Anda di halaman 1dari 57

SESI 1 & 2

MELAKUKAN KODEFIKASI PENYEBAB UTAMA KEMATIAN YG


DIPILIH BERDASARKAN ATURAN PENGKODEAN MORTALITAS

U N D E R LY I N G CAUSE OF DEATH (UCOD )

PRODI D3 REKAM MEDIS STIKES


DHARMA LANDBOUW

SANTI DESWITA, Amd. PK, SKM, MKM


08/22/2022 1
PERTANYAAN :
 Mortalitas ?


Sebab Kematian ? :
Und er lying Cause of deat h?
 Digunakan untuk apa ?
 Siapa yang menggunakan ?
 Apa dasar hukumnya ?

MORTALITY
 Mortalitas berasal dari “Mortal” yang berasal dari kata latin “Mors” (Kematian).
 Mortalitas adalah ukuran atau jumlah angka kematian, penyebab kematian ( umumnya atau
karena akibat yang spesifik ) pada suatu populasi.

08/22/2022 2
Definisi:
• Mortalitas = angka kematian
• Sebab kematian : semua penyakit, keadaan sakit at au
ceder a yang dapat menimbulkan kemat ian dan
kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cedera
yang mematikan
• UCOD (U N D E R LY I N G C A U S E O F D E AT H ) :
Penyakitl Keadaan yang menyebabkan kematian/
Penyebab dasar kematian

Penyebab Dasar Kematian (Definisi WHO)


 Penyakit atau cedera sebagai awal perjalanan penyakit sampai menuju
kematian; atau
 Keadaan kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan kematian akibat
cedera
08/22/2022 3
DASAR HUKUM

Peraturan Bersama

08/22/2022 4
DASAR HUKUM

08/22/2022 5
KEGUNAAN MORTALITY CODING

1. Untuk perencanaan program


2. Untuk menentukan penyebab kematian di bagian Forensik
3. Untuk memilih penyebab tunggal/kondisi yang tertera pada
sertifikat kematian Sebagai sumber informasi kesehatan
4. Untuk membantu memecahkan mata rantai kejadian atau
keadaan tertentu yang menyebabkan kematian.

08/22/2022 6
FORMULIR I lnternasional Sertifikat Penyebab Kematian

 Diisi dan ditandatangani oleh dokter


 Terdiri dari 2 Bagian pengisian sebab kematian
 Desai n dipak ai di Ind onesia at as r ek omend asi W H O
 Dapat dimodifikasi bila diperlukan( ditambahkan sesuai kebutuhan
sesuai kebi.iakan PemerintahYang dapat ditambahkan hanya pada
bagian I

08/22/2022 7
Pentingnya catatan Waktu

Pencatatan perkiraan waktu timbulnya penyakit Ikondisi


dengan tanggal kematian bermanfaat untuk dapat
menentukan sebab kematian dengan tepat baik oleh dokter
maupun koder.

08/22/2022 8
Masalah :
 Urutan underlying cause of Death tidak selalu sesuai kaidah
penulisan dalam sertifikat
 Penyakit tidak selalu dalam urutan
 Pengertian penyebab kematian dan penyebab langsung
kematian seringkali tumpang tindik
 Pemahaman batasan pada sertifikat kematian tidak dipahami

08/22/2022 9
MORTALITY CODING ATURAN ICD-10

GENERAL PRINCIPLE: ( Prinsip Umum)


Aturan umum menentukan, bahwa apabila ada lebih dari satu kondisi
direkam pada butir sertifikat kematian, maka kondisi yang direkam di
baris paling bawah ditent uk an sebagai peny ak it peny ebab
kematian (UCOD).

Contoh: I. a) Gagal hati


b) Obstruksi saluran empedu
c) icteric
d) Kanker pankreas

Mak a pi lih: Kank er Pank reas sebagai peny ak it penyebab k emat ian.

