Wowo Trianto
Teguh Redy Senjaya
KPT II
TEDC
1
Episode rawat adalah:
2
Diagnosisyang ikut bersama (co-exists)
dengan main diagnosis saat waktu admisi,
atau yang muncul dalam episode asuhan
pasien terkait
Komplikasi
(complications) dan
Komorbiditas (comorbidities)
3
Suatu penyakit yang muncul saat dalam
episode asuhan, akibat dari suatu
kondisi yang telah ada (pre-existing)
yang timbul sebagai hasil asuhan yang
diterima pasien terkait.
GENERAL (UMUM)
4
Apabila mungkin,
rekam medis yang berisi penulisan
- yang tidak konsisten atau
- salah perekaman kondisi utama
kembalikan ke dokternya
untuk
KLARIFIKASI
maka terapkan
10
5
DIREKOMENDASIKAN
bahwa
kondisi lain-lain, yang berkaitan dengan
suatu episode asuhan, harus direkam sebagai
kondisi tambahan terhadap kondisi utama,
juga pada analisis penyebab tunggal,
karena
informasi tersebut dapat membantu
penentuan ketepatan pilihan kode ICD yang benar
bagi kondisi utama.
11
Bahwa:
Putusan para praktisi dokter
tidak boleh diubah
di
luar izin/sepengetahuan
dari
yang bersangkutan !
12
6
Pada panduan di bawah ini, untuk lebih informatif,
kode untuk kondisi utama terkadang dijelaskan
dengan adanya kode tambahan (additional code)
yang
“OPTIONAL”
7
Bila episode asuhan adalah asuhan rawat inap, maka
penyandi harus berhati-hati dalam mengklasifi-
kasikan kondisi utama ke dalam Bab XVIII (R) atau
Bab XXI (Z)
Bila tidak ada diagnosis yang lebih spesifik yang
ditegakkan pada akhir episode terkait, atau memang
benar-benar tidak ada sakit atau cedera yang dapat
dikode, maka gunakanlah kode yang ada pada kedua
Bab-bab tersebut di atas.
15
“suspected diagnosis”
diberi kode seolah-olah
diagnosis yang sesungguhnya.
16
8
Z03 dapat untuk mengkode kondisi suspected yang
gugur setelah di-investigasi
Contoh: (lihat halaman 101, ICD-10 Vol. 2)
Contoh
Kondisi utama : Dugaan kholesistitis akut
Kondisi lain : ––
Kode : Kholesistitis akut (K81.0) sebagai ‘kondisi
utama (KU)’.
Contoh
Kondisi utama : Pemeriksaan dugaan neoplasma ganas serviks
- ternyata bukan
Kondisi lain : ––
Kode : Observasi dugaan neoplasma ganas (Z03.1)
sebagai ‘KU’.
17
Contoh 6
Kondisi utama : Infark miokardium - ternyata bukan
Kondisi lain : ––
Kode : Observasi dugaan infark miokardium
(Z03.4) sebagai ‘KU’.
Contoh 7
Kondisi utama : Epistaxis berat
Kondisi lain : ––
Pasien dirawat satu hari. Tak ada laporan prosedur atau
pemeriksaan.
Kode : Epistaxis (R04.0). Ini bisa diterima
karena pasien jelas dirawat hanya untuk
kondisi darurat.
9
Apabila kondisi ganda terekam dalam suatu
kategori dengan sebutan “Multiple …” dan tidak
ada kondisi tunggal yang predominan, kode untuk
kategori “Multiple ..” harus digunakan sebagai
kode yang dipilih, sedangkan kode tambahan
lain-lain yang optional boleh ditambahkan kepada
kondisi individu yang ada.
19
Contoh :
HIV resulting in multiple infection B20.7
Multiple malignant neoplasm, resulting
from HIV disease B21.7
Diabetes mellitus with multiple
complication E14.7
Multiple fracture of upper arm S42.7
Wound sequelae of multiple body regions T94.0
Burn sequelae of multiple body regions T95.8
Sequelae of tuberculosis B90.-
Sequelae of poliomyelitis B91.x
20
10
MB RULE 1, 2, 3, 4 dan 5
23
11
Peraturan reseleksi diatur di dalam
ICD-Volume 2
Dalam 5 Rules
MB1, MB2, MB3, MB4, dan MB5
disertai
catatan khusus
untuk Bab-bab tertentu
(4.4.4 Halaman 112-123)
25
26
12
Kondisiminor direkam sebagai “Kondisi utama”
(main condition), kondisi yang lebih bermakna
direkam sebagai “kondisi lain” (other
condition)
K. utama : Dyspepsi
Kondisi lain : Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Prosedur : Appendectomy
Spesialis : Bedah digestif
28
13
MB1
Kondisi utama: Acute sinusitis
Kondisi lain-lain: Ca endocervix
Hypertension
Lama rawat: 3 minggu
Tindakan: Total hysterectomy
Spesialis: Ginekologi
Reseleksi: Ca endocervix (C53.0 M----/3)
(lihat ICD-10 Volume 3, hal. 369-401)
[lihat ICD-10 Volume 1, hal. 1179-
1204]
29
MB1
Kondisi utama: Rheumatoid arthritis
Kondisi lain-lain: DM
Strangulated femoral hernia
Arteriosclerosis
Lama rawat: 2 minggu
Tindakan: Herniorrhaphy
Spesialis: Bedah
30
14
MB1
Kondisi utama: Congestive heart failure
Kondisi lain-lain: Fracture neck of femur due to fall
from bed during hospitalization
Lama rawat: 4 minggu
Tindakan: Internal fixation of fracture
Spesialis: Peny. Dalam 1 minggu transfer ke
Bedah Ortopedi untuk frakturnya.
