DRAFF
D. Pembahasan
Halaman 4 s/d 18 1. Metodologi Peramalan
2. Metode Penyajian Peramalan
3. Penyajian Peramalan.
1. Pendahuluan
1
Selanjutnya Dinas Kesehatan memfasilitasi Penerbitan peraturan
turunan seperti pada tabel berikut :
Selain itu Pejabat Tinggi Pratama Dinas Kesehatan dalam hal ini
Kepala Dinas, akan rutin setiap 6 (enam) bulan mengajukan penerbitan
Surat Keputusan Plt Kepala Puskesmas kepada Walikota Palembang.
Kondisi ini turut serta membebani beban kerja Dinas Kesehatan. Oleh
karena itu, seiiring dengan terbitnya Permenkes RI No.43 Tahun 2019
tentang Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Palembang telah memfasilitasi
kembali penerbitan peraturan turunan (Peraturan Walikota) untuk
mengakomodir kesenjangan perwali sebelumnya (Perwali 29 tahun 2019)
sekaligus harmonisasi terhadap Permenkes RI No. 43 tahun 2019.
No. Peraturan Induk Peraturan Turunan
2
Dengan diterbitkannya perwali Kota Palembang No.43 akan
membawa dampak/konsekuesni terhadap kebijkan program yang
dijalankan di Puskesmas. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan sebagai
pembina Puskesmas harus mengarahkan puskesmas untuk
menyesuaikan kebijakan program dengan peraturan tersebut agar tidak
bertentangan dengan aturan yang berlaku. Arahan tersebut akan
dituangkan dalam sebuah dokumen naskah akademik sebagai acuan/tool
bagi Puskesmas.
Agar diperoleh naskah/dokumen sebagai acuan/tool bagi
Puskesmas, diperlukan telaah diskusi bersama diantara bidang-bidang
terkait di Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam meramalkan
konsekuensi penerapan kebijakan Perwali tersebut, kemudian mengkaji
dampak kebijakan dan mencari solusi altternatif pemecahan masalah
sebagi rekomendasi kebijakan program selanjutnya untuk perbaikan
kinerja Puskesmas. Rancangan kegiatan peramalan tersebut secara
lengkap dibahas dalam materi pembahasan.
2. Dasar Hukum
3
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 451).
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335).
5. Keputusan Menpan RI No.42 /Kep/M.PAN/12/2020 tentang Jabatan
Fungsional Administrator Kesehatan dan Angka Kreditnya
6. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Daerah Kota
Palembang Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Daerah Kota
Palembang Tahun 2019 Nomor 9).
7. Peraturan Walikota Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Palembang (Berita Daerah Kota Palembang Tahun 2016
Nomor 49).
8. Peraturan Walikota Palembang Nomor 43 tahun 2020 tentang UPTD
Puskesmas (Berta Daerah Kota Palembang Nomor 43 Tahun 2020).
B. Permasalahan
C. Tujuan.
4
D. Pembahasan
1. Metodologi peramalan
5
3. Penyajian Peramalan
N TATA
o KONSEKUESI PENERAPAN KEBIJAKAN TERHADAP PEMANGKU BIDANG HUBUNGAN
KEBIJAKAN PERWALI NO 43 TAHUN 2020 KERJA
PUSKESMAS, DINAS KESEHATAN JABATAN TERKAIT
(LAMPIRAN 1)
1 Pasal 2 - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 2 ini JFT Yankes Yankes
ayat (1). Puskesmas merupakan unit diterapkan di Puskesmas Primer Primer
organisasi bersifat fungsional dan unit - Kajian Unit Organisasi Puskesmas saat dibandingkan
layanan yang bekerja secara profesional. dengan ketentuan Psal 2 ayat 1
- Rekomendasi atas kajian.
