Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Untuk Mewujudkan dan Melestarikan Masyarakat Kabupaten Kediri
yangSehatSecara Mandiri, Bermanfaat dan Berkeadilan, salah
satunyadilaksanakandengan cara melaksanakan pelayanan administrasi internal
dan pelayanan publicyang bermutu.Pelaksanaan pelayanan publik yang bermutu
diantaranya adalahpelayanan informasi yang meliputi pelayanan kehumasan dan
informasi publik.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi publik di bidang
kesehatan,dibutuhkan adanya manajemen dan pengelolaan data dan informasi
yang baik,akurat, lengkap dan tepat waktu. Peran data dan informasi kesehatan
menjadisangat penting dan semakin dibutuhkan dalam manajemen kesehatan
olehberbagai pihak. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan
hasilpembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah,
terutamaterhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung
dengankesehatan mereka.
Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan
nilaipositif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk pengelola program
harusbisa menyediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan
masyarakatdengan dikemas secara baik, sederhana, informatif dan tepat waktu.
Misi Pembangunan Kesehatan adalah untuk dapat mewujudkan visi
INDONESIA SEHAT, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan sebagai
berikut: Yang pertama yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi
oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan
lainnya. Untuk optimalisasi hasil kotribusi positif tersebut, harus dapat
diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program
pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA
SEHAT, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan,
seyogyanya tidak diselenggarakan.
Misi yang kedua adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah,
tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan
kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat pelayanan kesehatan
yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Adapun misi yang ketiga
adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau. Hal ini mengandung makna bahwa salah satu
tanggungjawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan
pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap
anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta. Dan yang terakhir yaitu
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya. Hal ini mengandung makna bahwa tugas utama sektor
kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga
negaranya, yakni setiap individu,keluarga dan masyarakat Indonesia, tanpa
meninggakan upaya menyembuhkan penyakit atau memulihkan kesehatan
penderita.
Untuk terselenggaranya tugas ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif yang didukung oleh
upaya kuratif dan rehabilitative. Agar dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan pula terciptanya
lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu tugas-tugas penyehatan lingkungan
harus pula lebih diprioritaskan. (ilmu kesehatan masyarakat, syafrudin). 
Data UNDP tahun 1997 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia
di Indonesia masih menempati urutan ke 106 dari 176 negara. Tingkat
pendidikan, pendapatan serta kesehatan penduduk Indonesia memang belum
memuaskan.Menyadari bahwa tercapainya tujuan pembangunan nasional
merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia, dan dalam rangka
menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi, upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini
peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan. Penduduk
yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan program pendidikan, tetapi
juga mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan penduduk.Untuk
mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan
kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan
melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta dan masayarakat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kinerja
sektor kesehatan semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi yang
dinamis dari berbagai sektor.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan terdepan yang
bertanggung jawab di satu wilayah kecamatan. Untuk menjamin pemerataaan
pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas Ngadiluwih, selain Puskesmas
induk ada Puskesmas Pembantu,dan Posyandu sebagai sarana pelayanan
kesehatan yang harus semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah pemerataan
dan kualitasnya. Namun masih ada berbagai masalah yang dihadapi oleh
puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain ketersediaan dan distribusi
tenaga kesehatan yang belum merata, ketersediaan peralatan kesehatan yang
masih perlu ditingkatkan, keterbatasan obat-obatan dan logistik lainnya,
keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan manajemen puskesmas yang
masih perlu dibenahi serta kemampuan dan ketrampilan tenaga kesehatan yang
masih perlu ditingkatkan. Selain itu perbedaan sosial ekonomi masyarakat,
strata pendidikan juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat.
Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
masyarakat, yaitu melalui dukungan dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi Masyarakat yang
tidak mampu, Jaminan persalinan gatis (Jampersal), dan dana APBD bagi
Puskesmas untuk kegiatan operasional puskesmas. Namun pada tahun 2014
sudah tidak ada lagi Program Jamkesmas maupun Jampersal. Tahun 2014 PT
Askes bertransformasi menjadi BPJS kesehatan per 1 januari 2014. Menurut
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah suatu badan hukum publik yang
langsung bertanggung jawab kepada presiden untuk mengelola Jaminan
Kesehatan seluruh Rakyat Indonesia. Peserta Jaminan Kesehatan meliputi :
Peserta Jamkesmas (Penerima Bantuan Iuran/ PBI), PNS, TNI / POLRI, Peserta
Jamsostek (Pekerja Penerima Upah), Pekerja Bukan Penerima Upah/
Wirausaha dan Masyarakat umum.
Penyaluran dana-dana tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi masyarakat di
pedesaan/kelurahan khususnya dalam meningkatkan upaya kesehatan
promotif dan preventif guna tercapainya target Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan sebagai tolak ukur urusan kewenangan wajib
bidang kesehatan yang telah dilimpahkan oleh pemerintah kepada
pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan
bidang kesehatan juga mengemban amanat untuk mencapai target
tersebutsehingga masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang
semakin merata berkualitas dan berkeadilan.
UPTD Puskesmas Ngadiluwih meliputi Puskesmas Induk dan 7
Wilayah Desa. Dan sesuai dengan Visi UPTD Puskesmas Ngadiluwih bertekad
mewujudkan Masyarakat Ngadiluwih yang sehat di Kabupaten Kediri.
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka disusunlah RUK Tahun 2021
yang dapat memberikan petunjuk teknis secara umum dalam mekanisme
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Ngadiluwih
tahun 2021.
A. Visi Misi
1. Visi UPTD Puskesmas Ngadiluwih
Terwujudnya masyarakat wilayah Ngadiluwih yang sehat.
2. Misi UPTD Puskesmas Ngadiluwih
a. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

