PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana yang diharapkan dengan
penetapan Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas ( Undang-undang no. 1
tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara).
Setelah melalui serangkaian proses persiapan dan penilaian dokumen administratif yang
disertai serangkaian upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui
kegiatan bimbingan teknis BLUD sebagai Badan Layanan Umum (BLU), diharapkan
rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan efisiensi dan dapat
memberikan aksessibilitas yang cukup baik kepada masyarakat. Pada akhirnya status
rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum (BLU), dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam memperoleh jasa layanan kesehatan yang lebih terjangkau, lebih baik dan lebih
meningkatkan kesejahteraan bagi provider internal karena fleksibilitas pengelolaan rumah
sakit menggunakan kaidah-kaidah bisnis yang sehat.
B. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum pada Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) :
1. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( Pasal 68 dan Pasal 69)
2. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK-BLU)
3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis PPK-BLUD
5. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ( Pasal 7 ayat 3 dan Pasal 20 ayat 3)
C. Tujuan
1. Pengertian
Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04/ DKT sebagai Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas. Rumkit Tk IV 02.07.04 / DKT yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) adalah rumah sakit yang
diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa,sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup SPM adalah seluruh jumlah pasien yang memanfaatkan rumah sakit
sebagai pelayanan kesehatan dan memiliki standar pelayanan minimal terbatas pada
cakupan mutu layanan tertentu untuk menghindari deferensiasi persepsi tentang SPM
yaitu pemenuhan kewenangan wajib yang memiliki target grup cakupan layanan dasar
dan esensial terhadap angka kesakitan (morbiditas) di suatu wilayah yang menjadi
bagian dari kebijakan fungsi pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah.
Hubungan SPM Kewenangan Wajib Bidang Kesehatan, SPM Rumah Sakit dan SOP
adalah sebagai berikut :
Digunakan sebagai
pedoman langkah-langkah
kerja pelaksanaan layanan
yang wajib dipatuhi
seluruh petugas
pelayanan
Kepuasan Pasien atas pelayanan rumah sakit terletak pada bagaimana rumah sakit
mampu mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik pasien yang dilayani. Kebutuhan dan
karakteristik yang telah diidentifikasi tersebut digunakan untuk merencanakan dan
merancang suatu produk layanan yang dibutuhkan ke dalam suatu proses yang
memenuhi standar teknis dan standar mutu produk layanan. Standar teknis tersebut
dibuat berdasarkan kaidah-kaidah profesi medik yang telah diakui secara nasional dan
atau internasionaldan diukur pencapaian kinerjanya dengan indikator-indikator
keberhasilan.
Rumah Sakit Tk IV 02.07.04 (DKT) adalah Rumah sakit tipe C,yang pembentukannya
melalui proses identifikasi kondisi masyarakat sebagai pengguna. Dengan demikian
segala aktivitas yang dilakukan rumah sakit memiliki ruang lingkup sesuai karakteristik
tipe yang dimilikinya. Keberadaan standar peralatan,ruangan dan sumber daya manusia
Rumkit Tk IV 02.07.04 merupakan titik awal untuk menentukan kemampuan yang dapat
dilakukan rumah sakit dalam melaksanakan pelayanannya. Standar tersebut akan
dijadikan dasar dalam penetapan standar cakapan minimal layanan yang seharusnya
mampu disediakan rumah sakit untuk mencapai mutu layanan yang diinginkan.
Sesuai kerangka konseptual input-output model maka standar penyediaan sumber daya
tersebut merupakan unsur input atau ouput dari pelayanan manajemen rumah sakit untuk
mendukung proses layanan baik medik, penunjang medik maupun keperawatan sebagai
bisnis utama Rumkit Tk IV 02.07.04 (DKT).
1. Memperoleh fasilitas dari pemerintah dalam penyediaan sumber daya minimal yang
digunakan dalam pelayanan.
2. Menetapkan jenis, jumlah layanan minimal dan tarip layanan yang wajar untuk
dibebankan kepada pasien.
3. Mengembangkan kapasitas rumah sakit secara mandiri.
BAB II
1. Pelayanan Poliklinik
Pasien datang
BPJS Umum/tan
pa jaminan
Loket bpjs
Pendaftaran
(rekam
medis)
Layanan Rawat
poliklinik
penunjan inap
g
Rawat jalan
Pulang :
kasir
Pasien datang
triase
Perawat
:vitalsign dan
anamnesis
Bagian
administrasi
dan Pemeriksaan
rekammedik dokter jaga
igd
Dokter memberi perintah
terapi
Pelaksanaan perintah
terapi oleh perawat
Evaluasi pemberian
terapi
Rawat Rawat
inap jalan
Pasien administrasi
rawat inap
Pasien masuk
ruangan rawat inap
Diterima perawat
ruangan (hand offer
patient)
Lapor dokter
DPJB
Terapi Pemeriksaan
tambahan penunjang
Pulang atas
mening sembu rujuk
permintaan
gal h
sendiri
Umum : kasir
BPJS : admin
ruangan
pulang
C. Pelayanan Bedah
Pasien penyakit
bedah
Pemeriksaan
penunjang :
laboratorium,radiolo
Konsul dr.Sp
Bedah
Rencana
operasi
Konsul dr.Sp
PD, dr.Sp J, dr.
