DISUSUN OLEH :
RAHMASARI (17D30392)
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Rahmasari (17D30392)
iii
DAFTAR ISI
iv
C. Malformasi Kongenital, Deformitas dan Abnormali Kromosom ..................... 66
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 67
A. Kesimpulan ............................................................................................. 67
B. Saran ...................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70
LAMPIRAN........................................................................................................ 71
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM di RSUD Ulin ..................... 21
Tabel 3. 2 Kegiatan pokok tiap tenaga dan rata-rata waktu penyelesaian tiap
kegiatan ........................................................................................................................... 22
Tabel 3. 3 Kuantitas Kegiatan Pokok Tiap Kategori Tenaga (Setahun) ................ 23
Tabel 3. 4 Perhitungan SDM ........................................................................................ 24
Tabel 3. 5 Data Kebutuhan Tenaga kerja Rekam Medis RSUD Ulin Banjarmasin
.......................................................................................................................................... 25
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit mempunyai fungsi dan tujuan sebagai sarana prasarana
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan
rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan
rujukan yang mencakup pelayanan non medis dan penunjang medis serta
dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan dan penelitian bagi para tenaga
kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang terlibat di rumah sakit adalah
perekam medis.
Perekam medis di sarana pelayanan kesehatan mempunyai dua peran
yaitu peran sebagai manajer dan peran sebagai staf. Peran sebagai manajer
berarti bahwa perekam medis harus mampu menjalankan fungsi-fungsi
manajerial untuk mengembangkan unit rekam medis. Fungsi-fungsi
manajerial tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan. Sebagai contohnya tugas manajemen di unit rekam medis
yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen peralatan dan fasilitas
termasuk ergonomis ruangan, dan manajemen pengelolaan rekam medis
menjadi informasi kesehatan. Sedangkan peran yang kedua yaitu peran
perekam medis sebagai staf di sarana pelayanan kesehatan.
Sebagai seorang perekam medis diharuskan oleh organisasi profesinya
untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi sesuai dengan ketujuh kompetisinya.
Ketujuh kompetisi tersebut adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit atau
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis,
aspek hukum dan etika profesi, Manajemen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan. Menjaga Mutu Rekam Medis, Statistik Kesehatan, Manajemen
Unit Rekam Medis dan Kemitraan Profesi.
Upaya pelayanan kesehatan telah mengalami pergeseran yang semula
berupa upaya penyembuhan (kuratif) saja., berangsur-angsur berkembang
sehingga mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), dan pemulihan (rehabilitatif). Pelayanan kesehatan tersebut
bersifat menyeluruh, terpadu berkesinambungan dan tuntas, yang diarahkan
kepada pelayanan kesehatan perorangan/individu, keluarga maupun
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi Manajemen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan (RMIK) serta Klasifikasi, Kodefikasi Penyakit dan Masalah
Terkait (KKPMT) di RSUD Ulin Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perencanaan sumber daya manusia unit kerja RMIK di
RSUD Ulin Banjarmasin
