Anda di halaman 1dari 15

BY ADINDA ARUMANTIKA

SAHARA
G41140771
Menurut WHO Kematian adalah hilangnya
semua tanda tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
PRINSIP UTAMA
Aturan umum menentukan, bahwa apabila ada lebih dari satu
kondisi direkam pada butir (I) sertifikat kematian, maka kondisi
yang direkam di baris paling bawah ditentukan sebagai penyakit
penyebab kematian (UCOD).
Contoh:I. (a) Gagal hati
(b) Obstruksi saluran empedu
(c) Icteric
(d) Kanker pankreas

Maka pilih: Kanker Pankreas sebagai penyakit penyebab kematian.


RULE 1
Jika ada urutan yang berakhir pada kondisi yg ditulis pada baris
pertama disertifikat kematian, maka pilih penyebab awal dari
urutan tsb. Jika ada lebih > 1 urutan yang berakhir pada kondisi yg
dituliskan pada baris pertama disertifikat kematian maka pilih
penyebab awal dari urutan yg disebutkan pertama kali.
Contoh :
Wanita, 71 tahun
I. (a) Cerebral infraction & hypostatic penumonia
(b) Hypertension & DM
(c) Atherosclerosis
Reseleksi: Pilih: Arterosclerosis
RULE 2
Jika tidak ada urutan yang berakhir pada kondisi yg diisikan
pertama pada sertifikat kematian maka pilih kondisi yg diisikan
pertama.
Contoh :
1. I (a) Rematik dan sakit jantung koroner
II -
Reseleksi: Penyakit jantung rematik

2. I (a) Anemia perniciosa dan gangrene kaki


(b) Atherosclerosis
II -
Reseleksi: Anemia perniciosa.
RULE 3
Bila kondisi yang dipilih pada prinsip umum atau rule 1 atau rule 2
adalah suatu akibat langsung dari kondisi lain yang dilaporkan
pada Bagian I atau II, maka yang dipilih adalah kondisi primer ini.
Contoh :
1. I (a) Tuberculosis
II AIDS
Reseleksi: HIV resulting in Tuberculosis
Perhatikan nomor kode yang tersedia bagi HIV/AIDS
2. I (a) Cerebral haemorrhage
(b) Hipertensi
(c) Pyelonefritis kronik & prostate obstruksi
II: -
Reseleksi: Prostate obstruksi Bila menggunakan Rule 1
pilih: Pyelonefritis kronik.
3. I.(a) Cerebral toxoplasmosis & herpes zoster
(b) Burkitts lymphoma, HIV disease

Reseleksi: HIV disease resulting in multiple disease Bila


menggunakan Rule 2 pilih Cerebral toxoplasmosis Di sini
C. toxoplasmosis dianggap sebagai akibat langsung dari HIV
disease)
PERATURAN MODIFIKASI
Rule A. Senilitas dan kondisi lainnya yang tidak jelas
Apabila penyebab yang dipilih adalah kondisi yang tidak jelas (ill-
defined) dan kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain dilaporkan
dalam sertifikat kematian, pilihlah kembali penyebab kematian,
seolah-olah kondisi yang tidak jelas tidak pernah dilaporkan,
kecuali dengan pertimbangan bahwa kondisi tersebut memodifikasi
kode.

Contoh :
Kondisi utama :
a. Anaemia
b. Splenomegaly

Diberi kode : Splenomegaly Anaemia. Splenomegaly yang dipilih


dengan prinsip umum diabaikan tetapi kode dimodifikasi
Rule B. Kondisi Trivial
Apabila penyebab kematian yang dipilih adalah kondisi sepele
yang tidak mungkin menyebabkan kematian, dan suatu kondisi
yang lebih serius (tiap kondisi kecuali kondisi yang tidak jelas atau
kondisi sepele lainnya) dilaporkan, pilihlah kemali penyebab dasar
kematian seolah kondisi sepele tersebut tidak pernah dilaporkan.
Bila kondisi sepele dilaporkan sebagai kondisi yang menyebabkan
kondisi lain, maka kondisi sepele tersebut tidak dibuang, yang
berarti rule B tidak dapat diterapkan.

Contoh :
Kondisi utama:
a. Dental Caries
Kondisi Lain:
a. Cardiac Arrest

Diberi kode Cardiac Arrest (I46.9). Dental Caries, yang dipilih


dengan Prinsip Umum diabaikan.
Rule C. LInkage
Apabila penyebab yang dipilih dipertautkan oleh ketentuan dalam
klasifikasi atau dalam catatan untuk penggunaan dalam koding
penyebab dasar kematian, dengan satu atau lebih kondisi lain pada
sertifikat, maka berilah kode kombinasi untuk kasus tersebut.

Contoh :

Kondisi utama :
a. Acute Myocardial Infarction
b. Atherosclerosis Heart Disease
c. Influenza

Diberi kode Acute Myocardial Infarction (I21.9). Atherosclerosis


Heart Disease yang dipilih dengan Peraturan 1 dihubungkan
dengan Acute Myocardial Infarction.
Rule D. Specificity
Apabila penyebab yang dipilih menggambarkan kondisi dengan
istilah umum dan istilah lain yang memberikan informasi lebuh
teliti tentang letak atau sifat kondisi ini dilaporkan pada sertifikat
kematian, maka pilihlah istillah lain yang lebih informatif tersebut.
Rule ini akan sering digunakan apabila istilah umum menjadi kata
sifat yang memberikan istilah lain yang lebih teliti tersebut.

Contoh :

Kondisi utama:
a. Meningitis
b. Tuberculosis

Diberi kode Tuberculosis Meningitis (A17.0). Kondisi yang


dinyatakan dalam hubungan kausal yang tepat.
Rule E. Stadium dini dan lanjut penyakit
Apabila penyebab yang dipilih adalah penyakit dengan stadium
dini dan penyakit yang sama dengan stadium lebih lanjut
dilaporkan pada sertifikat, koelah penyakit dengan stadium lebih
lanjut. Aturan ini tidak berlaku untuk bentuk penyakit kronis
yang dilaporkan sebagai akibat dari bentuk akut selama
klasifikasi tidak memberi instruksi khusus pada akibat tadi.

Contoh :

kondisi utama :
a. Eclampsia during Pregnancy
b. Pre-eclampsia

Diberi Kode Eclampsia during Pregnancy (O15.0)


Rule F. Sequele
Apabila penyebab yang dipilih adalah bentuk awal dari kondisi
yang oleh klasifikasi diberikan kategori sekuele dari ... yang
terpisah, dan terdapat bukti bahwa kematian terjadi akibat efek sisa
kondisi ini dari pada oleh penyakit dalam fase aktif, maka kodelah
pada kategori squele dari ... yang sesuai.

Contoh :
Kondisi utama ;
a. Hydrocephalus
b. Tuberculosis meningitis

Diberi kode sequelae of Tuberculous meniningitis (B90.0)

Anda mungkin juga menyukai