Sp An
Acc
Tidak acc
operasi
operasi
Penentuan Terapi
waktu pendahulua
operasi n
Kamar Konsul
operasi ulang
Tindakan
operasi
Ruang Tidak
pemulihan sadar
(30 menit)
ICU
Konsul dr. Sp
An,dr.Sp B
Pindah
ruangan Terapi dan
sadar
rawat pemeriksaan lanjut
Pasien tidak
sadar/tidak stabil
(IGD/ranap)
Lapor dokter
DPJP
Intruksi masuk
ICU
1. Pelayanan Radiologi
Loket
pendaftaran
radiologi
Administrasi
Pasien dijadwalkan untuk lengkap
tanggal pemeriksaan
dan diberitahukan
syarat-syarat/persiapan Pasien menunggu
pemeriksaan di ruang tunggu
Resep
Membaca
kelengkapan resep
Pembayar Menyiapkan
an: untuk obat /alkes sesuai
pasien resep
umum
Memberi etiket
Mengecek
ulang
Menyerahkan obat
3. Laboratorium
a. Pelayanan laboratorium untuk pasien rawat jalan
BPJS UMUM
Pengantar
Administrasi BPJS
lab
lengkap
Pengambilan
Pengantar
sampel
lab
kasir
Pengambilan
sampel
Pemeriksaan
sampel
Validasi
hasil
Pemberian
hasil
Pasien rawat
inap
Instruksi Perawat ruangan
pemr.lab dari mendata pasien cek lab
dr.ruangan
Pemeriksaan
sampel
Validasi
hasil
Instruksi
dr.DPJP tuk
transfusi darah
Pengisian blangko
PMI
Darah diserahkan
pada perawat
ruangan
Pasien
datang
Kartu berobat
Pembuatan status
atau nomor
rekam medis baru
rekam medik
dan KIB
Pengecekan
dalam nomor
rekam medik
dalam komputer
Status rekam
medis
ada Tidak
ada
Pencarian Rawat
Rawat inap
menurut jalan
data lain
Status rekam
pulang
medis
1. Sahih (valid),yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai.
Dengan demikian indikator memiliki target pencapaian yang realistis dan dapat dicapai
sesuai dengan kemampuan minimal yang dimiliki rumah sakit sesuai dengan tipenya.
2. Dapat dipercaya (reliable) yaitu didasarkan pada data yang akurat dan didokumentasikan
sesuai dengan sistem informasi yang memadai.
3. Sensitif,yaitu cukup peka terhadap kebutuhan pengendalian dan pengambilan keputusan
perencanaan.
4. Spesifik, yaitu memiliki tujuan tertentu sehingga dapat menunjukkan obyek penilaian yang
jelas pada pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi
Setiap indikator ditetapkan standar minimal pencapaiannya. Standar Minimal adalah suatu
kondisi minimal yang mampu dicapai Rumkit Tk IV 02.07.04 (DKT) dalam kurun waktu
tertentu. Apabila dalam satu tahun kondisi tersebut diprediksikan tidak tercapai oleh
karena keterbatasan sumber daya, maka ditetapkan terget tahunan yang dimungkinkan
dibawah standar minimal.
Sesuai dengan kerangka konseptual proses bisnis Rumkit Tk IV 02.07.04 maka standar
kinerja pelayanan dikelompokkan dalam pelayanan manajemen, pelayanan medik,
pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Kelompok-kelompok
pelayanan tersebut ditetapkan jenis pelayanan yang merupakn area pengukuran, indikator
kinerja sebagai tolok ukur penilaian, standar minimal yang mampu dicapai dan target
pencapaian pada tahun dasar dan tahun pencapaiannya. Proyeksi pencapaian pada
tahun dasar yang ditetapkan pada Rumkit Tk IV 02.07.04 didasarkan pada hasil
pengukuran tahun 2014,sedangkan tahun pencapaian standar minimal yang ditetapkan
pada tahun 2015.
Kegiatan pelayanan medik terdiri dari kegiatan diagnosis, tindakan dan terapi yang dilakukan
oleh rumah sakit untuk berbagai jenis penyakit. Standarisasi pemanfaatan sumber daya
dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan dan mengurangi terjadinya fasilitas yang
idle dan potensial loss pendapatan rumah sakit. Standar kinerja pelayanan medik ditetapkan
berdasarkan kemampuan minimal memanfaatkan sumber daya yang disdiakan manajemen pada
setiap aktifitas medik dari tiap- tiap unit layanan dan menjamin dilaksanakannya penanganan
penyakit dan tindakan medik sesuai dengan pedoman diagnosis dan terapi yang telah
ditetapkan oleh komite medik serta mengukur indikator pelayanan mutu masing masing
instalasi maupun unit termasuk administrasi manajemen. Target pencapaian indikator kinerja
100% dicapai pada tahun 2014. Secara rinci pencapaian target SPM masing masing indikator
kinerja disajikan pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Dari dokumen
ini.
d.Pelayanan Bedah
f.Pelayanan Intensif
g.pelayanan Radiologi
h.pelayanan Patologi
no Indikator Kinerja Tahun 2014 Standar Minimal
8.1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboraturium menit 140 menit
j.Pelayanan Farmasi
k.Pelayanan Gizi
o.Pengolahan Limbah
q.Pelayanan Ambulance
1 data
19. Peralatan Lab (dan alat ukur yang lain) yang Belum ada 100%
ketentuan kalibrasi
19. Ketepatan waktu pemeliharan alat (non medik) Belum ada 100%
3 jadwal rutin
t.Pelayanan Laundry
1
20. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang 50% 100%
2 rawat inap
2
21. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan 75% 75%
Akurasi data pengukuran kinerja pelayanan bergantung pada ketersediaan sistem pengumpulan
data kinerja pelayanan. Sistem tersebut wajib dikelola dengan baik dengan terlebih dahulu
Indikator- indikator kinerja pada masing- masing unit pelayanan akan digunakan sebagai dasar
pengukuran kinerja pelayanan. Untuk memudahkan pengukuran kinerja maka setiap indikator
Pelayanan
Dimensi mutu Manajemen
tujuan Untuk menilai sejauh mana manajemen berhasil
pengumpul data
C. MUTU PELAYANAN
1. Pengukuran mutu profesionalisme penanganan penyakit dan tindakan medik
judul Pengukuran mutu profesionalisme penanganan
penyakit dan tindakan medik
Dimensi mutu Profesionalisme
tujuan Tergambarnya kepatuhan rumah sakit dalam
memberikan prosedur penanganan penyakit dan
tindakakn medik
Definisi operasional Penanganan penyakit dan tindakan medik harus
sesuai dengan pedoman diagnosis dan terapi yang
telah ditetapkan oleh komite medik
Frekuensi pengumpulan data Satu tahun
Periode analisa 1 tahun sekali
numerator Jumlah laporan hasil audit paripurna oleh komite
medik pada suatu penanganan penyakit atau tindakan
medik
denominator Tidak ada
Sumber data Rekam medik
standar 1 laporan setiap tahun
Penanggung jawab Ketua komite medik
pengumpul data
25/1000,indonesia)
Penanggung jawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu
pengumpul data
d. Pelayanan Bedah
i. Waktu tunggu operasi efektif
vi. tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi
vii. Komplikasi anestesi karena verdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan
endotracheal tube
f. pelayanan Intensif
i. Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
iv.Kepuasan pelanggan
Judul Kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
pelayanan laboratorium
Definisi Operasi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei ( dalam prosen )
Denominator Jumlah total pasien yang disurvey ( n minimal 50 )
Sumber Data Survey
Standar 80 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Laboratorium
pengumpulan data
i. Pelayanan Farmasi
i. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
pengumpulan data
j. Pelayanan Gizi
i. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien
Dimensi Mutu Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi Operasi Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien
adalah ketepan penyedian makanan kepada pasien
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey yang
mendapat makanan tepat waktu dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvey
Sumber Data Survey
Standar 90 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Gizi/ Kepala Instalasi Rawat Inap
pengumpulan data
i. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang kerumah sakit pada setiap unit
pelayanan
n. Pengelolaan Limbah
dengan indikator :
PH : 6-9
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan
Numerator Hasil laboraturium pemeriksaan limbah cair rumah
pengumpulan data
pengumpulan data
viii. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
r. Pelayanan laundry
iii. Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan kalibrasi
i. Tim PPI
JENIS
FORMULA/ CARA REALISASI
No PELAYANA INDIKATOR STANDAR TARGET PENCAPAIAN (%)
PENGHITUNGAN 2014
N
1 2 3 4 5 6 2015 2016 2017 2018 2019
1 Instansi Kemampuan 100% Jumlah pasien yang selamat 50% 60% 70% 80% 90% 100
Gawat menangani life Setelah mendapat %
Darurat saving anak dan Pertolongan life saving
dewasa Jumlah seluruh pasien yang
membutuhkan pertolongan X 100%
life saving
Jam buka 24 jam Jumlah kumulatif jam buka gawat 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 24
pelayanan gawat darurat dalam 1 bulan jam jam
darurat Jumlah hari dalam 1 bulan
Pemberian 100% Jumlah pemberian pelayanan yang 50% 45% 60% 75% 90% 100
pelayanan sudah mengikuti pelatihan (perawat) %
kegawatdaruratan ATLS/BTLS/ACLS/ PPGD
yang bersetifikat dan mempunyai sertifikat
yang masih yang masih berlaku 50% 60% 70% 80% 90%
berlaku jumlah pemberian pelayanan yang (dokter) 100
ATLS/BTLS/ACLS/ belum bersertifikat / X 100% sertifikat %
PPGD sudah tidak berlaku
Kesediaan Tim Satu tim Jumlah Tim Penanggulangan Bencana Belum ada 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim
Penanggulangan yang ada di RS
Bencana
Waktu tanggap 5 menit terlayani Jumlah kumulatif waktu yang < 5 menit <5 <5 < 5 menit <5 <5
pelayanan dokter setelah pasien diperlukan sejak kedatangan semua menit menit menit meni
