JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2020 MATERI 1
International Classification of Primary (ICPC)
ICPC pernah di coba di Indonesia tetapi tidak berjalan dengan baik, sehingga tidak digunakan lagi pada saat ini.
ICPC digunakan untuk menentukan kode keluhan.
ICPC memiliki 3 unsur utama yaitu: - Alasan kunjungan pasien -> keluhan/ anamnesa - Diagnosis/ masalah kesehatan pasien - Proses pelayanan/ tindakan ICPC-2R yaitu format 17 bab mengandung 7 komponen; dasar sistem tubuh utamakan sifat rasional dan komperehensif, bentuk bukan nomenklatur dan mencerminkan Puskesmas dan distribusinya. Aturan dan contoh penggunaan ICPC berdasarkan BAB: - Nyeri dada dikode A11 = nyeri ini terasa diseluruh dada....., - K01 = dada saya asakit........ saya rasa karena jantung saya - R01 = dada saya sakit kalau saya batuk - Pasien ikterus – ditemukan dalam BAB D (saluran cerna – D13), tetapi jika pasien – kulit tampak kuning (BAB S – S08). Saya memerlukan obat hipertesi Indikator pemilihan kode komponen: - Gejala dan keluhan - Prosedur diagnosis, penapisan, pencegahan - Terapi, tindakan dan pemberian obat MATERI 2 ICF (International Classification of Function, Disability and Health) Keluarga besar ICD, WHO - Merupakan alat untuk mendeskripsikan dan membandingkan kesehatan populasi dalam kontek internasional - Informasi hasil hitungan mortalitas ICD-10 + ICF dapat dikombinasi sebagai ringkasan ukuran kesehatan populasi bagi kepentingan monitoring, distribusi kesehatan populasi serta sumbangan penafsiran beragam kausa. ICF emnggunakan impairment sebagai problem-problem fungsi tubuh yang terkait dengan kondisi kesehatan. Menggambarkan domains (lingkup perspektif tubuh, individual dan sosial) dalam 2 dasar: 1. Fungsi tubuh dan struktur 2. Aktivitas dan partisipasi Karakteristik klasifikasi ICF ICF secara sistematik mengelompokkan berbagai domain kondisi kesehatan yang berlainan, yang disandang seseorang individu. Contohnya, apa yang dilakukan atau dapat dilakukan oleh orang dengan penyakit atau kelainan. Pengguna ICF lain ada disektor: - Perasuransian - Penjamin sosial - Ketenagakerjaan - Pendidikan - Perekonomian - Kebijakan sosial - Pengembangan legislasi umum\pemodifikasien lingkungan Tata cara koding: - Pertama ke body function - Body structure - Activities and participation - Environmental factors MATERI 3 Penentuan Penyebab Dasar Kematian dengan Tabel Bantu MMDS (Medical Mortality Data Sheet) Teradapat catatan yang harus dipahami dalam mengkoding mortalitas yang terdiri dari 27 halaman, dimana mneyangkut penentuan kode mortalitas yang terdapat pada ICD-Vol 2. Terdapat penjelasan terkait dengan pemberian antibiotika, khususnya antibiotika untuk pernapasan dimana memiliki sprektum yang luas. Antibiotika digunakan untuk membunuh kuman. MMDS adalah tabel yang digunakan untuk mengecek kode mortalitas dan membantu menentukan diagnosis penyebab dasar kematian pada saat menerima sertifikat kematian. Terlebih dahulu yang harus dipahami adalah rule pada menentukan UCOD nya. MMDS: - Statistik kematian adalah suatu statistik kesehatan tertua dan yang paling komprehensif di dunia internasional - ICD telah menjadi standar klasifikasi kematian internasional sejak akhir abad ke-19 dan penggunaannya sangat penting untuk pembanding statistik penyebab kematian di tingkat nasional dan internasional sepanjang waktu. - ICD-10 mencakup definisi, petunjuk dan aturan untuk pengkodean dan tabulasi penyebab kematian. Sumber utama dalam menentukan kode mortalitas pasien adalah formulir keterangan penyabab kematian yang pengisiannya harus berdasarkan format WHO. Terdapat dua