Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Profil Kesehatan Kecamatan Carita merupakan gambaran situasi kesehatan di


Kecamatan Carita serta alat untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan di
bidang kesehatan.

Puskesmas Carita awalnya adalah sebagai jejaring puskesmas Labuan atau pos
kesehatan wilayah kecamatan Labuan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat maka tahun 1982 pos kesehatan tersebut dijadikan
sebagai Puskesmas Pembantu Carita, dan tahun 1986 berubah menjadi puskesmas induk di
wilayah kecamatan Labuan dengan desa binaan sebanyak 8 (delapan) desa, kemudian
dengan adanya pemekaran kecamatan Labuan maka Carita menjadi sebuah kecamatan, secara
otomatis Puskesmas Carita menjadi puskesmas kecamatan Carita dengan binaan menjadi 10
(sepuluh) desa. Pada tahun 2014 adanya perubahan bangunan baru gedung puskesmas
menjadi dua lantai dan di resmikan pada tanggal 18 Maret 2014 oleh bupati Pandeglang.Drs
H Erwan Kurtubi MM. Karena adanya dampak tsunami pada tanggal 22 Desember 2018 dan
letak Puskesmas carita berada pada zona merah, kemudian Puskesmas Carita dilakukan
relokasi Pada Tanggal 06 Agustus 2020 yang bertempat di Desa Tembong dan diresmikan
pada Tanggal 05 Januari Tahun 2021.

Pembangunan kesehatan saat ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan


masyarakat pada periode tahun 2020 sampai tahun 2021 terjadi penurunan angka kematian
ibu bahkan tidak ada kasus kematian di wilayah kecamatan carita, prevalensi gizi buruk juga
menurun. Hasil tersebut tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh
sarana pelayanan kesehatan, termasuk Puskesmas dan jaringannya serta UKBM seperti
Poskesdes dan Posyandu.

PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 |1


Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang
bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup merata. Di
setiap kecamatan, minimal terdapat 1 ( satu ) Puskesmas, yang dibantu 1 ( satu )
Puskesmas Pembantu ( Pustu ) di setiap 2 (dua) sampai 3 ( tiga ) desa.
Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan
berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya
meningkatkan status kesehatan masyarakat seperti keterbatasan obat – obatan dan logistik
lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan kesehatan, Adanya masalah –
masalah tersebut tentu dapat berpengaruh pada hasil penyelenggaraan upaya kesehatan yang
menjadi tugas dan fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Dari berbagai masalah diatas, salah satu masalah yang cukup mengemuka adalah
pembiayaan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas, khususnya biaya operasional
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Satín biaya operacional pelayanan yang
disediakan oleh pemerintah daerah sangat beragam. . Berbagai upaya telah dan akan
ditingkatkan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer akan semakin meningkat.
Beberapa upaya yang telah dilakukan selama ini antara lain melalui upaya penempatan
tenaga kesehatan strategis di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, kebijakan
penempatan tenaga kesehatan strategisdi Puskesmas, peningkatan fasilitas bangunan, serta
penyediaan peralatan dan obat - obatan termasuk bahan medis habis pakai di Puskesmas
melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK ). Selain DAK ada juga dana BOK sebagai dukungan
pembiayaan di Puskesmas, ditujukan untuk membantu membiayai berbagai upaya kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif, dalam upaya meningkatkan pencapaian yang
diamanatkan dalam Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban
amanat untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan
kesehatan yang semakin merata, berkualitas, dan berkeadilan.
Adapun Tata Nilai Puskesmas Carita adalah “PRIMA” Profesional (memiliki
kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik ), Ramah
(memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan kerja), Inisiatif
dan inovatif ( memiliki sikap kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide ide kreatif
serta memberikan terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan ), Malu ( memiliki
budaya bila tidak melakukan tugas dengan sebaik baiknya ), Akuntabel ( memberikan
pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan dan standar pelayanan yang ditetapkan ).

PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 |2


Buku Profil Kesehatan Kecamatan Carita ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.00.SJ.SK.VI.1797 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan data pendukung sehingga tersusunnya profil
kesehatan ini, dilakukan pengumpulan data kegiatan program di Puskesmas maupun instansi
terkait.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan UPT Puskesmas Carita tahun 2022
ini sebagai satu informasi/data yang menggambarkan tingkat pencapaian derajat kesehatan
masyarakat dan kondisi saat ini. Gambaran kinerja standar pelayanan, sarana untuk
memantau dan mengevaluasi pencapaian program maupun data yang selama ini diolah,
dianalisia dan disajikan belum semuanya dapat dimanfaatkan secara tepat guna masih banyak
memerlukan penyempurnaan, dan untuk perencanaan kegiatan tingkat Puskesmas di tahun
yang akan datang.

Dalam menyusun buku profil ini, kami mendapatkan banyak tantangan dan hambatan.
Data yang diperlukan adakalanya tidak lengkap bahkan tidak ada sama sekali, sehingga
penyajian data yang berkualitas tampaknya masih jauh dari harapan. Adapun tujuan
diterbitkannya buku Profil Kesehatan Kecamatan Carita ini adalah sebagai bahan informasi
dan gambaran kegiatan puskesmas yang telah dilakukan dan untuk bahan perencanaan yang
terarah di tahun berikutnya dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan.

Dalam Undang - Undang No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif. Untuk itu, kesehatan merupakan hak yang mendasar (hak azasi) dari setiap orang
dan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat besar nilainya dalam upaya
pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia karena keadaan sehat juga
merupakan wahana untuk dapat hidup sehari-hari secara produktif, walaupun kesehatan
bukan segala-galanya, tapi tanpa sehat segala yang ada tidak berarti apa apa.

PROFIL UPT PUSKESMAS CARITA TAHUN 2022 |3

Anda mungkin juga menyukai