b. Mengetahui pengorganisasian unit kerja RMIK di RSUD Ulin
Banjarmasin
c. Mengetahui perencanaan fasilitas di unit kerja RMIK di RSUD Ulin
Banjarmasin
d. Mengetahui Quality Assurance pelayanan rekam medis di RSUD
Ulin Banjarmasin
e. Mengetahui konsep Manajemen Resiko di fasilitas pelayanan
kesehatan di RSUD Banjarmasin
f. Mengetahui Standar Pelayaan Minimal di RSUD Ulin Banjarmasin
g. Mengetahui Akreditasi Rumah Sakit
3
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman tentang
manajemen rekam medis dan informasi kesehatan di RSUD Ulin
Banjarmasin
b. Menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman tentang
Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait (KKPMT) di
RSUD Ulin Banjarmasin
2. Bagi Rumah Sakit
a. Mendapatkan bahan evaluasi penyelenggaraan rekam medis
b. Mendapatkan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan terutama di bidang rekam medis
3. Bagi Instansi Pendidikan
a. Mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam penguasaan
ilmu yang diperoleh
b. Menjalin kerja sama dengan sarana pelayanan kesehatan
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam penyampaian materi
kuliah sehingga menjadi bahan materi
5
6
NO Ruangan Kelas I
1. ICU 14
2. ICCU 6
3. NICU 14
4. PICU 4
5. Isolasi ICU 6
Jumlah 44
KELAS
JML TT
NO RUANGAN
2019 ISO
VVIP VIP I II III
1. BEDAH 57 57
2. ORTHOPEDI 18 18
3. PDP 32 32
4. PDW 30 30
5. MATA 12 12
6. SYARAF 15 8 7
7. THT 6 6
8. PARU 20 20
9 OBSTETRI 20 20
12
10. GYNEKOLOGY 20 20
11. ANAK 42 42
12. BAYI 26 26
13. JANTUNG 17 17
14. KUL-KELAMIN 9 9
15. BOUGENVIL 10 10
16. EDELWIS 32 8 6 16 2
17. ASTER 44 44
22. VVIP 20 20
23. ASOKA 21 21
1) C : Cepat
Memberikan pelayanan secara cepat kepada mitra kerja,
pasien dan keluarga
2) I : Inofatif
Inofatif dalam pelayanan administratif dan informasi kesehatan
3) T : tepat dan terpercaya
Menunjang terciptanya tertib administrasi yang tepat dan
terpercaya dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
4) R : Rahasia
Kerahasiaan informasi medis pasien aman dan terjaga dengan
baik
5) A : Akurat
Informasi yang dikeluarkan selalu akurat
18
19
Pembahasan :
1) Waktu kerja tersedia di RSUD Ulin Banjarmasin
A = Hari kerja
= 6 hari x 52 minggu
= 312 hari/tahun
B = Cuti tahunan
= 17 hari/tahun
C = Pendidikan dan Pelatihan
= 3 hari/tahun
D = Hari libur nasional
= 18 hari/tahun
21
E = Ketidakhadiran
= 3 hari/tahun
F = Jam kerja/hari
= 6 jam/hari (360 menit/hari)
Penyimpanan 2 orang
Distribusi 3 orang
Tabel 3. 2 Kegiatan pokok tiap tenaga dan rata-rata waktu penyelesaian tiap
kegiatan
Standar
Jenis Beban
No Kegiatan Pokok Rata-rata waktu Kerja
Pekerjaan
(Menit)
1 Pelayanan 24390
Rekam Medis Pendaftaran 4 Menit/pasien
Rawat Jalan
Perakitan Status Pasien 1 Menit/status 97560
2 Pelayanan 13104
Rekam Medis TPPRI 10 Menit/pasien
Rawat Inap
Filing & Pencarian Status 32520
3 Menit/status
RI
3 Pengolahan 12195
Data Rekam Assembling 8 Menit/status
Medis
Analisis QA 5 Menit/status 19512
Keterangan :
Kuantitas
Jenis
No. Kegiatan Pokok Kegiatan Pokok
Pekerjaan
1 Pelayanan 154199
Pendaftaran
Rekam Medis
Rawat Jalan 15718
Perakitan Status Pasien Baru
154199
Penyimpanan
154199
Distribusi
2 Pelayanan TPPRI 76440
Rekam Medis
Rawat Inap Filing & Pancarian Status RI 35230
35230
Logistik & Distribusi
3 Pengolahan Assembling 35230
24
16260
Sensus Harian
1355
Pelepasan Informasi
Sumber : Instalasi Rekam Medis di RSUD Ulin Banjarmasin
= 0,064
Kuantitas
Standar Standar Jumlah
No. Kategori Kegiatan Kegiatan
Beban Kerja Kelonggaran SDM
Pokok
Tabel 3. 5 Data Kebutuhan Tenaga kerja Rekam Medis RSUD Ulin Banjarmasin
Tenaga
Kebutuhan
No. Sub Unit Kerja yang Kekurangan Kelebihan
Perhitungan
Tersedia
1 TPPRJ 6 6 0 0
TPPRI