08/22/2022 10
Urutan
Sebab
UCOD sebab
dasar
Kemati
an

08/22/2022 11
Sebab dasar terjadinya kematian
 Keadaan penyakit atau cedera sebagai pemicu urutan kejadian
yang mengakibatkan kematian, serta kecelakaan atau
kekerasan yang menghasilkan cedera fatal hingga
mengakibatkan kematian

 Dalam melaksanakan koding pada kasus/pasien meninggal ada


beberapa bagian yang harus dipahami, terutama pemilihan
diagnosis utama penyebab kematian karena tidak selalu
diagnosis yang ditegakkan oleh dokter diakhir episode
perawatan merupakan penyebab langsung kematian
08/22/2022 12
ACUAN PENENTUAN UCOD
 Penyebab Langsung

 Penyebab Antara

 Penyebab Dasar

08/22/2022 13
Penyebab Langsung
• Semua penyakit, kondisi morbiditas atau cedera serta
keadaan akibat kecelakaan yang langsung menyebabkan atau
turut serta menyebabkan kematian

Penyebab Antara
• Bila lebih dari 2 sebab terekam, harus dilakukan seleksi sesuai
aturan berdasarkan konsep sebab yang mendasari kematian
(Underlying cause of death)
08/22/2022 14
Penyebab Dasar
• Sebab yang mendasari kematian (Underlying Cause of Death)
1. Penyakit atau cedera yang menimbulkan rangkaian peristiwa
morbiditas yang secara langsung menyebabkan kematian
2. Keadaan (akibat) kecelakaan atau kekerasan yang
menghasilkan cedera fatal

08/22/2022 15
Ikhtisar Penentuan Kode Mortalitas
 ICD sebagai dasar mempersiapkan data statistik
kematian
 Sertifikat kematian merupakan sumber utama data
kematian/mortalitas
 Orang yang membuat Sertifikat Penyebab kematian
harus mengisi keterangan penyebab kematian
dalam format sertifikat internasional

08/22/2022 16
 Formulir Keterangan Penyebab Kematian
(FKPK): sumber data utama kematian
 Pengisian FKPK dan kode penyebab kematian
berdasarkan format WHO
 Dua jenis format:
1. Kematian 7 hari ke atas
2. Kematian 0-6 hari termasuk lahir mati

08/22/2022 17
FORMULIR INTERNASIONAL SERTIFIKAT MEDIS
PENYEBAB
KEMATIAN
Penyebab Perkiraan Interval
Kematian anta1·a .Awalnya
dan
I Kematian
Penyakit atau kondisi (a) .
yang langsung
menuju kematian" akibat (atau sebagai konselmensi dari)

(b) .
Penyebab pe11dah11/11
Kondisi sakit, kalau ada, alaoat (arau sebagai konselmtnsi dari)
yang menimbulkan
penyebab di aras.
dengan meletakkan (c)
kondisi dasar paling ····················································
akhir ····
alaoat (arau sebagai konscln,ensi
(cl) .
dari)
II
Kondisi penting lain
yang ikut
menyebabkan
kematian, tapi tidak
berhubungan dengan
penyakit atau kondisi
penyebab kematian.
• l ni tidak sama dengan cara kemattan; seperti k egagalanj antung
arm, kegagalan pemafosan. l ni adalah penyaki1, cedera, atau
komplikas) 08/22/2022 18
yang menvebabkan kemattan.
at i
r M
l u a
Ke
i en
s
Pa
08/22/2022 19
Bagian dari Format Internasional Formulir
Keterangan Penyebab Kematian

 Bagian I – digunakan untuk penyakit yang berkaitan


dengan perjalanan kejadian yang menyebabkan kematian
secara langsung

 Bagian II – digunakan untuk kondisi yang tidak berkaitan


dimana tidak ada hubungan dengan kejadian kematian
secara langsung, tetapi secara alamiah berkontribusi
tehadap kematian tersebut.
08/22/2022 20
Penyebab Kematian (Cause of Death)

