NEOPLASMS (C00-D48)
Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai
berikut:
C00-C75 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap
primer, pada tempat yang dijelaskan, selain
neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang
berhubungan.
C00-C14 Bibir, rongga mulut, dan farings
C15-C26 Organ pencernaan
C30-C39 Organ pernafasan dan intratoraks
C40-C41 Tulang dan rawan sendi
C43-C44 Kulit
C45-C49 Jaringan mesotel dan jaringan lunak
C50 Mammae
C51-C58 Organ genitalia wanita
C60-C63 Organ genitalia pria
C64-C68 Saluran kemih
C69-C72 Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf
pusat
C73-C75 Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80 Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas,
sekunder dan tidak dijelaskan
C81-C96 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap
primer, pada jaringan limfoid, hematopoietik dan
yang berhubungan
C97 Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang
independen (primer)
D00-D09 Neoplasma in situ
D10-D36 Neoplasma jinak
D37-D48 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak
diketahui [lihat catatan]
Catatan
1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan
situs tidak dijelaskan
Kategori C76-C80 mencakup neoplasma ganas tanpa
indikasi yang jelas mengenai situs asalnya, atau kanker
dinyatakan “disseminata”, “tersebar”, atau “meluas” tanpa
menyebutkan situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer
dianggap tidak diketahui.
2. Aktifitas fungsional
Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik
mereka aktif atau tidak secara fungsional. Sebuah kode
tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau diinginkan, untuk
mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan dengan
setiap neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma ganas kelenjar
adrenal yang menghasilkan catecholamine harus dikode pada
C74 dengan kode tambahan E27.5; adenoma basofil kelenjar
pituitary harus dikode pada D35.2 dengan kode tambahan
E24.0.
3. Morfologi
Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama
neoplasma ganas: karsinoma yang mencakup karsinoma (sel)
skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan lunak
lain yang mencakup mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-
Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau spesifik
pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan. Kanker
adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua
kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma
ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan yang
berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara
salah sebagai sinonim kanker.
Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan
menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada
beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada judul kategori
dan subkategori.
Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode
morfologis komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-
kode morfologi ini berasal dari International Classification of
Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua, yang merupakan
klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem pengkodean
independent untuk topografi dan morfologi. Kode morfologi
memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan jenis
histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder
ganas [metastatik], in situ, jinak, tak jelas keganasannya), dan
kode ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor padat,
yang juga digunakan sebagai kode khusus limfoma dan
leukemia.
4. Penggunaan subkategori pada Bab II
Perhatian hendaknya ditunjukkan pada penggunaan
khusus subkategori .8 pada bab ini [lihat catatan 5]. Pada
tempat perlunya disediakan subkategori untuk “yang lain”, ini
umumnya diberikan sebagai subkategori .7
5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan
subkategori .8 (lesi overlap)
Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas
menurut titik asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih
lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori dari organ
yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada dua
atau lebih situs yang berbatasan di dalam satu kategori 3-
karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa ditentukan, harus
diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau
kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya,
karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik diindeks pada
C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan
ventral lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma
ujung lidah yang meluas dan melibatkan permukaan ventral
harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah,
diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat
bersambungan (saling berbatasan). Subkategori yang dinomori
secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan,
tapi ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan
pengkode mungkin perlu memeriksa buku anatomi untuk
menentukan hubungan topografisnya.
Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori
3-karakter di dalam sistem tertentu. Untuk mengatasi ini,
subkategori berikut telah ditentukan:
C02.8 Lesi overlap pada lidah
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva utama
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan
lidah
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran
anus
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
C26.8 Lesi overlap pada sistem pencernaan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan
intratoraks
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
C49.8 Lesi overlap pada jaringan penyambung dan
jaringan lunak
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
C72.8 Lesi overlap pada sistem syaraf pusat
Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan
usus halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada
sistem pencernaan)
6. Neoplasma ganas jaringan ektopik
Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang
disebutkan, misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode
pankreas, tidak dijelaskan (C25.9).
7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean
neoplasma
Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus
dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan
harus dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet untuk
melihat uraian morfologis.
Halaman pengantar pada volume 3 mencakup instruksi
umum mengenai penggunaan indeks alfabet secara benar.
Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan dengan
neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan kategori
dan subkategori di dalam Bab II secara benar.
8. Penggunaan International Classification of Diseases for
Oncology (ICD-O) edisi kedua
Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan
klasifikasi topografis yang agak terbatas, atau tidak ada sama
sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk semua
neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4- karakter
yang digunakan Bab II untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80),
sehingga memberikan peningkatan kespesifikan situs untuk
neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan
tidak pasti atau tidak diketahui).
Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi
situs dan morfologi tumor, seperti registri kanker, rumah sakit
kanker, bagian patologi, dan badan lain yang mengkhususkan
diri pada kanker, direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O.