2 6 6 0 0
(Pagi,Sore,Malam)
Perakitan Status
3 1 1 0 0
Pasien Baru
Pencarian Status
4 3 4 0 1
Rawat Jalan
Penyimpanan
5 Status Rawat Jalan 3 2 1 0
ke rak
Distribusi RM RJ ke
6 3 3 0 0
poli tujuan
9 Assembling 3 3 0 0
10 Analisis QA 2 1 1 0
11 Analisis KLPCM 2 2 0 0
13 Entry Data 1 1 0 0
14 Sensus Harian 1 1 0 0
Statistik &
15 2 1 1 0
Pelaporan
Pelepasan
16 1 1 0 0
Informasi
Total 39 35 5 1
Interprestasi :
Pembahasan :
Dalam struktur organisasi Unit Kerja Rekam Medis di RSUD Ulin
mempunyai sub bagian dan tugas-tugasnya yang meliputi :
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rekam Medis
Bidang : Pelayanan Medis
a. Uraian Tugas :
1) Menyusun rencana kerja Instalasi Rekam Medis
2) Menyusun tata cara kerja di lingkungan Instalasi Rekam Medis
3) Menyiapkan data usulan program di lingkungan Instalasi
Rekam Medis
4) Menyiapkan data usulan anggaran di lingkungan Instalasi
Rekam Medis
5) Membuat data usulan kebutuhan tenaga kesehatan dan non
kesehatan di lingkungan Instalasi Rekam Medis
28
5) Sensus Harian
a) Petugas mengecek data pasien rawat melalui SIMRS
b) Melaksanakan sensus pasien rawat inap di setiap ruang
rawat inap setiap hari
c) Data pasien tersebut diinput dikomputer sesuai ruangan
d) Jika terjadi ketidaksesuaian antara SIMRS dan hasil sensus,
petugas konfirmasi ke ruangan rawat inap
e) Merekap hasil sensus harian selama 1 bulan
f) Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam Medis
6) Pelaporan Rekam Medis
a) Internal
Proses pengumpulan/penagihan data dari unit terkait
dimulai tanggal 01 di awal bulan berikutnya
Data bersumber dari SIMRS dan manual (unit terkait)
Data direkapitulasi berdasarkan data SIMRS (kunjungan
raawat jalan, IGD, rawat inap, diagnose, rujukan,
kematian) melalui program excel
Data yang bersumber dari unit terkait/penunjang
direkapitulasi dan diinput di komputer
Data sensus dibuatkan rekapan per ruangan dan
keseluruhan
Mengentry data pencapaian indikator mutu ke dalam
laporan SISMADAK
Menyiapkan laporan lain yang diminta baik oleh Kepala
Instalasi Rekam Medis maupun pihak lain sesuai
ketentuan dan prosedur yang berlaku
b) Eksternal
Laporan eksternal rutin berupa SIRS bersumber SIMRS
Data SIMRS direkap dan dipindahkan ke format SIRS
Menghadiri rapat rutin di lingkungan Instalasi Rekam
Medis
39
1. Tujuan ergonomic
a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan social melalui peningkatan kualitas
kontak social, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna
meningkatkan jaminan social baik selama kurun waktu usia
produktif maupun setelah tidak produktif
2. Lingkungan kerja
a. Lingkungan kerja panas
Menurut hasil penelitian bahwa pekerja yang bekerja selama 8
jam/hari berturut-turut selama 6 minggu pada ruangan antara
32,02◦C – 33,01◦C menyebabkan kehilangan berat badan sebesar
4,23%
b. Kebisingan di tempat kerja
Rata-ratanya adalah 85 Db untuk waktu kerja terus menerus
tidak lebih dari 8 jam/hari atau 40 jam seminggu.
c. Penerangan di tempat kerja
Penerangan yang cukup untuk pekerjaan yang membedakan
barang-barang kecil secara sepintas lalu paling sedikit mempunyai
intensitas penerangan 300 jux.
d. Kualitas udara
Ruang kerja yang terlalu padat penghuninya dan sistem AC
yang kurang terawatt dengan sirkulasi udara yang kurang memadai
akan dapat menimbulkan resiko gangguan kesehatan
3. Persyaratan ruangan
a. Struktur bangunan harus kuat. terpelihara, bersih, dan tidak
memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan.
b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,
tidak licin daan bersih.
c. Dinding bersih dan terang, langit-langit kuat, bersih, berwarna
terang, dan ketinggian minimal 2,5m – 3 m dari lantai.
d. Atap kuat dan tidak bocor.