B. Tata Nilai
Kami bangga dipercaya menjadi petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, oleh karena itu kami mempunyai tata nilai :
a. Cepat, sigap dan tanggap dalam memberikan pelayanan
Kami berupaya memiliki dan mengembangkan sikap cepat, sigap dan tanggap
dalam memberikan pelayanan.
b. Efisien waktu dan biaya dengan hasil optimal
Kami berupaya melaksanakan tugas dan pelayanan kami secara efisien dalam hal
waktu dan biaya tetapi dengan hasil yang optimal
c. Ramah, sopan, senyum, salam dan sapa
Kami berupaya menghargai masyarakat yang kami layani dengan bersikap ramah,
sopan, tersenyum, memberi salam dan menyapa.
d. Inovatif dan kreatif tetapi tetap dalam standar / prosedur
Kami berupaya melakukan pelayanan inovatif dan kreatif kepada masyarakat untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program kesehatan dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program kesehatan dan
meningkatkan mutu pelayanan tanpa meninggalkan standar / prosedur pelayanan.
e. Aman dan Kepuasan pasien adalah tujuan kami
Kami berupaya agar akhir dari pelayanan kami adalah memberikan keamanan dan
kepuasan kepada masyarakat

1.1 Tujuan dan Manfaat


1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam
mencapai target MDGs dan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas.

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Tersusunnya perencanaanuntuk penyelenggaraan upaya kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadiluwih
b. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif bagi
masyarakat.
c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan
promotif dan preventif.
d. Terselenggaranya lokakarya mini sebagai forum penggerakan
pelaksanaan
e. Meningkatnyacakupan Puskesmasdalam pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.
Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya kesehatan
promotif
RUK kesehatan merupakan salah satu produk Sistem
InformasiKesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana
mungkin tetapi informatif, untuk dipakai sebagai alat tolok ukur
kemajuanpembangunankesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi
program-program kesehatan.Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Ngadiluwih
Kabupaten Kediri adalah gambaran situasi kesehatan yangmemuat berbagai data
tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selamasatu tahun yang
memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan capaian indikator
hasil pembangunan kesehatanProfil Kesehatan UPTD Puskesmas Ngadiluwih
merupakan gambaran situasi kesehatan yang berisi data atau informasi yang
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan
Ngadiluwih yang dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk melaporkan
hasil monitoring kegiatan dan evaluasi terhadap kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan minimal bidang kesehatan dan penyelenggaraan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) bidang kesehatan di Wilayah
Kecamatan Ngadiluwih dan juga sebagai bahan acuan untuk perencanaan
program kesehatan di tahun selanjutnya. Sehingga dengan pembangunan yang
lebih intensif, berkesinambungan dan merata dengan ditunjang oleh informasi
kesehatan yang tepat dan akurat maka diharapkan pelayanan kesehatan
masyarakat dapat meningkat dan menjangkau seluruh masyarakat.
BAB II

ANALISIS SITUASI

A. DATA
1. Data Umum
a. Peta Wilayah

REMBANG
SU U
N
GA
I
BR
A S
NT
AS

DUKUH

JAMBEAN

KRANDANG

Gambar 2.1 Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadiluwih yang terdiri dari
7 desa

PuskesmasNgadiluwihmemilikiwilayahkerja sebanyak 7 desa


Berikut merupakan batas wilayah dari puskesmas ngadiluwih :
1. Utara : Desa Rembang dan Rembang Kepuh
2. Timur : Ds Dukuh Kec Ngadiluwih dan Ds Krandang Kandat
3. Selatan : Desa Jambean, Kecamatan Kras
4. Barat : Sungai Brantas

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Desa di UPTD Puskesmas Ngadiluwih 2021
NO. DESA LUAS (KM2)

1. Ngadiluwih 2,95

2. Badal 1,79

3. Banggle 1,66

4. Branggahan 4,02

5. Seketi 1,74

6. Tales 5,25

7. Purwokerto 3,02

Jumlah desa = 7 Total luas = 20,53 KM2

Sumber data : Statistik Kecamatan Ngadiluwih tahun 2020

Puskesmas Ngadiluwih terletak di Kecamatan Ngadiluwih dengan luas


total wilayah kerja : 20,53 km2.
b. Data Sumber Daya
1) Administrasi Pemerintahan
Secara administrasi pemerintahan Kecamatan Ngadiluwih terdiri dari :
a. Desa : 7 desa binaan
b. Lingkungan / Dusun : 21 dusun
c. Rukun Warga : 69 RW
d. Rukun Tetangga : 184 RT
2) Kondisi Demografi
Jumlah penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadiluwih
berdasarkan Proyeksi Dinkes Kabupaten Kediri Tahun 2020 adalah
36.392 jiwa.
3) Kondisi Sosial Ekonomi
Sebagian besar masyarakat penduduk di Kecamatan Ngadiluwih
bergerak di sektor pertanian, industri, dan perdagangan.
4) Transportasi
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadiluwih dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat
c. Data Peran Serta Masyarakat
Pelaksanaan UKBM merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kegiatan UKBM
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Berikut
merupakan data kegiatan UKBM di UPTD Puskesmas Ngadiluwih
( Jumlah UKBM dan kader beserta uraian tugas nya di wilayah kerja
puskesmas ngadiluwih )

Tabel 2.2 Jumlah UKBM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadilwuih


pada 2020

No. Nama Desa Jenis UKBM Jumlah


1. Ngadiluwih 1. Posyandu Balita 7
2. Posyandu Lansia 5
3. Polindes 1
4. Posbindu 7
2. Badal 1. Posyandu Balita 2
2. Posyandu Lansia 2
3. Polindes 1
4. Posbindu 2
5. Poskestren 1
3. Banggle 1. Posyandu Balita 5
2. Posyandu Lansia 3
3. Polindes 1
4. Posbindu 1
5. Posyandu Jiwa 1
4. Branggahan 1. Posyandu Balita 6
2. Posyandu Lansia 3
3. Polindes 1
4. Posbindu 1
5. Seketi 1. Posyandu Balita 3
2. Posyandu Lansia 3
3. Polindes 1
4. Posbindu 3
6. Tales 1. Posyandu Balita 7
2. Posyandu Lansia 3
No. Nama Desa Jenis UKBM Jumlah
3. Polindes 1
4. Posbindu 1
7. Purwokerto 1. Posyandu Balita 7
2. Posyandu Lansia 2
3. Polindes 1
4. Posbindu 1
Lain Jumla
Asma h
No Balit Lansi TAPO Posbind Kesw
Nama Desa n Sub tugas
. a a S u a Bumi KP BK BK BK PHB PPKB KP WP Jumanti
TOGA PPKB per
l K B R L S D M A k kader
D

