 breast
m. C51-C58 C60-C63 C64-C68 female genitale organ, malegenital
organs, urinary tract
n. C69-C72 eye, brain and other part central nervouse
o. C73-C75 system thyroid and other endocrine gland
p. C76other and ill-defined site lymp nodes
q. C77 C80 unknown primary site
2. Struktur topografi
C. Behaviour
Behaviour merupakan sifat tumor di dalam neoplasma. Berikut merupakan 5
digit behaviour dalam kode Neoplasm.

D. Morphology
1. Penggunaan Morpholgy
a. Setelah Mencari Kode Morphology pada Volume III ICD 10, Cari
Kode Morphology pada table di Bab Morphology of Neoplasms ICD-
10 Volume 1. [Hal.1179 – 1204]

b. M..../ adalah klasifikasi tambahan untuk merinci bentuk dan struktur


neoplasmnya.
c. Kode M..../ tidak mandatoris (tidak diwajibkan)
d. Penerapan kode M harus didukung ada bukti hasil pemeriksaan
sitologi PA
2. Struktur kode morphology
3. Lajur morphology
Di dalam ICD-O ada nomenklatur bercode untuk merinci morfologi 4
digits di bagian depan neoplasms. Nomor code morfologi terdiri dari 5
digits: mewakili tipe histologi neoplasmnya, dan digit ke 5 di belakang
garis / merinci sifat (behaviour) sel neoplasm terkait. Digit perinci
behaviour adalah sebagai berikut:

/0Benign neoplasms D10-D36


/1Neoplasms of uncertain or unmnown behaviour D37-D48
/2 In situ neoplasms D00-D09
/3Malignant neoplasms, stated or presumed to be
C80-D97
primary
/6 Malignant neoplasms, stated or presumed to be
C77-C79
secondary
/9 Malignant uncertain primary or secondary

E. Kekhususan Chapter II
Di dalam Volume 3 melalui kata panduan alfabet ‘N’ Neoplasms .
Daftar tersusun secara alfabetik dan tertata dalam 5 kolom/lajur. Masing-
masing lajur tersedia sesuai sifat (behaviour) tumornya dan sesuai kode yang
tertera di Bab II Neoplasm. Seperti di bawah ini:
1. Note dalam ICD-10 volume 3
a. Situs yang ditandai dengan tanda # (misalkan wajah NEC #) harus
diklasifikasikan ke dalam neoplasma ganas kulit situs ini jika ragam
neoplasma adalah squamouse cell carcinoma atau karsinoma
epidermoid dan neoplasma jinak pada kulit dari situs ini jika ragam
neoplasma nya adalah papiloma (tipe apapun).
b. Panduan di berikan pada kolom yang sesuai morphologi (histologi) yg
terdaftar misalnya mesonephroma – see neoplasma malignant,
embrioma – see neoplmas uncertain behaviour , bowen disease – see
neoplmas skin in situ. Namun panduan dalam index dapat di ganti jika
salah satu dekriptor yang di sebutkan di atas ada, misalnya malignant
adenoma of colon di kode C18.9 bukan D12.6 karena ada nya sifat
malignant menggantikan entri indeks.
c. Karsinoma dan adenocarsinoma , jenis lain selain intraosseous atau
odontogenik, dari situs yang di tandai dengan tanda [<>] (misalnya
ischium [<>]) harus dianggap metastasik dari situs utama yang tidak di
ketahui dan di kode C79.5.
2. Note dalam ICD-10 Volume 1
a. Primary, ill-defined, secondary and unspecified sites of malignant
neoplasms (primer, dinyatakan tumor ganas, sekunder, dan situs
keganasan tidak terinci). Kategori C76-C80 termasuk neoplasm
malignan, yang tidak jelas site asalnya kanker terkait atau kanker
dinyatakan sebagai “disseminated” = tersebar, “scattered” = tercecer,
“spread’= menjalar tanpa dijelaskan site primernya. Ini semua
dinyatakan sebagai: site primernya tidak diketahui.
b. Functional Activity (Aktivitas Fungsional). Semua neoplasma
tertampung di Bab II ini, baik yang fungsional aktif atau tidak. Kode
tambahan dari Bab IV dapat digunakan untuk mewakili aktivitas fungsi
neoplasma terkait (kelenjar endokrin).