31
Contoh 5
Kondisi utama : Dental caries
Kondisi lain : Rheumatic mitral stenosis
Prosedur : Pencabutan gigi
Spesialisasi : Kedokteran gigi
15
Several conditions recorded as “main
condition”.
If
several conditions that cannot be coded
together are recorded as the “main
condition”, and other details on the record
point to one of them as the “main
condition” for which the patient received
care, select that condition.
Otherwise select the condition first
mentioned.
33
34
16
1. K. Ut. Osteoporosis
Candida bronchopneumonia
Rheumatism
K. lain: -
Bidang spesialisasi: Peny.Paru
MB2
Kondisi utama: Chronic obstructive bronchitis
Hypertrophy prostate
Psoriasis vulgaris
Rawat jalan di Poli Spesialis Kulit
36
17
MB2
Kondisi utama: Mitral stenosis
Acute bronchitis
Rheumatoid arthritis
Kondisi lain-lain: -
Spesialis: dokter umum
Tidak ada informasi terkait terapi
37
MB2
Kondisi utama: Ischaemic heart disease
Staphylococcal meningitis
Cataract
Kondisi lain-lain: -
Lama rawat: 5 minggu
Spesialis: Neurologi
Reseleksi: Staphylococcal meningitis G00.3
38
18
Contoh 9
Kondisi utama : Gastritis kronis, Keganasan
sekunder di nodus limfe
axilla, Karsinoma mammae
Kondisi lain :-
Prosedur : Mastektomi
39
19
Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat
suatu diagnose atau kondisi yang ditangani
41
K. ut. : Hematemesis
K. lain : Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis : Penyakit Dalam konsul ke Bedah
42
20
MB3
Kondisi utama: Coma
Kondisi lain-lain: Ischaemic heart disease
Otosclerosis
IDDM
Spesialis: Endokrinologi
Asuhan: Pengaturan terapi dosis insulin yang
tepat
Reseleksi: IDDM (E10.0) (coma disebabkan
oleh DM-nya)
43
MB3
Kondisi utama: Acute abdominal pain
Kondisi lain-lain: Appendicitis
Tindakan: Cito Appendectomy
Reseleksi: Appendicitis
Namun karena tindakan adalah cito appendectomy,
maka appendicitisnya perlu rincian keterangan
Lihat ICD-10 Volume 1 [hal. 569]
K37 unspecified appendicitis ?
K36 Other appendictis ?
K35 Acute appendicitis
44
21
MB3
Kondisi utama: Febris konvulsi
Kondisi lain-lain: Anemia
Tidak ada informasi terkait terapi
46
22
Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi
utama
adalah istilah yang umum, dan ada istilah lain
yang
memberi informasi lebih tepat tentang lokasi
tubuh
atau sifat dasar suatu kondisi, maka
reseleksi kondisi terakhir sebagai kondisi
utama.
47
23
MB4
Kondisi utama: Dystocia
Kondisi lain-lain: Hydrocephalic fetus
Fetal distress
Tindakan: Caesarian section
49
MB4
Kondisi utama: Congenital heart disease
Kondisi lain-lain: Ventricular septal defect
50
24
Where a symptom or sign is recorded
as the “main condition” with an
indication that it may be due to either
one condition or another, select the
symptom as the “main condition”.
Where two or more conditions are
recorded as diagnostic options for the
“main condition”, select the first
condition recorded.
51
52
25
Contoh:
1. K. ut. Sakit kepala mungkin karena
sinusitis atau stres.
54
26
Bilaada > satu site yang terkena luka
bakar (burn), maka beri kode pada yang
terberat sebagai diagnosis utama
55
56
27
MDx hendaknya dipilih klinikus yang
mengobati pasiennya pada akhir
episode asuhan – atau, bila perlu,
oleh pengkode berdasarkan penerapan
salah satu Rule Reseleksi tersedia,
dengan tepat.
57
58
28
ICD 10 Volume 1, 2 dan 3
Modul pelatihan morbidity
coding, dr mayang anggreini
naga, jakarta, 2010
29