di gawat darurat datanh pasien sampai mendapatkan t
pelayanan dokter di IGD
Kepuasan pelanggan 70% Jumlah pasien yang puas 100% 100% 100 100 100% 100
dengan pelayanan IGD % % %
Jumlah pasien yang X 100% datang
berobat ke IGD
Tidak adanya pasien yang 100% Tidak ada pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
diharuskan membayar uang membayar uang muka X 100% % % %
muka Jumlah pasien yang datang berobat
Kematian pasien 24 jam dua per seribu Jumlah pasien yang meninggal 24 0 0 0 0 0 0
(pindah ke jam setelah mendapat pertolongan
pelayanan life saving di IGD
rawat inap
setelah 8 jam )
Tidak adanya pasien yang 100% Tidak ada pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
diharuskan membayar uang membayar uang muka X 100% % % %
muka Jumlah pasien yang datang berobat
2 Dokter pemberi Pelayanan di 100% Dokter Dokter spesialis yang memberi 100% 100% 100 100 100% 100
Instalasi Rawat Poliklinik Spesialis Spesialis pelayanan di poliklinik spesialis % % %
Jalan Dokter yang memberi X 100 %
pelayanan di poliklinik spesialis
Ketersediaan pelayanan a. Klinik Jenis-jenis pelayanan rawat jalan a. Klinik 100% 100 100 100% 100
Anak Anak % % %
b. Klinik b. Klinik
Penyakit Penyakit
Dalam Dalam
c. Klinik c. Klinik
Kebidana Kebidana
n n
d. Klinik d. Klinik
Bedah Bedah
Jam buka pelayanan 08.00 s/d Jumlah pelayanan rawat jalan 08.00 s/d 16.00 100% 100 100 100% 100
13.00 spesialistik yang dibuka sesuai Setiap hari % % %
Setiap hari ketentuan kerja kecuali
kerja kecuali jumat : 08.00
jumat : 16.00
08.00
11.00
Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit Jumlah kumulatif waktu
Tunggu pasien yang di
survey X 100%
jumlah seluruh pasien rawat jalan
yang disurvey
Kepuasan pelanggan 90% Jumlah pasien yang puas dengan
pelayanan
Instansi rawat jalan X 100%
Jumlah pasien yang datang berobat
ke Instansi rawat jalan
a. Penegakan diagnosis TB a. 60% a. Jumlah pasien dengan 100% 100% 100 100 100% 100
melalui pemeriksaan sputum BTA + X % % %
microskopis TB 100%
jumlah pasien dengan
klinis TB
b. 60% 100% 100% 100%
b. Terlaksananya kegiatan b. Jumlah pasien 100 100 100
pencatatan dan pelaporan tersangka TB yang % % %
TB di Rumah Sakit tercatat X 100%
jumlah pasien tersangka TB
yang diperiksa
3 Instalasi Rawat Pemberian pelayanan di a. Dokter Jumlah tenaga dokter dan a. 100% 100% 100 100 100% 100
Inap Rawat Inap spesialis perawat yang memberikan % % %
pelayanan di ruang rawat inap
b. Perawat sesuai dengan ketentuan b. 70% 76% 94%
minimal 82% 88% 100
pendidik %
an D3
Dokter penanggung jawab 100% Jumlah pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
pasien rawat inap dirawat dokter spesialis X % % %
100%
Pasien yang dirawat di
Ruang rawat inap
Ketersediaan Pelayanan a. Anak Jenis pelayanan rawat inap e. Anak 100% 100 100 100% 100
Rawat Inap b. Penyakit spesialistik yang ada f. Penyakit % % %
Dalam Dalam
c. Kebidana g. Kebidana
n n
d. Bedah h. Bedah
Jam visite dokter spesialis 08.00 s/d Jumlah visite dokter spesialis 100% 100% 100 100 100% 100%
14.00 antara 08.00 % %
setiap hari 14.00 yang disurvei X 100%
kerja Jumlah pelaksanaan
Visite dokter spesialis yang di
survei
Kejadian infeksi pasca operasi 1,5 % Jml pasien infeksi X 100%
Jumlah pasie dioprasi
Kejadian infeksi pasca 1,5% Jml pasien infeksi
nosokomia nosokomia X 100%
Jumlah pasie rawat inap
Tidak adnya kejadian pasien 100% Tidak ada pasien jatuh X 100% 100% 100% 100 100 100% 100%
jatuh yang berakhir Jumlah pasie rawat inap % %
kecacatan/kematian
Kematian pasien > 48 jam 0,24% Jumlah kematian pasien 0,4% 0,4% 0,4% 0,3 0,2% 0,2%
Rawat inap>48 jam X 100% %
Jumlah seluruh pasien rawat
inap 1 bulan
Kejadian pulang Paksa 5% Jumlah pasien yang 21% 18% 15% 12% 9% 4%
pulang paksa X 100%
Jumlah pasien yang dirawat
inap
Kepuasan pelanggan 90% Jumlah pasien yang puas 100%
Puas dengan pelayanan
Rawat nap X 100%
Jumlah pasien yang dirawat
inap
Rawat inap TB: a. Jumlah pasien dengan 100% 100% 100 100 100% 100
a. Penegakan dianosa TB a. 100% diagnosa TB X % % %
melalui pemeriksaan 100%
mikroskopis TB. b. 100% jumlah pasien dengan
diagnosa TB yang melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB
100% 100% 100%
b. Jumlah pasien TB yang 100 100 100
b. Terlaksananya kegiatan tercatat X 100% % % %
pencatatan dan laporab TB jumlah pasien ada
di rumah sakit
Ketersediaaan pelayanan NASAP, Jenis pelayanan rawat inap Belum ada (ikut Permenkes RI
ragwat inap di rumah sakit Gangguan yang minimal harus ada di no. 340/menkes/per/III/2010
yang memberikan pelayanan Psikotik, rumah sakit jiwa tentang RS tipe C
jiwa Gangguan
Nerotik ,
dan
Gangguan
Mental
Organik
Tidak adanya kejadian 100% Tidak adanya kematian Belum ada (ikut Permenkes RI
kematian pasien gangguan pasien gangguan jiwa no. 340/menkes/per/III/2010
jiwa karena bunuh diri karena bunuh diri X tentang RS tipe C
100%
jumlah kematian pasien
gangguan jiwa
Kejadian re-admission pasien 100% Lamanya waktu pasien Belum ada (ikut Permenkes RI
gangguan jiwa dalam waktu gangguan jiwa yang sudah no. 340/menkes/per/III/2010
1 bulan dipulangkan tidak kembali tentang RS tipe C