c. Morfologi Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis)


utama neoplasma ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma
(sel) skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan
lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin and
non-Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau
spesifik pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan.
Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua
kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma
ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan yang
berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah
sebagai sinonim kanker. Pada Bab II hampir semua neoplasma
diklasifikasikan menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok
yang luas. Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada
judul kategori dan subkategori. Untuk yang ingin
mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis komprehensif
tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini berasal
dari International Classification of Diseases for Oncology (ICD-
O) edisi kedua, yang merupakan klasifikasi dua axis yang
menyediakan sistem pengkodean independent untuk topografi
dan morfologi. Kode morfologi memiliki enam digit: empat
digit pertama menunjukkan jenis histologis, digit ke-5 adalah
kode sifat (primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ,
jinak, tak jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat
(differensiasi) untuk tumor padat, yang juga digunakan sebagai
kode khusus limfoma dan leukemia.
d. Penggunaan subkategori pada Bab II. Perhatikan penggunaan
khusus subkategori .8. Tempat untuk subkategori “yang lain”
umumnya diberikan sebagai subkategori .7
e. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8
(lesi overlap). Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma
ganas menurut titik asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi
lebih lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori dari
organ yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada
dua atau lebih situs yang berbatasan di dalam satu kategori 3-
karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa ditentukan, harus
diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau
kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya,
karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik diindeks pada
C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan
ventral lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma
ujung lidah yang meluas dan melibatkan permukaan ventral
harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah,
diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat
bersambungan (saling berbatasan). Subkategori yang dinomori
secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan, tapi
ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan pengkode
mungkin perlu memeriksa buku anatomi untuk menentukan
hubungan topografisnya. Kadang-kadang sebuah neoplasma
overlap pada kategori 3-karakter di dalam sistem tertentu. Untuk
mengatasi ini, subkategori berikut telah ditentukan:
C02.8 Lesi overlap pada lidah
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidah
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anus
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
C26.8 Lesi overlap pada sistem pencernaan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Lesi overlap pada jaringan penyambung dan
C49.8
jaringan lunak
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
C72.8 Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus
halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem
pencernaan)
f. Neoplasma ganas jaringan ektopik. Neoplasma ganas jaringan
ektopik dikode pada situs yang disebutkan, misalnya neoplasma
ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak dijelaskan
(C25.9).
g. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma.
Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus
dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan
harus dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet untuk
melihat uraian morfologis. Halaman pengantar pada volume 3
melibatkan instruksi umum mengenai penggunaan indeks
alfabet secara benar. Instruksi khusus dan contoh-contoh
sehubungan dengan neoplasma harus dicari untuk memastikan
penggunaan kategori dan subkategori di dalam Bab II secara
benar.
h. Penggunaan International Classification of Diseases for
Oncology (ICD-O) edisi kedua. Untuk jenis morfologis tertentu,
Bab II menyediakan klasifikasi topografis yang agak terbatas, atau
tidak ada sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan
untuk semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4-
karakter yang digunakan Bab II untuk neoplasma ganas (C00-C77,
C80), sehingga memberikan peningkatan kespesifikan situs untuk
neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan
tidak pasti atau tidak diketahui).
3. Pemilihan kode utama
Ketika mengkode neoplasma, rujuk catatan pengantar Bab II pada
Volume 1 dan pada pendahuluan Volume 3 tentang pemberian kode dan
penggunaan deskripsi morfologis. Suatu neoplasma, baik primer atau
metastasis, yang merupakan fokus perawatan selama perawatan kesehatan,
harus dicatat dan dikode sebagai ‘KU’. Bisa saja ‘KU’ yang dicatat oleh
praktisi asuhan kesehatan adalah neoplasma primer yang tidak terdapat lagi
(telah dibuang pada periode asuhan sebelumnya). Untuk keadaan ini, ‘KU’
dikode pada neoplasma situs sekunder, komplikasi saat ini, atau keadaan
yang bisa dikode pada Bab XXI (lihat halaman 21, Kontak dengan
pelayanan kesehatan untuk alasan selain sakit) yang merupakan fokus
pengobatan atau penyelidikan sekarang. Kode yang sesuai dari Bab XXI
untuk riwayat neoplasma pribadi bisa digunakan untuk kode tambahan
pilihan.
Contoh 6: Kondisi utama : Karsinoma prostat
Kondisi lain : Bronkitis kronis
Prosedur : Prostatektomi
Kode Neoplasma ganas prostat (C61) sebagai kondisi utama
Contoh 7: Kondisi utama : Karsinoma mammae dibuang dua
tahun yang lalu
Kondisi lain : Karsinoma sekunder paru-paru
Prosedur : Bronkoskopi dengan biopsy
Kode Neoplasma ganas paru-paru (C78.0) sebagai kondisi
utama. Z85.3 (riwayat neoplasma mammae) bisa menjadi kode
tambahan.
Contoh 8: Kondisi utama : Kanker bladder telah dibuang - dirawat
untuk pemeriksaan follow-up
dengan cystoscopy.
Kondisi lain :-
Prosedur : Cystoscopy
Kode Pemeriksaan follow-up pasca operasi neoplasma ganas
(Z08.0) sebagai ‘KU’. Z85.5 (riwayat neoplasma ganas saluran
urin) bisa digunakan sebagai kode tambahan pilihan.
C80. Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
C80 hanya digunakan untuk ‘KU’ kalau neoplasma ganas tercatat
tanpa penjelasan mengenai situsnya. C97 digunakan kalau tercatat dua atau
lebih neoplasma ganas primer yang independen sebagai ‘KU’, tanpa ada
yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi
masing-masing neoplasma ganas tersebut.
Contoh 9: Kondisi utama : Carcinomatosis
Kondisi lain :-
Kode Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai
situsnya (C80)
Contoh 10: Kondisi utama : Multiple myeloma dan
adenokarsinoma prostat primer
Kondisi lain :-
Kode Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen (C97)
C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (neoplasma ganas prostat) bisa
digunakan sebagai kode tambahan
F. Terminology
Secara terminologi medis neoplasm terdiri dari kata ‘neo-‘ dan ‘-
plasm’ (Shiland, 2018). ‘Neo-‘ artinya baru dan ‘-plasm’ adalah jaringan atau
sel. Jadi Neoplasma adalah pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol
dan progresif (berkembang), yang tidak diperlukan oleh tubuh, dan bersifat
parasitik. Tumor disebut juga neoplasma yang membentuk benjolan, yaitu
pembengkakan, yang merupakan satu dari tanda kardinal peradangan, karena
pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang tidak
terkontrol dan progresif.
1. Istilah/Terminologi Medis Terkait Neoplasma
Unsur-unsur istilah medis meliputi prefix, word root dan/atau
pseudoroot, suffix dan/atau pseudosuffix. Word root (akar kata)/root
adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa sumber seperti Yunani kuno
atau Latin dan biasanya menggambarkan anggota tubuh. Root dan/atau
pseudoroot (akar kata semu) biasanya terletak di tengah (di antara prefix
dan suffix dan/atau pseudosuffix) pada istilah terkait. Tidak jarang root
terletak di bagian terdepan dari istilah medis, jika istilah tersebut tidak
mengandung/memiliki prefix. Root bisa juga diikuti oleh root lain atau
pseudoroot sebelum suffix atau pseudosuffix. Dengan demikian satu
istilah medis dapat mengandung satu root. Root dapat juga dikatakan
sebagai kata dasar.
Root yang dibubuhi huruf hidup (vokal) itu menjadi combining form.
Huruf yang paling umum dibubuhkan pada root adalah ‘–o-‘. Ada juga
yang berpendapat bahwa warna dan ukuran besar termasuk root, selain
anggota tubuh/bagian-bagian khusus tubuh tentunya
Analisis istilah medis berarti menguraikan dan memecahkan istilah
medis. Analisis istilah medis merupakan salah satu dasar terminologi
medis. Kemampuan analisis secara umum dapat mempercepat penyerapan
materi dari ilmu pengetahuan terkait
Dalam terminologi medis, analisis istilah medis berarti memecah
istilah medis secara sistematik menjadi unsur kata yang membentuknya
(prefix, root, suffix). Dalam analisis, dijelaskan arti, fungsi, lafal, dan
bahasa asal dari setiap unsur kata yang membentuknya. Arti istilah dapat
dijelaskan dari rangkaian unsur kata yang membentuknya dan/atau dari
definisi istilah tersebut.
Penulisan istilah medis terkait Neoplasma akan diuraikan berikut ini
(Shiland, 2018).
2. Contoh Terminology Medis Neoplasma
Carcinogenesis
 Carcin/o  Kanker
 Genesis  Produksi, asal
Mutation
 mut/a  Berubah
 tion  Proses dari
Papilloma
 papill/o  Kutil
 oma  Tumor
Melanoma
 Melan/o  Pigmen
 Kulit -oma  Tumor
Lymphoma
 lymp/o  Kelenjar
 limfe -oma  Tumor