jenis format: 1) Kematian 7 hari ke atas 2) Kematian 0-6 hari termasuk lahir mati Pengertian Hubungan Kausal - Dipakai tabel penentuan MMDS - Penentapan UCOD yang benar - Penentuan kode penyebab multiple yang tepat - Isi MMDS: panduan dan arah penerapan rule seleksi dan rule modifikasi yang dipublikasikan dalam ICD-10 volume 2 - Tabel A, B, C, D, E, F, G, H - Tabel A mencantumkan dalam urutan numeric kode ICD-10 yang valid untuk penyebab yang mendasari dan pengkodean penyebab ganda - Tabel B memberikan urutan numerik nomor kode yang hanya valid untuk beberapa penyebab. Kedua set berbeda karena: kode cedera dan keracunan hanya valid untuk pengkodean penyebab ganda, kode buatan khusus hanya digunakan untuk pengkodean penyebab ganda, kode tertentu lainnya ditentukan untuk pengunaan pengkodean penyebab ganda saja. Kode yang dibuat dibahas di Bagian II. - Informasi lenih lanjut tentang set kode yang valid dan turunannya dapat ditemukan di bagian 2a, 2b, dan 11 dan seri intruksi masnual statistik vital ini. - ACME menggunakan tabel A untuk memastikan bahwa semua kode penyebab ganda valid sebelum mencoba menetapkan penyebab kematian yang mendasarinya. Tabel A Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan dalam pengkodean penyebab dasar multiple Tabel B Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan penyebab multiel, teapi tidak untuk penyebab dasar Tabel C Daftar kode ICD-10 yang tidak benar untuk pengkodean penyebab dasar dan multiple Tabel D - Menentukan hubungan kausal kondisi yang tertulis - Address code dibagian atas, didahului --......................— Subaddress di bagian bawah - Address adalah kode yang dirinci pada baris Ia, Ib, Ic - Kondisi yang kodenya tidak tercantum pada subaddress, tidak bosa menyebabkan kondisi yang ada pada sddress code, maka kode ini bukan merupakan urutan yang bisa diterima - Dipakai untuk menentukan hubungan kausal ketika menerapjan prinsip umum, rule seleksi 1 dan 2. MATERI 4 Pennetuan Penyebab Dasar Kematian Denagan Tabel Bantu MMDS Kematian adalah berhentinya secara permanen semua fungsi vital tubuh = akhirnya suatu kehidupan. Indikator klasik mati adalah berhentinya secara permanen fungsi jantung dan paru. Kematian otak yang didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi seluruj otak yang irevesible termasuk batang otaknya. Diagnosis kematian dalam batasan normal adalah bila individu terkait tidak dalam pertolongan ventilator, pernapasan spontannya sudah detak jantungnya berhenti dan pupil mata melebar tidak bereaksi terhadap cahaya. Sebab kematian: - Penyebab langsung, adalah kondisi moerbid atau cendera serta akibat kecelakaan yang langsung menyebabkan atau turut serta menyebabkan kematian - Penyebab antara bila lebih dari 2 sebab terekam, harus dilakukan seleksi sesuai aturan UCOD - Penyebab dasae adalah sebab yang mendasari kematian seperti penyait atau cedera yang menimbulkan rangkaian peristiwa morbid yang secara langsung menyebabkan kematian – keadaan kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan cedera fatal. Urutan kejadian: - Urutan kejadian akan memudahkan petugas dalam melakukan reseleksi guna menentukan penyebab dasar kematian - Jika dalam suatu sertifikat hanya dilaporkan satu penyebab kematian yang dilaporkan, maka penyebab tersebut adalah UCOD dan digunakan untuk tabulasi Ikhtisar penentuan kode mortalitas: - ICD sebagai dasar mempersiapkan data satistik kematian - Sertifikat kematian merupakan sumber utama data kematian/ mortalitas - Orang yang membuat sertifikat penyebab kematian harus mengisi keterangan penyebab kematian dalam format sertifikat internasinal