e. Luas jendela untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai
41
4. Aspek ergonomis
a. Suhu ruangan berAC berkisar antara18-28◦C
b. Luas ruangan yang memadai untuk semua fasilitas harus lebih 60%
dari seluruh luas fasilitas
c. Jarak antara fasilitas kerja harus memiliki jarak untuk alur kerja
d. Aman bahaya apapun terutama ruang penyimpanan
e. Pencahayaan di ruangan minimal 300 luz
f. Bebas debu. Ruangan harus setidaknya dibersihkan sekali sehari,
terutama ruang penyimpanan
g. Bebas Vector penyakit yang dapat menjadikan suatu perantara
penyakit pada manusia
5. Lokasi RM
Dipertimbangkan kebutuhan yang diberikan unit kerja agar
lokasinya terpusat yang menyelenggarakan (IFHRO/IFHIMA) :
a. Layanan yang cepat untuk semua pasien, rawat jalan, dan rawat
darurat
b. Mudah diakses oleh petugas medis dan petugas lainnya
c. Mudah ketersediaan kebutuhan administrasi
6. Fasilitas dan Ruang Kerja
a. Fasilitas di tempat pendaftaran pasien rawat jalan
1) Meja + computer + printer + billing + mesin cetak kartu
(3.5 x 0.6) = 2.1𝑚2
2) 4 buah kursi moveable (0.5 x 0.5) = 1.25 𝑚2
3) 1 buah rak sortir formulir (0.5 x 1) = 0.5𝑚2
Luas sarana pendaftaran pasien = 7.25 𝑚2
Space ruangan (60% x 7.25 𝑚2 ) = 4.35 𝑚2
Luas ruangan (7.75 𝑚2 + 3.85 𝑚2 ) = 11.6 𝑚2
b. Fasilitas di tempat pendaftaran pasien rawat inap
1) Meja + computer + printer + billing + mesin cetak kartu
(5.8 x 0.6) = 3.5𝑚2
2) 6 buah kursi moveable (0.5 x 0.5) = 1.25 𝑚2
3) 1 buah rak sortir formulir (0.5 x 1) = 0.5𝑚2
4) 2 buah Televisi
42
Interpretasi :
2) Ukuran rak
1 unit rekam medis terdiri dari 2 sub lemari kesamping dan
5 sub lemari ke atas sampai bawah. Total sub rak adalah
10, ukuran setiap sub rak adalah:
Panjang : 60 cm = 0.6 m
Lebar : 40 cm = 0.4
Tinggi : 30 cm = 0.3 m
Interpretasi :
46
47
1. Indikator Mutu
Menurut Dep.Kes.RI, Indikator adalah suatu cara untuk menilai
penampilan dari suatu kegiatan dengan menggunakan instrument.
Indikator yang ideal harus memiliki 4 kriteria, yaitu :
a. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai.
b. Dapat dipercaya (Reliable), yaitu mampu menunjuk kan hasil yang
sama pada saat yang berulang kali, pada waktu sekarang maupun
yang akan datang.
c. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya
tidak perlu banyak.
d. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas,
tidak tumpang tindih.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu
a. Man : Kemajuan teknologi, komputer dan lain-lain memerlukan
pekerja spesialis yang banyak
b. Money : Meningkatkan kompetensi dalam segala bidang
memerlukan penyesuaian pembiayaan yang luar biasa termasuk
mutu.
c. Material : Bahan-bahan yang semakin terbatasdan berbagai
material yang diperlukan.
d. Machine : Selalu perlu penyesuaian seiring dengan kebutuhan
kepuasan pelanggan.
e. Modern information methods : Kecepatan teknologi informasi yang
harus diikuti.
f. Market’s : Tuntutan pasar yang semakin tinggi dan luas.
g. Management : Tanggung jawab mutu oleh perusahaan.
h. Motivation : Meningkatkan mutu yang kompleks perlu kesadaran
mutu bagi pekerja.
i. Marketing product requipment : Persyaratan produk yang meningkat
yang diminta pelanggan perlu penyesuaian mutu terus menerus.
48
Jadi, bila ada berkas rekam medis yang juga tidak memenuhi kebutuhan
ketetapan diatas maka petugas rekam medis wajib meminta dokter atau
dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan
terhadap pasien untuk melengkapinya.
Alasan mengapa berkas rekam medis harus di analisa mutunya adalah:
a. Agar RM lengkap dan dapat digunakan bagi referensi kesehatan,
melindungi minat hukum, sesuai dengan peraturan yang ada.
b. Menunjang informasi untuk aktifitas penjamin mutu (quality assurance).
c. Membantu penetapan diagnosis dan prosedur pengkodean
kepenyakitan.
d. Bagi riset medis, studi administrasi dan penggantian biaya perawatan.