G. Cara pengkodingan
1. Pengkodingan ICD-10
Secara garis besar pengkodean penyakit tu sama, baik penyakit yang
biasa maupun penyakit neoplasma, yaitu:
a. Tentukan tipe pernyataan yang akan dikode, dan buka volume 3
Alphabetical index (kamus). Bila pernyataan berkaitan dengan istilah
b. Penyakit atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX
dan XXI (Vol. 1), gunakanlah ia sebagai “lead term” untuk
dimanfaatkan sebagai panduan menelusuri istilah yang dicari pada
seksi I indeks (volume 3). Bila pernyataan berkaitan dengan penyebab
luar (external cause) dari cedera (bukan nama penyakit) yang ada di
bab XX (Vol. 1), lihat dan cari kodenya pada seksi II di indeks (Vol.
3).
c. “Lead term” (kata panduan) untuk penyakit dan cedera biasanya
merupakan kata benda yang memaparkan kondisi patologinya.
Sebaiknya jangan menggunakan istilah kata benda anatomi, kata sifat
atau kata keterangan sebagai panduan. Namun terkadang ada beberapa
kondisi yang diekspresikan sebagai kata sifat atau eponim
(menggunakan nama penemunya) sebagai “lead term”.
d. Baca dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah istilah yang
akan dipilih pada volume 3.
e. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term
(kata dalam kurung tidak akan mempengaruhi kode), demikian juga
setiap istilah yang ada pada baris indentasi di bawah lead term, sampai
semua kata dalam diagnosis dicakup.
f. Ikuti secara hati-hati setiap rujukan silang (cross references) dan
perintah see dan see also yang terdapat dalam indeks.
g. Rujuk ke Tabular List (volume 1) untuk verifikasi ketepatan nomor
kode yang dipilih. Perhatikan juga perintah untuk membubuhi kode
tambahan (additional code) serta aturan cara penulisan dan
pemanfaatannya dalam pengembangan indeks penyakit dan dalam
sistem pelaporan morbiditas dan mortalitas.
h. Ikuti pedoman/petunjuk istilah inklusi (Inclusion) dan eksklusi
(Exclusion) di bawah kode yang dipilih atau di bawah bab (chapter),
blok, kategori, atau subkategori.
i. Tentukan kode yang dipilih. Tetapi ada sedikit cara untuk
mempermudah untuk mencari kode pada penyakit neoplasma tersebut.
Cara tersebut yaitu kita harus mengetahui sistematika dari penyakit
neoplasma itu sendiri. Salah satunya yaitu kita bisa mempelajari sifat
dari neoplasma itu sendiri. Berdasarkan sifatnya, neoplasma terdiri
dari 4 sifat, yaitu Ganas (C00-C97), ‘In Situ’ (D00-D09), Jinak (D10-
D36) serta tidak diketahui (D37-D48).
2. Pengkodingan ICD-O
Cara pengkodean ICD O
a. Baca diagnose
b. Tentukan lead-term ( nama diagnose penyakit), bila lead term ditulis
dalam ejaan bahasa Indonesia, maka diubah ke ejaan bahasa inggris.
c. Cari kode yg tepat sesuai ( ICD-O) untuk menentukan kode sifat dari
neoplasma
d. Cari kode yang tepat sesuai ICD-10 kategori kode C untuk
menentukan kode klasifikasinya
e. Pilih kode ahir sesuai dengan ICD-10
Jika ICD 10

