DAN MORTALITAS
www.esaunggul.ac.id
MB RULES
2
www.esaunggul.ac.id
RULE MB1
Kondisi minor direkam sebagai “main condition” (kondisi
utama), padahal ada kondisi yang lebih significant direkam
sebagai “ other condition”
(kondisi lain-lain).
Kondisi minor atau kondisi kronik atau masalah
insidentl direkam sebagai kondisi utama, dalam rekam medis
ada pernyataan lain yang lebih menonjol yang menyebabkan
pasien tersebut memperoleh asuhan
dan rawatan direkam sebagai kondisi lain-lain.
3
www.esaunggul.ac.id
CONTOH
4
www.esaunggul.ac.id
RULE MB2
Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama.
Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat
dicode bersama dan direkam semua sebagai kondisi
utama, dan salah satu kondisi lain pada rekaman
menunjuk sebagai kondisi utama,
5
www.esaunggul.ac.id
CONTOH
1. K. Ut. Osteoporosis
Candida bronchopneumonia
Rheumatism
K. lain: -
Bidang spesialisasi: Peny.Paru
Reseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia
Reseleksi
kondisi akhir tersebut sebagai kondisi utama.
7
www.esaunggul.ac.id
CONTOH
K. ut. Hematemesis
K. lain: Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke
Bedah
Reseleksi kondisi utama:
Varices esophagus pada
cirrhosis hepatis (K74.-! I98.2*)
8
www.esaunggul.ac.id
RULE MB4
Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai
kondisi utama
adalah
Istilah yang umum, dan
ada istilah lain
yang memberi informasi lebih tepat
tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi,
9
www.esaunggul.ac.id
CONTOH
(1) Kondisi Utama: CVA
Kondisi lain-lain: Stroke
Hemiplegia
Cerebral haemorrhage
Reseleksi: Kondisi utama:
Stroke cerebral hemorhage
13
www.esaunggul.ac.id
Bab I: Certain infectious and parasitic diseases
14
www.esaunggul.ac.id
Sequelqe of
Infectious and Parasitic diseases
[161]
B90-B94 kode kelompok ini tidak digunakan untuk
kode “main condition”, apabila sifat alamiah kondisi
residualnya terrekam.
Apabila mengkode kondisi residual, B90-B94
bisa digunakan sebagai kode tambahan yang
optional.
Baca kembali Seksi 4.4.2. (hal. 129, Vol. 2):
Coding of sequelae of certain conditions.
15
www.esaunggul.ac.id
Bacterial, viral and other
infectious agents
[161-163]
16
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan)
17
www.esaunggul.ac.id
Bab II Neoplasms
[165-167]
Baca dengan cermat penjelasan di Notes pada
Bab II volume 1 dan Vol. 3 tentang cara
penentuan kode dan penggunaan kode morfologinya.
18
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-1)
20
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-3)
21
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-4)
24
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-6)
25
www.esaunggul.ac.id
Bab III Disease of Blood ....
26
www.esaunggul.ac.id
Bab IV Endocrine,
nutritional and metabolic diseases
Kondisi tertentu yang terklasifikasi di Bab IV bisa akibat obat
atau penyebab luar lain-lain. Kode di Bab XX bisa perlu
sebagai kode tambahan.
27
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-1)
28
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-2)
Contoh:
Kondisi utama: IDDM dengan nephropathy,
gangrene dan cataracts
Kode: IDDM dengan multiple complication (E.10.7)
Kode E10.2 dan N08.3*, E10.5 dan E10.3 dan
H28.0* bisa diterapkan sebagai optional
additional codes untuk menjelaskan masing
jenis komplikasinya.
29
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-3)
30
www.esaunggul.ac.id
(Lanjutan-4)
31
www.esaunggul.ac.id
Bab V
Mental and behavioural disorders
Definisi kategori-kategori dan subkategori pada Bab V ini
tersedia bagi praktisi dokter untuk menetapkan label diagnosis;
bukan disediakan bagi koder.
32
www.esaunggul.ac.id
Bab VI
Diseases of the nervous system
Ada beberapa kondisi yang terklasifikas di Bab VI ini adalah
hasil dari efekl obat-obat atau sebab luar lain-lain. Kode Bab
XX bisa ditambahkan sebagai optional additional codes.
www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih
www.esaunggul.ac.id