Pembahasan :
Di RSUD Ulin sampai saat ini kerahasiaan berkas rekam medis belum
terlaksana, karena pasien masih membawa berkas rekam medis sendiri dari
pendaftaran dan masih ada beberapa yang mengambil berkas di filling rawat
jalan. Dokumen rekam medis masih dibawa pasien, dikarenakan di RSUD
Ulin masih kekurangan tenaga kerja distribusi dokumen Rekam Medis,
sedangkan dokumen rekam medis bersifat rahasia serta kelengkapan
dokumen rekam medis pasien di RSUD Ulin Banjarmasin masih belum
sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) rekam medis seperti
tidak adanya tanda tangan dokter di lembar CPPT rawat inap dan diagnosa
pasien yang tidak ditulis diresume medis rawat jalan. Namun untuk
ketepatan waktu pelayanan pasien sudah sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, jadi quality assurance di RSUD Ulin masih belum bsesuai
dengan teori secara umum, karena sampai saat ini RSUD Ulin masih belum
menerangkan Quality Assurance.
aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman yang nyata atau
berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat kecelakaan, cedera
atau malpraktek medis.
Kejadian yag tidak diinginkan (KTD) pada dasarnya adalah risiko yang
melekat dan tindakan pelayanan kesehatan. Hal ini mengingat bahwa dalam
pelayanan kesehatan yang diukur adalah upaya yang dilakukan (inspanning
verbintenis), bukanlah hasil akhirnya (resultaat verbintenis). KTD baru
dikatakan malpraktek medik apabila terbukti nantinya upaya yang dilakukan
tersebut memang salah. KTD tidak dapat dikatakan malpraktek apabila
terbukti nantinya upaya yang dilakukan sudah benar walaupun
kenyataannya hasil pelayanan tersebut bisa saja menyebabkan kecacatan
bahkan kematian. Untuk mencegah KTD ini menempatkan KTD secara
proporsional perlu dipahami lebih lanjut dari beberapa pendekatan dan teori
yang berkembangan akhir-akhir ini. (DR. Dr. Fachmi Idris, M.Kes, 2007)
Pembahasan :
Di RSUD Ulin sudah menerapkan konsep manajemen risiko seperti
menyediakan tangga darurat apabila ada terjadi kebakaran di rumah sakit,
tersedianya APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di rumah sakit apabila terjadi
kebakaran dan menyediakan APD (Alat Perlindungan Diri). Untuk Rekam
Medis sendiri disediakan masker dan pelatihan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Jadi konsep manajemen risiko di RSUD Ulin sudah
sesuai dengan teori secara umum karena tujuan dari konsep manajemen
risiko sendiri adalah untuk mencegah risiko buruk yang terjadi pada rumah
sakit.
Pembahasan :
Standar pelayanan minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal juga merupakan spesifikasi teknik
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh RSUD Ulin
Banjarmasin sebagai PPK-Badan Layanan Umum Daerah kepada
masyarakat.
JENIS
INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
Kelengkapan pengisian rekam medik 24
100%
jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan Informed Concent setelah
100%
mendapatkan informasi yang jelas
Rekam Medik
Waktu penyediaan dokumen rekam medik
Rerata ≤ 1 jam
pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam medik
Rerata ≤ 15 menit
pelayanan rawat inap
Sumber : Instalasi Rekam Medis di RSUD Ulin
BAB V
KLASIFIKASI, KODEFIKASI PENYAKIT DAN MASALAH TERKAIT (KKPMT)
Rujuk daftar tabulasi (volume 1) Ikuti dengan hati-hati setiap rujukan silang
untuk memastikan nomor yang “SEE” dan “SEE ALSO” di dalam indeks
dipilih
Keterangan :
5. Radiologi
6. Dokter (Pemberi layanan)
7. Alat-alat
8. Dan lain-lain
Pembahasan :
INSTALASI REKAM
MEDIS
ASSEMBLING
ANALISIS
ENTRY DATA
T KEMBALIKAN KE
(RM LENGKAP) RUANGAN RAWAT
INAP (MAX. 14 HARI)
Y
INSTALASI REKAM
FILING RI
MEDIS
Gambar 5. 2 Alur Penerimaan Berkas Rekam Medis Pasien Di Instalasi Rekam Medis
Rsud Ulin Banjarmasin Untuk Pasien BPJS
62
INSTALASI REKAM
MEDIS
ASSEMBLING
ANALISIS
KEMBALIKAN KE
T
(RM LENGKAP) RUANGAN RAWAT
INAP (MAX. 14 HARI)
Y
INSTALASI REKAM
FILING RI
MEDIS
Gambar 5. 3 Alur Penerimaan Berkas Rekam Medis Pasien Di Instalasi Rekam Medis
Rsud Ulin Banjarmasin Untuk Pasien Umum.