keperawatan di rumah sakit jiwa
Lama hari perawatan pasien 6 minggu Lamanya waktu perawatan Belum ada (ikut Permenkes RI
gangguan jiwa pasien gangguan jiwa di rumah no. 340/menkes/per/III/2010
sakit jiwa tentang RS tipe C
4 Bedah Sentral Waktu tunggu operasi elektif 2 hari Tengang waktu mulai dokter 2 hari 2 hari 2hari 2hari 2hari <2
memutuskan untuk operasi hari
yang terencana sampai dengan
operasi mulai dilaksanakan
Kejadian kematian di meja 1% Kematian dimeja operasi X 0% 0% 0% 0% 0% 0%
kerja operasi 100%
Jumlah pasie yang operasi
Tidak adanya kejadian operasi 100% Jumlah pasien yang dioperasi
salah sisi dikurangi jumlah pasien yang
dioperasi salah sisi
Tidak adanya kejadian operasi 100% Jumlah pasien yang dioperasi
salah orang dikurangi jumlah operasi salah
orang
Tidak adanya kejadian salah 100% Jumlah pasien yang dioperasi
tindakan pada operasi dikurangi jumlah pasien salah
tindakan
Tidak adanya kejadian 100% Jumlah pasien yang dioperasi 100% 100% 100 100% 100% 100%
tertinggalnya benda asing /lain dikurang jumlah pasien yang %
pada tubuh pasien setelah tertinggal benda asing /lain
operasi. dalam tubuh akibat operasi
Komplain anastesi karena 6% Jumlah pasien yang mengalami 0%
overdosis, reaksi anastesi, dan komplain anestesi X 100%
salah penempatan Jumlah pasien yang dioperasi
endotrachral tube
5 Persalinan Kejadian kematian ibu karena a. Pendarah a. Jml pasien meninggal 0% 0% 0% 0% 0% 0%
dan persalinan an 1% karena pendarahan
Perinatologi Jml pasien yang melahirkan
b. Pre- di RS
Eklamsia b. Jml pasien meninggal
30% karena pre eklamsia
Jumlah pasien yang
c. Sepsis melahirkan di RS
0,2 % c. Jml pasien meninggal
karena sepsis
Jumlah pasien yang
melahirkan di RS
Pemberian pelayanan a. Dokter Adanya dokter Sp.OG, dokter a. Dokter 100% 100 100% 100% 100%
persalinan normal sp.OG umum terlatih, bidan Sp.OG %
b. Doknter b. Bidan 100% 100% 100% 100%
umum 100
terlatih %
(Asuhan
Persalinan
Normal)
c. Bidan
Pemberian pelayanan dengan Tim PONEK Belum terbentuk Tim PONEK 100% 100 100% 100% 100%
persalinan penyulit yang terlatih RS %
Pemberian pelayanan a. Dokter Adanya dokter Sp.OG, Sp.A, d. Dokter 100% 100 100% 100% 100%
persalinan dengan tindakan Sp.OG Sp. An Sp.OG %
operasi b. Dokter e. Dokter
Sp.A Sp.A
c. Dokter f. Dokter
Sp.An Sp.An
Kemampuan menangani BBLR 100% Jumlah pasien BBLR 78% 83% 88% 93% 98% 100%
1500 gr 2500 gr yang selamat
ditangani selamat X
100%
Jumlah seluruh pasien BBLR
Pertolongan persalinan melalui 20% Jumlah perslinan 29,1% 27% 25% 23% 21% 20%
seksio cesaria melalui SC X
100%
Jumlah seluruh persalinan
Keluarga Berencana : a. 100% a. jumlah pasien tubek 100% 100% 100 100% 100% 100%
a. Persentase KB tomi/vasektomi oleh dr. %
(vasektomi & tubektomi) Sp.OG, dr,Sp.B, dr.Sp.U,
yang dilakukan oleh dokter umum terlatih
tenaga kopeten dr. Sp.OG, X 100%
dr,Sp.B, dr.Sp.U, dokter jumlah seluruh pasien
umum terlatih vasektomi/tubektomi 100% 100% 100% 100% 100%
b. 100% b. Jumlah peserta KB mantap 100
b. Persentase peserta KB yang mendapat konselin %
mantap yang X 100%
mendapatkan konseling Jumlah seluruh peserta KB
KB mantap oleh bidan mantap
terlatih.
Kepuasan pelanggan 3% Jumlah kumulatif hasil penilaian 100% 100% 100 100% 100% 100%
kepuasan dari pasien yang %
disurvei
6 Intensif Rata-rata Pasien yang kembali 3% Jumlah pasien yang kembali ke 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Care Unit ke perawatan intensif dengan ICU dengan kasus sama < 72
kasus yang sama <72 jam jam dalam 1 bulan
Pemberi pelayanan Unit a. Dokter a. Jumlah tenaga dokter 100% 100% 100 100% 100% 100%
intensif Sp.Anest SpAn dan spesialis yang %
esi dan sesuai dengan kasus
dokter yang ditangani
spesialis
sesuai
dengan
kasus
yang 24% 56% 72%
ditangani b. Perawat D3 dengan 20% 40% 100%
b. 100% sertifikat perawat mahil
perawat ICU/ setara yang
minimal melayani perawatan
D3 intensif
dengan
sertifikat
Perawat
mahir ICU
/setara(D
4)
8. Pencegahan Adanya anggota Tim PPI 75 % Jumlah personil PPI yang 20% 25% 40% 50% 75%
dan yang terlatih terlatih
Tersedianya APD 60% Jumlah APD dibandingkan 30% 30% 60% 70% 80% 100%
disetiap jumlah petugas yang ada
instansi/departemen
Kegiatan pencatatan 75 % 30% 30% 60% 70% 75%
dan pelaporan infeksi
Pengendalian nosokomial/HAI (health
Infeksi (PPI) care associated
infections) di rumah sakit
(minimum 1 parameter)
Tidak adanya kesalahan 100% Jumlah penyerahan 80% 92% 100 100 100% 100
pemberian hasil pemeriksaan Hasil laboratorium % % %
laboratorium. Pada salah orang X
100%
Jumlah pasien yang
Diperiksa di
laboratorium
Kepuasan pelanggan. 80% Jumlah pasien yang disurvei
yang menyatakan puas
3 Instalasi Waktu tunggu pelayanan Jumlah kumulatif waktu tunggu
Farmasi a. Obat jadi a. 30 menit pelayanan obat jadi dan a. <30 30 30 30 30
b. Obat racikan b. 60 menit racikan yang disurvei masing- <90 60 60 60 60
masing dalam satu bulan
Tidak adanya kejadian 100% Jumlah pasien yang mengambil 100% 100 100 100% 100
kesalahan pemberian obat. obat di instalasi farmasi % % %
dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan
pemberian obat
Kepuasan pelanggan. 80% Jumlah pasien yang disurvei 80% 90% 90% 90% 100
yang menyatakan puas %
Penulisan resep sesuai 100% Jumlah resep yang diambil 100% 100 100 100% 100
formularium sebagai sample yang sesuai % % %
formularium dalam 1 bulan
4 Instalasi Gizi Ketepatan waktu pemberian 90% Jumlah pasien rawat 100% 100 100 100% 100
makanan kepada pasien Inap yang mendapat % % %
Makanan tepat waktu
Dlam 1 bulan X
100%
Jumlah seluruh pasien
rawat inap
Sisa makanan yang tidak 20% Jumlah kumulatif 9,19 9,19 9,19 9,19 9,19
termakan oleh pasien. Porsi makanan yang % % % % %
Tersisa yang tidak
Dimakan X
100%
Jumlah pasien yang disurvey
Tidak adanya kejadiam 100% Jumlah pemberian 100% 100 100 100% 100
kesalahan pemberian diet makanan yang % % %
disurvei dikurangi
jumlah pemberian
makanan yang salah
diet X 100%
jumlah pasien yang
disurvei dalam 1 bulan
5 Unit Tranfusi Kebutuhan darah bagi setiap 100% terpenuhi Jumlah permintaan 85% 95% 100 100% 100
Darah pelayanan tranfusi Kebutuhan darah yang % %
Dapat di penuhi X 100%
Jumlah seluruh
permintaan darah
dalam 1 bulan
Kejadian reaksi transfusi 0,01 % Jumlah kejadian 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
reaksi transfusi dalam % % % % %
1 bulan X 100%
Jumlah seluruh
pasien yang mendapat
transfusi dalam 1
bulan
Kecepatan waktu pemberian 2 jam Waktu informasi tagihan 1,4 jam 1,4 1,4 1,4 1,4
informasi tentang tagihan pasien maksimal 2 jam jam jam jam jam
rawat inap
Ketetapan waktu pemberian imbalan 100% Dapat meningkatkan kinerja 100% 100% 100% 100% 100%
(insetif) sesuai kesepakatan waktu karyawan
Kepuasan pelanggan 70% Jumlah pasien yang puas 100% 100% 100 100 100% 100
dengan pelayanan IGD % % %
Jumlah pasien yang X 100% datang
berobat ke IGD
Tidak adanya pasien yang 100% Tidak ada pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
diharuskan membayar uang membayar uang muka X 100% % % %
muka Jumlah pasien yang datang berobat
Kematian pasien 24 jam dua per seribu Jumlah pasien yang meninggal 24 0 0 0 0 0 0
(pindah ke jam setelah mendapat pertolongan
pelayanan life saving di IGD
rawat inap
setelah 8 jam )
Tidak adanya pasien yang 100% Tidak ada pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
diharuskan membayar uang membayar uang muka X 100% % % %
muka Jumlah pasien yang datang berobat
2 Dokter pemberi Pelayanan di 100% Dokter Dokter spesialis yang memberi 100% 100% 100 100 100% 100
Instalasi Rawat Poliklinik Spesialis Spesialis pelayanan di poliklinik spesialis % % %
Jalan Dokter yang memberi X 100 %
pelayanan di poliklinik spesialis
Ketersediaan pelayanan e. Klinik Jenis-jenis pelayanan rawat jalan e. Klinik 100% 100 100 100% 100
Anak Anak % % %
f. Klinik f. Klinik
Penyakit Penyakit
Dalam Dalam
g. Klinik g. Klinik
Kebidana Kebidana
n n
h. Klinik h. Klinik
Bedah Bedah
Jam buka pelayanan 08.00 s/d Jumlah pelayanan rawat jalan 08.00 s/d 16.00 100% 100 100 100% 100
13.00 spesialistik yang dibuka sesuai Setiap hari % % %
Setiap hari ketentuan kerja kecuali
kerja kecuali jumat : 08.00
jumat : 16.00
08.00
11.00
Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit Jumlah kumulatif waktu 66 <66 <66 <66 <66
Tunggu pasien yang di menit menit meni menit meni
survey X 100%
t t
jumlah seluruh pasien rawat jalan
yang disurvey
Kepuasan pelanggan 90% Jumlah pasien yang puas dengan 60% 70% 80% 90% 100
pelayanan %
Instansi rawat jalan X 100%
Jumlah pasien yang datang berobat
ke Instansi rawat jalan
c. Penegakan diagnosis TB c. 60% c. Jumlah pasien dengan 100% 100% 100 100 100% 100
melalui pemeriksaan sputum BTA + X % % %
microskopis TB 100%
jumlah pasien dengan
klinis TB
d. 60% 100% 100% 100%
d. Terlaksananya kegiatan d. Jumlah pasien 100 100 100
pencatatan dan pelaporan tersangka TB yang % % %
TB di Rumah Sakit tercatat X 100%
jumlah pasien tersangka TB
yang diperiksa
3 Instalasi Rawat Pemberian pelayanan di c. Dokter Jumlah tenaga dokter dan c. 100% 100% 100 100 100% 100
Inap Rawat Inap spesialis perawat yang memberikan % % %
pelayanan di ruang rawat inap
d. Perawat sesuai dengan ketentuan d. 70% 76% 94%
minimal 82% 88% 100
pendidik %
an D3
Dokter penanggung jawab 100% Jumlah pasien yang 100% 100% 100 100 100% 100
pasien rawat inap dirawat dokter spesialis X % % %
100%
Pasien yang dirawat di
Ruang rawat inap
Ketersediaan Pelayanan i. Anak Jenis pelayanan rawat inap m. Anak 100% 100 100 100% 100
Rawat Inap j. Penyakit spesialistik yang ada n. Penyakit % % %
Dalam Dalam
k. Kebidana o. Kebidana
n n
l. Bedah p. Bedah
Jam visite dokter spesialis 08.00 s/d Jumlah visite dokter spesialis 100% 100% 100 100 100% 100%
14.00 antara 08.00 % %
setiap hari 14.00 yang disurvei X 100%
kerja Jumlah pelaksanaan
Visite dokter spesialis yang di
survei
Kejadian infeksi pasca operasi 1,5 % Jml pasien infeksi X 100% 0,6% 0,6% 0,6 0,6% 0,6%
Jumlah pasie dioprasi %
Kejadian infeksi pasca 1,5% Jml pasien infeksi 7,1% 5,6% 4,1 2,6% <1,5
nosokomia nosokomia X 100% % %
Jumlah pasie rawat inap
Tidak adnya kejadian pasien 100% Tidak ada pasien jatuh X 100% 100% 100 100 100% 100%
jatuh yang berakhir Jumlah pasie rawat inap % %
kecacatan/kematian
Kematian pasien > 48 jam 0,24% Jumlah kematian pasien 0,6% 0,4% 0,3 0,2% 0,2%
Rawat inap>48 jam X 100% %
Jumlah seluruh pasien rawat
inap 1 bulan
Kejadian pulang Paksa 5% Jumlah pasien yang 21% 18% 15% 12% 9% 4%
pulang paksa X 100%
Jumlah pasien yang dirawat
inap
Kepuasan pelanggan 90% Jumlah pasien yang puas 100%
Puas dengan pelayanan
Rawat nap X 100%
Jumlah pasien yang dirawat
inap
Rawat inap TB: c. Jumlah pasien dengan 100% 100% 100 100 100% 100
b. Penegakan dianosa TB b. 100% diagnosa TB X % % %
melalui pemeriksaan 100%
mikroskopis TB. b. 100% jumlah pasien dengan
diagnosa TB yang melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB
100% 100% 100%
d. Jumlah pasien TB yang 100 100 100
b. Terlaksananya kegiatan tercatat X 100% % % %
pencatatan dan laporab TB jumlah pasien ada
di rumah sakit
Ketersediaaan pelayanan NASAP, Jenis pelayanan rawat inap Belum ada (ikut Permenkes RI
ragwat inap di rumah sakit Gangguan yang minimal harus ada di no. 340/menkes/per/III/2010
yang memberikan pelayanan Psikotik, rumah sakit jiwa tentang RS tipe C
jiwa Gangguan
Nerotik ,
dan
Gangguan
Mental
Organik
Tidak adanya kejadian 100% Tidak adanya kematian Belum ada (ikut Permenkes RI
kematian pasien gangguan pasien gangguan jiwa no. 340/menkes/per/III/2010
jiwa karena bunuh diri karena bunuh diri X tentang RS tipe C
100%
jumlah kematian pasien
gangguan jiwa
Kejadian re-admission pasien 100% Lamanya waktu pasien Belum ada (ikut Permenkes RI
gangguan jiwa dalam waktu gangguan jiwa yang sudah no. 340/menkes/per/III/2010
1 bulan dipulangkan tidak kembali tentang RS tipe C
keperawatan di rumah sakit jiwa
Lama hari perawatan pasien 6 minggu Lamanya waktu perawatan Belum ada (ikut Permenkes RI
gangguan jiwa pasien gangguan jiwa di rumah no. 340/menkes/per/III/2010
sakit jiwa tentang RS tipe C
4 Bedah Sentral Waktu tunggu operasi elektif 2 hari Tengang waktu mulai dokter 3-4 4 3 2 1 <2hr
memutuskan untuk operasi minggu mgg mgg mgg mgg
yang terencana sampai dengan
operasi mulai dilaksanakan
Kejadian kematian di meja 1% Kematian dimeja operasi X 0% 0% 0% 0% 0% 0%
kerja operasi 100%
Jumlah pasie yang operasi
Tidak adanya kejadian operasi 100% Jumlah pasien yang dioperasi 100% 100% 100 100% 100% 100%
salah sisi dikurangi jumlah pasien yang %
dioperasi salah sisi
Tidak adanya kejadian operasi 100% Jumlah pasien yang dioperasi 100% 100% 100 100% 100% 100%
salah orang dikurangi jumlah operasi salah %
orang
Tidak adanya kejadian salah 100% Jumlah pasien yang dioperasi 100% 100% 100 100% 100% 100%
tindakan pada operasi dikurangi jumlah pasien salah %
tindakan
Tidak adanya kejadian 100% Jumlah pasien yang dioperasi 100% 100% 100 100% 100% 100%
tertinggalnya benda asing /lain dikurang jumlah pasien yang %
pada tubuh pasien setelah tertinggal benda asing /lain
operasi. dalam tubuh akibat operasi
Komplain anastesi karena 6% Jumlah pasien yang mengalami 0% 0% 0% 0% 0% 0%
overdosis, reaksi anastesi, dan komplain anestesi X 100%
salah penempatan Jumlah pasien yang dioperasi
endotrachral tube
5 Persalinan Kejadian kematian ibu karena d. Pendarah d. Jml pasien meninggal 0,47% 0,47 0,47 0,47 0,47 0,47
dan persalinan an 1% karena pendarahan % % % % %
Perinatologi Jml pasien yang melahirkan
e. Pre- di RS 0,25%
Eklamsia e. Jml pasien meninggal 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
30% karena pre eklamsia % % % % %
Jumlah pasien yang
f. Sepsis melahirkan di RS 0,03%
0,2 % f. Jml pasien meninggal
karena sepsis 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
Jumlah pasien yang % % % % %
melahirkan di RS
Pemberian pelayanan d. Dokter Adanya dokter Sp.OG, dokter c. Dokter 100% 100 100% 100% 100%
persalinan normal sp.OG umum terlatih, bidan Sp.OG %
e. Doknter d. Bidan 100% 100% 100% 100%
umum 100
terlatih %
(Asuhan
Persalinan
Normal)
f. Bidan
Pemberian pelayanan dengan Tim PONEK Belum terbentuk 100% 100 100% 100% 100%
persalinan penyulit yang terlatih %
Pemberian pelayanan g. Dokter Adanya dokter Sp.OG, Sp.A, j. Dokter 100% 100 100% 100% 100%
persalinan dengan tindakan Sp.OG Sp. An Sp.OG %
operasi h. Dokter k. Dokter
Sp.A Sp.A
i. Dokter l. Dokter
Sp.An Sp.An
Kemampuan menangani BBLR 100% Jumlah pasien BBLR 78% 83% 88% 93% 98% 100%
1500 gr 2500 gr yang selamat
ditangani selamat X
100%
Jumlah seluruh pasien BBLR
Pertolongan persalinan melalui 20% Jumlah perslinan 29,1% 27% 25% 23% 21% 20%
seksio cesaria melalui SC X
100%
Jumlah seluruh persalinan
Keluarga Berencana : c. 100% c. jumlah pasien tubek 100% 100% 100 100% 100% 100%
c. Persentase KB tomi/vasektomi oleh dr. %
(vasektomi & tubektomi) Sp.OG, dr,Sp.B, dr.Sp.U,
yang dilakukan oleh dokter umum terlatih
tenaga kopeten dr. Sp.OG, X 100%
dr,Sp.B, dr.Sp.U, dokter jumlah seluruh pasien
umum terlatih vasektomi/tubektomi 100% 100% 100% 100% 100%
d. 100% d. Jumlah peserta KB mantap 100
d. Persentase peserta KB yang mendapat konselin %
mantap yang X 100%
mendapatkan konseling Jumlah seluruh peserta KB
KB mantap oleh bidan mantap
terlatih.
