PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga masyarakat
dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya MilleniumDevelopment Goals (MDGs).Di dalam
Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kem
vampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan
sumberdaya manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan
dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan.
Dalam perjalanannya, indikator kesehatan tersebut bersifat dinamis mengikuti situasi dan
kondisi yang ada. Beberapa indikator mengalami perubahan, baik indikatornya itu sendiri maupun
definisinya. Perjalananan sosialisasi dan advokasi yang mendorong pelaksanaan pengarusutamaan
gender dalam pembangunan yang diterjemahkan dalam kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sangat dinamis. Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan gender dalam
dokumen perencanaan sampai gender budget statement (Pernyataan Anggaran Responsif Gender).
Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
Profil Puskesmas Margo Mulyo Tahun 2019 berisi data dan informasi tentang gambaran
derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang dilakukan puskesmas sebagai
kontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerjanya.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk mencapai
keberhasilan pembangunan bangsa Karena, Derajat kesehatan yang rendah juga berpengaruh terhadap
rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan pemeritah. Oleh
karena itu pemerintah wajib menyediakan Pelayanan Kesehatan seperti bunyi pasal 34 ayat (3) “
Negara bertanggung jawab atas penyedian fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak” Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
adalah Puskesmas.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam
rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan
berdayaguna.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisis serta pengemasan informasi
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam
menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan
nasional
BAB II
GAMBARAN UMUM
Puskesmas merupakan salah satu organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum.
Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang
mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan
menjadi ”Paradigma Sehat”. Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep
yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan.
Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua lapisan
masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas.Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja administratif, yaitu satu
wilayah kecamatan atau beberapa desa/ kelurahan disatu wilayah kecamatan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, maka Puskesmas Margo Mulyo menyusun
Profil Puskesmas Tahun 2019, yang berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan Wilayah Kerja
Puskesmas Margo Mulyo Tahun 2019 beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan selama tahun 2019 yang dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel,
peta dan grafik. Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam rangka
proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil pembangunan kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Margo Mulyo Tahun 2019.
Adapun Visi, Misi, Moto, Kebijakan Mutu, Tata nilai/ Budaya Kerja UPT Puskesmas Margo
Mulyo yaitu:
Visi
Menjadikan Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yan berkulitas, bermutu dan ramah menuju
masyarakat yag sehat dan mandiri.
Misi
a. Mewujudkn pelayanan kesehatan yang kompeten, transparan dan akurat, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Kebijakan Mutu
Tata Nilai
“PRIMA”
2. Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan kerja.
3. Inisiatif dan inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif
serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
4. Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
5. Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang
ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
2.2 IDENTITAS DAN DATA DASAR WILAYAH UPT PUSKESMAS MARGO MULYO
No. Telepon :-
Kabupaten : Banyuasin
Jumlah Pustu :5
Jumlah Poskesdes : 10
Jumlah Posyandu : 28
Jumlah Posbindu : 10
Jumlah SD/MI : 15
Jumlah SMP/Mts :5
Jumlah SMA/MA :3
IGD
BP Umum
KIA/KB
Gizi
Laboraturium
VK
TB/Kusta
Klinik PDP
Posyandu balita
Posbindu
Promosi kesehatan
2. 6 . SITUASI WILAYAH
Wilayah kerja Puskesmas Margo Mulyo berada di Kecamatan Muara Sugihan, pada saat
ini wilayah kecamatan Muara Sugihan dibina oleh 2 puskesmas induk, yaitu :
1. Puskesmas Margo Mulyo, berpusat di Desa Margo Mulyo, membina 10 desa di daerah
perairan.
2. Puskesmas Tirta Harja, berpusat di Desa Tirtaharja, membina 12 desa di daerah perairan.
Kesepuluh desa yang kini dibina oleh Puskesmas Margo Mulyo adalah: Desa
Indrapura, Desa Sugih Waras, Desa Margo Mulyo, Desa Sumber Mulyo, Desa Daya Bangun
Harjo, Desa Daya Murni, Desa Daya Kesuma, desa Margo Rukun, Desa Ganesha Mukti, dan Desa
Sido Makmur.
Tabel 1.1
Luas wilayah dan jumlah desa wilayah kerja UPT Puskesmas Margo
Mulyo Tahun 2022
No Nama Desa Luas Wilayah (km2)
1 Indrapura 33,21
2 Sugih waras 12,0
3 Margo mulyo 16,0
4 Sumber mulyo 12,0
5 Daya bangun hajro 12,0
6 Daya murni 15,0
7 Daya kusuma 12,0
8 Margo rukun 12,0
9 Ganesha mukti 24,0
Jumlah 160,2
2. 7. LETAK GEOGRAFIS
Puskesmas Margo Mulyo terletak di Desa Margo Mulyo. Margo Mulyo merupakan salah
satu desa yang termasuk didalam wilayah kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin,
Sumatera selatan. Kecamatan Muara Sugihan sendiri meliputi 22 desa. Batas wilayah kerja UPT
Puskesmas Margo Mulyo adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, menjadi prioritas dan penjagaan kesehatan yang
dinanti nanti masyarakat di Bumi Sedulang Setudung selama ini, Minggu (1/12/2019) Untuk itu,
bertepatan pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55, Jumat (29/11/2019)
dijadikan spirit bagi Pemkab Banyuasin untuk membangunan kesehatan yang kini sudah ada
manfaatnya bagi 228 desa dan 17 kelurahan di 21 kecamatan.
Pembangunan fasilitas yang baru dan lama maupun renovasi dan pemugaran infrastruktur
kesehatan diwilayah Bayuasin, terus ditingkatkan baik dari berdirinya 32 Puskesmas dan 3 Rumah
Sakit (RS) yakni, RS Umum Daerah Banyuasin, RS Pratama Sukajadi dan RS Pratama Makarti Jaya,
dan ,21 Kecamatan yang telah siap Puskesmas dan Puskesdes, serta pukeslur.
Lebih lagi, dinas kesehatan yang di gawangi oleh sosok seorang dokter yakni, dr H Mgs M
Hakim MKes yang berpengalaman, telah sepakat bersama para dokter akan setia dan selalu
mendampingi masyarakat dalam pelayanan dengan program dokter masuk desa (satu desa satu
dokter). Bupati Banyuasin H Askolani SH MH mengatakan, peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-
55 ini merupakan momentum untuk merefleksikan sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan
yang telah dilaksanakan.
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Dinas Kesehatan
dengan Ketua TP-PKK Kabupaten Banyuasin tentang peran Duta Cegah Stunting dalam pelaksanaan
program prioritas nasional untuk pencegahan dan penurunan stunting. Serta Deklarasi Kelurahan dan
Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Untuk meningkatkan pelayanan, dinas kesehatan
menyerahkan kendaraan operasional kepada5 Puskesmas terbaik, yang terdiri dari : 2 unit Speed
Boat, 1 unit Motor Nmax, 1 Unit Motor Trail, 2 unit Motor Roda tiga Pusling, 1 unit Mobil
Ambulance dan dilanjutkan dengan peninjauan stand oleh bupati dan Ketua TP PKK unsur Muspida
sekaligus mengecek kesehatan. Kadiskes Banyuasin, dr H Mgs M Hakim MKes berpesan kepada
masyarakat Banyuasin, agar manfaatkan dokter masuk desa untuk berkonsultasi sekaligus berobat.
Karena menurut Hakim, pencegahan lebih baik dari pada berobat."Lebih baik mencegah dari pada
berobat.Jaga kesehatan dan beribadah sebelum sakit datang," pesan Hakim.
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat
digunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh multi faktor. Faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana
dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Faktor lain diluar
kesehatan yang tak kalah penting berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah
keadaan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan social, keturunan dan faktor lainnya (Depkes, 2010).
Pada bagian ini derajat kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Sukajadi Kecamatan
Talang Kelapa digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita
(AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit yang ada di Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan
3.1 Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal dengan mortalitas
(Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan masyarakat
suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar perencanaan di bidang kesehatan. Tingkat kematian
secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang
dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku hidup
sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.
Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per1000 kelahiran hidup pada
tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang
sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan
tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara
keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan status gizi,
kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah
satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi
perkembangan fungsi dan organ janin.
AKB (Angka Kematian Bayi) di Wilayah UPT. Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara
Sugihan Tahun 2018 ada 3 Kasus yaitu 1 kasus dikarenakan BBLR dan 2 kasus dikarenakan Aspiksia.
AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita dihitung
dengan menjumlahkan kematian bayi dengan kematian balita. Berdasarkan pedoman MDGs
disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-40 sedang dan <20 rendah. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
AKABA di Wilayah UPT. Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Tahun 2019 terdapat
1 AKABA dengan penyebab Pneumonia.
3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu
dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan. Angka
Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status
gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Keberhasilan pembangunan sector kesehatan senantiasa
menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya. Angka kematian ibu maternal di
Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Tahun 2019 terjadi 1kasus
Angka Kematian Ibu (AKI) dengan penyebab pendarahan.
3.2 Morbiditas
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
a. TB Paru
b. Pneumonia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang
pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam
program penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah satu penyebab
kematian anak. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena
menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak umur < 2
tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan program penanggulangan. Tidak
ada kasus pneumonia pada balita yang berobat di UPT. Puskesmas Margo Mulyo tahun 2019 terdapat
1 kasus pneumonia pada anak. Sedangkan lainnya hanya kasus diluar pneumonia sebanyak 515 kasus.
c. HIV / AIDS
IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan sexual dengan orang
yang mengidap IMS. Gambaran kasus IMS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Margo Mulyo
Kecamatan Muara sugihan tidak ditemukan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS).
e. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga kali namun
tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri. Penyakit diare masih
merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Banyuasin. Penyakit gastroenteritis lain seperti diare
berdarah dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit baik di Puskesmas
maupun catatan rawat inap di rumah sakit. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka
kematiannya relative rendah. Jumlah Penderita Diare yang ditangani di UPT. Puskesmas Margo
Mulyo Tahun 2019 adalah sebanyak 216 kasus.
f.Malaria
Pada tahun 2019 tidak terdapat kasus penyakit malaria positif dari hasil pemeriksan secara
klinis terhadap 0 sampel darah di UPT Puskesmas Margo Mulyo karena tidak ada keluhan pasien
yang mengarah pada keluhan malaria .Penyakit malaria bukan merupakan penyakit endemis tetapi
merupakan kasus-kasus import dari penduduk yang berasal dari daerah endemis malaria.
g. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium leprae. Bila
penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan permanen pada
kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi kusta
adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate (NCDR).Pada Tahun 2019tidak ditemukan
kasus Kusta.
Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Salah satunya adalah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
antara lain.
a. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui
luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan
dengan steril.
Pada tahun 2019 di Wilayah UPT.Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan tidak
ditemukan kasus TN.
b. Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut
Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Penyebab penyakit tersebut adalah virus polio yang menyerang system syaraf hingga penderita
mengalami kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur yang paling sering
diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di
tungkai dan lengan. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Ditjen PP&PL
Kementrian Kesehatan RI menetapkan indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP
Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2019 di Wilayah UPT.Puskesmas
Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihantidak ditemukan kejadian AFP.
c. Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada balita, anak-anak
maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak. Penularan campak dapat terjadi melalui
udara yang terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada tahun 2019 di wilayah kerja UPT
Puskesmas Margo Mulyo tidak ditemukan kasus Campak.
a. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh
melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak
dilakukan dengan steril. Pada tahun 2019 di Wilayah UPT.Puskesmas Margo Mulyo tidak ditemukan
kasus Tetanus Neonatorum sehingga di wilayah kerja UPT Puskemas Margo Mulyo tidak terjadi
kasus berpotensi KLB/Wabah.
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan
oleh vector nyamuk aedes aegypty. Indonesia merupakan negara tropis yang secara umum
mempunyai risiko terjangkit penyakit DBD, karena vektor penyebabnya yaitu nyamuk Aedes aegypti
tersebar luas di kawasan pemukiman maupun tempat-tempat umum, kecuali wilayah yang terletak
pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Serangan penyakit DBD berimplikasi
luas terhadap kerugian material dan moral berupa biaya rumah sakit dan pengobatan pasien,
kehilangan produktivitas kerja dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa. Perjalanan Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu singkat.
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di
Indonesia. Pada Tahun 2019 tidak ada kasus DBD sehingga diwilayah kerja UPT Puskesmas Margo
Mulyo tidak terjadi KLB/Wabah.
c. Rabies
Rabies merupakan penyakit dengan CFR yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh infeksi
virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kera yang di dalam
tubuhnya mengandung virus rabies. Pada tahun 2019 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Margo
Mulyo Kecamatan Muara Sugihan tidak ada kasus rabie.
d. Keracunan Makanan
Sampai tahun 2019 di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara
Sugihan belum pernah ada kejadian keracunan makanan.