 Jikalebih dari 1 penyebab: tentukan terlebih dulu


kondisi/penyakit yang merupakan awal urutan perjalanan
penyakit menuju kematian

 Penyakit/kondisi pada a sebagai akibat dari b, b sebagai akibat


dari c, c sebagai akibat dari d

 BagianII adalah penyakit yang turut berkontribusi terhadap


kematian tetapi tidak secara langsung

08/22/2022 21
Diagnosis dan Pengkodean menurut ICD-10

 Doktermembuat resume perjalanan penyakit dan


pemeriksaan penunjang, dan menegakkan diagnosis penyakit
yang diderita

 Doktermenuliskan penyebab kematian pada FKPK secara


berurutan

 Pengkodean penyakit/kecelakaan/cedera penyebab


kematian diisi oleh petugas rekam medik

08/22/2022 22
Completed Medical Certificate of Cause of Death

I Duration
Disease or condition (a)…Acute on chronic renal failure between onset
directly leading to due to or as a consequence of and death
death* …12 days…
Antecedent causes (b)…Glomerulonephritis…..
Morbid conditions due to or as a consequence of …1 year
giving rise to the above
cause, stating the underlying (c)….Diabetic nephropathy… …5 years
condition last due to or as a consequence of

(d)…Diabetes Type II… …10 years…

II
Other significant conditions Femoral neck fracture, femoral 1 month
contributing to the death, fracture repair, …………………
but not related to the disease Post operative haematoma …………………
condition causing it ……………………………… ……

*This does not mean the mode of dying e.g. heart failure, respiratory failure.
It means the disease, injury or complication that caused death.

08/22/2022 23
Selang waktu

 Selang waktu mulai terjadinya penyakit sampai meninggal


dihitung dari: terjadinya penyakit penyebab kematian
sampai meninggal
 Kolom waktu yang disediakan adalah tahun, bulan, hari, jam
 Penyakit kronik umumnya terisi kolom bulan dan tahun
 Penyakit akut umumnya terisi kolom jam dan hari

08/22/2022 24
Konsep Penyebab Dasar Kematian
 Jika hanya ada satu diagnosis penyebab kematian, penyebab
kematian tersebut ditulis pada garis 1a dari sertifikat
(catatan: untuk kesepakatan di tulis di 1d)

 Jika dua tau lebih kondisi yang secara langsung berkontribusi


terhadap kematian, harus dituliskan secara berkaitan dalam
bagian I dari sertifikat dengan penyebab dasarnya di tulis pada
baris terbawah (catatan: untuk kesepakatan di tulis di 1d)

 Untuk mentabulasi dan membuat laporan, tentukan kode


penyebab dasar kematian (underlying cause of death=UCOD)

08/22/2022 25
Penentuan UCOD

 Jika hanya ada satu kondisi yang tertera dalam sertifikat, maka kondisi itu
menjadi UCOD
 UCOD seharusnya ditulis sendiri di baris terbawah pada bagian I sertifikat.
 Tidak semua sertifikat ini benar-benar tepat dan sederhana ketika
pemilihan kondisi sebagai UCOD untuk tujuan preventif dan kesehatan
masyarakat.
 Untuk itu, WHO telah mengembangkan aturan-aturan dan modifikasi
dalam menentukan UCOD
 Aturan-aturan ini tidak menuntut memiliki pengetahuan klinis, hanya
ketrampilan dalam mengkode.
08/22/2022 26
Menentukan Penyebab Dasar Kematian (UCOD)
 Prinsip umum
 Rule 1
 Rule 2
 Rule 3

08/22/2022 27
Prinsip umum
A. Jika pada Bag I diisi lebih dari satu kondisi, maka kondisi pada
baris terbawah dari Bag. I harus dipilih sebagai UCOD jika
kondisi tsb. dapat mengakibatkan semua kondisi di atasnya.