Kepuasan pelanggan 3% Jumlah kumulatif hasil penilaian 100% 100 100% 100% 100%
kepuasan dari pasien yang %
disurvei
6 Intensif Rata-rata Pasien yang kembali 3% Jumlah pasien yang kembali ke 0 0 0 0 0 0
Care Unit ke perawatan intensif dengan ICU dengan kasus sama < 72
kasus yang sama <72 jam jam dalam 1 bulan
Pemberi pelayanan Unit c. Dokter c. Jumlah tenaga dokter 100% 100% 100 100% 100% 100%
intensif Sp.Anest SpAn dan spesialis yang %
esi dan sesuai dengan kasus
dokter yang ditangani
spesialis
sesuai
dengan
kasus
yang 24% 56% 72%
ditangani d. Perawat D3 dengan 20% 40% 100%
d. 100% sertifikat perawat mahil
perawat ICU/ setara yang
minimal melayani perawatan
D3 intensif
dengan
sertifikat
Perawat
mahir ICU
/setara(D
4)
8. Pencegahan Adanya anggota Tim PPI 75 % Jumlah personil PPI yang 0% 25% 40% 50% 75%
dan yang terlatih terlatih
Pengendalian Tersedianya APD 60% Jumlah APD dibandingkan 30% 30% 60% 70% 80% 100%
Infeksi (PPI) disetiap jumlah petugas yang ada
instansi/departemen
Kegiatan pencatatan 75 % 30% 30% 60% 70% 75%
dan pelaporan infeksi
nosokomial/HAI (health
care associated
infections) di rumah sakit
(minimum 1 parameter)
Tidak adanya kesalahan 100% Jumlah penyerahan 92% 92% 100 100 100% 100
pemberian hasil pemeriksaan Hasil laboratorium % % %
laboratorium. Pada salah orang X
100%
Jumlah pasien yang
Diperiksa di
laboratorium
Kepuasan pelanggan. 80% Jumlah pasien yang disurvei 60% 60% 70% 80% 90% 100
yang menyatakan puas %
3 Instalasi Waktu tunggu pelayanan Jumlah kumulatif waktu tunggu
Farmasi c. Obat jadi c. 30 menit pelayanan obat jadi dan b. 33 menit <30 30 30 30 30
d. Obat racikan d. 60 menit racikan yang disurvei masing- c. 120 <90 60 60 60 60
masing dalam satu bulan menit
Tidak adanya kejadian 100% Jumlah pasien yang mengambil 100% 100% 100 100 100% 100
kesalahan pemberian obat. obat di instalasi farmasi % % %
dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan
pemberian obat
Kepuasan pelanggan. 80% Jumlah pasien yang disurvei 80% 80% 90% 90% 90% 100
yang menyatakan puas %
Penulisan resep sesuai 100% Jumlah resep yang diambil 100% 100% 100 100 100% 100
formularium sebagai sample yang sesuai % % %
formularium dalam 1 bulan
4 Instalasi Gizi Ketepatan waktu pemberian 90% Jumlah pasien rawat 94% 100% 100 100 100% 100
makanan kepada pasien Inap yang mendapat % % %
Makanan tepat waktu
Dlam 1 bulan X
100%
Jumlah seluruh pasien
rawat inap
Sisa makanan yang tidak 20% Jumlah kumulatif 9,19% (juli- 9,19 9,19 9,19 9,19 9,19
termakan oleh pasien. Porsi makanan yang agustus % % % % %
Tersisa yang tidak 2013)
Dimakan X
100%
Jumlah pasien yang disurvey
Tidak adanya kejadiam 100% Jumlah pemberian 100% 100% 100 100 100% 100
kesalahan pemberian diet makanan yang % % %
disurvei dikurangi
jumlah pemberian
makanan yang salah
diet X 100%
jumlah pasien yang
disurvei dalam 1 bulan
5 Unit Tranfusi Kebutuhan darah bagi setiap 100% terpenuhi Jumlah permintaan 75% 85% 95% 100 100% 100
Darah pelayanan tranfusi Kebutuhan darah yang % %
Dapat di penuhi X 100%
Jumlah seluruh
permintaan darah
dalam 1 bulan
Kejadian reaksi transfusi 0,01 % Jumlah kejadian < 0,01% 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
reaksi transfusi dalam % % % % %
1 bulan X 100%
Jumlah seluruh
pasien yang mendapat
transfusi dalam 1
bulan
Kecepatan waktu pemberian 2 jam Waktu informasi tagihan 1,6 jam 1,4 jam 1,4 1,4 1,4 1,4
informasi tentang tagihan pasien maksimal 2 jam jam jam jam jam
rawat inap
Ketetapan waktu pemberian imbalan 100% Dapat meningkatkan kinerja 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(insetif) sesuai kesepakatan waktu karyawan