Anda di halaman 1dari 35

Pengantar Silabus & RPS

KKPMT 5 (Klasifikasi Kodefikasi


Penyakit & Masalah Kesehatan)
SEMESTER V (3 SKS)

Santi Deswita, Amd.PK, SKM


deswitasanti7812@yahoo.co.id
0813-7444-8935
Santi Deswita, Amd. PK, SKM
Riwayat Pendidikan
1. D3 Rekam Medis Apikes Dharma Landbow 1997
2. S1 Kesehatan Masyarakat (Stikes FDK) 2017
3. S2 Kesehatan Masyarakat (UFDK) sedang proses
RIWAYAT PEKERJAAN
1. 2000-2006 BMC PADANG
2. 2007-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
PANJANG
3. 2008 VERIFIKATOR KEMKES (JAMKESMAS)
4. 2009-2019 RSUD KOTA PADANG PANJANG
5. 2019 SEKARANG PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN
Tata Tertib
1. Mohon mengunakan seragam kuliah pada waktu mengikuti perkuliahan dan
mengikuti aturan akademi
2. Mohon mempersiapkan ATK (Buku Tulis+Pena), BUKU ICD Wajib dibawa
3. Pada waktu perkuliahan HP di nonaktifkan/silent
4. Keterlambatan diijinkan masuk maksimal 10 menit dari jadwal jika lebih
boleh masuk tapi tidak dibenarkan absensi
5. Tidak dibenarkan melakukan keributan di kelas kecuali saat diskusi
6. Sesi tanya jawab akan diberikan setelah perkuliahan
7. UTS dan UAS tidak ada susulan kecuali dg
alasan yg jelas
Silabus Pengantar
KKPMT 5 (Klasifikasi
Kodefikasi Penyakit &
Masalah Kesehatan
Tujuan Intruksional Umum & TIK

Pertemuan Tanggal Materi Dosen


Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi yg SD
berkaitan dg penyakit infeksi (BAB 1)
(1,2) (A00 – B99)
(3,4) Melakukan latihan kodefikasi klasifikasi SD
penyakit neoplasma dan gangguan berbagai
penyakit yang berhubungan dg neoplasma
beserta istilah medis dan tindakan medis
(P1CP162) (BAB 2)

(5) Melakukan latihan Kodefikasi Bab 18 SD


(Gejala, tanda, dan hasil abnormal klinis
dan laboratorium, not elsewhere classified
(R00-R99)
Pertemuan Tanggal Materi Dosen
(6)
Melakukan latihan kodefikasi bab 21
SD
(Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Status Kesehatan Dan Kontak
Dengan Pelayanan Kesehatan (Z00-
Z99)

(7) SD
Melakukan latihan Kodefikasi bab
22 (Kode Tujuan Khusus (U00-U99)
Metode Penilaian

1. UAS (open examination) 40%


2. UTS (open examination) 30%
3. KUIS dan Penugasan 20%
4. Kehadiran 10 % , (Minimal kehadiran 75 %)
Tim Pengampu

1. Santi Deswita, Amd. PK, SKM


2. Tim Stikes Dharma Landbow
Referensi
1. World Health Organization. 2004. International Statistical Classification of
Disease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second
edition. Geneva: World Health Organization.
2. WHO. 2017 ICD-10-CM Diagnosis Code Penyakit infeksi, neoplasma,
Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratori yang abnormal, Faktor-
faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas
pelayanan kesehatan, Tujuan khusus, SARS, Resisten terhadap antibiotik
3. ICD 9 CM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
HK.01.07/MENKES/312/2020 TENTANG STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS
DAN INFORMASI KESEHATAN
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kemampuan akhir yang diharapkan:
Mahasiswa mampu memahami dasar
pengkodean ICD 10 pada chapter
1,2,18,21 dan 22 , memahi istilah medis
dan tindakan medis.
Seberapa penting koder d masa
sekarang ?
Masa JKN (Reimbursement)
1. Ekspektasi yang tinggi terhadap koder ,agar
cekatan dalam mentapkan kodefikasi
2. Tantangan tersendiri juga terhadap koder
dalam menetapkan kode yg akan disetuji
verifikator bpjs sehingga dapat pembiaayaan
yg sesuai dg sumber daya yg dikeluarkan dan
juga bebas dari potensi fraud/tipuan dan
pending klaim.
Apa yg harus dipahami seorang koder: ??
Dalam menetapkan kode diagnose dan prosedur
medis, kode harus memastikan bahwa kode yg
dipilih dpt mempresentasikan dg tepat isi
dokumen pd periode tsb (perjalanaa klinisnya),
sesuai dg system klasifikasinya dan tdk
menimbulkan dipute/sengketa dalam
pengklaimannya
Pengenalan Sistem Klafisikasi

Nomenklatur ?
Tatacara Penamaan

Klasifikasi ?