 Malignant Neoplasm ( C00 – C97 ),

 In Situ Neoplasm ( D00 – D09 ),

 Benign Neoplasm ( D10 – D36 ),


 Neoplasm of uncertain or unknown behavior ( D37 – D48)
Pilih kode akhir sesuai dengan ICD – O Jika ICD – O
/0 = Benign/ Jinak
/1 = Uncertain whether benign or malignant/ Tidak pasti apakah
jinak atau ganas Borderline keganasan atau Rendah ganas
potensial
/2 = Carcinoma in-situ Noninfiltrating Noninvasive
/3 = Malignant, primary site / ganas situs, utama
/6 = Malignant, metastatic site / ganas situs metatastik Malignant,
secondary site / Ganas situs skunder
/9 = Malignant, uncertain whether primary or metastatic site /
Ganas tidak pasti apakah situs prier atau metatastik .
f. Tulis kode di berkas rekam medis
H. Tindakan Neoplasma

KODE KETERANGAN
65.21 Marsupialisasi / Kistektomi Kista Ovarium
65.61 Salping Ooforektomi Bilateral (SOB)
65.71 Penjahitan ovarium
65.89 Adhesiolisis Tuba dan ovarium
66.01 Salpingotomi
66.1 Diagnostik untuk patensi tuba (kromotubasi)
66.3 Tubektomi
66.4 Salpingektomi total unilateral
66.62 Salpingektomi pada kehamilan Tuba (KET)
68.0 Histerotomi
68.29 Eksisi lesi dari uterus (miomektomi)
68.39 Histerektomi Subtotal Abdominal
68.49 Histerektomi Total Abdominal
68.59 Histerektomi Total Vaginal (TVH)
68.69 Histerektomi Radikal
69.0 Dilatasi dan Kuretase
70.50 Repair Sistokel dan Rektokel
71.23 Marsupialisasi Kista Bartolini
71.24 Eksisi Kista Bartolini
88.79 USG diagnostik
89.26 Pemeriksaan Ginekologik
91.46 Pemeriksaan Pap Smear
97.71 Pelepasan IUD
99.0 Transfusi Darah
99.18 Pemasangan infus elektrolit
99.21 Pemberian injeksi dan infus Antibiotika
99.25 Pemberian injeksi dan infus kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai