Anda di halaman 1dari 4

Nama : Haifa Aulia Jasmine

NIM : 20201241032
Prodi : PBSI A 2020

UAS MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN


1. a. Jelaskan tentang tujuan pembangunan Kesehatan!
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari
pembangunan nasional secara menyeluruh. Adapun tujuan pembangunan kesehatan
adalah mencapai kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk agar dapat mewujudkan
deraja pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan
kesehatan optimal. Sedangkan sasaran pembangunan kesehatan adalah
terselenggaranya manusia tanguh, sehat, kreatif dan produktif. Pembangunan kesehatan
juga merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan
tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah.
Tujuan pembangunan kesehatan yang lain adalah terciptanya masyarakat
Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan
di seluruh wilayah Indonesia harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal
(Kementerian Kesehatan RI, 2009).
b. Apa peran yang Saudara bisa lakukan dalam membantu tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan di Indonesia!
Dengan melaksanakan program Indonesia Sehat yang dibentuk dengan 3 pilar
utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.
Pilar penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sementara itu pilar jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
Epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Selain itu, peran kita sebagai
generasi penerus bangsa adalah terus memberikan sosialisasi kepada penduduk yang
terbelakang IPTEK-nya mengenai program pembangunan Kesehatan Nasional dan
program Indonesia Sehat. Memberikan pemahaman betapa pentingnya Kesehatan
kepada penduduk yang masi ada di desa-desa, menjadi salah satu upaya untuk
membantu melancarkan program pembangunan Kesehatan nasional oleh pemerintah.

2. Pembiayaan kesehatan di Indonesia selama ini masih banyak yang digunakan


untukntujuan kuratif (mengobati penyakit). Hal ini tentu saja memberatkan
anggaran kesehatan baik bagi pemerintah maupun perorangan. Bagaimana saran
Saudara supaya pembiayaan kesehatan lebih efektif dan efisien?
Peningkatan biaya pelayanan kesehatan yang makin tidak terkendali serta
mengantisipasi ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan
sehingga perkembangan penyakit semakin tidak terkendali, maka pilihan yang tepat
untuk pembiayaan kesehatan adalah asuransi kesehatan. Mengingat kondisi ekonomi
negara dan masyarakat serta keterbatasan sumber daya yang ada, maka perlu
dikembangkan pilihan asuransi kesehatan dengan suatu pendekatan yang efisien, efektif
dan berkualitas agar dapat menjangkau masyarakat luas. Untuk itu, sudah saatnya
dikembangkan asuransi kesehatan nasional dengan managed care sebagai bentuk
operasionalnya. Dengan cakupan asuransi yang semakin luas, maka diperlukan jaringan
pelayanan (Rumah Sakit) yang semakin luas pula. Tuntutan terhadap pelayanan yang
berkualitas baik terhadap penyelenggaraan asuransi Kesehatan maupun
penyelenggaraan pelayanan kesehatan akan semakin meningkat, upaya peningkatan
yang berkesinambungan tidak hanya menjadi tanggungjawab pemberi pelayanan
kesehatan saja tetapi juga bag penyelenggaraan asuransi. Sebaiknya mengikuti program
asuransi kesehatan sejak umur yang masih dini. Hal ini untuk mengantisipasi terhadap
penolakan keikutsertaan asuransi kesehatan.
3. Jelaskan tentang paradigma sehat!
Paradigma sehat ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatan yang
mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya-upaya
kuratif dan rehabilitatif (Depkes, 2001). Paradigma sehat merupakan modal
pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong
masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam menjaga kesehatannya sendiri
melalui kesadaran terhadap pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif
dan dan preventif.
4. Jelaskan keunggulan dan kelemahan penerapan desentralisasi kesehatan di
Indonesia!
Desentralisasi kesehatan yang dilandasi sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat disetiap daerah masih belum berjalan merata. Tentunya dalam pelaksanaan
desentralisasi kesehatan harus sesuai komitmen pemerintah daerah salah satunya
dengan efisiensi penggunaan sumber daya serta alokasi penggunaan anggaran secara
akuntabel. Dengan pelaksanaan desentralisasi kesehatan tentunya memiliki sisi positif
dan negatif atau keuntungan dan kerugiannya, keuntungannya untuk masyarakat di
daerah terutama yang kurang mampu yang sebelumnya tidak dicover oleh anggaran
pemerintah pusat saat ini bisa dicover oleh anggaran pemerintah daerah, memiliki
kewenangan sendiri terkait kesehatan sesuai kebutuhan di masing-masing daerah.
Kekurangan penerapan desentralisasi kesehatan yaitu anggaran daerah di
bidang kesehatan menjadi lebih kecil untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) hal ini terjadi dikarenakan sebagian besar belanja kesehatan daerah digunakan
untuk belanja pelayanan kuratif (UKP), belanja barang modal dan belanja pegawai,
sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan Kementerian Kesehatan untuk
menyalurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) langsung ke Puskesmas.

5. a. Jelaskan cakupan tugas pelayanan kesehatan primer!

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugs pokok melaksanakan


penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasilitas
pelayanan kesehatan di bidang pelayanan kesehatan primer. Uraian tugas sebagai
berikut:
a) menyiapkan bahan perencanaan program kegiatan pelayanan kesehatan
primer;

b) mengumpulkan dan mengolah data dan informasi kegiatan pelayanan


kesehatan primer;

c) melaksanakan program-program pelayanan kesehatan primer;

d) melaksanakan fasilitasi akreditasi pelayanan kesehatan primer dalam upaya


peningkatan mutu;

e) menyelengarakan pelayanan kesehatan aparatur dan dukungan tim


kesehatan lainnya;

f) melaksanakan fasilitasi, bimbingan teknis, dan pengawasan program


pelayanan kesehatan primer;

g) melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor secara


terpadu dan koherensif guna optimalisasi keberlangsungan program
pelayanan kesehatan primer sesuai kewenangannya;

h) melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program


kegiatan pelayanan kesehatan primer; dan

i) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

b. Bagaimana dampak yang terjadi seandainya banyak masalah kesehatan di


tingkat layanan kesehatan primer yang tidak teratasi?

Menurut saya, seandainya banyak masalah kesehatan di tingkat primer tidak


teratasi maka akan berdampak pada mutu pelayanan kesehatan. Sehingga, apabila mutu
pelayanan kesehatan rendah akan berdampak juga pada kepercayaan pasien dalam
pelayanan kesehatan yang seharusnya didapatkan secara baik.

Anda mungkin juga menyukai