64
B. Sistem Reproduksi
IDENTIFIKASI
NO DIAGNOSIS KODE RS SINGKATAN
KODE
Benign prostatic
1. N40 BPH N40
hyperplasia
Inflammatory disorder of
15. N49.2 N49.2
scrotum
IDENTIFIKASI
NO DIAGNOSIS KODE RS SINGKATAN
KODE
Other congenital
6. Q26.8 Q26.8
malformations of great veins
Other congenital
13. malformations of testis and Q55.2 Q55.2
scrotum
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktek kerja lapangan IV dapat ditarik kesimpulan
bahwa RSUD Ulin Banjarmasin merupakan rumah sakit pusat rujukan di
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Dalam
struktur organisasi Unit Kerja Rekam Medis di RSUD Ulin mempunyai sub
bagian dan tugas-tugasnya yang meliputi : Kepala Instalasi Rekam Medis
(Bidang Pelayanan medis), Koordinator Pelayanan Rekam Medis Rawat
Jalan dan Rawat Inap, Koordinator Pengolahan Data Rekam Medis,
Pelaksana Pendaftaran Rawat Jalan, Pelaksana Pelayanan Berkas RM
Rawat Jalan, Pelaksana Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap, Pelaksana
Pelayanan Berkas RM Rawat Inap, Pelaksana Pengolahan Data Rekam
Medis.
Konsep manajemen risiko di RSUD Ulin sudah sesuai dengan teori
secara umum karena tujuan dari konsep manajemen risiko sendiri adalah
untuk mencegah risiko buruk yang terjadi pada rumah sakit. Serta RSUD Ulin
Banjarmasin sudah terakreditasi Bintang Lima dengan predikat Paripurna dan
saat ini menuju SNARS Edisi 1.1. Dan untuk klasifikasi dan kodefikasi
penyakit di RSUD Ulin secara teori sudah sesuai dengan ketentuan
pengkodean menurut WHO (World Health Organization).
Adapun masalah yang ada di RSUD Ulin Banjarmasin yang kami
temukan selama praktik kerja lapangan IV, yaitu :
1. Ketersediaan sumber daya manusia pada bagian unit rekam medis
masih kurang dan belum sesuai dengan teori Work Load Indicator Staff
Need (WISN) serta belum memenuhi standar untuk sumber daya
manusia di instalansi rekam medis di RSUD Ulin Banjarmasin. SDM
rekam medis di RSUD Ulin Banjarmasin berjumlah 35 orang, namun ada
beberapa dibagian tertentu masih kekurangan tenaga rekam medis ,
yaitu 1 orang dibagian penyimpanan status rawat jalan ke rak, 1 orang
dibagian logistik dan distribusi rekam medis rawat inap, 1 orang dibagian
analisis QA, 1 orang dibagian indeksing dan koding serta 1 orang
67
68
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan dari permasalahan diatas yaitu :
1. Kelebihan tenaga yang ada di bagian pencarian status rawat jalan di
alihkan kebagian penyimpanan status rawat jalan. Serta dilakukannya
rekruitmen untuk menunjang pelayanan maksimal rekam medis.
2. Fasilitas rekam medis diruang filling atau penyimpanan masih
kekurangan ketersediaan rak/lemari penyimpanan berkas rekam medis
dan perlu melakukan penambahan ruangan agar dapat memuat
rak/lemari sehingga penting untuk merencanakan kembali penambahan
fasilitas kerja di unit filling.
3. Seharusnya berkas rekam medis tidak boleh dibawa pasien melainkan
harus dibawa sendiri oleh petugas distribusi untuk diserahkan ke
poliklinik, hal ini untuk menghindari rekam medis hilang atau terbawa
oleh pasien. Untuk mengatasi ketidaklengkapan sebaiknya diberikan
pengarahan, pengetahuan, dan pelayanan kepada petugas rekam
medis, perawat, dan dokter tentang arti penting kelengkapan pengisian
rekam medis rawat jalan dan rawat inap serta mengadakan sosialisasi
69
70
LAMPIRAN
71
Lampiran 1 Ringkasan Kunjungan Rawat Jalan
72
Lampiran 2 Struktur Organisasi RSUD Ulin Banjarmasin
73
Lampiran 3 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis di RSUD Ulin
Banjarmasin
74
Lampiran 5 Standar Pelayanan Minimal Rekam Medis di RSUD Ulin Banjarmasin
75
Lampiran 6 Standar Pelayanan Minimal Rekam Medis di RSUD Ulin Banjarmasin
76