Penggolongan/pengelompokan
Syarat Klasifikasi Penyakit (ICD)
1. Atas dasar prinsip klasifikasi tunggal; letak anatomi, etiologi, spesialisasinya
2. Bersifat terbuka; mampu menampung semua istilah diagnostic/tindakan
3. Harus bersifat muatually eclusive (saling tidak berinteraksi, saling tidak
mempengaruhi) ; tdk mukin satu diagnose memiliki 2 tempat dalam satu
klasifikasi (sudah ada kelompok masing2)
4. Sistem klasifikasi menyusun elemen2 kedalam keompok2 berdasarkan
kriteria yg ditetapkan; yaitu pengelompokan berdasarkan penyakit, cedera,
operasi dan prosedur lainnya.
5. Suatu system klasifikasi tertutup menyediakan hanya untuk satu tempat u
mengklasifikasikan setiap kondisi dan prosedur
6. Kondisi tertentu yg jarang dijumpai atau tdk terlalu signifikan
dikelompokkan jadi satu dalam kode2 residual “Other spesifik” atau “Not
elsewhere classified”
Vol 2 berisikan instruksi tentang pengunaan icd termasuk;
Aturan Kode Morbiditas (pedoman dan aturan menetapkan kondisi
tunggal yg menjadi diagnose utama (single condition morbidity analysis)
serta tatacara kodingnya.
Ditentukan diakhir episode rawatan/kondisi yg didiagnosa diakhir
episode
Yg menjadi alasan kondisi dirawat atau diinvestigasi sepanjang episode
rawatan
Bila lebih dari satu kondosi terekam dalam dokumen maka pilih Yang
paling banyak menghabiskan sumber daya .

Aturan kode Mortalitas (pedoman dan aturan untuk menetapkan sebab


dasar kematianya (underlying cause of death) dan tatacara kodingnya
Yg menyebabkan pasien meninggal akibat kondisis itulah sebab
kematiannya.
Kondisi lain (sekunder);
Kondisi yg berkembang dalam episode rawatan kesehatan dan
memepengaruhi manajemen pasien. Kondisi yg terkait episode
sebelummnya yg tdk membawa dampak terhadap episode saat ini
seharusnya tdk dikode karena itu d masa lalu. Kecuali pada kondisi
tertentu.
Komplikasi :
Kondisi yg ditemukan saat admisi muncul selama dalam perawatan, atau
merupakan akibat suatu prosedur, atau pengobatan selama dirawat
Ex. Emboli, ISK, Alergi obat, infeksi post op
Komorbit :
Kondisi yg sudah ada pada satu adimisi yang mempengaruhi perawatan
pasien dan membutuhkan tambahan prosedur diagnostic , terapotik
treatment, atau akan meningkatkan monitoring.
Kesesuai diagnosis dan tindakan
Prosedur uatama adalah prosedur yg paling
signifikan yang dilakukan untuk mengobati /
atau mengatasi diagnosis utama. Koding
harus mereprentasikan diagnose dan
prosedur pd periode tsb. (koding klinis)
terutama diabdikan dalam RM 1 dan Resume.
Ex . DU . Demam – tindakan Circumsisi
Pertemuan 1

MELAKUKAN LATIHAN KODEFIKASI YANG


BERKAITAN DENGAN PENYAKIT INFEKSI

ICD 10 pada chapter I Certain


infectious and parasitic diseases

PRODI D3 REKAM MEDIS


STIKES DHARMA LANDBOUW
PENYAKIT INFEKSI
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan
karena masuknya bibit penyakit. Penyakit ini
menular dari satu orang ke orang lain. Penyebab
utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad
hidup (organism). Kuman-kuman ini menyebar
dengan berbagai cara dan vector.
Contoh-contoh penyakit infeksi : Disebabkan oleh
Bakteri

TBC : ditularkan memalui udara


Tetanus : melalui luka yang kotor
Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
Pneumonia : lewat batuk (udara)
Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
Disebabkan oleh Virus
Selesma, influenza, campak, gondok :
ditularkan melalui udara, batuk, ataupun lalat
Rabies: melalui gigitan binatang Penyakit kulit:
melalui sentuhan