2 Ayat (2). Puskesmas sebagaimana dimaksud - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 2 ini JFT Seksi Yankes
pada ayat (1) berkedudukan sebagai unit diterapkan di Puskesmas Yankes Primer
pelaksana teknis yang berada di bawah dan - Kajian Unit Organisasi Puskesmas saat dibandingkan Primer
bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan dengan ketentuan Pasal 2 ayat 1
sesuai dengan ketentuan peraturan - Rekomendasi atas kajian.
perundang-undangan.
7
4 Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 4 ayat 3 - JFT - Yankes
dimaksud dalam Pasal 3, Puskesmas ini diterapkan di Puskesmas Primer
berfungsi : - Kajian Kebijakan UKM dan UKP di Puskesmas saat ini - P2P,
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama dengan membandingkan ketentuan yang tertuang - Bidang
di wilayah kerjanya; dan pada Pasal 4 Kesma
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di - Rekomendasi Kebijkan atas kajian tersebut s
wilayah kerjanya.
8
memenuhi syarat sebagai berikut : 1.Pejabat Fungsional Ahli Pertama paling sedikit 2
a. berstatus sebagai Aparatur Sipil tahun (Score = 50)
Negara; 2. S1/D4 Kesehatan (Score = 20)
b. memiliki pendidikan di bidang 3. ASN (Score = 10)
kesehatan paling rendah sarjana S-1
(strata satu) atau D-4(diploma empat); B.Syarat Tambahan :
c. memiliki kemampuan manajemen di a. memiliki kemampuan manajemen
bidang kesehatan masyarakat; di bidang kesehatan masyarakat (Score =10)
d. masa kerja di Puskesmas minimal 2 b. masa kerja di PKM minimal 2 tahun
(dua) tahun; dan (Score = 5)
e. telah mengikuti pelatihan Manjemen c. telah mengikuti pelatihan Manjemen Puskesmas
Puskesmas. (Score = 5)
11
c. penanggung jawab UKP, kefarmasian
dan laboratorium yang membawahi :
1. pelayanan pemeriksaan umum;
2. pelayanan kesehatan gigi dan JFT Primer Seksi
mulut; Yankes
Primer
3. pelayanan kesehatan keluarga JFT Kesling Seksi
yang bersifat UKP; Yankes
4. pelayanan gawat darurat; Kesling
5. pelayanan gizi yang bersifat UKP; JFT Primer Seksi
Yankes
Primer
6. pelayanan persalinan; JFT Kesmas Seksi
Kesmas
7. pelayanan kefarmasian; dan JFT Seksi
Farmasi Farmasi
8. pelayanan laboratorium. JFT Seksi
Rujukan Yankes
Rujukan
d. penanggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas yang membawahi :
1. jaringan pelayanan Puskesmas JFT Primer Seksi
terdiri atas : Yankes
a) puskesmas pembantu; Primer
b) puskesmas keliling; dan
c) praktik bidan kelurahan.
12
masyarakat;
b) usaha kesehatan
sekolah;
c) klinik;
d) rumah sakit;
e) apotek;
f) laboratorium;
g) praktik mandiri tenaga
kesehatan; dan
h) fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
e. penanggung jawab bangunan, - JFT Seksi
prasarana, dan peralatan PerencanaPerenca
Puskesmas; an naan
- JFT Seksi
KepewagaiKepegaw
n aian
- JFT AlkesSeksi
Alkes
f. penanggung jawab mutu. JFT Yankes Seksi
Mutu Yankes
Mutu
BAB V
SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 12 - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 12 ini - JFT : - Kepega
(1) SDM Puskesmas meliputi dokter diterapkan di Puskesmas Analis waian
dan/atau dokter layanan primer, - Kajian Analisis Jabatan SDM pada Puskesmas Saat ini Kepegawai - SDMK
dokter gigi, tenaga kesehatan lainnya, dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 11 ayat 2. a
dan tenaga non kesehatan. - Kajian Dinamika Mutasi (Penambahan/pengurangan) - JFT SDMK
SDM Puskesmas bandingkan dengan konsekuensi
penerapan Jaspel, TPP dan Tukin di Dinas Kesehatan
- Rekomendasi penyesuaian jabatan SDM Puskesmas.