1 Ngadiluwih 35 8 5 5 - - 6 1 - - 2 - - - - - 7 69

2 Badal 10 6 6 5 - - 5 2 10 - - - 1 5 - - 5 55

3 Banggle 20 9 6 6 6 - 6 - 6 3 - - - - - - - 62

Branggaha - - - - - - - -
4 n 30 9 5 5 - 1 5 3 6 64

5 Seketi 15 9 5 5 - - - 2 3 - - - - - - - - 39

6 Tales 33 11 14 5 - - - 2 - - - - 5 - - - 2 75

7 Purwokerto 35 6 15 5 - - 7 1 2 - - 4 - - - - 8 83

TOTAL 178 58 56 36 6 - 24 9 26 6 2 4 6 5 - - 28 444

Tabel 2.3 Jumlah Kader dan Uraian Tugas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ngadiluwih (Sumber: Data UKBM Promkes Tahun 2020)
d. Data penduduk dan sasaran
Tabel 2.4 Jumlah data penduduk dan sasaran kelompok umur 5 tahunan laki laki dan perempuan

  KELOMPOK UMUR 5 TAHUNAN LAKI LAKI + PEREMPUAN


UMUR 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-75
Ngadiluwih 396 396 390 375 369 376 358 372 394 389 358 324 261 199 131
Badal 172 171 176 164 166 168 160 164 174 172 160 143 114 88 61
Banggle 250 249 252 236 231 238 227 236 249 247 227 206 164 130 85
Branggaha 449 448 448 423 420 431 405 425 451 447 413 370 300 226 151
n
Tales 494 493 496 468 465 477 450 467 492 490 455 406 329 250 165
Seketi 270 270 271 253 252 259 244 258 271 271 251 226 181 135 92
Purwokerto 488 488 491 466 463 471 444 460 486 482 445 398 325 248 163
JUMLAH 2.519 2.515 2.524 2.385 2.366 2.420 2.288 2.382 2.517 2.498 2.309 2.073 1.674 1.276 848
UMUR 75+ JUMLAH
Ngadiluwih 173 5.261
Badal 76 2.329
Banggle 107 3.334
Branggaha 198 6.005
n
Tales 214 6.611
Seketi 123 3.627
Purwokerto 206 6.524
JUMLAH 1.097 33.691
Sumber : data sungram sufas DINKES Kabupaten Kediri tahun 2020

KELOMPOK UMUR 5 TAHUNAN LAKI LAKI


DESA 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-75
Ngadiluwih 181 181 178 177 173 174 162 163 173 169 156 137 117 90 56
Badal 85 85 88 82 85 85 80 80 84 83 76 67 56 43 27
Banggle 121 121 125 120 115 117 111 111 118 117 105 95 79 65 40
Branggaha 203 203 205 200 197 198 183 186 198 194 178 157 135 102 64
n
Tales 248 248 253 245 242 244 228 228 239 238 220 193 164 126 78
Seketi 95 95 99 95 95 94 87 88 92 93 85 75 64 48 31
Purwokerto 278 278 284 275 272 273 253 256 270 268 245 216 183 141 88
JUMLAH 1.211 1.211 1.232 1.194 1.179 1.185 1.104 1.112 1.174 1.162 1.065 940 798 615 384
75+ JUMLAH
Ngadiluwih 63 2350
Badal 31 1137
Banggle 42 1602
Branggaha 72 2675
n
Tales 88 3282
Seketi 34 1270
Purwokerto 99 3679
JUMLAH 429 15995

Tabel 2.4 Jumlah data penduduk dan sasaran kelompok umur 5 tahunan laki laki

Sumber : data sungram sufas DINKES Kabupaten Kediri tahun 2020


Tabel 2.4 Jumlah data penduduk dan sasaran kelompok umur 5 tahunan perempuan
DESA KELOMPOK UMUR 5 TAHUNAN PEREMPUAN
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-75
Ngadiluwih 215 215 212 198 196 202 196 209 221 220 202 187 144 109 75
Badal 87 86 88 82 81 83 80 84 90 89 84 76 58 45 34
Banggle 129 128 127 116 116 121 116 125 131 130 122 111 85 65 45
Branggaha 246 245 243 223 223 233 222 239 253 253 235 213 165 124 87
n
Tales 246 245 243 223 223 233 222 239 253 252 235 213 165 124 87
Seketi 175 175 172 158 157 165 157 170 179 178 166 151 117 87 61
Purwokerto 210 210 207 191 191 198 191 204 216 214 200 182 142 107 75
JUMLAH 1.308 1.304 1.292 1.191 1.187 1.235 1.184 1.270 1.343 1.336 1.244 1.133 876 661 464
UMUR 75+ JUMLAH
Ngadiluwih 110 2911
Badal 45 1192
Banggle 65 1732
Branggaha 126 3330
n
Tales 126 3329
Seketi 89 2357
Purwokerto 107 2845
JUMLAH 668 17696

Sumber : Data Sungram sufas DINKES Kabupaten Kediri tahun 2020


RUKProgram Indera Tahun 2022

e. Data sekolah
Sarana Pendidikan berikut jumlah siswa yang dimiliki di
wilayah kerja Puskesmas Ngadiluwih pada tahun 2020 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Jumlah sarana pendidikan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Ngadiluwih pada 2020

No Sarana Jumlah sarana

1 Taman Kanak-Kanak 27

2 SD / MI 16/ 2/ 1

3 SLTP / MTS 2/ 2

4 SMU / SMK / MA 1/ 1/ 1

5 Akademi -

6 Perguruan Tinggi -

7 Pondok Pesantren 3

Sumber data : Profil UPTD Puskesmas Ngadiluwih tahun 2020


RUKProgram Indera Tahun 2022

BAB III
ANALISA KEGIATAN

1. CAPAIAN PROGRAM INDERA BERDASARKAN TARGET PKP

TAGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


NO PROGRAM SASARAN
ABS % ABS % ABS %

1 Deteksi dini 13.476 5390,4 40 5537 41,087 - -


gangguan
penglihatan dan
pendengaran
paling kurang 40%
dari populasi

2. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN BERDASARKAN


HASIL MONITORING KEGIATAN TAHUN 2020

BULAN HAMBATAN / RENCANA TINDAK EVALUASI


HARKEB YG DI DAPAT LANJUT
JANUARI Dokter dan perawat yang Mengajukan usulan RPK untuk tahun 2021
pelatihan indera blm ada Pelatihan untuk tahun pelatihan indera blm bisa
Alat pemeriksaan dari program 2021 atau 2022 di laksanakan
indera rusak ( tdk terawat) karena Lanjutkan usulan di
tidak pernah di pakai tahun 2022
FEBRUARI Kurangnya pengetahuan masy ttg Sosialisasi ttg Mengajukan rencana
gangguan pada indera masalah atau usulan pendanaan
gangguan pada kegiatan pada tahun
indera 2022
MARET Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
sesuai rencana sesuai jadwal
APRIL Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
sesuai rencana sesuai jadwal
MEI Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
sesuai rencana sesuai jadwal
JUNI Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
RUKProgram Indera Tahun 2022

sesuai rencana sesuai jadwal


JULI Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
sesuai rencana sesuai jadwal
BULAN HAMBATAN / RENCANA TINDAK EVALUASI
HARKEB YG DI DAPAT LANJUT

AGUSTUS Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan


sesuai rencana sesuai jadwal
SEPTEMBE Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan
R sesuai rencana sesuai jadwal

OKTOBER Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan


sesuai rencana sesuai jadwal

NOVEMBER Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan


sesuai rencana sesuai jadwal

DESEMBER Tidak ada hambatan / Harkeb Melanjutkan kegiatan Kegiatan di laksanakan


sesuai rencana sesuai jadwal
RUKProgram Indera Tahun 2022

BAB IV
ANALISA MASALAH

1. IDENTIFIKASI MASALAH
Definisi masalah adalah terdapatnya suatu kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Sumber data untuk
identifikasi masalah dapat berasal dari Laporan Kinerja Puskesmas
atau sumber lainnya.Berdasarkan data – data tersebut diatas
terdapat beberapa permasalahan , yaitu :

PROGRAM MASALAH

PENGEMBANGAN
INDRA Belum ada dokter atau perawat di puskesmas ngadiluwih
PENGLIHATAN yang ikut pelatihan indera
INDRA Kurang nya pengetahuan masyarakat tentang gangguan
PENDENGARAN pada indera

PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan isu strategis diketahui ada beberapa
permasalahan yang dihadapi Puskesmas Ngadiluwih, maka untuk
lebih memfokuskan masalah yang harus segera ditangani, maka
selanjutnya dilakukan penentuan prioritas masalah. Penentuan
prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dengan pertimbangan kemampuan sumber
daya yang ada (tenaga, finansial, sarana dan waktu ).Penentuan
masalah dapat dilihat pada table dibawah ini :
Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG USAHA
MATA / INDRA

U S G RANTotal
MASALAH Urge Serious Gro (U + S GKIN
ncy ness wth + G) G
Kurang nya pengetahuan masyarakat
3 3 3 9 1
tentang gangguan pada indera
Dokter dan perawat yang pelatihan
3 3 2 8 2
indera blm ada
RUKProgram Indera Tahun 2022

2. ANALISIS PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan
Pemberdayaan Masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan alat analisis diagram tulang ikan ( fish bone
analizer ). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal (Sumber daya )
maupun fakator eksternal (lingkungan ) yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat ttg gangguan pada indera
.
Dana Manusia Lingkungan

Anggapan dari masy


Tidak ada dana untuk Nakes untuk g3 indera bkn sbg
sosialisasi indera sosilaisasi kurang Masy kurang faham
masalah
ttg msl indera

Kurangnya
dukungan dari
Kurangnya
linsek pengh.masy ttg gangguan pada indera

Kunjunganluar Peningkatan Pelayanan


gedung kurang mata di RPU

Kurangnya
Penyuluhan
Belum ada pelayanan Inovasi dalam pemberdayaan
di luar gedung masyarakat kurang

Metode Material

25
RUKProgram Indera Tahun 2022

b. Belum ada dokter atau perawat yang ikut pelatihan indera

Dana Manusia Lingkungan

Kesadaran masyarakat
Tidak ada dana untuk Kurang tenaga kurang
sosialisasi / pelatihan terlatih Terbatasnya waktu
petugas, merangkap
program lain

Belum ada dr atau perawat yang pelatihan indera

Pelayanan indera blm Peningkatan Pelayanan


di lakukan mata di RPU
Kurangnya
tenaga
Blm ada pelatihan terlatih Peralatan pemeriksaan
untuk nakes
penglihatan

Metode
Material

26
RUKProgram Indera Tahun 2022

d.
3. RUMUSAN MASALAH
SKOR HASIL
N RANKI
PRIORITAS MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH (CxAxR
O C A R L NG
xL)
KESEHATAN INDRA
4 4 3 4 192 2
1. Kerjasamalintas program [Lansia]
Kurangnya pengetahuan masyarakat ttg
2. Pertemuanlintas sector, sosialisasi program 5 5 4 5 500 1
gangguan pada indera indra
3 3 3 3 81 3
3. Skreeningkatarak di posyandulansia
2.
1. Kerjasamalintas program [ARU] melalui 4 5 4 4 320 2
Belum ada dokter atau perawat yang kegiatan screening UKS
ikut pelatihan indera 2. PenyuluhanKesehatan mata pada anak 3 4 4 3 144 3
sekolah dan masyarakat
3. Deteksidinigangguanpenglihatan di 5 3 5 5 375 1
puskesmas
RUKProgram Indera Tahun 2022

BAB V

RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2022

Kebut Sumbe
Upaya Penan Kebutuha Waktu
N Target Mitra uhan Inikator r Pelaksana
Keseh Kegiatan Tujuan Sasaran ggung n Sumber Pelaks
o Sasaran Kerja Angga Kinerja Pembi Program
atan Jawab Daya anaan
ran ayaan
1. Indera Skrening Mengetah SD/MI/ 27 Endah SDM, Koord Januari   100%   Endah
kesehatan ui/ SLB/ sekolah Puspito Dana, inator - AUS Puspitosari,
anak usia mendetek SLTP/ sari, ATK UKS, Desem mendapa Amd. Kep
sekolah si MTS/ Amd. peraw ber tkan
kesehatan SLTA/ Kep at, pelayana
indera SMK/ dokter n
anak usia MA/ . kesehata
sekolah PONPES n
2 Validasi Sinkronisa Pengelola Pengelola Endah SDM, Peng Januari   Terlaksa   Endah
program si data Program Program Puspito Dana elola - na nya Puspitosari,
Indera dengan sari, Progr Desem kegiatan Amd. Kep
Pengelola Amd. am ber dengan
Program Kep baik
di Dinas
Kesehatan
  Kab.
RUKProgram Indera Tahun 2022

Kediri
3 Koordinasi Untuk unit RPU, Endah SDM Petug Januari   Terjaring   Endah
dengan penjaringa pelayanan Ruang Puspito as - dengan Puspitosari,
unit n data lain di Lansia sari, RPU, Desem maksima Amd. Kep
pelayanan indera di dalam Amd. Lansi ber l data
lain dalam gedung Kep a pasien
  gedung indera

Anda mungkin juga menyukai