Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI
RAWAS

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)NAMA KEGIATAN :
PEMBANGUNAN RS PRATAMA
KECAMATAN MUARA KELINGI (DAK)

TAHUN ANGGARAN 2021


PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Pemda Kabupaten Musi Rawas
Telp. (0733) 4540076 Fax. (0733) 4540077
www.dinkes.musirawaskab.go.id MUARA BELITI e-
mail:dinkes@musirawaskab.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN RS PRATAMA
KECAMATAN MUARA KELINGI ( DAK )

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten dalam
Provinsi Sumatera Selatan yang secara geografis terletak pada posisi
1020 07’ 00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 20 20’ 00” – 30 38’ 00”
Lintang Selatan. Berada di bagian barat Provinsi Sumatera Selatan,
tempat pertemuan hulu Sungai Musi dengan aliran Sungai Rawas.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara di
bagian utara, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Lahat dan
Kabupaten Empat Lawang, di bagian barat berbatasan dengan Kota
Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu dan di bagian timur berbatasan
dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Pada Tahun 2014 terjadi pemekaran wilayah menjadi Kabupaten


Musi Rawas Utara. Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas sebelum
pemekaran adalah 1.236.582,66 Ha terdiri dari 21 kecamatan dengan
jumlah desa sebanyak 299 desa / kelurahan, setelah pemekaran menjadi
14 kecamatan dan 199 desa/kelurahan. Kabupaten Musi Rawas
mempunyai iklim tropis dan basah dengan curah hujan yang bervariasi,
di mana setiap tahun jarang ditemukan bulan kering. Wilayah ini berada
di ketinggian 129 meter dpl, terdiri dari 66,5% dataran rendah yang
subur dengan struktur 62,75% tanah liat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas,


jumlah penduduk Kabupaten Musi Rawas tahun 2018 tercatat sebesar
408.816 jiwa, dimana jumlah penduduk laki – laki sebanyak 210.862
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 197.954 jiwa.
Distribusi penduduk Kabupaten Musi Rawas menurut umur dan jenis
kelamin serta tingkat perkembangan penduduk pada setiap kelompok
umur yang berbeda.

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada


pasal 5 ayat (1) menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
Selanjutnya pada ayat (2) ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai
hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau. Kemudian pada ayat (3) bahwa setiap orang berhak secara
mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan
kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Selanjutnya pada pasal 6
ditegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang
sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.

Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh


penduduk termasuk penduduk miskin dan tidak mampu, pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan semua


komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. Derajat
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang
meliputi indikator umur harapan hidup, angka kematian, angka
kesakitan dan status gizi masyarakat.

Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu


investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran
penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam konstitusi
organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah
memperoleh manfaat, mendapatkan, dan atau merasakan derajat
kesehatan setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan dalam
menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak
hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada
pencapaian SDGs ( Sustainable Development Goals).

Masalah kesehatan begitu berat, kompleks dan tak terduga,


sehingga perlu perhatian pada dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek, kemitraan,
globalisasi dan demokratisasi, kerja sama lintas sektor dan mendorong
partisipasi masyarakat.

Di dalam undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan


secara tegas mengamanat kepada pemerintah untuk bertanggung jawab
merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan
mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehataan saat
ini lebih mengedepankan pemerataan dan keterjangkauan masyarakat
mengakses pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan.

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan rujukan yang


memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memliki peran
yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Pengaruh dari pertumbuhan penduduk dan
peningkatan ekonomi tentunya akan meningkatkan kebutuhan
pelayanan rumah sakit yang bermutu dan menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
Permasalahan keterbatasan akses dan pemerataan sarana
pelayanan rumah sakit saat ini tidak hanya di dominasi daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan tetapi juga ditemui juga pada
daerah perkotaan dimana daya tampung rawatan rumah sakit tidak
sebanding dengan jumlah penduduk disekitarnya. Kondisi ini sering
membuat persaingan tidak sehat pengguna jasa rumah sakit dalam
mendapatkan kesempatan prioritas pelayaann yang akhirnya
masyarakat tidak mampu menjadi pihak yang sulit mendapatkan
pelayanan kesehatan dengan segala keterbatasannya.

Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap


pelayanan kesehatan rumah sakit di daerah tertinggal, perbatasan,
kepulauan, daerah bermasalah kesehatan, daerah pemekaran baru dan
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, dimana
belum tersedianya fasilitas kesehatan tersebut atau sarana pelayanan
yang ada masih belum dapat memenuhi kebutuhan daerah tersebut,
maka dilakukan kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah
daerah untuk menyediakan sarana pelayanan kesehatan rumah sakit
yang bermutu dan melayani seluruh lapisan masyarakat. Rumah Sakit
Pratama merupakan salah satu upaya Kementerian Kesehatan
bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan didaerah tersebut.

Pada tahun 2004 Kementerian Kesehatan telah melakukan


terobosan dalam penyediaan sarana pelayanan kesehatan rujukan
berupa Rumah Sakit Bergerak (sebelumnya bernama Rumah Sakit
Lapangan). Pendirian Rumah Sakit Bergerak ini ditujukan terutama
bagi daerah yang sulit dijangkau pelayanan kesehatan rujukan di
daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan dengan
kapasitas 10 tempat tidur. Pada daerah tertentu dengan jumlah
penduduk yang lebih banyak tentunya akan membutuhkan jumlah
tempat tidur yang lebih pula. Untuk hal tersebut Kementerian
Kesehatan mempertimbangkan untuk mendirikan Rumah Sakit
Pratama dengan kapasitas rawat inap lebih besar.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian


urusan pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota mengamanatkan
bahwa urusan kesehatan merupakan salah satu urusan pemerintahan
yang dibagi bersama antar tingkatan, yang penyelenggaraannya oleh
Pemerintah dapat ditugaskan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan
asas tugas pembantuan, dan secara bertahap dapat diserahkan untuk
menjadi urusan Pemerintah Daerah yang bersangkutan apabila
Pemerintah Daerah telah menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
norma, standar, prosedur dan kriteria yang dipersyaratkan.

Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan kepada daerah


untuk mendukung kemampuan Pemerintah Daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
Apabila pemerintah daerah ternyata belum juga mampu
menyelenggarakan urusan pemerintahan setelah dilakukan
pembinaan, maka untuk sementara penyelenggaraannya dilaksanakan
oleh Pemerintah sampai menunggu Pemerintah Daerah mampu
menyelenggarakannya sendiri.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan
RS Pratama Muara Kelingi di Kabupaten Musi Rawas ini dalah untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rumah
sakit di daeah Kabupaten Musi Rawas sebagai sarana pelayanan
kesehatan rumah sakit yang bermutu dalam melayani seluruh lapisan
masyarakat.

C. SUMBER DANA, PERKIRAAN BIAYA DAN KLASIFIKASI


PEKERJAAN.

Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Musi Rawas tahun
Anggaran 2021 dengan rincian sebagai berikut :
Pagu Dana : Rp. 29.428.000.000,-
(Dua Puluh Sembilan Milyar Empat Ratus Dua Puluh
Delapan Juta Rupiah)
HPS/OE : Rp. 29.428.000.000,-
(Dua Puluh Sembilan Milyar Empat Ratus Dua Puluh
Delapan Juta Rupiah)
Klasifikasi : Bangunan Gedung
Sub : BG008 (Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Klasifikasi Kesehatan)

D. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu : 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari Kalender


Penyelesaian Pekerjaan
Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus delapan puluh) hari Kalender
berlaku selama

E. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini
adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas,
biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dicapai wujud akhir bangunan yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri
dari:
- Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan
- Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
- Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
- Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
a. tenaga kerja.
b. bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
c. peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
d. kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
e. waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
f. kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
g. Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian
(kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja),Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
termin;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan
6. Membuat Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawin
8. Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan

F. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen, untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai
dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan
dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengawas adalah :

1. LAPORAN HARIAN
a. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan
terhitung setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan
fisik) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain, Buku Harian
yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang
penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.

b. Laporan harian berisikan keterangan tentang :


- Tenaga Kerja
- Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
- Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan
- Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan
- Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan

2. LAPORAN PELAKSANAAN

Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemaju


pekerjaan, tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulain
kerja oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK ditandatangani) sebanyak
eksemplar dan berisi antara lain :
- Review terhadap rencana kerja kontraktor;
- Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
selama seminggu tersebut ;
- Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek;
- Monitor masalah teknis di lapangan;
- Permasalahan non teknis yang dihadapi;
- Monitor Kendali Mutu;
- Pemeriksaan Gambar Kerja;
- Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai kemaju
pekerjaan;
- Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutn

G. PRODUKSI DALAM NEGERI


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan
produksi dalam negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau
digunakan selama produksi dalam negeri tidak dapat digunakan.

H. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Pembangunan Baru Puskesmas Muara Kati
Kabupaten Musi Rawas ini didalam perhitungan volume berpedoman
kepada peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi
Nasional maupun Internasional yang mengatur, Standard Umum
Bangunan Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang
dan peraturan pemerintah yang berlaku.

I. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban
untuk meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa
Pengguna Anggaran

J. S P ES I FIK AS I T EKN IS

SY A R A T - SY ARA T UMUM DAN L IN GKUP P E KE R J A A N


I. UM U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk
beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan
dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam
KAK ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-
perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan penyelesaian.

II. LINGKUP PEKERJAAN


Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna.
1. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari
tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing
anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan,kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-
benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

2. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam
gambar-gambar yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini,
maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditetapkan,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/ Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di tapak setelah Pengawas berunding
terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh
Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi,
dalam keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor
diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua
ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada
ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar
Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan
pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan
tanpa sepengetahuan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala
akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik
dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-
masing dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis,
addendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen-
dokumen ini harus dapat dilihat Pengawas dan Direksi setiap
saat sampai dengan serahterima kesatu. Setelah serah terima
kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan
oleh Pemberi tugas.

3. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


- Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-
gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang
disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau
Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau
sebagianpekerjaan.
- Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan
Kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan
dankualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas
untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu
oleh Perencana.
- Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan
dan menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Pengawas. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda
sebagaimana ditentukan Pengawas. Kontraktor harus
melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan
dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
- Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar
pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah
meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
- Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan
syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat.
- Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang
diminta Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.
- Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen
Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan
secara tertulis kepada Pengawas.
- Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar
pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui
Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Perencana.
- Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus
dikirimkan kepada Pengawas dalam dua salinan, Pengawas
akan memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah
Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan
Perubahan” atau “Ditolak”.Satu salinan ditahan oleh
Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan
kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan
kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
- Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh
diserahkan apabila menurut Pengawas hal-halyang sudah
ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut
sudah jelas dan tidak perlu diubah.Barang cetakan ini juga
harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing
jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
- Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
harus dikirimkan kepada Pengawas dan Perencana.
- Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-
contoh, katalog-katalog kepada Pengawas dan Perencana
menjadi tanggung jawab Kontraktor

4. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengawas,
bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan
Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir
ini. Sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas, bahwa
pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua
pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

5. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama
pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen, maka
Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat
lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.Untuk barang-
barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan
sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang
sama.Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy
dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun
Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-
materialtersebut telah dipesan ( order import).

6. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas
atau wakilnya harus segera disediakan atas biayaKontraktor
dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik
kualitas maupun sifatnya Substitusi Produk yang disebutkan
nama pabriknya ,Material, peralatan, perkakas, aksesories yang
disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis,
atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai
data-data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material,
peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis,
Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari
pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya
menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa
produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan
Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemilik/Perencana.

7. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus baru, dan material harus tahan terhadap
iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara
yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai
ketrampilanyang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya.Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat
yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa
personaltersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam
bidangkeahlian masing-masing.k. Klausul
Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada
klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka
ini bukanberarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalahnya.Jika terjadi hal yang
saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi
Teknis, maka diambil sebagaipatokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling
tinggi.Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain
untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lainnya.

8. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi
dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatanproyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus
dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dankonflik satu dengan
lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan
dan konflik, sertaharus mendapat persetujuan dari Perencana/
Pengawas.

9. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN


PEKERJAAN
Perlindungan terhadap milik umum :
- Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan
bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunandan
sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik baik
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
- Orang-orang yang tidak berkepentingan :Kontraktor harus
melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
- Perlindungan terhadap bangunan yang ada :Selama masa-
masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakanbangunan yang ada, utilitas, jalan-
jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat
pekerjaan,dan kerusakan-kerusakan sejenis yang
disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang
luas. Itusemua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.
- Penjagaan dan perlindungan pekerjaan . Kontraktor
bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting
selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.Pemberi
Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub
Kontraktor, atass kehilangan atau kerusakan bahan-bahan
bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
- Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama,
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas
kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layakuntuk
melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke
lokasi.Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini
disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugaas dan juga
harusmenurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang
berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib
mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yangmudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya
ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang
telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
- Gangguan pada tetangga :Segala pekerjaan yang menurut
Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan padapenduduk yang berdekatan, hendaknya
dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas
akanmenentukannya dan tidak akan ada tambahan
penggganti uang yang akan diberikan kepada
Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

10. PERATURAN HAK PATENT


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua
“claim” atau tuntutan, biaya atua kenaikan harga karena
bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama
produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
dipergunakan dalam proyek ini Iklan Kontraktor tidak diijinkan
membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan
(batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari
pihak Pemberi Tugas.

11. Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi yang menjadi


dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ini meliputi:
• Spesifikasi teknis yang digunakan adalah Spesifikasi Umum
yang diatur dalam Peraturan Menteri PU
• SNI dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan item-item
pekerjaan.

K. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya, yakni :
i. Peraturan Presiden Nomor. 16 tahun 2018, Tentang Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah :
ii. Peraturan menteri Pekerjaan Umum No. 45 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknik Bangunan Gedung Negara dan Peraturan-peraturan
Lain yang berkaitan dengan Gedung Negara.
iii. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
iv. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah
Sakit
v. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2014 Tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama
vi. Peraturan Presiden Nomor. 12 tahun 2021, Tentang Tentang
Perubahan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

L. TENAGA INTI YANG DIPERLUKAN


Pendidikan Pengalaman
No. Kedudukan Jml (org) SKA/SKTK (minimal) ( Thn )

Pelaksana
1. Lapangan 1 SKA Arsitek (101 ) S1 Arsitek 5
Tenaga SKA Ahli Teknik
Teknis Bangunan Gedung
2. 1 S1 Sipil 5
Struktur (201)
Tenaga SKA Ahli
Manajemen Manajemen Proyek
3. 1 S1 5
Proyek (602)
Petugas / SKA Ahli K3
4. Tenaga K3 1 Konstruksi (603) S1 3
5. Juru Gambar 1 STM / SMA 3

Tenaga Teknis
6. Plumbing 1 STM / SMA 3
Tenaga Teknis
Bangunan
7. 1 STM / SMA 3
Gedung
8. Juru Ukur 1 STM / SMA 3
9. Logistik 1 - STM/SMA 3
Administrasi
Proyek/
10. 1 - STM/SMA 3
Keuangan

M.PERALATAN YANG DIBUTUHKAN


Peralatan yang dibutukan untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari
standard minimal yaitu :
No. Jenis Alat Kebutuhan Keterangan

1. Mobil Dump Truck 2 Unit

2. Mobil Pick Up 2 unit

3. Molen 2 unit

4. Pompa Air 2 unit

5. Genzet 1 unit
6. Scafolding 80 Unit

7. Stamper 1 Unit

Alat Penggetar Beton


8. 1 Unit
/ Vibrator
Alat Pancang Beton /
9. 1 Unit
Hammer

Peralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada Tabel Peralatan di atas


adalah peralatan/fasilitas minimal yang wajib
ditawarkan/diajukan/disediakan oleh peserta lelang dalam melakukan
penawaran untuk pekerjaan ini. Apabila peralatan yang dipakai oleh
calon peserta lelang dengan menyewa harus ada Bukti / surat perjanjian
sewa peralatan.
Apabila dokumen penawaran tidak disertai dengan bukti
kepemilikan/sewa peralatan maka dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan (gugur teknis)
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan.

N. DUKUNGAN PABRIKAN / DISTRIBUTOR


Dalam Dokumen Penawaran melampirkan juga dukungan dari pabrikan
/ Distributor ( Dilengkapi dengan brosur apabila ada ) untuk pekerjaan :
- Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL )
- Instalasi Gas Medis
- Instalasi Nurse Call
- Trafo dan Kabel SUTR

Musi Rawas, April 2021


Ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Dto.

Drs. EDI ISWANTO, M.Pd


NIP. 19621112 198603 1 006

Anda mungkin juga menyukai