Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

Alamat: Jl. Soekarno Hatta No. 11 Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi.

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Kebijakan Kesehatan


Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Dosen : Drs. H. Nuryanuwar,Apt.MM.MKes.MMR
Waktu : 45 Menit
Nama : Santi Deswita
Nim : 1913101044

Petunjuk :
Jawablah soal dibawah ini dengan sempurna.
1. Sejak Indonesia meraih kemerdekaan 76 tahun lalu, perkembangan dunia kesehatan
di Indonesia semakin membaik. Hal tersebut terbukti dari banyaknya inovasi dunia
kesehatan yang diciptakan, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun
meski perkembangannya cukup pesat, negara ini masih dilanda beberapa masalah
kesehatan yang terus meningkat. Masalah-masalah ini masih menjadi beban dan
tantangan utama di dunia kesehatan Indonesia. Jelaskan oleh Saudara beberapa
masalah dan tantangan di dunia kesehatan Indonesia tersebut, serta strategi
pemerintah dalam mengatasinya…?

JAWABAN :

Masalah Kesehataan yag ada diindonesia tantangan didunia kesehatan dan startegi
pemerintah dalam mengatasinya :
a. Kematian Ibu Akibat Melahirkan

Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami


penurunan. Namun, jumlahnya tetap masih jauh dari target yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu
yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat, dan faktor-
faktor lainnya. Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah
hipertensi kehamilan dan perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang
sering kali menyebabkan kematian ibu adalah penanganan komplikasi,
anemia, diabetes, malaria, dan umur yang terlalu muda. 
Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah tengah menggencarkan
program pembangunan puskesmas, diiringi pula dengan peningkatan
kualitas pelayanannya. Pemerintah juga sedang menciptakan pola
keanekaragaman makanan untuk gizi ibu hamil. Program KB yang
dicanangkan  juga digunakan untuk menurunkan angka kematian ibu.

b. Masalah Gizi Buruk


Masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan
yang harus ditangani dengan serius. Kondisi stunting  (pendek) sendiri
disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh yang tidak tepat , sehingga
mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang secara maksimal,
mudah sakit, maupun berdaya saing rendah. 
  Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan
pertumbuhan yang serius ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi,
jika stunting terjadi lewat dari 1.000 hari, dampak buruknya bisa sangat
sulit diobati. 

  Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah mengadakan


program sosialisasi kepada masyarakat agar dididik untuk memahami
pentingnya gizi bagi ibu dan anak. Pemerintah menetapkan fokus  pada
1000 hari pertama kehidupan, terhitung sejak konsepsi hingga anak
berusia 2 tahun.

c. Meningkatnya Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular telah menjadi beban utama di
Indonesia, ketimbang penyakit menular. Karenanya, saat ini Indonesia
memang mengalami tantangan dua kali lipat, yaitu penyakit tidak
menular dan penyakit menular.
  Penyakit tidak menular yang paling banyak menyerang masyarakat
Indonesia meliputi hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK), Jantung. Selain itu, jumlah kematian akibat
rokok juga terus meningkat.

Strategi pemerintah dalam menanggulangi masalah ini adalah


dengan melaksanakan Pos Pembinaan Terpadu Pengendalian Penyakit
Tidak Menular (Posbindu-PTM), sebagai upaya memonitor dan deteksi
dini faktor risiko penyakit tidak menular di masyarakat. Deteksi dini
sangat penting, karena sebagian besar masyarakat Indonesia tidak
menyadari bahwa dirinya menderita penyakit tidak menular. Oleh sebab
itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan sosialisasi dan
program jaminan kesehatan seperti BPJS

d. Meningkatnya Masalah Penyakit Menular


Seperti Masalah Pandemi Covid 19
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 silam
menyebabkan perubahan di berbagai aspek kehidupan, terutama sangat
berpengaruh signifikan di aspek kesehatan masyarakat. Sehingga,
pelaksanaan program-program bidang kesehatan kini terfokus pada
penanganan Covid-19.
Covid 19 menuntut untuk melakukan perubahan, baik dalam hal cara
berpikir, cara berperilaku, dan cara bekerja. Tantangan selanjutnya adalah
cara berpikir dan cara berperilaku yang dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan tangguh terhadap ancaman penyakit termasuk
dari penyakit hari esok.
Pandemi COVID-19 di Indonesia mengakibatkan peningkatan beban
yang sangat berat terhadap sistem pelayanan kesehatan di tanah air,
termasuk pada tenaga kesehatan. Risiko yang paling kasat mata adalah aspek
keselamatan tenaga kesehatan terutama di lini terdepan, yang sangat rentan
terpapar COVID-19 hingga berisiko mengancam keselamatan jiwa. Tercatat
sudah lebih dari 100 Dokter dan ratusan tenaga medis lain meninggal dunia
karena terinfeksi COVID-19 pada saat menjalankan tugas pelayanan
kesehatan.
Selain aspek keselamatan dan perlindungan dari infeksi, risiko lain
yang juga sangat berpotensi mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas
pelayanan medis tenaga kesehatan kita adalah aspek kesehatan mental
termasuk risiko burnout syndrome atau keletihan mental. Tenaga kesehatan
berpotensi terpajan dengan tingkat stres yang sangat tinggi, namun belum
ada aturan atau kebijakan yang dapat melindungi mereka dari segi kesehatan
mental.
Sejak pandemi sudah banyak sekali usaha dan kebijakan dalam
penaganan covid 19 namun Pemerintah harus melihat situasi ini
secara helicopter view, tidak bisa melihat secara parsial. Jika hanya dilihat dari
sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Namun jika dilihat dari sisi
ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi. Ini harus dilakukan
secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena Pemerintah harus
mempertimbangkan berbagai aspek ini

2. Kebijakan (Policy) adalah sejumlah  keputusan  yang  dibuat  oleh


mereka yang bertanggung jawab, jelaskan perbedaan kebijakan publik dengan
kebijakan kesehatan 

JAWABAN
Kebijakan Publik dapat bersifat positif atau negative , dia berdasarkan hokum dan
kewenangan yang berlaku, dan Terdiri dari serangkaian kegiatan yang disusun oleh
aparat pemerintahan
Kebijakan kesehatan, jaringan keputusan saling berhubungan yang bersama-sama
membentuk suatu strategi atau pendekatan dalam kaitannya dengan isu praktis
mengenai pelayanan kesehatan, mencakup serangkaian kegiatan yang berpengaruh
pada institusi, organisasi, pelayanan, dan pembiayaan sistem kesehatan, mengatur
kegiatan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan dan organisasi pemerintah,
swasta maupun lembaga lain yang bergerak dalam bidang kesehatan, Dinamika
Sosial pada Masyarakat Lokal, menentukan tingkat bantuan masyarakat di dalam
sistem pelayanan kesehatan, Kondisi-kondisi yang Berlaku di Lingkungan Global,
mempengaruhi kebutuhan sistem pelayanan kesehatan, Perspektif Sistem,
mempertimbangkan suatu isu politik dan keputusan mengenai sasaran hasil jangka
panjang dari negara

Perbedaan Kebijakan Publik dan Kebijakan Kesehatan

Kebijakan Publik Kebijakan Kesehatan


Pengertiannya David Easton dalam A Systems Analysis Menurut de Leeuw:1989
of Political Life (1965) mendefinisikan Serangkaian keputusan, rencana, dan
kebijakan publik sebagai pengalokasian tindakan yang dilakukan untuk
nilai-nilai secara paksa kepada seluruh mencapai tujuan spesifik kesehatan
anggota masyarakat. dalam masyarakat. Ahli lain
menyebut kebijakan kesehatan
Menurut Anderson dalam Public Policy sebagai kebijakan yang bertujuan
Making (1984), kebijakan publik adalah memberi dampak positif terhadap
kebijakan-kebijakan yang dikembangkan kesehatan populasi
oleh badan-badan dan pejabat-pejabat
pemerintah.

Tujuan  Dapat dicapainya kesejahteraan  Memahami ilmu kebijakan yang


masyarakat melalui peraturan diterapkan di sistem kesehatan,
yang dibuat oleh pemerintah. khususnya dalam topik
 Diperolehnya nilai-nilai oleh pemerataan pelayanan kesehatan;
publik baik yang bertalian dengan  Meningkatkan pemahaman dan
barang publik (public goods) kemampuan peserta dalam
maupun jasa publik (public metode penelitian kebijakan dan
service). sistem kesehatan sejak dari
menyusun proposal,
melaksanakan penelitian
kebijakan, dan menuliskan hasil;
 Meningkatkan pemahaman dan
kemampuan peserta dalam
metode analisis kebijakan,
penyebaran hasil penelitian, dan
advokasi kebijakan;
 Mengembangkan pusat
pengembangan kebijakan
kesehatan nasional dan regional
dalam mendukung pelaksanaan
desentralisasi di sekto

Ciri-ciri  Kebijakan adalah suatu tindakan Kebijakan kesehatan merupakan


Kebijakan Publik pemerintah yang bertujuan kebijakan publik. Konsep dari
menciptakan kesejahteraan masyarakat. kebijakan publik dapat diartikan
 Kebijakan dibuat melalui tahap-tahap sebagai adanya suatu negara yang
yang sistematis sehingga semua kokoh dan memiliki kewenangan
variabel pokok dari semua serta legitimasi, di mana mewakili
permasalahan yang akan dipecahkan suatu masyarakat dengan
tercakup. menggunakan administrasi dan
 Kebijakan harus dapat dilaksanakan teknik yang berkompeten terhadap
oleh unit organisasi pelaksana. keuangan dan implementasi dalam
 Kebijakan perlu dievaluasi sehingga mengatur kebijakan
diketahui berhasil atau tidaknya dalam Kebijakan-kebijakan kesehatan
menyelesaikan masalah. dibuat oleh pemerintah dan swasta.
Kebijakan merupakan produk
pemerintah, walaupun pelayanan
kesehatan cenderung dilakukan
secara swasta, dikontrakkan atau
melalui suatu kemitraan,
kebijakannya disiapkan oleh
pemerintah di mana keputusannya
mempertimbangkan juga aspek
politik
Tahap-tahap Harold F Gortner dalam Public  Pengembangan kebijakan
Kebijakan Publik Administration (1984) menjelaskan kesehatan) membahas proses dan
terdapat lima tahap dalam proses metode pengembangan kebijakan,
terjadinya kebijakan publik adalah: dengan tujuan mampu
 Identifikasi masalah menjelaskan tahap-tahap dan
 Formulasi pendekatan pengembangan
 Legitimasi kebijakan.
 Aplikasi  Mengenai analisis kebijakan
 Evaluasi Analisis kebijakan dapat dilakukan
dalam bentuk riset terapan untuk
memperoleh pengertian mendalam
terhadap masalah serta isu
kesehatan masyarakat dan
sekaligus menemukan
pemecahannya.
 Analisis pemangku kepentingan
analisis lingkungan dan konteks
politik, ekonomi, sosial dan budaya
pada pengembangan kebijakan
kesehatan.
 Monitoring dan evaluasi kebijakan
 Rekomendasi dan advokasi
kebijakan, peran penting
penyusunan rekomendasi,
advokasi dan kegiatan riset,
penggalangan, lobi, pemantauan
serta evaluasi sebagai bentuk
kegiatan penunjang advokasi dan
kegiatan riset, penggalangan, lobi,
pemantauan serta evaluasi sebagai
bentuk kegiatan penunjang
advokasi dan rekomendasi

3. Sebuah kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah seperti BPJS, JKN-KIS
dan sebagainya tentulah ada latar belakang dan justifikasinya. Coba jelaskan secara
umum :

JAWABAN :
a. Mengapa sebuah kebijakan kesehatan harus diambil ?
Untuk menyediakan pola pencegahan, pelayanan yang terfokus pada
pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap kaum
rentan. Dan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang menjadi
permasalahan kesetanan masyarakat

b. Apa manfaat evaluasi sebuah kebijakan ?


Manfaat Evaluasi Kebijakan :

1. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan. Melalui evaluasi maka dapat


diketahui derajad pencapaian tujuan dan sasaran.
2. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan. Dengan evaluasi juga dapat
diketahui berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.

3. Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan. Salah satu tujuan


evaluasi adalah mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran atau
output dari kebijakan.

4. Mengukur dampak suatu kebijakan. Pada tahap lebih lanjut, evaluasi


ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif
maupun negatif.

5. Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan.

6. Sebagai bahan masukan (input) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan
akair dari evalusai adalah memberikan masukan bagi proses kebijakan ke
depan agar lebih baik.

c. Bagaimana pelaksanaan dari fungsi-fungsi evaluasi kebijakan ?


Pelaksanaan dari fungsi Evaluasi kebijakan
1. Para pelaku yang terlibat dalam tahap perumusan dan implementasi
kebijakan, cenderung untuk memandang evaluasi dari sudut asumsi dan
prosedur sehubungan dengan pencPapaian tujuan utama.
2. POLICY MAKERS: cenderung memandang evaluasi dari segi
kepentingan constituents, karena kekuasaan mereka tergantung pada
dukungan rakyat yang diwakili mereka. Cara evaluasi kebijakan adalah
melalui survei terhadap kepuasan rakyat.
3. POLICY IMPLEMENTERS: cenderung memandang evaluasi dari segi
keberhasilan mengelola program. Karena itu ada kecenderungan untuk
menguasai dan mempengaruhi informasi yang diberikan pada policy
decision makers. Caranya: a. Memilih data dan informasi yang
mendukung kinerja b. Memobilisasi dukungan terhadap kebijakan
d. Apa tujuan evaluasi dari kebijakan tersebut ?
1. menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan Melalui evaluasi maka
dapat diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
2. mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan Dengan evaluasi juga
dapat diketahui berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan
3. mengukur tingkat keluaran outcome suatu kebijakan Salah satu
tujuan evaluasi adalah mengukur berapa besar dan kualitas
pengeluaran atau output dari suatu kebijakan.
4. mengukur dampak suatu kebijakan Pada tahap lebih lanjut, evaluasi
ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak
positif maupun negatif.
5. untuk mengetahui apabila ada penyimpangan Universitas Sumatera
Utara 19 Evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui adanya
penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara
membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target
6. sebagai bahan melakukan input untuk kebijakan yang akan datang
Tujuan akhir dari evaluasi adalah untuk memberikan masukan bagi
proses kebijakan kedepan agar dihasilkan kebijakan yang lebih baik.
e. Dan bagaimana kemungkinan keputusan-keputusan apa yang diambil dari
evaluasi tersebut ?
Pengambilan keputusan dipandang sebagai suatu bagian dari proses panjang
pemecahan masalah. Langkah pemecahannya dengan: mengamati, menyadari
adanya masalah, menentukan sasaran/tujuan, memahami masalah, menentukan
pilihan-pilihan, mengevaluasi pilihan, implementasi.
Langkah pemecahan masalah tersebut merupakan sebuah siklus panjang dan
pengulangan. Perumusan tujuan dan sasaran dari sebuah keputusan harus lebih
terkonsentrasi dengan pemikiran yang serius, dengan kriteria seperti :
perumusannya jelas, disetujuai banyak pihak, berkaitan dengan masalah,
memperhatikan dimensi waktu, dan bersifat intrinsik, serta bersifat
komprehensif. Kemudian selanjutnya adalah memahami masalah. Pada tahap ini
yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan dan menyeleksi berbagai data dan
informasi yang relevan dengan permasalahan, menganalisis, menafsirkan data
dan informasi tersebut. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
menganalisis dan menginterpretasi data

4. Berikan gambaran apa yang menjadi ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN


KESEHATAN NASIONAL. Bagaimana kaitannya Isu Strategis Nasional tersebut
dengan ISU STRATEGIS GLOBAL serta sebutkan ISU STRATEGIS
PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT/PROVINSI
SAUDARA.

JAWABAN :

isu strategis yang menjadi Pembangunan kesehatan, yaitu :


1. penurunan angka stunting, kematian ibu dan bayi;
Dalam hal penanganan stunting dan percepatan penurunan AKI AKB,

kolaborasi antar lintas sektor sangat berperan penting mengingat intervensi

spesifik yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan hanya


berkontribusi 30%, sedangkan 70% merupakan kontribusi dari multisektoral

dalam bentuk intervensi sensitive.

Upaya-upaya kolaborasi antara lain terkait ketersediaan sumber pangan,

ketersediaan air bersih dan sanitasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan

pengasuhan di tingkat keluarga dan masyarakat, peningkatan kesejahteraan

masyarakat tidak mampu, pemberdayaan perempuan dan wajib belajar 12

tahun. Selain itu peningkatan peran perempuan dalam sosial ekonomi,

peningkatan kesehatan reproduksi remaja dan calon pengantin serta

peningkatan peran tokoh masyarakat dan agama

2. perbaikan pengelolaan sistem JKN;