 Contoh:
I (a) Abscess of Lung dengan pneumoni (J85.1)
(b) Lobar pneumonia (J18.1)

Pilih Lobar pneumonia sebagai UCOD

08/22/2022 28
Latihan
 Pilihpenyebab dasar kematian, dengan menerapkan
prinsip umum

I (a) Hepatic Failure (K72.9)


(b) Bile duct obstruction (K83.1)
(c) Carcinoma of head of pancreas (C25.0)

Pilih Carcinoma of head of pancreas (C25.0) Sebagai


UCOD

08/22/2022 29
Rule 1 (Prinsip umum tidak berlaku)
1. Jika ada lebih dari satu kondisi yang dituliskan, tapi prinsip umum tidak
dapat diterapkan, maka pilih kondisi yg diisikan tersendiri sebagai
penyebab dasar apabila kondisi itu merupakan penyebab mula-mula dari
urutan yang berakhir dengan kondisi yang diisikan pertama pada SKPK

I a. Acute myocardial infarction anterolateral (AMI) (I21.0)


b. Atherosclerotic heart diseases (I25.1)
c. Reumatoid Artritis (M06.9)
II. -
Pilih Atherosclerotic heart diseases. Laporan urutan berakhir pada kondisi
pertama yaitu AMI sebagai akibat dari atherosclerotic diseases. RA tidak
dapat mengakibatkan atherosclerotic diseases
08/22/2022 30
2. Jika terdapat lebih dari 1 urutan yg berakhir dgn kondisi yg pertama
disebutkan, maka pilih penyebab awal dari urutan yg disebutkan
pertama.

 Contoh:
I (a) Bronchopneumonia (J18.00
(b) Cerebral infarction and Hipertensive heart diseases
II. -

Pilih cerebral infarction (I63.9) penyebab yg mula-mula dari urutan


yg disebut pertama yang dipilih. BP akibat CVD dan BP akibat HHD

08/22/2022 31
Rule 2
 Jika tidak ada urutan yang dilaporkan yang berakhir pada kondisi
yang diisikan pertama pada Sertifikat, maka pilih kondisi yg
disebutkan pertama.
 Contoh
I (a) Pernicious anaemia dan gangrene of foot (atherosclerosis)
(b) Atherosclerosis

Atherosclerosis tidak merupakan urutan yg berakhir dgn pernicious


anaemia sbg kondisi yg disebutkan pertama
Jadi dipilih pernicious anaemia.(D51.0)

08/22/2022 32
Rule 3
 Jika kondisi yang dipilih dgn prinsip umum atau Rule 1 atau Rule 2
ternyata secara jelas merupakan akibat langsung dari kondisi lain yang
dilaporkan pada Bagian I atau II, pilih kondisi lain tersebut.
Contoh:
 Bagian 1 a. Sepsis (A41.9)
b. Edema cerebri (G93.6)

 Bagian II Hemoragi batang otak intrakranium


UCOD FINAL I61.3

08/22/2022 33
Rule 3

 Bagian 1 a. Sepsis (A41.9


b. Edema cerebri G93.6
A000 -R825 UCOD TENTATIF
 Bagian II Hemoragi batang otak intrakranii Tabel E I61.3 DS I600 -I698
UCOD FINAL I61.3

08/22/2022 34
Rule 3

I a.Gagal katub mitral (I05.8) UCOD TENTATIF


b. -
c. -
d. -
II. Insufisiensi aorta dan trikuspidal (I08.2)
DSC I082 I083
I08.3 Combined disorders of mitral, aortic and

tricuspid valves

Ucod final I08.3

08/22/2022 35
Pengertian hubungan kausal
 Dipakai Tabel Penentuan MMDS
 Penetapan UCOD yang benar
 Penentuan kode penyebab multipel yg tepat
 Isi MMDS: panduan dan arah penerapan rule seleksi dan rule modifikasi yang
dipublikasikan dalam ICD-10 volume 2
 Tabel A, B, C, D, E, F, G, H

08/22/2022 36
Tabel A
 Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan dalam pengkodean
penyebab dasar dan multipel (antara dan langsung)

Tabel B
 Daftar kode ICD-10 yang benar untuk penggunaan dalam pengkodean
penyebab multipel, tapi tidak untuk penyebab dasar

Tabel C
 Daftar kode ICD-10 yang tidak benar untuk pengkodean penyebab dasar dan
multipel

08/22/2022 37
Tabel D
 Menentukan hubungan kausal kondisi yang tertulis
 Address code di bag.atas, didahului -- ……. --
Subaddress di bag.bawah
 Address adalah kode yg dirinci pd baris Ia, Ib, Ic
 Kondisiyg kodenya tidak tercantum pada
subaddress, tidak bisa menyebabkan kondisi yg
ada pada address code, maka kode ini bukan
merupakan urutan yg bisa diterima
 Dipakai untuk menentukan hubungan kausal
ketika menerapkan Prinsip Umum, Rule seleksi 1
dan 2 08/22/2022 38
Tabel D (lanjutan)

 Tabel D ambivalen: subaddress memiliki hubungan kausal yang meragukan


(mungkin atau tidak ada hubungan kausal)
 Ada tanda M (“meragukan”)
 Diteruskan dengan memeriksa pada Tabel F,
 Untuk memilih penyebab dasar kematian maka kondisi yang tercantum
pada Tabel F harus terpenuhi

08/22/2022 39
Tabel E
 Tabel modifikasi
 Dipakai untuk aplikasi Rule seleksi 3, modifikasi
Rule A (Senility), C (Linkage), D (Specificity), E
(Early and Late Stage), F (Sequelae)
 Kode address pada tabel E adalah kode T(tentatif)
UCOD
 Prinsip umum, Rules 1 dan 2 harus dijalankan
sebelum mendapat TUCOD
 Untuk gunakan Tabel Epengertian simbol dan
singkatan yi: simbol M, Simbol # (pertimbangan
khusus dalam penerapan modifikasi Rule C Linkage)
08/22/2022 40
Akronim Tabel E

DS: Direct Sequel (Rule Seleksi 3)


DSC: Direct Sequel Combine (Rule seleksi 3)
IDDC: Ill Defined Direct Combine (Rule Modifikasi A)
SENMC: Senility Mention Combine (Rule Modifikasi A)
SENDC: Senility Due to Combine (Rule Modifikasi A)
LMP: UnderLying with Mention Preferred (Rule Modifikasi C)
LMC: UnderLying with Mention of Combine (Rule Modifikasi C)
LDP: UnderLying in the Due to Position (Rule Modifikasi C)
LDC: UnderLying in the Due to Position Combine (Rule Modifikasi C)
SMP: Selected Modification Preferred (Rule Modifikasi D)
SMC: Selected Modification Combine (Rule Modifikasi D)
SDC: Selected in the Due to position Combine 08/22/2022
(Rule Modifikasi
41
D)
 Tabel F menerangkan ambivalen (M) yang ditemukan pada Tabel D dan
Tabel E

 Tabel G merupakan daftar konversi utk menciptakan kategori ICD-10


(contoh: A1690A169)

 Table H terdiri dari daftar kode yang dianggap remeh/tidak berarti


sebagai UCOD

08/22/2022 42
Menerapkan Prinsip Umum dan
Rule Seleksi menggunakan
MMDS Decision Tables

08/22/2022 43
a. Menggunakan Decision Tabel D untuk
menerapkan Prinsip Umum

Ia. Gagal jantung (I50.9)


b. Infark miokard akut (I21.9)
c. Arteriosklerosis generalisata (I70.9)
d. Hipertensi (I10)
II. ----

08/22/2022 44
Langkah 1
 Dapatkah Hipertensi (I10) menyebabkan I70.9?
 Pakai tabel D; I70.9 sebagai address, I10 sebagai subaddress
Langkah 2
 Dapatkah I10 menyebabkan I21.9?
Langkah 3
 Dapatkah I10 menyebabkan I50.9?

Jawaban: I10 bisa menyebabkan I70.9, I21.9, I50.9, jadi I10 sebagai UCOD
Tentatif  mungkin dapat dimodifikasi dengan Rule3 atau Rule
modifikasi.

08/22/2022 45
b. Menggunakan Decision Tabel D untuk menerapkan
Rule Seleksi 1
Ia. Gagal jantung (I50.9)
b. Hipertensi portal (K76.6)
c. Sirosis hati (K74.6), Alkoholisme (F10.2)
II.
Tiga urutan potensial yang harus dibuktikan
Gagal jantung Gagal jantung Gagal jantung

Hipertensi portal Hipertensi portal Hipertensi portal

Sirosis hati Alkoholisme

08/22/2022 46
Langkah 1
 Apakah hipertensi portal dapat menyebabkan gagal jantung?
Langkah 2
 Apakah sirosis hati dan alkoholisme dapat menyebabkan hipertensi portal?

Rule 1 menyatakan jika ada lebih dari satu urutan yang berakhir dengan
kondisi yang pertama disebutkan, pilihlah penyebab awal dari urutan yang
disebut pertama. Jadi Sirosis hepatis (K74.6) sebagai TUCOD

08/22/2022 47
c. Menggunakan Decision Tabel D untuk menerapkan
Rule Seleksi 2
Ia. Anemia pernisiosa (D51.0) dan gangraen kaki (R02)
b. Aterosklerosis (I70.9)
c.
d.
Prinsip umum -- Dapatkah I70.9 menyebabkan D51.0 dan R02? Tidak! I70.9 tidak tercantum sebagai
sub address daripada D51.0  Prinsip umum tidak berlaku
Rule 1 juga tidak berlaku
Maka dipakai Rule 2 (jika tdk ada urutan yang dilaporkan yang berakhir dengan kondisi yg pertama
diisikan pada sertifikat maka pilih kondisi yang pertama disebutkan), sebagai UCOD tentatif
adalah D51.0

08/22/2022 48
e. Menggunakan Decision Tabel F untuk
Hubungan Ambivalen
 Buku Halaman 36 dan 37

08/22/2022 49
Kasus 1 : Riwayat seorang wanita mengalami abortus spontan pada
minggu ke 12 dan 18, masuk RS pada kehamilan 24 minggu dengan
diagnosa persalinan premature. dilakukan persalinan spontan dengan
berat bayi lahir !"" gram, bayi meninggal pada hari pertama,
bagaimanakah urutan penulisan didalam sertifikat kematian perinatal  
Jawab :
a. Pulmonary immaturity (P28.)
b. Premature immaturity (P07.2)
c. Persalinan premature (O60.1)
d. Abortus berulang (O30.4)

UCOD : Premature immaturity (P07.2)


Rule : Rule 1

08/22/2022 50
Kasus 2 :
Seorang ibu hamil umur 30 tahun mempunyai anak umur 4 tahun yang lahir
dengan kehamilan normal dengan hydramnions. ada kehamilan saat ini usia
kehamilan 36 minggu dilakukan pemeriksaan X- Ray didapati anencepali.
Persalinan dilakukan dengan induksi dan bayi lahir mati dengan anencephali
berat badan 1500 gram. penyebab kematian perinatal :
Jawab :
a. Anencephaly (Q35.0)
b. Hydramnion
c. Kelahiran &nduksi

UCOD : Hydramnion
Rule : Rule P2
BBLR tidak mempengaruhi kondisi bayi saat dilahirkan sudah dalam keadaan
meninggal, tetapi berpengaruh Jika bayi lahir hidup kemudian mati

08/22/2022 51
Pada prinsip umum pilih kondisi yang paling bawah
sebagai penyebab dasar kematian pada bagian
pertama dalam sertifikat kematian.
Contoh :
a.Syndrome Uremia (N18.9)
b.CKD Stage 5 (N18.5)
c.Ca. Prostate (C61)
UCOD: Ca Prostate
Rule : Prinsip umum

08/22/2022 52
Seorang laki - laki berusia 36 tahun, datang ke poliklinik paru dengan keluhan sesak
nafas. ternyata setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif didapatkan penyakit
tuberkulosis paru. dalam catatan berkas rekam medisnya, pasien tersebut adalah
penderita HIV/AIDS. Selain hal tersebut pasien diduga mengidap penyakit
osteoarthtritis. tentukan kode dan buatlah urutan dalam sertifikat kematiannya;
Jawab :
I . A. TB Paru (A16.2)
B. HIV/AIDS (B24)

II. A. Osteoartritis (M19.9)


UCOD : HIV / AIDS (B20.0)
Rule : Rule 3 modifikasi C

Seseorang yang mengidap penyakit HIV/AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah sehingga mudah terinfeksi bakteri seperti bakteri mycoba bakterium
tubercolusis yang menyebabkan penyakit TBC. Penyakit HIV/AIDS merupakan kondisi
primer. TB (A16.2) dianggap konsekuensi langsung dari penyakit HIV/AIDS.

08/22/2022 53
seorang wanita 69 tahun mengeluh bernafas susah dan pendek/ sesak. dia mengeuh
seperti ini sudah 10 hari. Sebelumnya 2 tahun lalu dioperasi : Gastrectomy for carcinoma
stomach. Pada pemeriksaan terdapat massa irregular pada upper abdomen dan pada
pleural eAusion kanan. Dilakuakn tindakan pleural aspiration, dan meninggal 3 hari
kemudian.
Final diagnosis : seperti dibawah, urutkan dalam sertifikat kematian
• Secondary malignant neoplasm of Pleura
• Respiratory failure
• Carcinomatosis
• Previously resected Ca Stomach  
Jawab :
a. Respiratory Bailure (J96.9)
b. Sekondary malignant neoplasm of Pleura (C78.2)
c. Carcinomatosis (M8010/6, c80.0)
d. Previously resected Ca Stomach (C16.9)

UCOD: Previously resected Ca Stomach (C16.9)

08/22/2022 54
Kematian obstetric langsung
Kematian seorang wanita yang ter0adi saat hamil dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya,
yang diakibatkan oleh sebab apapun yang terkait dengan penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh insiden dan kecelakaan. dibagi menjadi
a. Kematian obstetrik langsung -dalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan masa
nifas, dan segala intervensi penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. (ex :
perdarahan. pre eklamsi, post partum, infeksi)
b. Kematian obstetrik tidak langsung Kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang sudah
diderita sebelum kehamilan persalinan penyakit yang timbul selama kehamilan yang tidak
berkaitan dengan penyebab obstetrik langsung akan tetapi diperburuk oleh pengaruh
siologiik akibat kematian, sehingga keadaan penderita men0adi semakin buruk. Kematian
obstetrik tidak langsung ini disebabkan misalnya oleh karena hipertensi, jantung, diabetes,
anemia, hepatitis, dll
08/22/2022 55
Late Maternal Death = Kematian bumil

1. Kematian maternal lanjut (Late Maternal Death) adalah kematian yang diakibatkan penyebab
obstetrik langsung dan tidak langsung lebih dari 42 hari namun kurang dari 1 tahun (antara 42
hari > 1 tahun) setelah melahirkan (after termination pregnancy)
2. Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dan dapat berpengaruh pada kematian
ibu di indonesia. Secara umum akronim, diantaranya kita mengenal 3T (3 fase terlambat) dan
4T (menghindari 4 terlalu). Tiga Fase terlambat yaitu, Terlambat 1 = terlambat memutuskan
untuk mencari pertolongan baik secara individu, keluarga, atau keduanya. Faktor-faktor yang
memepengaruhi fase 1 ini adalah terlambat mengenali kualitas efektifitas dari pelayanan
kesehatan. Terlambat 2 = terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor-Faktor
yang mempengaruhi fase 2 adalah lamanya pengangkutan , kondisi jalan dan biaya
transportasi. Terlambat 3 = terlambat mendapatka pelayanan adekuat. Faktor-faktor yang
memepengaruhi fase 3 ini adalah terlambat mendapatkan pelayanan pertama kali di RS
rujukan. Keterlambatan ini dapat dipengaruhi kelengkapan peralatan di RS, ketersediaan
obat, dan ketersediaan tenaga terlatih. disamping faktor 3 terlambat tersebut, bagi wanita
usia subur sebaiknya menghindari 4T yaitu terlalu muda untuk melahirkan, terlalu tua untuk
melahirkan, terlalu rapat Jarak kelahiran, dan terlalu banyak melahirkan
08/22/2022 56
TERIMAKASIH

08/22/2022 57

Anda mungkin juga menyukai