MODUL PELATIHAN
TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
MATERI DASAR 2
I. DESKRIPSI SINGKAT
Arah kebijakan organisasi pemerintah ke depan adalah rightsizing yaitu
upaya penyederhanaan birokrasi pemerintah agar lebih proporsional,
datar, transparan, hierarki yang pendek dan terdesentralisasi
kewenangannya. Kementerian Kesehatan telah mengantisipasi dan
menyesuaikan organisasinya kearah hemat struktur kaya fungsi dengan
membatasi jabatan struktural dan mengembangkan jabatan fungsional.
Upaya ini sesuai dengan amanat Undang–Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Pokok – Pokok Kepegawaian bahwa Pegawai Negeri Sipil
diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu sehingga terbatasnya
jabatan struktural maka jabatan fungsional menjadi solusinya.
IV. METODE
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah Pembelajaran :
a. Fasilitator harus memperkenalkan diri dan menyebutkan namanya,
instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan.
b. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran materi dan pokok
bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
Langkah 3. Diskusi
Langkah Pembelajaran :
a. Fasilitator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk
berdiskusi mengenai masalah yang dihadapi dalam instansi masing-
masing mengenai kebijakan jabatan fungsional
b. Fasilitator merangkum hasil diskusi peserta
Pokok Bahasan 1.
LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
A. Dasar Hukum
Undang–Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974), menyatakan bahwa PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat
tertentu dalam menyelenggarakan tugas pemerintah dan
pembangunan. Dengan demikian setiap Pegawai Negeri Sipil harus
mempunyai jabatan dan pangkat yang terdiri dari jabatan struktural
dan jabatan fungsional. Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintah dan pembangunan, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang
profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan
yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier
yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Pengertian
Jabatan Struktural merupakan jabatan yang secara jelas tertera dalam
struktur organisasi, tugas memimpin dan memanage serta
mempunyai kode etik. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara.
Pokok Bahasan 2.
TATA KELOLA KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
3) Kendala
Kendala dalam proses penyempurnaan/revisi jabatan fungsional
maupun pembentukan jabatan fungsional baru adalah koordinasi
lintas sektor dimana untuk menyatukan dan mempertemukan
pihak-pihak yang saling berkepentingan terkendala oleh jadwal
kerja yang cukup padat serta jumlah jabatan fungsional yang cukup
banyak dimana hingga saat ini telah terdapat 114 jabatan
fungsional.
VIII. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
3. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 34/PRT/M/2007 tentang
Pembinaan Jabatan Fungsional di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum.
6. Tim Biro Hukum dan Organisasi. Profil Jabatan Fungsional Bidang
Kesehatan. Biro Hukum dan Organisasi setjen Depkes RI. Jakarta.
2008