terkait pengelolaan sistem JKN, pemerintah menjamin akses pelayanan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu melalui pemberian bantuan iuran
program JKN. Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) mempunyai arti bahwa
seluruh masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang mereka
butuhkan, kapan saja dan dimana saja mereka membutuhkannya tanpa
kesulitan finansial. Hal tersebut mencakup berbagai pelayanan kesehatan
esensial termasuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
paliatif
3. penguatan pelayanan kesehatan;
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan melalui peningkatan akses dan
mutu pelayanan kesehatan salah satunya dengan akreditasi Rumah Sakit dan
meningkatkan promotif dan preventif pada Puskesmas harapannya dengan
berfokus pada promotif dan preventif dapat mengefisiensikan pembiayaan
kesehatan cepaian target pembangunan kesehatan.
4. Terkait obat dan alat kesehatan
Terkait obat dan alat kesehatan, diupayakan pengendalian harga obat dan
mendorong alat kesehatan produk dalam negeri. Langkah-langkah
percepatan yang akan dilakukan adalah mendorong investasi, mempercepat
lisensi wajib obat yang sangat dibutuhkan, membuka peluang investasi
sebesar-besarnya dan deregulasi perizinan yang menghambat. Langkah-
langkah percepatan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga obat
dan alat kesehatan.

5. Mengapa kebijakan mencakup when..?, lalu dalam membuat kebijkaan pasti diawali
dengan adanya masalah dan ketika membuat kebijakan perlu adanya pendekatan.
Bagaimana jika lobi politik tidak dilakukan secara maksimal namun masalah terus
berkembang. Menurut Saudara apakah pembuatan kebijakan dilanjutkan atau tidak .
Jelaskan secara komprehenshif.
JAWABAN :
Mengapa Kebijan mencakup When
Perumusan kebijakan adalah pengembangan kebijakan yang efektif dan
dapat diterima untuk mengatasi masalah apa yang telah ditempatkan dalam agenda
kebijakan.Penyusunan agenda merupakan sebuah proses yang sangat strategis
dalam realitas kebijakan . Didalamnya terdapat ruang dimana terjadi pemaknaan
apa yang disebut dengan masalah publik dan prioritas didalam agenda , Membahas
mengapa mengapa beberapa persoalan muncul sebagai agenda , sedangkan yang
lain tidak. Membahas tentang siapa saja yang mempengaruhi agenda , dan mengapa
mereka melakukan itu. Jika sebuah isu mampu mendapatkan status sebagai masalah
, dan mendapat prioritas dalam agenda, maka isu tersebut mendapat alokasi sumber
daya yang lebih daripada isu yang lainnya.
Indrawijaya (1999) menyatakan bahwa konflik dalam kelompok, organisasi
maupun perorangan tidak semua menimbulkan kerugian, akan tetapi pada tingkat
tertentu konflik tersebut dapat bermanfaat. Sehingga diperlukan sebuah strategi
penanggulangan konflik yang tepat.
Pengambil keputusan tidak menunggu sampai muncul tuntutan nyata dari
publik. Mereka secara sistematis dapat meninjau peristiwa dalam masyarakat
beserta segala efeknya dan memasukannya dalam agenda kebijakan. Kelemahannya
bahwa beban pengambil kebijakan menjadi sangat besar.
Melalui jendela kebijakan berbagai macam solusi pilihan akan didesakkan
agar menjadi agenda kebijakan. Jendela kebijakan merupakan sebuah kesempatan
untuk pendampingan mendesak solusi-solusi lain atau mendesakkan perhatian
masalah tertentu mereka. Jendela Kebijakan terbuka karena ada suatu kejadian baik
dalam masalah a. Muncul jendela masalah dan . Setelah masalah muncul, kemudian
menciptakan kesempatan untuk memberikan solusi. Perubahan suasana hati, atau
lobi kuat mungkin mencipatakan peluang untuk mendorong beberapa masalah
untuk maju kedepan dan mengurangi kesempatan untuk menyorot masalah pihak
lain.
Strategi pengambilan keputusan adalah cara menentukan jalan keluar yang
digunakan oleh pengambil kebijakan dalam memecahkan sebuah permasalahan
yang muncul dalam organisasi , sehingga dengan harapan dapat menemukan
sebuah jalan keluar yang sesuai dengan permasalahan yang muncul dan dapat
mengembangkan kearah yang lebih baik pada organisasi tersebut.

Selamat ujian semoga sukses( SEPTEMBER 2021}

Anda mungkin juga menyukai