Disebabkan oleh Jamur


Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha :
ditularkan melalui sentuhan atau dari pakaian
yang di pakai secara bergantian
Penyebab dan Jenis Infeksi Parasit
terdapat tiga jenis utama parasit yang sering menimbulkan
penyakit pada manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.
Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat
menular dari manusia ke manusia lain melalui gigitan serangga,
atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses
manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan pergerakannya,
protozoa digolongkan menjadi:
a.Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit
amubiasis.
b.Flagellata, misalnya Giardia penyebab giardiasis atau Leishmania
penyebab leishmaniasis.
c.Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan balantidiasis.
Sporozoa, Ex: Toxoplasma penyebab toksoplasmosis,
Plasmodium penyebab malaria, atau Cryptosporidium penyebab
kriptosporidiosis
Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar
tubuh manusia. Terdapat tiga jenis cacing yang menjadi parasit dalam
tubuh manusia, yaitu:
a.Platyhelminthes atau cacing pipih, termasuk cacing hisap (trematoda)
dan cacing pita penyebab taeniasis.
b.Acanthocephala atau cacing kepala duri.
c.Nematoda, termasuk cacing gelang yang menyebabkan penyakit
ascariasis, cacing kremi, dan cacing tambang.
Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan,
darah, sistem getah bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak
dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Selain bentuk cacing
dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan
tubuh.

Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan


mendapat makanan dengan menghisap darah manusia, misalnya kutu
yang hidup di kemaluan atau di kulit kepala, dan tungau penyebab
penyakit kudis (skabies).
BAB I
1.Penyakit-Penyakit Infeksi dan Parasit tertentu (A00 – B99) [107 –
180]
2.Mencakup (includes) : Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap
menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas
3.Kecuali (Excludes) :
Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)
Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh Penyakit
infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan nifas
[kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus
(HIV)] (O98.-).
Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal
[kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus
perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).
Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)
Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
            A00-A09    Penyakit infeksi usus
            A15-A19    Tuberculosis
            A20-A28    Penyakit bakteri zoonotik tertentu
            A30-A49    Penyakit bakteri lainnya
            A50-A64    Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
            A65-A69    Penyakit akibat spirochaeta lainnya
            A70-A74    Penyakit lain akibat chlamydia
            A75-A79    Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
 A80-A89  Infeksi virus sistem syaraf pusat
 A90-A99  Demam akibat virus asal-arthropoda dan dbd akibat virus
B00-B09   Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
B15-B19   Hepatitis virus
B20-B24   Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
B25-B34   Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
            B35-B49                     Mikosis
            B50-B64                     Penyakit akibat protozoa
            B65-B83                     Penyakit akibat cacing (helminthiases)
            B85-B89                     Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
            B90-B94                     Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
            B95-B97                     Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
            B99               Penyakit-penyakit menular lainnya
LATIHAN 1
1. DemamTyphoid
2. penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus
3. Hansen's disease
4. Demam berdarah
5. Adenoviral meningitis
6. Hepatitis C akut
7. antrak
8. TB tulang punggung torakal
9. TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum
10. GO orchitis
11. Toxoplasmosis kongenital
12. GE Akut Akibat Infeksi
13. GE Akut Akibat Eltor
14. GE Akibat Pencernaan
15. AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA +
16. Cacar Air Dengan Konjungvitis
17. Panu
18. Septicaemia Meninggococal acute
19. Poliomyelitis akut
20. Hepatiis B dengan Coma
CONTOH SOAL
NO DIAGNOSA ICD 10
1 DemamTyphoid A01.0
2 Penyakit demam chikungunya yang disebabkan oleh virus A92.0
3 Hansen's disease A30.9
4 Demam berdarah A91
5 Adenoviral meningitis A87.1
6 Hepatitis C akut B17.1
7 Infeksi sapi gila subaktif A81.0
8 TB tulang punggung torakal A18.0 +, M49* 4
9 TB paru aktif, BTA + pada biakan sputum A15.0
10 GO orchitis A54.2 +, N51.1 *
11 Toxoplasmosis kongenital P37.1
12 GE Akut Akibat Infeksi A09
13 GE Akut Akibat Eltor A00.1
14 GE Akibat Pencernaan K52.9
15 AIDS dengan TB Paru Kuman dengan BTA + B22.0
16 Cacar Air Dengan Konjungvitis B01.8
17 Panu B35.9
18 Septicaemia Meninggococal acute A39.2
19 Poliomyelitis akut A80.9
20 Abces hati amoebiasis A06.4
TUGAS KELOMPOK RANGKUMAN
KULIAH HARI INI
Kelompok dibagi 7
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai