PENCATATAN
PENCATATAN/ PENCATATAN
Penyebab Kematian
REGISTRI PENYEBAB
KEJADIAN Surat Keterangan KEMATIAN
KEMATIAN Penyebab Kematian (DIAGNOSIS)
(SMPK)
Angka
Angkakematian:
kematian: Penyakit
Penyakitpenyebab
penyebabkematian:
kematian:
•CDR
•CDR •Neonatal, Postneonatal
•Neonatal, Postneonatal
•CSDR
•CSDR •Anak
•Anakbalita
balita
•ASDR
•ASDR •Remaja
•Remaja
•ACSDR
•ACSDR •Dewasa
•Dewasa
•Pra-lansia,
•Pra-lansia,lansia
lansia
KONSEP DIAGNOSIS
• Diagnosis Utama
• Diagnosis Tambahan
• Diagnosis Komplikasi
Diagnosis
• Diagnosis utama : ?!?!
• Diagnosis tambahan : ?!?!
• Diagnosis komplikasi : ?!?!
Diagnosis
• Diagnosis utama : Pneumonia
• Diagnosis tambahan : Fraktur panggul
• Diagnosis komplikasi :
Diagnosis
• Diagnosis utama : Fraktur panggul
• Diagnosis tambahan : Jantung iskemik
• Diagnosis komplikasi : Pneumonia
Diagnosis
• Diagnosis utama : Fraktur panggul
e.c. terpeleset
• Diagnosis tambahan : Arteriosklerotik
• Diagnosis komplikasi : Pneumonia
Surat Keterangan Penyebab Kematian
I.
Penyakit/kondisi yg langsung a………………………………….
menyebabkan kematian sebagai akibat dari
II. d………………………………………..
Kondisi significant lain yg ________________________________
berkontribusi thd kematian,
tetapi tdk berkaitan dgn
penyakit/kondisi yg ……………………………………………..
menyebabkannya
………………………………………………
Penyebab Kematian (Cause of Death)
Contoh 2:
1a Traumatik shock
sebagai akibat dari
b Fraktur multiple pada tungkai bawah & panggul
sebagai akibat dari
c Pejalan kaki ditabrak oleh truk (U C o D)
Konsep penyebab dasar kematian
• Pengkodean penyakit/kecelakaan/cedera
penyebab kematian diisi oleh petugas rekam
medik
Selang waktu
• Prinsip umum
• Rule 1
• Rule 2
• Rule 3
Prinsip umum
• Jika pada Bag I diisi lebih dari satu kondisi,
maka kondisi pada baris terbawah dari Bag. I
harus dipilih sebagai UCOD jika kondisi tsb.
dapat mengakibatkan semua kondisi di atasnya.
• Contoh:
I (a) Abscess of Lung
(b) Lobar pneumonia
• Contoh:
I (a) Bronchopneumonia
(b) Cerebral infarction and Hipertensive heart diseases
• Contoh
I (a) Pernicious anaemia dan gangrene of foot
(b) Atherosclerosis
• Contoh:
I (a) Bronchopneumonia
II Secondary anaemia dan chronic lymphatic leukemia
Tabel B
• Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan
dalam pengkodean penyebab multipel
Tabel C
• Daftar kode ICD-10 yang tidak benar utk
pengkodean penyebab dasar dan multipel
Tabel D
• Menentukan hubungan kausal kondisi yg
dituliskan pada SMPK
• Address code di bag.atas, didahului -- --
Subaddress di bag.bawah
• Address adalah kode yg dirinci pd baris Ia, Ib, Ic
• Kondisi yg kodenya tdk tercantum tdk bisa
menyebabkan yg ada pada address kode, kode
ini bukan merupakan urutan yg bisa diterima
• Dipakai utk menentukan hubungan kausal ketika
menerapkan Prinsip Umum, Rule seleksi 1 dan 2
Tabel D (lanjutan)
• Tabel modifikasi
• Dipakai untuk aplikasi Rule seleksi 3,
modifikasi Rule A, C, D, E, F
• Kode address pada tabel E adalah kode
T(tentatif) UCOD
• Prinsip umum, rules 1 dan 2 harus
dijalankan sebelum mendapat TUCOD
• Utk gunakan tabel Epengertian simbol
dan singkatan
Akronim Tabel E
• Rule A
• Rule B
• Rule C
• Rule D
• Rule E
• Rule F
Rule A (Ill defined & Senility)
UCOD: Impetigo
Rule C (Linkage)
(a) Prematuritas
(b) Spina bifida
(c) Placental insuffisiency
(d) --
Light for dates with fetal malnutrition dikode pada (a) and
antepartum anoxia dikode pada (b); severe pre-eclampsia
dikode pada (c) dan plasenta praevia pada (d)
Rule P3. Tidak ada yang dimasukkan
di (a) atau (c)
• Jika tidak ada yang diisikan pada (a) tetapi
ada kondisi-kondisi bayi atau janin yang
diisikan di (b), kodelah kondisi yang
disebut pertama seolah-olah kondisi
tersebut telah diisikan di (a);
• Jika tidak ada yang diisikan di (a) atau (b),
beri kode P95 untuk lahir mati atau kode
P96.9 untuk bayi baru lahir, di mana kode
tersebut diletakkan di bagian (a)
Rule P3. Tidak dimasukkan di (a) atau (c)
(a) --
(b) --
(c) --
(d) Eclampsia