(2) Tenaga kesehatan lainnya - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 12 ini - JFT : - Kepega
13
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterapkan di Puskesmas Analis waian
paling sedikit terdiri atas: - Kajian/Analisis Jabatan Tenaga Kesehatan lainnya Kepegawai - SDMK
a. perawat; pada Puskesmas Saat ini dibandingkan dengan a
b. bidan; Ketentuan pada pasal 12 ayat 2. - JFT SDMK
c. tenaga promosi kesehatan dan ilmu - Rekomendasi penyesuaian tenaga kesehatan
perilaku; Puskesmas.
d. tenaga sanitasi lingkungan;
e. nutrisionis;
f. tenaga apoteker dan/atau tenaga
teknis kefarmasian; dan
g. ahli teknologi laboratorium medik;
(3) Dalam kondisi tertentu, Puskesmas - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 12 ini - JFT : - Kepega
dapat menambah tenaga kesehatan diterapkan di Puskesmas Analis waian
lainya,meliputi : - Kajian/analisis Jabatan Puskesmas Saat ini Kepegawai - SDMK
B. terapis gigi dan mulut, dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 12 ayat 3. a
C. epidemiolog kesehatan, - Rekomendasi penyesuaian tenaga kesehatan sesuai - JFT SDMK
D. entomolog kesehatan, pasal 12 ayat 3 di Puskesmas.
E. perekam medis dan informasi
kesehatan,
F. tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
(4) Tenaga non kesehatan sebagaimana - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 12 ayat - JFT : - Kepega
dimaksud pada ayat (1) harus dapat 4 ini diterapkan di Puskesmas Analis waian
mendukung kegiatan ketatausahaan, - Kajian/Analisis jabatan tenaga non kesehatan pada Kepegawai - SDMK
administrasi keuangan, sistem Puskesmas Saat ini dibandingkan dengan Ketentuan a
informasi, dan kegiatan operasional lain pada pasal 12 ayat 4. - JFT SDMK
di Puskesmas. - Rekomendasi penyesuaian tenaga non-kesehatan
Puskesmas sesuainpasal 12 ayat 4
(5) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 12 ini JFT SDMK SDMK
14
di Puskesmas harus memiliki surat izin diterapkan di Puskesmas
praktik sesuai dengan ketentuan - Kajian Assesment SIP Nakes di Puskesmas Saat ini
peraturan perundang-undangan. dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 12 ayat 5.
- Rekomendasi kewajiba SIP Nakes Puskesmas atan
penanggungjawab Puskesmas.
BAB VI : Simpus
Pasal 13
(1) Setiap Puskesmas harus - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 13 ini JFT Yankes Yankes
menyelengarakan Sistem Informasi diterapkan di Puskesmas Primer
Puskesmas yang merupakan bagian dari - Kajian Simpus di Puskesmas Saat ini dibandingkan
Sistem Informasi Kesehatan Kota yang dengan Ketentuan pada pasal 13 ayat 5.
diselenggarakan secara elektronik dan - Rekomendasi Simpus Puskesmas
/atau non elektronik.
(2) Sistem Informasi Puskesmas - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 13 ini JFT Yankes Yankes
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterapkan di Puskesmas Primer
paling sedikit mencakup : - Kajian Simpus di Puskesmas Saat ini dibandingkan
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan dengan Ketentuan pada pasal 13 ayat 5.
Puskesmas dan jaringannya; - Rekomendasi Simpus Puskesmas
b. pencatatan dan pelaporan keuangan
Puskesmas dan jaringannya;
c. survei lapangan;
d. laporan lintas sektor terkait; dan
e. laporan jejaring Puskesmas di
wilayah kerjanya.
(3) Puskesmas harus menyampaikan
laporan kegiatan secara berkala ke
Dinas Kesehatan sebagai sumber
data dari pelaporan data program
kesehatan melalui komunikasi data.
15
AKREDITASI
Pasal 14
(1) Setiap Puskesmas harus memiliki izin - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 14 ini - JFT Seksi
operasional, melakukan registrasi dan diterapkan di Puskesmas Yankes Yankes
mengikuti akreditasi. - Kajian Perijinan Puskesmas Primer Primer
(2) Izin operasional sebagaimana dimaksud - Kajian AKreditasi Puskesmas - JFT Mutu Seksi
pada ayat (1) diberikan oleh Pemerintah - Assesment SIP Nakes di Puskesmas Saat ini Mutu
Kota melalui Perangkat Daerah yang dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 12 ayat 5.
membidangi perizinan. - Rekomendasi Perijinan Puskesmas
(3) Registrasi sebagaimana dimaksud pada - Rekomendasi Akreditasi Puskesmas
ayat (1) dilakukan untuk memperoleh
kode Puskesmas dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia setelah
mendapatkan rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.
(4) Persyaratan izin operasional, registrasi
dan pelaksanaan akreditasi Puskesmas
dipenuhi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
- Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 15 ini - JFT Semua
(1) Pemerintah Kota melalui Dinas diterapkan di Puskesmas Seluruh Bidang
Kesehatan melakukan pembinaan dan - Kajian Kebijakan Pembinaan dan Pengawasan Seksi
pengawasan terhadap Puskesmas dalam Puskesmas Saat ini dibandingkan dengan Ketentuan Dinas
bentuk bantuan teknis, pendidikan dan pada pasal 15 ayat 5. Kesehatan
pelatihan. - Rekomendasi Kebijakan Pembinaan Puskesmas sesuai - JFT
Pasal 15 ayat 1, 2, 3. SDMK
khusus
16
untuk
Pendidika
n dan
Pelatihan
(koordina
si dengan
Yankes
Primer
- Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 15 ini JFT Yankes Yankes
(2) Dinas Kesehatan dapat melibatkan
diterapkan di Puskesmas Primer Primer
perhimpunan, asosiasi dan/atau
- Kajian keterlibatan perhimpunan, Assosiasi, OP
organisasi profesi melakukan pembinaan
dalampengawasan Puskesmas Saat ini dibandingkan
dan pengawasan penyelenggaraan
dengan Ketentuan pada pasal 15 ayat 5.
Puskesmas.
- Rekomendasi kajian.
(3) Dinas Kesehatan dapat membentuk Tim - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 15 ini JFT Yankes Yankes
pembinaan sesuai peraturan perundang- diterapkan di Puskesmas Primer Primer
undangan untuk meningkatkan mutu - Kajian Assesment Tim pembinaan Puskesmas Saat ini
pembinaan Puskesmas secara dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 15 ayat 3.
terintegrasi dan berkesinambungan - Rekomendasi atas kajian.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2).
BAB IX PENDANAAN
Pasal 16 ayat (1)
Pendanaan di PKM bersumber dari :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja - Ramalkan konsekuensi Kebijakan pada pasal 16 ini - JFT
Daerah. diterapkan di Puskesmas Perencan
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja - Kajian Kebijakan Pendananan di Saat ini a dan
Negara dibandingkan dengan Ketentuan pada pasal 16 ayat 1 - JP
c. sumber-sumber lain yang sah dan tidak - Kajian Keuangan Puskesmas : Gaji, TPP, Jaspel : Keuanga
mengikat apakah ada kemungkinan puskesmas medapatkan n
Tukin (mengingat dinamika Mutasi (+/-) SDM (koordinasi
17
Puskesmas melaui jalur Pengangkatan pertama, dengan
perpindahan, honor daerah, PTT, TKS) bandingkan JFT
dengan Kajian Dinamika Mutasi SDM Puskesmas SDMK)
- Rekomendasi Pendanaan di Puskesmas.
KEPALA
KEPALA
TATA USAHA
18
E. Solusi Alternatif Pemcahan Masalah
G. Rekomendasi Kebijakan.
19